Tampilkan postingan dengan label SEKS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SEKS. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Januari 2025

PEMERKOSAAN BERUJUNG KENIKMATAN

https://heylink.me/Jaguar.QQ/

              JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar




FORUM DEWASA -  Saya seorang wanita berusia 25 tahun dan sekarang saya tinggal sendirian di rumah saya yang terletak di salah satu kompleks di daerah Jakarta yang oleh sebagian orang disebut daerah kaya. Saya seorang janda tanpa anak dan suami saya meninggal secara tak terduga enam bulan lalu. Saat itu, pernikahan kami baru memasuki tahun kedua. Rumah tempat saya tinggal adalah hadiah pernikahan untuk saya dan suami saya membelinya atas nama saya. “Sebagai bukti tulus cintaku padamu,” ujarnya.

 Saya seorang wanita berusia 25 tahun dan sekarang saya tinggal sendirian di rumah saya yang terletak di salah satu kompleks di daerah Jakarta yang oleh sebagian orang disebut daerah kaya. Saya seorang janda tanpa anak dan suami saya meninggal secara tak terduga enam bulan lalu. Saat itu, pernikahan kami baru memasuki tahun kedua. Rumah tempat saya tinggal adalah hadiah pernikahan untuk saya dan suami saya membelinya atas nama saya. “Sebagai bukti tulus cintaku padamu,” ujarnya.DominoQQ

Sering aku merasa kesepian tinggal sendiri di rumah ini, tapi aku tidak mau menggunakan jasa pramuwisma, aku ingin mengerjakan pekerjaan rumahku sendiri. Alasanku pada mama sih biar aku ada kesibukan di rumah, rasanya lebih enjoy kalau semua dikerjakan sendiri.

Malam itu aku pulang agak larut karena baru pulang dari acara ulang tahun temanku. Setelah mengunci pintu depan aku mencari-cari kontak lampu karena suasana rumahku masih gelap. Aku berangkat dari tadi siang untuk bantu-bantu di acara ulang tahun tersebut. Begitu lampu menyala, aku langsung menuju kamarku untuk mengganti baju yang kotor.

Aku melepaskan seluruh pakaianku lalu menyimpan baju kotorku di keranjang yang memang kusediakan di kamar untuk pakaian kotor. Sungguh aku sekarang telanjang bulat. Aku merasa sendiri di rumahku sehingga aku merasa bebas walaupun ke ruang tengah atau ke dapur dalam keadaan telanjang.

Aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badanku. Selesai mandi rasanya badanku terasa segar. Kemudian duduk santai menonton TV di ruang tengah sambil minum susu hangat. Aku hanya melilitkan handuk pada badanku, sambil mengeringkan rambutku dengan kipas angin aku buka channel TV sana-sini. Acaranya tidak ada yang menarik hatiku.

Iseng-iseng aku menonton film BF koleksi suamiku. Aku pernah protes padanya karena dia menonton film begituan. Dia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa dia mencari style bercinta untukku. Di film itu pria bule sedang mencumbu seorang wanita asia yang kelihatannya begitu menikmati cumbuan dari pri bule. Aku sedikit terangsang melihat adegan itu, seandainya suamiku masih ada….

Aku melepaskan handuk yang melilit badanku, lalu mengelus-elus payudaraku sendiri dengan lembut. Payudaraku memang tidak begitu besar, tapi suamiku selalu memujiku dengan sebutan montok. Untuk urusan mengurus badan, aku memang agak telaten. Karena bagiku kecantikan wanita dan kemulusan badan itu adalah harga mati. Aku tidak menyadari sama sekali kalau ada sepasang mata yang memperhatikan kegiatanku

Kuelus-elus buah dadaku dengan lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak, rasanya aku ingin berlama-lama, matakupun tak terasa mulai sayu merem melek merasakan rangsangan.

Kali ini bukan lagi belaian yang kulakukan, tapi aku sudah mulai melakukan remasan ke buah dadaku. Kupilin-pilin puting susuku dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya. Tanganku perlahan-lahan turun mengelus-elus selangkanganku. Saat jari-jariku mengenai bibir-bibir vaginaku, aku pun merasakan darah yang mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.

Aku terangsang sekali, liang vaginaku sudah dibanjiri oleh lendir yang keluar membasahi bibir vaginaku. Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku dengan jariku sendiri hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yang semakin menggebu. Badanku melengkung merasakan kenikmatan, kukangkangkan pahaku semakin lebar. Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir vaginaku sambil menggesek-geseknya. Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku.

Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan vaginaku. Ujung jariku mengarah ke pintu masuk liang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke dalam. Liang vaginaku sudah benar-benar basah oleh lendir yang licin hingga dengan mudahnya menyeruak masuk ke dalam liang vaginaku. Kini jari tangan kiriku sudah tidak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku.BandarQ

Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk liang vaginaku. Jari-jariku menyentuh dan menggesek-gesek dinding vaginaku bagian dalam, ujung-ujung jariku menyentuh G-spot, punggung dan kepalaku jadi tersandar kuat pada sofa di ruang tengah, seakan-akan tubuhku melayang-layang dengan kenikmatan tiada tara.

Aku sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yang rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini pertanda aku akan segera mencapai orgasme. Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan kanan dalam vaginaku pun makin kupercepat pula. Untuk menyongsong orgasmeku yang segera tiba, kurasakan kedutan bibir vaginaku yang tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku yang masih berada di dalam liang senggamaku.

Bersamaan dengan itu aku merasakan sesekali ada semburan dari dalam yang keluar membasahi dinding vaginaku. Aku serasa sedang kencing namun yang mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah cairan maniku yang mengalir deras.

“AHH……..” aku terpekik, lalu tubuhku bergetar hebat. Setelah beberapa detik baru terasa badanku seperti lemas sekali.

Mataku terpejam sambil menikmati rasa indah yang menjalar di sekujur badanku, tiba-tiba tersa ada benda dingin menempel di leherku. Mataku sedikit terbuka, lalu…..

“ Diam atau lehermu akan terluka.” Suara seorang laki-laki terdengar mengejutkanku. Jantungku rasanya hampir berhenti menyadari ada pria yang menempelkan pisau ke leherku, dan aku dalam keadaan telanjang……..

Aku terdiam tak berdaya ketika dia berusaha mengikat tanganku. Aku takut kalau dia merasa terancam, maka dia akan membunuhku. Matanya jelalatan melihat tubuhku yang tidak tertutup sehelai kain. Terbersit penyesalan dalam hatiku, kenapa aku sangat gegabah. Bagaimana dia masuk ke dalam rumah ini, dan apa yang akan mereka lakukan. Segala macam perasaan dalam diriku saat itu.

“He.. he.. he… cantik, ijinkan aku untuk membantumu menyelesaikan hasrat terpendam dalam dirimu.” Lelaki itu duduk disampingku.

“Nah cantik…. Sekarang Abang akan memuaskanmu.” Laki-laki yang memanggil dirinya Abang kemudian dengan kalemnya dia raih tangan dan pinggangku untuk memelukku. Antara takut dan marah, aku masih berontak dan berusaha melawan. Kutendangkan kakiku ke tubuhnya sekenanya, tetapi.. Ya ampuunn.. Dia sangat tangguh dan kuat bagiku.

Lelaki itu berpostur tinggi pula dan mengimbangi tinggiku, dan usianya yang aku rasa tidak jauh beda dengan usia suamiku disertai dengan otot-otot lengannya yang nampak gempal saat menahan tubuhku yang terus berontak.Domino99

Dia lalu menyeretku menuju ke kamar tidurku. Aku setengah dibantingkannya ke ranjang. Dan aku benar-benar terbanting. Dia ikat tanganku ke backdrop ranjang itu. Aku meraung, menangis dan berteriak sejadi-jadinya, tapi hanya terdengar gumaman dari mulutku karena mereka membekap mulutku. hingga akhirnya, sehingga aku menyadari tidak ada gunanya lagi berontak maupun berteriak. Sesudah itu dia tarik tungkai kakiku mengarah ke dirinya. Dia nampak berusaha menenangkan aku, dengan cara menekan mentalku, seakan meniupi telingaku. Dia berbisik dalam desahnya,

“Ayolah cantik, jangan lagi memberontak. Percuma khan, jarak antar rumah di komplek ini cukup berjauhan. Lagian kalaupun ada yang tahu mereka tidak akan berani menggangu”.

