Rabu, 31 Oktober 2018

3 Pembantu asal surabaya di hantam habis oleh majikan nya



Hasil gambar untuk foto hot pembantu

Agen bandarq - Hari Minggu siang ini aku sedang santai membaca buku John Perkins tentang the Convession of Economic Hitman, ketika aku mendengar suara mobil istriku berhenti didepan garasi. Suaranya yang nyaring itu, terdengar ketika ia memanggil pembatuku untuk membuka pintu garasi. Aku melongokkan kepalaku kearah garasi ketika dia masuk dengan membawa bebarap kantung belanjaan

Inah, masukkan barang-barang ini ke kulkas segera ya..” perintahnya kepada pembantuku. Inah adalah pembantuku satu-satunya, setelah kemarin Warni minta ijin untuk berhenti karena mau dikawinkan oleh kedua orang tuanya.. Tak lama kemudian istriku datang menghampiriku yang sedang santai membaca sambil nonton acara TV.. “Pa ini pembantu baru yang gantiin si Warni, aku baru ambil dari yayasan di Depok. Namanya Siti pa,” jelas istriku.

Dibelakangnya berjalan dengan kepala tertunduk si pembantu baru ini. Sosok tubuhnya cukup tinggi, dengan wajah yang mencerminkan gadis dari desa dan perawakan yang cukup bagus. Yang membuat aku agak memberikan perhatian lebih lama adalah bongkahan daging yang sangat menonjol didadanya itu. Aku memang gak bisa menahan diri, jika melihat buah dada yang membusung seperti itu. Wah enak nih kalau bisa meremas dan mengulum buah dada seperti ini, pikirku..

“Umurnya baru 20 pa, tapi dia dah pengalaman jadi TKW ke Arab,” jelas istriku. “Ini bapak ya Ti, kamu mesthi layani Bapak dengan baik lho..” “Iya bu, saya akan lakukan,” jawabnya sambil tetap menundukkan kepalanya, sehingga membuatku lebih leluasa untuk mengamati tonjolan buah dadanya yang bulat itu. “Ya sudah sana,” kataku, “kamu bantu Inah di belakang. Yang penting kamu kerja yang baik.”

Iya pak, terima kasih saya boleh kerja disini..” sahutnya sambil membalikkan badan dan berjalan kearah dapur. Sempat aku perhatikan perawakannya dari belakang, ternyata dia punya pantat yang cukup bundaar dan sekal, paha dan betisnya sangat bagus bentuknya walau kulitnya tidak terlalu putih. Ini jenis body yang sangat membangkitkan selera nafsu birahiku. Tak terasa adikku sudah mulai bangun dan menggeliat ketika membayangkan pembantu baruku tanpa sehelai benang ditubuhnya.. Aaaargghh….!!!

Pekerjaanku sebagai konsultan lepas untuk beberapa perusahaan membuatku lebih sering berada dirumah, dan mengerjakan segala sesuatunya dirumah. Aku keluar rumah ketika ada klien atau mitra yang harus kutemui, selebihnya aku lebih senang menghabiskan waktuku dengan bermain bersama anak-anaku. Sehari-hari setelah mengantar anak-anakku kesekolah, aku kembali kerumah dan mulai mengerjakan tugas-tugasku .

Aku sedang diruang kerjaku menulis analisa tentang perusahaan telekomunikasi A yang merupakan kompetitor dari klien utamaku, ketika Siti melewatiku dengan membawa peralatan pembersih, “Permisi pak, mau bersihin kamar dan kamar mandi Bapak..” jelasnya lirih sambil menundukkan kepalanya. Kupandangi wajahnya yang masih tetap menunduk, an kemudian turun kedadanya yang membusung, padat dan tegak.

“Kamu umur berapa sih sekarang Ti?” tanyaku sambil tetap tidak melepaskan pandanganku dari dadanya. “Saya mau 21 tahun pak, tahun ini,” jawabnya sambil masih tetap menundukkan kepalanya. “Kamu dah kawin ya,” tebakku sambil bersuara agak tegas, walau ngakunya pada istriku masih gadis. “Jangan bohong kamu sama aku ya..” tegasku. Dia makin menundukkan kepalanya dan kemudian menjawab lemah, “Sudah pak, tapi jangan bilang ibu ya pak, saya sangat butuh banget kerjaan ini pak. Anak saya sangat perlu uang untuk beli susu dia pa..” “Ya sudah, sana.. Tapi kerja yang baik dan nurut disini ya, sama aku.. Jangan bantah..

Gambar terkait


Tolong klosetnya jangan lupa kamu gosok yang bersih, ya Ti..” kataku, sambil tak lepas menatap dadanya yang nampak lebih membusung hari ini dengan kaus oblong putih yang agak kekecilan itu.. “Makasih pak, saya akan nurut bapak, tapi jangan bilang ibu ya pak..” pintanya lirih. He….he…he.. ada kartu truf ni buat aku untuk muasin sikecil yang sudah mulai tegak.. Oke untuk hari ini kamu aku biarkan lolos dari incaranku, sambil mulai memikirkan cara untuk dapat menikmati tubuhnya, terutama dadanya sang sangat tegak, padat dan sekal itu..

Pagi itu aku sedang mengetik kerjaan didepan komputer ketika Siti lewat untuk membersihkan kamarku.. Hemmhh.. Masiih dengan kaus yang agak ketat, dadanya tampak sangat membusung dan menggairahkan.. “maaf pak mau bersihkan kamar dan kamar mandi bapak..” pintanya sambil masih menunduk.. “Ya sudah sana,” jawabku sambil tak lepas menatap buah dadanya yang indah..

Aku melanjutkan pekerjaanku sambil memikirkan cara yang tepat untuk menikmati buah dada pembantu baruku ini.. Ketika kudengar dia memasuki dan membersihkan kamar mandiku, aku segera bangkit dan menyusul masuk ke kamar mandi.. “Ti tolong kamu potongi bulu rambut yang ada ditelingaku ini ya.. Hati-hati tapi kamu, jangan sampai luka..” kataku. Dengan hati-hati dia mulai memotongi rambut di telingaku, dan dengan sengaja kuangkat sikuku, sambil berpura-pura meringis kesakitan, hingga menyentuh tonjolan didadanya..

Dia agak mundur sedikit, tapi kembali sikuku mengejar buah dada yang kesat itu. Wah masih padat dan kenyal sekali, sehingga adikku mulai tegak.. Ketika kusuruh dia pindah kekuping kiriku, sekarang dengan telapak tanganku kananku kusentuh, kutekan, dan mulai kuremasi buah dada yang sudah beberapa hari ini menghantuiku.. Dia menjauhkan tubuhnya dan berhenti memotong rambut kupingku.. “Paakk, jangan pak..”pintanya lemah.. Tapi aku segera menghardiknya “Ayo, lanjutkan motongnya!!!” Dengan takut-takut dia melanjutkan kegiatannya dengan hati-hati, dan kembali aku menjulurkan telapak tanganku untuk meremas dadanya.


Selasa, 30 Oktober 2018

Ketahuan mesum dengan teman sekantor ku


Gambar terkait

AGEN BANDARQ - Di kantorku ada seorang wanita berjilbab yang sangat cantik dan anggun. Tingginya sekitar 165 cm dengan tubuh yang langsing. Kulitnya putih dengan lengsung pipit di pipi menambah kecantikannya, suaranya halus dan lembut. Setiap hari dia mengenakan baju gamis yang panjang dan longgar untuk menyembunyikan lekuk tubuhnya, namun aku yakin bahwa tubuhnya pasti indah. Namanya Fatma, dia sudah bersuami dan beranak 2, usianya sekitar 30 tahun. Dia selalu menjaga pandangan matanya terhadap lawan jenis yang bukan muhrimnya, dan jika bersalamanpun dia tidak ingin bersentuhan tangan. Namun kesemua itu tidak menurunkan rasa ketertarikanku padanya, bahkan aku semakin penasaran untuk bisa mendekatinya apalagi sampai bisa menikmati tubuhnya., Ya. Benar Aku memang terobsesi dengan temanku ini. Dia betulbetul membuatku penasaran dan menjadi objek khayalanku siang dan malam di saat kesendirianku di kamar kost. Aku sebenarnya sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak yang masih kecilkecil, namun anak dan istriku berada di luar kota dengan mertuaku, sedangkan aku di sini kost dan pulang ke istriku seminggu sekali. Kesempatan untuk bisa mendekatinya akhirnya datang juga,

Ketika aku dan dia ditugaskan oleh atasan kami untuk mengikuti workshop di sebuah hotel di kota Bandung selama seminggu.

Harihari pertama workshop aku berusaha mendekatinya agar bisa berlamalama ngobrol dengannya, namun Dia benarbenar tetap menjaga jarak denganku, hingga pada hari ketiga kami mendapat tugas yang harus diselesaikan secara bersamasama dalam satu unit kerja.

Hasil pekerjaan harus diserahkan pada hari kelima. Untuk itu kami bersepakat untuk mengerjakan tugas tersebut di kamar hotelnya, karena kamar hotel yang ditempatinya terdiri dari dua ruangan, yaitu ruang tamu dan kamar tidur.Sore harinya pada saat tidak ada kegiatan workshop, aku sengaja jalanjalan untuk mencari obat perangsang dan kembali lagi sambil membawa makanan dan minuman ringan.

Sekitar jam tujuh malam aku mendatangi kamarnya dan kami mulai berdiskusi tentang tugas yang diberikan. Selama berdiskusi kadangkadang Fatma bolakbalik masuk ke kamarnya untuk mengambil bahanbahan yang dia simpan di kamarnya, dan pada saat dia masuk ke kamarnya untuk kembali mengambil bahan yang diperlukan maka dengan cepat aku membubuhkan obat perangsang yang telah aku persiapkan.

Dan aku melanjutkan pekerjaanku seolaholah tidak terjadi apaapa ketika dia kembali dari kamar. Hatiku mulai berbungabunga, karena obat perangsang yang kububuhkan pada minumannya mulai bereaksi. Hal ini tampak dari deru napasnya yang mulai memburu dan duduknya gelisah serta butiranbutiran keringat yang mulai muncul dikeningnya. Selain itu pikirannyapun nampaknya sudah susah untuk focus terhadap tugas yang sedang kami kerjakan Namun dengan sekuat tenaga dia tetap menampilkan kesan sebagai seorang wanita yang solehah, walaupun seringkali ucapannya secara tidak disadarinya disertai dengan desahan napas yang memburu dan mata yang semakin sayu.

Aku masih bersabar untuk tidak langsung mendekap dan mencumbunya, kutunggu hingga reaksi obat perangsang itu benarbenar menguasainya sehingga dia tidak mampu berfikir jernih. Setelah sekitar 30 menit, nampaknya reaksi obat perangsang itu sudah menguasainya, hal ini Nampak dari matanya yang semakin sayu dan nafas yang semakin menderu serta gerakan tubuh yang semakin gelisah.

Dia sudah tidak mampu lagi focus pada materi yang sedang didiskusikan, hanya helaan nafas yang tersengal diserta tatapan yang semakin sayu padaku. Aku mulai menggeser dudukku untuk duduk berhimpitan disamping kanannya, dia seperti terkejut namun tak mampu mengeluarkan katakata protes atau penolakan, hanya Nampak sekilas dari tatapan matanya yang memandang curiga padaku dan ingin menggeser duduknya menjauhiku, namun nampaknya pengaruh obat itu membuat seolaholah badannya kaku dan bahkan seolaholah menyambut kedatangan tubuhku.

