Tampilkan postingan dengan label CERITA DEWASA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CERITA DEWASA. Tampilkan semua postingan

Senin, 06 Januari 2025

KUBERIKAN KEPERJAKAANKU UNTUK TANTE RITA

https://heylink.me/Jaguar.QQ/

           JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Sore itu aku sedang tiduran didepan tv ketika seorang datang ke rumahku. saat kubuka pintu.. kulihat seorang wanita sekitar usia 32 tahunan dan menanyakan “ibunya ada dek”?…

lalu aku menjawab “maaf, tante siapa ya ?

Sambil tersenyum dia berkata ” saya tante Rita, temannya ibu kamu dari bekasi”
Bentar ya tan, aku panggil mama dulu” balasku

Itulah awal mula perkenalanku dengan tante Rita, yang belakangan ini aku baru ketahui bahwa dia adalah Renternir. Hari demi hari terus belalu, semakin sering aku jumpa dengan tante Rita. karena hampir setiap hari ia selalu datang kerumahku untuk menagih cicilan hutang.DominoQQ

Hingga suatu hari, minggu pagi aku bangun dari tidur sambil menikmati secangkir teh manis hangat. Aku mendengar langkah kaki seseorang menuju pintu depan rumahku, belum saja dia mengetuk pintu, dan pintunya sudah kubuka..

Aku : “ehh.. ada tante, cari ibu ya” ?
Tante Rita : iya,masih dirumah ngak? tante udah kesiangan nih… karena tadi tante bilang jam 10 mau kesini, sekarang sudah jam 11 lebih”Aku : Mama lagi antar adik2 tuh ke sekolah, aku aja baru bangun nih tan… tunggu aja kalau mau”
Tante : Ooh ya sudah tante tunggu saja di sini
Setelah kupersilahkan duduk, akupun ke ruang dapur membuatkan minuman untuknya…
Tante : Wah repot-repot kamu Ran.. kalo tante hauskan bisa ambil sendiri..”
Aku : gak apa-apa kok tan…
Tante : Oh iya kamu sendirian dirumah?
Aku : iya nih tan, baru aja aku bangun dari tidur, tau-taunya udah gak ada siapa-siapa di sini.
Tante : oh gitu… kok kamu sendiri gak keluar main ?
Aku : ngak tan, kalau aku sering di rumah aja nonton tv
Tante : ngak pacaran ? eh ngomong-ngomong udah punya pacar belum ?
Aku : hehehe… masih jomblo tan. Maaf tan,, permisi sebentar aku mau mandi dulu.
Tante : Waah kamu belum mandi dari tadi? ih pantesan bau ngak wangi badanmu, ganteng-ganteng kok jorok belum mandi apa mau tante yg mandiin biar bersih ? (“sambil senyum nakal”)
Aku : Ah tante bisa aja… ya sudah aku pergi mandi dulu ya tan…” tapi belum sempat aku tegak berdiri dari tempat dudukku, tangan tante Rita langsung menarik tanganku..
Tante : “sebentar sini Ran..tante gak bercanda kok, mau nggak tante mandiin !!! kalau tante mandiin enak loh..beneran deh gak bohong”

Seketika itu juga jantungku berdetak kencang, mukaku menjadi semu merah ketika tante Rita meletakkan tangannya di atas pahaku..

Tante : Hayolah.. Tante janji gak bakalan cerita sama siapa-siapa kok.. kamu tidak perlu takut, rasanya enak kok… Sini deh” tangan tante Rita menarik tubuhku, seraya menyuruhku untuk duduk lebih rapat di dekatnya .

Aku menjadi bisu tak dapat berbuat apa-apa ketika tangan memegang batang penisku dan meremas-remas batang penisku.

Aku : Aahhhh.. Tan” sambil mendesah keenakan ketika tante rita memainkan batang penisku
Tante : Jangan panik, tenang aja” bisik tante Rita sambil mengigit daun telingaku serta turun menjilati leherku, akupun mendesah lagi ketika tante Rita menghisap pentil susuku.
Aku : Tan…. Arrgghhhhhh… Hhmmm….

Kemudian kepala tante Rita mulai turun menjilati perutku, dan aku makin gak tahan ketika kepala tante Rita mengulum batang penisku, aku hanya bisa mendesah keenakan tanpa bisa menolak apalagi memberontak.BandarQ

Saat tante Rita sedang asik menghisap batang penisku, kemudian tante Rita mulai membuka seluruh baju dan rok mininya. Ini menjadi moment yang indah ketika aku melihat tubuh semoknya, dan payudaranya yang aduhai.

Tante : Sini Randi sayang.. Kamu jilatin klistoris ini ya” sambil mendorong kepalaku kearah bibir vaginanya.

Di saat aku sedang asik-asiknya menjilati klistoris terdengar jeritan kecil dari mulut tante Rita.

Ooohhh…. Arrgghh… terusin Randi sayang… Terus jilatin yang klistoris itu, Terus… Terus… Ooaaaahhhh… ! Desah tante Rita

“Setelah lumayan puas menjilati bibir vaginanya”

Tante : kamu hebat banget Ran” kemudian tante Rita membuka lebar kedua kakinya sambil menarik penisku… Sini sayang, masukin ke sini !!!

Arrgghhh… terdengar kembali desahan tante Rita, ketika penisku masuk ke dalam lubang vaginanya, sambil kedua tangannya terus mendorong dan menarik bagian pantatku dan tante Rita terus mengerang

Oooohh Randi… terus sayang… Aarrrrgggggg !!!

Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Sehingga membuat tante Rita bergairah hebat. Tak lama tante Rita memintaku menarik penis untuk berubah posisi.Domino99

Kali ini aku berposisi tidur terlentang dengan batang penis yang tetap menonjol ke atas. Sekarang tante Rita yang memegang kendali permainan.

Di remasnya kembali batang penisku sambil di sepongnya. Aduhhh mulutnya seperti lubang memek yang ada lidahnya. Dia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah bibir vaginanya, Selanjutnya dialah yang bergerak turun naik sampai vaginanya mengeluarkan pelumas licin.

Oooohh Ah…. Enak banget terasa hangat penisku Tan,
Sambil merasakan kenikmatan itu, sesekali aku meremas-remas payudara Tante Rita. Jika dia sedang menundukan kepala aku bisa mencium buah dadanya, sambil menjilati lehernya tante Rita.

“Arrgghhh Ouuhhh.. Ran punyamu oke juga ! ucap tante Rita
“Justru punya tante yang lebih oke ! balasku

Tante Rita rupanya semakin ke enakan, goyangan turun naiknya malah semakin kencang. Aku merasakan vaginanya mulai kebanjiran, cairan yang keluar dari vaginanya terasa hangat apalagi batang penisku terasa di jepit dengan denyut-denyutan bibir vaginanya yang nikmat.

Tan, aku mau keluar nih, udah ngak tahan lagi.. kutarik penisku keluar lalu ku semburkan ke bagian perutnya. aku meratakan spermaku dengan ujung penisku. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku di jilati tante Rita. kemudian dia membiarkan aku terkapar lemas diatas tubuh semoknya itu.

Tante : Hehehe… kamu jagoan Ran, sambil menciumi bibirku…” Tante janji ngak akan bilang sama orang lain. Kamu ngak usah takut karena ini menjadi rahasia kita berdua.

Setelah kejadian pagi itu, kami sering melakukan hubungan badan jika ada kesempatan di tempat yang berbeda. Tante Rita mengajariku bermacam gaya.. dari foreplay, menjilati klistoris agar wanita terangsang dan seterusnya. dan setiap kali aku mencapai orgasme, tante Rita selalu menyuruhku untuk mengeluarkan sperma di dalam vaginanya.DominoQQ

dia bilang lebih greget rasa nikmatnya, bahkan terkadang dia menyuruhku untuk mengeluarkan di mulutnya agar dia bisa menelan seluruh air maniku yang manis katanya. kalau manis itu rasa brondong” tambahnya

Dengan perlahan kehidupan ekonomi keluargaku membaik. Tante Rita selalu memberikan aku uang yang ia berikan kepadaku, selain itu dia memenuhi segala macam kebutuhan hidupku. seperti membeli motor, baju, celana dan lain-lain. malah tahun baru kemarin dia memberiku uang 30 juta di dalam amplop…

https://heylink.me/Jaguar.QQ/


Sabtu, 04 Januari 2025

MENJADI SIMPANAN TANTE GIRANG

https://heylink.me/Jaguar.QQ/

             JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Tanteku Tingginya sekitar 167-an, lingkar dadanya sekitar 34-an, pinggulnya 32-an, aku menambahkan “an” karena aku kurang tahu pasti besar masing-masing bagian tubuhnya itu.

Aku memang sudah lama sekali sangat menginginkan tubuh tanteku itu, tapi butuh penantian yang lama, kira-kira sejak aku SMA. Mulailah kuceritakan isinya. Waktu itu sekitar jam 12.30 WITA, matahari benar-benar panasnya minta ampun, terus motorku endut-endutan. Wahhh! benar-benar reseh dah.