Aku berpikir cepat menyadari kata-katanya itu dan menjadi sangat khawatir. Laki-laki ini seakan-akan sengaja memperhitungkan keadaan. Kemudian dengan tersenyum dia benamkan wajahnya ke ketiakku. Dia menciumi, mengecup dan menjilati lembah-lembah ketiakku. Dari sebelah kanan kemudian pindah ke kiri. Menimbulkan rasa geli sekaligus membangkitkan gairah. Tangan-tangannya menjamah dan menelusup kemudian mengelusi pinggulku, punggungku, dadaku. Tangannya juga meremas-remas susuku. Dengan jari-jarinya dia memilin puting-puting susuku. Disini dia melakukannya mulai dengan lembut dan demikian penuh perasaan. Bajingan! Dia pikir bisa menundukkan aku dengan caranya yang demikian itu. Aku terus berontak dalam geliat.. Tetapi aku bagaikan mangsa yang siap diterkam.

Aku sesenggukan melampiaskan tangisku dalam sepi. Tak ada suara dari mulutku yang tersumpal. Yang ada hanya air mataku yang meleleh deras. Aku memandang ke-langit-langit kamar. Aku merasa sakit atas ketidak adilan yang sedang kulakoni. Kini lelaki itu menatapku. Aku menghindari tatapan matanya. Dia menciumi pipiku dan menjilat air mataku,

“Kamu cantik banget….. ” dia berusaha menenangkanku.

Dia juga menciumi tepian bibirku yang tersumpal. Tangannya meraba pahaku dan mulai meraba-raba kulitku yang sangat halus karena tak pernah kulewatkan merawatnya. Lelaki ini tahu kehalusan kulitku. Dia merabanya dengan pelan dan mengelusinya semakin lembut. Betapa aku dilanda perasaan malu yang amat sangat. Hanya suamiku yang melihat auratku selama ini, tiba-tiba ada seorang lelaki asing yang demikian saja merabaiku dan menyingkap segala kerahasiaanku.

Aku merasakan betisku, pahaku kemudian gumpalan bokongku dirambati tangan-tangannya. Pemberontakanku sia-sia. Wajahnya semakin turun mendekat hingga kurasakan nafasnya yang meniupkan angin ke selangkanganku. Lelaki itu mulai menenggelamkan wajahnya ke selangkanganku.

“ Ah…..” Bukan main. Belum pernah ada seorangpun berbuat macam ini padaku. Juga tidak begini suamiku selama ini. Aku tak kuasa menolak semua ini. Segala berontakku kandas. Kemudian aku merasakan lidahnya menyapu pori-pori selangkanganku.

Lidah itu sangat pelan menyapu dan sangat lembut. Darahku berdesir. Duniaku seakan-akan berputar dan aku tergiring pada tepian samudra yang sangat mungkin akan menelan dan menenggelamkan aku. Aku mungkin sedang terseret dalam sebuah arus yang sangat tak mampu kulawan. Aku merasakan lidah-lidah lelaki ini seakan menjadi seribu lidah. Seribu lidah lelaki ini menjalari semua bagian-bagian rahasiaku. Seribu lidah lelaki inilah yang menyeretku ke tepian samudra kemudian menyeret aku untuk tertelan dan tenggelam. Aku tak bisa pungkiri. Aku sedang jatuh dalam lembah nikmat yang sangat dalam.. Aku sedang terseret dan tenggelam dalam samudra nafsu birahiku. Aku sedang tertelan oleh gelombang nikmat syahwatku yang telah enam bulan tidak terlampiaskan semenjak suamiku meninggal.DominoQQ

Dan saat kombinasi lidah yang menjilati selangkanganku dan sesekali dan jari-jari tangannya yang mengelusi paha di wilayah puncak-puncaknya rahasiaku, aku semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmatku. Isak tangisku terdiam, berganti dengan desahan dari balik kain yang menyumpal mulutku. Dan saat kombinasi olahan bibir dan lidah dipadukan dengan bukan lagi sentuhan tetapi remasan pada kemaluanku, desahanku berganti dengan rintihan yang penuh derita nikmat birahi.

Laki-laki itu tiba-tiba mrenggut sumpal mulutku.Dia begitu yakin bahwa aku telah tertelan dalam syahwatku.

“Ayolah, sayang.. mendesahlah.. merintihlah.. Puaskan aku…..”

Aku mendesah dan merintih sangat histeris. Kulepaskan dengan liar derita nikmat yang melandaku. Aku kembali menangis dan mengucurkan air mata. Aku kembali berteriak histeris. Tetapi kini aku menangis, mengucurkan air mata dan berteriak histeris beserta gelinjang syahwatku. Aku meronta menjemput nikmat. Aku menggoyang-goyangkan pinggul dan pantatku dalam irama nafsu birahi yang menerjangku.

Aku tak mampu mengendalikan diriku lagi. Aku bergoncang-goncang mengangkat pantatku untuk mendorong dan menjemputi bibirnya karena kegatalan yang amat sangat pada kemaluanku dilanda nafsu birahi. Dan kurasakan betapa kecupan dan gigitan lidah lelaki ini membuatku seakan-akan menggigil dan gemetar lupa diri.

“Masukin… bang.. auh… aku gak tahan…..” aku mendesah tidak karuan. Akhirnya karena tak mampu aku menahannya lagi aku merintih.

Rintihan itu membuat lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga bisa kuraih bibirnya. Aku rakus menyedotinya. Aku berpagut dengan pemerkosaku. Aku melumat mulutnya. Aku benar-benar dikejar badai birahiku. Aku benar-benar dilanda gelombang syahwatku.

Aku betul-betul tidak sabar menunggu dia melepas pakaiannya. Aku masih berkelojotan diranjang. Dan kini aku benar-benar menunggu lelaki itu memasukkan kontolnya ke kemaluanku pula. Aku benar-benar berharap karena sudah tidak tahan merasakan badai birahiku yang demikian melanda seluruh organ-organ peka birahi di tubuhku. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang sama sekali diluar dugaanku. Aku sama sekali tak menduga, karena memang aku tak pernah punya dugaan sebelumnya. Kemaluan lelaki ini demikian gedenya.

Rasanya ingin tanganku meraihnya, namun belum lepas dari ikatan dasi di backdrop ranjang ini. Yang akhirnya kulakukan adalah sedikit mengangkat kepalaku dan berusaha melihat kemaluan itu. Ampuunn.. Sungguh mengerikan. Rasanya ada pisang ambon gede dan panjang yang sedang dipaksakan untuk menembusi memekku. Aku menjerit tertahan. Tak lagi aku sempat memandangnya.

Lelaki ini sudah langsung menerkam kembali bibirku. Dia kini berusaha menjulurkan lidahnya di rongga mulutku sambil menekankan kontolnya untuk menguak bibir vaginaku. Kini aku dihadapkan kenyataan betapa besar kontol di gerbang kemaluanku saat ini. Aku sendiri sudah demikian dilanda birahi dan tanpa malu lagi mencoba merangsekkan lubang kemaluanku.Cairan-cairan kewanitaanku membantu kontol itu memasuki kemaluanku.

“Blesek……..Blesek………. Ohh…… Kenapa sangat nikmat begini…….. Oh aku sangat merindukan kenikmatan ini…..” Aku semakin meracau.

Sensasi cengkeraman kemaluanku pada bulatan keras batang besar kontol lelaki ini sungguh menyuguhkan fantasy terbesar dalam seluruh hidupku selama ini. Aku rasanya terlempar melayang kelangit tujuh. Aku meliuk-liukkan tubuhku, menggeliat-liat, meracau dan mendesah dan merintih dan mengerang dan.. Aku bergoncang dan bergoyang tak karuan…. Orgasmeku dengan cepat menghampiri dan menyambarku. Aku kelenger dalam kenikmatan tak terhingga.. Aku masih kelenger saat dia mengangkat salah satu tungkai kakiku untuk kemudian dengan semakin dalam dan cepat menggenjoti hingga akhirnya muntah dan memuntahkan cairan panas dalam rongga kemaluanku.

“Auh………. AHH…… “ aku menjerit merasakan gelombang-gelombang listrik kenikmatan menjalar di sekujur tubuhku.

Kami langsung roboh. Hening sesaat. Aneh, aku tak merasa menyesal, tak merasa khawatir, tak merasa takut. Ada rasa kelapangan dan kelegaan yang sangat longgar. Aku merasakan seakan menerima sesuatu yang sangat aku rindukan selama ini. Apakah aku memang hipersex atau memang karena lelaki ini memang tangguh dan pandai bercinta. Ah aku tidak mau berfikir lagi.. Akupun tertidur kelelahan.

