Selasa, 19 Mei 2020

Supir Sekaligus Penemani Tidur

JaguarQQ



Aku benar-benar lemas mendengar keputusan pihak manajemen perusahaan hari ini, Bulan lalu perusahaan sudah menyampaikan rencananya untuk mengurangi sejumlah karyawan, termasuk pengemudi. Hari ini aku tahu aku termasuk yang kena PHK.

Istriku tak banyak bicara ketika kutunjukkan surat pemutusan hubungan kerja itu. Ia hanya memandangi bayi kami yang baru berusia 3 bulan. Terbayang di benak kami bagaimana cara menghidupi bayi ini tanpa pekerjaan. Pesangon yang tak seberapa jumlahnya pasti tak akan bertahan lama.

Selama seminggu penuh aku menyibukkan diri dengan iklan lowongan pekerjaan di koran dan mendatangi berbagai macam perusahaan untuk mencari kerja. Hasilnya nihil. Untungnya sorenya istriku membawa kabar gembira.  bandarq online 

Pak Supandi, lelaki tua yang tinggal tak jauh dari rumah kami kena stroke. Ia harus istirahat total dan berhenti menyupir untuk majikan nya. Kata istriku, majikan pak Supandi butuh supir baru segera. Istriku mengangsurkan secarik kertas bertuliskan nama dan alamat majikan Pak Supandi.

Esok paginya aku langsung meluncur ke rumah Pak Gino, mantan majikan Pak Supandi. Rumah Pak Gino luar biasa besar dan mewah. Pembantu Pak Gino membukakan pintu gerbang dan mempersilakan aku menunggu di beranda. Sejenak kemudian Pak Gino menemuiku. Ia seorang lelaki tua, bos sebuah perusahaan peralatan masak di Surabaya.

“Kamu tetangga Pak Supandi?” Tanya Pak Gino.
“Benar, Pak. Nama saya Dimas”
“Kamu kelihatan muda sekali. Berapa umurmu?” Tanya Pak Gino.
“24 tahun, Pak”
“Sudah lama jadi supir?”
“3 tahun, Pak”
“Oke, Dimas. Langsung saja. Kamu akan menjadi supir pribadi istri saya. Istri saya adalah Area Manager perusahaan. Ia harus banyak berkeliling ke cabang-cabang perusahaan di kota-kota lain di Jawa Timur dan di Indonesia,” jelas Pak Gino. “Gaji tiga bulan pertama Rp 1,2 juta. Setuju?”

Di mobil, ketika tak sedang menelepon, Bu Astrid tak banyak bicara. Seperti pagi ini dalam perjalanan ke Malang, menuju ke kantor cabang. Ia hanya bicara beberapa patah kata bilamana aku terlalu cepat atau terlalu pelan mengemudi.

Kami sampai di Malang sebelum tengah hari. Bu Astrid majikan ku langsung memimpin rapat para karyawan. Aku sendiri langsung menuju warung makan di depan kantor. Setelah 3 jam menunggu, perutku mulas. Pasti itu karena sambal pecel lele yang kumakan di warung tadi. Aku mencari WC. Kata karyawan kantor, WC supir ada di bagian belakang. Aku segera menyelinap ke belakang mencari WC yang dimaksud, melewati lorong-lorong sempit tumpukan stok barang perusahaan.

Setelah selesai dengan urusanku di kamar kecil, aku bermaksud kembali ke depan melewati lorong-lorong sempit itu. Dinding salah satu lorong itu ternyata adalah kaca salah satu ruang kantor. Tirai dinding kaca itu terbuka sedikit, dan tak sengaja dari celah kecil itu aku melihat sebuah adegan seru, yang sudah pasti bukan kegiatan kantoran pada umumnya.
Seorang lelaki muda sedang asyik memeluk, mencium dan dengan lidahnya menelusuri dada perempuan yang aku kenal betul, yakni Bu Astrid. di atas sebuah sofa di ruang kantor kepala pemasaran cabang Malang.

Bagian atas blus Bu Astrid majikan ku terbuka lebar, menampakkan dadanya yang penuh di balik BH yang terurai sebelah. Bu Astrid tampak begitu menikmati itu. Kepalanya terdongak dengan mata terpejam bibirnya terbuka. Kalau tak ada dinding kaca ini, aku pasti bisa mendengar desah-desah nikmatnya. Aku terpaku menikmati adegan kecil di celah sempit itu.

Tak sengaja lututku menyentuh tumpukan stok barang pecah belah. Setumpuk piring jatuh berhamburan, menimbulkan suara yang pasti terdengar dari dalam ruangan. Kulihat aksi Bu Astrid dan lelaki itu terhenti seketika. Aku lari menjauh, tak perlu repot-repot menata ulang piring-piring yang berserakan.

Satu jam kemudian Bu Astrid keluar dari kantor dan minta balik ke Surabaya. Aku tak berani banyak bicara dalam mobil. Bu Astrid juga tidak, tapi ia kelihatan santai sekali. Aku bertanya-tanya dalam hati apakah ia tahu aku mengintipnya tadi. Dua puluh menit kemudian, masih dalam perjalaan balik ke Surabaya, ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

“Dimas, berapa umurmu?” Tanya Bu Astrid tiba-tiba.
“24 tahun, bu”'
“Sudah menikah?”
“Sudah, Bu. Saya punya bayi usia 3 bulan”
Tiba-tiba Bu Astrid melemparkan satu amplop tebal ke kursi di sebelahku. Sejumlah lembaran seratus ribuan tampak dari ujung amplop yang terbuka.

“Itu untuk kamu dan anakmu. 5 juta rupiah!” kata Bu Astrid.
“Untuk saya?” tanyaku heran.
“Ya, untuk kamu,” tegas Bu Astrid.
“Wah, untuk apa ini, ya, bu?” tanyaku tak mengerti. Aku melihatnya dari kaca spion. Bisa kulihat Bu Astrid majikan ku tersenyum dari kaca itu.
“Ini uang tutup mulut. Aku tahu kamu mengintip aku sedang bermesraan dengan Seto tadi. Tidak boleh ada yang tahu ini. Kalau Pak Gino tahu, itu berarti dari kamu. Dan kau pasti akan kehilangan pekerjaan. Kunci mulutmu dengan uang 5 juta itu, dan kau tetap bisa bekerja. Paham?” ujar Bu Astrid tegas.



Aku terdiam sejenak. Kuberanikan bicara, “Ibu tidak perlu memberi saya uang itu. Saya akan tutup mulut. Ibu bisa pegang kata-kata saya” “Tidak! Ambil saja! Dan jangan bicara lagi!” itulah kalimat terakhir bu Astrid. Selebihnya, ia tidak bicara lagi. Besoknya aku menyetorkan uang ke tabunganku tanpa bilang-bilang istriku. Dan selanjutnya, aku menutup mulut rapat-rapat. Hari-hari berjalan seperti biasa, tak banyak yang berubah.

Yang sedikit berubah adalah suasana di dalam mobil. Belakangan ini Bu Astrid kerap kali bergeser tempat duduk. Kalau biasanya ia duduk tepat di belakangku, kali ini ia lebih sering bergeser ke kiri. Ia acap kali mencuri pandang ke arahku dari duduknya di mobil. Entah kenapa ia begitu. Yang jelas aku tak pernah berani menatapnya dari balik spion.

Pagi ini aku mengantar Bu Astrid ke bandara Juanda. Ia akan bertugas memeriksa cabang Bali selama seminggu. Jadi, selama seminggu ini aku akan stand-by di kantor Pak Gino sebagai sopir cadangan. Tapi selepas siang sebuah sms masuk ke HP-ku. Itu dari Bu Astrid. Bunyinya, : Sopir cabang Bali sakit. Kamu ke Bali siang ini. Sudah saya kirim uang buat beli tiket pesawat. Kamu langsung ke kantor Cabang Denpasar”.

Segera aku mendapatkan uang tiket dan alamat kantor Cabang Denpasar dari kantor Surabaya. Senang juga rasanya naik pesawat untuk pertama kalinya. 4 jam kemudian aku sudah berada di Kantor Cabang Denpasar. “Saya lebih nyaman kalau kamu yang nyupir,” kata Bu Astrid begitu duduk di kursi belakang di mobil Cabang Denpasar. “Kamu banyak tahu jalan-jalan di Denpasar, kan?” tanya Bu Astrid.

“Ya, Bu. Saya menempuh SMA saya di sini,” kataku.
“Baiklah, langsung ke Hotel Santika Kuta Beach,” perintah Bu Astrid.
Setelah check-in di hotel, aku sempat membawakan barang ke kamar Bu Astrid, sebuah kamar cottage tepat di pinggir pantai Kuta. “Ini uang buat cari hotel kecil di sekitar sini. Mobil kamu bawa. HP-kamu mesti stand-by. Kalau saya perlu keluar, saya akan telepon,” kata bu Astrid.
“Baik, bu!”