Tapi akhirnya aku sampai di kost-kostan, langsung saja aku ganti baju, terus sambil minum air Aqua, wuahhh, segar tenan rek. Lalu tiba-tiba belum kurebahkan badan untuk istirahat handphone-ku bunyi, ternyata dari tanteku, lalu kujawab,

“Halo Tan, ada apa?”
“Kamu cepet dateng ya!” ucap tanteku.
“Sekarang?” tanyaku lagi.
“La iya-ya, masa besok, cepet yah!” ujar tanteku.

Lalu aku bergegas datang ke rumah tanteku itu.

Sesampainya di sana, kulihat rumahnya kok sepi, tidak seperti biasanya (biasanya ramai sekali), lalu kugedor pintu rumah tanteku. Tiba-tiba tanteku langsung teriak dari dalam. “Masuk aja Wa!” teriak tanteku. Oh ya, namaku Dewa. Lalu aku masuk langsung ke ruang TV. Terus aku tanya, 

“Tante dimana sih?” tanyaku dengan nada agak keras.
“Lagi di kamar mandi, bentar ya Wa!” sahut tanteku.

Sambil menunggu tanteku mandi aku langsung menghidupkan VCD yang ada di bawah TV, dan menonton film yang ada di situ. Tidak lama kemudian tanteku selesai mandi lalu menghampiri aku di ruang TV. Oh my god! Tanteku memakai daster tipis tapi tidak transparan sih, tapi cetakan tubuhnya itu loh, wuiiihhh! Tapi perlu pembaca ketahui di keluargaku terutama tante-tanteku kalau lagi di rumah pakaiannya seksi-seksi.DominoQQ

Aku lanjutkan, lalu dia menegurku.

“Sorry ya Wa, Tante lama.”
“Oh, nggak papa Tante!” ujarku rada menahan birahi yang mulai naik.
“Oom kemana Tante?” tanyaku.
“Loh Oom kamu kan lagi ke Singaraja (salah satu kota di Bali),” jawab tanteku.
“Memangnya kamu nggak di kasih tau kalo di Singaraja ada orang nikah?” tanya tanteku lagi.
“Wah nggak tau Tante, Dewa sibuk sih,” jawabku.
“Eh Wa, kamu nggak usah tidur di kos-an yah, temenin Tante di sini, soalnya Tante takut kalo sendiri, ya Wa?” tanya tanteku sedikit merayu.

Wow, mimpi apa aku semalam kok tante gatel ku mengajak tidur di rumahnya, tidak biasanya, pikirku.

“Tante kok nggak ikut?” tanyaku memancing.
“Males Wa,” jawab tanteku enteng.
“Ooo, ya udah, terus Dewa tidur dimana Tan?” tanyaku lagi.
“Mmm di kamar Tante aja, biar kita bisa ngobrol sambil nonton film, di kamar Tante ada film baru tuh!” ujar tanteku.

Oh god! what a miracle it this. Gila aku tidak menyangka aku bisa tidur sekamar, satu tempat tidur lagi, pikirku.

“Oke deh!” sahutku dengan girang.

Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore.

“Waaa! Dewaaa! udah mandi belum?” teriak tanteku memanggil.
“Bentar Tan!” jawabku.

Memang saat itu aku sedang membersihkan motor, melap motor adalah kebiasaanku, karena aku berprinsip kalau motor bersih terawat harga jualnya pasti tinggi. Pada saat itu pikiran kotorku dalam sekejap hilang. Setelah melap motor, aku bergegas mandi.

Di kamar mandi tiba-tiba pikiran kotorku muncul lagi, aku berpikir dan mengkhayalkan kemaluan tanteku, “Gimana rasanya ya?” khayalku. Terus aku berusaha menghilangkan lagi pikiran itu, tapi kok tidak bisa-bisa. Akhirnya aku mengambil keputusan dari pada nafsuku kupendam terus entar aku macam-macam, wah pokoknya bisa gawat.

Akhirnya aku onani di kamar mandi. Pas waktu di puncak-puncaknya aku onani, tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang mengetuk. Kontan saja aku kaget, ternyata yang masuk itu adalah tanteku. Mana pas bugil, sedang tegang lagi kemaluanku, wah gawat!

“Sibuk ya Wa?” tanya tanteku sambil senyum manja.
“Eh… mmm… so… so… sorry Tan, lupa ngunci,” jawabku gugup.

Tapi sebenarnya aku bangga, bisa menunjukkan batang kemaluanku pada tanteku. Panjang batang kemaluanku pas keadaan puncak bisa mencapai 15 cm, pokoknya “international size” deh.

“Oh nggak papa, cepetan deh mandinya, terus langsung ke kamar ya, ada yang pengen Tante omongin.”
“Oh my god, marah deh Tante, wah gawat nih,” pikirku.

Lalu aku cepat-cepat mandi, terus berpakaian di dalam kamar mandi juga, tidak sempat deh melanjutkan onani, padahal sudah di puncak. Setibanya di kamar tanteku, aku melihat tante memakai celana pendek, sangat pendek, ketat, pokoknya seksi sekali, terus aku bertanya,

“Ada apa Tan, kayaknya gawat banget sih?” tanyaku takut-takut sambil duduk di atas tempat tidur.
“Enggak, Tante pengen cerita, tentang Oom-mu itu lho,” ujar tanteku.
“Emangnya Oom kenapa Tan?” tanyaku lagi.

Dalam hatiku sebenarnya aku sudah tahu oom itu orangnya agak lemah, jadi aku berharap tante tante gatel menawarkan kemaluannya padaku. Dengan seksama aku medengarkan cerita tanteku itu.BandarQ

“Sebenernya Tante nggak begitu bahagia sama Oom-mu itu, tapi dibilang nggak bahagia nggak juga, sebabnya Oom-mu itu orangnya setia, tanggung jawab, dan pengertian, yang bikin Tante ngomong bahwa Tante nggak bahagia itu adalah masalah urusan ranjang,” ujar tanteku panjang lebar.

“Maksud Tante?” tanyaku lagi.
“Ya ampun, masih nggak ngerti juga, maksud Tante, Oom-mu itu kalo diajak begituan suka cepet nge-down, nah ngertikan?” tanya tanteku meyakinkan aku.
“Ooo…” ucapku pura-pura tidak mengerti.
“Mmm… Wa, mau nggak nolongin Tante?” tanya tanteku dengan nada memelas.
“Bantu apa Tan?” tanyaku lagi.
“Kan hari ini sepi, terus Oom-mu kan nggak ada, juga sekarang Tante lagi terangsang nih, mau nggak kamu main sama Tante?” tanya tanteku sembari mendekatkan tubuhnya kepadaku.

Gila! Ternyata benar juga yang aku khayalkan, Tanteku minta! Cihui! ups tapi jangan sampai aku terlihat nafsu juga, pikirku dalam-dalam.

“Tapi Dewa takut Tante, nanti ada yang ngeliat gimana?” ucapku polos.
“Loh…! kan kamu ngeliat sendiri, emang di sini ada siapa? kan nggak ada siapa-siapa,” jawab tanteku meyakinkan.

“Ya udah deh,” ujar tanteku sambil memulai dengan menempelkan tangannya ke kemaluanku yang sebenarnya sudah menegang dari tadi.

“Wow… gede juga ya! Buka dong celanamu Wa!” ujar tanteku mesra.

Lalu kubuka celanaku dengan cepat-cepat, dengan cepat pula tanteku memegang kemaluanku yang sudah over size itu. Sambil mengocok batang kemaluanku dengan tangan kirinya, tangan kanan tanteku memegang payudaranya dan mengeluarkan bunyi-bunyi yang merangsang. “Emf… ehm… mmm… gede banget kemaluanmu Wa!” ujar tanteku.

Aku tidak terlalu mendengarkan omongan tante tante gatel ku, soalnya aku sudah “over” sekali. Lalu tanteku mulai menempelkan kemaluanku ke mulutnya, dan dengan seketika sudah dilumatnya batang kemaluanku itu.

“Oh God! Eh… eh… ehm… e… nak… Tante… terus Tan…!” ujarku merasakan nikmatnya kuluman tanteku itu. Tanteku lalu merebahkan tubuhku di atas ranjangnya, lalu dengan ganas ia menyedot batang kemaluanku itu, lalu ia memutar tubuhnya dan meletakkan liang kemaluannya di atas mukaku tanpa melepaskan kemaluanku dari mulutnya. Dengan sigap aku langsung menjilat liang kemaluan tanteku. Merasakan itu tanteku mengerang keenakan. “Aaah… Wa… enak… terus Wa… terus jilat…!” erang tanteku keras-keras.

Mendengar itu, nafsuku makin bertambah, dengan nafsu yang menggebu jilatan ke kemaluannya kutingkatkan lagi, dan akibatnya tanteku mengalami orgasme yang dahsyat, sampai-sampai mukaku kena semprotan cairan kewanitaannya. “Oh Dewa… Tante sayang kamu… uh… ka.. ka… mu ponakan Tante paling… heee… bat… aaah,” puji tanteku sambil mengerang merasakan nikmat. Titan Gel Murah Meriah

Aku merasa bangga karena aku masih bertahan, lalu aku membalikkan tubuh tante tante gatel ku sehingga ia terlentang. Kuangkat kedua kakinya sehingga terpampanglah liang kemaluannya berwarna pink merekah. Sebelum aku mulai menu utamanya, pertama aku melucuti pakaiannya terlebih dahulu, setelah terbuka, aku mulai memainkan mulutku di puting payudaranya, dan kemaluanku yang telah “over” tadi kuletakkan di atas perutnya sambil menggesek-gesekkannya.