Besok pagi aku terbangun dengan badan sedikit pegal-pegal. Tidak ada tanda-tanda dia masih ada di rumah. Dan kuperiksa tidak ada barang yang hilang. Apakah dia memang datang untuk memperkosaku?…. kadang-kadang aku masih inigin melakukan hal yang sama. Aku merindukan kontolnya yang telah membuatku mencapai kenikmatan tertinggi dalam bercinta. Dimanakah kamu……

https://heylink.me/Jaguar.QQ/


Jumat, 03 Januari 2025

MEMUASKAN TANTE GIRANG

https://heylink.me/Jaguar.QQ/

            JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar




FORUM DEWASA - Tante Lela, yg berstatus janda beranak satu, memintaku untuk memberikan private Matematika kepada Rere, anak perempuannya yaang waktu itu duduk di kelas 3 SMA, karena katanya, anaknya memiliki kelemahan di dalam mata pelajaran Matematika, ditambah lgi dengan kekhawatiran akan tidak lulus dlm ujian nasional

Permintaan tersebut aku tanggapi dengan baik, dan lebih paada keinginan untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari sebagai seorang mahasiswa yaang hidup jauh dari keluarga Apalagi pelajaran yang diminta juga memang sesuai dengan jurusan yang kuambil di kampus, jadi tidak jadi masalah bagiku 

Sesuai dengan jadwal private yang telah disepakati, yaitu jam 08 .00 mlm, dua kali seminggu, aku datang ke rumah tetanggaku tersebut Karena jaraknya yaang hanya terhalang oleh beberapa rumah saja dari kostku, maka aku hanya mendatanginya dengan jalan kaki, itung-itung ngirit bensin… Lumayan l ah! dengan gaji 50ribu – per pertemuan, aku bisa menghitung berapa penghasilanku per bulan.DominoQQ

Pada awalnya semua berjalan lancar, seperti layaknya private paada umumnya Sekitar pukul 09 30 atau kadang molor sampai jam 10 00 mlm, barulah aku minta izin pulang Sampai pada suatu mlm, sesuai dengan jadwal, aku datang ke rumah tetanggaku tersebut, dengan maksud memberikan private pada anaknya, tetapi ternyata yaang ada hanya Tante Lela Katanya sih si Rere keluar dengan temannya karena suatu keperluan
Kata tante Lela, mungkin sebentar lgi juga pulang Sementara menunggu, Tante Lela menyuguhkan secangkir teh hangat dan sedikit makanan kering kepadaku Dlm selang waktu itu terjadi percakapan kecil antara aku dana tante Lela

“Silahkan diminum airnya, nak Rey!” kata tante Lela
“Iya, Tante!” jawabku sambil mengambil gelas berisi teh hangat yaang ada di depanku
“Sudah semester berapa sekarang?” tanya Tante Lela memulai percakapan

“Sudah semester akhir sih, Tante! cuman… Skripsi saaya belum selesai ” jawabaku agak malu-malu sambil meletakkan kembali gelas teh ke atas meja

“Wah… hampir selesai dong! Kalau sudah lulus, nggak ada lgi dong ngasih private buat Rere…” kata Tante Lela
“Ah, masih lma jga sih, Tante! Mungkin duluan Rere lulus ketimbang saya…” jawabku merendah

“Hahaha… kerasan kuliah ya? nggak kepingin merit?” Tanya Tante Lela yg lumayan mengagetkanku
“Hehehe… pingin sih, Tante! Tapi kerja aja belum, masa dah mikir merit…!?” Jawabku
“Kamu itu gimana sih? ntar nyesel nunda-nunda kawin…” kata Tante Lela menggodaku “nyesel kenapa, Tante?” tanyaku

“Dasar anak muda! Kawin itu enak lho…!!” kata tante Lela
“Hahaha… kalau mikir gitu2nya aja sih memang enak, Tante! tapi tanggung jawabnya kan besar kan, Tante!?” Jawabku

Tiba-tiba Tante bangkit dari tempat duduknya, lalu ia duduk di sampingku Aku terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Tante Lela, tetapi tiba-tiba ia berbisik di telingaku…

“kalau kamu mau, kamu nggak perlu mikir masalah tanggung jawab, nak Rey!” begitu bisik Tante Lela di telingaku
Seketika itu juga, tiba-tiba tangannya menyentuh kemaluanku yang tidur di balik celana jeans yang ku kenakan

“Tante! kalau Rere datang gimana?” tanyaku akan gugup dengan aksi Tante Lela terhadapku Mendengar pertanyaanku itu, Tante Lela mendorong tubuhku hingga terbaring di Sofa, dan menindih tubuhku lalu kembali berbisik
“Tenang saja! Semua sudah tante rencanakan Rere tidak akan pulang ke rumah mlm ini, karena ia sedang ada kegiatan Camping di sekolahnya Tadi sore, Rere pesan sama tante, minta tolong menyampaikan ke kamu bahwa private mlm ini ditiadakan dulu…” Penjelasan tante itu cukup mengagetkanku

Dalam perasaan gugup bercampur birahi yaang menggoda, tiba-tiba tante Lela yang duduk di atas tubuhku yang terbaring di sofa ruang tamu itu, tante melepaskan bajunya sehingga payudara putih besar yaang tertampung dlm Bra putih menjadi pemandangan langka di hadapanku Seterusnya tante Lela melepaskan rok panjang yaang ia kenakan, sehingga sesosok tubuh wanita yang hanya tertutup oleh BH & CD menjadi pemandangan nyata di depan mata
Bandar Ceme – Sejujurnya, aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka ini, tapi rasa gugup dan terkejut masih menyelimuti hatiku Di saat itulah, tiba-tiba tante Lela berusaha membuka kancing celanaku & menurunkan reslitingku

Dia tersenyum padaku, lalu berkata: “Burungmu pasti sulit bernafas kalau tidak dikeluarkan… ” katanya Mendengar kata-kata itu, akupun berusaha melempar senyumku dan seketika itu juga ku turunkan celana jeansku dan ku biarkan tante Lela yang mengeluarkan penis dari celana dalam ku

Batang penisku yaang sudah tegang, langsung menyembul keluar setelah tante Lela menurunkan CDku Beberapa saat tante memandangi & meremas batang penisku, lalu ia menunduk dan memasukkan penisku ke dlm mulutnya sebuah kenikmatan yaang tak tertahan saat lidah tante Lela membelai kepala penisku.BandarQ

Sepertinya, aku tidak mampu menahan punjak birahi yaang sudah berada di ubun-ubun Akibatnya, spermaku pun keluar dengan kencang mengisi mulut tante yaang sedang asyik memainkan lidahnya di kepala penisku

Melihat cepatnya aku mencapai puncak, tante Lela bukannya kecewa Ia malah tersenyum dengan lelehan sperma di bibirnya Tante Lela mengeluarkan sisa sperma yaang masih berada di mulutnya & meludahkannya ke batang penisku Kemudian ia kembali mengulum penisku yaang mulai melemah selama beberapa saat

Dengan bibir yaang masih berlumuran sperma, tante Lela kembali menjatuhkan tubuhnya di atas tubuhku, lalu mencium bibirku ku coba untuk membalas reaksinya dengan menyambut lidahnya yaang masuk ke mulutku Ku rasakan sebuah sensasi yaang luar biasa ketika tante Lela seakan mengajak berbagi sperma di mulutku Aku tidak perduli dengan bau sperma yang kecut harus masuk ke tenggorokanku, yaang ku pikirkan hanyalah bagaimana caranya agar penisku bisa kembali bangkit dari kematiannya

Ku ku coba meremas-remas payudara besar yaang masih terbungkus BH, sebuah hal yang luar biasa yaang tidak pernah ku mimpikan sebelumnya Ternyata menjadi guru private anak tetangga merupakan awal hilangnya keperjakaanku

Tante Lela telah merencanakan ini secara sempurna tanpa ku ketahui sebelumnya Mungkin sebagai seorang janda, ia jga merindukan nikmatnya saat melakukan hubungan dengan suaminya yaang telah meninggal dunia sekitar setahun yaang lalu
Setelah puas berciuman mesra di sofa, Tante Lela bangkit dari tubuhku Ia kemudian menarik celana Jeans & CDku sampai terlepas dan memintaku untuk melepaskan baju juga ku turuti saja keinginannya, hingga aku menjadi sesosok laki-laki bugil dengan penis yaang mati tergantung

Tante Lela memegang tanganku ^& menarikku menuju sebuah kamar yaang bisa dipastikan adalah kamar tidurnya Setelah berada di dlm kamar, tante aLela melepaskan BH & CD putih yang ia kenakan Kemudian ia berdiri di hadapanku dengan tubuh bugil Dlm posisi berdiri, kami kembali berciuman Lalu ia berkata padaku:

“Rey! jika kamu sudah siap, lakukan saja yang ingin kau lakukan dengan tante… Tante akan menunggu…” demikian perkataannya yaang dipenuhi dengan birahi indah Ia kemudian berjalan meninggalkanku & menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur empuk yaang ada di kamarnya itu Ajakan itu tak ingin ku sia-siakan dan hilang begitu saja Sesosok tubuh wanita yaang siap untuk dinikmati, kenapa tidak ku manfaatkan…!?Domino99