Aku mendapatkan hotel kecil tak jauh dari Santika Kuta Beach. Jam tujuh malam kurang sedikit, sehabis mandi, dan mengenakan t-shirt, teleponku bergetar. Bu Astrid kirim SMS. “Charger saya ketinggalan di mobil. Bisa kau antar ke hotel?” demikian bunyi SMS itu. Aku segera beranjak. Ketika sampai di hotel, SMS Bu Astrid datang lagi, “Kamu sudah sampai hotel? Bisa langsung antar charger ke kamar saya?”

Dengan charger di tangan, aku bergerak ke bagian belakang hotel dan mencari cottage bu Astrid. Di malam hari suasana cottage itu syahdu benar, dengan tanaman rindang, lampu redup di seputaran cottage dan deburan ombak laut tak jauh dari cottage. Aku mengetuk pintu cottage.

“Masuk saja, tidak dikunci!” terdengar suara Bu Astrid. Aku tak berani langsung masuk. Ragu aku berdiri di depan pintu.
“Masuk, Dimas!” suara Bu Astrid agak meninggi, setengah memerintah.
Aku mendorong pintu. Bu Astrid berdiri di dekat jendela yang menghadap ke pantai dengan segelas soft-drink dengan rambut terurai dan senyum manis. Berdebar aku melihatnya. Tank-top merah ketat yang dikenakan membiarkan lekuk-lekuk dadanya terlihat jelas. Belahan dada yang indah itu pun tidak tersembunyikan. Aku menatap kakinya yang jenjang. Shorts putih yang teramat pendek itu menyajikan sepasang paha mulus yang kencang.
“Ini chargernya, Bu Astrid. Saya taruh sini, ya!” kataku gugup. Bu Astrid berjalan menghampiriku. Ya ampun! Cara berjalan itu, demikian menggetarkan dada. Seksi nian orang satu ini. “Kamu kelihatan gugup,” ujar Bu Astrid tenang, menatapku dengan pandangan penuh. Tak pernah ia memandangku sedemikian rupa sebelumnya.
“Lihat sekeliling. Sebuah kamar yang nyaman dengan lampu redup, dan suara debur ombak. Sempurna sekali, bukan?” kata Bu Astrid. Aroma parfum mahal itu menyergap hidungku. Aku tak tahu Bu Astrid bicara apa, tapi aku menjawabnya.

“Ya, benar. Sempurna,” kataku. Aku mundur beberapa langkah. Bu Astrid makin dekat ke arahku.
“Apa yang kau pikirkan sekarang?” tanya Bu Astrid. Wajahnya tak jauh dari wajahku,
“Saya….eh…saya, harus segera balik. Saya tidak ingin mengganggu kesempurnaan suasana ini,” kataku.
“Begitu?” kata Bu Astrid pelan, meletakkan gelas di meja di sebelahnya. “Kalau begitu, balikkan badan dan tutup pintu itu,” katanya kemudian. Aku menuruti perintahnya. Aku membalikkan badan, dan menutup pintu.
“Tidak, begitu, Dimas. Tutup dari dalam, bukan dari luar!” ujar Bu Astrid.
Aku terkejut. “Dari dalam? Maksud Ibu?””
“Ya, dari dalam. Dan kau tetap di sini. Kita cuma berdua di kamar yang romantis ini. Tidak bisakah kau lihat ranjang itu? Tidak kah kau tahu kenapa aku memanggilmu ke sini? Tidak bisakah kau lihat betapa aku menginginkanmu?”
Aku diam terpaku. Tapi ada benda yang mulai terasa mekar di selangkanganku. Bu Astrid mendekatiku dan mengalungkan kedua tangannya ke leherku. “Pangil aku Astrid saja. Bawa aku ke ranjang itu. Aku ingin kamu cumbui aku. Bercintalah denganku. Aku pingin sekali!” Belum sempat aku mengucapkan sepatah kata.

Bibir Astrid telah mendarat di bibirku. Dilumatnya aku dengan rakus dan beringas. Entah kenapa aku tak lagi ragu. Kubalas lumatan bibir itu dengan tak kalah beringas. Sungguh manis dan segar bibir itu. Astrid segera melepas kaosku dan melepas tank-topnya sendiri, membiarkan dada indahnya telanjang.

Aku segera menyergap dada indah itu. Kukulum dan kuhisap habis-habisan puting susu Astrid. Aku yakin itu yang ia suka dan ia mau sekarang. Dan aku benar. Ia mengerang dan mendesah dan membiarku aku mengeksplorasi dada dan lehernya dengan bibir dan lidahku.  JaguarQQ 

Kukulum lembut puting merah jambu itu dan kuremas- remas dengan ritme yang lembut pula. Tubuh Astrid bergetar hebat. Dengan ciuman bertubi-tubi dan dorongan dadanya pula, ia menggerakkan aku ke arah ranjang dan menindihku dengan gencar, masih dengan ciumannya yang makin beringas.

“Susuku. Aku mau kau hisap putingku lagi. Telusuri sekujur dadaku. Buat aku nikmat. Buat aku melayang, Dimas!”
“Kau akan dapatkan yang kau mau, Astrid” kataku tersengal.
Kuberi Astrid jilatan-jilatan rakus di puting dan seputaran susunya. Ia membalasanya dengan gerakan yang sangat terlatih dan terampil. Dibalasnya aku dengan menghisap dan menggigit kecil putingku. Dan debur ombak pantai Kuta seperti mendadak membimbing Astrid untuk memintaku melepaskan celana pendek yang dikenakan itu, dan ia tak sabar membantu aku melepaskan celana jeansku.
“Lepas celanaku, Dimas. Lepas dan beri aku kejantananmu,” Astrid mendesah ketika mulai kuraih celana itu untuk kulorotkan. Tempik indah dan manis perempuan itu menyembul dengan kerumunan rambut halus yang menyemut di sekitarnya.
“Kamu mau aku menggerayangi ini dengan lidahku?” tanyaku.
“Itu yang aku mau. Do it!” kata Astrid.

Ia membantu dirinya sendiri terlentang dan meraih kepalaku. Kubenamkan wajahku di tempat Astrid dan kumainkan lidahku, merangsek sedalam mungkin ke seantero vagina yang basah dan lapar itu. Astrid merintih, mengerang, mendesah dan mengaduh nikmat. “Ohhhh! ooouhhhh! Ouuuhhhh, Dimasss !! That’s good. Terussss. Terusss. Ouuuh!” Astrid terus mengerang di antara debur ombak pantai.

Sejenak kemudian, ia mengangkat kepala dan meraih penisku. “Sekarang kau harus merasakan balasanku,” seloroh Astrid. Ia menelan bulat-bulan penisku dan mengulumnya penuh nikmat. Iapun menarik penisku maju mundur mulai dari kecepatan rendah, sedang dan kecepatan tinggi dengan jepitan mulutnya. Aku terengah-engah dibuatnya. Sungguh ahli perempuan ini memberikan kenikmatan pada penisku. Benar-benar mabuk aku dibuatnya.

Tak sabar lagi aku. Libidoku sudah naik ke ubun-ubun. Aku menindihnya, menyerang susunya sekali lagi dan membuat Astrid menggelinjang liar di tempat tidur itu. Astrid lebih tak sabar lagi. Ia mengulum penisku dan membantuku mencari tempat basahnya.

“Senangkan aku, bahagiakan aku, Dimas. Aku mau kamu sejak pertama aku melihat kamu!
“Kamu terlalu banyak meminta, Astrid,” kataku.
Kubenamkan penisku ke dalam vaginanya yang basah menantang. Kupompa dengan penuh kelembutan dengan gerakan yang kusesuaikan dengan debar nafas Astrid. Kubiarkan penisku mencari titik-titik nikmat di vagina Cina seksi ini. Kuberi ia bonus gigitan-gigitan kecil di puting dan sekujur susunya. Ini membuat Astrid senang bukan main. Tak bisa kujelaskan rintihan, desahan dan erangan Astrid.

Aku dan Astrid bercinta semalam suntuk. Astrid hanya memberiku istirahat sejenak sebelum ia mulai menyerang aku lagi. Ia punya banyak teknik permainan yang membuatku terperangah. Dan ia selalu meminta, meminta dan meminta. Ini membuat aku harus mengimbanginya terus, berapa kalipun ia memintanya.

Kami berada di Bali seminggu penuh. Astrid pintar bikin alasan untuk tidak perlu datang ke kantor cabang. Ia hanya mau aku mencumbunya terus dan terus tiada habis. Pada malam terakhir sebelum balik ke Surabaya, aku dan Astrid bercinta di dalam sleeping-bag selepas tengah malam di pantai yang sunyi.