Perlahan aku menciumi tubuh tanteku dengan arah menurun, mulai dari puting terus ke perut lalu ke paha sampai akhirnya tiba di bibir kemaluannya. Dengan penuh nafsu aku menjilat, menyedot, sampai menggigit saking gemasnya, dan rupanya tanteku akan mengalami orgasmenya lagi.

“Ooohh… Waaa… Tante mau keee… luuu.. aar! Aaah…!” erang tante tante gatel ku lagi sambil menjambak rambut kepalaku sehingga wajahku terbenam di kemaluannya. “Wa, udah ah, Tante nggak kuat lagi, Oom-mu mana bisa kayak gini, udah deh Wa, lansung aja tante pengen langsung ngerasain itu-mu.”Domino99

 Tubuhnya kutopang dengan tangan kiri, sementara tangan kiri membimbing batang kemaluanku mencari sarangnya. Melihatku kesulitan mencari liang kemaluan tanteku, akhirnya tanteku yang membimbing untuk memasukkan batang kemaluaku ke liang kemaluannya.

Setelah menempel di lubangnya, perlahan kudorong masuk batang kemaluanku, dorongan itu diiringi dengan desahan tanteku. “Egghmm… terus Waa… pelan tapi terus Wa… egghhmm…!” desahan tanteku begitu merangsang. Aku sebenarnya tidak senang dengan permainan yang perlahan. Akhirnya dengan tiba-tiba dorongan batang kemaluanku, kukeraskan sehingga tanteku teriak kesakitan.

“Aaahh… Waaa.. saaakitt… pelan-pelan… aargghhh…” teriak tante tante gatel ku menahan sakitnya itu. Dan tidak percuma, batang kemaluanku langsung terbenam di dalam liang kehormatannya itu. Setelah itu batang kemaluanku, aku maju-mundurkan perlahan, untuk mencari kenikmatan.

Dengan gerakan perlahan itu akhirnya tanteku menikmati kembali permainan itu. “Ah… uh… terus Wa… enak sekali… itu-mu gede sekali… eggghh… lebih enak dari Oom-mu itu… terus Waaa…” erang tanteku keenakan. Lalu lama-lama aku mulai mempercepat gerakan maju-mundur, dan itu mendapat reaksi yang dahsyat dari tanteku, ia juga mulai memainkan pinggulnya, hingga terasa batang kemaluanku mulai berdenyut,

“Tan… saya mauuu… kelu… arrr… nih…!”
“Di dalam aja Waaa… Tante… juugaa… mauuu keeluaaarr… aaarrgghh…!”

Akhirnya kami keluar bersama-sama, kira-kira enam kali semprotan aku mengeluarkan sperma. Aaahh… begitu nikmatnya. Setelah itu kucabut batang kemaluanku dari liang kemaluan tante tante gatel ku, terus kuberikan ke mulut tanteku untuk dibersihkan.

Dengan ganas tante tante gatel ku menjilati spermaku yang masih ada di kepala kemaluanku hingga bersih. Setelah itu tanteku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan aku tetap berada di kamar, tiduran melepas lelah.DominoQQ

Setelah tanteku selesai membersihkan diri, ia kembali ke kamar dan segera mencium bibirku, lalu ia bilang bahwa selama oom-ku di Singaraja, aku diharuskan tinggal di rumah tanteku dan aku jelas mengiyakan. Lalu tante juga bertanya apakah keadaan kostku bebas, maka kujawab iya.

Lalu tante gatel bilang bahwa kalau misalnya oom-ku ada di rumah, terus tanteku ingin main denganku, tanteku akan mencariku ke kost, aku hanya manggut-manggut senang saja.

https://heylink.me/Jaguar.QQ/


Jumat, 03 Januari 2025

MEMUASKAN TANTE GIRANG

https://heylink.me/Jaguar.QQ/

            JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar




FORUM DEWASA - Tante Lela, yg berstatus janda beranak satu, memintaku untuk memberikan private Matematika kepada Rere, anak perempuannya yaang waktu itu duduk di kelas 3 SMA, karena katanya, anaknya memiliki kelemahan di dalam mata pelajaran Matematika, ditambah lgi dengan kekhawatiran akan tidak lulus dlm ujian nasional

Permintaan tersebut aku tanggapi dengan baik, dan lebih paada keinginan untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari sebagai seorang mahasiswa yaang hidup jauh dari keluarga Apalagi pelajaran yang diminta juga memang sesuai dengan jurusan yang kuambil di kampus, jadi tidak jadi masalah bagiku 

Sesuai dengan jadwal private yang telah disepakati, yaitu jam 08 .00 mlm, dua kali seminggu, aku datang ke rumah tetanggaku tersebut Karena jaraknya yaang hanya terhalang oleh beberapa rumah saja dari kostku, maka aku hanya mendatanginya dengan jalan kaki, itung-itung ngirit bensin… Lumayan l ah! dengan gaji 50ribu – per pertemuan, aku bisa menghitung berapa penghasilanku per bulan.DominoQQ

Pada awalnya semua berjalan lancar, seperti layaknya private paada umumnya Sekitar pukul 09 30 atau kadang molor sampai jam 10 00 mlm, barulah aku minta izin pulang Sampai pada suatu mlm, sesuai dengan jadwal, aku datang ke rumah tetanggaku tersebut, dengan maksud memberikan private pada anaknya, tetapi ternyata yaang ada hanya Tante Lela Katanya sih si Rere keluar dengan temannya karena suatu keperluan
Kata tante Lela, mungkin sebentar lgi juga pulang Sementara menunggu, Tante Lela menyuguhkan secangkir teh hangat dan sedikit makanan kering kepadaku Dlm selang waktu itu terjadi percakapan kecil antara aku dana tante Lela

“Silahkan diminum airnya, nak Rey!” kata tante Lela
“Iya, Tante!” jawabku sambil mengambil gelas berisi teh hangat yaang ada di depanku
“Sudah semester berapa sekarang?” tanya Tante Lela memulai percakapan

“Sudah semester akhir sih, Tante! cuman… Skripsi saaya belum selesai ” jawabaku agak malu-malu sambil meletakkan kembali gelas teh ke atas meja

“Wah… hampir selesai dong! Kalau sudah lulus, nggak ada lgi dong ngasih private buat Rere…” kata Tante Lela
“Ah, masih lma jga sih, Tante! Mungkin duluan Rere lulus ketimbang saya…” jawabku merendah

“Hahaha… kerasan kuliah ya? nggak kepingin merit?” Tanya Tante Lela yg lumayan mengagetkanku
“Hehehe… pingin sih, Tante! Tapi kerja aja belum, masa dah mikir merit…!?” Jawabku
“Kamu itu gimana sih? ntar nyesel nunda-nunda kawin…” kata Tante Lela menggodaku “nyesel kenapa, Tante?” tanyaku

“Dasar anak muda! Kawin itu enak lho…!!” kata tante Lela
“Hahaha… kalau mikir gitu2nya aja sih memang enak, Tante! tapi tanggung jawabnya kan besar kan, Tante!?” Jawabku

Tiba-tiba Tante bangkit dari tempat duduknya, lalu ia duduk di sampingku Aku terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Tante Lela, tetapi tiba-tiba ia berbisik di telingaku…

“kalau kamu mau, kamu nggak perlu mikir masalah tanggung jawab, nak Rey!” begitu bisik Tante Lela di telingaku
Seketika itu juga, tiba-tiba tangannya menyentuh kemaluanku yang tidur di balik celana jeans yang ku kenakan

“Tante! kalau Rere datang gimana?” tanyaku akan gugup dengan aksi Tante Lela terhadapku Mendengar pertanyaanku itu, Tante Lela mendorong tubuhku hingga terbaring di Sofa, dan menindih tubuhku lalu kembali berbisik
“Tenang saja! Semua sudah tante rencanakan Rere tidak akan pulang ke rumah mlm ini, karena ia sedang ada kegiatan Camping di sekolahnya Tadi sore, Rere pesan sama tante, minta tolong menyampaikan ke kamu bahwa private mlm ini ditiadakan dulu…” Penjelasan tante itu cukup mengagetkanku

Dalam perasaan gugup bercampur birahi yaang menggoda, tiba-tiba tante Lela yang duduk di atas tubuhku yang terbaring di sofa ruang tamu itu, tante melepaskan bajunya sehingga payudara putih besar yaang tertampung dlm Bra putih menjadi pemandangan langka di hadapanku Seterusnya tante Lela melepaskan rok panjang yaang ia kenakan, sehingga sesosok tubuh wanita yang hanya tertutup oleh BH & CD menjadi pemandangan nyata di depan mata
Bandar Ceme – Sejujurnya, aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka ini, tapi rasa gugup dan terkejut masih menyelimuti hatiku Di saat itulah, tiba-tiba tante Lela berusaha membuka kancing celanaku & menurunkan reslitingku

Dia tersenyum padaku, lalu berkata: “Burungmu pasti sulit bernafas kalau tidak dikeluarkan… ” katanya Mendengar kata-kata itu, akupun berusaha melempar senyumku dan seketika itu juga ku turunkan celana jeansku dan ku biarkan tante Lela yang mengeluarkan penis dari celana dalam ku

