Kamis, 23 Desember 2021

BERMAIN DENGAN TEMEN DEKAT SENDIRI YANG HOT

 


Judi Terbaik Seasia



Sebelum aku memulai pengalamanku ini, aku

akan memperkenalkan diri. Panggil saja aku Clara. Aku adalah keturunan

Chinese dan berumur 21 tahun. Sekarang aku kuliah di negara Australia,

tepatnya di kota Perth yang sangat sepi dan indah.

Kisah ini

dimulai ketika aku diperkenalkan oleh teman akrab sekaligus teman

baikku dengan seorang Pemuda tampan yang berasal dari Jakarta. Sebut

saja namanya Paul. Setelah kami berkenalan, Paul, serta dan

teman-temanku mengajak pergi ke daerah pelabuhan di Perth yang dikenal

dengan nama Fremantle. Kami bersama-sama makan Fish and Chip di sana.

Paul kelihatan tertarik padaku dan secara jujur, aku juga tertarik pada

Paul tetapi aku tetap biasa saja terhadap dia. Kami bercakap-cakap

mengenai asal usul kami masing-masing sampai kami menghabiskan makanan

kami masing-masing.

Saat itu adalah malam minggu, jadi kami

merasa canggung sekali kalau cuma diisi dengan istirahat di rumah saja.

Oleh karena itu, temanku yang bernama Erlina memberikan ide untuk pergi

ke diskotik di Perth yang terkenal dengan sebutan EXCAPADE. Aku sih

setuju saja karena aku juga tidak mempunyai pekerjaan yang harus

diselesaikan dan akhirnya kami bersama-sama pergi ke EXCAPADE dan aku

tidak tahu apakah memang ini nasibku atau memang disengaja, Erlina

meninggalkanku hingga aku cuma berdua dengan Paul, dan dia pergi

berdansa dengan teman cowoknya yang bernama Albert.

Aku tidakBandarQ Online

tahu mesti bicara apa dengan Paul dan Paul juga kelihatan bingung mau

bicara apa denganku karena kita sudah membicarakan segalanya tadi siang

dan aku melihat bahwa Paul kelihatan seperti pemalu. Tak lama kemudian,

Paul mengajakku pergi ke bawah untuk minum-minum sambil ngobrol. Kami

memesan brandy dan minum sampai kepalaku pusing karena terlalu banyak

minum. Karena aku sudah mabuk dan tidak tahan lagi, Paul membopongku

dan mengajak Albert dan Erlina pulang karena Paul kasihan melihat aku

yang sudah “teler” karena terlalu banyak minum brandy. Terus terang,

baru kali itu aku merasakan Brandy. Di dalam mobil, aku hanya tiduran

di pangkuan Paul karena aku sudah tidak kuat lagi dan aku juga tidak

mengerti mengapa Paul memelukku dengan mesranya dan terus terang saat

dia memelukku, vaginaku sudah sangat basah. Selama perjalanan, aku

hanya dapat mendengar samar-samar suara percakapan Paul, Albert dan

Erlina dan suara radio yang sedang menyala karena kepalaku berat sekali.

Akhirnya

tibalah kami di rumah Albert. Albert menyuruh Paul untuk membopongku ke

sebuah kamar yang sangat privacy. Sebenarnya kamar itu biasa dipakai

untuk orang tua Albert jika mereka datang mengunjungi anaknya di Perth,

tapi saat itu Albert menyuruh Paul untuk menemaniku di kamar yang

biasanya dipakai oleh orang tuanya. photomemek.com Paul membopongku masuk ke kamar itu

dan Paul mengambil kain basah untuk membantuku sadar dari rasa pusing

yang teramat berat. Paul kemudian mengusap-usap wajahku dan mencium

bibirku sambil mengucapkan bahwa dia sebenarnya suka padaku tetapi dia

mencium bibirku dengan malu-malu.

Setelah beberapa jam kemudian,

aku sadar karena dia memberiku air dingin di kepalaku. Kebetulan saat

itu sedang musim dingin dan aku merasakan kedinginan yang amat sangat.

Kemudian aku meminta Paul untuk memelukku. Paul mendekatiku dan

memelukku dengan mesranya dan di saat dia memelukku, aku mencium

bibirnya dan mengulum lidahnya. Saat itu juga, Paul mulai memainkan

tangannya di dadaku dan memilin puting di dadaku yang masih tertutup

baju dan BH hitam, hal ini membuatku menjadi basah sekali. Secara

refleks, aku hanya mendesah kecil tapi aku yakin Paul mendengar

desahanku karena jarak telinganya dan muluku sangat dekat.