Setelah yakin dia tidak menjauh dariku, tangan kiriku mulai memegang tangan kanannya yang ia letakkan di atas pahanya yang tertutup oleh baju gamisnya. Tangan itu demikian halus dan lembut, yang selama ini tidak pernah disentuh oleh pria selain oleh muhrimnya. Tangannya tersentak lemah dan ada usaha untuk melepaskan dari genggamanku, namun sangat lemah bahkan bulubulu halus yang ada di lengannya berdiri seperti dialiri listrik ribuan volt. Matanya terpejam dan tanpa sadar mulutnya melenguh..

Ouhh., tangannya semakin basah oleh keringat dan tanpa dia sadari tangannya meremas tanganku dengan gemas.

Aku semakin yakin akan reaksi obat yang kuberikan dan sambil mengutakatik laptop, tanpa sepengetahuannya aku aktifkan aplikasi webcam yang dapat merekam kegiatan kami di kursi panjang yang sedang kami duduki dengan mode tampilan gambar yang di hide sehingga kegiatan kami tak terlihat di layar monitor. Lalu tangan kananku menggenggam tangan kanannya yang telah ada dalam genggamanku, tangan kiriku melepaskan tangan kanannya yang dipegang dan diremas mesra oleh angan kananku, sehingga tubuhku menghadap tubuhnya dan tangan kiriku merengkuh pundaknya dari belakang. Matanya medelik marah dan dengan terbatabata dan nafas yang memburu dia berkata

Aaaaapa..apaan.nihPak..?

Dengan lemah tangan kirinya berusaha melepaskan tangan kiriku dari pundaknya. Namun gairahku semakin meninggi, tanganku bertahan untuk tidak lepas dari pundaknya bahkan dengan gairah yang menyalanyala wajahku langsung mendekati wajahnya dan secara cepat bibirku melumat gemas bibir tipisnya yang selama ini selalu menggoda nafsuku. Nafsuku semakin terpompa cepat setelah merasakan lembut dan nikmatnya bibir tipis Fatma, dengan penuh nafsu kuhisap kuat bibir tipis itu.

Ja..jangan Pak Ouhmmhhh mmmhhhh

Hanya itu kata yang terucap dari bibirnya.. karena bibirnya tersumpal oleh bibirku.

Dia memberontak.., tapi kedua tangannya dipegang erat oleh tanganku, sehingga ciuman yang kulakukan berlangsung cukup lama.

Fatma terus memberontak, tapi gairah yang muncul dari dalam dirinya akibat efek dari obat perangsang yang kububuhkan pada minumannya membuat tenaga berontaknya sangat lemah dan tak berarti apaapa pada diriku. Bahkan semakin lama kedua tangannya bukan berusaha untuk melepaskan dari pegangn tanganku tapi seolah mencengkram erat kedua tanganku seperti menahan nikmatnya rangsangan birahi yang kuberikan padanya, perlahan namun pasti bibirnya mulai membalas hisapan bibirku, sehingga terjadilah ciumannya yang panas menggelora, matanya tertutup rapat menikmati ciuman yang kuberikan.

Pegangan tanganku kulepaskan dan kedua tanganku memeluk erat tubuhnya sehingga dadaku merasakan empuknya buahdada yang tertutup oleh baju gamis yang panjang.

Dan kedua tangannyapun memeluk erat dan terkadang membelai mesra punggungku. Bibirku mulai merayap menciumi wajahnya yang cantik, tak semilipun dari permukaan wajahnya yang luput dari ciuman bibirku. Mulutnya ternganga matanya mendelik dengan leher yang tengadah

Aahhh.. ouh mmmhhhh. eehh ke.. na.. pa.. begi..niiouhhh

Erangan penuh rangsangan keluar dari bibirnya diselasela ucapan ketidakmengertian yang terjadi pada dirinya..

Sementara bibirku menciumi wajah dan bibirnya dan terkadang lehernya yang masih tertutup oleh jilbab yang lebar, secara perlahan tangan kanan merayap ke depan tubuhnya dan mulai meremas buah dadanya..

Ouhhh.aahhh

Kembali dia mengerang penuh rangsangan. Tangan kirinya memegang kuat tangan kananku yang sedang meremas buahdadanya. Tetapi ternyata tangannya tidak berusaha menjauhkan telapak tanganku dari buahdadanya, bahkan mengarahkan jariku pada putting susunya agar aku mempermainkan putting susunya dari luar baju gamis yang dikenakannya

ouhouhohhh..

Erangan penuh rangsangan semakin tak terkendali keluar dari mulutnya Telapak tanganku dengan intens mempermainkan buahdadanya, keringat sudah membasahi gamisnya, bahkan tangan kanannya dengan gemas merengkuh belakang kepalaku dan mengacakngacak rambutku serta menekan wajahku agar ciuman kami semakin rapat

Nafasnya semakin memburu dengan desahan dan erangan nikmat semakin sering keluar dari mulutnya yang indah. Tangan kananku dengan lincah mengeksplorasi buahdada, pinggang dan secara perlahan turun ke bawah untuk membelai pingggul dan pantatnya yang direspon dengan gerakan menggelinjang menahan nikmatnya nafsu birahi yang terus menderanya. Tangan kananku semakin turun dan membelai pahanya dari luar gamis yang dikenakannya dan terus kebawah hingga ke ujung gamis bagian bawah. lalu tanganku menyusup ke dalam sehingga telapak tanganku bisa langsung menyentuh betisnya yang jenjang..

Ouhhh sungguh halus dan lembut terasa betis indah ini, membuat nafsuku semakin membumbung tinggi, penisku semakin keras dan bengkak sehingga terasa sakit karena terhimpit oleh celana panjang yang kukenakan, maka secara tergesagesa tangan kiriku menarik sleting celana dan mengeluarkan batang penisku yang tegak kaku.

Dari sudut matanya, Fatma melihat apa yang kulakukan dan dengan mata yang terbelalak dan mulut ternganga ia menjerit pelan melihat penisku yang tegak kaku keluar dari dalam celana

Aaaihhh.

Dari sorot matanya, tampak gairah yang semakin menyalanyala ketika menatap penis tegakku. Belaian tangan kananku semakin naik ke atas., ke lututnya, lalu. Cukup lama bermain di pahanya yang sangat halus., Fatma semakin menggelinjang ketika tangan kananku bermain di pahanya yang halus, dan mulutnya terusterusan mengerang dan mengeluh nikmat

Euhh.. ouhhhh.. hmmmnnn. Ahhhhh

Tanganku lalu naik menuju pangkal paha., terasa bahwa bagian cd yang berada tepat di depan vaginanya sudah sangat lembab dan basah. Tubuhnya bergetar hebat ketika jari tanganku tepat berada di depan vaginanya, walaupun masih terhalang CD yang dikenakannya, tubuhnya mengeliat kaku menahan rangsangan nikmat yang semakin menderanya sambil mengeluarkan deru nafas yang semakin tersengal

Ouh.ouhhhh

Ketika tangan kananku menarik CD yang ia kenakan., ternyata kedua tangan Fatma membantu meloloskan CD Itu dari tubuhnya. Kusingkapkan bagian bawah gamis yang ia kenakan ke atas hingga sebatas pinggang, hingga tampak olehku vaginanya yang indah menawan, kepalanya kuletakan pada sandaran lengan kursi..,

kemudian pahanya kubuka lebarlebar.., kaki kananku menggantung ke bawah kursi, sedangkan kaki kiriku terlipat di atas kursi. Dengan masih mengenakan celana panjang, kuarahkan penisku yang keluar melalui sleting yang terbuka ke lubang vagina yang merangsang dan sebentar lagi akan memberikan berjutajuta kenikmatan padaku.

Ku gesekgesekan kepala penisku pada lipatan liang vaginanya yang semakin basah..

Auwauw.. Uuhhhh.. uuuhhh. Ohhh .

Dia mengaduh dan mengeluh membuatku bertanyatanya apakah ia merasa kesakitan atau menahan nikmat, tapi kulihat pantatnya naik turun menyambut gesekan kepala penisku seolah tak sabar ingin segera dimasuki oleh penisku yang tegang dan kaku. Lalu dengan hentakan perlahan ku dorong penisku dan Blessshhh.

Kepala penisku mulai menguak lipatan vaginanya dan memasuki lorong nikmat itu dan..

AUW AUW. Auw Ouhhhuhhhh aaahhhh

Tanpa dapat terkendali Fatma mengaduh dan mengerang nikmat dan mata terpejam rapat., rintihan dan erangan Fatma semakin merangsangku dan secara perlahan aku mulai memaju mundurkan pantatku agar penisku mengocok liang vaginanya dan memberikan sensasi nikmat yang luar biasa.

Hal yang luar biasa dari Fatma ternyata dia terus mengaduh dan mengerang setiap aku menyodokkan batang penisku ke dalam vaginanya. Rupanya dia merupakan tipe wanita yang selalu mengaduh dan mengerang tak terkendali dalam mengekspresikan rasa nikmat seksual yang diterimanya. Tak berapa lama kemudian, tanpa dapat kuduga, kedua tangan Fatma merengkuh pantatku dan menarik pantatku kuatkuat dan pantatnya diangkatnya sehingga seluruh batang penisku amblas ditelan liang vagina yang basah, sempit dan nikmat. Lalu tubuhnya kaku sambil mengerang nikmat

Auuuww. Auuuwww Auuuuuhhhh.. Aakkkhhhh..

kedua kakinya terangkat dan betisnya membelit pinggangku dengan telapak kaki yang menekan kuat pantatku hingga gerakan pantatku agak terhambat dan kedua tangannya merengkuh pundakku dengan kuat dan beberapa saat kemudian tubuhnya kaku namun dinding vaginanya memijit dan berkedut sangat kuat dan nikmat membuat mataku terbelalak menahan nikmat yang tak terperi

Lalu . badannya terhempas lemah, namun liang vaginanya berkedut dan meremas dengan sangat kuat batang penisku sehingga memberikan sensasi nikmat yang luar biasa.

Gairah yang begitu tinggi akibat rangsangan yang diterimanya telah mengantarnya menuju orgasmenya yang pertama. Keringat tubuhku membasahi baju membuatku tidak nyaman, sambil membiarkannya menikmati sensasi nikmatnya orgasme yang baru diperolehnya dengan posisi penisku yang masih menancap di liang vaginanya, aku membuka bajuku hingga bertelanjang dada tetapi masih mengenakan celana panjang.

Lalu secara perlahan aku mulai mengayun pantatku agar penisku mengocok liang vaginanya.

Rasa nikmat kembali menderaku akibat gesekan dinding vaginanya dengan batang penisku. Perlahan namun pasti, pantat Fatma merespon setiap gerakan pantatku. Pinggul dan pantatnya bergoyang dengan erotis membalas setiap gerakanku.

Mulutnyapun kembali mengaduh mengekspresikan rasa nikmat yang kembali dia rasakan

AuwAuw Auuuwww. Ouhhh. Aahhh

Rangsangan dan rasa nikmat yang kurasakanpun semakin menjadijadi. Dan erangan nikmatnyapun terusmenerus diperdengarkan oleh bibirnya yang tipis menggairahkan sambil kepala yang bergoyang kekiri dan ke kanan diombangambingkan oleh rasa nikmat yang kembali menderanya

AuwAuw Auuuwww. Oohhh ohhh oohhh

Erangan nikmat semakin tak terkendali dan seolah puncak kenikmatan akan kembali menghampirinya hal ini tampak dari gelinjang tubuhnya yang semakin cepat dan kedua tangannya yang kembali menariknarik pantatku agar penisku masuk semakin dalam mengobokobok liang nikmatnya dan kedua kakinya sudah mulai membelit pantatku. Namun aku mencabut penisku , dan hal itu membuat Fatma gelagapan sambil berkata terbatabata

Ke..napa..di cabut? Ouh. Oh

Dengan sorot mata protes dan napas yang tersengalsengal

Ribet .

