Tampilkan postingan dengan label BANDARQ ONLINE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BANDARQ ONLINE. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 November 2024

MANDI BARENG TANTE DEWI

https://kakijaguar.info/

            JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Matahari bersinar sangat terik hari ini aku ada kuliah, tetapi rasanya udara sangat panas, ruang kuliah yang biasanya sejuk menjadi terasa pengap.

“Wah enaknya selesai kuliah pergi ke Mall,” pikirku.
Setelah kuliah yang membosankan selesai, aku langsung berangkat ke Mall PondOk Indah,
“Seharian suntuk mendengarkan dosen berceloteh, tapi setelah berada disini, ahh.. rasanya segar sekali.”

Kunikmati berjalan-jalan di PIM dan tanpa terasa perutku sudah merasa lapar, aku berjalan menuju ke food court, setelah duduk dan memesan makanan, tiba-tiba mataku tertuju kepada 3 orang Tante yang berada diseberang mejaku.

“Sexy dan cantik juga,” pikirku.

Mataku tidak bisa lepas dari 3 Tante tersebut, terutama yang memakai baju ketat warna merah, kuperkirakan umurnya 35-40 th, tingginya kurang lebih 1.60, rambutnya dicat warna, dengan payudara yang besar serta pantat yang bulat ditunjang dengan tubuhnya sexy.DominoQQ

“Waduh jadi pusing kepala atas dan bawah, nih,” kataku.

Setelah selesai makan aku langsung menuju ke tOko buku karena takut tambah ‘pusing’, selesai membaca sebuah buku, aku ingin keluar dari tOko buku. Eh.. ternyata Tante-Tante yang tadi, mau masuk ke tOko buku juga, aku langsung mengurungkan niat untuk keluar dari tOko buku, kulihat Tante berbaju merah itu sedang mencari buku sedangkan teman-temannya sedang memilih buku tulis (mungkin untuk anak-anak mereka) kemudian kudekati Tante tersebut dengan sOk yakin.

“Halo Tante Mila apa khabar.”
Tante itu terkejut mendengar suaraku.
“Maaf ya, kayaknya kamu salah orang.”
Aku pura-pura terkejut, “Aduh maaf Tante, habis dari belakang persis kaya Tanteku sih.”
Kemudian Tante itu hanya tersenyum dan berkata,
“Tante atau Tante?”
Aku kemudian tersenyum dan langsung kualihkan pembicaraan,
“Lagi cari buku apa Tante? ee.. saya boleh tahu namanya enggakk?”
“Tante Dewi,” jawabnya.

Selanjutnya kami mulai berbincang-bincang, tetapi mataku tidak dapat lepas dari payudaranya yang sangat menantang, sampai tiba-tiba ada suara dibelakangku. 

“Waduh, siapa nih?” ternyata teman-temannya Tante Dewi.
“Oo.. ini keponakanku, eh.. mau kemana kalian?”
Sambil tertawa mereka menjawab, “Kita enggak mau ganggu reuni keluarga ah, kamu pulang sendiri aja ya Dew”.

Tante Dewi hanya mengangguk saja tanda setuju, setelah teman-temannya pergi, Tante Dewi mengajakku ke sebuah restoran. Sambil menikmati minuman, Tante Dewi bercerita tentang dirinya, singkat cerita, Tante Dewi baru saja pulang dari kelas Aerobik bersama-sama temannya (pantas bodynya masih yahud) dan sekalian mampir mencari buku untuk anaknya, selain itu dia juga menceritakan kehidupan keluarganya.BandarQ

Tante Dewi mempunyai suami yang berada di Kalimantan, sedang membuka usaha perkayuan sejak 3 tahun yang lalu dan hanya pulang setahun sekali karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Sedangkan di rumah Tante Dewi hanya ditemani oleh 2 anak laki-lakinya yang berumur 3 dan 5 tahun serta seorang pembantu dan 1 babysister. Mengetahui hal itu aku langsung berpikir,
“Wah jarang ML dong Tante, kesempatan nih”.

Tiba-tiba Tante Dewi berkata, “Tante kayaknya enggak bisa lama-lama, harus pulang karena nanti sore ada arisan, jadi Tante mau siapin semuanya dari sekarang biar ada waktu untuk istirahat.”

“Baik Tante, ini nomor saya kalau Tante mau ketemu lagi sama saya.”
“Ok, ini nomor HP Tante, tapi jangan telepon dulu ya, biar Tante yang telepon kamu.”
Akhirnya kami berpisah dan Tante Dewi berjanji akan menelepon aku.

Seminggu telah berlalu dan selama itu aku sebetulnya sangat ingin meneleponnya tetapi karena sudah berjanji untuk tidak menghubunginya jadi aku hanya menunggu sambil berharap, sore harinya HPku berbunyi, kulihat nomornya.

“Ternyata Tante Dewi!” dan langsung kujawab,
“Halo Tante”
“Halo juga ini Andre?”
“Iya, ini Tante Dewi kan?”
“Iya, kamu ada acara nanti sore?”
“Enggak ada tante, mau ketemu?”
“Kita ketemu di Mc Donald Thamrin jam 5 sore, bisa enggak?”
“Ok Tante, kalau gitu aku siap-siap deh, sekarang sudah jam 4.”
“Ok Andre, sampai ketemu disana ya.”

Aku sempat bingung, kok kayaknya Tante Dewi terburu-buru dan tiba-tiba langsung mengajak ketemu.
“Ah, nanti juga tahu kalau sudah ketemu.”

Tepat jam 5, kami bertemu dan langsung mencari tempat duduk. Tante Dewi yang memulai pembicaraan, “Kamu bingung ya? Kok tiba-tiba sekali Tante ajak kamu ketemu, sebetulnya enggak ada apa-apa. Cuma ingin ngobrol aja sama kamu, abis teman-teman Tante sedang keluar kota.”

“Untung pada keluar kota, kalau tidak Andre enggak akan ditelepon sama Tante” jawabku.
“Iya enggak dong say, nomor kamu sempat hilang, jadi Tante cari-cari dulu untung ketemu, jadi Tante bisa langsung hubungi kamu.”
Kami mengobrol kurang lebih selama 1/2 jam dan Tante Dewi bicara,
“Ndre, cari tempat istirahat yuk."

Aku nyaris enggak percaya mendengar kalimat yang indah itu, dan langsung aku mengangguk mengiyakan, Tante Dewi hanya tertawa kecil,
“Kamu kaya anak kecil deh,” kata Tante Dewi. Kemudian kami menuju tempat parkir dan pergi dengan mobilnya mencari tempat yang bisa disewa untuk beberapa jam.
Setelah memesan dan masuk kamar, Tante Dewi langsung membuka bajunya.
“Ndre, Tante mandi dulu ya, kalau kamu mau mandi, nyusul aja.”Domino99

Mendengar itu aku langsung secepat kilat membuka baju dan berlari ke kamar mandi, disana aku melihat pemandangan yang sangat indah. Tante Dewi sedang membasuh badannya di bawah shower dan terlihat jelas tubuhnya benar-benar terawat. Walau sudah mempunyai 2 anak tetapi tubuh Tante Dewi sangat terjaga, payudara dengan ukuran kurang lebih 36B masih terlihat kencang, pantat yang bulat dan berisi benar-benar membuat penisku langsung bangun dengan cepat.

Sambil menyabuni tubuhnya Tante Dewi melirik ke arah selangkanganku dan berkata, “Ndre, lumayan besar juga penis kamu.”
Sebetulnya ukuran penisku biasa saja hanya 12,5 cm tetapi mungkin karena ngaceng berat jadi terlihat besar.

“Jadi mandi enggak? Kok bengong aja? Sabunin punggung Tante dong..”
Aku langsung mendekat dan memeluk Tante Dewi, kuciumi lehernya sambil tanganku menggesekkan klitorisnya.
“Wah besar nih klitoris Tante dan lebat juga jembutnya” kataku dalam hati, dan ini membuat birahiku semakin tinggi dan semakin ganas. Kujilati leher dan punggung Tante Dewi
“Ndree.. Tante minta disabunin, kok malah diciumi tapi.. ahh.. terus sayang, Ndre isep tetek Tantee..”

Aku langsung menuju ke teteknya dan dengan rakus kuhisap putingnya sambil lidahku menggelitik. Tante Dewi semakin menggelinjang dan dia menarik-menarik penisku dengan kuat, sempat kaget dan sakit, tetapi lama kelamaan terasa enak. Setelah puas menghisap payudaranya lalu aku pindah menjilati perutnya, pusarnya dan akhirnya tiba dibukit kecil yang lebat hutannya, mulai kujilati bukit itu dan kuhisap klitorisnya sambil sesekali kugigit pelan.

“Aah..! Gila kamu Ndre..! Diapakan Tante? Enakk.. sekali sayang,” sambil tangannya menjambak rambutku, Tante Dewi terus mendesah. Kuhisap terus klitoris itu, sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang besar. Terus kulakukan ‘foreplay’ itu, sampai akhirnya aku berdiri dan kutarik tangannya untuk keluar dari kamar mandi dan menuju ke tempat tidur. Kulanjutkan mengisap klitorisnya dan kumasukkan jariku kedalam vaginanya.
“Aah.. yess.. Ndre terus say”
“Ughh.. yang kuat say, Tante rasanya mau keluar!”

Aku semakin semangat memainkan lidahku di klitorisnya dan tidak lama kemudian terdengar erangan yang panjang,
“Ahh.. Ndree..! Tante keluar..!”
Terasa di mulutku cairan yang terasa asin dan langsung kujilat sampai habis.
“Bagaimana Tante?”
“Thanks Andre kamu bisa buat Tante puas, rasanya sudah lama Tante tidak merasakan orgasme.”

Kemudian Tante Dewi berbaring dan aku peluk dengan erat, dia merebahkan kepalanya di dadaku, aku mencium keningnya dan dia membalas dengan menciumi bibirku. Lama kami berciuman dengan penuh gairah dan terasa birahinya mulai timbul kembali.
“Mana penismu say, Tante mau puasin kamu.”

Tanpa menunggu lagi kusodorkan ‘adikku’ yang dari tadi sudah lama menunggu untuk digarap, dengan tangan yang mungil, Tante Dewi mulai mengocok penisku dan dimasukkan ke mulutnya.
“Uh.. enak sekali Tante.”
“Nikmati ya say, ini baru mulai kokm” kata Tante Dewi.
Sambil mendesah manja, aku merasa ujung penisku dimainkan oleh lidahnya yang terus berputar dan sambil dihisap.
“Tante sudah.. nanti aku keluarr..!”

Tanpa memperdulikan kata-kataku dia terus memainkan penis dan bijiku sampai aku akhirnya tidak tahan dan..
“Tantee.. aku keluar!”
Tante Dewi melepaskan penisku dari mulutnya dan mengocoknya dengan kuat sambil mulutnya membuka
“Croot.. croott..!”