Tanpa pikir panjang, ku dekati tubuh tante Lela yaang telah terhidang siap saji untuk disantap Lalu ku mulai aksiku dari menaiki tubuh tante Lela dan mencium bibirnya Bibir d& lidah kami saling beradu dlm suasana yang penuh birahi Sambil terus berciuman, ku remas salah satu payudara Tante Lela yaang lumayan besar & lembek, dengan salah satu tangan menopang berat tubuhku agar tidak menindih sempurna tubuh tante Lela

Aktivitas itu terus ku lakukan, hingga akhirnya batang penisku kembali terjaga dari tidurnya dlm suasana penuh nafsu yaang tak tertahan, ku sentuh selangkangan tante Lela yang ditumbuhi oleh bulu yaang lebat Ku coba untuk merayap dan memasukkan jariku ke belahan di pangkal paha tante Lela

Tidak terlalu sulit untuk mendapatkannya, hingga dalam beberapa detik, aku telah berhasil menenggelamkan jari tengahku di lobang vagina tante Lela Sesaat kemudian, ku mainkan jariku di lobang yaang basah itu, sehingga membuat tante Lela mendesah Sepertinya dia mulai merasakan kenikmatan bercinta denganku
Sebagai seorang yang tidak pernah melakukan hubungan seks layaknya suami istri, aku tidak begitu mengerti apa yaang harus ku lakukan pada tubuh bugil y ang saat itu telah siap untuk ku nikmati Yang ada dlm pikiranku hanyalah menikmati, dan bukan memberi kenikmatan
Tanpa terlalu lama bermain dengan benda yaang juga baru pertama kali ku sentuh, aku mulai berpikir untuk memasukkan penisku yaang sudah cukup keras ke dlm lobang vagina tante Lela yang kenyal & dikelilingi oleh bulu yaang lebat
Aku merubah posisi ku, lalu mengarahkan kepala penisku ke belahan di sela paha tante dengan tanganku Mungkin karena statusnya yaang janda beranak satu, alias sudah bukan perawan, batang penisku tidak terlalu sulit untuk menerobos masuk ke vagina tante Lela

Rasa yang ku dapatkan saat menggenjot lobang vagina tante Lela yaang lembat sungguh tidak bisa ku lukiskan dengan kata-kata Batang penisku yaang terjepit oleh dinding vagina yaang kenyal benar-benar memaksaku untuk menuju puncak birah Tidak seberapa lama aku melakukan hal tersebut, dapat ku rasakan bahwa desiran darahku seakan berkumpul di pangkal penisku

Saat itulah, aku semakin meningkatkan tempo permainanku, hingga akhirnya aku tidak tahan lgi Ku hentakkan pantatku sekeras mungkin, sehingga penisku tenggelam sempurna di dlm lobang vagina tante Lela dan ku rasakan spermaku keluar & mengisi lobang vagina tante Lela

Aku sama sekali tidak berpikir akan akibat yang mungkin terjadi dengan tertanamnya sperma di rahim tante Lela, kecuali setelah batang penisku kembali melemah dan ku jatuhkan tubuhku di samping tubuh tante Lela yaang basah bermandikan keringat Tante Lela tersenyum padaku, lalu berkata:

“Nggak perlu belajar lama, ya?” kata tante sambil bangkit dari posisinya Entah apa yaang akan dia lakukan, ia berdiri di atas tempat tidur lalu ia duduk di atas dadaku sambil mengarahkan vaginanya yaang masih basah tersebut ke daerah wajahku

“Mainkan lidahmu, Rey!” Kata tante kemudian
Tanpa pikir panjang& banyak tanya, ku turuti saja keinginannya, ku jilati belahan vagina tante Lela yaang duduk di atas wajahku Dengan bantuan jariku, ku buka belahan vagina tante yaang kenyal itu lalu ku masukkan lidahku sedalam-dalamnya ke lobang vagina tante Lela
Tiba-tiba ku rasakan cairan putih kental yaang tidak lain adalah spermaku keluar dari lobang vagina tante Lela dan masuk ke mulutku Meskipun agak jijik, tapi aku tidak berani memuntahkannya dari mulutku Aku hanya menahannya di mulutku sambil terus memainkan lidahku di lobang vagina yaang terbuka lebar itu

Beberapa saat setelah aktivitas menjilat itu ku lakukan untuk tante Lela, ku coba untuk kembali menjatuhkan tubuh tante Lela ke tempat tidur Saat itulah, kembali ku cium bibir tante Lela sambil mengeluarkan sperma yaang ada di mulutku dan memasukkannya ke mulut tante Lela Tante Lela bukannya menolak, ia malah menerima dan bahkan menelat sperma yaang ku keluarkan di mulutnya

Mlm itu, aku tidak pulang ke kostku Aku tidak bisa meninggalkan indahnya bercinta dengan tante Lela, Ibu dari siswa privateku, karena ia adalah wanita yaang telah merampas keperjakaanku, sekaligus orang yang pertama memberiku kenikmatan bercinta Mlm itu, aku tidak dapat tertidur

Meskipun aku tahu tante begitu lelah & mengantuk, tetapi aku terus mengulangi hubungan seks dengan tante Beberapa kali ku paksakan untuk memasukkan penisku ke vagina tante Lela saat ia tertidur, tetapi gesekan batang penisku di dinding vaginanya selalu membuatnya terbangun & kembali memberikan respon untuk aksi ajakanku
Seingatku, mlm itu aku melakukan hubungan seks dengan tante Lela lebih dari 10 kali Karena setiap kali penisku bangun, aku langsung memasukkan ke lobang vagina tante Dari pelajaran mlm itu, yang ada di pikiranku hanyalah keinginan untuk terus bisa merasakan vagina, hingga akhirnya aku berhasil merenggut keperawanan Rere, putri tante Lela sendiri
Karena seringnya bercinta dengan Tante Lela, Ibu dari siswa privateku, Rere, hubungan gelap tanpa komitmen yaang selama ini terjalin antara kami, tercium oleh Rere Hal ini terjadi ketika suatu mlm, setelah aku memberikan private di rumah Rere, hujan turun dengan lebatnya Tante Lela menyarankan, agar aku tidak usah pulang dulu sebelum hujan reda Tetapi ternyata hujan tidak berhenti hingga lewat jam 11 mlm Tante Lela menyarankan untuk bermalam saja
Meskipun dengan sedikit basa-basi penolakan, tetapi tawaran itu ku terima dengan senang hati, dan memang itu harapanku, berharap dinginnya mlm dengan suasana hujan lebat, akan menambah indah nuansa pencapaian puncak birahi dlm bercinta dengan janda beranak satu itu

Malam itu, aku hanya tidur di sofa ruang tamu, karena memang hanya ada 2 kamar di rumah tante Lela Mungkin hanya sekedar mengelabui Rere yaang belum tahu hubungan gelap yang ku jalin dengan Ibunya Di sofa itu, aku terus memainkan jariku di HPku yang hanya bergetar jika ada SMS atau panggilan masuk, karena memang aku sedang SMSan dengan tante Lela yaang ada di kamarnya Saling merayu di udara dengan bahasa yang mengoda birahi

Setelah memastikan Rere tertidur di kamarnya, sekitar pukul 12.00 mlm, tante Lela mengirinkan SMS yang berbunyi:
“Rey! kKmr Tante dong skrg, Tante dah pingin bgt nch!”