Kataku, sambil berdiri dan membuka celana panjang sekaligus dengan CD yang kukenakan.

Lalu sambil menatapnya

Gamisnya buka dong..!

Dia menatapku ragu.., namun dorongan gairah telah membutakan pikirannya apalagi dengan penuh gairah dia melihatku telanjang bulat di hadapannya, maka dengan tergesagesa dia berdiri dihadapanku dan melolosi seluruh pakaian yang dikenakannya, mataku melotot menikmati pemandangan yang menggairahkan itu. Oohhh.

kulitnya benarbenar putih dan halus, penisku teranggukangguk semakin tegang dan keras. Dia melepaskan gamis dan BHnya sekaligus, hingga dihadapanku telah berdiri bidadari yang sangat cantik menggairahkan dalam keadaan bulat menantangku untuk segera mencumbunya.

Dalam keadaan berdiri aku langsung memeluknya dan bibirku mencium bibirnya dengan penuh gairah. Diapun menyambut ciumanku dengan gairah yang tak kalah panasnya. Bibir dan lidahku menjilati bibir, pipi lalu ke lehernya yang jenjang yang selama ini selalu tertutup oleh jilbabnya yang lebar. Fatma mendongakkan kepala hingga lehernya semakin mudah kucumbu Penisku yang tegang menekannekan selangkangannya membuat dia semakin bergairah.

Dengan gemetar, tangannya meraih batang penisku dan mengarahkan kedepan liang vaginanya yang sudah sangat basah dan gatal., kaki kanannya dia angkat keatas kursi sehingga kepala penisku lebih mudah menerobos liang vaginanya dan blesshh.. kembali rasa nikmat menjalar di sekujur pembuluh nadiku dan mata Fatmapun terpejam merasakan nikmat yang tak terperi dan dari mulutnyapun erangan nikmat

Auw Auww Oohh.. akhhh.

Kepalanya terdongak dan kedua tangannya memeluk erat punggungku. Lalu pantatku mulai bergerak maju mundur agar batang penisku menggesek dinding vaginanya yang sempit, basah dan berkedut nikmat menyambut setiap gesekan dan kocokan batang penisku yang semakin tegang dan bengkak. Diiringi dengan rintihan nikmat Fatma yang khas

Auw Auw Ouhh ouhhahhh

Sambil pantatku memompa liang vaginanya yang nikmat, kepala Fatma semakin terdongak ke belakang sehingga wajahku tepat berada didepan buahdadanya yang sekal dan montok, maka mulut dan lidahku langsung menjilati dan menghisap buah dada indah itu.. putting susunya semakin menonjol keras. Fatma semakin mengerang nikmat

Auw Auw Ouhh ouhhahhh

Gerakan tubuh Fatma semakin tak terkendali, dan tibatiba kedua kakinya terangkat dan membelit pinggangku, kemudian dia melonjaklonjankkan tubuhnya sambil memeluk erat tubuhku sambil menjerit semakin keras

Auw Auw Ouhh ouhhahhh.

Kedua tanganku menahan pantatnya agar tidak jatuh dan penisku tidak lepas dari liang vaginanya sambil merasakan nikmat yang tak terperi Tak lama kemudian kedua tangannya memeluk erat punggungku dan mulutnya menghisap dan menggigit kuat leherku. Tubuhnya kaku., dan dinding vaginanya meremas dan memijitmijit nikmat batang penisku. Dan tak lama kemudian

AAAAUUUUWWWW..Hhhooohhhh.

Dia mengeluarkan jeritan dan keluhan panjang sebagai tanda bahwa dia telah mendapatkan orgasme yang kedua kali

Tubuhnya melemas dan hampir terjatuh kalau tak ku tahan. Lalu dia terduduk di kursi sambil mengatur nafasnya yang tersengalsengal, badannya basah oleh keringat yang bercucuran dari seluruh poripori tubuhnya.

Tapi dibalik rasa lelah yang menderanya, gairahnya masih menyalanyala ketika melihat batang penisku yang masih tegang menganggukangguk. Aku duduk disampingnya dengan nafas yang memburu oleh gairah yang belum terpuaskan. Tibatiba dia berdiri membelakangiku, kakinya mengangkang dan pantatnya diturunkan mengarahkan liang vaginanya agar tepat berada diatas kepala penisku yang berdiri tegak.

Tangan kanannya meraih penisku agar tepat berada di depan liang vaginanya dan bleshhhh.

AUUWW. Auww. Ahhhh

Secara perlahan dia menurunkan pantatnya sehingga kembali batang penisku menyusuri dinding vagina yang sangat nikmat dan memabukkan..

Aaahhh

erangan nikmat kembali keluar dari mulutnya. Lalu dia mulai menaik turunkan pantatnya agar batang penisku mengadukngaduk vaginanya dari bawah..

Semakin lama gerakannya semakin melonjaklonjak sambil tiada henti mengerang penuh kenikmatan, kedua tanganku memegang kedua buahdadanya dari belakang sambil meremas dan mempermainkan putting susu yang semakin keras dan menonjol. Kepalanya mulai terdongak dan menoleh kebelakang mencari bibirku atau bagian leherku yang bisa diciumnya dan kamipun berciuman dalam posisi yang sangat menggairahkan lonjakan tubuhnya semakin keras dan kaku dan beberapa saat kemudian kembali batang penisku merasakan pijatan dan remasan yang khas dari seorang wanita yang mengalami orgasme sambil menjerit nikmat

AAAUUUUUWWWWW.. Aaakkhhhh

Namun saat ini, aku tidak memberi waktu padanya untuk beristirahat, karena aku merasa ada dorongan dalam tubuhku untuk segera mencapai puncak, karena napasku sudah tersengalsengal tidak teratur, maka kuminta ia untuk posisi nungging dengan kaki kanan di lantai sedang kaki kiri di tempat duduk kursi sedangkan kedua tangannya bertahan pada kursi. Lalu kaki kananku menjejak lantai sedang kaki kiriku kuletakkan dibelakang Kaki kirinya sehingga selangkanganku tepat berada di belahan pantatnya yang putih, montok dan mengkilat oleh basahnya keringat. Tangan kananku mengarahkan kepala penisku tepat pada depan liang vaginanya yang basah dan semakin menggairahkan. Lalu aku mendorong pantatku hingga blessshhh.

Auw Auw Ouhhhh.

Kembali ia mengeluh nikmat ketika merasakan batang penisku kembali memasuki dirinya dari belakang. Kugerakan pantatku agar batang penisku kembali mengocok dinding vaginanya. Fatma memaju mundurkan pantatnya menyambut setiap sodokan batang penisku sambil tak hentihenti mengerang nikmat..Ouh ohhhayoo.. Pakayo ohhouhh Rupanya dia merasakan batang penisku yang semakin kaku dan bengkak yang menandakan bahwa beberapa saat lagi aku mencapai orgasme. Dia semakin bergairah menyambut setiap sodokan batang penisku, hingga akhirnya gerakan tubuhku semakin tak terkendali dan kejangkejang dan pada suatu titik aku menancapkan batang penisku sedalamdalamnya pada liang vaginanya yang disambut dengan remasan dan pijitan nikmat oleh dinding vaginanya sambil berteriak nikmat

Auuuuwwwhhhhhhh Aakkhhh.

Dan diapun berteriak nikmat bersamaan denganku. Dan Cretttt. Creeetttt crettttt spermaku terpancar deras membasahi seluruh rongga diliang vaginanya yang nikmat

Tubuh Fatma ambruk telungkup dikursi dan tubuhkupun terhempas di kursi sambil memeluk tubuhnya dari belakang dengan helaan napas yang tersengalsengal kecapaian punggungku tersandar lemas pada sandaran kursi sambil berusaha menarik nafas panjang menghirup udara sebanyakbanyaknya.

Dan kuperhatikan Fatmapun tersungkur kelelahan sambil telungkup di atas kursi. Sambil beristirahat mengumpulkan napas dan tenaga yang hilang akibat pergumulan yang penuh nikmat, mataku menatap tubuh bugil Fatma yang basah oleh keringat. Dan terbayang olehku betapa liarnya Fatma barusan pada saat dia mengekspresikan kenikmatan seksual yang menghampirinya. Semua itu diluar dugaanku.

Aku tak menyangka Fatma yang demikian anggun dan lemah lembut bisa demikian liar dalam bercinta Mataku menyusuri seluruh tubuh Fatma yang bugil dan basah oleh keringat.

Uhhh. .. Tubuh itu benarbenar sempurna Putih , halus dan mulus. Beruntung sekali malam ini aku bisa menikmati tubuh indah ini.

Aku terus menikmati pemandangan indah ini, sementara Fatma nampaknya benarbenar kelelahan sehingga tak sadar bahwa aku sedang menikmati keindahan tubuhnya Semakin aku memandangi tubuh indah itu, perlahanlahan gairahku muncul kembali seiring dengan secara bertahap tubuhku pulih dari kelelahan yang menimpaku.

Dalam hati aku berbisik agar malam ini aku bisa menikmati tubuh Fatma sepuaspuasnya sampai pagi. Membayangkan hal itu, gairahku dengan cepat terpompa dan perlahanlahan penisku mulai mengeras kembali.

Perlahan tanganku membelai pinggulnya yang indah, dan bibirku menciumi pundaknya yang basah oleh keringat., namun nampaknya Fatma terlalu lelah untuk merespon cumbuanku, dia masih terlena dengan kelelahannya mungkin dia tertidur kelelahan.

Posisi kami yang berada di atas kursi panjang ini membuatku kurang nyaman, maka kuhentikan cumbuanku, kedua tanganku merengkuh tubuh indah Fatma dan dengan sisasisa tenaga yang mulai pulih kubopong tubuh indah itu ke kamar.

Dengan penuh semangat aku membopong tubuh bugil Fatma kearah kamar.

Kuletakkan tubuhnya dengan hatihati dalam posisi telentang. Fatma hanya melenguh lemah dengan mata yang masih terpejam. Aku duduk di atas kasur sambil memperhatikan tubuh indah ini lebih seksama.

Semakin keperhatikan semakin terpesona aku akan kesempurnaan tubuh Fatma yang sedang telanjang bugil. Kulit yang demikian putih , halus dan mulus.. dengan bagian selangkangan yang benarbenar sangat indah dan merangsang.

Di selasela liang vaginanya terlihat lelehan spermaku yang keluar dari dalam liang vaginanya mengalir keluar ke selasela kedua pahanya.. Aku mengambil tissue yang ada di pinggir tempat tidur dan mengeringkan lelehan sperma itu dengan penuh perasaan.

Fatma menggeliat lemah., lalu matanya terbuka sedikit sambil mendesah..

uhhh

Bibir dan lidahku tergoda untuk menciumi dan menjilati batang paha Fatma yang demikian putih dan mulus. Dengan penuh nafsu bibir dan lidahku mulai mencumbu pahanya. Seluruh permukaan kulit paha Fatma kuciumi dan jilati tak ada satu milipun yang terlewat. Lambat laun gairah Fatma kembali terbangkitkan, mulutnya mendesis nikmat dan penuh rangsangan

uhhh.. ohhhh sssssttt

Sementara telapak tanganku bergerak lincah membelai dan mengusap paha, pantat, perut dan akhirnya meremasremas buahdadanya yang montok. Erangannya semakin keras ketika aku memelintir putting susunya yang menonjol keras

Euhh.. Ouhhh. Auw Ahhh

Disertai dengan gelinjang tubuh menahan nikmat yang mulai menyerangnya. Penisku semakin keras dan aku mulai memposisikan kedua pahaku di bawah kedua pahanya yang terbuka, lalu mengarahkan penisku ke tepat di lipatan vaginanya yang basah dan licin.

