Tampilkan postingan dengan label agen bandarq. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label agen bandarq. Tampilkan semua postingan

Jumat, 13 September 2024

BERCINTA DENGAN JANDA BAHENOL DAN SANGEAN

https://jaguarqqvip.net/

              JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Perkenalkan Namaku Zakir, Umurku sudah menginjak 22 tahun, Aku sudah punya seorang istri yang cantik dan molek, Tapi masih tidak dikaruniai seorang anak. kami membuka usaha restoran yang besar dan beranggotakan 150orang kariawaan, Hidup kami selalu bahagia dan harmonis tetapi itu semua berubah ketika aku sudah mengenal sih Janda Kembang anak satu itu.

Suatu waktu aku bertemu dengannya dijalan lalu kusapa dan kami ngobrol2 selepas itu hujan tiba2 turun tanpa ada gerimis sebelumnya jadi kami secepat kilat berlari untuk mencari tempat berteduh karena semua pakaian kami basah.DominoQQ

“Hujan nih Ya” kataku.

“Iya nih za, pakaianku jadi basaha semua hufff” jawabnya
lalu kami berdiaman dan berusaha untuk menghangatkan diri masing masing, setelah itu tidak lama Yaya nyeletuk membuka percakapan duluan

“Kamu kedinginan Ya ?” katanya.

“Oh ya Kak saya tinggal dulu ya, mau mandi, habis dari tadi rame sih belum sempat mandi,” katanya lagi. Lalu Diana masuk ke dalam rumahnya untuk mandi.

Setelah setengah jam Diana keluar lagi dengan rambut yang masih basah, dan memakai daster yang membuat saya menahan napas karena kalau kena lampu kelihatan BH dan CDnya yang menerawang dari balik daster yang dipakainya, serta membawa secangkir kopi untukku, dan duduk di kursi yang ada di depanku. Harum sabun mandi yang dipakai saat mandi masih tercium saat Diana duduk, dan ini membuat nafsu saya agak tergugah dan kontol saya mulai ngaceng.BandarQ

“Diminum Kak kopinya,” katanya mempersilakan.

“Nggak terlalu dingin kok”

“Kalau kamu kedinginan sini aku peluk” kataku sambil bercanda.

“Boleh saja kalau kamu mau” tawarnya

tanpa basa-basi langsung kupeluk tubuhnya yang semok dan berisi itu, Yaya Hanya dia dan merasakan kehangatan tubuhku yang kekar. Setelah 15menitan aku mendekap tubuhnya akhirnya hujannya meredah dan kami putuskan untuk pulang ketika kami setegah perjalanan, Yaya memelukku kembali dipeluk tubuhku erat sekali ntah kenapa.Domino99

“Kamu masih kedinginan nah?”tanyaku

Yaya hanya diam dan mempererat pelukannya dan kurasahkan bongkahan toketnya yang menempel kuat dipungggungku dan kurasakan ada tonjolan kecil yang digesek2 oleh YaYa dipunggungku. oh shit! ternyata putingnya yang sudah mengeras akibat hujan ini mungkin YaYa jadi Horny, Karena tau begitu kupercepat laju kendaraaanku sampai kerumah YaYa

“Za? Ayuk masuk dulu ngeteh biar anget dikit” ajaknya menarik tanganku

“Sudah kita diluar saja, ntar nggak enak dilihat tetangga”kataku

Mungkin YaYa sudah dikuasi oleh hawa nafsunya karena tidak tahan lagi dia tidak memperdulikan ucapanku lagi, ketika sudah masuk kerumahnya kulihat ternyata sedang sepi lalu kukunci pintunya dan kudekap tubuhnya langsung kulumat bibirnya dia hanya diam dan bergerak mundur sambil menbinbingku mengarah kedalam kamarnya.DominoQQ

“Mmhhfff Srrup,” desah YaYa yang sedang kesetanan menyedot lidahku.

Aku terus menyerangnya dengan bergairah. Tangankupun tak tinggal diam, kulepas bajunya yang ternyata dia sudah dtidak memakai bra lagi lalu kuremas toketnya yang menantang itu dia semakin kepanasan seperti cacing karena sudah tidak tahan lagi

“Mmmmhhhsss pelan2 saja Za” katanya sambil melepas celanaku dan celana dalamku.

Kugendong dia kearah ranjangnya kubaringkan tubuhnya yang masih sedikit dingin kau kupeluk dia tapi kami masih saling melumat bibir dan tangan kami tidak berhenti memegang satu sama lain. Kontolku yang dari tadi ngaceng tampak tegak sekali. Aku kembali mengulum bibirnya yang sexy itu sambil tanganku mengelusi pantat yang putih. Yaya ciumanku dengan bernafsu. Setelah puas dengan bibirnya aku menyingkapkan pakaian luar dan dalamnya termasuk CDnya, Sudah terlihat dengan jelas tubuh Yaya yang mulus, putih tergulai lemas. Kemudian aku menciumi buah dadanya yang kiri sedangkan tanganku meremas buah dadanya yang kanan.

“Aww… Sshhhtt Mmmmhhhh” rintihnya yang membuat aku tambah bersemangat.

“Toket kamu menggoda sekali Ya? pantes banyak yang pingin ngerasahin tubuh kamu” kataku.

“Hushh, lagian aku sudah lama tidak pernah disentuh oleh lelaki” katanya sambil mengocok kontolku.

“Wahh sayang banget dong, Padahal tubuh kamu masih bagus banget nih” kataku merayunya.

“Aahh sudahlah, lanjutin permainan kita saja” katanya

Lalu aku mulai menjilati memeknya yang telah basah oleh cairan birahi.

“Aahh Oooshhh… Kamu bisa muasin memek ini, aku bakal kasih kesempatan sama kamu nanti” katanya sambil merintih.

“Oooshh oooshh, Aaah.. Mmhh Sshht Mmmmhh!!” rintihnya lagi.

Sesaat kemudian YaYa menekan kepalaku semakin dalam di memeknya, dan ternyata dia mendapat orgasmenya yang pertama. Kuhisap terus klistorisnya sambil kumainkan dengan lidahku membuat dia semakin gila mengelinjang

“Yeh, lemah amat gitu aja kamu udah orgasmee” kataku ngeledek dia.

“Hehe Namanya juga sudha tidak pernah dirangsang kaya gitu, Lihat aja nanti aku balas yah” jawabnya sambil mencubitku

“Whahah,”aku hanya tertawa dan mencium bibirnya sambil tanganku mengosok klistorisnya yang membengkak

“Ooouughh Ssshhhtt Mmmmhh” desahnya perlan dia langsung melepas kulumanku karena sudah bosen dia lebih tertarik untuk menghisap kontolku

“Waktunya pembalasannku! Kamu nikmati saja yah sayang” katanya.

“Lumayan besar juga kontol kamu, Sangggup nggak muasin aku dengan ukuran segini?” tanyanya memasang wajah nakal

“Bisa dong, malah kamu ntar yang minta tambah hihi” kataku mengoda balik

Dia langsung melahap penuh kontolku dihisap dan dikocoknya tanpa henti seperti kehausan “Srupph Srrupphh Srupptt Mmmmhh” bunyi sedotan mulutnya tanganku memajumundurkan kepalanya dikontolku dia semakin ganas menghisap kontolku tanpa ampun dia terus saja menghisap kepala kontolku dengan kuat yang membuatku super kegelian sesekali lidahnya bermain dengan lubang kencingku.

“Aahh enak Ya” desahku

“Aahh enak, enak Ya jilati terus Yan aahh!!” rintihku.

Setelah kurang lebih 20menitan YaYa menghisap kontolku tapi aku tidak segampang itu menjebolkan pertahananku, Dia hanya tertawa karena aku sangat tahan lama. membaringkannya secara telentang. YaYa mengerti dan segera membuka pahanya lebar lebar. Aku segera mengarahkan kontolku dan menyentuh lobang memeknya yang semakin banjir oleh cairannya.

“Buruuan masukin sayang, aku udah nggak tahan lagi” pintanya.

Aku tersenyum memandangnya sambil mengangguk.

“Aaaahwww…Aaaahhh…Sssshht Mmmmhhh” desah YaYa

Walaupun Memek YaYa Masih agak sempit tapi sepenuhnya kontolku masuk kedalam memeknya dibantu oleh cairan kewanitaannya,Aku menghentikan dorongan pantatku dan mendiamkannya sejenak. Setelah nafas YaYa sudah kembali normal aku mendorong laju kontolku ke dalam memeknya.

“Mmmmmhhh Yeahh Aaaahh Yeahhh Ouughhh Sshht Ehmm” erangnya dengan liar.

Mendengar itu aku tambah bersemangat untuk memompa kontolku didalam memeknya. Kemudian aku memeluknya sambil berbisik ditelinganya,

“Aku mau kamu jadi milikku Ya” kataku

“Oohh.. Sshhtt Enakkk tauu…Sudah nanti saja aku beritahu..” racaunya.

“Sudah Entot Saja Memek aku, Puasin akuu!” Katanya lagi.