Batang penisku yaang sudah tegang, langsung menyembul keluar setelah tante Lela menurunkan CDku Beberapa saat tante memandangi & meremas batang penisku, lalu ia menunduk dan memasukkan penisku ke dlm mulutnya sebuah kenikmatan yaang tak tertahan saat lidah tante Lela membelai kepala penisku.BandarQ

Sepertinya, aku tidak mampu menahan punjak birahi yaang sudah berada di ubun-ubun Akibatnya, spermaku pun keluar dengan kencang mengisi mulut tante yaang sedang asyik memainkan lidahnya di kepala penisku

Melihat cepatnya aku mencapai puncak, tante Lela bukannya kecewa Ia malah tersenyum dengan lelehan sperma di bibirnya Tante Lela mengeluarkan sisa sperma yaang masih berada di mulutnya & meludahkannya ke batang penisku Kemudian ia kembali mengulum penisku yaang mulai melemah selama beberapa saat

Dengan bibir yaang masih berlumuran sperma, tante Lela kembali menjatuhkan tubuhnya di atas tubuhku, lalu mencium bibirku ku coba untuk membalas reaksinya dengan menyambut lidahnya yaang masuk ke mulutku Ku rasakan sebuah sensasi yaang luar biasa ketika tante Lela seakan mengajak berbagi sperma di mulutku Aku tidak perduli dengan bau sperma yang kecut harus masuk ke tenggorokanku, yaang ku pikirkan hanyalah bagaimana caranya agar penisku bisa kembali bangkit dari kematiannya

Ku ku coba meremas-remas payudara besar yaang masih terbungkus BH, sebuah hal yang luar biasa yaang tidak pernah ku mimpikan sebelumnya Ternyata menjadi guru private anak tetangga merupakan awal hilangnya keperjakaanku

Tante Lela telah merencanakan ini secara sempurna tanpa ku ketahui sebelumnya Mungkin sebagai seorang janda, ia jga merindukan nikmatnya saat melakukan hubungan dengan suaminya yaang telah meninggal dunia sekitar setahun yaang lalu
Setelah puas berciuman mesra di sofa, Tante Lela bangkit dari tubuhku Ia kemudian menarik celana Jeans & CDku sampai terlepas dan memintaku untuk melepaskan baju juga ku turuti saja keinginannya, hingga aku menjadi sesosok laki-laki bugil dengan penis yaang mati tergantung

Tante Lela memegang tanganku ^& menarikku menuju sebuah kamar yaang bisa dipastikan adalah kamar tidurnya Setelah berada di dlm kamar, tante aLela melepaskan BH & CD putih yang ia kenakan Kemudian ia berdiri di hadapanku dengan tubuh bugil Dlm posisi berdiri, kami kembali berciuman Lalu ia berkata padaku:

“Rey! jika kamu sudah siap, lakukan saja yang ingin kau lakukan dengan tante… Tante akan menunggu…” demikian perkataannya yaang dipenuhi dengan birahi indah Ia kemudian berjalan meninggalkanku & menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur empuk yaang ada di kamarnya itu Ajakan itu tak ingin ku sia-siakan dan hilang begitu saja Sesosok tubuh wanita yaang siap untuk dinikmati, kenapa tidak ku manfaatkan…!?Domino99

Tanpa pikir panjang, ku dekati tubuh tante Lela yaang telah terhidang siap saji untuk disantap Lalu ku mulai aksiku dari menaiki tubuh tante Lela dan mencium bibirnya Bibir d& lidah kami saling beradu dlm suasana yang penuh birahi Sambil terus berciuman, ku remas salah satu payudara Tante Lela yaang lumayan besar & lembek, dengan salah satu tangan menopang berat tubuhku agar tidak menindih sempurna tubuh tante Lela

Aktivitas itu terus ku lakukan, hingga akhirnya batang penisku kembali terjaga dari tidurnya dlm suasana penuh nafsu yaang tak tertahan, ku sentuh selangkangan tante Lela yang ditumbuhi oleh bulu yaang lebat Ku coba untuk merayap dan memasukkan jariku ke belahan di pangkal paha tante Lela

Tidak terlalu sulit untuk mendapatkannya, hingga dalam beberapa detik, aku telah berhasil menenggelamkan jari tengahku di lobang vagina tante Lela Sesaat kemudian, ku mainkan jariku di lobang yaang basah itu, sehingga membuat tante Lela mendesah Sepertinya dia mulai merasakan kenikmatan bercinta denganku
Sebagai seorang yang tidak pernah melakukan hubungan seks layaknya suami istri, aku tidak begitu mengerti apa yaang harus ku lakukan pada tubuh bugil y ang saat itu telah siap untuk ku nikmati Yang ada dlm pikiranku hanyalah menikmati, dan bukan memberi kenikmatan
Tanpa terlalu lama bermain dengan benda yaang juga baru pertama kali ku sentuh, aku mulai berpikir untuk memasukkan penisku yaang sudah cukup keras ke dlm lobang vagina tante Lela yang kenyal & dikelilingi oleh bulu yaang lebat
Aku merubah posisi ku, lalu mengarahkan kepala penisku ke belahan di sela paha tante dengan tanganku Mungkin karena statusnya yaang janda beranak satu, alias sudah bukan perawan, batang penisku tidak terlalu sulit untuk menerobos masuk ke vagina tante Lela

Rasa yang ku dapatkan saat menggenjot lobang vagina tante Lela yaang lembat sungguh tidak bisa ku lukiskan dengan kata-kata Batang penisku yaang terjepit oleh dinding vagina yaang kenyal benar-benar memaksaku untuk menuju puncak birah Tidak seberapa lama aku melakukan hal tersebut, dapat ku rasakan bahwa desiran darahku seakan berkumpul di pangkal penisku

Saat itulah, aku semakin meningkatkan tempo permainanku, hingga akhirnya aku tidak tahan lgi Ku hentakkan pantatku sekeras mungkin, sehingga penisku tenggelam sempurna di dlm lobang vagina tante Lela dan ku rasakan spermaku keluar & mengisi lobang vagina tante Lela

Aku sama sekali tidak berpikir akan akibat yang mungkin terjadi dengan tertanamnya sperma di rahim tante Lela, kecuali setelah batang penisku kembali melemah dan ku jatuhkan tubuhku di samping tubuh tante Lela yaang basah bermandikan keringat Tante Lela tersenyum padaku, lalu berkata:

“Nggak perlu belajar lama, ya?” kata tante sambil bangkit dari posisinya Entah apa yaang akan dia lakukan, ia berdiri di atas tempat tidur lalu ia duduk di atas dadaku sambil mengarahkan vaginanya yaang masih basah tersebut ke daerah wajahku

“Mainkan lidahmu, Rey!” Kata tante kemudian
Tanpa pikir panjang& banyak tanya, ku turuti saja keinginannya, ku jilati belahan vagina tante Lela yaang duduk di atas wajahku Dengan bantuan jariku, ku buka belahan vagina tante yaang kenyal itu lalu ku masukkan lidahku sedalam-dalamnya ke lobang vagina tante Lela
Tiba-tiba ku rasakan cairan putih kental yaang tidak lain adalah spermaku keluar dari lobang vagina tante Lela dan masuk ke mulutku Meskipun agak jijik, tapi aku tidak berani memuntahkannya dari mulutku Aku hanya menahannya di mulutku sambil terus memainkan lidahku di lobang vagina yaang terbuka lebar itu

Beberapa saat setelah aktivitas menjilat itu ku lakukan untuk tante Lela, ku coba untuk kembali menjatuhkan tubuh tante Lela ke tempat tidur Saat itulah, kembali ku cium bibir tante Lela sambil mengeluarkan sperma yaang ada di mulutku dan memasukkannya ke mulut tante Lela Tante Lela bukannya menolak, ia malah menerima dan bahkan menelat sperma yaang ku keluarkan di mulutnya

Mlm itu, aku tidak pulang ke kostku Aku tidak bisa meninggalkan indahnya bercinta dengan tante Lela, Ibu dari siswa privateku, karena ia adalah wanita yaang telah merampas keperjakaanku, sekaligus orang yang pertama memberiku kenikmatan bercinta Mlm itu, aku tidak dapat tertidur

Meskipun aku tahu tante begitu lelah & mengantuk, tetapi aku terus mengulangi hubungan seks dengan tante Beberapa kali ku paksakan untuk memasukkan penisku ke vagina tante Lela saat ia tertidur, tetapi gesekan batang penisku di dinding vaginanya selalu membuatnya terbangun & kembali memberikan respon untuk aksi ajakanku
Seingatku, mlm itu aku melakukan hubungan seks dengan tante Lela lebih dari 10 kali Karena setiap kali penisku bangun, aku langsung memasukkan ke lobang vagina tante Dari pelajaran mlm itu, yang ada di pikiranku hanyalah keinginan untuk terus bisa merasakan vagina, hingga akhirnya aku berhasil merenggut keperawanan Rere, putri tante Lela sendiri
Karena seringnya bercinta dengan Tante Lela, Ibu dari siswa privateku, Rere, hubungan gelap tanpa komitmen yaang selama ini terjalin antara kami, tercium oleh Rere Hal ini terjadi ketika suatu mlm, setelah aku memberikan private di rumah Rere, hujan turun dengan lebatnya Tante Lela menyarankan, agar aku tidak usah pulang dulu sebelum hujan reda Tetapi ternyata hujan tidak berhenti hingga lewat jam 11 mlm Tante Lela menyarankan untuk bermalam saja
Meskipun dengan sedikit basa-basi penolakan, tetapi tawaran itu ku terima dengan senang hati, dan memang itu harapanku, berharap dinginnya mlm dengan suasana hujan lebat, akan menambah indah nuansa pencapaian puncak birahi dlm bercinta dengan janda beranak satu itu

Malam itu, aku hanya tidur di sofa ruang tamu, karena memang hanya ada 2 kamar di rumah tante Lela Mungkin hanya sekedar mengelabui Rere yaang belum tahu hubungan gelap yang ku jalin dengan Ibunya Di sofa itu, aku terus memainkan jariku di HPku yang hanya bergetar jika ada SMS atau panggilan masuk, karena memang aku sedang SMSan dengan tante Lela yaang ada di kamarnya Saling merayu di udara dengan bahasa yang mengoda birahi

Setelah memastikan Rere tertidur di kamarnya, sekitar pukul 12.00 mlm, tante Lela mengirinkan SMS yang berbunyi:
“Rey! kKmr Tante dong skrg, Tante dah pingin bgt nch!”