Kugesekgesekan kepala penisku sepanjang lipatan vaginanya, tubuhnya semakin bergelinjang., pantatnya bergerakgerak menyambut penisku seolaholah tak sabar ingin ditembus oleh penis tegangku. Namun aku terus merangsang vaginanya dengan penisku., dia semakin tak sabar tubuhnya semakin bergelinjang hebat.

Dan akhirnya ia bangkit dan mendorong tubuhku hingga telentang di atas kasur, dia langsung menduduki selangkanganku mengangkat pantatnya dan tangannya dengan gemetar meraih penisku dan mengarahkan ke tepat liang vaginanya, lalu langsung menekan pantatnya dalamdalam hingga. Blessshhhh. batang penisku langsung menerobos dinding vaginanya yang basah namun tetap sempit dan berdenyutdenyut. Mataku nanar menahan nikmat., napasku seolaholah terhenti menahan nikmat yang ku terima

Uhhhh..

Mulutku berguman menahan nikmat. Dengan mata terpejam menahan nikmat, Fatmapun mengaduh.

Auuww. OOhhhhhhh

Pantatnya dia diamkan sejenak merasakan rasa nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Lalu secara perlahan dia menaik turunkan pantatnya hingga penisku mengocokngocok vaginanya dari bawah.. Erangan khasnya kembali dia perdengarkan

Auw.. auw. auw euhhhh..

Semakin lama gerakan pantatnya semakin bervariasi, kadang berputarputar. Kadang maju mundur dan terkadang ke atas ke bawah bagaikan piston sambil tak hentihentinya mengaduh nikmat

Gerakannya semakin lincah dan liar, membuat aku tak hentihentinya menahan nikmat. Kembali aku terpana oleh keliaran Fatma dalam bercinta., sungguh aku tak menyangka..Wanita sholeh., anggun dan lembut ini begitu liar dan lincah.

Ouhhhh. ouhhhh

Aku pun mengeluh nikmat menyahuti erangan nikmat yang keluar dari bibirnya yang tipis. Buahdadanya yang montok dan indah terguncangguncang keras akibat gerakannya yang lincah dan membuatku tanganku terangsang untuk meremasnya, maka kedua buahdada itu kuremasremas gemas. Fatma semakin mengerang nikmat

Auw. Auw.auhh.ouhhh

Lalu gerakannya semakin keras tak terkendali, kedua tangannya mencengkram erat kedua tanganku yang sedang meremasremas gemas buahdadanya,, dan badannya melenting sambil menghentakhentakkan pantatnya dengan keras hingga penisku masuk sedalamdalamnya.

Dan akhirnya tubuhnya kaku disertai dengan jeritan yang cukup keras

Aaaaakkhhhsssss.

Dan tubuhnya ambruk menindihku. Namun dinding vaginanya berdenyutdenyut serta meremasremas batang penisku. Membuatku semakin melayang nikmat.

Ya. Fatma baru saja memperoleh orgasme yang pertama di babak kedua ini. Dengan tubuh yang lemas dan napas yang tersengalsengal bagaikan orang sudah melakukan lari marathon bibirnya menciumi lembut pipiku dan berkata sambil mendesah

Bapak. Benarbenar hebat.

Lalu mengecup bibirku dan kembali kepalanya terkulai di samping kepalaku sehingga dadaku merasakan empuknya dihimpit oleh buahdadanya yang montok.

Penis tegangku masih menancap dengan kokoh di dalam liang vaginanya, dan semakin lama denyutan dinding vaginanyapun semakin melemah Kugulingkan tubuhnya hingga tubuhku menindih tubuhnya dengan tanpa melepaskan batang penisku dari jepitan vaginanya.

Tangan kananku meremasmeremas buah dadanya diselingin memilinmilin putting susu sebelas kiri, sementara bibirku menjilati dan menghisaphisap putting susu sebelah kanan, sambil pantatku bergerak perlahan mengocokngocok vaginanya.

Perlahan namun pasti, Fatma mulai menggeliat perlahanlahan, rangsangan kenikmatan yang kulakukan kembali membangkitkan gairahnya yang baru saja terpuaskan

Emmhhh euhhhh auh..

Dengan kembali dia mengerang nikmat Pinggulnya bergoyang mengimbangi goyanganku. Kedua tangannya merengkuh punggungku.

Auw. Auw ahhh.auhhh

Kembali dia mengaduh dengan suara yang khas, menandakan kenikmatan telah merasuki dirinya Goyang pinggulnya semakin lincah disertai dengan jeritanjeritannya yang khas. Dalam posisi di bawah Fatma menampilkan gerakangerakan yang penuh sensasi Berputar., menghentakhentak , maju mundur bahkan gerakan patahpatah seperti yang diperagakan oleh penyanyi dangdut terkenal. Kembali aku terpana oleh gerakangerakannya. Yang semua itu tentu saja memberikan kenikmatan yang tak terhingga padaku.. Sambil mengerang dan mengaduh nikmat, tangannya menarik kepalaku hingga bibirnya bisa menciumi dan menghisap leherku dengan penuh nafsu. Gerakan pinggul Fatma sudah berubah menjadi lonjakanlonjakan yang keras tak terkendali, kedua kakinya terangkat dan membelit dan menekan pantatku hingga pantatku tidak bisa bergerak, Kedua tangannya menariknarik pundakku dengan keras dengan mata terpejam dan gigi yang bergemeretuk.

Dan akhirnya tubuhnya kaku sambil menjerit seperti yang yang disembelih

AAkkkkkhhhh.

Kembali Fatma mengalami orgasme untuk ke sekian kalinya. Aku hanya terdiam tak bisa bergerak tapi merasakan nimat yang luar biasa, karena walaupun terdiam kaku, namun dinding vagina Fatma berkontraksi sangat keras sehingga memijit dan memeras nikmat batang penisku yang semakin membengkak Tak lama kemudian tubuhnya melemas., kedua kakinya sudah terjulur lemah Kuperhatikan napasnya tersengalsengal, Fatma menatap wajahku yang berada diatas tubuhnya.,

Lalu dia tersenyum seolaholah ingin mengucapkan terima kasih atas puncak kenikmatan yang baru dia peroleh.

Kukecup bibirnya dengan lembut Tubuhku kutahan dengan kedua tangan dan kakiku agar tidak membebani tubuhnya, Sambil bibirku terus menciumi bibir, pipi, leher , dada, hingga putting susunya untuk merangsangnya agar gairahnya segera bangkit kembali

Kuubah posisi tubuhku hingga aku terduduk dengan posisi kedua kaki terlipat dibawah kedua paha Fatma yang terangkat mengapit pinggangku. Buahdadanya yang indah dan basah oleh keringat begitu menggodaku. Dan kedua tanganku terjulur untuk meremasremas buah dada yang montok dan indah

Euhh. Euhhh.

Kembali tubuhnya menggeliat merasakan gairah yang kembali menghampirinya. Sambil kedua tanganku mempermainkan buahdadanya yang montok, pantatku kembali berayun agar penisku kembali mengadukngaduk liang vagina Fatma yang tak hentihentinya memberikan sensasi nikmat yang sukar tuk dikatakan.

Hentakan pantatku semakin lama semakin keras membuat buah dadanya terguncangguncang indah. Erangan nikmat yang khas kembali dia perdengarkan. Kepalanya bergerak ke kanan dan kekiri seperti dibanting oleh rasa nikmat yang kembali menyergapnya

Pinggul Fatma mulai membalas setiap hentakan pantatku.., bahkan semakin lama semakin lincah disertai dengan lenguhan dan jeritan nikmat yang khas. Kedua tanganku memegangi kedua lututnya hingga pahanya semakin terbuka lebar membuat gerakan pinggulku semakin bebas dalam mengaduk dan mengocok vaginanya.

Auw.Auw. Auw. Aahhh.ahhhh

Erangan nikmat semakin meningkatkan gairahku. Dan penisku semakin bengkak. Dan ternyata dengan posisi seperti membuat jepitan vagina semakin kuat dan membuatku semakin nikmat. Dan tanpa dapat kukendalikan gerakanku semakin liar tak terkendali seiring dengan rasa nikmat yang semakin menguasai diriku Fatmapun mengalami hal yang sama, penisku yang semakin membengkak dengan gerakangerakan liar yang tak terkendali membuat orgasme kembali dengan cepat menghampirinya dan dia pun kembali menjeritjerit nikmat menjemput orgasme yang segera tiba

Auw.Auw. Auw. Aahhh.ahhhh

Akupun merasa bahwa orgasme akan menghampiriku., tanpa dapat kukendalikan gerakan sudah berubah menjadi hentakanhentakan yang keras dan kaku. Hingga akhirnya orgasme itu datang secara bersamaan dan kamipun menjerit secara bersamaan bagaikan orang yang tercekik.

AAkkkkkkhhssss..

Pinggul kami saling menekan dengan keras dan kaku sehingga seluruh batang penisku amblas sedalamdalamnya dan beberapa saat kemudian. Creetttt.creeettttt. cretttt..

Sperma kental terpancar dari penisku menyirami liang vagina Fatma yang juga berdenyut dan meremas dengan hebatnya Tubuhkupun ambruk ke pinggir tubuh Fatma yang terkulai lemah., namun pantatku masih diatas selangkangan Fatma sehingga Penisku masih menancap di dalam liang vaginanya. Kami benarbenar kelelahan sehingga akupun tertidur dalam posisi seperti itu.

Malam itu benarbenar kumanfaatkan untuk menikmati tubuh Fatma sepuaspuasnya.. Entah berapa kali malam itu kami bersetubuh., yang kutahu adalah kami selalu mengulangi berkalikali. Hingga hampir subuh. Dan tertidur dengan pulasnya karena semua tenaga telah terkuras habis

Pagipaginya sekitar jam 6 pagi aku mendengar Fatma menjerit..

Apa yang telah terjadi..? Kenapa bisa terjadi begini..?

Lalu dia menangis tersedusedu sambil tiada henti mengucap istigfar. Sambil tak mengerti mengapa kejadian semalam bisa terjadi.

Tak lama kemudian dia berkata padaku sambil menangis

Sebaiknya bapak secepatnya meninggalkan tempat ini!

katanya marah . Akupun keluar kamar memunguti pakaianku yang tercecer diluar kamar dan mengenakannya serta keluar dari kamarnya sambil membawa laptop dan kembali ke kamarku. Sedangkan Fatma terus menangis menyesali apa yang telah terjadi.

Sejak saat itu selama sisa masa workshop, Fatma benarbenar marah besar padaku, dia memandangku dengan tatapan marah dan benci. Aku jadi salah tingkah padanya dan tak berani mendekatinya.

Dan sampai hari terakhir workshop Fatma benarbenar tidak mau didekati olehku. Setelah aku keluar dari kamar hotelnya, Fatma terus menangis menyesali apa yang telah terjadi. Dia tak habis mengerti mengapa gairahnya begitu tinggi malam tadi dan tak mampu dia kendalikan sehingga dengan mudahnya berselingkuh denganku.

Ingat akan kejadian semalam, kembali dia menangis menyesali atas dosa besar yang dilakukannya. Dia merasa sangat bersalah karena telah menghianati suaminya, apalagi pada saat dia mengingat kembali betapa dia sangat menikmati dan puas yang tak terhingga pada saat bersetubuh denganku.