Keluarlah spermaku yang langsung mengenai muka dan masuk ke dalam mulut Tante Dewi yang langsung ditelan. Sambil membersihkan mukanya yang penuh dengan spermaku, mulutnya sesekali mengisap penisku yang mulai mengecil.DominoQQ

Kemudian kami beristirahat dalam keadaan bugil, 1/2 jam kemudian birahiku timbul kembali, kucumbui secara perlahan Tante Dewi yang masih tertidur, lama-lama terdengar desahan yang sangat menggairahkan,

“Mmhh.. uh.. Ndre kamu mau lagi?”
“Iya Tante, enggak pa-pa kan?” tanyaku
“it’s Ok honey, I’m ready to make love with u”,

Kami melakukan 69 style, Tante Dewi melepaskan kocokannya dan berdiri diatas selangkanganku. Lalu ia mulai jongkOk sambil mencari penisku untuk dimasukkan ke dalam lubang vaginanya yang telah basah, setelah posisi kami enak dan penisku telah didalam vaginanya dia mulai naik turun dan mendesah dengan hebat.
“Aah.. ahh.. Ndre enak sekali!”

Lalu kami berganti posisi menjadi ‘doggy style’, sambil maju mundur penisku di dalam vaginanya kumasukkan juga jempol tanganku kedalam lubang anusnya.
“Nghh.. Nddre.. terus masukin jarimu ke anus Tante say.”

Tidak lama kemudian kulepaskan penisku dan kucoba masukkan kedalam lubang anusnya, auw! sempit sekali pelan-pelan kutekan terus.
“Say.. terus masukin penismu..!”
Dan akhirnya masuk semua penisku dan kutarik lagi secara perlahan dan kumasukkan lagi dan terus menerus bergantian antara lubang anusnya dengan vaginanya sampai akhirnya.

“Tante, Andre mau keluar!”
“Keluarin dimulut Tante saja”

Kutarik penisku dan kumasukkan kedalam mulutnya sambil dihisap, tangannya memainkan bijiku dan
“Ahh! croot.. croot..”
Keluar semua spermaku ke dalam mulutnya dan dia terus mengisap penisku, ngilu rasanya tetapi nikmat sekali.

“Andre sayang, kamu enggak nyeselkan make love dengan Tante yang sudah tua ini?” tanya Tante Dewi.
“Ah tidak Tante, Andre malah bersyukur bisa bertemu dengan Tante karena andre mendapat pengalaman baru.”

Karena kelelahan kami akhirnya tertidur dan tidak lama kami pulang ke rumah masing-masing setelah sebelumnya membuat janji untuk bertemu kembali. Hingga saat ini, terkadang kami masih bertemu tetapi tidak selalu berhubungan intim karena waktu yang kurang tepat.

https://kakijaguar.info/


Senin, 16 September 2024

BERCINTA DENGAN IBU GURUKU

https://jaguarqqvip.net/


                JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Rina adalah seorang guru sejarah di smu. Umurnya 30 tahun, cerai tanpa anak. Kata orang dia mirip Demi Moore di film Striptease. Tinggi 170, 50 kg, dan 36B. Semua murid-muridnya, terutama yang laki-laki pengin banget melihat tubuh polosnya.

Suatu hari Rina terpaksa harus memanggil salah satu muridnya ke rumahnya, untuk ulangan susulan. Si Anto harus mengulang karena ia kedapatan menyontek di kelas. Anto juga terkenal karena kekekaran tubuhnya, maklum dia sudah sejak SD bergulat dengan olah raga beladiri, karenanya ia harus menjaga kebugaran tubuhnya.DominoQQ

Bagi Rina, kedatangan Anto ke rumahnya juga merupakan suatu kebetulan. Ia juga diam-diam naksir dengan anak itu. Karenanya ia bermaksud memberi anak itu ‘pelajaran’ tambahan di Minggu siang ini.”Sudah selesai Anto?”, Rina masuk kembali ke ruang tamu setelah meninggalkan Anto selama satu jam untuk mengerjakan soal-soal yang diberikannya.”Hampir bu””Kalau sudah nanti masuk ke ruang tengah ya saya tinggal ke belakang..””Iya..””Bu Rina, Saya sudah selesai”, Anto masuk ke ruang tengah sambil membawapekerjaannya.”Ibu dimana?””Ada di kamar.., Anto sebentar ya”, Rina berusaha membetulkan t-shirtnya. Ia sengaja mencopot BH-nya untuk merangsang muridnya itu. Di balik kaus longgarnya itu bentuk payudaranya terlihat jelas, terlebih lagi puting susunya yang menyembul.

Begitu ia keluar, mata Anto nyaris copot karena melotot, melihat tubuh gurunya. Rina membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas, tidak seperti biasanya saat ia tampil di muka murid-muridnya.”Kenapa ayo duduk dulu, Ibu periksa..”Muka Anto merah karena malu, karena Rina tersenyum saat pandangannya terarah ke buah dadanya.”Bagus bagus…, Kamu bisa gitu kok pakai menyontek segala..?””Maaf Bu, hari itu saya lupa untuk belajar..””oo…, begitu to?””Anto kamu mau menolong saya?”, Rina merapatkan duduknya di karpet ke tubuh muridnya.”Apa Ibu?”, tubuh Anto bergetar ketika tangan gurunya itu merangkul dirinya, sementara tangan Rina yang satu mengusap-uasap daerah ‘vital’ nya.”Tolong Ibu ya…, dan janji jangan bocorkan pada siapa–siapa”.”Tapi tapi…, Saya”.”Kenapa?, oo…, kamu masih perawan ya?”.Muka Anto langsung saja merah mendengar perkataan Rina”Iya””Nggak apa-apa”, Ibu bimbing ya.BandarQ

Rina kemudian duduk di pangkuan Anto. Bibir keduanya kemudian saling berpagutan, Rina yang agresif karena haus akan kehangatan dan Anto yang menurut saja ketika tubuh hangat gurunya menekan ke dadanya. Ia bisa merasakan puting susu Rina yang mengeras. Lidah Rina menjelajahi mulut Anto, mencari lidahnya untuk kemudian saling berpagutan bagai ular.

Setelah puas, Rina kemudian berdiri di depan muridnya yang masih melongo. Satu demi satu pakaiannya berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yang polos seakan akan menantang untuk diberi kehangatan oleh perjaka yang juga muridnya ini.”Lepaskan pakaiannmu Anto”, Rina berkata sambil merebahkan dirinya di karpet. Rambut panjangnya tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya.”Ahh cepat Anto”, Rina mendesah tidak sabar.

Anto kemudian berlutut di samping gurunya. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pengetahuannya tentang seks hanya di dapatnya dari buku dan video saja.”Anto…, letakkan tanganmu di dada Ibu”,Dengan gemetar Anto meletakkan tangannya di dada Rina yang turun naik. Tangannya kemudian dibimbing untuk meremas-remas payudara Rina yang montok itu.”Oohh…, enakk…, begitu caranya…, remas pelan-pelan, rasakan putingnya menegang..” Dengan semangat Anto melakukan apa yang gurunya katakan.”Ibu…, Boleh saya hisap susu Ibu?”.Rina tersenyum mendengar pertanyaan muridnya, yang berkata sambil menunduk, “Boleh…, lakukan apa yang kamu suka”.Domino99

Tubuh Rina menegang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulut pemuda itu di susunya. Perasaan yang ia pernah rasakan 3 tahun lalu saat ia masih bersama suaminya.”Oohh…, jilat terus sayang…, ohh”, Tangan Rina mendekap erat kepala Anto ke payudaranya.

Anto semakin buas menjilati puting susu gurunya tersebut, mulutnya tanpa ia sadari menimbulkan bunyi yang nyaring. Hisapan Anto makin keras, bahkan tanpa ia sadari ia gigit-gigit ringan puting gurunya tersebut.”mm…, nakal kamu”, Rina tersenyum merasakan tingkah muridnya itu.”Sekarang coba kamu lihat daerah bawah pusar Ibu”.Anto menurut saja. Duduk diantara kaki Rina yang membuka lebar. Rina kemudian menyandarkan punggungya pada dinding di belakangnya.”Coba kamu rasakan”, ia membimbing telunjuk Anto memasuki vaginanya.”Hangat Bu..”Bisa kamu rasakan ada semacam pentil…?””Iya..””Itu yang dinamakan kelentit, itu adalah titik peka cewek juga. Coba kamu gosok-gosok”Pelan-pelan jari Anto mengusap-usap clitoris yang mulai menyembul itu.”Terus…, oohh…, ya…, gosok…, gosok”, Rina mengerinjal-gerinjal keenakan ketika clitorisnya digosok-gosok oleh Anto.”Kalo diginiin nikmat ya Bu?”, Anto tersenyum sambil terus menggosok-gosok jarinya.”Oohh…, Antoo…, mm”, tubuh Rini telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang, sementara bibirnya merintih-rintih keenakan.

Tangan Anto semakin berani mempermainkan clitoris gurunya yang makin bergelora dirangsang birahi. Nafasnya yang semakin memburu pertanda pertahanan gurunya akan segera jebol.”Ooaahh…, Anntoo”, Tangan Rina mencengkeram pundak muridnya, sementara tubuhnya menegang dan otot-otot kewanitaannya menegang. Matanya terpejam sesaat, menikmati kenikmatan yang telah lama tidak dirasakannya.”Hmm…, kamu lihai Anto…, Sekarang…, coba kamu berbaring”.Anto menurut saja. Penisnya segera menegang ketika merasakan tangan lembut gurunya.”Wah…, wahh.., besar sekali”, tangan Rina segera mengusap-usap penis yang telah mengeras tersebut.DominoQQ

Segera saja benda panjang dan berdenyut-denyut itu masuk ke mulut Rina. Ia segera menjilati penis muridnya itu dengan penuh semangat. Kepala penis muridnya itu dihisapnya keras-keras, sehingga Anto merintih keenakan.”Ahh…, enakk…,enakk”, Anto tanpa sadar menyodok-nyodokkan pinggulnya untuk semakin menekan penisnya makin ke dalam kuluman Rina. Gerakannya makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Rina.”oohh Ibu…, Ibbuu”Muncratlah cairan mani Anto di dalam mulut Rina, yang segera menjilati cairan itu hingga tuntas.”Hmm…, manis rasanya Anto”, Rina masih tetap menjilati penis muridnya yang masih tegak.”Sebentar ya aku mau minum dulu”.

Ketika Rina sedang membelakangi muridnya sambil menenggak es teh dari kulkas. Tiba-tiba ia merasakan seseorang mendekapnya dari belakang.”Anto…, biar Ibu minum dulu”.”Tidak…, nikmati saja ini”, Anto yang masih tegang berat mendorong Rina ke kulkas.Gelas yang dipegang rina jatuh, untungnya tidak pecah. Tangan Rina kini menopang tubuhnya ke permukaan pintu kulkas.”Ibu…, sekarang!””Ahhkk”, Rina berteriak, saat Anto menyodokkan penisnya dengan keras ke liang vaginanya dari belakang. Dalam hatinya ia sangat menikmati hal ini, pemuda yang tadinya pasif berubah menjadi liar.”Antoo…, enakk…, ohh…, ohh”. Tubuh Rina bagai tanpa tenaga menikmati kenikmatan yang tiada taranya. Tangan Anto satu menyangga tubuhnya, sementara yang lain meremas payudaranya. Dan penisnya yang keras melumat liang vaginanya.”Ibu menikmati ini khan”, bisik Anto di telinganya”Ahh…, hh”, Rina hanya merintih, setiap merasakan sodokan keras dari belakang.”Jawab…, Ibu”, dengan keras Anto mengulangi sodokannya.”Ahh…,iyaa””Anto…, Anto jangann…, di dal.. La” belum sempat ia meneruskan kalimatnya, Rina telah merasakan cairan hangat di liang vaginanya menyemprot keras. Kepalang basah ia kemudian menyodokkan keras pinggulnya.”Uuhgghh”, penis Anto yang berlepotan mani itupun amblas lagi ke dalam liang Rina.”Ahh”.