Menerima SMS itu, dengan penuh semangat, aku keluar dari selimutku& bangkit dari sofa lalu melangkah perlahan ke kamar tante Lela Suasana hujan ayanag masih sangat lebat memberikan keleluasaan bagiku, karena suara langkahku tidak akan memecah heningnya mlm

Saat aku membuka pintu kamar tante Lela, tiba-tiba Rere keluar dari kamarnya Hal tersebut tentu saja sangat mengejutkanku Apalagi melihat ekspresi keterkejutan Rere melihat gelagatku

“Kaka! itu kamar Mama! Kaka mau apa?” begitulah kata yang terucap dari gadis muda berusia 15 tahun, utri tunggal tante Rere Aku yang terkejut karena nyaris tertangkap basah dengan dorongan birahiku, langsung berusaha mencari alasan yaang tepat untuk jawaban untuk pertanyaannya tersebut

“Eeee… ” jawabku seraya tanganku melepas gagang pintu kamar tante Lela yaang kebetulan telah terlanjur terbuka, sambil terus berpikir keras untuk mencari alasan

“Begini Win! tadi Kaka kira ini kamar kamu… Kata Mama kmu, Kaka disuruh
membangunkan kamu Kamu disuruh Mama kamu tidur dengan Mama, Kaka di suruh tidur di kamar kamu… Gitu, Win! Jawabku dengan bahasa yang agar berbelit-belit Rere mengerutkan keningnya beberapa saat, lalu kemudian melempar seenyumnya.DominoQQ

“Oo Iya, Kak! Kamar Rere di sini… Kakak tidur aja di sini… biar Rere tidur di kamar Mama” begitu jawab Rere sambil masuk kembali ke kamarnya dengan maksud mungkin mengambil keperluan tidurnya

Ku tutup kembali pintu kamar tante Lela dengan segudang kekecewaan, kaarena hasrat yang memuncak tidak bisa terlampiaskan di malam yang begitu mendukung ini Dengan langkah lemas, ku beranjak ke kamar Rere, dan ku lihat Rere telah siap meninggalkan kamarnya menuju kama Mamanya

“Silahkan, Ka!” sapa Rere mempersilahkan aku untuk tidur di kamarnya

“Makasih, ya Win!” sapaku saat ia ke luar dari kamarnya Rere hanya melempar seenyum saat berlalu dari hadapanku Ku lihat dengan selimut di tangannya, ia membuka kamar Mamanya, kemudian masuk & menutup pintu kamar Mamanya tersebut Dengan tertutupnya pintu kamar tante Lela, maka pupuslah harapan untuk bisa kembali bercinta dengan tante Lela
Mlm terus berlalu, tetapi aku tetap tidak bisa tertidur karena gagalnya mencuri kesempatan indah untuk bercinta jam 1 malam, hujan telah berhenti, tiba-tiba HPku bergetar, dan ku lihat ada SMS masuk ku buka dan ku baca, ternyata tante Lela yg mengirimnya

“Rey! kmu psti blm tdur kn?” itulah bunyi SMSnya dengan masuknya SMS itu, aku merasa ada secercah harapan baru untuk kembali bisa melepas hasrat yaang tertunda langsung ku balas SMS tante Lela:

“blm, tnte? gimana nih? sy udah gak tahan mo nancepin lgi ” jawabku via SMS tak seberapa lama, masuk lagi balasan dari tante Lela “iya, tnte jg nch” begitu jawab tante Lela singkat Dengan gesit ku mainkan jariku merangkai SMS balasan, deengan maksud menyusun strategi untuk bisa memadu hasrat tanpa diketahui Rere, anak perempuannya “Rere dah bobo ya tante?” bgitu isi SMSku “Iya!” jawab tante Lela dengan singkat

“Tnte, kontolku dah bngun nch, tnte! udh ga thn mo ngntot memek tnte!” bgitu rayuanku dalam SMS berusaha mengajak tante Lela untuk kembali melakukan hubungan seks denganku “Rey! kmu tljg dlu, ya! nnti tnte ksana” bgitulah balasan tante dengan girang ku balas SMS tante Lela dengan dua kata

“OK!” Dengan semangat menggebu, ku lepaskan sluruh pakaianku dan ku baringkan tubuhku di atas tempat tidur di kamar Rere, putri semata wayangnya Dengan rasa tidak sabar, kembali ku berniat untuk mengirim SMS ke tante Lela, tetapi tiba-tiba ku dengar pintu kamar di buka dengan hati-hati, dan ku dengan suara pintu itu kembali di tutup dengan hati-hati

Dalam senyapnya mlm yang di hiasi suara titik-titik air sisa hujan lebat , tak ku dengar adanya langkah yang datang menuju kamar dimana aku terbaring menunggu saat-saat indah menikmati vagina tante Lela yang lembek & basah

Tiba-tiba gagang pintu kamar mulai bergerak dan pintupun mulai terbuka perlahan Tetapi aku sangat terkejut, karena yang datang bukan tante Lela, melainkan Rere, putrinya yang baru kelas 3 SMA Rere meletakkan jari telunjuknya di bibir sebagai isyarat agar aku tidak bicara Aku yaang sudah terlanjur telanjang, tidak mampu berbuat apa-apa kecuali menutupi batang penisku yaang sudah keras dengan guling yang ada di sampingku

Setelah kembali menutup pintu kamar dengan hati-hati, Rere melangkah ke arahku, dan duduk di sampingku lalu menarik guling yang menutup kemaluanku Ia kemudian menggenggam batang penisku dengan kencang, sehingga hampir membuatku berteriak Rere mendekatkan wajahnya ke hadapanku dan dengan nada berbisik, Rere berkata:

“Jadi selama ini, Kaka dibayar bukan hanya untuk ngasih private aku ya?”“Maaf, Win! Kaka… bukan begitu! kamu tidak mengerti…” “Kaka nggak usah bohong! Rere sudah baca semua SMS Kaka di HP Mama…”

“Apa? jadi yang… ”
“Iya! yang balas SMS Kaka itu Rere, Ka!”
“Maafkan Kaka, Win! Kaka nggak ada maksud begitu…”

“Udah deh! Kaka nggak usah bohong… Kenapa Kaka melakukan ini dengan Mamaku!?”
“Win! bukan kemauan Kaka, Win! Kaka jga nggak tahu kenapa ini sampai terjadi…!!” “Kak! Mulai hri ini, Rere nggak mau private lagi sama Kaka… Rere kecewa sama Kaka!”

Mendengar kekecewaan Rere itu, ku peluk tubuh Rere dan ku ciumi bibirnya, tetapi Rere tidak bereaksi melawan, apalagi berteriak Ku jatuhkan tubuhnya ke tempat tidur sambil terus ku ciumi bibirnya Ku tahan gerakan kedua tangannya dengan kedua tanganku, dan ku tindih tubuhnya agar dia tidak lgi mampu bergerak

Merasakan Rere yaang tidak bereaksi melawan terhadap aksiku, dan cenderung pasrah, aku menghentikan ciumanku dan ku tatap wajah Rere Tetapi yaang terlihat dari wajahnya bukan kekecewaan Rere justru melemparkan senyumannya kepadaku “Ada apa ini?” pikirku dlm hati…

“Perawani Rere, Ka! tapi jangan hamili Rere!” itulah kalimat yaang terucap dibalik senyumnya Aku pun senang mendengar kalimat itu Tanpa pikir panjang, ku lepaskan seluruh pakaian yang menutup tubuhnya, mulai dari babydol yang dikenakannya, hingga BH dan CDnya