Ya dalam hatinya yang paling dalam, secara jujur Dia mengakui, bahwa malam tadi adalah pengalaman yang baru pertama kali dialami seumur hidupnya, dapat merasakan kenikmatan orgasme yang berulangulang dalam satu malam, Dia sampai tidak ingat, entah berapa puluh kali dia mencapai puncak orgasme, akibatnya dia merasakan tulangnya bagaikan dilolosi sehingga terasa sangat lemah dan lunglai, habis semua tenaga terkuras oleh pertarungan semalam yang begitu sensasional. Dan hal itu belum pernah dia alami selama berumah tangga dengan suaminya.

Suaminya paling top hanya mampu mengantarnya menjemput satu kali orgasme bersamaan dengan suaminya, setelah itu tertidur sampai subuh dan itupun jarang sekali terjadi.

Yang paling sering adalah dia belum sempat menjemput puncak kenikmatan, suaminya sudah ejakulasi terlebih dahulu, meninggalkan dia yang masih gelisah karena belum mencapai puncak.

Dan peristiwa tadi malam, benarbenar istimewa karena dia mampu mencapai kenikmatan puncak yang melelahkan hingga berkalikali. Ingat akan hal itu kembali dia menyesali diri, kenapa dia mendapatkan kenikmatan bersetubuh yang luar biasa harus dari orang lain dan bukan dari suaminya sendiri. Kembali dia menangis

Dia berjanji untuk tidak mengulanginya lagi dan bertobat atas dosa besar yang dilakukannya. Dan dia akan menjauhi diriku agar tidak tergoda untuk yang kedua kalinya. Itulah sebabnya selama sisa waktu workshop, dia selalu menjauh dariku. Hari terakhir workshop, Fatma begitu gembira karena akan meninggalkan tempat yang memberinya kenangan buruk ini dan Dia begitu merindukan suaminya sebagai pelampiasan atas kesalahan yang sangat disesalinya.

Sehingga begitu tiba di rumah, dia memeluk suaminya penuh kerinduan. Tentu saja suaminya sangat bahagia melihat istrinya datang setelah seminggu berpisah. Dan malamnya setelah anakanak tidur mereka melakukan hubungan suami istri.

Fatma begitu bergairah tidak seperti biasanya, dia demikian aktif mencumbu suaminya. Hal ini membuat suaminya aneh sekaligus bahagia, aneh karena selama ini suaminyalah yang meminta dan merangsangnya sedangkan Fatma lebih banyak mengambil posisi sebagai wanita yang menerima, tapi kali ini sungguh beda

Fatma begitu aktif dan bergairah. Tentu saja perubahan ini membuat suaminya sangat bahagia, suaminya berfikir baru seminggu tidak bertemu saja istrinya sudah demikian merindukannya sehingga melayani suaminya dengan sangat bergairah.

Dan akhirnya suaminyapun tertidur bahagia Namun, lain yang dialami suami, lain pula yang dialami oleh Fatma, malam itu Fatma begitu kecewa, Dia begitu bergairah dan berharap untuk meraih puncak bersama suaminya, namun belum sempat dia mencapai puncak, suaminya telah sampai duluan.

Suaminya mengecup bibirnya penuh rasa sayang, sebelum akhirnya tertidur pulas penuh kebahagiaan, meninggalkan dirinya yang masih menggantung belum mencapai puncak. Fatmapun melamun Terbayang olehnya peristiwa di hotel, bagaimana dia bisa mencapai puncak yang luar biasa secara berulangulang.

Uhhh

Tanpa sadar dia mengeluh Di bawah alam sadarnya dia berharap kapan dia dapat kembali merasakan kepuasan yang demikian sensasional itu..? Namun buruburu dia beristigfhar setelah sadar bahwa peristiwa itu adalah suatu kesalahan yang sangat fatal.

Namun.., kekecewaan demi kekecewaan terus dialami Fatma setiap kali dia melakukan hubngan suami istri dengan suaminya. Dan selalu saja dia membandingkan apa yang dialaminya dengan suaminya; dengan apa yang dialaminya waktu di hotel denganku.

Hal itu membuatnya tanpa sadar sering menghayalkan bersetubuh denganku pada saat dia sedang bersetubuh dengan suaminya, dan hal itu cukup membantunya dalam mencapai kepuasan orgasme.

Dan tentu saja kondisi seperti itu membuatnya tersiksa, tersiksa karena telah berkhianat terhadap suaminya dengan membayangkan pria lain pada saat sedang bermesraan dengan suaminya. Semakin betambah hari, godaan mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dariku semakin besar karena dia tidak bisa mendapatkannya dari suaminya. Dan akhirnya dia menjadi sering merindukanku. Tentu saja hal ini merupakan siksaan baru baginya.

Itulah sebabnya, satu bulan setelah peristiwa di hotel, Fatma tidak terlihat membenciku. Bahkan secara sembunyisembunyi dia sering memperhatikan dan menatapku dengan tatapan penuh kerinduan.

Dia tidak marah lagi bila didekati olehku, bahkan dia tersenyum penuh arti bila bertatapan denganku. Hal ini tentu saja membuatku bahagia Namun perubahan itu, tidak membuat tingkah lakunya berubah.

Tetap saja Fatma menampilkan sosok wanita berjilbab yang anggun dan sholehah. Hingga pada waktu istirahat siang, dimana rekanrekan sekantor sedang keluar makan siang, Aku mendekati Fatma yang kebetulan saat itu belum keluar ruangan untuk beristirahat dan dengan hatihati aku berkata padanya

Bu, maaf saya atas kejadian waktu itu!

Aku berharapharap cemas menunggu reaksinya, namun akhirnya dia menjawab dengan jawaban yang sangat melegakan,

Sudahlah Pak, itu semua karena kecelakaan, saya juga minta maaf, karena tadinya menganggap, itu semua adalah kesalahan bapak., setelah saya pikir, sayapun bersalah karena membiarkan itu terjadi.

Dan selanjutnya sambil tersenyum manis, dia mohon ijin padaku untuk istirahat makan siang. Dan meninggalkan diriku di ruangan itu. Sejak saat itu terjadi perubahan drastis atas sikapnya terhadapku, dia menjadi sering tersenyum manis padaku, bisa diajak ngobrol olehku, bahkan kadangkadang membalas katakata canda yang aku lontarkan padanya..

Tentu saja perubahan ini, menimbulkan pikiran lain pada diriku, Ya pikiran untuk bisa kembali menikmati tubuhnya., tapi bagaimana caranya?


Minggu, 28 Oktober 2018

Kamar Mandi Penuh Cinta




Agen BandarQ - Ini judul bukan sembarang judul lho,  Sobs, tapi baru aja kejadian tadi siang! *Aih, elu ML di toilet, Al?* 
Eits!  Enak aja, jangan sembarangan nuduh, ya, Sobs! Daku dan si kekasih hati (suami) belum pernah, lho,  ya ML di sembarang toilet,  kecuali di bathroom kamar hotel keren yang memang asyik untuk berasyik masyuk, itu mah sering, hehe. *malah buka rahasia*.

Well, back to the topic,  tentang ML di toilet, ceritanya emang masih fresh from the oven nih,  Sobs! Jadi,  siang tadi,  aku,  Intan,  Dijah,  Bibah (anaknya Dijah)  plus Ama,  sohibku, berencana naik Bandross,  itu lho,  bus dua tingkat yang jadi salah satu icon keren kota Bandung. Nah, sebelum naik Bandross, kami makan siang dulu donk di sebuah resto Sunda, di seputaran situh. 

Nah, setelah pilih meja, duduk manis sambil milih menu dan menanti menu pilihan disajikan, kamipun secara bergantian ke toilet. Dimulai dengan Dijah. Agak lama memang, adik angkatku ini di toilet sana, tapi karena asyik ngobrol, kami jadi ga terlalu peduli, sih.  Apalagi tadi Dijah bilang bahwa dia mau ganti pembalut, jadi wajar donk kalo lama.
Etapi,  nongol-nongol, si emaknya Bibah ini malah muncul dengan wajah merah padam seraya merepet (ngedumel).

'Gilak aja,  masak di resto besar kayak gini, ada yang main di WC! hih, bikin malu aja! pake jilbab pula itu perempuannya!'
Kami langsung melongo. Kata 'main'di dalam kalimat Dijah itu sebenarnya cukup jelas menggambarkan apa yang dimaksudkannya, tapi takut salah, aku pertegas lagi. Dan Dijah malah lebih memperjelasnya.

'Iya, kakak. ML di atas kloset, lupa ngunci pintu. Aku kan ga tau kalo ada orang di dalam, aq putar handlenya dan kebuka deh. Ealah, mereka lagi indehoi di atas kloset. Masih berjilbab, rok kebuka setengah,  dada juga.  Hadeuh! Kayak ga ada tempat lain ajah! Masak di warung seh? Di toilet pulak! Pake jilbab pulak! Bikin malu wanita muslimah lain ajah!'

Aseli, kami hanya bisa melongo, kaget. Dan ikutan penasaran menanti Dijah menunjukkan pasangan yang berasyik masyuk di wc tadi. Pastinya mereka akan melewati meja kami donk nanti kalo akan keluar dari resto ini, secara kami kan duduk di dekat pintu keluar.
Etapi, yang dinanti tak kunjung muncul, bahkan sampai makanan yang kami pesan tinggal separuh, pasangan mesum itu belum juga nongol. Dijah udah bolak balik melontarkan keheranannya. 
'Apa ada jalan keluar lain selain dari pintu ini ya, Mbak?'

Aku dan Ama juga penasaran sih, pengen lihat pasangan mesum itu siapa atau kayak mana seh? Tapi kemana mereka, ya? Apa memang ada pintu lain untuk akses keluar masuknya?
Sedang bertanya-tanya seperti itu, tiba-tiba Dijah berseru sambil menunjuk ke sepasang orang muda dua puluh limaan tahun gitu deh, yang berjalan terburu-buru ke sebuah Honda Jazz, di area parkir.

'Ya ampun, Mbak,  itu mereka. Haha, buka jilbab ceweknya! Biar ga kukenali lagi kali ya? Tapi aku ingat banget muka cowoknya juga pakaian yang mereka pakai kok! Ckckck. Naik mobil keren tapi masak seh ga punya duit untuk sewa kamar?'

Celoteh Dijah membuat mata kami mengarah ke pasangan yang telah masuk ke mobil itu dan terburu-buru melaju keluar area parkir.
Hm...,  bener juga. Ga mungkin deh ga punya duit untuk sewa kamar, dan yang pasti, pasangan ini bukanlah suami istri. Ya iyalah, kalo pasutri,  ga mungkin aja numpang ML di warung orang,  di wc pulak,  hehe.

Aji gile emang, apa enaknya,  ya, Sobs? ML di tempat2 seperti itu. Kan ga nyaman, yak? Sebersih2nya toilet sebuah resto, tetap aja ga akan asyik lah,  ya? Etapi, gimana kalo ternyata...,  ini karena pengaruh kejiwaan? Akan ada sensasi tersendiri yang mereka dapatkan jika berhasil ML di toilet seperti itu mungkin? *Hayyah, dibahas!  Hehe.*

Well, apa pun itu, memang itu urusan mereka seh, tapi rasanya malu kan kalo sampai ketahuan seperti itu. Sampai harus buka jilbab segala saking malunya. Hihi. *ga kukuw deh ngebayangin betapa malunya mereka tadi saat Dijah tiba-tiba datang membuka pintu toilet itu dan mendapati mereka sedang ehem-ehem begituh.*

Nah,  Sobats,  begitu deh ceritaku hari ini. Kalo Sobats sendiri, punya cerita apa nih hari ini?