Aku memperkencang genjotanku dan kudalamkan hujamanku sampai mengenai dinding rahimnya YaYa mendesah sejadinya karena sudah tidak memikirkan apapun karena sudah tenggelam oleh kenikmatan

“Aaaahh teruss Za..aa Enaak bangett Entot Memek aku sampai mentokk” Rancaunya semakin menggila beberapa tangan kananku bermain dengan toketnya yang sintal itu putingnya kupelintir2 sedangkan tangan kiriku memainkan klistorisnya
Karena semua rangsangan itu membuat dirinya bobol dannn….
“Aahaah Sssh..hh Aaah…hh Oohh mmmhh Aaa…kuu..u keee..luuua…rrr Saaayang.g..g” tubuhnya bergetar hebat dan mengelinjang bicaranya terbata2 karena kenikmatan itu melanda pikirannya

Setelah beberapa menit dia sudah agak mendingan, dia mendorongku dan mengenggam batangku dia jongkok diatas batangku dan mengarahkannya kedalam lubangnya,, “Mmmmhhh Aaahssshhh Blesssshh” Perlahan-lahan digoyang pinggulnya maju mundur maju mundur terkadang diputar putarnya kontolku dan dipomponya dengan tenang tapi membuat kepalaku ingin meledak karena goyangannya membuat kontolku serasa ingin meledakkan sperma

“Aahh ssshhtt kamu jagoo banget goyangnya Ya” kataku mengguminya bukan karena dia cantik tapi dia juga pandai memuaskan pria

“Sekarang gantiian kamu yang bakalan kalah denganku” katany mempercepat goyangan dan pompahan memeknya pada kontolku

“Ooohh Aaahhsss Mhhh Aaahh” 20menitan berlalu kami terus menggunakan gaya WOT dan akhirnya aku sudah tidak kuatlagiiii aku berteriak kencang sambil menghujam kontolku dengan kuat sampai mentok rahimnya

“Aaakuu keeeluuarrr Yaa” kuentot memeknya dari bawah YaYa pun sepertinya ingin orgasme juga makanya dia memompa lebih kuat Dann…..

“Aahh!!Aaaaaaaahhhhhhh!!!” kami berdua orgasme bersamaan Jeritku sambil memeluk erat tubuh YaYa lalu kutekan dalam dalam kontolku kusemburkan sperma kental itu didalam

Kemudian kami berdua terkulai lemas

“Nakall bangett kamu yah sampai buat aku orgasme 2kali” katanya

“Aku sudah lama menginginkan tubuhmu Ya”

“Aku sudah tau itu kok, kamu sering memperhatikan Toket dan Mengintip aku mandi”katanya
“Tapi sekarang kamu tidak perlu begitu lagi, sekarang kamu bebas untuk menikmati tubuhku, Aku siap untuk melayanni kamu kok sayang” sambungnya

https://jaguarqqvip.net/


Kamis, 12 September 2024

DIAJARI SEX SAMA TANTE SANGEAN

https://jaguarqqvip.net/



                       JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar


FORUM DEWASA - Saat ini tinggal seorang karyawan yg baru bekerja di kota. Pemuda itu ganteng namun pendiam. aku lihat dari bodinya sepertinya dia aktif olah raga.Karena aku juga sering lihat dia pulang memakai celana pendek dan sepatu olahraga. Pagi ini dia terlihat habis olahraga jadi pasti di kamarnya dia sedang mandi. penghuni kamar lain pulang kampung karena yg lain mahasiswa pulang liburan. Jadi kami hanya berdua. Wahhh …. kesempatan nih.

Karena hari ini dirumah sepi membuat diriku makin kesepian tdk ada teman bicara. Sopir dan pembantuku pulang karena ada keperluan pribadi. Sedangkan tukang kebunku tdk menginap karena rumah dia dekat dengan rumahku. Aku tdk keberatan mereka pulang karena masih ada anak kost yg tinggal jadi tdk ada masalah aku sendirian. aku Penasaran dan ingin cari teman obrolan. aku cari alasan untuk ketemu pria itu, aku iseng dan bertanya tentang laptopku. Maka aku menuju ke kamarnya.DominoQQ

Karena di rumah sepi dan lagi santai aku hanya mengenakan lingerie warna hitam kesukaanku. Jika dilihat pasti kelihatan dalamannya.pria manapun yg melihat pasti akan terangsang. Aku tak ambil pusing. Jika dia memang pri sejati tak ada salahnya bercinta dengan pemuda ini. Perjaka lagi. hehehe .. senyumku dalam hati. Ternyata pintunya kamarnya tdk terkunci. Pelan-pelan kuketuk pintunya kubuka pintunya dan akupun masuk dengan rasa penasaran.

Rupanya dia sedang di kamar mandi dan dia tdk menyadari kehadiranku. Kemudian aku masuk. Terlihat dia sedang berdiri menghadap bak mandi. Tubuhnya dalam keadaan telanjang sepertinya mau mandi. Secara keseluruhan dia terlihat gagah. Akhirnya kudatangi dia. Terlihat matanya terpejam menikmati apa yg sedang dilakukannya. Dari gerakan pada lengannya kutahu dia sedang mengocok ‘penis’nya. Segera kutujukan mataku ke arah selangkangannya.

Apa yg kulihat saat itu bikin aku kagum, bahkan membuat nafasku sesak tersengal-sengal. Tangannya sedang menggenggam ‘penisnya’nya, yg kelihatan besar dan panjang sekali. Ujung kepala ‘penis’nya bulat, terlihat keras dan mengkilat. Seperti orangnya warnanya juga cokelat tua agak kehitam-hitaman. Dia mengocok-ngocok ‘penis’nya yg mengagumkan itu. Rupanya dia sedang mandi dan membersihkan penisnya. woww ini gua suka, lelaki yg rajin membersihkan penisnya. Gerakan membersihkan penisnya seperti masturbasi membuat aku kedalam khayalan kenikmatan. Dan ku juga terbawa untuk memejamkan mataku. Terbayangkan olehku hal yg tdk-tdk yg juga membuatku terangsang. Jadi ingin aku merasakannya. ahhhh pasti nikmat.Domino99

Kurasa sesuatu yg menggelegak dalam diriku. Sekali lagi aku sampai menelanludah. Lalu kuberanikan diriku untuk menyapanya, …

“Randi Besar amat sih penismu?” Dia terlihat sangat terkejut. Tersipu-sipu ia berkata, …
“Aduh Tante kok ada di sini … !” Segera kutenangkan dia, …
“Gpp, Gpp kok.” Lalu aku mendekati dia sambil mengulurkan tanganku ke arah ‘penisnya’ aku berkata, …
“Coba Tante lihat dong! Ukurannya kok sampai segede ini sih?” Malu-malu dia berusaha menghindar, tapi terpegang juga olehku ‘barang kepunyaan’nya.BandarQ

Setelah terpegang dia tdk terus berontak, malah dibiarkannya aku mengusap-usap ‘alat kejantanan’nya itu. Setelah aku usap-usap dia terlihat sudah mulai mampu menguasai diri lagi. Malah rupanya keberaniannya timbul. Dengan gaya lugunya dia bertanya, …

“tangan tante lembut sekali”
“Eh ngomong-ngomong mau diterusin nggak?” Dengan manis dan lugu bengong, …
“setengah bertanya”Maksud Tante.”
“Mau saya bantuin nggak?” Terlongo dia memandangku dan bertanya, …
“Emangnya bantu apa tante?” Sambil tersenyum genit aku berkata kepadanya, …
“Kalau kamu mau, tak bantu bersihin penismu … !” Bukan pakai sabun, tapi pakai lidah tante. Dijamin enak loh …. kataku.

Dia tdk perlu menjawabnya toh tetap aja aku akan memaksanya. Karena aku sudah memegang penisnya. Lalu kulepas dasterku.

“Kebetulan aku belum mandi, sekalian mandi disini boleh dunk”. Mandi asik bareng dia pasti asik.
“Kamu mau aku ajarin nggak?” kataku setengah bertanya. Kalaupun di bilang tdk mau, tetap akan aku paksa. Karena aku sudah tak tahan lagi.
“Ajarin apa tante” …Tak perlu aku jawab akhirnya kugarap penisnya
“Aduh tante, geli banget dan enakkk!” Erang Randi.
“Panggil aja aku Neng aja ya”. Kedua lengannya mengencang menygga tubuhnya, sampai terlihat otot-ototnya menonjol gagah.
“Randi! Randi! Besar amat ya kepunyaan kamu ini, kataku.

Beberapa saat hening tanpa ada suara, sementara aku terus mengocok-ngocok lembut ‘barang kepunyaan’ Randi. Sampai akhirnya terdengar lagi Randi bertanya, …DominoQQ

“Tante, katanya kalau orang bule seneng ngemutin pake mulut yah?” Pertanyaan ini kurasa semakin menjurus dan membuatku terusik oleh keinginan terpendam yg ada di hatiku.

Dengan singkat kujelaskan padanya, …

“Ah bukan orang bule aja, orang Indonesia juga mau.” Emang kamu pikir aku nggak mau.

Bodohlah aku jika tdk mau melumat penismu. Perjaka lagi. Ya iyalah …. rasanya beda gitu loh …. yg biasa aku pegang …. Berkahku hari ini aku sebentar lagi merasakan sperma perjaka …. woowwwww … pasti nikmat … Sambil sesekali penisnya aku cepit dengan susuku dan kugesek-kesekan sambil kuciumi dan kujilati ujung penisnya.

“Sarat sebagai laki-laki ya ITU-nya bisa bangun, besar, panjang, keras samakuat.” AKu sedikit menggurui. Kembali Randi nampak bersemangat, …
“Oh kalau itu sih Randi mampu … Aku membisikkan kesediaanku. Lalu Randi berkata dengan penuh keseriusan, …
“Aduh mau tante, !” Pada saat bibirku mendarat di atas ‘kepala kemaluan’nya dan mengecupnya Randi mendesah, …
“Aduh geli tante, enak.” Apalagi waktu mulai kujilat-jilat dengan lidahku, ia betul-betul merasakan nikmatnya.

Tubuhnya mengejang keras, …

“Aduh Tante geli sekali.” Begitu kumasukkan ‘ujung kemaluan’nya yg seperti ‘topi baja’ itu ke mulutku, lalu mulai aku kulum, Randi mengerang panjang. Karena keenakan dia sampai menekan kepalaku ke bawah. Dipenuhi oleh ‘ukuran kejantanan’ lelaki yg sebesar itu aku sampai sulit bernafas. Untung aku sudah cukup berpengalaman dalam hal ’seks oral,’ sehingga dengan mudah aku bisa menyesuaikan gerakan bibir, lidah dan mulutku.