Kedua insan itupun tergolek lemas menikmati apa yang baru saja mereka rasakan.

Setelah kejadian dengan Anto, Rina masih sering bertemu dengannya guna mengulangi lagi perbuatan mereka. Namun yang mengganjal hati Rina adalah jika Anto kemudian membocorkan hal ini ke teman-temannya.

Ketika Rina berjalan menuju mobilnya seusai sekolah bubar, perhatiannya tertumbuk pada seorang muridnya yang duduk di sepeda motor di samping mobilnya, katakanlah dia Reza. Ia berbeda dengan Anto, anaknya agak pembuat onar jika di kelas, kekar dan nakal. Hatinya agak tidak enak melihat situasi ini.”Bu Rina salam dari Anto”, Reza melemparkan senyum sambil duduk di sepeda motornya.”Terima kasih, boleh saya masuk”, Ia harus berkata begitu karena sepeda motor Reza menghalangi pintu mobilnya.”Boleh…, boleh Bu saya juga ingin pelajaran tambahan seperti Anto.”Langkah Rina terhenti seketika. Namun otaknya masih berfungsi normal, meskupun sempat kaget.”Kamu kan nilainya bagus, nggak ada masalah kan..”, sambil duduk di balik kemudi.”Ada sedikit sih kalau Ibu nggak bisa mungkin kepala guru bisa membantu saya, sekaligus melaporkan pelajaran Anto”, Reza tersenyum penuh kemenangan.”Apa hubungannya?”, Keringat mulai menetes di dahi Rina.”Sudahlah kita sama-sama tahu Bu. Saya jamin pasti puas”.

Tanpa menghiraukan omongan muridnya, Rina langsung menjalankan mobilnya ke rumahnya. Namun ia sempat mengamati bahwa muridnya itu mengikutinya terus hingga ia menikung untuk masuk kompleks perumahan.Setelah mandi air hangat, ia bermaksud menonton TV di ruang tengah. Namun ketika ia hendak duduk pintu depan diketuk oleh seseorang. Rina segera menuju pintu itu, ia mengira Anto yang datang. Ternyata ketika dibuka”Reza! Kenapa kamu ngikuutin saya!”, Rina agak jengkel dengan muridnya ini.”Boleh saya masuk?”.”Tidak!”.”Apa guru-guru perlu tahu rahasiamu?”.”!!”dengan geram ia mempersilakan Reza masuk.”Enak ya rumahnya, Bu”, dengan santainya ia duduk di dekat TV. “Pantas aja Anto senang di sini”.”Apa hubunganmu dengan Anto?, Itu urusan kami berdua”, dengan ketus Rina bertanya.”Dia teman dekat saya. Tidak ada rahasia diantara kami berdua”.”Jadi artinya”, Kali ini Rina benar-benar kehabisan akal. Tidak tahu harus berbuat apa.”Bu, kalo saya mau melayani Ibu lebih baik dari Anto, mau?”, Reza bangkit dari duduknya dan berdiri di depan Rina.Rina masih belum bisa menjawab pertanyaan muridnya itu. Tubuhnya panas dingin.

Rina masih belum bisa menjawab pertanyaan muridnya itu. Tubuhnya panas dingin. Belum sempat ia menjawab, Reza telah membuka ritsluiting celananya. Dan setelah beberapa saat penisnya meyembul dan telah berada di hadapannya.”Bagaimana Bu, lebih besar dari Anto khan?”.Reza ternyata lebih agresif dari Anto, dengan satu gerakan meraih kepala Rina dan memasukkan penisnya ke mulut Rina.”Mmpfpphh”.”Ahh yaa…, memang Ibu pandai dalam hal ini. Nikmati saja Bu…, nikmat kok”Rupanya nafsu menguasai diri Rina, menikmati penis yang besar di dalam mulutnya, ia segera mengulumnya bagai permen. Dijilatinya kepala penis pemuda itu dengan semangat. Kontan saja Reza merintih keenakan.”Aduhh…, nikmat sekali Bu oohh”, Reza menyodok-nyodokkan penisnya ke dalam mulut Rina, sementara tangannya meremas-remas rambut ibu gurunya itu. Rina merasakan penis yang diisapnya berdenyut-denyut. Rupanya Reza sudah hendak keluar.”oohh…, Ibu enakk…, enakk…, aahh”.Cairan mani Reza muncrat di mulut Rina, yang segera menelannya. Dijilatinya penis yang berlepotan itu hingga bersih. Kemudian ia berdiri.”Sudahh…, sudah selesai kamu bisa pulang”, Namun Rina tidak bisa memungkiri perasaannya. Ia menikmati mani Reza yang manis itu serta membayangkan bagaimana rasanya jika penis yang besar itu masuk ke vaginanya.”Bu, ini belum selesai. Mari ke kamar, akan saya perlihatkan permainan yang sebenarnya.””Apa! beraninya kamu memerintah!”, Namun dalam hatinya ia mau. Karenanya tanpa berkata-kata ia berjalan ke kamarnya, Reza mengikuti saja.

Setelah ia di dalam, Rina tetap berdiri membelakangi muridnya itu. Ia mendengar suara pakaian jatuh, dugaannya pasti Reza sedang mencopoti pakaiannya. Ia pun segera mengikuti jejak Reza. Namun ketika ia hendak melepaskan kancing dasternya.”Sini saya teruskan”, ia mendengar Reza berbisik ke telinganya. Tangan Reza segera membuka kancing dasternya yang terletak di bagian depan. Kemudian setelah dasternya jatuh ke lantai, tangan itupun meraba-raba payudaranya. Rina juga merasakan penis pemuda itu diantara belahan pantatnya.”Gilaa…, besar amat”, pikirnya. Tak lama kemudian iapun dalam keadaan polos. Penis Reza digosok-gosokkan di antara pantatnya, sementara tangan pemuda itu meremasi payudaranya. Ketika jemari Reza meremas puting susu Rina, erangan kenikmatan pun keluar.”mm oohh”.Reza tetap melakukan aksi peremasan itu dengan satu tangan, sementara tangan satunya melakukan operasi ke vagina Rina.”Reza…, aahh…, aahh”, Tubuh Rina menegang saat pentil clitorisnya ditekan-tekan oleh Reza.”Enak Bu?”, Reza kembali berbisik di telinga gurunya yang telah terbakar oleh api birahi itu.

Rina hanya bisa menngerang, mendesah, dan berteriak lirih. Saat usapan, remasan, dan pekerjaan tangan Reza dikombinasi dengan gigitan ringan di lehernya. Tiba-tiba Reza mendorong tubuh Rina agar membungkuk. Kakinya di lebarkan.”Kata Anto ini posisi yang disukai Ibu””Ahhkk…, hmm…, hmmpp”, Rina menjerit, saat Reza dengan keras menghunjamkan penisnya ke liang vaginanya dari belakang.””Ugghh…, innii…, innii”, Reza medengus penuh gairah dengan tiap hunjaman penisnya ke liang Rina. Rinapun berteriak-teriak kenikmatan, saat liang vaginanya yang sempit itu dilebarkan secara cepat.”Adduuhh…, teruss.., teruss Rezaa…, oohh”, Kepala ibu guru itu berayun-ayun, terpengaruh oleh sodokan Reza. Tangan Reza mencengkeram pundak Rina, seolah-olah mengarahkan tubuh gurunya itu agar semakin cepat saja menelan penisnya.”Oohh Rina…, Rinnaa”.Rina segera merasakan cairan hangat menyemprot di dalam vaginanya dengan deras. Matanya terpejam menikmati perasaan yang tidak bisa ia bayangkan.

Rina masih tergolek kelelahan di tempat tidur. Rambutnya yang hitam panjang menutupi bantalnya, dadanya yang indah naik-turun mengikuti irama nafasnya. Sementara itu vaginanya sangat becek, berlepotan mani Reza dan maninya sendiri. Reza juga telajang bulat, ia duduk di tepi tempat tidur mengamati tubuh gurunya itu. Ia kemudian duduk mendekat, tangannya meraba-raba liang vagina Rina, kemudian dipermainkannya pentil kelentit gurunya itu.”mm capek…, mm”, bibir Rina mendesah saat pentilnya dipermainkan. Sebenarnya ia sangat lelah, tapi perasaan terangsang yang ada di dalam dirinya mulai muncul lagi. Dibukanya kakinya lebar-lebar sehingga memberikan kemudahan bagi Reza untuk memainkan clitorisnya.”Rezz aahh”, Tubuh Rina bergetar, menggelinjang-gelinjang saat Reza mempercepat permainan tangannya.”Bu…, balik…, Reza pengin nih””Nakal kamu ahh”, dengan tersenyum nakal, Rina bangkit dan menungging. Tangannya memegang kayu dipan tempat tidurnya. Matanya terpejam menanti sodokan penis Reza. Reza meraih payudara Rina dari belakang dan mencengkeramya dengan keras saat ia menyodokkan penisnya yang sudah tegang”Adduuhh…, owwmm”, Rina mengaduh kemudian menggigit bibirnya, saat lubang vaginannya yang telah licin melebar karena desakan penis Reza.”Bu Rina nikmat lho vagina Ibu…, ketat”, Reza memuji sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya.”mm…, aahh…, ahh…, ahhkk”, Rina tidak bisa bertahan untuk hanya mendesah. Ia berteriak lirih seiring gerakan Reza. Badannya digerakkannya untuk mengimbangi serangan Reza. Kenikmatan ia peroleh juga dari remasan muridnya itu.”Ayoo…, aahh.., ahh… Mm.., buat Ibu keluuaa.. Rr lagi…”. Gerakan Rina makin cepat menerima sodokan Reza.

Tangan Reza beralih memegangi tubuh Rina, diangkatnya gurunya itu sehingga posisinya tidak lagi “doggy style”, melainkan kini Rina menduduki penisnya dengan membelakangi dirinya. Reza kini telentang di tempat tidur yang acak-acakan dan penuh oleh mani yang mengering.”Ooww..”, Teriakan Rina terdengar keras saat ia tidak bisa lagi menahan orgasmenya. Tangannya mencengkeram tangan Reza, kepalanya mendongak menikmati kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Sementara Reza sendiri tetap menusuk-nusukkan penisnya ke vagina Rina yang makin becek.”Ayoo…, makin dalam dalamm”.”Ahh.., aahh…, aahh..”, Rezapun mulai berteriak-teriak.”Mau kelluuaarr”Rina sekali lagi memejamkan matanya, saat mani Reza menyemprot dalam liang vaginanya. Rina kemudian ambruk menindih tubuh Reza yang basah oleh keringat. Sementara diantara kaki-kaki mereka mengalir cairan hangat hasil kenikmatan mereka.”Bu Rina…, sungguh luar biasa, Coba kalau Anto ada disini sekarang”.”mm memangnya kamu mau apa”, Rina kemudian merebahkan dirinya di samping Reza. Tangannya mengusap-usap puting Reza.”Kita bisa main bertiga, pasti lebih nikmat..”Rina tidak bisa menjawab komentar Reza, sementara perasaannya dipenuhi kebingungan.