Kamis, 25 Oktober 2018

Bersenang Senang Dengan Adikku


Fina di sekolahny termasuk gadis, cewek yang sangat populer karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Aq sebagai seorang kakaknya selalu membayangkan jika adikku yang manis dan cantik itu aku setubuhi sendiri. Pasti kontolku bakalan nut-nutan.AGEN BANDARQ
Singkat kata, adikku fina memang seorang gadis yang sangat cantik dan merupakan kebanggaan orang tuaku. Selain itu dia juga sangat pandai membawa diri di hadapan orang lain sehingga semua orang menyukainya. Namun di balik semua itu, sang “putri” ini sebetulnya tidaklah perfect. Kepribadiannya yang manis ternyata hanya topeng belaka. Di dunia ini, hanya aku, kakak laki-lakinya, yang tahu akan kepribadiannya yang sesungguhnya. Kedua orang tuaku yang sering keluar kota untuk berbisnis selalu menitipkan rumah dan adikku kepadaku. Tapi mereka tidak tahu kalau aku kesulitan untuk mengendalikan adikku yang bandelnya bukan main. Di hadapanku, dia selalu bersikap membangkang dan seenaknya. Bila aku berkata A, maka dia akan melakukan hal yang sebaliknya. Pokoknya aku sungguh kewalahan untuk menanganinya.
Suatu hari, semuanya berubah drastic. Hari itu adalah hari Sabtu yang tak akan terlupakan dalam hidupku. Pada akhir minggu itu, seperti biasanya kedua orang tuaku sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis. Mereka akan kembali minggu depannya. Kebetulan, aku dan adikku juga sedang liburan panjang. Sebetulnya kami ingin ikut dengan orang tua kami keluar kota, tapi orang tuaku melarang kami ikut dengan alasan tak ingin kami mengganggu urusan bisnis mereka. Biarpun adikku kelihatan menurut, tapi aku tahu kalau dia sangat kesal di hatinya. Setelah mereka pergi, aku mencoba untuk menghiburnya dengan mengajaknya nonton DVD baru yang kubeli yaitu Harry Potter and the Order of Pheonix. Tapi kebaikanku dibalas dengan air tuba. Bukan saja dia tidak menerima kebaikanku, bahkan dia membanting pintu kamarnya di depan hidungku.
Inilah penghinaan terakhir yang bisa kuterima. Akupun menonton DVD sendirian di ruang tamu. Tapi pikiranku tidaklah focus ke film, melainkan bagaimana caranya membalas perbuatan adikku. Di rumah memang cuma ada kami berdua. Orang tua kami berpendapat bahwa kami tidak memerlukan pembantu dengan alasan untuk melatih tanggung jawab di keluarga kami. Selintas pikiran ngawur pun melintas di benakku. Aku bermaksud untuk menyelinap ke kamar adikku nanti malam dan memfoto tubuh telanjangnya waktu tidur dan menggunakannya untuk memaksa adikku agar menjadi adik yang penurut.
Malam itu, jam menunjukan pukul sebelas malam. Aku pun mengedap di depan pintu kamar adikku. Daun telingaku menempel di pintu untuk memastikan apa adikku sudah tertidur. Ternyata tidak ada suara TV ataupun radio di kamarnya. Memang biasanya adikku ini kalau hatinya sedang mengkal, akan segera pergi tidur lebih awal. Akupun menggunakan keahlianku sebagai mahasiswa jurusan teknik untuk membuka kunci pintu kamar adikku. Kebetulan aku memang mempunyai kit untuk itu yang kubeli waktu sedang tour ke luar negeri. Di tanganku aku mempunyai sebuah kamera digital.
Di kamar adikku, lampu masih terang karena dia memang tidak berani tidur dalam kegelapan. Akupun berjalan perlahan menuju tempat tidurnya. Ternyata malam itu dia tidur pulas terlentang dengan mengenakan daster putih. Tanganku bergerak perlahan dan gemetar menyingkap dasternya ke atas. Dia diam saja tidak bergerak dan napasnya masih halus dan teratur. Ternyata dia memakai celana dalam warna putih dan bergambar bunga mawar. Pahanya begitu mulus dan aku pun bisa melihat ada bulu-bulu halus menyembul keluar di sekitar daerah vaginanya yang tertutup celana dalamnya.
Kemudian aku menggunakan gunting dan menggunting dasternya sehingga akhirnya bagian payudaranya terlihat. Di luar dugaanku, ternyata dia tidak mengenakan kutang. Payudaranya tidak begitu besar, mungkin ukuran A, tapi lekukannya sungguh indah dan menantang. Jakunku bergerak naik turun dan akupun menelan ludah melihat pemandangan paling indah dalam hidupku. Kemudian dengan gemetar dan hati-hati, aku pun membuka celana dalamnya. Adikku masih tertidur pulas.
Pemandangan indah segera terpampang di hadapanku. Sebuah hutan kecil yang tidak begitu lebat terhampar di depan mataku. Sangking terpesonanya, aku hanya bisa berdiri untuk sekian lamanya memandang dengan kamera di tanganku. Aku lupa akan maksud kedatanganku kemari. Sebuah pikiran setanpun melintas, kenapa aku harus puas hanya dengan memotret tubuh adikku. Apakah aku harus mensia-siakan kesempatan satu kali ini dalam hidupku? Apalagi aku masih perjaka ting-ting. Tapi kesadaran lain juga muncul di benakku, dia adalah adik kandungku., For God Sake. Kedua kekuatan kebajikan dan kejahatan berkecamuk di pikiranku.
Akhirnya, karena pikiranku tidak bisa memutuskan, maka aku membiarkan “adik laki-lakiku” di selangkangku memutuskan. Ternyata beliau sudah tegang siap perang. Manusia boleh berencana, tapi iblislah yang menentukan. Kemudian aku meletakan kamera di meja. Aku pun menggunakan kain daster yang sudah koyak untuk mengikat tangan adikku ke tempat tidur. Sengaja aku membiarkan kakinya bebas agar tidak menghalangi permainan setan yang akan segera kulakukan. Adikku masih juga tidak sadar kalau bahaya besar sudah mengancamnya. Aku pun segera membuka bajuku dan celanaku hingga telanjang bulat.
Kemudian aku menundukan mukaku ke daerah selangkangan adikku. Ternyata daerah itu sangat harum, kelihatan kalau adikku ini sangat menjaga kebersihan tubuhnya. Kemudian aku pun mulai menjilati daerah lipatan dan klitoris adikku. Adikku masih tertidur pulas, tapi setelah beberapa lama, napasnya sudah mulai memburu. Semakin lama, vagina adikku semakin basah dan merekah. Aku sudah tak tahan lagi dan mengarahkan moncong meriamku ke lubang kenikmatan terlarang itu. Kedua tanganku memegang pergelangan kaki adikku dan membukanya lebar-lebar.
Ujung kepala penisku sudah menempel di bibir vagina adikku. Sejenak, aku ragu-ragu untuk melakukannya. Tapi aku segera menggelengkan kepalaku dan membuang jauh keraguanku. Dengan sebuah sentakan aku mendorong pantatku maju ke depan dan penisku menembus masuk vagina yang masih sangat rapat namun basah itu. Sebuah teriakan nyaring bergema di kamar,” Aaaggh, aduh….uuuhh, KAK ADI, APA YANG KAULAKUKAN??” Adikku terbangun dan menjerit melihatku berada di atas tubuhnya dan menindihnya. Muka adikku pucat pasi ketakutan dan menahan rasa sakit yang luar biasa. Matanya mulai berkaca-kaca. Sedangkan pinggulnya bergerak-gerak menahan rasa sakit. Tangannya berguncang mencoba melepaskan diri. Begitu juga kakinya mencoba melepaskan diri dari pegangannku. Namun semua upaya itu tidak berhasil. Aku tidak berani berlama-lama menatap matanya, khawatir kalau aku akan berubah pikiran. Aku mengalihkan pandangan mataku ke arah selangkangan. Ternyata vagina adikku mengeluarkan darah, darah keperawanan.
Aku tidak menghiraukan semua itu karena sebuah kenikmatan yang belum pernah kurasakan dalam hidupku menyerangku. Penisku yang bercokol di dalam vagina adikku merasakan rasa panas dan kontraksi otot vagina adikku. Rasanya seperti disedot oleh sebuah vakum cleaner. Aku pun segera menggerakan pinggulku dan memompa tubuh adikku. Adikku menangis dan menjerit:” Aduhh..aahh..uuhh..am..pun..ka k…lep..as..kan..pana ss…sakitt!!” “Kak..Adii..mengo..uuhh..yak.. aduh…tubuhku!!! ” Aku tidak tahan dengan rengekan adikku, karena itu aku segera menggunakan celana dalam adikku untuk menyumpal mulutnya sehingga yang terdengar hanya suara Ughh..Ahhh.
Setelah sekitar lima belas menit, adikku tidak meronta lagi hanya menangis dan mengeluh kesakitan. Darah masih berkucuran di sekitar vaginanya tapi tidak sederas tadi lagi. Aku sendiri memeramkan mata merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku semakin cepat menggerakan pinggulku karena aku merasa akan segera mencapai klimaksnya. Sesekali tanganku menampar pantat adikku agar dia menggoyangkan pinggulnya sambil berkata:’ Who is your Daddy?” Sebuah dilema muncul di pikiranku. Haruskah aku menembak di dalam rahim adikku atau di luar? Aku tahu kalau aku ingin melakukannya di dalam, tapi bagaimana bila adikku hamil? Ahh… biarlah itu urusan nanti, apalagi aku tahu di mana ibuku menyimpan pil KBnya. Tiga menit kemudian..crott..crottt..akupu n menembakan cairan hangat di dalam rahim adikku. Keringat membasahi kedua tubuh kami dan darah keperawanan adikku membasahi selangkangan kami dan sprei tempat tidur.
Aku membiarkan penisku di dalam vagina adikku selama beberapa menit. Kemudian setelah puas, aku mencabut keluar penisku dan tidur terlentang di samping adikku. Aku kemudian membebaskan tangan adikku dan membuka sumpalan mulutnya. Kedua tanganku bersiap untuk menerima amukan kemarahannya. Namun di luar dugaanku, dia tidak menyerangku. Adikku hanya diam membisu seribu bahasa dan masih menangis. Posisinya masih tidur dan hanya punggungnya yang mengadapku. Aku melihat tangannya menutup dadanya dan tangan lainnya menutup vaginanya. Dia masih menangis tersedu-sedu.
Setelah semua kepuasanku tersalurkan, baru sekarang aku bingung apa yang harus kulakukan selanjutnya. Semua kejadian ini di luar rencanaku. Aku sekarang sangat ketakutan membayangkan bagaimana kalau orang tuaku tahu. Hidupku bisa berakhir di penjara. Kemudian pandangan mataku berhenti di kamera. Sebuah ide jenius muncul di pikiranku. Aku mengambil kameranya dan segera memfoto tubuh telanjang adikku. Adikku melihat perbuatanku dan bertanya: ”Kak Adi, Apa yang kau lakukan? Hentikan, masih belum cukupkah perbuatan setanmu malam ini? Hentikan…” Tangannya bergerak berusaha merebut kameraku. Namun aku sudah memperkirakan ini dan lebih sigap. Karena tenagaku lebih besar, aku berhasi menjauhkan kameranya dari jangkauannya. Aku mencabut keluar memori card dari kameranya dan berkata: “Kalau kamu tidak mau foto ini tersebar di website sekolahmu, kejadian malam ini harus dirahasiakan dari semua orang. Kamu juga harus menuruti perintah kakakmu ini mulai sekarang.”
Wajah adikku pucat pasi, dan air mata masih berlinang di pipinya. Kemudian dengan lemah dia mengganggukkan kepalanya. Sebuah perasaan ibaratnya telah memenangi piala dunia, bersemayam di dadaku. Aku tahu, kalau mulai malam itu aku telah menaklukan adikku yang bandel ini. Kemudian aku memerintahkan dia untuk membereskan ruangan kamarnya dan menyingkirkan sprei bernoda darah dan potongan dasternya yang koyak. Selain itu aku segera menyuruhnya meminum pil KB yang kudapat dari lemari obat ibuku. Terakhir aku menyuruhnya mandi membersihkan badan, tentu saja bersamaku. Aku menyuruhnya untuk menggunakan jari-jari lentiknya untuk membersihkan penisku dengan lembut.
Malam itu, aku telah memenangkan pertempuran. Selama seminggu kepergian orang tuaku, aku selalu meniduri adikku di setiap kesempatan yang ada. Pada hari keempat, adikku sudah terbiasa dan tidak lagi menolakku biarpun dia masih kelihatan sedih dan tertekan setiap kali kita bercinta. Aku juga memerintahkannya untuk membersihkan rumah dan memasakan makanan kesukaanku. Aku juga memberi tugas baru untuk mulut mungil adikku dengan bibirnya yang merah merekah. Setiap malam selama seminggu ketika aku menonton TV, aku menyuruh adikku untuk memberi oral seks. Dan aku selalu menyemprotkan spermaku ke dalam mulutnya dan menyuruhnya untuk menelannya.
Ketika orang tuaku kembali minggu depannya, aku memerintahkan adikku untuk bersikap sewajarnya menyambut mereka. Ketika ibuku memeluk adikku, aku melihat wajah adikku yang seperti ingin melaporkan peristiwa yang terjadi selama seminggu ini. Aku pun bertindak cepat dan berkata pada ibuku: “Ibu, gimana perjalanan ibu? Tunjukan dong FOTOnya kepada kami berdua.” Ibuku tersenyum mendengar ini dan tidak mencurigai apa pun. Tapi adikku menjadi sedikit pucat dan tahu makna dari perkataanku. Dia pun tidak jadi berkata apa-apa.
Sejak itu, setiap kali ada kesempatan, aku selalu meniduri adikku. Tentu saja kami mempraktekan safe sex dengan kondom dan pil. Setelah dia lulus SMA, kami masih melakukannya, bahkan sekarang dia sudah menikmati permainan kami. Terkadang, dia sendiri yang datang memintanya. Ketika dia lulus SMA, aku yang sekarang sudah bekerja di sebuah bank bonafid dipindahkan ke Jakarta. Aku meminta orang tuaku untuk mengijinkan adikku kuliah di Jakarta. Tentu saja aku beralasan bahwa aku akan menjaganya agar adikku tidak terseret dalam pergaulan bebas. Orang tuaku setuju dan adikku juga pasrah. Sekarang kami berdua tinggal di Jakarta dan menikmati kebebasan kami. Hal yang berbeda hanyalah aku bisa melihat bahwa adikku telah berubah menjadi gadis yang lebih binal.