PaulJudi Terbaik Seasia

membukakan baju yang sedang kupakai dan dia juga membuka baju dan

celananya. Sekarang kami dalam keadan telanjang dan kembali Paul

mengulum lidahku di dalam mulutnya dan mulutnya sudah menguasai

tubuhku. Lidahnya menyapu seluruh badanku dan membuatku menjadi

kegelian bercampur kenikmatan karena aku belum pernah merasakan

kenikmatan seperti ini sebelumnya. Dengan mesranya, Paul membuka

selangkanganku dan menjilati vaginaku serta memainkan lidahnya di

klitorisku yang membuat aku menjadi mendesah-desah tidak keruan sambil

tanganku mengelus-elus rambutnya yang pendek. Aku menekan kepalanya

supaya aku bisa mendapatkan kenikmatan maksimum.

Selang 15 menit

kemudian, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan seperti ada

sesuatu yang mendesak untuk keluar dari dalam tubuhku dan aku tidak

kuat lagi menahannya dan dengan getaran hebat, aku menjepit kepala Paul

yang sedang menjilati vaginaku dan aku merasakan kenikmatan saat aku

mengeluarkan cairan kewanitaan dan aku menyadari kalau aku sudah

mencapai klimaks.

Paul tersenyum dan menanyakan apakah aku puas

dengan permainannya. Aku mengatakan bahwa aku puas dengan jilatan

“maut”-nya. Akhirnya, dia memberitahu bahwa dia akan menunjukkan

sesuatu yang lebih enak lagi. Setelah dia menyarungkan penisnya yang

sudah berdiri dengan kondom, dengan pelan-pelan dia memasukkan penisnya

yang lumayan panjang ke dalam vaginaku. Ketika dia memasukkan penisnya,

aku merasakan sakit dan membuatku berteriak kecil karena aku takut

kedengaran oleh teman kami yang berada di sebelah. “Owww, Paulll..,

Sakittt..”, teriakku dengan manja. Paul hanya membalas teriakanku

dengan kuluman bibir sambil membiarkan penisnya yang masih menancap di

dalam vaginaku. Setelah aku dapat menguasai keadaan, Paul mulai

memainkan penisnya dengan memaju mundurkan tubuhnya dan aksi ini

membuatku mulai mendesah-desah karena aku mulai merasakan kenikmatan

bercinta. Vaginaku menjadi sangat basah dan basah. Sambil masih terus

memajumundurkan tubuhnya, Paul memainkan tangannya dan memilin puting

susuku sehingga aku merasakan kegelian bercampur kenikmatan.

Setelah

20 menit berlalu, terlihat Paul masih unggul sementara aku semakin

terangsang. Setelah dia melepaskan penisnya dalam genggaman vaginaku,

dia berdiri dan menyuruhku untuk berdiri. Kemudian Paul secara refleks

menggendongku, sehingga aku secara refleks menyilangkan kakiku di

punggung Paul dan penis Paul berhasil masuk kembali ke vaginaku. Terus

terang aku juga bingung kenapa itu bisa terjadi, tetapi masa bodoh

karena aku merasakan kenikmatan dunia. Ku menggoyang-goyangkan badanku

ke depan dan ke belakang sambil mendesah-desah.

Selang 20 menit

kami saling memaju-mundurkan badan kami, aku ingin mengeluarkan cairan

kewanitaanku dan aku juga tahu dari mimik wajah Paul bahwa dia juga

akan klimaks. Akhirnya kami sama-sama berteriak, “Paulll.., gueee..,

dapattt..”, dan Paul juga teriak sambil masih terus menggoyangkan

badannya. “Claraaa.., enakkk.., bangettt..”.

Akhirnya setelah

kami mencapai kenikmatan itu, aku merasa lemas sekali begitu pula

dengan Paul. Setelah itu, Paul melepaskan penisnya dari dalam vaginaku

dan membuka kondom yang menutupi penisnya. Setelah dia membuang kondom

itu ke tempat sampah di dekat pintu, dia berbaring sambil memelukku dan

mencium keningku sambil mengucapkan, “I Love You”. Aku membalasnya

dengan ciuman di bibir karena aku sangat mencintainya. Setelah kami

berciuman, aku minta izin untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan

darah perawanku yang masih menetes dari dalam vaginaku. Tentu saja,

besoknya aku ngomong ke temanku Albert supaya mengganti bed cover yang

penuh dengan darah perawanku dan temanku cuma tersenyum genit kepada

kami berdua.,,,,,,,,,,,,,,,,,,


TAMAT




Judi Terbaik Seasia

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,