Tampak dihadapanku sesosok tubuh kecil yang lumayan langsung dengan buah dada kecil yang montok Selangkangan Rere yang cembung dengan rambut ikal tipis yang tumbuh dipermukaannya, merupakan sebuah pemadangan baru yang sangat indah bagiku
Aku tidak mau melewatkan kesempatan untuk merasakan bagaimana nikmatnya vagina seorang perawan berusia 15 tahun Tanpa menunggu lebih lama, langsung ku angkat kedua kakinya, sehingga selangkangannya terbuka lebar Terlihat jelas belahan vagina Rere yang hanya seperti lipatan kulit berbentuk garis lurus Tidak terlihat disana ada lobang untuk masuknya penisku yang sudah siap tempur
Tanpa pikir panjang, langsung ku arahkan kepala penisku ke belahan yaang masih sangat rapat itu Dengan kedua tangannya, Rere memegang kakinya yang terbuka lebar ke atas Dengan bantuannya itu, aku bisa menggunakan jariku untuk membuka belahan vagina Rere
Bisa ku lihat di dalamnya daging yang agak basah berwarna merah muda, dan langsung ku tancapkan kepala penisku di sela belahan yang terbuka itu Dengan sedikit memaksa, kepala penisku berhasil menerobos lobang vaginanya yaang terasa sangat sempit

Aku terus menekan agar penisku bisa masuk sempurna ke dlm vagina Rere, namun usaha itu harus ku lakukan dengan perlahan Aku harus tarik ulur agar cairan vaginanya membasahi seluruh batang penisku Tanpa cara itu, Penisku tidak bisa dipaksa masuk

Sedikit demi sedikit, batang penisku semakin dlm masuk ke lobang vagina Rere yang sangat sempit, sampai akhirnya setengah batang penisku telah berhasil masuk Dalam posisi penis yang setengah menancap di selangkangannya, ku jatuhkan tubuhku di dadanya

Ku raih bibirnya dan mencoba menciuminya, ku remas payudara montok yaang masih ranum itu, sesekali ku jilati pipi, kuping, leher dan terkadang turun ke payudaranya Rere terpejam dan sesekali berdesis, sepertinya ia menikmati sentuhan yang lidahku di leher & payudaranya
Bahkan mungkin ia melupakan bahwa penisku baru setengah masuk ke lobang vaginanya Melihat keadaan itu, ku tumpukan tubuhku di atas siku yaang berada di kedua sisi tubuhnya dan ku pegang erat bahunya Dengan terus menjilati payudaranya dan sesekali mengecup puting susunya, kembali ku genjot lobang vaginanya yang sangat rapat & kesat Terus ku coba dan ku coba, meski kedua bahunya telah ku pegang erat, tetapi tetap saja genjotan yang ku lakukan untuk menerobos lobang vaginanya hanya bisa masuk dengan perlahan
Akhirnya ku putuskan untuk fokus pada usaha untuk memasukkan penis ke lobang vaginanya Aku turun dari tempat tidur, dan menarik tubuh Rere ke sisi tempat tidur itu Dengan posisi berdiri di sisi tempat tidur, kembali ku arahkan penisku yang sedikit ku basahi dengan air liurku ke lobang vaginanya

Penisku kembali hanya bisa masuk setengah ke dlm lobang vagina Rere, namun dengan posisi berdiri, aku bisa menahan kedua pahanya agar tubuhnya tidak bergerak mengikuti tiap genjotanku Usahaku akhirnya tidak sia-sia, karena dengan posisi itu, aku bisa lebih cepat menerobos lobang vagina Rere dengan sempurna

Dalam posisi tenggelam sempurna, aku mjatuhkan tubuhku ke dada Rere dan berguling agar posisi Rere di atas Ku peluk tubuh Rere dan ku coba menarik keluar penisku dari lobang sempit yang basah itu, lalu mendorongnya masuk kembali

Beberapa kali ku lakukan itu, aku kembali berguling, sehingga posisiku mebali di atas Saat itulah permainan sesungguhnya di mulai Vagina Rere sepertinya telah mampu beradaptasi dengan benda tumpul yang menerobos lobang vaginanya

Rapatnya lobang vagina Rere memberikan kenikmatan yang luar biasa yaang tidak pernah ku rasakan saat bercinta dengan tante Lela dinding vagina Rere seakan mencengkram erat batang penisku, persis seperti saat p ertama Rere mencengkar penisku dengan tangannya
Kenikmatan itu pulalah yang mungkin membuatku tidak bertahan lebih lama untuk menahan muncratnya sperma Karena pertimbangan tidak untuk menghamili, tetapi hanya memerawai, maka penisku ku cabut dan spermaku pun hanya membuahi bulu-bulu lembut yang tumbuh di atas permukaan vagina Rere.

https://heylink.me/Jaguar.QQ/


Rabu, 01 Januari 2025

HILANGNYA KEPERJAKAANKU

https://heylink.me/Jaguar.QQ/

               JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar




FORUM DEWASA - Aku kini benar-benar terbangun setelah mendengar dengkuran Mas Har beberapa lamanya. Kuperhatikan dada dan perutnya yang padat lemak itu naik-turun seirama dengan suara dengkur yang makin menjengkelkanku. Aku turun dari ranjang dan berjalan menuju cermin besar di kamar tidur kami. Kupandangi dan kukagumi sendiri tubuh telanjangku yang masih langsing dan cukup kencang di usiaku yang tigapuluhan. Kulitku masih cukup mulus dan putih, payudaraku tetap bulat dan kenyal, pas benar dengan bra 37B warna pink favoritku saat kuliah. Dan wajahku masih halus, semua terawat oleh kosmetik yang aku dapatkan dari uang Mas Har.

Ah, aku masih sangat menarik. Tentu saja, tanda-tanda ketuaan tak bisa dihindari, namun tubuhku belum pernah melar karena hamil, apalagi melahirkan. Aku masih ingin meniti karierku, aku ini wanita yang menikmati kekuasaan. Dan menikah dengan Mas Har membuka lebar-lebar kesempatan untuk meraih ambisi itu. Kualihkan pandangan pada sosok lelaki tambun di ranjangku. Mas Har yang dulu tampil sangat jantan, bisa sangat berubah dalam waktu 12 tahun. Rambut halus di dada dan perutnya dulu yang selalu membuatku bergairah bila dipeluknya, kini tumbuh makin lebat dan liar, sedangkan Mas Har tidak pernah mau mencukurnya. Perutnya yang kokoh dulu kini ditutupi oleh selimut lemak yang sangat tebal. Memang otot dada dan tangannya yang kekar masih bertahan. Namun kalau aku bercinta dengan Mas har sekarang, rasanya aku sedang ditiduri oleh seekor gorilla. Memuakkan.DominoQQ

Mas Har memuaskan nafsuku Meski begitu, hasratku akhir-akhir ini makin tak tertahankan. Seringkali, akulah yang meminta duluan ke Mas Har untuk memuaskan nafsuku. Namun gara-gara stamina Mas Har yang loyo di usianya yang setengah abad lebih, aku hampir pasti tidak terpuaskan dan kebanyakan aku sendiri yang menyelesaikan “tugas” Mas Har. Sama seperti yang terjadi sore ini, tinggal sebentar lagi aku merasakan orgasme, tiba-tiba Mas Har keluar, dan dengan napas tersengal-sengal ia membelai-belai tubuhku kemudian tertidur lelap di sampingku.

Lagi-lagi harus jari-jariku sendiri yang memuaskanku. Aku sudah tak tahan. Aku tidak peduli lagi pada nilai dan norma yang berlaku bagiku sebagai perempuan. Kubulatkan tekadku, kemudian aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari bekas cumbuan suamiku yang memuakkan.
Selesai sarapan Mas Har pamit padaku dan mengatakan betapa menyesalnya dia harus meninggalkanku akhir pekan ini ke Singapura, demi kepentingan lobby perusahaannya. Mas Har memang pernah menawarkan padaku untuk pergi bersamanya, tapi aku menolak dengan alasan aku lelah dengan pekerjaan kantorku dan sedang tidak ingin pergi begitu jauh hanya untuk berbelanja. Dan kesempatan ini akan aku gunakan sebaik-baiknya. Sore ini aku akan punya kegiatan yang lebih menarik dari sekedar berbelanja, di Singapura sekalipun. Supir kami mengantar Mas Har pergi dan 30 menit kemudian aku pergi menuju kantor membawa sedanku sendiri.

Angga membawa sebotol minuman Setelah makan siang aku kembali ke kantor dan menyelesaikan sebagian pekerjaanku hari itu dan dua jam sebelum waktu pulang, aku menyerahkan sisa pekerjaan itu ke bawahanku. Mereka tidak terlalu senang dengan tugas mendadak itu, tapi nampaknya mereka sudah terbiasa dengan perangaiku. Mereka paham bahwa aku tidak ingin menjadi lelah, karena sepulang kerja nanti aku akan pergi bersama teman-temanku, eksekutif wanita muda yang lain. Hanya saja mereka tidak tahu kalau hari itu, aku sudah membatalkan acara jalan-jalan kami.