Ketika ujung ‘tongkat kejantanan’nya menyentuh langit-langit mulutku, aku merasakan lonjakan gairah yg membawa nikmat.Manis sekali anak ini, akupun jadi semakin menyukainya. Langsung kuperhebat emutanku, sampai aku sendiri semakin terangsang. Sewaktu aku sudah mulai hanyut, ternyata masih juga kudengar permintaan Randi. “Neng,” … panggilnya, … “Tante.”

Karena sudah terangsang dari tadi, terutama setelah mulai mengemut ‘penisnya’, beberapa usapan saja sudah cukup untuk membawaku ke puncak rasa jasmaniku. Aku mengaduh, merintih dan mengerang sambil terus menjilati ‘barang kepunyaan’ Randi. Laki-laki itu sampai melihat aku dengan pandangan agak heran. Tapi tdk kuperdulikan lagi dirinya. Terus aku emuti ‘penis’ Randi di mulutku, sampai gelora rasaku mereda. Setelah itu yg aku sadar adalah betapa pegalnya rahang mulutku, karena dari tadi mengemuti kepunyaan Randi dengan tanpa henti.

Sedikit-sedikit mulai ada rasa jengkel juga karena daya tahan kejantanan lelaki itu kuat sekali. Hampir aku sentak dia ketika sekali lagi kudengar suaranya berbicara kepadaku.

“aaahhhh,” … katanya, …
”tante.”
“Saya hampir keluar tante.” Rasa gairah semakin merangsang diriku, semakin keras juga aku mengemut dan mengisap ‘alat kemaluan’ Randi.

Hingga akhirnya seluruh tubuh Randi mengejang keras, begitu juga batang kejantanannya di mulutku.

“Ahh … ahh … tante … tante … ahh … Aduhhh … aaahhhhh …,” … Randi mengerang keras dan panjang.

Rupanya dia sedang mengalami puncak kenikmatannya di mulutku. Semburan demi semburan sperma Randi memasuki rongga mulutku. Inilah sperma rasa perjaka, benar-benar nikmat apalagi masih hangat.

Banyak sekali, kental, dan asin rasanya. Supaya tdk terselak kutelan sebisa-bisanya. Tapi setelah aku tdk tahan lagi kubiarkan sebagian tertumpah dari mulutku dan terjatuh ke tubuh Randi. Kujilati sperma yg menempel di tubuhnya hingga tak tersisa. Beberapa saat kemudian keadaan mulai mereda. Kudengar suara nafas Randi lembut. Alat ‘kejantanan’nya yg masih berada dalam genggamanku ternyata masih keras juga. Sengaja tdk aku keluarkan semua spermanya agar dapat menikmati lebih lama di vaginaku.

Ber-oral seks di kamar mandi membuat kami kedinginan aku merasakan sperma pemuda lebih nikmat menghilangan rasa dingin. Penisnya masih aja tetap ngaceng sehingga ini membuat aku ingin menungganginya dan memasukkan dalam vagina. Lalu kuambil handuk yg sudah kubasahi dengan air panas dan kubersihkan seluruh tubuhnya.

Kutarik tangannya dan menuntunnya kembali ke kamar tidur. Kuarahkan supaya ia duduk di atas ranjang, lalu aku menelungkup di hadapannya. Kedua tanganku mulai mengusap-usap ‘batang kejantanan’ Randi. Ukurannya memang luar biasa. Tadi dalam keadaan Randi berdiri, kalau ‘batang keras’nya ditegakkan sepertinya panjangnya sampai ke pusarnya. Sekarang dalam keadaan dia duduk panjangnya jelas meliwati pusarnya itu.

Bibirnya kukulum,

”Hmmmhhhh… hmmhhhhhh…” dia mendesah-desah.

Setelah puasmelumat bibir dan lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya makin kebawah lalu kuciumi dadanya.

“Hmmmhhhhhh… aduuhhh enak ..” rintihnya.

Dia terus mendesah sementara aku mulai menciumi perutnya, lalu pusarnya, sesekali dia berteriak kecil kegelian. Akhirnya penisnya yg sudah ngaceng berat kupegang dan kukocok-kock,

“Ahhhhh… Hhhh…. Hmmhmh… Ohhh …” dia cuman bisa mendesah doang. penisnya langsung kukenyot-kenyot, sementara dia meremas-remas rambutku saking enaknya,
“Ehmm… Ehmm…” Mungkin sekitar 5 menitan aku ngemut penisnya, kemudian aku bilang,
“Randi… sekarang giliran kamu yach?” Gantian apa tante? Dia setengah tersentum. Gantian jilati vaginau” kataku.

Dia cuma tersenyum, lalu bangkit sedangkan aku sekarang yg ganti tiduran. Dia mulai nyiumin bibirku. kemudian mulai menciumi leherku sementara tangannya meraba-raba toketku dan diremasnya.

“Hmhmhhm… Hmhmhmh…” ganti aku yg mendesah keenakan.

Apalagi ketika dia menjilati pentilku yg tebal dan berwarna coklat tua. Setelah puas melumat pentilku bergantian, dia mulai menjilati perutku dan kemudian langsung menciumi vaginaku dengan penuh napsu, otomatis pahaku mengangkang supaya dia bisa mudah menjilati vagina dan it ilku.

“Ahh.. Ahhhh…” aku mengerang dan mendesah keras keenakan. Sesekali kudengar “slurrp… slurrp…” dia menyedot vaginaku yg sudah mulai basah itu.
”Ahhhh… om… Enak …” desahan ku semakin keras saja karena merasa nikmat, seakan tdk peduli kalau terdengar orang di luar. Napsuku sudah sampe ubun-ubun, dia kutarik untuk segera menancapkan penis besarnya di vaginaku yg sudah gatel sekali rasanya, pengen digaruk pake penis.

Tak sabar aku melihat, segera aku pingin merasakan nikmatnya penis gedenya. Kemudian aku pegang penisny da kumasukkan ke dalam vagina dan setelah itu kunaiki dia.

Auwwww …… luar biasa enaknyaaa …. Ahhhhhhh … setengah berteriak aku merasakan kenikmatan. Sambil duduk di ujung tempat tidur. Kugenjot vaginau dan Aksiku kubarengi dengan teriakan-teriak keras khas kenikmatan yg membuat aku mandi keringat.

Lama di atas staminaku drop juga, lalu kumimta dia ganti posisi. Kucabut penisnya kemudian aku terlentang. Pelan-pelan dia memasukkan penisnya ke dalam vaginaku dengan satu enjotan keras dia menancapkan seluruh penisnya dalam vaginaku.

“Uh… uhhh…. Ahhhhhhh…nikmat banget” desahku ketika dia mulai asyik menggesek-gesekkan penisnya dalam vaginaku.

Aku menggoyang pinggulku seirama dengan keluar masuknya penisnya di vaginaku. Dia mempercepat gerakannya. Gak lama dienjot aku sudah merasa mau nyampe,

“Ah…… sepertinya mau… ahhh…” dia malah mempergencar enjotan penisnya divaginaku,
“Bareng nyampenya ya, aku juga dah mau keluar”, katanya terengah.

Kakiku kunaikkan ke pundaknya yg kokoh hingga penisnya terasa mentok menyentuh rahimku. Nikmat yg kurasakan sungguh luar biasa. Dari penyebab awalnya dimana norma sopan dan adab tak lagi dijadikan batasan membuat aku juga bisa berlaku saenakku, kini kurenggut kepala nya yg berambut cepak itu. Kudekatkan ke wajahku dan kukenyoti bibirnya sambil kukasari kepalanya. Vaginaku yg gatalnya semakin nggak ketulungan membuat aku jadi buas, binal dan liar… suatu peristiwa yg tak pernah terjadi saat aku bersanggama dengan suamiku selama ini. Mungkin ini pengaruh dari tubuhnya yg atletis itu, atau aroma keringatnya yg maskulin itu, atau nikmatnya dientot dengan penisnya yg dahsyat itu? aku tak tahu….

Aku menggelinjang-gelinjang dengan sangat hebatnya. Aku berteriak histeris tertahan sebagai wujud pelampiasan nafsu birahiku yg tak terkendali ini. Aku ingin dipuaskan sejadi-jadinya. Aku berguling ke atas. Dengan rambutku yg telah lepas terurai dari ikatannya dan dengan keringat yg semakin membasah mengucur dari tubuhku, aku tumpakin tubuh nya. Aku desakkan habis-habisan vaginaku ke penisnya untuk menggaruk lebih keras kegatalan birahi di dalamnya. Aku sangat gelisah dan resah menunggu hadirnya orgasmeku.

Setiap kali aku mendongak dan menyibakkan rambutku kemudian kembali menunduk histeris. Tangan-tanganku mencekal bukit otot di dadanya hingga kuku-kukuku menancap dalam ke dagingnya. Randi seakan tak mau kalah. Dia membenamkan wajah tampannya ke payudaraku untuk menyusui kedua belah payudaraku yg ranum itu sepuasnya. Sementara di bawah sana, rasa gatal yg sangat nikmat mendesaki vaginaku.Aku tahu ini sebagai tanda bahwa tak akan lama cairan birahiku akan tumpah ruah. Aku sudah demikian lupa diriku. Enjotan penisnya makin cepat saja, sampe akhirnya,

“Randi, aku nyampe aah”, badanku mengejang karena nikmatnya, terasa vaginaku berdenyut meremas penisnya sehingga diapun menyodokkan penisnya dengan keras,
“ahhh, aku aah”, terasa semburan pejunya yg deres divaginaku.