Begitu balik ke Surabaya, Astrid terus minta aku memuaskannya : di kamar rumahnya ketika Pak Gino dan seisi rumah sedang keluar, dan di mana saja. Kami pergi ke hotel di Malang, Jogja, Madiun, Jakarta bahkan Singapura. Sering pula Astrid minta aku mencumbunya di dalam mobil dan dimana saja ia menjadi horny.


JaguarQQ

Senin, 18 Mei 2020

8 Posisi Kama Sutra Yang Boleh di Coba

Ada 8 cara yang wajib Anda coba untuk menyenangkan suami, dengan posisi Kama Sutra.

JaguarQQ


Sebenarnya menyenangkan suami itu mudah, hanya saja kita terkadang kurang peka. Kalau kata orang tua, ada dua hal yang bisa menyenangkan suami. Hal pertama adalah memanjakannya dengan menu masakan, dan hal kedua adalah melayani kebutuhan seksualnya. bandarq online 

Bicara soal kebutuhan seksual, Kama Sutra mengajarkan banyak hal menarik soal posisi seksual. Di sana setidaknya ada sekitar 64 posisi seks yang bisa dipelajari dan dicoba. Nah, di antara posisi tersebut inilah 8 posisi Kama Sutra yang wajib dicoba.

Reach for the heaven

Mari mengawalinya dengan posisi misionaris berikut ini. Posisi yang disebut oleh Cosmpolitan sebagai 'reach for the heaven' ini adalah pengembangan dari posisi misionaris, di mana kedua lengan diangkat dan ditempelkan di atas tembok/kepala ranjang dengan sedikit ditekan. Tujuannya adalah agar penetrasi lebih dalam, dan jangan segan-segan menggoyangkan pinggul untuk menggapai orgasme yang lebih cepat.

Plus:

Posisi ini membuat suami mudah menentukan seberapa cepat penetrasi dilakukan. Selain itu Anda juga dapat merasakan kedekatan yang lebih karena tubuh benar-benar bergesekan satu sama lain. Posisi intim yang satu ini memudahkan Anda untuk tetap berkomunikasi dan berciuman.

Tight Squeeze

Tingkat kesulitan posisi ini 'MEDIUM' karena dibutuhkan kerja sama antara suami dan Anda. Posisikan Anda dalam tubuh telungkup, angkat sedikit pinggul dan pantat agar suami dapat dengan mudah melakukan penetrasi.

Plus:

Posisi ini memberikan kenikmatan yang maksimal hampir seperti posisi doggy style, hanya saja Anda akan merasa lebih nyaman karena dapat berbaring dalam posisi telungkup. Membuat durasinya lebih lama ketimbang doggy style.

Wow Him

Adalah posisi seks yang sangat memudahkan Anda untuk tetap berkomunikasi dengan suami. Posisi ini adalah saat suami duduk dengan nyaman, dan Anda duduk di atas pangkuan menghadap padanya. Di sini Anda dan dia dapat bekerja sama dengan baik, dan Anda dapat menentukan kecepatan permainan. Sementara itu suami juga dapat memainkan kedua bukit kembar.

Plus:

Posisi ini membuat keduanya dapat bergantian menentukan permainan, kekuatan dan durasi. Tidak ada salah satu yang dominan, dan penetrasi dapat dilakukan dalam dan nyaman.


Back Up Boogie

Adalah posisi kreasi dari woman on top, di mana Anda akan duduk di atas suami. Posisi Anda memunggungi suami dan bertumpu pada kedua tangan seperti posisi saat push up. Di sini, Anda bisa mengontrol kecepatan dan durasi sehingga klimaks dapat dicapai bersama-sama.

Plus:

Posisi ini membuat Anda tetap nyaman dan tidak terburu-buru mencapai klimaks.

Leg Lock dan Amazing Butterfly

Ada dua gaya yang langsung bisa dipraktekkan di dalam posisi ini. Yang pertama adalah posisi leg lock. Anda duduk di atas meja dan suami dalam posisi berdiri. Lingkarkan kedua kaki pada pinggul suami. Sementara tangan Anda bisa bergerak bebas, berpegangan pada meja atau memainkan kedua bukit kembar.

Posisi ini dilanjutkan dengan Amazing Butterfly, di mana Anda telentang di atas meja. Salah satu kaki atau keduanya di angkat di atas bahu suami.

Plus:

Permainan ini bisa dilakukan di dapur atau ruang kerja suami. Tidak harus melulu bosan di dalam kamar, sehingga memberikan sebuah pengalaman baru yang membuat suami ketagihan.

Figure Eight

Adalah posisi misionaris dengan meletakkan bantal di bawah pinggul sehingga memudahkan penetrasi yang lebih dalam. Di sini, kedua kaki telentang, dan dibuka. Posisikan ketinggian bantal sekitar 45 derajat. Pegang punggung suami dan nikmati rangsangan klitoris yang menyenangkan di posisi ini.

Plus:

Gerakan ini sangat lembut namun memberikan kenikmatan bagi keduanya sehingga mencapai klimaks secara perlahan dan puas.

Joystick Joyride

Adalah gerakan woman on top di mana Anda duduk di atas suami dengan posisi berhadapan. Di sini Anda yang lebih banyak memegang kendali, sehingga Anda dapat menentukan kecepatan penetrasi dan gerakan. JaguarQQ 

Plus:

Gerakan ini aman untuk dilakukan para pemula. Memberikan kemudahan penetrasi dan membuat kedua pasangan lebih intim.

Posisi mana terlebih dahulu nih yang akan Anda coba malam ini?


JaguarQQ

Rabu, 13 Mei 2020

Mantap Mantap Yang Terpaksa

JaguarQQ

Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara, ayahnya adalah seorang pejabat yang kini bersama ibunya tengah bertugas di ibukota, sedang kakak-kakaknya tinggal di berbagai kota di pulau jawa ini karena keperluan pekerjaan atau kuliah. Maka tinggallah Indah seorang diri di rumah tersebut, terkadang dia juga ditemani oleh sepupunya yang mahasiswi dari sebuah universitas negeri ternama di kota itu.

Sebagai anak ABG yang mengikuti trend masa kini, Indah sangat gemar memakai pakaian yang serba ketat termasuk juga seragam sekolah yang dikenakannya sehari-hari. Rok abu-abu yang tingginya beberapa senti di atas lutut sudah cukup menyingkapkan kedua pahanya yang putih mulus, dan ukuran roknya yang ketat itu juga memperlihatkan lekuk body tubuhnya yang sekal menggairahkan.

Penampilannya yang aduhai ini tentu mengundang pikiran buruk para laki-laki, dari yang sekedar menikmati kemolekan tubuhnya sampai yang berhasrat ingin menggagahinya. Salah satunya adalah Hendro, si tukang becak yang mangkal di depan gang rumah Indah. Hendro, pria berusia 40 tahunan itu, memang seorang pria yang berlibido tinggi, birahinya sering naik tak terkendali apabila melihat gadis-gadis cantik dan seksi melintas di hadapannya. bandarq online 

Sosok pribadi Indah memang cukup supel dalam bergaul dan sedikit genit termasuk kepada Hendro yang sering mengantarkan Indah dari jalan besar menuju ke kediaman Indah yang masuk ke dalam gang.
Suatu sore, Indah pulang dari sekolah. Seperti biasa Hendro mengantarnya dari jalan raya menuju ke rumah. Sore itu suasana agak mendung dan hujan rintik-rintik, keadaan di sekitar juga sepi, maklumlah daerah itu berada di pinggiran kota YK. Dan Hendro memutuskan saat inilah kesempatan terbaiknya untuk melampiaskan hasrat birahinya kepada Indah. Ia telah mempersiapkan segalanya, termasuk lokasi tempat dimana Indah nanti akan dikerjai. Hendro sengaja mengambil jalan memutar lewat jalan yang lebih sepi, jalurnya agak jauh dari jalur yang dilewati sehari-hari karena jalannya memutar melewati areal pekuburan.