Menerima SMS itu, dengan penuh semangat, aku keluar dari selimutku& bangkit dari sofa lalu melangkah perlahan ke kamar tante Lela Suasana hujan ayanag masih sangat lebat memberikan keleluasaan bagiku, karena suara langkahku tidak akan memecah heningnya mlm

Saat aku membuka pintu kamar tante Lela, tiba-tiba Rere keluar dari kamarnya Hal tersebut tentu saja sangat mengejutkanku Apalagi melihat ekspresi keterkejutan Rere melihat gelagatku

“Kaka! itu kamar Mama! Kaka mau apa?” begitulah kata yang terucap dari gadis muda berusia 15 tahun, utri tunggal tante Rere Aku yang terkejut karena nyaris tertangkap basah dengan dorongan birahiku, langsung berusaha mencari alasan yaang tepat untuk jawaban untuk pertanyaannya tersebut

“Eeee… ” jawabku seraya tanganku melepas gagang pintu kamar tante Lela yaang kebetulan telah terlanjur terbuka, sambil terus berpikir keras untuk mencari alasan

“Begini Win! tadi Kaka kira ini kamar kamu… Kata Mama kmu, Kaka disuruh
membangunkan kamu Kamu disuruh Mama kamu tidur dengan Mama, Kaka di suruh tidur di kamar kamu… Gitu, Win! Jawabku dengan bahasa yang agar berbelit-belit Rere mengerutkan keningnya beberapa saat, lalu kemudian melempar seenyumnya.DominoQQ

“Oo Iya, Kak! Kamar Rere di sini… Kakak tidur aja di sini… biar Rere tidur di kamar Mama” begitu jawab Rere sambil masuk kembali ke kamarnya dengan maksud mungkin mengambil keperluan tidurnya

Ku tutup kembali pintu kamar tante Lela dengan segudang kekecewaan, kaarena hasrat yang memuncak tidak bisa terlampiaskan di malam yang begitu mendukung ini Dengan langkah lemas, ku beranjak ke kamar Rere, dan ku lihat Rere telah siap meninggalkan kamarnya menuju kama Mamanya

“Silahkan, Ka!” sapa Rere mempersilahkan aku untuk tidur di kamarnya

“Makasih, ya Win!” sapaku saat ia ke luar dari kamarnya Rere hanya melempar seenyum saat berlalu dari hadapanku Ku lihat dengan selimut di tangannya, ia membuka kamar Mamanya, kemudian masuk & menutup pintu kamar Mamanya tersebut Dengan tertutupnya pintu kamar tante Lela, maka pupuslah harapan untuk bisa kembali bercinta dengan tante Lela
Mlm terus berlalu, tetapi aku tetap tidak bisa tertidur karena gagalnya mencuri kesempatan indah untuk bercinta jam 1 malam, hujan telah berhenti, tiba-tiba HPku bergetar, dan ku lihat ada SMS masuk ku buka dan ku baca, ternyata tante Lela yg mengirimnya

“Rey! kmu psti blm tdur kn?” itulah bunyi SMSnya dengan masuknya SMS itu, aku merasa ada secercah harapan baru untuk kembali bisa melepas hasrat yaang tertunda langsung ku balas SMS tante Lela:

“blm, tnte? gimana nih? sy udah gak tahan mo nancepin lgi ” jawabku via SMS tak seberapa lama, masuk lagi balasan dari tante Lela “iya, tnte jg nch” begitu jawab tante Lela singkat Dengan gesit ku mainkan jariku merangkai SMS balasan, deengan maksud menyusun strategi untuk bisa memadu hasrat tanpa diketahui Rere, anak perempuannya “Rere dah bobo ya tante?” bgitu isi SMSku “Iya!” jawab tante Lela dengan singkat

“Tnte, kontolku dah bngun nch, tnte! udh ga thn mo ngntot memek tnte!” bgitu rayuanku dalam SMS berusaha mengajak tante Lela untuk kembali melakukan hubungan seks denganku “Rey! kmu tljg dlu, ya! nnti tnte ksana” bgitulah balasan tante dengan girang ku balas SMS tante Lela dengan dua kata

“OK!” Dengan semangat menggebu, ku lepaskan sluruh pakaianku dan ku baringkan tubuhku di atas tempat tidur di kamar Rere, putri semata wayangnya Dengan rasa tidak sabar, kembali ku berniat untuk mengirim SMS ke tante Lela, tetapi tiba-tiba ku dengar pintu kamar di buka dengan hati-hati, dan ku dengan suara pintu itu kembali di tutup dengan hati-hati

Dalam senyapnya mlm yang di hiasi suara titik-titik air sisa hujan lebat , tak ku dengar adanya langkah yang datang menuju kamar dimana aku terbaring menunggu saat-saat indah menikmati vagina tante Lela yang lembek & basah

Tiba-tiba gagang pintu kamar mulai bergerak dan pintupun mulai terbuka perlahan Tetapi aku sangat terkejut, karena yang datang bukan tante Lela, melainkan Rere, putrinya yang baru kelas 3 SMA Rere meletakkan jari telunjuknya di bibir sebagai isyarat agar aku tidak bicara Aku yaang sudah terlanjur telanjang, tidak mampu berbuat apa-apa kecuali menutupi batang penisku yaang sudah keras dengan guling yang ada di sampingku

Setelah kembali menutup pintu kamar dengan hati-hati, Rere melangkah ke arahku, dan duduk di sampingku lalu menarik guling yang menutup kemaluanku Ia kemudian menggenggam batang penisku dengan kencang, sehingga hampir membuatku berteriak Rere mendekatkan wajahnya ke hadapanku dan dengan nada berbisik, Rere berkata:

“Jadi selama ini, Kaka dibayar bukan hanya untuk ngasih private aku ya?”“Maaf, Win! Kaka… bukan begitu! kamu tidak mengerti…” “Kaka nggak usah bohong! Rere sudah baca semua SMS Kaka di HP Mama…”

“Apa? jadi yang… ”
“Iya! yang balas SMS Kaka itu Rere, Ka!”
“Maafkan Kaka, Win! Kaka nggak ada maksud begitu…”

“Udah deh! Kaka nggak usah bohong… Kenapa Kaka melakukan ini dengan Mamaku!?”
“Win! bukan kemauan Kaka, Win! Kaka jga nggak tahu kenapa ini sampai terjadi…!!” “Kak! Mulai hri ini, Rere nggak mau private lagi sama Kaka… Rere kecewa sama Kaka!”

Mendengar kekecewaan Rere itu, ku peluk tubuh Rere dan ku ciumi bibirnya, tetapi Rere tidak bereaksi melawan, apalagi berteriak Ku jatuhkan tubuhnya ke tempat tidur sambil terus ku ciumi bibirnya Ku tahan gerakan kedua tangannya dengan kedua tanganku, dan ku tindih tubuhnya agar dia tidak lgi mampu bergerak

Merasakan Rere yaang tidak bereaksi melawan terhadap aksiku, dan cenderung pasrah, aku menghentikan ciumanku dan ku tatap wajah Rere Tetapi yaang terlihat dari wajahnya bukan kekecewaan Rere justru melemparkan senyumannya kepadaku “Ada apa ini?” pikirku dlm hati…

“Perawani Rere, Ka! tapi jangan hamili Rere!” itulah kalimat yaang terucap dibalik senyumnya Aku pun senang mendengar kalimat itu Tanpa pikir panjang, ku lepaskan seluruh pakaian yang menutup tubuhnya, mulai dari babydol yang dikenakannya, hingga BH dan CDnya

Tampak dihadapanku sesosok tubuh kecil yang lumayan langsung dengan buah dada kecil yang montok Selangkangan Rere yang cembung dengan rambut ikal tipis yang tumbuh dipermukaannya, merupakan sebuah pemadangan baru yang sangat indah bagiku
Aku tidak mau melewatkan kesempatan untuk merasakan bagaimana nikmatnya vagina seorang perawan berusia 15 tahun Tanpa menunggu lebih lama, langsung ku angkat kedua kakinya, sehingga selangkangannya terbuka lebar Terlihat jelas belahan vagina Rere yang hanya seperti lipatan kulit berbentuk garis lurus Tidak terlihat disana ada lobang untuk masuknya penisku yang sudah siap tempur
Tanpa pikir panjang, langsung ku arahkan kepala penisku ke belahan yaang masih sangat rapat itu Dengan kedua tangannya, Rere memegang kakinya yang terbuka lebar ke atas Dengan bantuannya itu, aku bisa menggunakan jariku untuk membuka belahan vagina Rere
Bisa ku lihat di dalamnya daging yang agak basah berwarna merah muda, dan langsung ku tancapkan kepala penisku di sela belahan yang terbuka itu Dengan sedikit memaksa, kepala penisku berhasil menerobos lobang vaginanya yaang terasa sangat sempit

Aku terus menekan agar penisku bisa masuk sempurna ke dlm vagina Rere, namun usaha itu harus ku lakukan dengan perlahan Aku harus tarik ulur agar cairan vaginanya membasahi seluruh batang penisku Tanpa cara itu, Penisku tidak bisa dipaksa masuk

Sedikit demi sedikit, batang penisku semakin dlm masuk ke lobang vagina Rere yang sangat sempit, sampai akhirnya setengah batang penisku telah berhasil masuk Dalam posisi penis yang setengah menancap di selangkangannya, ku jatuhkan tubuhku di dadanya