Kukemudikan sedanku ke arah rumahku, namun kemudian berbelok menuju tempat lain. Sekitar 15 menit kemudian aku berhenti di samping sebuah lapangan basket di dalam suatu perumahan. Di sana sejumlah remaja SMU sedang bermain. Aku turun dari mobilku dan duduk di samping lapangan tempat tas-tas mereka diletakkan, lalu menyaksikan permainan mereka. Salah satu dari mereka, mengenakan kostum basket warna merah, yang kemudian melihatku, tersenyum dan melambaikan tangannya. Aku membalas dengan cara serupa. Dia adalah Angga, anak salah satu bawahanku yang sedang kutugaskan pergi ke luar kota selama beberapa hari. Hubunganku dengan keluarga mereka cukup akrab untuk mengetahui bahwa Angga mengikuti latihan basket dua kali seminggu di sana.
Sepuluh menit kemudian permainan berakhir dan sejumlah remaja itu menuju ke tas mereka, yaitu ke arahku. Aku berjalan menuju Angga membawa sebotol minuman yang sudah kusiapkan pagi tadi.BandarQ

“Ang, minum dulu nih. Ternyata tadi di mobil Tante masih ada sebotol”, tawarku.
“Oh iya, Tante, makasih!”, jawabnya tersengal.
Nampaknya ia masih kelelahan. Angga mengambil botol dari tanganku dan segera menghabiskan isinya. Kami berjalan menuju tasnya. Dan ia mengeluarkan handuk untuk menyeka keringatnya. Aku mengintip sebentar ke dalam tasnya dan bersyukur aku memberikan botol minumanku kepada Angga sebelum ia sempat mengambil minuman bekalnya sendiri.
Sebagai pemain basket, Angga cukup tinggi. Dari tinggi badanku yang 168 cm kuperkirakan kalau tinggi Angga sekitar 180-an cm. Bisa kuperhatikan tangan Angga cukup kekar untuk anak seusianya, sepertinya olahraga basket benar-benar melatih fisiknya. Figur badannya menunjukkan potensinya sebagai atlet basket. Aku beralih ke wajahnya yang masih nampak imut walau basah oleh keringat. Dengan kulit yang kuning, wajahnya benar-benar manis. Aku tersenyum.
Setelah menyeka wajahnya, Angga memperhatikanku sebentar dan berkata, “Tante Nia dari kantor? Kok pake ke sini?”
“Nggak, males aja mau ke rumah, enggak ada temannya sih. Om Harry lagi ke Singapura. Jadi tante jalan-jalan.. terus ternyata lewat deket-deket sini, sekalian aja mampir..” ujarku setengah merajuk.
Ia beralih sebentar untuk ngobrol dan bercanda dengan temannya.
“Sama dong Tante, Angga lagi males nih di rumah, nggak ada orang sih!”
“Nggak ada orang? Ibu sama adik kamu ke mana?”
“Nginep di rumah nenek, besok sore pulang. Aku disuruh jaga rumah sendirian”. Angga menaruh handuknya dan duduk di sampingku.
“Oh, kebetulan banget ya..” kata-kata itu tiba-tiba terlepas dari mulutku.
Yang dikatakan Angga benar-benar di luar dugaanku, tapi justru membuat keadaan jadi lebih baik. Aku tidak perlu bersusah payah untuk mencari tempat ber..
“Kenapa, Tante? Kebetulan gimana?”
“Iya, kebetulan aja kita sama-sama cari teman..” Angga tersenyum.
“Sebenarnya.. Ehh.. Tante ada perlu sih ke rumahmu. Ada file laporan penting yang harus diambil segera, padahal papa kamu masih di luar kota. Kira-kira bisa nggak ya, tante ke rumahmu ngambil file itu? Tante sudah bilang kok sama Papa kamu, katanya tante disuruh ngambil aja di rumah..”
“Oh, nggak apa-apa kok. Cuma mungkin agak lama ya, Tante. Soalnya aku musti cari-cari kunci cadangannya lemari papa. Biasanya selalu dikunci sih, kalau pergi-pergi. ”
“Nggak masalah, Tante nggak buru-buru. Kita pergi sekarang?”.
Angga mengangguk lalu kami berjalan menuju mobilku. Angga melambaikan tangan pada teman-temannya dan meneriakkan kata-kata perpisahan. Kuperhatikan teman-teman Angga saling berbisik dan tertawa-tawa kecil melihat kami pergi.
“Di rumah benar-benar nggak ada orang yah, Ang?”
“Cuma aku doang, Tante. Untungnya sih Mama ngasih uang lumayan buat cari makan.”
“Aduh.. Kaciann..” kataku manja. “Tapi biasanya seumuran kamu pasti ada pacar yang nemenin kemana-mana kan..”
Angga menoleh dan tersenyum padaku. “Wah, Angga nggak punya Tante. Belum ada yang mau!”
“Ah, masa? Cowok keren kaya kamu gini loh!” Kutepuk pelan lengannya, mencoba merasakan sejenak kekokohannya. “Kalau Tante sih, sudah dari dulu Angga tante sabet!”
Angga hanya tertawa ramah, ia sudah biasa dengan gaya bercandaku yang agak genit itu. Padahal sebenarnya, sosok Angga benar-benar sudah mempesonaku saat ia diperkenalkan padaku dan Mas Har setahun yang lalu.
Dosis ekstra pada minuman Angga Perjalanan ke rumah Angga memakan waktu sekitar 30 menit karena jalanan sudah penuh oleh mobil-mobil orang lain yang menuju rumah masing-masing. Dalam perjalanan aku tetap memperhatikan Angga. Aku ingin tahu apakah minuman yang tadi Angga minum sudah menunjukkan reaksinya.
Biasanya aku menggunakan obat itu untuk memancing nafsu Mas Har dan mempertahankan staminanya. Aku mungkin sudah gila.. Mencoba untuk tidur dengan bocah SMU anak pegawaiku sendiri.. Tapi biarlah.. Gelegak di diriku sudah tak mampu lagi aku bendung.
Tadi pagi aku memberikan dosis ekstra pada minuman yang kuberikan pada Angga, dan sekarang aku penasaran akan efeknya pada tubuh muda Angga. Bisa kulihat sekarang napas Angga mulai naik-turun lagi setelah sempat tenang duduk dalam mobil. Duduknya juga nampak sedikit gelisah. Aku menepi. Kami sudah sampai.
Ia membuka pintu dan mempersilahkan aku masuk. Aku duduk nyaman di sofa ruang tamu dan ia menuju dapur untuk menyiapkan segelas minuman buatku. Rumah Angga tidak besar, sekedar cukup untuk tinggal empat orang. Sekali lagi aku menanyakan pada diriku sendiri, apakah aku ingin melakukan hal ini.. Dan sedetik kemudian aku menjawab: aku memang benar-benar menginginkannya..
Kutanggalkan jas dan blazerku, menyisakan sebuah tank-top putih untuk melekat di bagian atas tubuhku. Tadi pagi aku sudah mematut diri di kaca dengan tank-top ini. Sebenarnya ukurannya sedikit lebih kecil dari ukuranku, hingga cukup ketat untuk memperlihatkan dengan jelas bentuk payudaraku, bahkan puting susuku. Aku tersenyum geli ketika meihat diriku di cermin pagi itu. Rok miniku kutarik sedikit lebih tinggi, dan kusilangkan kakiku sedemikian rupa hingga Angga yang nanti kembali dari dapur akan memperhatikan pahaku yang mulus.
Angga keluar beberapa menit kemudian membawakan segelas sirup dengan batu es. Ia terdiam sejenak sebelum melanjutkan langkahnya menuju meja di depanku.
“Panas banget, Ang. Makanya Tante copot blazernya”, kataku setengah mengeluh.
“Iya, memang di sini nggak ada AC seperti di rumah Tante”.
Suara Angga sedikit terbata, nafasnya naik-turun, dan mencoba tersenyum. Kulihat Angga juga berkeringat, tapi aku tahu hal itu bukan hanya karena panas yang ada di ruang tamu ini. Aku mengambil gelas yang dingin itu dan menggosokkannya pada bagian bawah leherku yang berkeringat. Segar sekali..
“Ahh.. Seger baget Ang. ”
Angga menelan ludahnya. Kuminum sedikit sirup itu.
“Uhh.. Top banget. Enak, Ang”, ujarku setengah mendesah.
“Hmm.. Tante.. Angga.. Angga cari kunci lemarinya papa dulu ya..” kata Angga. Anak ini pemalu juga, kataku dalam hati.
“Oh, iya deh, Tante tunggu. ” Angga kemudian bergegas menuju satu lemari besar di samping sofa dan mulai membuka laci-lacinya.
Aku bersabar sedikit lebih lama. Aku tahu dari tingkah laku Angga yang makin gelisah, kalau obat itu sebentar lagi akan benar-benar memberi efek. Setelah 10 menit mencari dan belum menemukan kuci itu. Aku berjalan ke arah Angga yang masih membungkuk, mencari kunci itu di salah satu laci.
“Ang.. Apa nggak lebih baik..” Angga lalu berdiri dan membalikkan badannya menghadapku. Aku tahu dia sempat mencuri pandang ke arah dadaku sebelum melihat wajahku. Ia menelan ludahnya. Aku mendekat padanya hingga jika aku melangkah sekali lagi tubuhku akan langsung bersentuhan dengannya. Angga mencoba mundur, tapi lemari besar itu menghalanginya.
“Kenapa..? Tante..?”, nafasnya terasa menyentuh dahiku. Aku mendongak sedikit, menatap wajahnya.
“Lebih baik kamu..” Tanganku meraba otot bisepnya, padat..
“Mandi dulu..” Tanganku yang satu menyentuh tepi bawah kostum basketnya..
“Terus ganti baju..” Kedua tanganku mulai mengangkat kausnya..
“Kan, kamu keringetan gini..” Tanganku setengah meraba otot-otot perutnya yang keras sambil terus membawa kausnya ke atas..
“Nanti.. Kuncinya.. Dicari lagi..” Dadanya cukup kokoh, dan terasa sekali paru-parunya mengembang dan mengempis semakin cepat, jantungnya berdegup kencang.. Wajahku terasa panas, jantungku ikut berdetak cepat.
Angga mengangkat lengannya dan berkata, “Ya Tante..”
Tapi suara Angga lebih mirip desahan berat. Kuangkat lagi kausnya ke atas dan Angga dengan cepat meneruskan pekerjaanku dan kemudian melemparkan kausnya ke samping. Angga sekarang bertelanjang dada, dengan celana selutut masih dikenakannya. Aku merapatkan badanku padanya namun tiba-tiba aku berhenti setelah merasakan sesuatu mengenai perutku. Aku mundur sedikit dan melihat ke arah dari mana sentuhan di perutku berasal.
“Oh..!”, bisikku sedikit terkejut.
Dari dalam celananya terlihat tonjolan yang cukup panjang dan besar. Penis Angga.. Siluetnya terlihat jelas dari celana basketnya yang longgar. Aku melihat wajah Angga. Ia juga melihat tonjolan di celananya itu, sedikit terkejut, kemudian melihatku. Napasnya menderu.
“Eh, maaf tante.. aku.. Nggak pernah.. Pake..”
“Celana dalam? Nggak.. Pernah..?” potongku.
Ia hanya menggeleng dan kembali menatapku.
Aku tersenyum. “Nggak apa-apa.. Lebih baik gitu..”
Wajah imutnya memperlihatkan keterkejutan. Tapi aku segera kembali merapatkan tubuhku dan maju lebih berani. Kucengkram batang kemaluannya dari luar celananya. Angga napak semakin terkejut dan badannya berguncang sedikit. Kemudian semua berjalan menuruti nafsu kami yang bergelora.
Angga memelukku, membawa bibirku rapat ke bibirnya dan melakukan ciuman paling bernafsu yang pernah aku terima dalam satu dekade ini. Lidahnya bergelut liar dengan lidahku, bibirku digigitnya pelan.. Kupegang kepalanya dan kurapatkan terus dengan wajahku. Kuacak-acak rambutnya seakan aku ingin seluruh tubuhnya masuk ke dalam ragaku.
Angga mencoba menyudahi ciuman itu. Aku khawatir ia akan menolak untuk bertindak lebih jauh, hingga aku tidak membiarkannya. Tapi aku sudah sulit mengatur napasku, dan akhirnya kulepaskan wajahnya. Aku tersengal, mencoba menghirup udara sebanyak-banyaknya. Ternyata Angga sama sekali tidak berhenti. Saat aku ditaklukkan nafsu saat berciuman tadi, Angga sudah berhasil melepaskan tank-topku tanpa sedikitpun aku menyadarinya. Tank-top itu kini berada di bawah kakiku. Dan kini Angga mulai menghisap dan menjilati leherku dengan buas.
“Ohh.. Anngghh..” ini dia yang selama ini kudambakan, gairah dan energi yang begitu meluap..
Lidah Angga bergerak lagi ke bawah.. Membasahi belahan dadaku.. Berputar sebentar di sekitar puting kiriku, memberikan sensasi geli yang nikmat.. Kemudian Angga melahap payudaraku.Domino99