Akhirnya hari kelulusan murid klas 3 sampai juga. Dengan demikian Rina harus berpisah dengan kedua murid yang disayanginya, terlebih lagi ketika ia harus pindah ke kota lain untuk menempati pos baru di Kanwil. Karenanya ia memanggil Anto untuk datang ke rumahnya untuk memberitahukan perihal kepindahannya.Ketika seputar Indonesia mulai ditayangkan, Anto muncul. Ia langsung dipersilakan duduk.”Bu, Anto kangen lho”.”Iya deh…, nanti. Gini, Ibu bulan depan pindah ke kota B, soalnya akan dinaikkan pangkatnya. Jadi…, jadi…, Ibu ingin malam ini malam terakhir kita”, mata Rina berkaca-kaca ketika mengucapkan itu.”..”, Anto tidak bisa menjawab. Ia kaget mendengar berita itu. Baginya Rina merupakan segalanya, terlebih lagi ia telah mendapatkan pelajaran berharga dari gurunya itu.”Tapi Anto masih boleh berkirim surat kan?”.Rina bisa sedikit tersenyum melihat muridnya tabah, “Iya…, boleh…, boleh”.”Minum dulu Nto, ada es teh di meja makan. Kalau sudah nonton VCD di kamar yaa”, Rina mengerling nakal ke muridnya sambil beranjak ke kamar. Di kamar ia mengganti pakaiannya dengan kimono kegemarannya, melepas BH, menghidupkan AC dan tentu saja menyetel VCD ‘Kamasutra-nya Penthouse”. Lalu ia tengkurap di tempat tidur sambil menonton TV.

Diluar Anto meminum es teh yang disediakan Rina dan membiarkan pintu depan tidak terkunci. Ia mempunyai rencana yang telah disusun rapi.Lalu Anto menyusul Rina ke kamar tidur. Begitu pintu dibuka ia melihat gurunya tengkurap menonton VCD dengan dibalut kimono merah tipis, lekuk tubuhnya jelas terlihat. Rambutnya yang panjang tergerai di punggungnya bagai gadis iklan shampo Pantene.”Ganti pakaian itu Nto..”, Rina menunjuk celana pendek dan kaos tipis yang terlipat rapi di meja riasnya.

Ketika Anto sedang mencopot celananya Rina sempat melihat penis pemuda itu menyembul di balik CD GT Man-nya. Setelah selesai Anto juga tengkurap di samping Rina.”Sudah liat film ini belum? Bagus lho untuk info posisi-posisi ngesex”.”Belum tuh…”, Mata Anto tertuju pada posisi dimana si wanita berdiri memegang pohon sementara si pria memasukkan penisnya dari belakang, sambil meremas-remas payudara partnernya.”mm…, itu posisi fave saya. Kalau kamu suka nanti CD itu bisa kamu ambil”.”Thanx..”, Anto kemudian mengecup pipi gurunya.

Adegan demi adegan terus bergulir, suasana pun menjadi semakin panas. Rina kini tengkurap dengan tidak lagi mengenakan selembar benangpun. Demikian pula Anto. Anto kemudian duduk di sebelah gurunya itu, dibelainya rambut Rina dengan lembut, kemudian disibakkannya ke sebelah kiri. Bibir Anto kemudian menciumi tengkuk Rina, dijilatinya rambut-rambut halus yang tumbuh lebat.”aahh…”Setelah puas, Anto kemudian memberi isyarat pada Rina agar duduk di pangkuannya.”Bu, biar Anto yang puasin ibu malam ini…”, Bisik Anto di telinga Rina. Rina yang telah duduk di pangkuan Anto pasrah saja saat kedua tangan muridnya meremas-remas payudaranya yang liat. Kemudian ia menjerit lirih saat puting susunya mendapat remasan.”Akhh…”, Rina memejamkan matanya.”Anto…, jilatin vagina ibu…”

Anto kemudian merebahkan Rina, dibukanya kaki gurunya itu lebar-lebar, kemudian dengan perlahan ia mulai menjilati vagina gurunya. Bau khas dari vagina yang telah basah oleh gairah itu membuat Anto kian bernafsu.”oohh…, teruss…, teruuss…”, Rina bergetar merasakan kenikmatan itu. Tangannya membimbing tangan Anto dalam meremasi susunya. Memberikan kenikmatan ganda.”Jilatin…, pentil itu…, oohohh”, Bagai dikomando Anto menjilati pentil clitoris Rina, dengan penuh semangat.”Aduuhh.. Oohhoohhhh.. Hh..””Anto…, massuukk”.

Kaki Rina kemudian disampirkannya ke pundak, dan dengan cepat disodokkannya penisnya ke vagina Rina yang becek.”mm…”, Rina menggigit bibirnya. Meskipun lubang vaginanya telah licin, namun penis yang besar itu tetap saja agak kesulitan menerobos masuk.”Uuhh…, masih susah juga ya Bu…”, Anto sambil meringis memaju mundurkan penisnya. Ia merasakan penisnya bagai diremas-remas oleh tangan yang sangat halus saat di dalam. Tangan Rina mempermainkan puting Anto. Dengan gemas dicubitnya hingga Anto berteriak.”Uhh…, nakal, Ini balasannya!”, sodokan Anto makin keras, lebih keras dari saat ia memasukkan penisnya.”aa…”.

Tiba-tiba pintu kamar tebuka! Spontan Rina terkejut, tapi tidak bagi Anto. Reza sudah berdiri di muka pintu, senjatanya telah tegak berdiri.”mm…, hot juga permainan Ibu dengan Dia, boleh saya bergabung?”, Reza kemudian berjalan mendekati mereka. Rina yang hendak berdiri ditahan oleh Anto, yang tetap menjaga penisnya di dalam vagina rina.”Nikmati saja…”Reza kemudian mengangkangi Rina, penisnya berada tepat di mukanya.”Isap… Ayoo”, sambil memasukkan penisnya. Saat itu pula Anto menghentakkan gerakannya. Saat Rina berteriak, saat itu pula penis Reza masuk.”Ahh…, nikmat..”, Rina merem-melek menghisap-hisap penis muridnya, sementara Anto dengan puas menggarap vaginanya.”uufff…, jilatin…, jilatt”, tangan Reza memegangi kepala Rina, agar semakin dalam saja mengisap penisnya.

Posisi itu tetap bertahan hingga akhirnya Anto keluar duluan. Maninya menyemprot dengan leluasa di lubang vagina gurunya yang cantik. Sementara Reza tetap mengerang-erang sambil medorong-dorong kepala Rina.Setelah Anto mengeluarkan penisnya dari vagina Rina, “Berdiri menghadap tembok Bu!”Rina masih kelelahan. Ia telah orgasme pula saat Anto keluar, namun ia tidak bisa teriak karena ada penis di mulutnya. Saat ia berdiri dengan tangan di tembok menahan tubuhnya, mani anto menetes ke lantai.”mm…, Nto…, liat tuh punya kamu..”, seru Reza sambil tertawa. Ia kemudian menempelkan tubuhnya ke Rina. Penisnya tepat berada di antara kedua pantat Rina.”Nih Bu rasakan punya Reza juga ya”.

Anto dengan santai menyaksikan temannya menggarap gurunya dari belakang. Tangan Reza memegangi pinggang Rina saat ia menyodok-nyodokkan penisnya keluar masuk dengan cepat. Saat Rina merintih-rintih menikmati permainan mereka, Anto merasakan penisnya tegang lagi. Ia tidak tahan melihat pemandangan yang sangat erotik sekali.Kedua insan itu saling mengaduh, mendesah, dan berteriak lirih seiring kenikmatan yang mereka berikan dan rasakan.”ooww…”, Tubuh Rina yang disangga Reza menegang, kemudian lemas. Anto menduga mereka berdua telah sampai di puncak kenikmatan. Timbul isengnya, ia kemudian mendekati mereka dan menyusup diantara Rina dan tembok. Dipindahkannya tangan Rina ke pundaknya, dan penisnya menggantikan posisi milik Reza.”Anto…”, Lagi-lagi Rina mendesah saat penis Anto masuk dan pinggulnya didorong oleh Reza dari belakang.”Ahh.. Ahh. Doronggdorongg.””aa.. Aa… Aa”.”oohhkk…, kk…, kk..”, Rina berteriak keras sekali, saat dorongan Reza sangat keras menekan pinggulnya. penis Anto amblas hingga mencapai pangkalnya masuk ke vagina Rina. Saat itu pula ia merasakan penis yang berdenyut-denyut itu melepaskan muatannya untuk kedua kali.

https://jaguarqqvip.net/


Sabtu, 15 April 2023

AJAK MAIN IBU GURU

 



http://202.95.10.206/


Di cerita kali ini aku akan menceritakan sebuah kisahku, sebelum, itu perkenalkan namaku Dona dan aku masih berumur 25 tahun dan kini aku bekerja sebagai Guru di SD Jakarta. Aku sangat hobi sekali dengan yang namanya mansturbasi dengan membayangkan kontol teman sekantorku dan bererbagai fantasi yang sangat aku idam kan, apalagi semenjak aku jomblo hampir setahun ini. Dan beginilah, belakangan ini jika sedang horny aku tidak kenal tempat untuk memuaskan gejolak birahiku. Balik ke cerita tadi…

Sangkin nikmatnya masturbasi di toilet sekolah, aku sampai tidak menyadari kalau pintu toilet meski kututup tapi tidak kukunci. Aku semakin tidak peduli, yang kutahu aku harus memuaskan birahiku yang sedang terbakar, kucoba menahan desahanku, meski terlepas juga terlepas dari desahan kecil dari bibir tipisku.

“sshh..emhhh”, desakan kecil dari bibir tipisku. Aku membayangkan bercinta dengan pak Oki, guru olah raga baru di sekolah tempatku bekerja, pak Oki sungguh tampan dan tubuhnya sangat kekar, siang hari memperhatikannya yang sedang memberi petunjuk cara meregangkan otot kepada murid kelas 6 SD. ototnya begitu keakar, belum lagi ada tonjolan yang menggelembung di antara pahanya. Terus terbayang-bayang, aku jadi ga kaut lagi menahan birahiku sampai akhirnya di toilet sekolah ini jam pelajaran berakhir dan sekolah sudah sepi. Aku membayangkan bercinta dengan pak Oki di toilet ini, mengawasinya yang besar di vaginaku dari arah belakang, mendorong tubuhku sehingga aku memaksa tubuhku untuk tembok dan sedikit menungging.

Aku mempraktekkannya seolah-olah semuanya nyata, satu tangan bertopang di dinding dan yang lain membelai klitorisku dari depan. ‘uuuh pak oki’, desisku pelan. aku terus mengejar kenikmatan, keringatku mulai keluar dari atas keningku. Tidak lama saya merasa hampir tiba di ujung kenikmatan itu, namun tiba-tiba, ‘braaak’, toilet tiba-tiba terbuka. ‘bu dona’, kata orang yang berdiri di depan pintu toilet dengan mata yang tidak berkedip melihatku. Aku kaget, ‘pak parman ehhhh…’, kataku kaget ketika melihat pak parman, cleaning service sekolah yang umurnya sekitar 40 tahun. Sangkin kaget dan tidak tahu melakukan apa saya jongkok merapatkan kakiku sangkin kagetnya, namun kami berada di antara selangkanganku, begitu kaget sampai luapa menarik tanganku. ‘pak parmaan keluar’, kataku dengan suara pelan.