Ku raih bibirnya dan mencoba menciuminya, ku remas payudara montok yaang masih ranum itu, sesekali ku jilati pipi, kuping, leher dan terkadang turun ke payudaranya Rere terpejam dan sesekali berdesis, sepertinya ia menikmati sentuhan yang lidahku di leher & payudaranya
Bahkan mungkin ia melupakan bahwa penisku baru setengah masuk ke lobang vaginanya Melihat keadaan itu, ku tumpukan tubuhku di atas siku yaang berada di kedua sisi tubuhnya dan ku pegang erat bahunya Dengan terus menjilati payudaranya dan sesekali mengecup puting susunya, kembali ku genjot lobang vaginanya yang sangat rapat & kesat Terus ku coba dan ku coba, meski kedua bahunya telah ku pegang erat, tetapi tetap saja genjotan yang ku lakukan untuk menerobos lobang vaginanya hanya bisa masuk dengan perlahan
Akhirnya ku putuskan untuk fokus pada usaha untuk memasukkan penis ke lobang vaginanya Aku turun dari tempat tidur, dan menarik tubuh Rere ke sisi tempat tidur itu Dengan posisi berdiri di sisi tempat tidur, kembali ku arahkan penisku yang sedikit ku basahi dengan air liurku ke lobang vaginanya

Penisku kembali hanya bisa masuk setengah ke dlm lobang vagina Rere, namun dengan posisi berdiri, aku bisa menahan kedua pahanya agar tubuhnya tidak bergerak mengikuti tiap genjotanku Usahaku akhirnya tidak sia-sia, karena dengan posisi itu, aku bisa lebih cepat menerobos lobang vagina Rere dengan sempurna

Dalam posisi tenggelam sempurna, aku mjatuhkan tubuhku ke dada Rere dan berguling agar posisi Rere di atas Ku peluk tubuh Rere dan ku coba menarik keluar penisku dari lobang sempit yang basah itu, lalu mendorongnya masuk kembali

Beberapa kali ku lakukan itu, aku kembali berguling, sehingga posisiku mebali di atas Saat itulah permainan sesungguhnya di mulai Vagina Rere sepertinya telah mampu beradaptasi dengan benda tumpul yang menerobos lobang vaginanya

Rapatnya lobang vagina Rere memberikan kenikmatan yang luar biasa yaang tidak pernah ku rasakan saat bercinta dengan tante Lela dinding vagina Rere seakan mencengkram erat batang penisku, persis seperti saat p ertama Rere mencengkar penisku dengan tangannya
Kenikmatan itu pulalah yang mungkin membuatku tidak bertahan lebih lama untuk menahan muncratnya sperma Karena pertimbangan tidak untuk menghamili, tetapi hanya memerawai, maka penisku ku cabut dan spermaku pun hanya membuahi bulu-bulu lembut yang tumbuh di atas permukaan vagina Rere.

https://heylink.me/Jaguar.QQ/


Rabu, 01 Januari 2025

HILANGNYA KEPERJAKAANKU

https://heylink.me/Jaguar.QQ/

               JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar




FORUM DEWASA - Aku kini benar-benar terbangun setelah mendengar dengkuran Mas Har beberapa lamanya. Kuperhatikan dada dan perutnya yang padat lemak itu naik-turun seirama dengan suara dengkur yang makin menjengkelkanku. Aku turun dari ranjang dan berjalan menuju cermin besar di kamar tidur kami. Kupandangi dan kukagumi sendiri tubuh telanjangku yang masih langsing dan cukup kencang di usiaku yang tigapuluhan. Kulitku masih cukup mulus dan putih, payudaraku tetap bulat dan kenyal, pas benar dengan bra 37B warna pink favoritku saat kuliah. Dan wajahku masih halus, semua terawat oleh kosmetik yang aku dapatkan dari uang Mas Har.

Ah, aku masih sangat menarik. Tentu saja, tanda-tanda ketuaan tak bisa dihindari, namun tubuhku belum pernah melar karena hamil, apalagi melahirkan. Aku masih ingin meniti karierku, aku ini wanita yang menikmati kekuasaan. Dan menikah dengan Mas Har membuka lebar-lebar kesempatan untuk meraih ambisi itu. Kualihkan pandangan pada sosok lelaki tambun di ranjangku. Mas Har yang dulu tampil sangat jantan, bisa sangat berubah dalam waktu 12 tahun. Rambut halus di dada dan perutnya dulu yang selalu membuatku bergairah bila dipeluknya, kini tumbuh makin lebat dan liar, sedangkan Mas Har tidak pernah mau mencukurnya. Perutnya yang kokoh dulu kini ditutupi oleh selimut lemak yang sangat tebal. Memang otot dada dan tangannya yang kekar masih bertahan. Namun kalau aku bercinta dengan Mas har sekarang, rasanya aku sedang ditiduri oleh seekor gorilla. Memuakkan.DominoQQ

Mas Har memuaskan nafsuku Meski begitu, hasratku akhir-akhir ini makin tak tertahankan. Seringkali, akulah yang meminta duluan ke Mas Har untuk memuaskan nafsuku. Namun gara-gara stamina Mas Har yang loyo di usianya yang setengah abad lebih, aku hampir pasti tidak terpuaskan dan kebanyakan aku sendiri yang menyelesaikan “tugas” Mas Har. Sama seperti yang terjadi sore ini, tinggal sebentar lagi aku merasakan orgasme, tiba-tiba Mas Har keluar, dan dengan napas tersengal-sengal ia membelai-belai tubuhku kemudian tertidur lelap di sampingku.

Lagi-lagi harus jari-jariku sendiri yang memuaskanku. Aku sudah tak tahan. Aku tidak peduli lagi pada nilai dan norma yang berlaku bagiku sebagai perempuan. Kubulatkan tekadku, kemudian aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari bekas cumbuan suamiku yang memuakkan.
Selesai sarapan Mas Har pamit padaku dan mengatakan betapa menyesalnya dia harus meninggalkanku akhir pekan ini ke Singapura, demi kepentingan lobby perusahaannya. Mas Har memang pernah menawarkan padaku untuk pergi bersamanya, tapi aku menolak dengan alasan aku lelah dengan pekerjaan kantorku dan sedang tidak ingin pergi begitu jauh hanya untuk berbelanja. Dan kesempatan ini akan aku gunakan sebaik-baiknya. Sore ini aku akan punya kegiatan yang lebih menarik dari sekedar berbelanja, di Singapura sekalipun. Supir kami mengantar Mas Har pergi dan 30 menit kemudian aku pergi menuju kantor membawa sedanku sendiri.

Angga membawa sebotol minuman Setelah makan siang aku kembali ke kantor dan menyelesaikan sebagian pekerjaanku hari itu dan dua jam sebelum waktu pulang, aku menyerahkan sisa pekerjaan itu ke bawahanku. Mereka tidak terlalu senang dengan tugas mendadak itu, tapi nampaknya mereka sudah terbiasa dengan perangaiku. Mereka paham bahwa aku tidak ingin menjadi lelah, karena sepulang kerja nanti aku akan pergi bersama teman-temanku, eksekutif wanita muda yang lain. Hanya saja mereka tidak tahu kalau hari itu, aku sudah membatalkan acara jalan-jalan kami.

Kukemudikan sedanku ke arah rumahku, namun kemudian berbelok menuju tempat lain. Sekitar 15 menit kemudian aku berhenti di samping sebuah lapangan basket di dalam suatu perumahan. Di sana sejumlah remaja SMU sedang bermain. Aku turun dari mobilku dan duduk di samping lapangan tempat tas-tas mereka diletakkan, lalu menyaksikan permainan mereka. Salah satu dari mereka, mengenakan kostum basket warna merah, yang kemudian melihatku, tersenyum dan melambaikan tangannya. Aku membalas dengan cara serupa. Dia adalah Angga, anak salah satu bawahanku yang sedang kutugaskan pergi ke luar kota selama beberapa hari. Hubunganku dengan keluarga mereka cukup akrab untuk mengetahui bahwa Angga mengikuti latihan basket dua kali seminggu di sana.
Sepuluh menit kemudian permainan berakhir dan sejumlah remaja itu menuju ke tas mereka, yaitu ke arahku. Aku berjalan menuju Angga membawa sebotol minuman yang sudah kusiapkan pagi tadi.BandarQ