“Lho koq lewat sini Pak?”, tanya Indah.
“Di depan ada kawinan, jadi jalannya ditutup”, bujuk Hendro sambil terus mengayuh becaknya. Dengan sedikit kesal Indah pun terpaksa mengikuti kemauan Hendro yang mulai mengayuh becaknya agak cepat. Setelah sampai pada lokasi yang telah direncanakan Hendro, yaitu di sebuah bangunan tua di tengah areal pekuburan, tiba-tiba Hendro membelokkan becaknya masuk ke dalam gedung tua itu.
“Lho kenapa masuk sini Pak?”, tanya Indah.
“Hujan..”, jawab Hendro sambil menghentikan becaknya tepat di tengah-tengah bangunan kuno yang gelap dan sepi itu. Dan memang hujan pun sudah turun dengan derasnya.
Bangunan tersebut adalah bekas pabrik tebu yang dibangun pada jaman belanda dan sekarang sudah tidak dipakai lagi, paling-paling sesekali dipakai untuk gudang warga. Keadaan seperti ini membuat Indah menjadi semakin panik, wajahnya mulai terlihat was-was dan gelisah.
“Tenang.. Tenang.. Kita santai dulu di sini, daripada basah-basahan sama air hujan mending kita basah-basahan keringat..”, ujar Hendro sambil menyeringai turun dari tempat kemudi becaknya dan menghampiri Indah yang masih duduk di dalam becak.
Bagai tersambar petir Indah pun kaget mendengar ucapan Hendro tadi.
“A.. Apa maksudnya Pak?”, tanya Indah sambil terbengong-bengong.
“Non cantik, kamu mau ini?” Hendro tiba-tiba menurunkan celana komprangnya, mengeluarkan penisnya yang telah mengeras dan membesar.
Indah terkejut setengah mati dan tubuhnya seketika lemas ketika melihat pemandangan yang belum pernah dia lihat selama ini.
“J.. Jaangan Pak.. Jangann..” pinta Indah dengan wajah yang memucat.


Sejenak Hendro menatap tubuh Indah yang menggairahkan, dengan posisinya yang duduk itu tersingkaplah dari balik rok abu-abu seragam SMU-nya kedua paha Indah yang putih bersih itu. Kaos kaki putih setinggi betis menambah keindahan kaki gadis itu. Dan di bagian atasnya, kedua buah dada ranum nampak menonjol dari balik baju putih seragamnya yang berukuran ketat.
“Ampunn Pak.. Jangan Pak..”, Indah mulai menangis dalam posisi duduknya sambil merapatkan badan ke sandaran becak, seolah ingin menjaga jarak dengan Hendro yang semakin mendekati tubuhnya. Tubuh Indah mulai menggigil namun bukan karena dinginnya udara saat itu, tetapi tatkala dirasakannya sepasang tangan yang kasar mulai menyentuh pahanya. Tangannya secara refleks berusaha menampik tangan Hendro yang mulai menjamah paha Indah, tapi percuma saja karena kedua tangan Hendro dengan kuatnya memegang kedua paha Indah.
“Oohh.. Jangann.. Pak.. Tolongg.. Jangann..”, Indah meronta-ronta dengan menggerak-gerakkan kedua kakinya. Akan tetapi Hendro malahan semakin menjadi-jadi, dicengkeramnya erat-erat kedua paha Indah itu sambil merapatkan badannya ke tubuh Indah.
Indah pun menjadi mati kutu sementara isak tangisnya menggema di dalam ruangan yang mulai gelap dan sepi itu. Kedua tangan kasar Hendro mulai bergerak mengurut kedua paha mulus itu hingga menyentuh pangkal paha Indah. Tubuh Indah menggeliat ketika tangan-tangan Hendro mulai menggerayangi bagian pangkal paha Indah, dan wajah Indah menyeringai ketika jari-jemari Hendro mulai menyusup masuk ke dalam celana dalamnya.

“Iihh..”, pekikan Indah kembali menggema di ruangan itu di saat jari Hendro ada yang masuk ke dalam liang vaginanya. Tubuh Indah menggeliat kencang di saat jari itu mulai mengorek-ngorek lubang kewanitaannya. Desah nafas Hendro semakin kencang, dia nampak sangat menikmati adegan ‘pembuka’ ini. Ditatapnya wajah Indah yang megap-megap dengan tubuh yang menggeliat-geliat akibat jari tengah Hendro yang menari-nari di dalam lubang kemaluannya. “Cep.. Cep.. Cep..”, terdengar suara dari bagian selangkangan Indah. Saat ini lubang kemaluan Indah telah banjir oleh cairan kemaluannya yang mengucur membasahi selangkangan dan jari-jari Hendro.

Puas dengan adegan ‘pembuka’ ini, Hendro mencabut jarinya dari lubang kemaluan Indah. Indah nampak terengah-engah, air matanya juga meleleh membasahi pipinya. Hendro kemudian menarik tubuh Indah turun dari becak, gadis itu dipeluknya erat-erat, kedua tangannya meremas-remas pantat gadis itu yang sintal sementara Indah hanya bisa terdiam pasrah, detak jantungnya terasa di sekujur tubuhnya yang gemetaran itu. Hendro juga menikmati wanginya tubuh Indah sambil terus meremas remas pantat gadis itu.

Selanjutnya Hendro mulai menikmati bibir Indah yang tebal dan sensual itu, dikulumnya bibir itu dengan rakus bak seseorang yang tengah kelaparan melahap makanan.
“Eemmgghh.. Mmpphh..”, Indah mendesah-desah di saat Hendro melumat bibirnya. Dikulum-kulum, digigit-gigitnya bibir Indah oleh gigi dan bibir Hendro yang kasar dan bau rokok itu. Ciuman Hendro pun bergeser ke bagian leher gadis itu.
“Oohh.. Eenngghh..”, Indah mengerang-ngerang di saat lehernya dikecup dan dihisap-hisap oleh Hendro.
Cengkeraman Hendro di tubuh Indah cukup kuat sehingga membuat Indah sulit bernafas apalagi bergerak, dan hal inilah yang membuat Indah pasrah di hadapan Hendro yang tengah memperkosanya. Setelah puas, kini kedua tangan kekar Hendro meraih kepala Indah dan menekan tubuh Indah ke bawah sehingga posisinya berlutut di hadapan tubuh Hendro yang berdiri tegak di hadapannya. Langsung saja oleh Hendro kepala Indah dihadapkan pada penisnya. “Ayo.. Jangan macam-macam non cantik.. Buka mulut kamu”, bentak Hendro sambil menjambak rambut Indah. Takut pada bentakan Hendro, Indah tak bisa menolak permintaannya. Sambil terisak-isak dia sedikit demi sedikit membuka mulutnya dan segera saja Hendro mendorong masuk penisnya ke dalam mulut Indah.

“Hmmphh..”, Indah mendesah lagi ketika benda menjijikkan itu masuk ke dalam mulutnya hingga pipi Indah menggelembung karena batang kemaluan Hendro yang menyumpalnya.
“Akhh..” sebaliknya Hendro mengerang nikmat. Kepalanya menengadah keatas merasakan hangat dan lembutnya rongga mulut Indah di sekujur batang kemaluannya yang menyumpal di mulut Indah. Indah menangis tak berdaya menahan gejolak nafsu Hendro. Sementara kedua tangan Hendro yang masih mencengkeram erat kepala Indah mulai menggerakkan kepala Indah maju mundur, mengocok penisnya dengan mulut Indah. Suara berdecak-decak dari liur Indah terdengar jelas diselingi batuk-batuk.
Beberapa menit lamanya Hendro melakukan hal itu kepada Indah, dia nampak benar-benar menikmati. Tiba-tiba badan Hendro mengejang, kedua tangannya menggerakkan kepala Indah semakin cepat sambil menjambak-jambak rambut Indah. Wajah Hendro menyeringai, mulutnya menganga, matanya terpejam erat dan.. “Aakkhh..”, Hendro melengking, croot.. croott.. crroott..

Seiring dengan muncratnya cairan putih kental dari kemaluan Hendro yang mengisi mulut Indah yang terkejut menerima muntahan cairan itu. Indah berusaha melepaskan batang penis Hendro dari dalam mulutnya namun sia-sia, tangan Hendro mencengkeram kuat kepala Indah. Sebagian besar sperma Hendro berhasil masuk memenuhi rongga mulut Indah dan mengalir masuk ke tenggorokannya serta sebagian lagi meleleh keluar dari sela-sela mulut Indah.
“Ahh”, sambil mendesah lega, Hendro mencabut batang kemaluannya dari mulut Indah.
Nampak batang penisnya basah oleh cairan sperma yang bercampur dengan air liur Indah. Demikian pula halnya dengan mulut Indah yang nampak basah oleh cairan yang sama. Indah meski masih dalam posisi terpaku berlutut, namun tubuhnya juga lemas dan shock setelah diperlakukan Hendro seperti itu.
“Sudah Pak.. Sudahh..” Indah menangis sesenggukan, terengah-engah mencoba untuk ‘bernego’ dengan Hendro yang sambil mengatur nafas berdiri dengan gagahnya di hadapan Indah. Nafsu birahi yang masih memuncak dalam diri Hendro membuat tenaganya menjadi kuat berlipat-lipat kali, apalagi dia telah menenggak jamu super kuat demi kelancaran hajatnya ini sebelumnya. Setelah berejakulasi tadi, tak lama kemudian nafsunya kembali bergejolak hingga batang kemaluannya kembali mengacung keras siap menerkam mangsa lagi.
Hendro kemudian memegang tubuh Indah yang masih menangis terisak-isak. Indah sadar akan apa yang sebentar lagi terjadi kepadanya yaitu sesuatu yang lebih mengerikan. Badan Indah bergetar ketika Hendro menidurkan tubuh Indah di lantai gudang yang kotor itu, Indah yang mentalnya sudah jatuh seolah tersihir mengikuti arahan Hendro. Setelah Indah terbaring, Hendro menyingkapkan rok abu-abu seragam SMU Indah hingga setinggi pinggang. Kemudian dengan gerakan perlahan, Hendro memerosotkan celana dalam putih yang masih menutupi selangkangan Indah. Kedua mata Hendro pun melotot tajam ke arah kemaluan Indah. Kemaluan yang merangsang, ditumbuhi rambut yang tidak begitu banyak tapi rapi menutupi bibir vaginanya, indah sekali.  JaguarQQ 