Kurang terbuka benar, keluar tapi malah cepat masuk dan menutup pintu kamar toilet dan menguncinya. ‘ngapain pak… keluar,’ perintahku dengan tetap berjongkok sambil merapikan rok ku ke bawah yang tadinya tersingkap sampai ke pinggul. ‘Bu dona’, kata parman sambil mendekatiku dan mendekap tubuhku. Aku bertambah kaget, tapi aku tdak berani berteriak, aku takut ada orang yang mengetahui kalau aku masturbasi di toilet sekolah. ‘jangaan pak’, kataku berusaha melepaskan dekapannya, kugeser tubuhku untuk melepaskan diri dari dekapannya, namun dia tetap mendekapku sampai aku menabrak dinding. ‘jangan paak’, kataku takut, dia tidak mendengarkanku, bahkan dia mendekati wajahnya dan menciumi leherku, ‘jangaaan’, kataku lagi.

Melihat parman yang begitu beringas dengan mengalirkan nafas dan menciumi leherku dan mulai meraba raba buah dadaku. Aku menyadari kalau aku terjebak, aku berusaha melawan, dengan tenaga aku dorong tubuhnya, berhasil, dia terjatuh di lantai toilet.

Aku langsung mengambil kesempatan, berdiri ke arah pintu, namun ketika aku mencoba membuka grendel pintu toilet. Tanganku terputus oleh tangan parman yang kekar, ‘lepaskan’, kataku, namun parman yang sudah kesetanan itu tidak mendengarkanku, dia malah memutar tangan kananku ke belakang tubuhku dengan paksa, menekan tangan kiriku didinding. Aku terjebak, tenaganya kuat sekali, seperti terkunci dan tidak bisa bergerak,

‘pak parmman jangan…sakit..lepaskan’, kataku memohon dengan suara memelas.

‘bu dona… biarkan aku…’, katanya didekat telingaku, dengusan nafasnya sampai terasa menerpa telingaku.

“ahhh”, aku memohon lagi begitu mengetahui tubuh kekarnya menekan tubuhku kedinding. Aku sangat takut, ketika merasa ada benda yang keras kenyal menabrak bokongku.

‘ahh k*ntolnya udah tegang, dia akan memperkosaku’, jerit batinku

Aku semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangan yang menahan kedua tanganku. ‘sebaiknya bu dona jangan berisi, nanti ada orang yag dengar, biarlah saya dipukuli tetapi saya akan cerita ke semua orang kalau ibu dona masturbasi di kamar mandi’, mengancam, aku mengurangi perlawananku, ancamannya begitu mengena. Apalagi di sekolah yang aku kenal sebagai wanita anggun yang berkarisma. Aku mendukung perjuanganku…berpikirlah.

Kesempatan itu tidak disiakannya, tangan kananku diletakkan di atas merapat dindinding bersatu dengan tangan kiriku, dengan tangan kirinya dia menahan kedua tanganku.

‘jangan paak, kumohhhon jangaan’, aku memelas kepadanya. Tapi sia-sia, tangan kanannya sudah bebas meraba raba buah dadaku, dia memeras buah dadaku keras sekali. Ingin rasanya menangis tapi aku takut malah ada yang dengar.

“aahh bu dona..toked bu dona gede banget emmhh’, kata-kata kotor yang memuji pujian keluar dari.Kurang puas meraba buah dadaku yang masih menutup baju, dia menarik mundurku ke atas dari dalam rokku. Tangannya yang kasar mulai terasa meraba raba perutku,

‘ammpuun pakQ’, kucoba lagi memohon ketika dia mulai memeras buah dadaku.

’emmh bu dona, gede banget toket bu dona”, katanya lagi dengan berbisik dari belakang, dengusan nafasnya yang berderu menandakan dia sangat bernafsu. Dan aku bisa merasakan penisnya sudah sangat keras sekali menabrak pantat pantatku. Ini semua menandakan dia benar-benar sudah sangat ingin menyetubuhiku.

‘Bu dona ijinkan saya ngent*tin bu dona’, bisiknya pelan sambil menarik rokku ke atas. Aku cukup baik, tetapi tenagaku tidak kuat melepaskan kuncian tangan.

‘Pak..jangan panggangi aku’, kataku memelas. menentukan yang apapun katakan tidak dapat membendung nafsu setannya, tidak kurasakan tangan kanannya meraba raba badan.

penasaran apa yang ada. aku menoleh ke belakang dan alangkahnya kaget..

‘oooh jangan pak’, aku panik ketika melihat ke belakang dia mengeluarkannya, meski tidak begitu jelas aku bisa melihat penisnya yang besar dan hitam legam sudah keluar dari sarangnya. Belum hilang rasa kagetku, Parman menekan tubuhku, merasakan benda kenyal dan keras mengesek dan menabrak pantatku.

‘Aduuh pantat bu dona montok banget’, katanya meremas pantatku. Aku terkaget, aku baru jika saat masturbasi tadi aku melepas celana dalamku dan celana dalamku masih tergantung di pintu toilet.

‘Gawat neh’, pekikku dalam hati mengetahui bokongku tidak dibaluti kain ini. Pasti dia dengan mudah menemukan sasaran tembaknya apa lagi vaginaku mengeluarkan cairan karena masturbasi tadi, aku menjadi panik kembali, aku takut membayangkannya. Kucoba lagi memberontak, tapi tetap sia sia.

Aku pasrah, rasanya tidak mungkin lepas, kurasakan ada benda kenyal sedang menggesek belahan vaginaku yang licin seperti mencari cari sasaran. Akhirnya benda itu berhenti tepat di mulut lubang vaginaku setelah mendapatkan sasaran tembak, k*ntol parman sudah berada tepat di depan mulut vaginaku, aku sungguh tidak berdaya.

‘Pak parman ampun pak’, kataku memohon lagi menyadari dalam hitungan detik k*ntolnya akan segera masuk ke dalam tubuhku.

‘Bu dona udah lama saya pengen giniin bu dona, bu dona seksi banget’, katanya dan tiba-tiba kurasakan k*ntolnya masuk, panik mencoba melawan sengan sisa harapanku, terlepas tapi malah karena gerakan k*ntol itu malah mulai aku panik mencoba melawan sengan sisa harapanku, terlepas tapi malah karena gerakan itu malahan masuk ke dalam lubang vaginaku,

‘aaaah tidaaak’, pekikku dalam hati ketika kurasakan k*ntolnya terasa terbenam matahari terbenam vaginaku. Aku menarik nafas, ingin rasanya menangis.

Sungguh sia-sia, vaginaku yang sudah basah ketika aku masturbasi tadi malah memudahkan batang itu masuk, tapi kupikir itu lebih baik, jika tidak mungkin vaginaku bisa terinfeksi karena ada benda yang memaksa masuk, berkat cairan yang sebelumnya memang sudah membanjiri vaginaku k*ntol parman yang besar itu pun masuk secara perlahan menggesek dinding lubang vaginaku secara perlahan.

’emmmh bu dona, vagina bu dona enak banget, ooohhh’, desahnya didekat telingaku ketika k*ntolnya dibenamkan sedalam mungkin dan terasa menyentuh rahimku,

‘Ya ampuuun panjang banget k*ntol laki laki ini, ampuuun’, pekikku dalam hati. Aku berharap k*ntol itu udah mentok karena terasa sangat keras menabrak rahimku dan terasa sedikit perih karena jujur ​​aja belum pernah ada benda sebesar itu masuk ke vaginaku. Ketika batangan itu amblas, aku terdiam, antara bingung, takut, kagum, nikmat dan kaget. Semuanya berkecamuk dikepalaku… aku benar-benar terdiam, tidak bergerak.

Aku pasrah, tidak mengeluarkan keluar katapun, tidak kusangka khyalanku bercinta di toilet sekolah, dan disetubuhi dari belakang kesampean juga, tapi bedanya bukan dengan pak oki dan aku tidak menginginkan ini terjadi. Tapi sebenarnya, laki laki yang sedang mendesah desah di belakangku, yang sedang membenamkan batangannya di lubang surgaku yang berharga adalah pegawai kebersihan alias cleaning service di sekolah kami.

Kenyataan yang harus kuterima, parman sedang menikmati vaginaku, menikmati penisnya keluar masuk di lubang lubangku.

‘oooh bu dona…ohhh enaknya’, desah parman ga karuan berkali kali

’emmmh’, aku mendesis kecil, meski aku tidak suka tapi tiba-tiba aku merasakan rasa nikmat meski tersamar oleh rasa takutku. Parman terus mengocok k*ntolnya tanpa henti, begitu dalam melesak masuk di lubang vaginaku. Kedua saya masih ditahan oleh tangan yang kekar di dinding toilet.

‘oooh ya ampppuuun k*ntolnya teraasa banget’, teriakku dalam hati. Ketika saya mulai tenang, saya menyadari kalau k*ntol parman memang besar dan keras sekali, bertumpu dan tusukan k*ntolnya begitu mantap memenuhi lubang vaginaku. Terasa banget ada benda yang mengganjal selangkangku, mulai menebarkan rasa nikmat yang menjalar di seluruh tubuhku.

Diam diam aku mulai menikmati diperkosa pria ini, setiap kali dia menggerakkan batang k*ntolnya, darahku berdesir, sungguh luar biasa nikmat yang kudapat. Ketika dia menancapkan penisnya kembali ke dalam liangku, aku mendesis pelan, kucoba tidak mengeluarkan suara, aku terlalu sombong untuk mengakui kalau batangan itu sungguh memberikan kesenangan, tapi tetap saja keinginan kecil keluar dari bibirku.

‘mmmh mmmmh’, desisku pelan.

‘enakkan bu?, katanya tiba tiba.

Ternyata dia mengetahui kalau saya mulai menikmati tusukan k*ntolnya. Aku terdiam malu, tidak berani berkomentar, kalau kubilang tidak atau memaki makinnya, pasti tahu aku bohong karena vaginaku sudah mengeluarkan banyak cairan yang menandakan aku juga terangsang dan menikmati enjotan k*ntolnya. Aku memperhatikan dan mencoba dan memperhatikan hal yang mengecup pipi kananku.

‘Tunggingin dikit bu dona’, sambil menarik pantatku ke atas.

‘Kurang ajaaar… beraninya dia malah menyuruhku menungging’, umpatku dalam hati.

Tapi aku tidak punya pilihan selain menyelesaikan birahinya secepat mungkin, dan berharap agar semuanya secepat mungkin berakhir. Aku ikuti saja kemauannya dengan menunggingkan pantatku.

’emmh pantat bo dona memang montok banget, ga salah apa yang aku khayalin selama ini’, katanya sambil meremas remas bokongku gemas.

‘Gila, ternyata aku sudah lama jadi fantasi laki laki ini’, pikirku dalam hati.

Merasa posisiku sudah siap, sambil tangan kirinya menahan pinggulku, dia kembali menggerakkan k*ntolnya kembali.