Akhirnya kami sama-sama mencapai kepuasan puncak kami. Cairan hangat yg menyemprot dari penis Aldi ke dalam vaginaku langsung disambut dengan muntahan berlimpah cairan birahi vaginaku. Aku langsung tersungkur sementara kedutan-kedutan penisnya belum sepenuhnya usai.

Untuk sesaat kami memang beristirahat. Namun nafsu birahi yg masih berakar kuat di tubuh kami masing-maisng mendorong kami untuk melakukannya lagi dan lagi. Siang hari itu kami habiskan bak pengantin baru. Kami bercinta sepuasnya dalam berbagai gaya, diakhiri dengan doggy style yg spektakuler di ranjangku.

Sebelum tertidur Randi sempat memandangku mesra. Katanya lirih, …

“tante, Terima kasih!” Akupun tidur di ranjang bersamanya. Sambil kupegang penis dan bersandar dadanya.

Kami berpelukan dengan mesranya, sambil dia mencium rambutku. Indah sekali.

Sebelum tengah malam kami terbangun. Saat aku terbangung pemandangan tubuh telanjang Randi, yg sebagiannya telah terbungkus selimut, mengantarku ke dunia mimpi. Sekali lagi aku tdk bisa membiarkan penis ngaceng dibiarkan begitu saja. Tentuk saja mulutku gatel untuk ngemut dan jilat. Sebelum dia sempat bertanya lebih jauh lagi kuminta ia terlentang di ranjang.

Kesempatan ini tak kusiakan untuk menggarapnya sekali lagi. Tak sempat dia menolak kuemut dan kumainkan penisnya dengan tanganku. Setelah itu malam ini kita bertempur lagi dengan suasana lebih romantis yg menggairahkan.Karena aku mengajak dia bercinta di halaman dalam rumahku. Sungguh suasana yg tdk pernah aku lakukan. Di bawah sinar bulan aku beraksi sesuka hati, sementara dia pasrah pada apa yg aku lakukan termasuk mengajari gaya favourtiku Doggy style, woman on top dan kuda liar kulakukan dan dia hanya bisa menurut apa yg aku perintahkan. Bagiku yg penting aku menikmati kepuasan, sesuatu yg lama tdk aku dapatkan.

Bahkan kali ini lebih special karena bercinta dan merasakan sperma dengan seorang perjaka. Sungguh suatu kenikmatan yg tiada tara. Walaupun aku harus menuntunnya, tapi aku puas menikmati penis dan sperma seorang pemuda. Perjaka lagi. Malam ini aku menikmati pergumulan di taman rumahku.

Akhirnya kami sama-sama terkapar dan telanjang dengan peluh dan keringat keluar deras, walaupun sebetulnya hawanya dingin. Beberapa kali ke depan setdknya aku akan menikmati dan merasakan bercinta dengan daun muda ini.

https://jaguarqqvip.net/


Selasa, 10 September 2024

MENJINAKAN IBU KOST

https://jaguarqqvip.net/

            JaguarnQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Umurku yang sudah 25 tahun sampai saat ini masih belum selesai kuliah, aku akui dalam akademis aku termasuk orang gagal, tapi kalau meluntuhkan hati wanita aku jagoannya, kali ini aku akan menceritakan kisahku yang nyata dimana aku menikmati memek perawan , kisah ini terjadi saat aku mendapat kos kost san baru, dari pagi sampai sore berputar putar UGM akhirnya aku mendapatkan tempat kost kostan yang aku dambakan.

Awalnya gak begitu suka, karena tempat kosnya terpisah jauh dari temen2 aku yang lain. Tempatnya juga terlalu masuk ke lorong-lorong. Tapi ada satu hal yang membuat aku mutusin buat ngambil kosan disana, yaitu anak ibu kosnya yang cakep alang kepalang. Namanya Yani, mahasiswi semester 3 di UGM.DominoQQ

Pertama kali aku ngeliat dia, jantung aku langsung berdesir karena doi manis banget. “iya, kosan yang disebelah ada kok kak, tapi Cuma satu kamar.” Begitu suaranya ramah ketika pertama kali aku komunikasi sama doi. Ibu kosnya juga baik.

Namun ibu kos nya yang berprofesi pedagang di Sleman belum pulang. Yani mengatakan kalau ibu dan bapaknya berdagang pergi pagi pulang malam. Akhirnya sore besoknya aku mutusin untuk ngambil kamar kosan yang bersebelahan langsung dengan rumah ibu Kosnya.
Walau tinggal terpencil jauh dari temen2, gak masalah lah.. yang penting aku bisa dapetin nih si bidadari khayangan. Malam itu aku udah ready untuk tinggal di kosan baru aku. Begitu keluar, ehh.. ternyata gebetan aku Yani lagi telponan diluar sambil duduk santai di teras rumahnya.Domino99

“wah.. kesempatan buat pdkt nih..” dalam hati aku. Setelah nungguin dia selesai telponan lumayan lama, akhirnya aku keluar kamar dan samperin doi.
“Hai.. lagi ngapain?” sapa aku sambil melempar senyum.
“Eh, lagi santai aja kak.” Balasnya membalas senyum aku. “Telponan sama siapa?” “Sama pacar kak” jawabnya.
Plaaakk.. aku serasa kena tampar. Ternyata doi udah punya pacar. Habis deh! Namun, pembicaraan tetap berlanjut. Walau Yani sudah punya pacar, aku tetap pengen akrab sama dia. Siapa tau ntar dia putus, siapa tau ntar dia bosen sama pacarnya..
Siapa tau.. siapa tau.. aku menghibur diri. Aku perhatikan wajah manis Yani. Bener-bener wajah bidadari! Kulitnya halus tanpa jerawat. Ternyata ada tai lalat mungil di pipinya. “Kak kok ngeliatin Yani gitu sih?” tanya Yani risih.
Aku tersadar. “Ehh.. gak. Ternyata Yani punya tai lalat di pipi yah?” tanya aku. “Orang yang punya tai lalat di pipi itu beruntung lho..” ucap aku keumudian.

“Iyalah beruntung! untung aja tai lalat, kalo tai kebo gimana coba?” seloroh aku. Yani langsung ketawa. Manis banget ngeliat dia ketawa. Akhirnya malam itu aku berhasil ngobrol panjang lebar dan ketawa ketiwi bareng Yani.
Bahkan setelah cerita tai lalat itu, Yani bahkan nunjukin kalau dia punya tanda lahir di lengannya.
“Mana mungkin itu tanda lahir! Itu tatto tuh!” aku langsung aja nuduh.
“Sumpah kak ini tanda lahir!” balasnya.
“Gak percaya! Pasti kamu orangnya tattoan yah! Harus diperiksa nih!” tuduh aku.

Dia malah tertawa cekikikan. Aku senang.. Paginya, aku sempetin dulu olahraga pagi. Angkat barbel dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat aku.
Punya badan atletis dan berotot memang kharakteristik aku. Alah.. Tiba-tiba aku denger suara cebar-cebur dari kamar mandi. Aku selidiki asal suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar aku.
Ternyata disebelahnya kamar mandi! Aku coba dengerin suara gemercik air tersebut. Ternyata suara berikutnya adalah lantunan nyanyian seorang gadis. Tidak salah lagi, itu suara Yani! Aku begitu menikmati suara nyanyiannya.BandarQ

Merdu banget! Akhirnya timbul pikiran kotor aku. Dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi itu bisa aku panjat! Akhirnya dengan secepat kilat, otak aku berfikir keras. Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang tingginya dua setengah meter ini.
Setelah yakin orang tua Yani sudah berangkat pergi berdagang dan Yani pasti sendirian di rumah, aku nekat untuk ngintipin Yani mandi. Dengan bantuan kursi, akhirnya aku bisa mencapai ujung tembok paling atas. cerita dewasa

Pelan-pelan aku angkat kepala untuk melihat pemandangan disebelah sana. Ternyata benar! Yani sedang mandi sambil bernyanyi. Cerita Panas: Nikmatnya Memek Perawan Anak Ibu Kost | Yani dengan wajah manis itu ternyata punya tubuh yang sangat seksi.
Dari ujung rambut hingga ujung kakinya dapat aku liat secara jelas. Payudaranya yang montok bergelantungan. Kulitnya putihnya yang dibalut busa-busa sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh didaerah kemaluannya dapat terlihat jelas.
Hal itu tanpa sadar sudah membuat batang kemaluan aku langsung mengeras. Yani masih asyik menggosok-gosok bagian tubuhnya dengan sabun. Yang membuat aku gak tahan yaitu terkadang tangannya meremas payudaranya sendiri.

Kilauan sabun dari payudaranya yang putih licin oleh sabun membuat aku serasa mau pingsan. Sejurus kemudian, Yani membilas sabunnya dengan menimba air. Kulitnya makin terlihat putih bercahaya. Berikutnya bagian selangkangannya yang dicuci dengan air.
Diluar dugaan aku, ternyata Yani mengelus-elus bagian kemaluannya. Awalnya aku berfikir Yani melakukan pembersihan di daerah vaginanya. Ternyata, ia begitu keasyikan mengelus-elus daerah yang berbulu tersebut.DominoQQ

Aku liat matanya sudah merem-merem keenakan. “Ohh tidaakk.. Yani sedang masturbasi!” Baru kali ini aku melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi. Secara jelas aku menonton Yani yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir kemaluannya.
Secara tak sadar aku jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi aku sangat rawan. Bisa bahaya kalau sampai ketahuan oleh Yani. Malu banget lah, baru satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku kurang ajar. Ternyata bata yang menjadi pijakan aku tak sanggup lagi menahan pijakan aku.
Akhirnya salah satu batu bata tersebut terjatuh. Yani jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya. “Mati aku kalo Yani sampai tau!” batin aku terus cemas. Aku langsung menghentikan tontonan langka nan sangat istimewa tersebut.