“Ouuhh.. Kamu.. Ahh.. Kurang ajar yahh.. Hmmpphh.. Terusin Anngg.. Ahh.. Mmmhh..”
Bocah ini.. Benar-benar bernafsu.. Ia lalu melakukan hal sama pada payudaraku yang sebelah kanan dan segera membawaku ke ambang orgasme.. Aku merasakannya.. Sedikit lagi.. Tapi ia tiba-tiba berhenti, membuatku melihat ke bawah, ingin tahu apa yang terjadi. Ia berlutut, dan mencoba melepaskan rok miniku. Tanganku bergerak cepat membantu Angga dan dua detik kemudian rok itu sudah jatuh ke lantai. Aku mencoba melepaskan pula celana dalamku, namun Angga lebih cepat.. Ia merobeknya.. Sejurus kemudian lidahnya beraksi lagi.. Dalam liang kewanitaanku..
“Anggahh.. Kamuhh.. Nggak sopann..”
Kumajukan pinggulku, rasanya aku ingin membenamkan seluruh wajah Angga ke dalam vaginaku.. Lidah Angga yang tak terlatih, membuatku harus membantunya menyentuh daerah yang tepat dengan menggerakkan kepala bocah itu.
“Uuuhh.. Di sini Anngghh.. Ohh.. Yeeaahh..!!”
Angga terus bergerilya dalam gua-ku hingga aku merasakan gelombang kenikmatan yang hebat.
“Angghh.. Tante.. Mau.. Aaahh!!”
Tubuhku menggeliat seiring dengan orgasme yang melandaku. Angga dengan liar menjilati cairan-ku sampai tetes yang terakhir. Kakiku terasa lemas.. Pelan-pelan aku terduduk.. Dan kemudian berbaring di lantai.. Merasakan sisa-sisa kenikmatan yang telah Angga berikan sambil terengah-engah..
Aku melihat ke arah Angga. Ia juga sedang terengah-engah. Badannya berdiri kokoh di hadapanku. Badan kekarnya yang berkeringat, berkilat oleh pantulan matahari sore yang menerobos jendela kamar. Dan.. Tak ada lagi celana basket yang melekat di badan itu. Pistolnya.. Mengacung tegak ke arahku. Batangnya begitu besar.. Pasti lebih dari 20 cm, dan tebal. Rambut tipis dari kemaluannya berlanjut ke atas menuju pusarnya. Oh.. Begitu muda dan gagah..
“Tante.. Aku..”
“Giliran Tante, Ang!”

Aku berdiri, menghimpit tubuhnya dan menjilati badan remaja itu. Tangannya yang kuat mengelus mendekapku sambil mengusap punggungku. Saat kugigit-gigit putingnya, Angga mendesah perlahan dan rambutku diacaknya. Tanganku dengan mudah mendapati penisnya, kemudian kukocok pelan. Sementara itu lidahku mengembara di otot-otot perut Angga.DominoQQ

Penis Angga terlalu besar Kini aku sampai pada pusarnya. Lidahku terus bergerak turun dan kulahap pucuk batang kejantanan Angga. Angga menggeram. Kukulum batangnya dan aku puas mendengar Angga terus mendesah.
“Ooohh.. Tante.. Ahh..”
Kucoba untuk menelan lebih dalam, tapi ukuran penis Angga terlalu besar. Sudah saatnya..
“Ayo Ang, biar tante ajarin caranya jadi lelaki..”
Kuajak dia berbaring di lantai, lalu pelan-pelan aku duduk di perutnya sambil memasukkan pistol Angga ke ’sarung’-nya, memastikan agar aku mendapatkan kenikmatan yang aku mau.
“Aaahh.. Angga.. Punya kamuhh.. Besaarr.. Uuhh..”
Aku membelai dadanya, dan mulai bergerak naik-turun. Angga melenguh dan memejamkan mata, meresapi setiap gerakan yang kubuat.
“Uuuhh.. Eegghh.. Aduhh.. Nggak pernah.. Angga.. Ngerasain.. Enak kaya ginihh..”
Setelah mulai terbiasa dengan ritmeku, Angga membuka matanya. Tangannya memegang kedua payudaraku yang naik turun.
“Tante Nia.. Oohh.. Seksi banget.. Ahh..”
Ia memerasnya.. Dan terasa sangat nikmat.. Kini aku yang menghayati permainan Angga. Tapi aku segera tersadar, kali ini AKU yang akan memuaskan Angga.
Aku mempercepat gerakanku, sambil sesekali memutar-mutar pinggulku.
“Ohh.. Tante.. Terusiinn.. Enaakk.. Aahh.. Mmmhh..” Tangannya beralih ke pantatku, mencoba ikut mengatur ritmeku. Kuberikan apa yang Angga minta, kujepit batangnya dan aku semakin bergoyang menggila.
“Gini kan.. Mau kamu, Angghh.. Ehh..”
“Uhh.. Yaa.. Ohh.. Aaagghh.. Kenceng bangett.. Ayo tante..”
Aku bagai lupa daratan, kenikmatan yang kurasa benar-benar membius, dan sebentar lagi.. Tinggal sebentar..
“Tantee.. Oooaagghh!! Oh, yeaahh!!”
“Annggaa.. Aaagghh.. Ohh.. Ohh..”
Aku merasakan kenikmatan paling dahsyat dalam hidupku, bersamaan dengan ejakulasi Angga. Kami berpelukan, berguling sementara Angga masih meneruskan tikaman penisnya dalam vaginaku, membawaku semakin jauh dari dunia ini..
“Ohh.. Anggaa.. Ohh.. Kamu.. Udahh.. Bukan perjaka.. Lagi.. Ahh..”
Ia menciumiku, memanjakan payudaraku, membelai-belai rambutku..
Dengan napas yang tersengal-sengal Angga berbisik di telingaku,
“Duhh.. Nggak nyangkah.. Tante.. Nakal banget.. Ahh.. Tapi Angga.. Suka.. Dinakalin..
Tante.. Ehh.. Kontol Angga masih ngaceng nihh.. ehh.. Mau Tante apain lagi..?”

https://heylink.me/Jaguar.QQ/


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,