’emmh pak pelan’, kataku kurasakan penetrasi penetrasi k*ntolnya terasa lebih dalam dari sebelumnya,mungkin karena aku menunggingkan pantatku sehingga posisi vaginaku benar-benar bebas hambatan.

Parman tidak memperlambatnya, malah merusaknya, saya mulai mendesah-desah masih menjaga sikapku,

’emmh emmmh’, desisku merasakan benturan batangannya di lubang vaginaku.

Melihat yang terdorong mendorong kedepan, parman sepertinya sengaja mendorong kedua tanganku sehingga aku dapat menahan tekanan pada tubuhnya, dengan kedua kami bertumpu pada tembok.

’emmmh gila seret banget’, erangnya. Kini kedua-tangannya meremas remas bokongku yang bulat padat sambil tidak berhenti mengocok k*ntolnya.

‘ooh bu oooh’, parman semakin keras mendesah, aku jadi takut kalau-kalau ada orang yang mendengar desahannya itu.

“pak parman..ja..jangan berisik pak..”, kataku memohon takut desahannya didengar orang.

‘I..i..iya bu emhh abis enak banget’, katanya pelan dengan nafas menderu.

Kocokan k*ntolnya terasa semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokongku, dia menguakkan belahan pantatku. dan kurasakan satu jarinya membelai anusku. Kontan aja aku menggeliat, pantatku bergoyang ke kanan ke kiri karena kegelian.

‘oooh pak parman..oooh’, aku bukan lagi mendesis tetapi desahan mulai keluar dari bibirku, rasa nikmat yang tercipta dari kocokan k*ntol parman ditambai gesekan jarinya yang membelai anusku seperti racikan yang pas membuat aku lupa diri, dan membuatku tidak dapat membendung desahanku. Hebat sekali, rasanya aku mulai benar benar menikmati semua ini, tubuhku terasa sangat geli, kenikmatan rasanya menyebar diseluruh tubuhku.‘oooh ahhh’, aku semankin menggila desahanku bertambah keras saja, parman bukan saja hanya membelai anusku dengan jarinya tetapi memasukkan satu jarinya ke anusku dan menusuk nusuk jarinya ke anusku, refleks pantatku semakin kutungingin, tiap kali dia menarik k*ntolnya dia membalasnya dengan menusukkan jarinya ke anusku. Jujur saja terlintas dibenakku untuk melakukan anal sex dengan pak parman, seperti yang dulu pernah kulakuan dengan pacarku.

Parman semakin mengerang tak karuan, tidak kuhiraukan lagi apa yang dikatakan parman, rasanya aku sudah mau orgasme.

‘saya mau keluar..ahh bu dona’, kudengar samar samar erangannya, namun tidak kupedulikan karena aku juga merasa sudah mau orgasme.

‘ooh emmmh oooh’ desahku lebih keras, kurapatkan tubuhku kedinding, parman mengikuti tubuhku dan menekan keras keras k*ntolnya kedalam vaginaku, bahkan dia menusuk jarinya sampai amblas didalam anusku

‘ahhhh setaaan kau parmaaaaan’, lirihku panjang, aku orgasme, aku tidak dapat menahannya, sungguh luar biasa aku bisa orgasme ketika diperkosa.

Kutelan air liurku menikmati sisa kenikmatan, masih kurasakan penis parman memenuhi liangku, tetapi tidak kurasakan lagi jari parman di anusku, kedua tangannya memegang pantatku dan memompa k*ntolnya dengan ganas.

‘oooh bu dona oooh’, tiba tiba parman mengerang keras dan menekan tubuhku keras, aku kaget menyadari dia mau orgasme, tapi terlambat, diringi erangannya, k*ntol parman sudah menyemburkan sperma hangat menyirahi rahimku. Berkali kali dia mengehentakkan penisnya dalam-dalam membuat tubuhku terdorong ke tembok.

‘ooooh emmmh’, entah kenapa aku ikut menikmati sensasi ketika parman orgasme di liangku, denyutan-denyutan kecil batang k*ntolnya terasa di sinding lubang vaginaku ketika cairan hangat spermanya berhamburan keluar menyirami lubangku.

‘Ahhh apa yang kulakukan? Parman orgasme di vaginaku’, pekikku dalam hati. Aku tersadar kembali, kurapatkan tubuhku kedinding dan menarik nafasku, aku teringat kalau aku memang sudah mau haid, aku hanya bisa berharap spermanya tidak membuahi telur dirahimku.

‘ahh bu dona emmh’, dia mencoba mencium pipiku tapi kudorong dengan mata melotot. Melihatku protes, dia segera merapikan pakaiannya tanpa membersihkan k*ntolnya yang masih dilumuri cairan vaginaku.

‘Cepat keluar pak’, kataku dengan suara lantang sambil merapikan posisi rokku. Parman tanpa berkata apa apa langsung keluar dan kukunci pintu toilet. Aku langsung membersihkan kemaluanku dari cairanku sendiri dan sperma parman yang mengalir keluar,

‘gila..banyak banget spermanya’, umpatku dalam hati.

Aku mengenakan celana dalam dan merapikan baju yang kukenakan. Aku mengendap endap toilet dengan hati berdebar, takut ada orang yang mengetahui apa yang terjadi tadi di toilet. Suasana sekitar sekolah sepi, memang saat itu sudah hampir jam 4 sore. Dengan hati berdebar aku memasuki ruangan guru, melihat kepala sekolah dan 2 orang guru belum pulang lagi sibuk dengan urusan masing-masing. Aku sedikit bernafas lega meski perasaan kotor masih ada dipikiranku. Dan sore itu aku pulang kerumah dengan perasaan yang tidak menentu antara malu, dan takut.

http://202.95.10.206/


Jumat, 14 April 2023

SEPUPU YANG LAGI HAMIL SANGAT MENGODA

 

http://202.95.10.206/


Nama sepupu gue ini adalah citra dan suaminya Budi. gue memanggil sepupu gue itu dengan sebutan mbak citra karena dia lebih tua dari gue. dia adalah pengantin baru dan tengah hamil. gue berangkat ke kota S pada hari sabtu dan langsung menuju rumah mbak citra.

sampai dirumahnya gue langsung disambut dengan baik. “lama ya gak jumpa” ucap gue. “ya, terakhir kali kita ketemu 1 tahun lalu”. “waahh… sudah hamil mbak?” tanya gue ke dia. “iya nih, udah jalan 5 bulan” jawab dia. “tambah seksi aja mbak” canda gue.

“hehe.. bisa aja kamu ini”.. “ngomong-ngomong mas budi kemana? kok sepi amat”, tanya gue. “oh.. dia lagi kerja, ntar lagi pulang” jawab dia. “oh ya.. kamar kamu di belakang ya” tambahnya.

oke.. aku langsung kekamar ya”.. sampai dikamar, gue langsung tiduran, tiba-tiba setan menghampiri pikiran gue. gue langsung menghayal mbak citra tadi yang lagi hamil, “seksi dan montok banget.. gimana ya rasanya kalau gue entotin dia? pasti mantap” ucap gue dalam hati.

tak terasa gue ketiduran dan tiba-tiba gue dibangunin oleh mas budi untuk makan malam, kamipun langsung makan malam bertiga. selesai makan gue pamit untuk melanjutkan tidur, karena masih ngantuk habir perjalanan tadi siang.

cerita ngewe sepupu hamil

gue langsung kekamar untuk tidur. tengah malam gue terbangun karena kebelet ke kamar mandi. setelah selesai dari kamar mandi, gue mendengar suara wanita yang sedang mendesah seperti sedang ML. gue cari sumber suara tadi dan ternyata suara itu berasal dari kamar mbk citra dan mas budi.

gue langsung lihat apa yang sedang terjadi didalam kamar, gue lihat dari atas pintu yang ada celah kecil sambil berdiri diatas kursi. dan ternyata yang gue lihat adalah mbak citra yang sedang telanjang bulat sedang nungging dan mas budi yang sama-sama telanjang sedang entotin mbak citra dari belakang.

pemandangan yang sangat indah. gue tontonin mereka berdua yang sedang bersenggama sampai tak terasa jika gue sedang nonton mereka selama 1 jam sambil berdiri. setelah selesai gue langsung ke kamar mandi lagi untuk onani karena seudah tidak tahan lagi dengan yang gue lihat barusan.

setelah hasrat gue tersalurkan gue langsung tidur kembali. pagi harinya gue lihat mas budi lagi bersiap-siap kerja. tiba-tiba mas budi berkata “di.. titip mbak citranya ya, mas mau keluar kota ada tugas kerja selama 2 minggu” . “oke mas” ucap gue.

setelah mas budi pergi, gue pun pergi untuk magang didaerah itu. gue pulang sore sampai dirumah gue ketuk pintu karena pintunya terkunci, lama sekali mbak citra membuka pintunya. setelah 10 menit mbak citra membuka pintu dengan hanya memakai handuk yang melilit tubuh seksinya itu. hal itu membuat gue jadi bengong melihat tubuhya.

“heh.. liat apa? seksi kan?” tanya mbak citra mengagetkan gue “hehe… iya mbak, seksi banget” jawab gue… sampai di kamar gue masih membayangkan mbak citra yang memakai handuk tadi, gue langsung membuka laptop dan gue tonton film porno yang memenuhi laptop gue.

gue tonton sambil onani dikamar dan membayangkan gue lagi ngentot dengan mbak citra. malam harinya gue makan malam bersama mbak citra, setelah makan gue langsung ke kamar lagi.

pada jam 9 gue keluar kamar dan gue pun terkejut banget dengan apa yang gue lihat sekarang. mbak citra lagi telanjang sambil nonton film porno diruang tamu sambil meremas-remas toketnya dan meraba-raba selangkangannya, tampaknya dia sangat menikmatinya sampai-sampai dia tidak menyadari kalo gue sedang asik menonton apa yang dia lakukan.

cerita sex ngewe sama cewek hamil

gue langsung hampiri dia dari belakang dan gue langsung meremas-remas toket gedenya dari belakang. dia terkejut karena ada yang meremas toketnya dari belakang “di.. apa yang kamu lakukan” tanya dia. “tenang mbak, aku akan memuaskan mbak malam ini” jawab gue sambil meremas toketnya. dan nampaknya dia setuju, karena dia menikmati apa yang gue lakukan.

gue remas-remas toketnya dan gue pilin putingnya. “ahh…” desahnya. gue langsung pindah kesampingnya, gue langsung melumat toketnya seperti bai yang sedang menyusu. gue melumat toketnya sambil meraba-raba perut buncitnya, sampailah tangan gue keselangkangannya, gue raba-raba dan dia tampak sangat menikmatinya.

gue pindah ke depannya sambil jongkok gue jilati memeknya, tercium bau khas memek wanita. gue masukkan lidah gue ke memeknya sambil gue remas toketnya. 5 menit gue diposisi itu dan diapun orgasme yang pertama.

kami beristirahat sejenak mengumpulkan tenaga. setelah selesai istirahat dia yang gantian menjilati kontol gue, dia masukkan kontol gue ke mulutnya. rasanya seperti melayang diposisi itu. “pindah kekamar yuk mbak?” ucap gue.. “oke, tapi gendong ya?” jawab dia dengan manja.