Aku segera turun dari dinding yang aku panjat buru- buru. Ternyata Yani menyadari dirinya diintip. Yani segera memakai handuknya dan buru-buru keluar kamar mandi. Aku segera menuju pintu kamar mandi untuk menghalangi dan menenangkan Yani, kalau-kalau ia berteriak. Bisa mampus aku kalau dia ngadu ke ortunya.

Ternyata aku yang buru-buru melintasi pintu kamar mandi langsung bertabrakan dengan Yani yang baru saja keluar kamar mandi. Handuk Yani langsung tersibak, ia terjatuh. “Maaf.. maaf..” Cuma itu yang bisa terlontar dari mulut aku sambil membantu Yani untuk berdiri.
Aku langsung mengambil handuknya. Yani tampak kelabakan ketika handuknya hampir saja copot. Yani tidak memakai apa-apa selain handuk yang membuat payudaranya menyembul kelihatan.

“Kak, ngintipin Yani barusan yah?” tanya Yani dengan menundukkan kepalanya.
Ia menunduk mungkin karena ia malu. Karena baru saja ia melakukan masturbasi. Aku jadi ngerasa bersalah.
“Maafin kakak ya.. Kakak menyesal banget” aku ucapin itu dengan nada memelas. Yani cuma mengangguk tapi masih menunduk. Tangannya masih memegang handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu dia berjalan pelan kedalam rumahnya sambil terisak.
Matanya berkaca-kaca. Aku jadi tambah merasa bersalah. “Blum ada lho yang ngeliat Yani gitu, kok kakak tega sih?” suaranya lirih. Akhirnya aku anterin Yani ke kamarnya. Aku bimbing dia menuju kamarnya.

Dibenak aku semuanya campur aduk. Perasaan bersalah udah membuat dia trauma. Mungkin saja bagi cewek hal seperti itu bisa membuatnya trauma. Sesampainya dikamar Yani, aku malah memeluknya.
Terlintas dipikiran aku, kalau cewek sedih atau nangis untuk menenangkannya dengan di peluk. “Yani maafin kakak ya..” aku bisikin itu ke telinganya. Sekali lagi Yani mengangguk. Dari pelukan, aku beralih mendekap Yani.
Aku cium pipinya kemudian bibirnya. Serentak tangan aku juga ikut memainkan perannya meremas dada Yani dari luar handuknya.

“Kakak! Ngapain sih ini!” ucap Yani kaget. Dalam fikiran aku, kepalang basah mandi aja!
Tanggung ketahuan ngintipin Yani mandi, kenapa gak aku tidurin aja sekalian? Mumpung kesempatan ada! Aku dorong Yani ke tempat tidurnya.
Pintu kamarnya segera aku kunci. Handuknya dengan mudah aku lepas. Bibir Yani aku lumat dan kulum sejadi-jadinya. Tangan aku menjamah payudaranya yang montok. Yani berontak dan kakinya menghentak-hentak gak karuan.

“Kakaaaakk..” Yani berteriak. Aku mulai cemas. Nanti kalau ada warga yang dengar gimana? Aku bisa dihajar masa.
Akhirnya aku menghentikan aksi brutal aku. Aku mutusin untuk membujuk Yani pelan-pelan.
Sambil mengelus-elus bahunya dan membelai rambutnya aku ngomong pelan-pelan “Yani, tenang aja yaa.. kakak gak bermaksud nyakiti Yani. Kakak gak mungkin menyakiti Yani karena kakak sayang banget sama Yani..” bisik aku pelan-pelan ke Yani.
Aku cium leher Yani, tangan aku mulai lagi main-main mengelus payudaranya, meremas, kemudian turun ke daerah kemaluannya.
“Kakak, Yani mohon jangan kak” Yani memelas ketakutan. “Yani tenang aja yaa.. Kakak gak akan nyakitin Yani.
Kakak Sayang sama Yani.” Bujuk aku pelan-pelan sambil terus memainkan daerah kemaluannya. Tangannya terus mendorong-dorong aku. Yani ketakutan setengah mati. Aku terus memberikan rangsangan dengan terus menciumi leher Yani.
Kemudian turun dan menjilati puting susunya yang memerah. Sementara tangan kanan aku mengelus-elus daerah vaginanya. Jari tengah aku mulai masuk ke lipatan bibir vaginanya. Aku terus mainkan itu pelan-pelan.

“Kakak.. Yani mohon, Yani masih perawan kak.. Yani takut..” Yani masih memelas. Tangannya terus memegangi tangan kanan aku yang bergerilya didaerah bibir vaginanya. Aku cuma jawab permohonan Yani dengan ciuman dan kuluman dibibirnya.
Aku terus lumat bibir Yani dan bibir vaginanya dilumat jari tengah aku. Perlahan aku masukin jari tengah aku dengan pelan-pelan. Terasa daerah vagina Yani sudah basah. Mengetahui daerah vagina nya sudah basah dan licin, aku jadi yakin kalau sebenarnya Yani juga menikmati permaikan aku.

Yani juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat. “Yani, kak masukin jari kakak pelan-pelan ya.. gak sakit kok.. Yani tenang aja yaa..” Belum lagi Yani memberikan persetujuannya, jari tengah aku sudah menikam masuk ke vaginanya.
Akhirnya jawaban Yani Cuma erangan dan rintihan. Aku terus mainkan dengan memasukkan jari tengah aku kedalam vaginanya sedikit demi sedikit. Akhirnya bisa masuk semua jari aku! “Kakak.. Yani takut kak..” Yani terus menceracau.
Tapi kakinya malah membuka lebar dan sesekali nafasnya mendesir berat. Aku yakin Yani sebenarnya mungkin saja sering bermasturbasi. Cewek-cewek seperti Yani mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi.
Seperti yang aku liat barusan di kamar mandi. Aku makin sibuk. Tangan kiri aku membelai rambutnya, mulut aku sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan kanan aku memasukkan jari kedalam liang vagina Yani yang makin banjir dengan cairan dan licin.
Akhirnya aku gak tahan lagi. Dengan sekejap segera aku lucuti semua pakaian aku hingga kami berdua sudah benar-benar telanjang bulat. Segera aku tindih tubuh Yani yang terkapar. “Yani, kita coba masukin yuk..

Tahan sedikit ya.. mungkin agak sakit.” Yani dengan lugunya mengangguk. Tampaknya ia sudah diliputi gejolak syahwat yang sangat. Aku makin bersemangat. Perlahan aku gosok-gosokin penis aku yang udah tegang dari tadi ke bibir kemaluan Yani. Yani yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Jiwa raganya sudah diliputi kenikmatan seks.
Setelah penis aku licin dengan cairan Yani, perlahan aku tusukin penis aku ke dalam liang kemaluan Yani. Walaupun pekerjaan aku halus dan pelan, tetap saja Yani merintih kesakitan. Sekarang penis aku bercampur dengan cairan licin dari Yani dan darah keperawanannya. Yani menangis.

Namun bibirnya terus mengeluarkan suara “ahhh.. ahhhh.. kakak..” Aku gak mau ambil pusing. Aku sibuk dengan mendobrak vagina Yani yang sangat sempit agar batang kemaluan aku bisa masuk lebih dalam lagi.
Dibantu dengan cairan pelicin Yani yang sudah banjir, penis aku bisa masuk semuanya. Aku terus menggenjot dengan memaju mundurkan batang kemaluan aku. Sesekali aku cium dan jilatin leher Yani hingga ke payudaranya.
Kemudian putinya aku hisap sekuat-kuatnya. Akhirnya aku liat tanda-tanda Yani akan orgasme. Segera aku pacu kecepatan goyangan aku. Aku pun pengen keluar dan klimaks. Akhirnya Yani lebih dahulu mencapai klimaks dan berteriak “Kakakk…” Berurutan setelah itu aku juga keluar menyemprotkan cairan sperma aku didalam memeknya.

“ahhh.. Ahhhh.. Yani..” Aku **kan beberapa kali semburan dengan menekan penis aku sedalam-dalamnya kedalam liang vaginanya. Yani pun menjepitkan pahanya. Akhirnya untuk beberapa saat kita terbuai merasakan nikmatnya orgasme.
Beberapa saat setelah itu terasa kedutan dan denyutan dari vaginanya. Penis aku belum aku cabut. Batang kemaluan aku itu aku biarin sampai lemas didalam vaginanya Yani. Aku terus perhatikan wajah cantik Yani yang termenung sayu.
Sesaat aku jadi kasihan telah melakukan ini semua kepada Yani. Kembali aku elus-elus dan benerin rambutnya yang berantakan. Aku tatap matanya dalam-dalam sambil berkata pelan “Yani, mau gak jadi pacar kakak?” Yani hanya diam.
Aku tau dia udah punya pacar. Tapi aku sama sekali gak tau apa yang mau aku katakan selain itu kepada Yani. Aku pasang kembali celana dan keluar dari kamar Yani. Yani masih termenung sayu diranjangnya dan belum memakai pakaiannya. Aku udah siap dengan segala konsekwensi dari perbuatan aku barusan.