“Aaiihh..”, Indah melengking keras disaat dinding keperawanannya berhasil ditembus oleh batang penis Hendro. Darah pun mengucur dari sela-sela kemaluan Indah. “Ohhss.. Hhsshh.. Hhmmh.. Eehhghh..” Hendro mendesis nikmat. Setelah berhasil melesakkan batang kemaluannya itu, Hendro langsung menggenjot tubuh Indah dengan kasar. “Oohh.. Oogghh.. Oohh..”, Indah mengerang-ngerang kesakitan. Tubuhnya terguncang-guncang akibat gerakan Hendro yang keras dan kasar. Sementara Hendro yang tidak peduli terus menggenjot Indah dengan bernafsu. Batang penisnya basah kuyup oleh cairan vagina Indah yang mengalir deras bercampur darah keperawanannya.
Sekitar lima menit lamanya Hendro menggagahi Indah yang semakin kepayahan itu, sepertinya Hendro sangat menikmati setiap hentakan demi hentakan dalam menyetubuhi Indah, sampai akhirnya di menit ke-delapan, tubuh Hendro kembali mengejang keras, urat-uratnya menonjol keluar dari tubuhnya yang hitam kekar itu dan Hendro pun berejakulasi.
“Aahh..” Hendro memekik panjang melampiaskan rasa puasnya yang tiada tara dengan menumpahkan seluruh spermanya di dalam rongga kemaluan Indah yang tengah menggelepar kepayahan dan kehabisan tenaga karena tak sanggup lagi mengimbangi gerakan-gerakan Hendro.
Dan akhirnya kedua tubuh itu pun kemudian jatuh lunglai di lantai diiringi desahan nafas panjang yang terdengar dari mulut Hendro. Hendro puas sekali karena telah berhasil melaksanakan hajatnya yaitu memperkosa gadis cantik yang selama ini menghiasi pandangannya dan menggoda dirinya. Setelah rehat beberapa menit tepatnya menjelang Isya, akhirnya Hendro dengan becaknya kembali mengantarkan Indah yang kondisinya sudah lemah pulang ke rumahnya. Karena masih lemas dan akibat rasa sakit di selangkangannya, Indah tak mampu lagi berjalan normal hingga Hendro terpaksa menuntun gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

Suasana di lingkungan rumah yang sepi membuat Hendro dengan leluasa menuntun tubuh lemah Indah hingga sampai ke teras rumah dan kemudian mendudukkannya di kursi teras. Setelah berbisik ke telinga Indah bahwa dia berjanji akan datang kembali untuk menikmati tubuhnya yang molek itu, Hendro pun kemudian meninggalkan Indah dengan mengayuh becaknya menghilang di kegelapan malam, meninggalkan Indah yang masih terduduk lemas di kursi teras rumahnya.

JaguarQQ

Selasa, 12 Mei 2020

Merindukan Sentuhan yang Dulu Hilang

JaguarQQ


Ini menceritakan tentang hubungan sex dengan teman lamaku yang cantik dan mempunyai tubuh mulus dan seksi yang bernama Sarah. Aku dan Sarah sudah lama sekali tak bertemu. Setelah sama-sama lepas dari pasangan masing-masing, keinginan bertemu besar sekali. Mungkin karena banyaknya kecocokan kami dahulu, dari mulai curhat sampai ML yang boleh dibilang sudah sama-sama hapal kesukaan masing-masing. Pada suatu kesempatan, kami bertemu kembali di telepon, dan langsung janjian bertemu di kantornya hari sabtu siang, yang kebetulan juga ada pekerjaan yang harus diselesaikannya.  

Meluncurlah aku kekantornya di sebuah building di jalan utama ibu kota. Karena hari itu hari sabtu, praktis sebagian besar kantor tutup. Demikian juga di lantai tempat kantor Sarah, hanya kantornya yang buka, itupun sudah tidak ada karyawan piket karena memang cuma setengah hari. Karenanya, Sarah sendiri yang membukakan pintu dan menyambutku dengan penuh semangat. Akupun demikian, walaupun sempat terpana sebelumnya melihat dirinya yang semakin cantik, sensual dan sexy, apalagi dengan penampilannya siang itu yang mengenakan blazer merah, rok mini ketat dan sepatu tinggi hingga menampakkan kejenjangan kakinya serta kemulusan kulitnya yang mulus, walaupun tubuhnya tetap tidak berubah, yaitu mungil dan ramping. bandarq online

“Aku selesai’in kerjaanku dulu ya., abis itu baru kita jalan..”, Kata Sarah sambil mengajakku ke mejanya setelah kita ngobrol-ngobrol di ruang tamu. Sarah lalu duduk di kursinya sambil menyelesaikan pekerjaan di komputernya.
“Aku pijetin yah..,” Kataku sambil berdiri di belakang kursinya berbarengan dengan mampirnya kedua tanganku di pundaknya untuk memijat. 
“Hmm.., enaknya.., udah lama ya kamu nggak mijet aku.., aku kangen sama tanganmu..,” katanya lagi sambil menggeliat manja. 
“Kangen sama bibirku juga nggak?,” bisikku kemudian yang kubarengi dengan ciumanku di kupingnya. Sarah langsung menggeliat, apalagi waktu kerah blousenya agak kusingkap dan ciumanku menjalar ke leher dan tengkuknya yang mulus.
Aroma tubuhnya yang alami kurasakan lagi setelah sekian lama tak berjumpa dengannya. 
“Ssshh.., kamu nggak berubah yah..,” Rintih Sarah kenikmatan sambil mematikan computernya. 
“Kaya’nya kita nggak perlu keluar dari sini deh.., sebentar ya, aku kunci dulu pintu depannya,” katanya lagi. Agak lama Sarah mengunci pintu depan, dan waktu balik ke ruang kerjanya, mataku terbelalak melihat Sarah hanya tinggal mengenakan blazer merahnya yang terkancing seadanya tanpa apa-apa lagi di dalamnya. Tanpa bicara, Sarah langsung menggandengku menuju ruang meeting kecil yang hanya berisi meja bulat dan beberapa kursi. “Aku kangen melihat tubuhmu,” katanya lagi. Sementara aku buka pakaianku semua, Sarah mendekatiku dan tiba-tiba melumat bibirku yang langsung kusambut dengan meneroboskan lidahku dan menari-nari di dalam mulutnya sambil kadang-kadang mengulum lidahnya.

Begitu aku bugil total, Sarah meyuruhku duduk di kursi meeting, sementara dia ambil posisi berdiri dihadapanku sambil pelan-pelan membuka kancing blazernya dengan gaya erotis. Setelah itu, disingkapnya masing-masing ke samping sehingga muncullah pemandangan yang amat indah. Buah dadanya yang ranum, bulat, dan padat dengan pentilnya yang merah muda itu nampak mencuat menantang, apalagi dengan tubuhnya yang makin basah oleh keringat sehingga kulitnya yang mulus makin berkilat. Belum lagi aku terkagum-kagum melihatnya, Sarah langsung duduk dipangkuanku dengan mengangkangkan pahanya bertumpu di pegangan tangan kursiku sehingga posisi buah dadanya tepat persis di mukaku.

“Udah lama kamu nggak menyantap susuku, ayo dong isep”, Goda Sarah sambil meneruskan melepas blazernya dan menaruh kedua tangannya ke atas senderan kursiku dan menyodorkan dadanya hingga kepalaku terbenam di antara dua bukitnya yang kenyal itu.

Penisku mulai berdiri lagi dengan perlakuannya ini, apalagi aku bebas menghirup aroma tubunya yang bercampur antara parfum dan keringatnya itu. Muncul ideku untuk bermain-main dulu dengan menciumi lehernya yang jenjang dan terus ke belakang telinganya. Sarah menggeliat kegelian dan membuat hidung dan bibirku menjalar ke ketiaknya yang halus bersih itu, setelah sebelumnya menelusuri lengannya yang lembut. Disitu kuciumi sepuas-puasnya dan kujilat-jilat seputar ketiaknya yang merupakan salah satu kesukaannya juga. Kegeliannya membuat kepala Sarah menengadah kebelakang sehingga buah dadanya siap dilumat dengan mulutku yang makin liar.