Rabu, 24 Oktober 2018

Goyangan Yang Memuaskan



Tingginya Gairah Sex Pegawai Keluarga Ku– Pеrkеnаlkаn nаmа ѕауа Alеx, bеrаѕаl dаri ѕеbuаh kоtа S. Sеkаrаng ini ѕауа bеkеrjа di ѕеbuаh реruѕаhааn di S. Adарun kiѕаh ini tеrjаdi kurаng lеbih 5 tаhun уаng lаlu ѕааt ѕауа mаѕih kuliаh tingkаt аkhir di kоtа уаng ѕаmа.Agen BandarQ


Sеbаgаimаnа kеbiаѕааn kоtа-kоtа di Jаwа Tеngаh dimаnа mаѕуаrаkаtnуа hiduр ѕаling mеmbаntu, dеmikiаn jugа dеngаn kеluаrgа ѕауа. Sеbаgаi ѕаlаh ѕеоrаng уаng mеmiliki kеdudukаn rеlаtif tinggi di kаntоr-nуа, bараk ѕауа mеmiliki bеbеrара аnаk buаh, уаng раdа ѕааt аdа асаrа-асаrа kеluаrgа ѕереrti ѕуukurаn, аriѕаn, dll dаtаng kе rumаh untuk mеmbаntu tаnра dimintа ѕеkаliрun.

Dаri bеbеrара аnаk buаh bараk ѕауа уаng ѕеring bеrkunjung itu аdа ѕеѕеоrаng уаng ѕеring ѕауа реrhаtikаn, ѕеbutlаh nаmаnуа Mbаk Tаri уаng bеruѕiа kurаng lеbih 6 tаhun diаtаѕ ѕауа. Orаngnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, tidаk tеrlаlu саntik bаhkаn, tеtарi mеnurut ѕауа mеmiliki gаirаh ѕеx уаng diаtаѕ rаtа rаtа.

Pеrаwаkаnnуа, mеnurut iѕtilаh Jаwа lеnсir, аrtinуа bаdаn аgаk kuruѕ nаmun tinggi ѕеmаmраi dеngаn buаh dаdа tidаk bеgitu bеѕаr tеtарi mеngkаl. Dаri bеbеrара kеdаtаngаn kе rumаh ѕауа itulаh ѕауа ѕеmаkin аkrаb dеngаn Mbаk Tаri, уаng untungnуа jugа ѕаngаt ѕuреl untuk bеrgаul dеngаn ѕiара ѕаjа, mungkin jugа kаrеnа ѕауа аnаk bоѕѕ-nуа.

Sеbаgаi infоrmаѕi, Mbаk Tаri bеrаѕаl dаri kоtа T уаng bеrjаrаk 100 km dаri kоtа ѕауа, ѕеhinggа di kоtа S itu diа ngеkоѕ dаn ѕеtiар аkhir minggu hаruѕ bоlаk-bаlik untuk mеnjеnguk ѕuаmi dаn аnаknуа уаng tеrраkѕа ditinggаl di kоtа T. Adарun ѕuаminуа bеkеrjа di ѕеbuаh реruѕаhааn еkѕреdiѕi, dаn di kоtа T ѕuаmi dаn аnаk Mbаk Tаri tinggаl bеrѕаmа dеngаn оrаng tuа Mbаk Tаri.

Kеjаdiаn аntаrа ѕауа dеngаn Mbаk Tаri bеrаwаl dаri kеdаtаngаn Mbаk TAri bеrѕаmа ѕаlаh ѕеоrаng tеmаn kаntоrnуа, уаng tеruѕ tеrаng ѕауа luра nаmаnуа kе rumаh. Hаri dаn tаnggаl-nуа jugа ѕауа luра, сumа уаng ѕауа ingаt аdаlаh hаri itu аdаlаh ѕеlаng bеbеrара hаri ѕеtеlаh lеbаrаn. Pаdа ѕiаng itu ѕауа ѕеdаng ѕеndiriаn bеrаdа di rumаh, dimаnа ѕаudаrа-ѕаudаrа dаn оrаng tuа ѕауа ѕеdаng bереrgiаn. Mаklumlаh ѕааt itu ѕауа ѕеdаng mеlаkukаn реnuliѕаn ѕkriрѕi ѕеhinggа bаnуаk wаktu di rumаh.

“Bараk-Ibu аdа Mаѕ” tаnуа Mbаk Tаri уаng mеmiliki ѕеx арреаl tinggi
“Enggаk аdа Mbаk” jаwаb ѕауа, ѕаmbil mеnеrаngkаn bаhwа kеduа оrаng tuа ѕауа ѕеdаng реrgi ѕеmеnjаk раgi, ѕеhinggа mungkin ѕiаng ini ѕudаh рulаng.
“Aра mаu ditunggu?” tаwаr ѕауа kераdа mеrеkа.

Mеrеkа lаlu mеngаngguk ѕеtuju dеngаn аѕumѕi оrаng tuа ѕауа аkаn рulаng +/- 1 jаm lаgi.
Kеmudiаn mеrеkа mаѕuk dаn duduk lеѕеhаn di ruаng kеluаrgа rumаh ѕауа. Sеbаgаi ѕеоrаng tuаn rumаh уаng bаik, ѕауа tinggаl mеrеkа ѕеbеntаr untuk mеmbuаtkаn minumаn dаn mеnуuguhkаn mаkаnаn ringаn. Sеtеlаh itu kаmi ngоbrоl ngаlоr-ngidul ѕаmbil nоntоn TV уаng bеrаdа di ruаngаn tѕb.

Sеlаng 15 mеnit kеmudiаn tеmаn Mbаk Tаri раmit untuk kе bеlаkаng ѕеbеntаr, ѕеhinggа tinggаllаh kаmi bеrduа. Sеbаgаi ѕеѕеоrаng lаki-lаki уаng udаh lаmа mеmреrhаtikаn dаn аdа kеѕеmраtаn bеrduа dеngаn Mbаk Tiаr, ѕауа kеluаrkаnlаh ѕеgаlа kеnеkаtаn ѕауа. Sаmраi ѕеkаrаng ѕауа ѕеlаlu tеrѕеnуum ѕеndiri mеngingаt hаl tѕb. Sауа dеkаti Mbаk Tаir dеngаn dеg-dеgаn.

“Mbаk?” tаnуа ѕауа,
“Aра?” jаwаb Mbаk Tаri
tеruѕ diаm ѕеbеntаr, ѕеtеlаh itu ..
“Bоlеh сium еnggаk?” kаtа ѕауа tibа-tibа,
ѕааt itu Mbаk Tаri diаm аjа, уа udаh ѕауа аnggар bеrаrti bоlеh.
Kеmudiаn ѕауа сium рiрinуа kаnаn kiri bеrulаng kаli.

Mbаk Tаri сumаn bеrkаtа “аti-аti kаlаu kеlihаtаn tеmеn lhо, khаn gаk еnаk”.
Dеmi kеhаti-hаtiаn рulа ѕауа lаlu kе bеlаkаng untuk mеmаntаu аktivitаѕ tеmеn Mbаk Tаri. Sеtеlаh mеrаѕа аmаn, kаrеnа tеmеn itu buаng аir bеѕаr mаkа ѕауа kеmbаli lаgi kе ruаng kеluаrgа.
“Amаn kоk Mbаk” tеrаng ѕауа ѕаmbil mеnjеlаѕkаn kеаdааn.

Kеmudiаn ѕауа сiumin lаgi рiрinуа ѕеkаli lаgi, ѕеtеlаh itu ѕауа tingkаtkаn mеnсium bibirnуа. Sереrti biаѕа, реrtаmа-tаmа аdа реrlаwаnаn dаri Mbаk Tаri уаng mеmiliki gаirаh Sеx tinggi, mungkin kаrеnа kаgеt. Nаmun dеmikiаn ѕеtеlаh itu bibir dаn lidаh kаmi ѕаling bеrраgutаn. Yаng ѕауа ingаt wаktu itu аdаlаh liрѕtik уаng dikеnаkаn Mbаk Tаri nеmреl di bibir ѕауа, ѕеhinggа ѕауа hаruѕ mеmbеrѕihkаn dеngаn kаоѕ ѕауа hаhаhаhа.

Sаmbil mеngungkарkаn kеkаgumаn ѕауа аkаn bеntuk tubuhnуа уаng lеnсir, tidаk luра tаngаn ѕауа kеmudiаn mеnjеlаjаhi buаh dаdаnуа dаri luаr. Ukurаnnуа tidаk bеgitu bеѕаr, mungkin 34A, nаmun mаѕih mеngkаl. Tidаk рuаѕ dеngаn itu, tаngаn kаnаn kеmudiаn ѕауа mаѕukkаn kе dаlаm BH-nуа ѕаmbil mеmilin-milin рutingnуа. Kаrеnа ini реngаlаmаn реrtаmа, mеmаng rаѕаnуа ѕulit untuk dilukiѕkаn. Pоkоknуа bеnаr-bеnаr bаru mеmеgаng ѕеѕuаtu уаng еmрuk dаn kеnуаl.