Setelah itu aku langsung berkemas di dalam kamar kos aku. “Mungkin setelah ini Yani akan mengadukan semua itu ke orang tuanya dan aku bakal di usir” pikir aku. Siang harinya, aku sudah selesai beres-beres barang-barang.
Aku pengen cabut duluan sebelum aku di usir sama orang tuanya Yani. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal terjadi ke aku. Ternyata pintu kamar kos aku diketuk. Setelah aku buka ternyata Yani. Aku persilahkan Yani masuk.
Yani pun masuk kedalam kamar aku. Dia liat aku sudah packing barang-barang siap-siap mau kabur. “Kakak mau kemana?” tanya Yani. Aku cuma diam. “Kakak gak boleh pergi! Yani takut.. gimana kalau Yani sampai hamil? Kakak harus tanggungjawab untuk semua ini!” kata Yani lirih.
“Baiklah kakak gak akan pergi. Kakak akan tanggungjawab kalau terjadi apa-apa. Tapi kakak mohon jangan kasih tau orang tua Yani ya..” pinta aku. Yani hanya mengangguk. Matanya masih sembab karena menangis.

Aku jadi kasihan, akhirnya Yani aku peluk lagi. Seminggu setelah itu, aku dan Yani Cuma diam-diam dan tak ada tegur sapa. Tapi akhirnya aku beranikan diri lagi untuk menyapanya dan mengajaknya bercanda lagi.
Akhirnya, aku bisa ngajakin Yani untuk berhubungan badan lagi. Kadang dikamar aku, kadang dikamar dia. Bahkan dia sempat tidur di kamar aku, padahal orang tuanya ada dirumah. Ternyata Yani selalu diliputi gairah.

Permainan seks kami semakin hari semakin fariatif. Dalam waktu tak kurang dari seminggu, Yani sudah berani menelan habis sperma yang aku semburin didalam mulutnya. Seks lagi dan lagi.. kami berdua sama-sama diliputi gairah yang membara.
Walaupun status hubungan aku belum jelas hingga saat ini, aku tetap menjalani ini sama Yani. Yani tetap pacaran dengan pacarnya, tapi kalo soal ranjang Yani lari ke aku. Hampir setiap malam Yani mampir ke kamar aku buat gituan.

Kadang setelah gituan dia balik ke kamarnya, kadang tidur di kamar aku. Sejak saat itulah, Yani ternyata diam-diam juga main sama pacarnya. Aku pernah nanya ke Yani, apa dia pernah melakukan hubungan badan dengan cowoknya? Awalnya Yani bilang belum.
Tapi setelah aku selidiki sms dari cowoknya, ternyata mereka juga udah ngelakuin hal begituan. Setelah perawannya hilang, dia malah jadi hyperseks dan pengen ngelakuin hal itu terus. Suatu sore, pembicaraan aku sama Yani sampai ke sesuatu yang bahkan gak aku duga.

Yani bilang kalau dia membayangkan dientotin dua orang, yaitu aku dan pacarnya. Hehehee… kadang aku gak habis pikir, mengapa cewek yang dulu pemalu dan lugu ini bisa jadi liar kayak gini? Buat sobat2 yang pengen tau atau pengen kenalan sama Yani, PM aku dan kasi aku cendol dulu.. nanti aku kasi tau fesbuknya dia.

https://jaguarqqvip.net/


Minggu, 26 November 2023

PERSELINGKUHAN DENGAN MENANTU

http://202.95.10.206/



 Kisah ini berawal dari godaan menantu Hermawan yang selalu meggoda untuk berhubungan sex dengannya. Singkat cerita karena Pak hermawan sudah lama ditinggal mati oleh istrinya, akhirnya dia tidak tahan juga dengan godaan rika. Dan terjadilah perselingkuhan antara Bapak mertua dan menantu perempuan.

Perkenalkan namaku Hermawan,aku adalah seorang duda,yang ditinggal mati oleh istriku.Disini aku akan menceritakan pengalaman kisah sex yang sebenarnya tidak pantas aku lakukan dan akau ceritakan. langsung saja ke cerita sex skandalku dengan menantuku. Kisah ini bermula Pada saat aku sedang berdiri di depan pintu rumahku. Rika menantuku ketika itu, dengan tiba-tiba mendekatkan kepalanya ke arahku dan membisikan sesuatu kepadaku,

“ Jika Ayah menginginkanku, aku bersedia ” ucapnya tiba-tiba.

Kemudian Rika-pun memberiku sebuah kecupan kecil di pipiu, lalu berjalan menyusul suami dan anak-nya yang sudah lebih dulu menuju ke mobil. Ketika itu Andi anak laki-lakiku meletakan anaknya yang bayi di dudukan di kursi bayi yang ada di mobil Andi. Seperti biasanya, Andi anakku terlalu jauh untuk mendengar apa yang telah dikatakan istrinya tersayang terhadap Ayah-nya.

Setelah menggodaku Rika berjalan melenggang di jalan kecil depan rumah dengan riangnya bagai seorang gadis remaja yang menggoda lelaki. Anaku Andi tidak pernah mengetahui perbuatan istrinyayang selalu menggodaku. Mungkin kalian mengira aku terlalu mengada-ada soal ini, tapi kenyataannya apa yang Rika lakukan ini tidak hanya sekali ini saja.

Sejak aku tak terlalu terkejut lagi, aku merasa ada sesuatu yang hilang jika dia tidak melakukannya saat berkunjung ke rumahku. Aku merasa ada getaran pada Torpedoku, dan sebagai seorang lelaki yang masih normal, pikiran itu selalu hadir di benakku. Rika adalah seorang wanita yang bertubuh mungil, tapi meskipun begitu ukuran tubuhnya tersebut tak mampu menutupi daya tarik seksualnya.

Sosoknya terlihat tepat dalam ukurannya sendiri. Dia mempunyai rambut hitam pekat yang dipotong sebahu, dia sering mengikatnya dengan bandana. Dia memiliki energi dan keuletan yang sepengetahuanku tak dimiliki orang lain. Sebuah keindahan nan elok kalau ingin mendiskripsikannya. Dia selalu sibuk, selalu terlihat seakan dikejar waktu tapi tetap selalu terlihat manis.

Dia masuk dalam kehidupan keluarga kami sejak dua tahun lalu, tapi dengan cepat sudah terlihat sebagai anggota keluarga kami sekian lamanya. Andi bertemu dengannya saat masih kuliah di tahun pertama. Rika baru saja lulu SMA, mendaftar di kampus yang sama dan ikut kegiatan orientasi mahasiswa baru. Kebetulan Andi yang bertugas sebagai pengawas dalam kelompoknya Rika.

Seperti yang sering mereka bilang, cinta pada pandangan pertama. Mereka menikah di usia yang terbilang muda, Andi 22 tahun dan Rika 18 tahun. Setahun kemudian bayi pertama mereka lahir. Aku ingat waktu itu kebahagian terasa sangat menyelimuti keluarga kami. Suasana saat itu semakin membuat kami dekat. Rika mempunyai selera humor yang sangat bagus, selalu tersenyum riang, dan juga menyukai bola.

Dia sering terlihat bercanda dengan Andi, mereka benar-benar pasangan serasi. Dia selalu memberi semangat pada Andi yang memang memerlukan hal itu. Andi dan Rika sering berkunjung kemari, membawa serta bayi meraka. Mereka telah mengontrak rumah sendiri, meskipun tak terlalu besar. Aku berfikir mereka merasa kalau aku membutuhkan seorang teman.

Memang sih aku sangat membutuhkan karena aku seorang lelaki tua yang akan merasa kesepian jika mereka tak sering berkunjung. Disamping itu, aku memang sendirian di rumah tuaku yang besar, dan aku yakin mereka suka bila berada disini, dibandingkan rumah kontrakannya yang sempit. Ibunya Andi telah meninggal karena kanker sebelum Rika masuk dalam kehidupan kami.

Sebenarnya, tanpa mereka, aku benar-benar akan jadi orang tua yang kesepian. Aku masih sangat merindukan isteriku, dan bila aku terlalu meratapi itu, aku pikir, kesepian itu akan memakanku. Tapi pekerjaanku di perkebunan serta kunjungan mereka, telah menyibukkanku. Terlalu sibuk untuk sekedar patah hati, dan terlalu sibuk untuk mencari wanita untuk mengisi sisa hidupku lagi.

Aku tak terlalu memusingkan kerinduanku pada sosok wanita. Tak terlalu. Bayi mereka lahir, dan menjadi penerus keturunan keluarga kami. Kami sangat menyayanginya. Dan kehidupan terus berjalan, Andi melanjutkan pendidikannya untuk gelar MBA, dan Rika bekerja sebagai Teller di sebuah Bank swasta.Kunjungan mereka padaku tak berubah sedikitpun.

Namun saat ini bedanya sekarang mereka sering membawa beberapa bingkisan juga. Tentu saja, diasamping itu juga perlengkapan bayi, beberapa popok, mainan dan makanan bayi. Beberapa bulan lalu Rika dan bayi mereka datang saat Andi masih di kelasnya. Dia duduk disana menggendong bayinya di lengannya. Dia sedang berusaha untuk menidurkan bayinya. Aku tak tahu caranya, tapi pemandangan itu entah bagaimana telah menggelitik kehidupan seksualku.

“ Ngomong-omong… kapan Ayah akan segera menikah lagi ? ”, dia bertanya dengan getaran pada suaranya.

“ Aku tak tahu. Aku kelihatannya belum terlalu membutuhkan kehadiran seorang wanita dalam hidupku. Lagipula, aku telah memiliki kalian yang menemaniku.”,

“ Aku tidak bicara tentang teman. Aku sedang bicara soal seks.”, matanya mengedip kearahku saat dia bicara.

“ Apa? ”,

“ Ayah tahu, seks.”, dia hampir saja tertawa sekarang.