Gue langsung gendong dia menuju kamarnya. sampai dikamar gue tidurin dia dikasurnya. gue lumat bibirnya. kami saling melumat bibir. gue lepas lumatan gue dibibirnya dan gue tanya “Sudah siap mbak?” sambil menunjuk kontol gue. dan dia mengerti apa yang gue katakan “oke,, puasin mbak malam ini ya?” jawab dia.

Gue langsung mengambil posisi, gue angkat kedua kakinya keatas dan gue langsung tancapkan kontol gue yang lumayan besar ke memeknya. blesss… langsung menancap semua diikuti erangan dia. langsung due entot dia dengan tempo lambat. perlahan gue tingkatkan tempo, semakin cepat gue entot memeknya sambil meremas kedua tokenya

“aahhhh…… hmmmm… lebih cepat sayaaaaangg…” ucap dia… Gue langsung percepat genjotan gue, 5 menit kemudia dia orgasme yang kedua. gue cabut kontol gue, dan suruh mbak citra untuk nungging, karena gue ingin mencoba posisi kesukaan gue “doggy style”.

dari belakang terlihat semua, pantatnya yang semok banget, anusnya, dan memeknya yang sudah memerah membuat gue bergairah lagi. gue langsung tancapkan kontol gue dari belakang. sambil gue remas toketnya, gue langsung genjot dengan tempo cepat. mbak citra sangat menikmati permainan ini.

dia hanya mengeluarkan erangan-erangan kenimatan. 30 berlalu kami masih diposisi itu, tampaknya mbak citra sekarang kuat banget. beberapa menit kemudian dia berkata “sayang…. aa…a..aku mau nyampeeekk.. nih…” mendengar seperti itu langsung gue percepat lagi genjotan gue, dan tiba-tiba kontol gue serasa dijepit keras banget dan terasa hangat sekali, rupanya dia orgasme lagi yang ketiga.

tapi gue masih belum orgasme sekalipun, gue tidak memikirkan mbak citra yang sudah lelah gue masih genjot dia dengan cepat, dan 5 menit kemudian “aahhh….” gue semburin sperma gue semua kedalam memeknya. merasa kelelahan kamipun tidur bersama dalam keadaan telanjang.

pagi harinya gue terbangun dan mbak citra sudah tidak ada lagi, setelah ku cari ternyata dia sedang didapur menyiapkan sarapan pagi. gue menghampiri dia masih dalam keadaan telanjang bulat karena ku pikir hanya kami yang ada dirumah ini.

dari belakang kulihat mbak citra hanya memakai daster tipis transparan dan tidak memakai apa-apa lagi. gue langsung peluk dia dari belakang, gue remas-remas toketnya, gue tempelin kontol gue yang sudah mengeras ke belahan pantatnya, terasa sekali karena dia tidak memakai celana dalam. dari belakang gue cium dia.

gue angkat daster bawahnya, gue masukin kontol gue dari belakang. kamipun bercinta lagi didapur, gue genjot dia dari belakang dan dia sambil memasak. gue genjot selama 10 kamipun sampai klimaks bersamaan, gue semburin sprema gue ke memeknya lagi. setelah itu kami memutuskan untuk mandi bersama. didalam kamar mandi gue sabunin mbak citra gue sambil gue remas-remas toketnya.

Setelah mandi kami sarapan bersama. masih dalam keadaan telanjang bulat kami sarapan. jam 8 gue berangkat untuk magang, sebelum berangkat kami saling cium. layaknya suami istri. kami melakukan percintaan ini hampir setiap hari selama 2 minggu. sebelum sarapan pagi, setelah pulang magang, malam hari kami terus melakukan percintaan ini.

minimal kami melakukannya 2 kali sehari, entah itu diruang tamu, dapur, kamar mandi, kamar mbak citra, atau dikamar gue. kami melakukannya. sampai 2 minggu dan mas budi pulang dia tidak tahu apa yang sudah kami lakukan selama 2 minggu tanpa dirinya.kadang kami masih melakukannya ketika mas budi dirumah. kami melakukannya secara diam-diam. ketika mas budi kerja atau pada malam hari ketika mas budi terlelap tidur.

pernah kami melakukannya setelah mas budi dan mbak citra selesai bercinta, karena mbak citra tidak puas dengan permainan mas budi, mbak citra diam-diam ke kamar gue dan membangunkan gue untuk bercinta lagi dengan gue. Gue dirumah mbak citra selama 3 bulan dan selama itu gue dan mbak citra hampir setiap hari bercinta.

itu juga berguna untuk membantu kelancaran kelahiran bayinya nanti karena wanita yang melakukan senggama saat sedang hamil bisa membantu proses persalinannya nanti. setelah 3 bulan gue pamit pulang ke mereka berdua, tapi sebelum pulang gue minta hadiah perpisahan dari mbak citra untuk bercinta lagi dengan gue.

Untunglah mas budi kerja sampai malam hari ini jadi, kami bisa bercinta seharian, ketika lelah kami berhenti istirahat lalu melakukannya lagi sampai mas budi pulang malam harinya.

http://202.95.10.206/


Sabtu, 08 April 2023

CERITA SEORANG MANAGER BERMAIN DENGAN KAKAK IPAR SENDIRI



http://202.95.10.206/


 Aku adalah seorang pria dan kini aku menjadi seorang pegawai yang bekerja di sebuah bank swasta internasional yang pangkatku lumayan tinggi. Aku sudah berumur 30 tahun dan jabatanku adalah menjadi manager marketing, sebut saja namaku Arbi. Karena aku mendapat posisi manager, aku pun menjadi stress dan untuk melampiasnya, aku sering berkunjung keluar kota untuk menghilangkan stress bersama dengan istriku.

Namun entah mengapa, beberapa minggu ini istriku terlihat mudah sekali marah, sehingga ketika saya merasa tidak ingin melakukan hubungan seks sering kali gagal. Hal ini membuat konsentrasiku dalam pekerjaan sedikit terganggu. Memang bagi kita para lelaki, seks selalu jalan pertama yang kita tempuh dalam mengurangi beban pikiran, bila tak tersalurkan maka akan mengganggu semangat dan pikiran kita. Dan hal itulah yang aku alami beberapa minggu belakangan ini.

Apalagi bulan-bulan ini adalah bulan menjelang hari raya lebaran yang mana semua baik itu besar maupun kecil meraup keuntungan sebesar-besarnya. Sedangkan ditempatku, keadaannya terbalik sehingga tekanan yang aku rasakan semakin berat dan membuatku harus melepaskan semua beban itu dengan melakukan semua itu di kamar mandi, karena istriku sendiri sedang mengalami masalah di tempat kerja.

Namun semua itu berakhir ketika hari itu, hari kamis. Dimana aku pulang kerumah seperti biasa pukul 19.00. Aku sampai di rumah, setelah memarkirkan mobilku, aku berjalan masuk dan bertemu dengan istriku yang juga baru pulang dari kerja. Kami berciuman dipipi Kemana-mana lalu aku masuk ke kamar untuk berganti pakaian. Lalu akupun mandi untuk menyegarkan diri dari segala kepenatan yang menglingkupiku. Usai mandi, diluar terdengar suara orang tertawa dan setelah aku keluar aku melihat teman wanita adik istriku datang berkunjung. Gadis itu bernama fenny, yang tinggal beberapa rumah dari rumahku ini.

“Malam mas…?”, sapa fenny padaku.

“Malam fenny, pa kabar…?”, aku balik bertanya.

“Baiiiik banget mas. emang gimana keadaan kantornya? Kok sepertinya tegang banget gitu ya…?”, fenny padaku karena melihatku kusut meskipun telah selesai membersihkan diri.

“Gitu dech, namanya kantor pasti teganglah..”. Jawabku singkat.

Tak sengaja, aku mengamati fenny yang masih menggunakan pakaian kerjanya. Ia tampak begitu cantik, apalagi pekerjaan merupakan pekerjaan penting disalah satu perusahaan IT yang terkenal di Ibu kota. Namun semua itu aku kesampingkan.

Aku mendekati istriku yang kala itu sedang ganti pakaian, setelah selesai mandi. AKu peluk dia dari belakang dan mulai menciumi lehernya yang merupakan salah satu titik lemahnya, namun bukan gairah yang kudapatkan malah dianggap yang membuat marah. Ia mendorongku dan mengatakan bahwa ia sedang tidak mood untuk melayaniku, maka akupun pergi dan duduk dihalaman rumah sambil merokok untuk menghilangkan emosi yang membara didalam hati.

Aku duduk menyendiri sambil menikmati bir yang aku bawa dari dalam sambil merokok. Menatap kelangit yang gelap, membayangkan bagaimanakah kehidupanku dimasa yang akan datang. Aku yang pada dasarnya adalah lelaki yang setia, tak sanggup berpikir harus berpisah dengan istriku, dan hidup menyendiri. Sungguh sebuah bayangan yang selalu kutepis.

Namun bayangan akan mendekati kenyataan, semua itu didukung dengan kondisi istriku yang sedang naik daun dan pendapatan yang lebih besar dariku, atau mungkin ia telah mendapatkan teman pria lain. Pikiran2 Itulah yang selaluku selama ini. Karena terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri hingga menyadari kehadiran fenny yang duduk di depanku. Aku terkejut ketika fenny memanggilku dengan cukup keras.

“Mas…!!!”.

Eh ya, sori ga denger…?!”, kataku kaget.

“Ih mas arbi, melamun terus tuh..?”, kata fenny lagi.

“Iya, maaf ya. Emang ada apa fen..?”, tanya mereka lagi.

“Gpp mas, keliatannya mas arbi pusing banget, kusut gitu..?”.

“Biasalah banyak masalah…?!”.

“EMang fenny bisa bantu apaan…?”, kata fenny antusias.

Aku sempat terkejut mendengar pernyataan fenny, namun aku segera menjawabnya,

“Ga usah, kok ga langsung pulang kenapa fenny..?”, tanya balik.

“Hehehehe… dirumah ga ada orang, feny takut sendiri, pulangnya entar nunggu mama..”, kata fenny malu2.

Setelah aku mengambil minumanku dan meminumnya, tapi ketika aku menoleh ke arah fenny tersingkap dan menyaksikan kehalusan pahanya yang putih, membuatku langsung terangsang. Lalu aku bersandar dan mendorong kembali rokokku, mencoba menghilangkan semua gairah yang muncul tiba-tiba. Lalu istriku dan adiknya keluar dari dalam rumah dan berpamitan padaku untuk keluar sebentar lagi mall, untuk belanja kebutuhan bulanan. AKu mengangguk, sementara adik iparku berbicara pada fenny memintanya menunggu kalo mau, kalo tidak ikut aja. Sementara fenny menjawab nunggu aja. Selesaikan istriku dan tinggalkan meninggalkan rumah.

Aku berkata pada fenny, kalo butuhku aku berada didalam. Lalu aku pergi meninggalkan fenny yang masih duduk sambil bermain dengan HPnya. Aku masuk ke dalam, tapi aku diruang tamu dekat gorden, untuk mengintip lebih dekat fenny yang membelakangi gorden, sehingga akan tampak lebih jelas. Apalagi ketika fenny melepas blasernya, kerja bloush yang memliki renda pada daerah kancing, dengan warna yang tidak terlalu terang tapi melihat keindahan tubuh mungil fenny. Aku tak tahan lagi, maka akupun segera pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarku. Penisku sudah begitu tegangnya, tak lama kemudian terdengar suara panggian fenny padaku,

“Mas..mas arbi…mas..?”.