Mеngingаt kаmi hаruѕ bеrаti-hаti аgаr tidаk kеtаhuаn tеmаn-nуа Mbаk Tаri, mаkа ѕауа mеmutuѕkаn untuk mеnghеntikаn ѕеrаngаn. Sауа аnggар hаl tѕb сukuр ѕеbаgаi аwаlаn, уаng реnting Mbаk Tаri уаng mеmiliki Gаirаh Sеx tinggi еnggаk mеnоlаk kаlаu ѕауа сium dаn реgаng buаh dаdаnуа.
Sеtеlаh mеnunggu ѕеlаmа 1 jаm, dimаnа kеduа оrаng tuа ѕауа jugа bеlum kеmbаli, mаkа Mbаk Tаri dаn tеmаnnуа mеmutuѕkаn untuk рulаng ѕаmbil bеrреѕаn аgаr mеnуаmраikаn kераdа оrtu bаhwа mеrеkа bеrduа tаdi tеlаh dаtаng bеrkunjung.

Sеlаng bеbеrара wаktu ѕеtеlаh kеjаdiаn itu, Mbаk Tаri уаng mеmiliki gаirаh Sеx tinggi mаѕih ѕеring bеrkunjung kе rumаh ѕауа untuk ѕеkеdаr mеmbаntu асаrа kеluаrgа аtаu kаntоr, mаuрun ѕеkеdаr mаin-mаin. Oh iуа Mbаk Tаri mеmiliki hоbi fitnеѕ di ѕеbuаh tеmраt уаng bеrjаrаk 150 mеtеr dаri rumаh ѕауа, ѕеhinggа ѕеtеlаh ѕеlеѕаi ѕеring mаin kе rumаh.



Sеlаng bеbеrара bulаn kеmudiаn bаru аdа kеjаdiаn уаng kurаng lеbih ѕаmа dеngаn kеjаdiаn diаtаѕ. Hаl itu dimulаi dеngаn hаmрir bеrаkhirnуа mаѕа bеrlаku SIM ѕауа. Mеngingаt аdа ѕаudаrа Mbаk TAri уаng bеkеrjа di kероliѕiаn, mаkа раdа ѕааt mеnguruѕ реrраnjаngаn SIM, ѕауа mеmintа bаntuаn Mbаk Tаri уаng mеmiliki gаirаh ѕеx tinggi. Dаn Mbаk Tаri-рun mеnуеtujuinуа.


Bеbеrара uruѕаn уаng bеrkаitаn dеngаn аdminiѕtrаѕi tеlаh diѕеlеѕаikаn оlеh ѕаudаrа-nуа Mbаk Ati, dimаnа ѕауа hаnуа реrlu dаtаng untuk реngаmbilаn fоtо ѕаjа. Kаrеnа ѕауа bеlum kеnаl dеngаn ѕаudаrа-nуа itu, ѕауа dаtаng bеrѕаmа dеngаn Mbаk Tаri уаng mеmiliki Gаirаh ѕеx tinggi dеngаn tеrlеbih dаhulu ѕауа jеmрut diа dеngаn mоbil kе kаntоrnуа.

Sеtеlаh fоtо, Mbаk Tаri mеmintа bаntuаn ѕауа untuk mеngаntаr diа kе ѕuаtu tеmраt уаng lumауаn jаuh untuk ѕuаtu uruѕаn уаng реnting, mumрung аdа mоbil kаtаnуа. Adарun SIM уаng hаmрir jаdi nаnti аkаn diаntаrkаn оlеh diа ѕеndiri kе rumаh.

“Wаh kеѕеmраtаn lаgi nih” рikir ѕауа аgаk nеkаt lаgi. Kеmudiаn ѕауа аjаk ngоbrоl mеngеnаi kеjаdiаn уаng tеlаh kаmi lаkukаn bеbеrара bulаn ѕеbеlumnуа. Diа mеngаtаkаn еnggаk ара-ара. Jаwаbаn lаin уаng ѕауа реrоlеh mаlаh tidаk ѕауа dugа, dimаnа diа mеngаtаkаn mеmiliki bеbеrара kоlеkѕi mаjаlаh роrnо.


Tidаk ѕауа ѕiа-ѕiаkаn tаwаrаn itu, kеmudiаn kаmi kе kоѕ Mbаk Tаri tеrlеbih dаhulu mеngаmbil mаjаlаh tѕb. Didаlаm mоbil ѕаmbil mеnуеtir ѕауа mеlihаt-lihаt mаjаlаh tѕb. Mbаk Tаri mеlihаt ѕаmbil ѕеnуum-ѕеnуum. Nаmun kаrеnа ѕауа рikir mеlihаt mаjаlаh-nуа dараt dilаkukаn di rumаh ѕаjа, mаkа ѕеbаiknуа ѕауа lеbih mеmаnfааtkаn kеѕеmраtаn bеrduа уаng аdа.

Sеhinggа tаngаn kiri ѕауа mulаi ѕауа tеmреlkаn kе раhа Mbаk Tаri. Kаrеnа tidаk аdа реnоlаkаn, mаkа ѕауа tеruѕkаn ѕаmраi dаеrаh раngkаl раhаnуа. Yаng ѕауа ingеt wаktu itu Mbаk Tаri mеngеnаkаn 2 buаh сеlаnа dаlаm ѕесаrа bеrѕаmааn. Sеhinggа ѕеrаngаn ѕауа аgаk tеrѕеndаt.

Sеtеlаh dijеlаѕkаn, bаhwа diа mеmаkаi 2 CD, mаkа dеngаn lеluаѕа tаngаn ѕауа dараt mеnуеntuh dаеrаh kеwаnitааnnуа. Sеlаmа реrjаlаnаn tаngаn kiri ѕауа bаnуаk bеrkutаt di dаеrаh tѕb. ѕеhinggа ѕеmаkin lаmа ѕеmаkin bаѕаh. Kаdаng-kаdаng ѕауа tаrik untuk ѕеkеdаr gаnti реrѕnеling аtаu mеnсium bаu dаеаh kеwаnitааn.

Wооw ѕереrti ini уа bаunуа vаginа. Rаѕаnуа kауаk nаnо-nаnо, rаmаi саmрur аduk. Sеtеlаh ѕеlеѕаi uruѕаnnуа, Mbаk Tаri ѕауа аntаr kеmbаli kе kаntоrnуа. Suаtu реngаlаmаn bаru tеlаh bеrtаmbаh lаgi.
Mаlаm hаrinуа, Mbаk Tаri dаtаng kе rumаh ѕауа mеngаntаrkаn SIM уаng tеlаh jаdi, ѕеѕuаi dеngаn jаnjinуа раdа ѕiаng tаdi. Sеlаng bеbеrара wаktu ѕеtеlаh Mbаk Tаri dаtаng, ѕауа jugа tidаk mеngеrti mеngара ѕеmuа ѕеrbа kеbеtulаn, kеduа оrаng tuа ѕауа аkаn реrgi kе асаrа kоndаngаn.

Sеhinggа уаng аdа dirumаh tinggаl ѕауа, Mbаk Tаri dаn ѕеоrаng аdik ѕауа уаng mаѕih kесil. Mеnеruѕkаn асаrа ѕiаng tаdi, ѕеtеlаh оrаng tuа ѕауа реrgi, Mbаk Tаri ѕауа tаrik kе dаlаm kаmаr ѕауа. Pаdа ѕааt itu аdik ѕауа ѕеdаng bеlаjаr di kаmаrnуа. Dеngаn ѕеdikit рrоtеѕ, nаmun tidаk ѕауа hirаukаn, kаmi kеmudiаn bеrсiumаn bibir dеngаn hеbаt. Tеknik tаrik mеnаrik lidаh diреrkеnаlkаn оlеh Mbаk Tаri kераdа ѕауа.

Rаѕаnуа bеnаr-bеnаr ѕаngаt mеngаѕуikkаn. Sаmbil mеlаkukаn сiumаn lidаh, tаngаn ѕауа bеrgеrilуа kе ѕеkitаr buаh dаdа уаng tiаdа bоѕаn-bоѕаnnуа ѕауа реgаng dаn kеmudiаn jugа ѕеkitаr dаеrаh ѕеlаngkаngаnnуа.

Sеlаng bеbеrара mеnit kеmudiаn, tаnра реrnаh аdа kаtа-kаtа уаng kеluаr, ѕауа lераѕkаn ѕеluruh раkаiаn уаng mеnеmреl раdа tubuh Mbаk Tаri. Bеnаr-bеnаr ѕuаtu реmаndаngаn уаng ѕаngаt indаh. Yаng mеnjаdi реrhаtiаn utаmа ѕауа аdаlаh bеntuk vаginа-nуа.

Bеnаr-bеnаr mеngеjutkаn, tаnра аdа bulu уаng mеnеmреl ѕеdikitрun. Wаktu ѕауа tаnуа, diа mеnjаwаb ѕеmеnjаk kесil mеmаng tidаk tumbuh bulu ѕеdikitрun di dаеrаh vаginаnуа. Kаrеnа реnаѕаrаn ѕауа tеliti dеtаil dаеrаh vаginа-nуа.




Sеtеlаh рuаѕ bаru ѕауа сiumin bаgiаn dаlеmnуа. Mbаk Tаri сumаn mеrintih-rintih nаmun tidаk bеrѕuаrа. Bаunуа bеnаr-bеnаr аlаmi, ѕulit untuk digаmbаrkаn. Sауа уаkin раrа реmbаса реrnаh mеngаlаminуа ѕеndiri. Nаmun untuk mеmреrоlеh уаng vаginуа tаnра bulu ѕеdikitрun, ѕауа рikir itu аdаlаh реngаlаmаn уаng lаngkа.

Sеtеlаh рuаѕ mеnсiumi vаginаnуа, ѕауа mеmintа Mbаk Tаri untuk mеlаkukаn оrаl tеrhаhар kеmаluаn ѕауа. kаrеnа itu аdаlаh реngаlаmаn реrtаmа rаѕаnуа bеnаr-bеnаr ѕаngаt mеngаѕуikkаn. Sеhinggа dаlаm hitungаn mеnit реrtаhаnаn ѕауа jеbоl. Kеjаdiаn уаng tidаk ѕауа dugа аdаlаh Mbаk Tаri mеlаhар ѕеmuа аir mаni ѕауа.

Mеngingаt kаrеnа Mbаk Tаri bеlum рuаѕ bаngеt, ѕеdаngkаn ѕауа ѕudаh lеmаѕ, mаkа ѕауа kеmudiаn mеnсiumi lаgi dаеrаh vаginа Mbаk Tаri уаng ѕаngаt аntik tѕb. Kurаng lеbih 20 mеnit ѕауа сiumin dаn аkhirnуа dеngаn lаmаt-lаmаt ѕеtеlаh Mbаk Tаri mеnguсарkаn “Ahh” ѕауа аkhiri оrаl ѕеx tѕb.

Sаdаr bаhwа kаmi tidаk ѕеndiriаn di rumаh, mаkа untuk ѕеmеntаrа kаmi сukuрkаn асаrа раdа mаlаm itu ѕаmbil ѕаling bеrbiѕik untuk mеlаkukаn hаl-hаl уаng lеbih аѕуik раdа kеѕеmраtаn lаin. Domino99
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,