“Ang, minum dulu nih. Ternyata tadi di mobil Tante masih ada sebotol”, tawarku.
“Oh iya, Tante, makasih!”, jawabnya tersengal.
Nampaknya ia masih kelelahan. Angga mengambil botol dari tanganku dan segera menghabiskan isinya. Kami berjalan menuju tasnya. Dan ia mengeluarkan handuk untuk menyeka keringatnya. Aku mengintip sebentar ke dalam tasnya dan bersyukur aku memberikan botol minumanku kepada Angga sebelum ia sempat mengambil minuman bekalnya sendiri.
Sebagai pemain basket, Angga cukup tinggi. Dari tinggi badanku yang 168 cm kuperkirakan kalau tinggi Angga sekitar 180-an cm. Bisa kuperhatikan tangan Angga cukup kekar untuk anak seusianya, sepertinya olahraga basket benar-benar melatih fisiknya. Figur badannya menunjukkan potensinya sebagai atlet basket. Aku beralih ke wajahnya yang masih nampak imut walau basah oleh keringat. Dengan kulit yang kuning, wajahnya benar-benar manis. Aku tersenyum.
Setelah menyeka wajahnya, Angga memperhatikanku sebentar dan berkata, “Tante Nia dari kantor? Kok pake ke sini?”
“Nggak, males aja mau ke rumah, enggak ada temannya sih. Om Harry lagi ke Singapura. Jadi tante jalan-jalan.. terus ternyata lewat deket-deket sini, sekalian aja mampir..” ujarku setengah merajuk.
Ia beralih sebentar untuk ngobrol dan bercanda dengan temannya.
“Sama dong Tante, Angga lagi males nih di rumah, nggak ada orang sih!”
“Nggak ada orang? Ibu sama adik kamu ke mana?”
“Nginep di rumah nenek, besok sore pulang. Aku disuruh jaga rumah sendirian”. Angga menaruh handuknya dan duduk di sampingku.
“Oh, kebetulan banget ya..” kata-kata itu tiba-tiba terlepas dari mulutku.
Yang dikatakan Angga benar-benar di luar dugaanku, tapi justru membuat keadaan jadi lebih baik. Aku tidak perlu bersusah payah untuk mencari tempat ber..
“Kenapa, Tante? Kebetulan gimana?”
“Iya, kebetulan aja kita sama-sama cari teman..” Angga tersenyum.
“Sebenarnya.. Ehh.. Tante ada perlu sih ke rumahmu. Ada file laporan penting yang harus diambil segera, padahal papa kamu masih di luar kota. Kira-kira bisa nggak ya, tante ke rumahmu ngambil file itu? Tante sudah bilang kok sama Papa kamu, katanya tante disuruh ngambil aja di rumah..”
“Oh, nggak apa-apa kok. Cuma mungkin agak lama ya, Tante. Soalnya aku musti cari-cari kunci cadangannya lemari papa. Biasanya selalu dikunci sih, kalau pergi-pergi. ”
“Nggak masalah, Tante nggak buru-buru. Kita pergi sekarang?”.
Angga mengangguk lalu kami berjalan menuju mobilku. Angga melambaikan tangan pada teman-temannya dan meneriakkan kata-kata perpisahan. Kuperhatikan teman-teman Angga saling berbisik dan tertawa-tawa kecil melihat kami pergi.
“Di rumah benar-benar nggak ada orang yah, Ang?”
“Cuma aku doang, Tante. Untungnya sih Mama ngasih uang lumayan buat cari makan.”
“Aduh.. Kaciann..” kataku manja. “Tapi biasanya seumuran kamu pasti ada pacar yang nemenin kemana-mana kan..”
Angga menoleh dan tersenyum padaku. “Wah, Angga nggak punya Tante. Belum ada yang mau!”
“Ah, masa? Cowok keren kaya kamu gini loh!” Kutepuk pelan lengannya, mencoba merasakan sejenak kekokohannya. “Kalau Tante sih, sudah dari dulu Angga tante sabet!”
Angga hanya tertawa ramah, ia sudah biasa dengan gaya bercandaku yang agak genit itu. Padahal sebenarnya, sosok Angga benar-benar sudah mempesonaku saat ia diperkenalkan padaku dan Mas Har setahun yang lalu.
Dosis ekstra pada minuman Angga Perjalanan ke rumah Angga memakan waktu sekitar 30 menit karena jalanan sudah penuh oleh mobil-mobil orang lain yang menuju rumah masing-masing. Dalam perjalanan aku tetap memperhatikan Angga. Aku ingin tahu apakah minuman yang tadi Angga minum sudah menunjukkan reaksinya.
Biasanya aku menggunakan obat itu untuk memancing nafsu Mas Har dan mempertahankan staminanya. Aku mungkin sudah gila.. Mencoba untuk tidur dengan bocah SMU anak pegawaiku sendiri.. Tapi biarlah.. Gelegak di diriku sudah tak mampu lagi aku bendung.
Tadi pagi aku memberikan dosis ekstra pada minuman yang kuberikan pada Angga, dan sekarang aku penasaran akan efeknya pada tubuh muda Angga. Bisa kulihat sekarang napas Angga mulai naik-turun lagi setelah sempat tenang duduk dalam mobil. Duduknya juga nampak sedikit gelisah. Aku menepi. Kami sudah sampai.
Ia membuka pintu dan mempersilahkan aku masuk. Aku duduk nyaman di sofa ruang tamu dan ia menuju dapur untuk menyiapkan segelas minuman buatku. Rumah Angga tidak besar, sekedar cukup untuk tinggal empat orang. Sekali lagi aku menanyakan pada diriku sendiri, apakah aku ingin melakukan hal ini.. Dan sedetik kemudian aku menjawab: aku memang benar-benar menginginkannya..
Kutanggalkan jas dan blazerku, menyisakan sebuah tank-top putih untuk melekat di bagian atas tubuhku. Tadi pagi aku sudah mematut diri di kaca dengan tank-top ini. Sebenarnya ukurannya sedikit lebih kecil dari ukuranku, hingga cukup ketat untuk memperlihatkan dengan jelas bentuk payudaraku, bahkan puting susuku. Aku tersenyum geli ketika meihat diriku di cermin pagi itu. Rok miniku kutarik sedikit lebih tinggi, dan kusilangkan kakiku sedemikian rupa hingga Angga yang nanti kembali dari dapur akan memperhatikan pahaku yang mulus.
Angga keluar beberapa menit kemudian membawakan segelas sirup dengan batu es. Ia terdiam sejenak sebelum melanjutkan langkahnya menuju meja di depanku.
“Panas banget, Ang. Makanya Tante copot blazernya”, kataku setengah mengeluh.
“Iya, memang di sini nggak ada AC seperti di rumah Tante”.
Suara Angga sedikit terbata, nafasnya naik-turun, dan mencoba tersenyum. Kulihat Angga juga berkeringat, tapi aku tahu hal itu bukan hanya karena panas yang ada di ruang tamu ini. Aku mengambil gelas yang dingin itu dan menggosokkannya pada bagian bawah leherku yang berkeringat. Segar sekali..
“Ahh.. Seger baget Ang. ”
Angga menelan ludahnya. Kuminum sedikit sirup itu.
“Uhh.. Top banget. Enak, Ang”, ujarku setengah mendesah.
“Hmm.. Tante.. Angga.. Angga cari kunci lemarinya papa dulu ya..” kata Angga. Anak ini pemalu juga, kataku dalam hati.
“Oh, iya deh, Tante tunggu. ” Angga kemudian bergegas menuju satu lemari besar di samping sofa dan mulai membuka laci-lacinya.
Aku bersabar sedikit lebih lama. Aku tahu dari tingkah laku Angga yang makin gelisah, kalau obat itu sebentar lagi akan benar-benar memberi efek. Setelah 10 menit mencari dan belum menemukan kuci itu. Aku berjalan ke arah Angga yang masih membungkuk, mencari kunci itu di salah satu laci.
“Ang.. Apa nggak lebih baik..” Angga lalu berdiri dan membalikkan badannya menghadapku. Aku tahu dia sempat mencuri pandang ke arah dadaku sebelum melihat wajahku. Ia menelan ludahnya. Aku mendekat padanya hingga jika aku melangkah sekali lagi tubuhku akan langsung bersentuhan dengannya. Angga mencoba mundur, tapi lemari besar itu menghalanginya.
“Kenapa..? Tante..?”, nafasnya terasa menyentuh dahiku. Aku mendongak sedikit, menatap wajahnya.
“Lebih baik kamu..” Tanganku meraba otot bisepnya, padat..
“Mandi dulu..” Tanganku yang satu menyentuh tepi bawah kostum basketnya..
“Terus ganti baju..” Kedua tanganku mulai mengangkat kausnya..
“Kan, kamu keringetan gini..” Tanganku setengah meraba otot-otot perutnya yang keras sambil terus membawa kausnya ke atas..
“Nanti.. Kuncinya.. Dicari lagi..” Dadanya cukup kokoh, dan terasa sekali paru-parunya mengembang dan mengempis semakin cepat, jantungnya berdegup kencang.. Wajahku terasa panas, jantungku ikut berdetak cepat.
Angga mengangkat lengannya dan berkata, “Ya Tante..”
Tapi suara Angga lebih mirip desahan berat. Kuangkat lagi kausnya ke atas dan Angga dengan cepat meneruskan pekerjaanku dan kemudian melemparkan kausnya ke samping. Angga sekarang bertelanjang dada, dengan celana selutut masih dikenakannya. Aku merapatkan badanku padanya namun tiba-tiba aku berhenti setelah merasakan sesuatu mengenai perutku. Aku mundur sedikit dan melihat ke arah dari mana sentuhan di perutku berasal.
“Oh..!”, bisikku sedikit terkejut.
Dari dalam celananya terlihat tonjolan yang cukup panjang dan besar. Penis Angga.. Siluetnya terlihat jelas dari celana basketnya yang longgar. Aku melihat wajah Angga. Ia juga melihat tonjolan di celananya itu, sedikit terkejut, kemudian melihatku. Napasnya menderu.
“Eh, maaf tante.. aku.. Nggak pernah.. Pake..”
“Celana dalam? Nggak.. Pernah..?” potongku.
Ia hanya menggeleng dan kembali menatapku.
Aku tersenyum. “Nggak apa-apa.. Lebih baik gitu..”
Wajah imutnya memperlihatkan keterkejutan. Tapi aku segera kembali merapatkan tubuhku dan maju lebih berani. Kucengkram batang kemaluannya dari luar celananya. Angga napak semakin terkejut dan badannya berguncang sedikit. Kemudian semua berjalan menuruti nafsu kami yang bergelora.
Angga memelukku, membawa bibirku rapat ke bibirnya dan melakukan ciuman paling bernafsu yang pernah aku terima dalam satu dekade ini. Lidahnya bergelut liar dengan lidahku, bibirku digigitnya pelan.. Kupegang kepalanya dan kurapatkan terus dengan wajahku. Kuacak-acak rambutnya seakan aku ingin seluruh tubuhnya masuk ke dalam ragaku.
Angga mencoba menyudahi ciuman itu. Aku khawatir ia akan menolak untuk bertindak lebih jauh, hingga aku tidak membiarkannya. Tapi aku sudah sulit mengatur napasku, dan akhirnya kulepaskan wajahnya. Aku tersengal, mencoba menghirup udara sebanyak-banyaknya. Ternyata Angga sama sekali tidak berhenti. Saat aku ditaklukkan nafsu saat berciuman tadi, Angga sudah berhasil melepaskan tank-topku tanpa sedikitpun aku menyadarinya. Tank-top itu kini berada di bawah kakiku. Dan kini Angga mulai menghisap dan menjilati leherku dengan buas.
“Ohh.. Anngghh..” ini dia yang selama ini kudambakan, gairah dan energi yang begitu meluap..
Lidah Angga bergerak lagi ke bawah.. Membasahi belahan dadaku.. Berputar sebentar di sekitar puting kiriku, memberikan sensasi geli yang nikmat.. Kemudian Angga melahap payudaraku.Domino99