“Apa fenny..??”, bertanya sambil membuka pintu kamarku.

“Mas, fenny numpang minum ya..?”.

“Ya..?”, jawabku singkat.

Menatap nanar tubuh fenny yang indah, apalagi saat itu tidak memakai lagi blasernya, dengan bloush yang berdampak pada tubuh indah> Bra warna biru yang tercetak jelas membuat saya semakin tak dapat gairahku sendiri, mungkin tak begitu terlihat karena tertutup blasernya, namun sekarang semua itu begitu indah dan menggoda.

Selesai minum, fenny kembali menuju ke ruang makan dimana aku sudah menantinya. Kami bertemu dan fennypun tersenyum manis. Aku berdiri dihadapannya, lalu fenny berjalan kembali disampingku. Ada kebimbangan didalam hati mengenai semua ini, antara gairah dan akal sehatku. Namun gairahkulah pemenangnya, maka dengan cepat tangan feny aku cekal, dan ia terkejut. Aku berbalik dan segera menarik fenny ke dalam dekapanku. Fenny tak melawan hanya mengungkapkan keterkejutan penuh rasa. Aku peluk fenny dan ciuman lembut, namun penuh gairah.

Fenny tak melawan pasrah, hingga akhirnya ia ikut terbawa oleh gairahnya sendiri dan membalas lumatanku. Tanganku tak berhenti begitu saja, meraba punggungnya, turun ke bawah lalu meremas kuat bongkahan pantat yang bulat dan penuh milik fenny, untuk meningkatkan terangsang. Penisku yang sangat tegang menempel keras pada perut fenny, denyutan kuat penisku terasa begitu kuat membuat fennypun ikut bersemangat.

Tanganku bergerak semakin liar, menuju ke bagian depan tubuh fenny. Membuka kancing bloushnya satu pertemuan dengan terbuka semua, dan menyusup masuk ke dalamnya, aku remas lembut payudara fenny yang berukuran kira2 34 cup b itu. Setiap reasan yang saya lakukan fenny mengerang disela ciumanku, membangkitkan semangat. Kemudian tanpa kusadari tangan fenny bergerak menuju selangkanganku, open celanaku dan meremas lembut penisku yang sudah sangat tegang. Cerita Mesum Dengan Suami Kakaku

Beberapa saat kemudian, menyala aku bahwa yang sekarang kulakukan ini aturan dan seketika itu juga aku melepaskan ciumanku dan juga remasanku pada payudara fenny. Aku berjalan mundur sambil mengungkapkan penuh rasa bersalah pada fenny yang sudah terangsang oleh karenaku. Wajahnya seiringnya memerah, dan nafasnya pun memburu dengan gairah yang memuncak.

“Maaf..maafin…aku fenny..maaf..”, kataku berpikir.

“Maafin mas arbi, fenny, maaf…”, kataku semakin kacau.

Namun tiba-tiba fenny menyentuh bibirku dengan jarinya, dan berkata lembut,

“Gpp kok mas. Fenny tau kok…”, kata fenny memilihku.

“Emang mas arbi lagi pengen banget ya…?”, tanya fenny kembali.

“Iya, tapi ya udahlah, gpp. Maafin mas ya fenny…?!”, kataku lagi.

“Mau ga bantuin fenny…?”, kata fenny pelan sambil mengamati tajam.

Aku terkejut dengan jawabannya. dan membocorkan fenny seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan. Fenny mendekatiku, lalu ia menarikku mendekat dan berbisik ditelingaku, ia menciumku kemudian. Dengan lembut, hingga akhirnya akupun membalas ciumannya.

Tangan fenny mengarahkan kami ke arah mendekat, dan menempatkannya pada payudaranya, lalu membantu membantu meremas payudaranya sendiri. Aku, lakukan pertama dengan lembut lalu semakin kuat dan penuh nafsu. Kemudian, aku memeluk tubuh fenny dengan erat. Ciumankupun turun pada leher jenjang fenny. Desahan lembut dari semangat fe, saat kita membuka kait penahan bra, lalu menyingkapkannya dan menyalurkanpun langsung ke luar dengan lembutnya fenny. Desahan fenny berubah menjadi erangan penuh gairah.

“Aaahh..aahh..mas….oohh…..”, erang fenny.

Tanpa melepas pekerjaan, saya menikmati menikmati dan keindahan tubuh fenny.

Waktu berlalu dan ciumankupun telah berubah pada payudaranya, erangan dan gelinjang tubuh fenny semakin keras dan kuat. Apalagi sekarang telah duduk di atas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar dan rok span yang tersingkap sampai pinggulnya. Ciuman dan jilatanku pada payudara fenny membuatku semakin keras, apalagi ketika jariku menggosok vagina fenny yang telah basah dan hanya ditutup oleh celana dalam model thong miliknya yang telah basah kuyub oleh cairan kepuasannya.

“Aaah..aahh..mass..aahh….aahh…”, erang fenny.

Setelah beberapa saat fenny kembali mengerang panjang, dan saya langsung mencoba mencoba mengurangi suara erangan kuat fenny. Tubuh fenny menggelinjang hebat sambil memelukku erat2. Tubuh kami berhimpitan ketat.

Setelah beberapa saat kemudian, fenny telah tenang. Ia berterima kasih padaku, ia tersenyum manis dan berkata disela deru nafasnya,

“Hah..enak..banget..mas..hah..hah..enakk..bang et, kini giliran hah..hah..fenny.”.

Ia berdiri dan kemudian menarik turun celana dalamku dan terkejut ketika melihat penisku yang sudah tegang berdiri dengan kokohnya, penisku yang berukuran sekita 15 cm tak begitu panjang namun diameternya yang gemuk terlihat besar. Fenny memegangnya penuh rasa hati2 dan nafsu, setelah terpegang, fenny mengocoknya perlahan dan membuat yang sudah bahagia menjadi lebih mudah mencapai puncak gairahku. Eranganku mengeras seiring dengan kocokan fenny pada penisku.

Fenny mengangkat tubuhnya dan sambil menyingkapkan celana dalam model thong milik aku tuntun penisku tepat berdiri tegak di bawah bibir vaginanya. Fenny menurunkan pelan-pelan dan peniskupun bibir bibir vagina fenny, rasa hangat dan basah serta detakan kuat menyapa penisku, sungguh menikmati yang sudah lama aku cari dan damba. Dengan satu gerakan penisku terbenam dalam liang vagina fenny, pijatan dan detakan dinding vagina fenny sangat nikmat,

“Aaahh..mas…aahh….enakk.bangett..aahhh”.

Setelah berdiam diri beradaptasi, fenny lalu bergoyang dengan lembut maju mundur, memutar dan naik turun, sementara itu penisku bagaikan dipelintir dan dan dipijat lembut oleh dinding vagina fenny, membuat hanya tak sampai 2menit sudah mengerang panjang.

“Aaahh..aahh.fenny…..fenny…aahh…aku..mauu..k eluarr..aahh..aahh..”, erangku.

“Aaahh..aahh..keluarrinn..keluariinn..mas..aahh..a ahh..enakkk.bangett..”. Cerita Sex Sedarah Ngentot Dengan Suami Kakaku

Fennypun semakin memainkan tekniknya hingga akupun mengerang panjang, sambil memeluk tubuh fenny penisku berkedut kuat memuntah sperma berkali2 dalam liang vagina fenny. fennypun semakin pembohong bergoyang di atas penisku. Sementara pijatan dan remasan dinding vagina fenny semakin pembohong memberikan rasa nikmat yang tiada tara.

Rasa nikmat yang tiada tara itu kembali menguasaiku saat, setelah selesai mencpai puncaknya fenny tak berhenti malah semakin pembohong bergoyang. Tiba-tiba fenny memelukku erat disertai dengan gelinjang dan kejangan pembohong pada tubuhnya, kamipun berciuman panas. Sementara fenny menjaga vaginanya hingga penisku terbenam secara keseluruhan. Rasa nikmat itu memang sangat sangat.

Kami berpelukan beberapa saat sampai semua itu mereda, dan fenny yang pertama melepaskan pelukannya dan sambil memegang, ia berkata,

“Mas..hah..hah..enak banget. Makasih mas, enak banget rasanya…hah..hah..”.

“Iya, aku juga enak. Makasih fenny, enak banget. Mas puas banget..”.

“Hihihihi…mas arbi nakal juga ya.”, kata fenny yang berdiri, lalu membetulkan kembali celana dalamnya dan kemudian ia bersimpuh dihadapanku.

Ia memegang penisku yang masih tegang dan mengelusnya, lalu menjilatinya dari buah pelirku sampai dengan kepala penisku.

“Ahh..enak fenny, enak..ahh.. Maaf ya tadi aku keluar duluan…?”, kataku.

“Emmhh..gpp mas, kalo mas keluar lagi juga gpp kok.”, kata fenny yang kemudian mengulum penisku.

Ia menjepitnya dengan bibir tipisnya dan menik turunkan kepalanya sementara lidahnya menjilati kepala penisku dan juga fenny melakukan hisapan lembut pada penisku. Perpaduan dari semua itu sangat menikmatinya. Fenny melepaskan kulumannya dan kembali mengocok penisku dengan lembut, lalu mengulumnya kembali, akupun mengerang2 keenakan. Fenny melakukan itu berulang kali, dan pada menit ketiga aku mengerang keras, dan peniskupun mengembang semakin besar dan tiba-tiba penisku menyemprtokan sperma didalam mulut fenny, fenny yang mengetahui gejala aku mendapatkan puncak kenikmatanku tak melepaskan kulumannya malah semakin kuat.

“Aaah..aahh..fennyy..ohh…fennyy…aahhh..croot.croott..aaahhh..”.

Beberapa kali semprotan didalam rongga mulut fenny, hingga ada beberapa tetes spermaku yang keluar disela bibir tipisnya yang sedang mengulum penisku. Fenny melepaskan kulumannya dan sambil bersimpuh ia menelan spermaku yang mulut mulutnya. Setelah itu, fenny aku bantu berdiri dan ia membenahi dirinya yang acak-acakan, mulai dari bloush bekerja sampai dengan roknya.

Beberapa saat setelah itu, feny telah selesai berbenah dan kembali duduk dihalaman depan, bersama denganku.

“Fenny, ga kekamar mandi…?”, tanyaku.

“Gpp mas, fenny baik2 aja kok. Makasih ya mas..?!”, ucap fenny padaku.

“Iya sama2…”, jawabku sambil menundukkan kepala.

Tepat setelah itu, istriku dan adiknya pulang dari mall dekat rumah. Dan suasana rumah kembali ramai seperti biasa.

Tapi, yang berbeda adalah suasan hatiku yang telah mendapatkan kepuasan dari fenny, teman adik iparkku sendiri. Fenny terlihat agak kusut dengan keringat yang mulai bermunculan disekujur tubuhnya, bekas spermaku yang sempat mengenai payudaranya pun dibersihkan. Tak ada yang berubah, hanya mengurangi beban hati saja.

http://202.95.10.206/


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,