Kujilati mulai dari bawah buah dadanya, terus kesamping dan berlama-lama di seputar putingnya yang makin mengeras. Sarah yang nggak sabar, mendorong putingnya ke mulutku yang langsung kusambut dengan jilatan panjang, gigitan kecil dan kemotan-kemotan halus di putingnya. Tubuhnya makin menggelinjang ketika tanganku juga beraksi mengusap-usap selangkangannya yang ternyata sudah basah dari tadi. Jariku mulai menyusup ke vaginanya dan kugosok-gosok klentitnya. Tidak Cuma itu, jari-jarikupun menerobos masuk ke vaginanya yang terbuka bebas dengan gerakan maju-mundur yang makin lama makin cepat, dan ..
“Aaggh..sudah dong, sudaah”, Erang Sarah yang badannya mengejang sambil mendekap erat mukaku di buah dadanya sampai aku sulit bernafas, sementara jariku merasakan hangatnya cairan dari vaginanya. Rupanya Sarah baru saja mencapai klimaksnya dengan posisi kedua pahanya yang masih mengangkang dan masing-masing bertumpu pada sandaran tangan kursiku. Tubuhnya lalu kuangkat dari kursi dan kurebahkan di meja bulat di depanku dengan posisi kedua kakinya, dari batas lutut menjuntai ke bawah, agar Sarah bisa beristirahat sebentar mengembalikan tenaganya. Sementara beristirahat, aku yang duduk kembali di kursi mengangkat kedua kakinya, melepas sepatu tingginya, dan menaruh di pangkuanku sambil kupijat lembut dari ujung kaki hingga betisnya.

Sementara beristirahat, aku yang duduk kembali di kursi mengangkat kedua kakinya, melepas sepatu tingginya, dan menaruh di pangkuanku sambil kupijat lembut dari ujung kaki hingga betisnya.
Kupandang sejenak kakinya yang bener-bener mulus bersih dengan jari-jari kakinya yang rapi dan tanpa kutek itu serta betisnya yang ramping berisi. Sarah menikmati sekali pijatanku, bahkan waktu kugantikan tugas tanganku dengan bibirku yang menelusuri seluruh permukaan kulit kakinya. 
“Aawh..sshh,..geli sayang,” Rintihnya lagi namun tetap pasrah menyerahkan kakinya untuk kuciumi dan kujilati dari mulai tumit, telapak kaki hingga jari-jari kakinya. Selain kumainkan lidahku, tak lupa kukemot satu persatu jari kakinya yang kutahu paling dia suka. Sarah menikmati sekali permainanku ini sampai posisi kedua kakinya jadi tak beraturan karena menahan geli dan nikmat. Walaupun kedua kakinya masih kuciumi, pahanya mulai terbuka sedikit, sehingga satu tanganku bisa bebas menjamah kemulusan paha dan selangkangannya.  



Sarah meronta-ronta, apalagi ketika clitorisnya kujilat berulang-ulang lalu kujulurkan lebih dalam menembus liang vaginanya bersamaan dengan makin cepatnya gerakan maju-mundur pinngul Sarah, dan 
“aghh”..aagh!” Tubuhnya melengkung dan mengejang. Kepalanya direbahkan kebelakang dan kedua pahanya dirapatkan sehingga menjepit kepalaku yang masih berada di selangkangannya sambil tangannya terus menekan kencang. Tanpa istirahat lagi, dengan cepat aku berdiri dari kursi lalu mengangkat kedua kakinya tinggi ke atas dan kutumpangkan masing-masing di pundakku, sehingga posisi penisku tepat berada di depan liang vaginanya yang persis berada di pinggir meja. 

“Ooowh ..,” teriak Sarah begitu penisku yang tegak keras bak meriam masuk lurus ke liang vaginanya. Langsung kugerakkan maju-mundur pinggulku yang membuat Sarah menjerit-jerit kecil karena menahan geli, setelah mencapai klimaks sebelumnya. Pinggulnya diputar-putarkan mengimbagi gerakan penisku yang makin lama makin cepat bergerak maju-mundur. Sarah makin pasrah waktu pergelangan kakinya kupegang dan kukangkangkan ke samping sambil terus menggenjot vaginanya. Baru sebentar Sarah tak tahan, dan lebih memilih melingkarkan kakinya ke pinggangku sambil terus menggoyang-goyang pinggulnya.

Kesempatan ini kupergunakan dengan merapatkan badanku ke tubuhnya yang indah itu, dan dengan tak henti menggenjot vaginanya, bibir dan tanganku ikut bekerja. Tanganku meremas gundukan buah dadanya yang ranum, dan bibirku merajalela di wajah dan lehernya. Penisku menghujam makin cepat ke liang vaginanya. Kedua tanganku kemudian menahan kedua tangannya dan bibirku kuturunkan ke putingnya untuk kujilat dan kukemot habis-habisan.., 

sehingga ” Aaagghh..!,” Teriak Sarah dan aku hampir bersamaan. Kedua tubuh bugil kami sama-sama menegang. Kedua kakinya kencang sekali menghimpit pinggangku, dan tangannya beralih menekan kepalaku ke buah dadanya. Kami sama-sama terdiam beberapa saat menikmati ledakan yang luar biasa. Keringat mengucur deras membasahi meja meeting itu walaupun AC terasa dingin. Kulepaskan tubuhku kemudian sambil memandangi tubuh Sarah yang indah mulus itu terlentang di atas meja. Tampangnya yang sensual itu masih tersenyum kepuasan, dan membuatku gemas. Lalu aku mulai lagi menjelajahi seluruh lekuk liku tubuhnya dengan jilatan-jilatan nakal, Sarah cuma bisa menggelinjang pasrah dan dengan manja berkata lagi, ” Coba deh kamu tiap hari ke kantorku.”  JaguarQQ 

JaguarQQ


Senin, 11 Mei 2020

Akhirnya Mendapatkan Seutuhnya

JaguarQQ


Namaku Hengky, berasal dari kawasan Timur Indonesia, tinggal di Surabaya. Isteriku Shinta yang terpaut lima tahun dariku telah dipanggil menghadap hadirat penciptanya. Tinggal aku seorang diri dengan dua orang anak yang masih membutuhkan perhatian penuh.
Aku harus menjadi ayah sekaligus ibu untuk mereka. Bukan hal yang mudah. Sejumlah teman menyarankan untuk menikah lagi agar anak-anak memperoleh ibu baru. Anjuran yang bagus, tetapi saya tidak ingin anak-anak mendapat seorang ibu tiri yang tidak menyayangi mereka. Karena itu aku sangat hati-hati. Kehadiran anak2 jelas merupakan hiburan yang tak tergantikan. Trisnawati kini berusia 10 tahun dan Budi adiknya berusia enam tahun. Anak-anak yang lucu dan pintar ini sangat mengisi kekosonganku. Namun kalau anak-anak lagi berkumpul bersama teman-temannya, kesepian itu senantiasa menggoda. Ketika hari telah larut malam dan anak-anak sudah tidur, kesepian itu semakin menyiksa. Sejalan dengan itu, nafsu birahiku yang tergolong besar itu meledak-ledak butuh penyaluran.
Beberapa teman mengajakku mencari wanita panggilan tetapi aku tidak berani. Resiko terkena penyakit mengundurkan niatku. Terpaksa aku bermasturbasi. Sesaat aku merasa lega, tetapi sesudah itu keinginan untuk menggeluti tubuh seorang wanita selalu muncul di kepalaku.
Tidak terasa 3 bulan telah berlalu. Perlahan-lahan aku mulai menaruh perhatian ke wanita-wanita lain. Beberapa teman kerja di kantor yang masih lajang kelihatannya membuka peluang. Namun aku lebih suka memiliki mereka sebagai teman. Karena itu tidak ada niat untuk membina hubungan serius. Di saat keinginan untuk menikmati tubuh seorang wanita semakin meningkat, kesempatan itu datang dengan sendirinya.  bandarq online 

Senja itu di hari Jumat, aku pulang kerja. Sepeda motorku santai saja kularikan di sepanjang Jalan Darmo. Maklum sudah mulai gelap dan aku tidak terburu-buru. Di depan hotel Mirama kulihat seorang wanita kebingungan di samping mobilnya, Suzuki Baleno. Rupanya mogok. Kendaraan-kendaraan lain melaju lewat, tidak ada orang yang peduli. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan, tidak tahu apa yang hendak dilakukan. Rupanya mencari bantuan. Aku mendekat.
“Ada yang bisa saya bantu, Mbak?” tanyaku sopan. Ia terkejut dan menatapku agak curiga. Saya memahaminya. Akhir-akhir ini banyak kejahatan berkedok tawaran bantuan seperti itu.
“Tak usah takut, Mbak”, kataku.”Namaku Hengky. Boleh saya lihat mesinnya?”
Walaupun agak segan ia mengucapkan terima kasih dan membuka kap mesinnya. Ternyata hanya problema penyumbatan selang bensin. Aku membetulkannya dan mesin dihidupkan lagi. Ia ingin membayar tetapi aku menolak. Kejadian itu berlalu begitu saja. Tidak kuduga hari berikutnya aku bertemu lagi dengannya di Tunjungan Plaza. Aku sedang menemani anak-anak berjalan-jalan ketika ia menyapaku. Kuperkenalkan dia pada anak-anak. Ia tersenyum manis kepada keduanya.
“Sekali lagi terima kasih untuk bantuan kemarin sore”, katanya,”Namaku Selly. Maaf, kemarin tidak sempat berkenalan lebih lanjut.”