“ Ketika seorang lelaki dan wanita sudah telanjang dan memainkan bagiannya masin-masing ? ”,

“ Ya, aku tahu seks,”, aku membela diri. “ Lagipula kamu pikir darimana suamimu berasal ? ”,

“ Yah, aku hanya khawatir kalau Ayah sudah melupakannya. Maksudku, apa Ayah tak merindukan hal itu ? ”,

“ Terima kasih atas perhatianmu, tapi aku sudah terlalu tua untuk hal seperti itu.”,

“ Hei! Lelaki tak pernah bosan dengan hal itu. Setidaknya begitulah dengan putramu.”,

“ Anakku jauh lebih muda dariku, dan dia mempunyai seorang istri yang cantik.”,

“ Terima kasih, tapi aku masih tetap menganggap Ayah membutuhkannya,”, dia menekankan suaranya pada kata Ayah’.

“ Terima kasih sudah ngobrol ”, kataku, masih terdengar sengit.

Ada sedikit jeda pada perbincangan itu, saat dia masih menekan kehidupan seksualku. Aku pikir bukanlah urusannya untuk mencampuri hal itu meskipun kadang aku membayangkannya juga. Dia pandang bayinya, yang akhirnya tertidur, dan memberinya sebuah senyuman rahasia, sepertinya mereka berdua akan berbagi sebuah rahasia besar. Masih memandangnya, tapi dia berbicara padaku,

“ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak.”,

“ Apa!!! ? ”,

“ Aku serius.”, Rika menatapku.

“ Kalau Ayah menginginkan aku… Ayah adalah seorang lelaki yang tampan. Ayah membutuhkan seks. Disamping itu, aku bersedia, kan ? ”,

Aku pikir dia sedang bercanda.Tapi wanita yang menggoda ini tidak sedang main-main.Tapi tetap saja tak mungkin aku melakukannya dengan istri dari anak kandungku sendiri.

“ Terima kasih atas tawarannya, tapi kupikir aku akan menolak tawaranmu.”, suaraku terdengar penuh dengan keraguan saat mengucapkannya.

Rika mencibirkan bibir bawahnya, aku tak bisa menduga apa yang sedang dirasakannya. Dia tetap terlihat menawan, dan aku merasa Andi sangat beruntung. Dia bicara dengan pelan.

“ Dengar, Andi tak akan tahu. Maksudku, aku tak akan mengatakannya kalau Ayah juga menjaga rahasia. Dan bukan berarti aku menawarkan diriku pada setiap lelaki yang kutemui. Aku bukan wanita seperti itu dan aku bisa mengatur agar sering berkunjung kemari. Dan aku tahu Ayah menganggapku cukup menarik kan, sebab aku sering melihat Ayah memandangi pantatku.”,

Aku tak mungkin menyangkalnya. Rika mungkin tak terlalu tinggi, tapi dia memiliki bongkahan pantat yang indah diatas kedua kakinya.

“ Ya, kamu memang memiliki pantat yang indah. Tapi itu bukan berarti kalau aku ingin berselingkuh dengan menantuku sendiri.”,

Dia berhenti sejenak, tapi Rika kelihatannya tak akan menyerah begitu saja.

“ Yah, tapi jangan lupa. “ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak.”,

Dan itulah awal dari semua ini.

Seiring minggu yang berlalu, entah di sengaja atau tidak, dia seakan selalu berusaha untuk menggodaku, membuat puting sususnya menyentuh dadaku saat dia menyerahkan bayinya padaku untuk ku gendong. Atau dia masukkan jarinya di mulutnya saat Andi tak melihat, dan menghisapnya dengan pandangan penuh kenikmatan ke arahku.

Suatu waktu dia duduk di lantai dengan kaki menyilang dan sedang bermain dengan bayinya, dia memandangku tepat di mata, tersenyum, dan menyentuh pangkal paha di balik celana jeansnya. Aku tak akan melupakan hal itu. Dan dia entah bagaimana selalu menemukan cara untuk berduaan denganku walaupun sesaat, dan dia memberiku ciuman singkat yang penuh gairah, tepat di bibir. Itu semua dilakukannya berulang-ulang.

“ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak,”, dia berbisik di belakang Andi saat suaminya itu sedang memasukkan DVD pada player.

“ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak,”, dia berbisik saat mendekat untuk menyodorkan minuman padaku.

“ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak,”, dia membisikkannya setiap kali dia berpamitan.

Dan sekarang, aku bukanlah terbuat dari batu, dan aku tak akan bilang tingkah lakunya itu tidak memberikan pengaruh terhadapku. Rika sangat manis dan mungil, dan meskipun setelah melahirkan bayi pertamanya tak membuat tubuhnya berubah seperti kebanyakan wanita. Dia tetap langsing, dan manis, dan dia menawarkan dirinya untuk kumiliki.

Tapi aku tak akan memulai langkah pertama untuk tidur dengan menantuku sendiri, tak perduli semudah apapun itu. Setidaknya itulah yang tetap kukatakan pada diriku sendiri. Beberapa minggu yang lalu kami semua berkumpul di rumahku untuk melihat pertandingan bola. Aku mengambil beberapa kaleng minuman dan sedang berada di dapur untuk menyiapkan beberapa makanan ringan saat Rika muncul dari balik pintu itu.

“ Hai!”, sapanya, membuka pintu dan masuk ke dapur.

“ Ayah sudah siap untuk pertandingan nanti ? ”,

“ Hampir. Aku sedang membuat makanan untuk keluarga kecil kita, dan aku punya beberapa wortel untuk cucuku. Aku pikir dia akan suka dan warnanya sama dengan kesebelasan yang akan bertanding nanti, kan?

Rika tertawa dan berkata. “ Aku rasa dia tak akan perduli. Disamping itu bukankah ada hal lain yang lebih baik yang bisa Ayah kerjakan untukku ? ”,

“ Jangan menggodaku. Aku seorang kakek dan aku akan lakukan apa yang menurutku akan disukai oleh cucuku.”, aku memandangnya.

Rika berdiri di sana memakai bandana merah kesukaannya diatas rambutnya yang sebahu. Dia memakai kaos yang sedikit ketat yang bahkan tak sampai ke pinggangnya, dan pusarnya mengedip padaku dibalik kaosnya. Kancing jeansnya membuatnya kelihatan seperti anak-anak diera bunga tahun 60an, dan dia memakai sandal dengan bagian bawah yang tebal yang menjadikannya lebih tinggi sepuluh centi.

Kuku kakinya dicat merah senada dengan lipstiknya, dan itu menjadi terlihat dengan sangat menarik dibalik denimnya. Dia selalu suka mengenakan perhiasan, dan dia memakainya pada leher, telinga, pergelangan tangan dan bahkan di jari kakinya. Dia membuatku berandai-andai jika saja aku masih remaja, jadi aku dapat memacari gadis sepertinya.

Mungkin suatu waktu nanti aku harus pergi ke kampus dan mencari gadis-gadis. Khayalanku terhenti saat menyadari kalau Andi dan bayinya tidak mengikutinya masuk.

“ Mana anggota keluargamu yang lainnya ? ”, aku bertanya ingin tahu.

“ Mereka akan segera datang. Andi pergi ke toko perkakas untuk membeli peralatan mesin cuci yang rusak. Dia ingin membawa serta anak-nya. Perjalanan ke toko perkakas yang pertama bersama Ayah’ kurasa yang dikatakannya padaku.”, dia tersenyum.

“ Apa Ayah mempermasalahkan saat pertama kalinya mengajak Andi ke toko perkakas ? ”,

“ Aku tak ingat,”, aku berkata dengan garing.

Rika mendekat padaku, dan menaruh tangannya melingkari leherku.

“ Ini kesempatan Ayah. Kalau Ayah mau… aku nggak menolak.”,

Rika memandangku tepat di mata dan mengangkat tubuhnya dan menciumku lama dan liar. Aku ingin mendorongnya, tapi aku tak tahu dimana aku harus menaruh tanganku. Aku tak mau menyentuh pinggang telanjang itu, dan jika aku menaruh tanganku di dadanya aku pasti akan menyentuh puting susunya. Saat aku masih terkejut dan bingung, aku temukan diriku menikmati ciumannya

Ini sudah terlalu lama,dan aku merasa telah lupa akan rasa lapar yang mulai tumbuh dalam diriku.Akhirnya aku menghentikan ciuman itu dan mundur dan melepaskan tangannya dari leherku.

"Kita tak bisa melakukannya.." aku mencoba menyampaikannya dengan lembut,tapi aku takut itu kedengaran seperti rajukan.

“ Ya kita bisa ” ucapnya,

Rika kembali menaruh lengannya dileherku dan mendorong bibirku ke arahnya.Ada gairah yang lebih dalam ciuman kali ini,dan akhirnya penerimaanku.Kali ini saat kami berhenti,ada sedikit kekurangan udara diantara kami berdua,dan aku semakin merasa sedikit bimbang.Rika memandangku dengan binar di matanya dan sebuah senyuman di bibirnya.

“ Ayah menginginkanku. Aku bisa merasakannya. Ayah tak mendapatkan wanita setahun belakangan ini, dan Ayah tak mempunyai tempat untuk melampiaskannya. Dan aku menginginkan Ayah. Jadi tunggu apa lagi…”,

Pada sisi ini aku tak mampu berkomentar. Aku menginginkannya. Tapi aku tak dapat meniduri menantuku, bisakah aku ? Tapi aku menginginkan dia. Aku merasa pertahananku melemah, dan saat Rika menciumku lagi, aku jadi sedikit terkejut saat menyadari diriku membalas ciumannya dengan rakus.

“ Mmmmm. Itu lebih baik ”, katanya saat kami berhenti untuk mengambil nafas.

Rika menarik tangannya dari leherku dan mulai melepaskan kancing celanaku saat menciumku kembali lalu dia mundur. Jadi dia bisa melihat saat dia melepaskan kancing jeansku,menurunkan resletingnya,dan merogoh ke dalam untuk mengeluarkan barangku.Aku terkejut saat terlihat jadi tampak lebih besar di genggaman tangannya yang kecil.