“Ouuhh.. Kamu.. Ahh.. Kurang ajar yahh.. Hmmpphh.. Terusin Anngg.. Ahh.. Mmmhh..”
Bocah ini.. Benar-benar bernafsu.. Ia lalu melakukan hal sama pada payudaraku yang sebelah kanan dan segera membawaku ke ambang orgasme.. Aku merasakannya.. Sedikit lagi.. Tapi ia tiba-tiba berhenti, membuatku melihat ke bawah, ingin tahu apa yang terjadi. Ia berlutut, dan mencoba melepaskan rok miniku. Tanganku bergerak cepat membantu Angga dan dua detik kemudian rok itu sudah jatuh ke lantai. Aku mencoba melepaskan pula celana dalamku, namun Angga lebih cepat.. Ia merobeknya.. Sejurus kemudian lidahnya beraksi lagi.. Dalam liang kewanitaanku..
“Anggahh.. Kamuhh.. Nggak sopann..”
Kumajukan pinggulku, rasanya aku ingin membenamkan seluruh wajah Angga ke dalam vaginaku.. Lidah Angga yang tak terlatih, membuatku harus membantunya menyentuh daerah yang tepat dengan menggerakkan kepala bocah itu.
“Uuuhh.. Di sini Anngghh.. Ohh.. Yeeaahh..!!”
Angga terus bergerilya dalam gua-ku hingga aku merasakan gelombang kenikmatan yang hebat.
“Angghh.. Tante.. Mau.. Aaahh!!”
Tubuhku menggeliat seiring dengan orgasme yang melandaku. Angga dengan liar menjilati cairan-ku sampai tetes yang terakhir. Kakiku terasa lemas.. Pelan-pelan aku terduduk.. Dan kemudian berbaring di lantai.. Merasakan sisa-sisa kenikmatan yang telah Angga berikan sambil terengah-engah..
Aku melihat ke arah Angga. Ia juga sedang terengah-engah. Badannya berdiri kokoh di hadapanku. Badan kekarnya yang berkeringat, berkilat oleh pantulan matahari sore yang menerobos jendela kamar. Dan.. Tak ada lagi celana basket yang melekat di badan itu. Pistolnya.. Mengacung tegak ke arahku. Batangnya begitu besar.. Pasti lebih dari 20 cm, dan tebal. Rambut tipis dari kemaluannya berlanjut ke atas menuju pusarnya. Oh.. Begitu muda dan gagah..
“Tante.. Aku..”
“Giliran Tante, Ang!”

Aku berdiri, menghimpit tubuhnya dan menjilati badan remaja itu. Tangannya yang kuat mengelus mendekapku sambil mengusap punggungku. Saat kugigit-gigit putingnya, Angga mendesah perlahan dan rambutku diacaknya. Tanganku dengan mudah mendapati penisnya, kemudian kukocok pelan. Sementara itu lidahku mengembara di otot-otot perut Angga.DominoQQ

Penis Angga terlalu besar Kini aku sampai pada pusarnya. Lidahku terus bergerak turun dan kulahap pucuk batang kejantanan Angga. Angga menggeram. Kukulum batangnya dan aku puas mendengar Angga terus mendesah.
“Ooohh.. Tante.. Ahh..”
Kucoba untuk menelan lebih dalam, tapi ukuran penis Angga terlalu besar. Sudah saatnya..
“Ayo Ang, biar tante ajarin caranya jadi lelaki..”
Kuajak dia berbaring di lantai, lalu pelan-pelan aku duduk di perutnya sambil memasukkan pistol Angga ke ’sarung’-nya, memastikan agar aku mendapatkan kenikmatan yang aku mau.
“Aaahh.. Angga.. Punya kamuhh.. Besaarr.. Uuhh..”
Aku membelai dadanya, dan mulai bergerak naik-turun. Angga melenguh dan memejamkan mata, meresapi setiap gerakan yang kubuat.
“Uuuhh.. Eegghh.. Aduhh.. Nggak pernah.. Angga.. Ngerasain.. Enak kaya ginihh..”
Setelah mulai terbiasa dengan ritmeku, Angga membuka matanya. Tangannya memegang kedua payudaraku yang naik turun.
“Tante Nia.. Oohh.. Seksi banget.. Ahh..”
Ia memerasnya.. Dan terasa sangat nikmat.. Kini aku yang menghayati permainan Angga. Tapi aku segera tersadar, kali ini AKU yang akan memuaskan Angga.
Aku mempercepat gerakanku, sambil sesekali memutar-mutar pinggulku.
“Ohh.. Tante.. Terusiinn.. Enaakk.. Aahh.. Mmmhh..” Tangannya beralih ke pantatku, mencoba ikut mengatur ritmeku. Kuberikan apa yang Angga minta, kujepit batangnya dan aku semakin bergoyang menggila.
“Gini kan.. Mau kamu, Angghh.. Ehh..”
“Uhh.. Yaa.. Ohh.. Aaagghh.. Kenceng bangett.. Ayo tante..”
Aku bagai lupa daratan, kenikmatan yang kurasa benar-benar membius, dan sebentar lagi.. Tinggal sebentar..
“Tantee.. Oooaagghh!! Oh, yeaahh!!”
“Annggaa.. Aaagghh.. Ohh.. Ohh..”
Aku merasakan kenikmatan paling dahsyat dalam hidupku, bersamaan dengan ejakulasi Angga. Kami berpelukan, berguling sementara Angga masih meneruskan tikaman penisnya dalam vaginaku, membawaku semakin jauh dari dunia ini..
“Ohh.. Anggaa.. Ohh.. Kamu.. Udahh.. Bukan perjaka.. Lagi.. Ahh..”
Ia menciumiku, memanjakan payudaraku, membelai-belai rambutku..
Dengan napas yang tersengal-sengal Angga berbisik di telingaku,
“Duhh.. Nggak nyangkah.. Tante.. Nakal banget.. Ahh.. Tapi Angga.. Suka.. Dinakalin..
Tante.. Ehh.. Kontol Angga masih ngaceng nihh.. ehh.. Mau Tante apain lagi..?”

https://heylink.me/Jaguar.QQ/


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,