“Aku Hengky”, sahutku sopan. Harus kuakui, mataku mulai mencuri-curi pandang ke seluruh tubuhnya. Wanita itu jelas turunan Cina. Kontras dengan pakaian kantor kemarin, ia sungguh menarik dalam pakaian santainya. Ia mengenakan celana jeans biru agak ketat, dipadu dengan kaos putih berlengan pendek dan leher rendah. Pakaiannya itu jelas menampilkan keseksian tubuhnya. Buah dadanya yang ranum berukuran kira-kira 38 menonjol dengan jujurnya, dipadu oleh pinggang yang ramping. Pinggulnya bundar indah digantungi oleh dua bongkahan pantat yang besar.
“Kok bengong”, katanya tersenyum-senyum,”Ayo minum di sana”, ajaknya.
Seperti kerbau dicocok hidungnya aku menurut saja. Ia menggandeng kedua anakku mendahului. Keduanya tampak ceria dibelikan es krim, sesuatu yang tak pernah kulakukan. Kami duduk di meja terdekat sambil memperhatikan orang-orang yang lewat. “Ibunya anak-anak nggak ikut?” tanyanya.
Aku tidak menjawab. Aku melirik ke kedua anakku, Tisnawati dan Budi. Trisnawati menunduk menghindari air mata.

“Ibu sudah di surga, Tante”, kata Budi polos. Ia memandangku.
“Isteriku sudah meninggal”, kataku. Hening sejenak.
“Maaf”, katanya,”Aku tidak bermaksud mencari tahu”, lanjutnya dengan rasa bersalah.
Pokok pembicaraan beralih ke anak-anak, ke sekolah, ke pekerjaan dan sebagainya. Akhirnya aku tahu kalau ia manajer cabang satu perusahaan pemasaran tekstil yang mengelola beberapa toko pakaian. Aku juga akhirnya tahu kalau ia berusia 32 tahun dan telah menjanda selama satu setengah tahun tanpa anak. Selama pembicaraan itu sulit mataku terlepas dari bongkahan dadanya yang menonjol padat. Menariknya, sering ia menggerak-gerakkan badannya sehingga buah dadanya itu dapat lebih menonjol dan kelihatan jelas bentuknya. Beberapa kali aku menelan air liur membayangkan nikmatnya menggumuli tubuh bahenol nan seksi ini.
“Nggak berpikir menikah lagi?” tanyaku.
“Rasanya nggak ada yang mau sama aku”, sahutnya.
“Ah, Masak!” sahutku,”Aku mau kok, kalau diberi kesempatan”, lanjutku sedikit nakal dan memberanikan diri.”Kamu masih cantik dan menarik. Seksi lagi.”
“Ah, Hengky bisa aja”, katanya tersipu-sipu sambil menepuk tanganku. Tapi nampak benar ia senang dengan ucapanku.
Tidak terasa hampir dua jam kami duduk ngobrol. Akhirnya anak-anak mendesak minta pulang.
Selly, wanita Cina itu, memberikan alamat rumah, nomor telepon dan HP-nya. Ketika akan beranjak meninggalkannya ia berbisik,
“Saya menunggu Hengky di rumah.”
Hatiku bersorak-sorak. Lelaki mana yang mau menolak kesempatan berada bersama wanita semanis dan seseksi Selly. Aku mengangguk sambil mengedipkan mata. Ia membalasnya dengan kedipan mata juga. Ini kesempatan emas. Apalagi sore itu Trisna dan Budi akan dijemput kakek dan neneknya dan bermalam di sana.
“OK. Malam nanti aku main ke rumah”, bisikku juga, “Jam tujuh aku sudah di sana.” Ia tersenyum-senyum manis.
Sore itu sesudah anak-anak dijemput kakek dan neneknya, aku membersihkan sepeda motorku lalu mandi. Sambil mandi imajinasi seksualku mulai muncul. Bagaimana tampang Selly tanpa pakaian? Pasti indah sekali tubuhnya yang bugil. Dan pasti sangatlah nikmat menggeluti dan menyetubuhi tubuh semontok dan selembut itu.

Apalagi aku sebetulnya sudah lama ingin menikmati tubuh seorang wanita Cina. Tapi apakah ia mau menerimaku? Apalagi aku bukan orang Cina. Dari kawasan Timur Indonesia lagi. Kulitku agak gelap dengan rambut yang ikal. Tapi.. Peduli amat. Toh ia yang mengundangku. Andai kata aku diberi kesempatan, tidak akan kusia-siakan. Kalau toh ia hanya sekedar mengungkapkan terima kasih atas pertolongaku kemarin, yah tak apalah. Aku tersenyum sendiri.
Jam tujuh lewat lima menit aku berhasil menemukan rumahnya di kawasan Margorejo itu. Rumah yang indah dan mewah untuk ukuranku, berlantai dua dengan lampu depan yang buram. Kupencet bel dua kali. Selang satu menit seorang wanita separuh baya membukakan pintu pagar. Rupanya pembantu rumah tangga.

“Pak Hengky?” ia bertanya, “Silahkan, Pak. Bu Selly menunggu di dalam”, lanjutnya lagi.
Aku mengikuti langkahnya dan dipersilahkan duduk di ruang tamu dan iapun menghilang ke dalam. Selang semenit, Selly keluar. Ia mengenakan baju dan celana santai di bawah lutut. Aku berdiri menyambutnya.
“Selamat datang ke rumahku”, katanya.
Ia mengembangkan tangannya dan aku dirangkulnya. Sebuah ciuman mendarat di pipiku. Ini ciuman pertama seorang wanita ke pipiku sejak kematian isteriku. Aku berdebaran. Ia menggandengku ke ruang tengah dan duduk di sofa yang empuk. Mulutku seakan terkunci.
Beberapa saat bercakap-cakap, si pembantu rumah tangga datang menghantar minuman.
“Silahkan diminum, Pak”, katanya sopan, “Aku juga sekalian pamit, Bu”, katanya kepada Selly.
“Makan sudah siap, Bu. Saya datang lagi besok jam sepuluh.”
“Biar masuk sore aja, Bu”, kata Selly, “Aku di rumah aja besok. Datang saja jam tiga-an.”
Pembantu itu mengangguk sopan dan berlalu.
“Ayo minum. Santai aja, aku mandi dulu”, katanya sambil menepuk pahaku.
Tersenyum-senyum ia berlalu ke kamar mandi. Di saat itu kuperhatikan. Pakaian santai yang dikenakannya cukup memberikan gambaran bentuk tubuhnya. Buah dadanya yang montok itu menonjol ke depan laksana gunung. Pantatnya yang besar dan bulat berayun-ayun lembut mengikuti gerak jalannya.
Pahanya padat dan mulus ditopang oleh betis yang indah.
“Santai saja, anggap di rumah sendiri”, lanjutnya sebelum menghilang ke balik pintu.
Dua puluh menit menunggu itu rasanya seperti seabad. Ketika akhirnya ia muncul, Selly membuatku terkesima. Rambutnya yang panjang sampai di punggungnya dibiarkan tergerai. Wajahnya segar dan manis. Ia mengenakan baju tidur longgar berwarna cream dipadu celana berenda berwarna serupa.
Tetapi yang membuat mataku membelalak ialah bahan pakaian itu tipis, sehingga pakaian dalamnya jelas kelihatan. BH merah kecil yang dikenakannya menutupi hanya sepertiga buah dadanya memberikan pemandangan yang indah. Celana dalam merah jelas memberikan bentuk pantatnya yang besar bergelantungan.
Pemandangan yang menggairahkan ini spontan mengungkit nafsu birahiku. Kemaluanku mulai bergerak-gerak dan berdenyut-denyut.