Setahun sudah tak disentuh oleh wanita,dan bereaksi dengan cepat,menjadi keras dan cairan precumnya keluar saat dia mengocoknya dengan lembut.Rika mundur dan duduk.Saat kepalanya turun,dia menempatkan bibirnya di pangkal Penis yang basah.

" Aku rasa aku menyukai bentuknya " bisiknya sambil menatap mataku.

Lalu kemudian dia membuka mulutnya dan dengan perlahan memasukkan penisku ke dalam mulutnya.Ke dalam dan lebih dalam lagi penisku masuk dalam mulutnya yang lembut,hangat dan basah dan aku merasa berada didalam kewanitaan yang basah dan kenyal saat lidahnya menari di penisku.Akhirnya aku merasa telah berada sedalam yang aku mampu.

Bibirnya yang menyentuh bulu kejantananku dan kepala penisku berada entah dimana jauh di tenggorokannya.Penisku tanpa terasa mengejang,dan pinggangku bergerak berlawanan arah dengannya dan bersiap untuk menyetubuhi wajahnya.Tapi Rika perlahan menjauhkan mulutnya dariku,menimbulkan suara seperti sedang mengemut permen.

Saat dia bangkit menciumku lagi,aku mengarahkan tanganku diantara diantara pahanya.Aku gosok jeansnya dan dia menggeliat karenaku.

“ Mmmm, itu pasti nikmat,”, katanya.

“ Tapi biar aku membuatnya jadi lebih mudah.”,

Rika melepaskan kancing celananya dan menurunkan resletingnya,memperlihatkan celana dalam katunnya yang bergambar beruang kecil.Diturunkannya celananya dan melepaskannya dari tubuhnya.Kami melihat ke bawah pada area gelap dibawah sana dimana kewanitaannya bersembunyi,dan kemudian aku sentuh perutnya yang kencang dan terus menurunkan celana dalam nya.

Rika mengerang dalam kenikmatan saat tanganku mencapai sasarannya dibalik celana dalamnya.Kewanitaannya secara selembut pantat bayi,dan aku sadar kalau dia pasti telah mencukurnya sebelum kemari. Terasa basah dan licin  oleh cairan kewanitaannya dan membuatku kagum karena itu tak menimbulkan bekas basah di luar jeansnya.

Saat tanganku menyelinap dibalik bibir kewanitaannya dan menyentuh klitorisnya yang mengeras,dia memejamkan matanya dan menekan berlawanan arah dengan jariku.Rika menaruh salah satu tangannya di leherku dan mendorong kami untuk sebuah ciuman intensif berikutnya sedangkan tangannya yang lain mengocok penisku dan tanganku terus bergerak dalam lubang basahnya.Saat kami berhenti untuk bernafas,Rika mundur dan mengatakan sesuatu yang mengejutkan.

“ Andi datang.”, Aku segera melepasnya dan menuju jendela.

Ya, mobil Andi terlihat di jalan sedang menuju kemari. Rika pasti melihatnya dari balik bahuku saat kami saling mencumbui leher. Tiba-tiba perasaan bersalah datang menerkam karena hampir saja ketahuan. Aku tak percaya apa yang hampir saja kami lakukan. Dengan tergesa-gesa aku kenakan kemabali celanaku, tapi Rika menghentikanku dan menangkap tanganku dan melanjutkan kocokannya.

“ Hei, tidak boleh. Tak semudah itu Ayah boleh mengakhirinya. Aku telah menunggu terlalu lama untuk ini.”,

“ Tapi Andi hampir datang! Dia akan melihat kita!”,

Rika mengeluarkan penisku dan berjalan ke arah meja dapur.

“ Ini perjanjiannya,”, katanya.

Aku tak akan mengadu pada Andi tentang apa yang baru saja kita lakukan kalau Ayah dapat dapat mengeluarkan seluruh sperma Ayah dalam kewanitaanku sebelum dia sampai kemari.”, Sambil berkata begitu, dia menurunkan celananya hingga lutut dan membungkuk di meja itu.

“ Dia segera datang!”, hampir saja aku teriak.

“ Tidak.”, Rika membentangkan kakinya sejauh celananya memungkinkan untuk itu dan dia memandangku lewat bahunya.

“ Dia harus menggendong bayi dan mengeluarkan semua barangnya. Biasanya dia memerlukan beberapa menit. Sekarang kemarilah dan setubuhi aku.”,

Rika telah telanjang dari pinggang hingga kaki, dan dia memohon padaku agar segera memasukkan diriku dalam tubuhnya. Aku menatap dua lubang yang mengundang itu. Pantatnya begitu kencang dan aku tak terusik saat melihat lubang anusnya yang berkerut kemerahan, dan di bawahnya, bibir kewanitaannya yang merah, terlihat mengkilap basah.

Kakinya tak sejenjang model,tapi lebih kecil dan terasa pas,dan aku membayangkan bercinta dengannya beberapa jam.Tangannya bergerak ke belakang diantara pahanya dan menempatkan tangannya pada kewanitaannya.Dengan dua jarinya dilebarkannya bibir kewanitaannya hingga terbuka, dan aku dapat melihat lubang merah mudanya mengundang Penisku agar segera masuk.

“ Ayo,”, katanya.

“ Ambil aku.”,

Aku tak tahu apa dia sedang bercanda saat mengatakannya. Andi atau bukan, rangsangan ini lebih dari cukup untuk mereguk birahinya. Aku melangkah ke belakang menantuku dan menempatkan penisku di kewanitaannya. Saat aku mendorong penis melewati lubang surganya yang sempit. Saat itu aku dapat merasakan jari Rika menahan bibir madunya agar tetap terbuka.

Lalu dia melenguh saat aku memegang pinggangnya dan memasukkan diriku padanya. Rika telah sangat basah hingga aku dengan mudah melewati kewanitaan mudanya yang sempit. Aku mulai mengayunkan barangku di dalamnya, sebagian didorong oleh nafsu akan tubuh menggairahkannya dan sebagian oleh rasa takut jika Andi memergoki kami.

Rika mengerang, dan aku dapat merasakan jarinya menggosok kelentit dan bibir kewanitaannya sendiri. Nafasnya mulai tersengal, dan setelah beberapa goyangan dariku, dia segera orgasme. Suara rengekan pelan keluar dari bibirnya saat dia mencengkeram pinggiran meja dengan kuat, dan letupan orgasmenya menggoncang kami berdua saat aku menghentaknya. Itu cukup untuk menghantarku.

Aku tak berhubungan dengan wanita lain dalam setahun ini dan aku belum pernah mendapatkan yang sepanas Rika.Aku menahan nafas dan mendorong seluruh kelaki-lakianku ke dalam dirinya.Kami mematung dan kemudian spermaku menyemprot dengan hebat jauh didalam surganya.Serasa aku telah mengguyurnya dengan sperma yang panas dan berlebih.

Dia mengerang dalam nikmat,menggetarkan pantatnya di seputar penisku aku mengosongkan persediaan benihku.Dia melemah seiring dengan habisnya spermaku,dan akhirnyakami berhenti bergerak,kecuali untuk mengambil nafas.Takut Andi akan datang sebelum kami sempat melepaskan diri,aku keluarkan diriku dari tubuhnya dengan bunyi plup yang basah.

Lalu mundu menjauh dan mengenakan celanaku. Rika masih tetap berbaring tertelungkup di atas meja merasakan kehangatan campuran cairan birahi kami, pantat telanjangnya masih tetap memanggilku. Aku lihat spermaku dan cairannya mulai meleleh keluar dari bibir surganya. Aku palingkan muka dan melihat Andi hampir sampai di pintu belakang, bayi di tangan yang satu dan belanjaan di tangan lainnya.

Kemudian aku berbalik dan memohon pada Rika.

“ Ayolah!”, kataku.

“ Kamu telah dapatkan keinginanmu. Dia hampir sampai kemari.”,

Rika bangkit, tatapan matanya masih kelihatan linglung. Dia bergerak ke depanku, menjadikanku sebagai penghalang dari pandangan suaminya saat dia dengan tergesa-gesa memakai celananya.

“ Apa kalian sudah siap untuk pertandingannya ? ”, tanya Andi sambil membuka pintu.

“ Ya,”, aku menjawab dari balik punggungku saat aku diam untuk menghalangi Rika yang menaikkan resletingnya.

Setelah dia selesai, aku segera berbalik untuk menyambut Andi.

“ Ini,”, katanya, menyodorkan bayinya padaku dan meletakkan belanjaannya diatas meja dapur.

“ Urus ini, aku akan mengambil popok bayi.”, Andi melangkah ke pintu yang masih terbuka, dan aku menghampiri Rika. Dia masih terlihat sedikit linglung.

“ Hampir saja,”, kataku.

“ Sini, biar aku yang menggendongnya.”,

Aku berikan bayinya. Rika memberiku pemandangan seraut wajah dari seorang wanita yang puas sehabis bersetubuh, dan memberiku ciuman hangat yang basah.

“ Masih ada satu hal lagi yang harus kuketahui,”,katanya.

“ Apa itu ? ”,

” Kalau aku ingin, bisakah aku mendapatkannya besok? “,

anpa menunggu jawabanku Rika menantuku itu-pun beranjak pergi begitu saja, seakan dia mengganggap aku akan mau lagi jika diajak dia untuk mengulang hal yang seperti baru saja kami lakukan. Entah ini sebuah kebahagian karena aku bisa mendapatkan kepuasan sexs, ataukah ini awal dari kehancuranku ?. Entah sampai kapan ini akan terjadi. Maafkan ayahmu ini anakku Andi.

http://202.95.10.206/

 

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,