“Aku tahu, Hengky suka”, katanya sambil duduk di sampingku, “Siang tadi di TP (Tunjungan Plaza) aku lihat mata Hengky tak pernah lepas dari buah dadaku. Tak usah khawatir, malam ini sepenuhnya milik kita.” Ia lalu mencium pipiku. Nafasnya menderu-deru. Dalam hitungan detik mulut kami sudah lekat berpagutan. Aku merengkuh tubuh montok itu ketat ke dalam pelukanku. Tangaku mulai bergerilya di balik baju tidurnya mencari-cari buah dadanya yang montok itu. Ia menggeliat-geliat agar tanganku lebih leluasa bergerak sambil mulutnya terus menyambut permainan bibir dan lidahku. Lidahku menerobos mulutnya dan bergulat dengan lidahnya.

Tangannya pun aktif menyerobot T-shirt yang kukenakan dan meraba-raba perut dan punggungku. Membalas gerakannya itu, tangan kananku mulai merayapi pahanya yang mulus. Kunikmati kehalusan kulitnya itu. Semakin mendekati pangkal pahanya, kurasa ia membuka kakinya lebih lebar, biar tanganku lebih leluasa bergerak. Peralahan-lahan tanganku menyentuh gundukan kemaluannya yang masih tertutup celana dalam tipis. Jariku menelikung ke balik celana dalam itu dan menyentuh bibir kemaluannya. Ia mengaduh pendek tetapi segera bungkam oleh permainan lidahku. Kurasakan badannya mulai menggeletar menahan nafsu birahi yang semakin meningkat.
Tangannya pun menerobos celana dalamku dan tangan lembut itu menggenggam batang kemaluan yang kubanggakan itu. Kemaluanku tergolong besar dan panjang. Ukuran tegang penuh kira-kira 15 cm dengan diameter sekitar 4 cm. Senjata kebanggaanku inilah yang pernah menjadi kesukaan dan kebanggaan istriku. Aku yakin senjataku ini akan menjadi kesukaan Selly. Ia pasti akan ketagihan.

“Au.. Besarnya”, kata Selly sambil mengelus lembut kemaluanku.
Elusan lembut jari-jarinya itu membuat kemaluanku semakin mengembang dan mengeras. Aku mengerang-ngerang nikmat. Ia mulai menjilati dagu dan leherku dan sejalan dengan itu melepaskan bajuku. Segera setelah lepas bajuku bibir mungilnya itu menyentuh puting susuku. Lidahnya bergerak lincah menjilatinya. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Tangannya kembali menerobos celanaku dan menggenggam kemaluanku yang semakin berdenyut-denyut. Aku pun bergerak melepaskan pakaian tidurnya. Rasanya seperti bermimpi, seorang wanita Cina yang cantik dan seksi duduk di pahaku hanya dengan celana dalam dan BH.


“Ayo ke kamar”, bisiknya, “Kita tuntaskan di sana.”
Aku bangkit berdiri. Ia menjulurkan tangannya minta digendong. Tubuh bahenol nan seksi itu kurengkuh ke dalam pelukanku. Kuangkat tubuh itu dan ia bergayut di leherku. Lidahnya terus menerabas batang leherku membuat nafasku terengah-engah nikmat. Buah dadanya yang sungguh montok dan lembut menempel lekat di dadaku. Masuk ke kamar tidurnya, kurebahkan tubuh itu ke ranjang yang lebar dan empuk. Aku menariknya berdiri dan mulai melepaskan BH dan celana dalamnya.
Ia membiarkan aku melakukan semua itu sambil mendesah-desah menahan nafsunya yang pasti semakin menggila. Setelah tak ada selembar benangpun yang menempel di tubuhnya, aku mundur dan memandangi tubuh telanjang bulat yang mengagumkan itu. Kulitnya putih bersih, wajahnya bulat telur dengan mata agak sipit seperti umumnya orang Cina. Rambutnya hitam tergerai sampai di punggungnya. Buah dadanya sungguh besar namun padat dan menonjol ke depan dengan puting yang kemerah-merahan. Perutnya rata dengan lekukan pusar yang menawan. Pahanya mulus dengan pinggul yang bundar digantungi oleh dua bongkah pantat yang besar bulat padat. Di sela paha itu kulihat gundukan hitam lebat bulu kemaluannya. Sungguh pemandangan yang indah dan menggairahkan birahi.

“Ngapain hanya lihat” protesnya.
“Aku kagum akan keindahan tubuhmu”, sahutku.
“Semuanya ini milikmu”, katanya sambil merentangkan tangan dan mendekatiku.
Tubuh bugil polos itu kini melekat erat ditubuhku. Didorongnya aku ke atas ranjang empuk itu. Mulutnya segera menjelajahi seluruh dada dan perutku terus menurun ke bawah mendekati pusar dan pangkal pahaku. Tangannya lincah melepaskan celanaku. Celana dalamku segera dipelorotinya. Kemaluanku yang sudah tegang itu mencuat keluar dan berdiri tegak. Tiba-tiba mulutnya menangkap batang kemaluanku itu. Kurasakan sensai yang luar biasa ketika lidahnya lincah memutar-mutar kemaluanku dalam mulutnya.
Aku mengerang-ngerang nikmat menahan semua sensasi gila itu.
Puas mempermainkan kemaluanku dengan mulutnya ia melepaskan diri dan merebahkan diri di sampingku. Aku menelentangkannya dan mulutku mulai beraksi. Kuserga buah dada kanannya sembari tangan kananku meremas-remas buah dada kirinya. Bibirku mengulum puting buah dadanya yang mengeras itu. Buah dadanya juga mengeras diiringi getaran jantungnya. Puas buah dada kanan mulutku beralih ke buah dada kiri. Lalu perlahan tetapi pasti aku menuruni perutnya. Ia menggelinjang-linjang menahan desakan birahi yang semakin menggila. Aku menjilati perutnya yang rata dan menjulurkan lidahku ke pusarnya.
“Auu..” erangnya, “Oh.. Oh.. Oh..” jeritnya semakin keras.
Mulutku semakin mendekati pangkal pahanya. Perlahan-lahan pahanya yang mulus padat itu membuka, menampakkan lubang surgawinya yang telah merekah dan basah. Rambut hitam lebat melingkupi lubang yang kemerah-merahan itu. Kudekatkan mulutku ke lubang itu dan perlahan lidahku menyuruk ke dalam lubang yang telah basah membanjir itu. Ia menjerit dan spontan duduk sambil menekan kepalaku sehingga lidahku lebih dalam terbenam. Tubuhnya menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan. Pantatnya menggeletar hebat sedang pahanya semakin lebar membuka.
“Aaa.. Auu.. Ooo..”, jeritnya keras.
Aku tahu tidak ada sesuatu pun yang bakalan menghalangiku menikmati dan menyetubuhi si cantik bahenol nan seksi ini. Tapi aku tak ingin menikmatinya sebagai orang rakus. Sedikit demi sedikit tetapi sangat nikmat. Aku terus mempermainkan klitorisnya dengan lidahku.

Tiba-tiba ia menghentakkan pantatnya ke atas dan memegang kepalaku erat-erat. Ia melolong keras.
Pada saat itu kurasakan banjir cairan vaginanya. Ia sudah mencapai orgasme yang pertama. Aku berhenti sejenak membiarkan ia menikmatinya. Sesudah itu mulailah aku menjelajahi kembali bagian tersensitif dari tubuhnya itu. Kembali erangan suaranya terdengar tanda birahinya mulai menaik lagi. Tangannya terjulur mencari-cari batang kejantananku. Kemaluanku telah tegak sekeras beton. Ia meremasnya. Aku menjerit kecil, karena nafsuku pun sudah diubun-ubun butuh penyelesaian.
Kudorong tubuh bahenol nan seksi itu rebah ke kasur empuk. Perlahan-lahan aku bergerak ke atasnya. Ia membuka pahanya lebar-lebar siap menerima penetrasi kemaluanku. Kepalanya bergerak-gerak di atas rambutnya yang terserak. Mulutnya terus menggumam tidak jelas. Matanya terpejam. Kuturunkan pantatku. Batang kemaluanku berkilat-kilat dan memerah kepalanya siap menjalankan tugasnya. Kuusap-usapkan kemaluanku di bibir kemaluannya. Ia semakin menggelinjang.

“Cepat.. Cepat.. Aku sudah nggak tahan!” jeritnya.
Kuturunkan pantatku perlahan-lahan. Dan.. BLESS!
Kemaluanku menerobos liang senggamanya diiringi jeritannya membelah malam. Tetangga sebelah mungkin bisa mendengar lolongannya itu. Aku berhenti sebentar membiarkan dia menikmatinya. Lalu kutekan lagi pantatku sehingga kemaluanku yang panjang dan besar itu menerobos ke dalam dan terbenam sepenuhnya dalam liang surgawi miliknya. Ia menghentak-hentakkan pantatnya ke atas agar lebih dalam menerima diriku. Sejenak aku diam menikmati sensasi yang luar biasa ini. Lalu perlahan-lahan aku mulai menggerakkan kemaluanku. Balasannya juga luar biasa.
Dinding-dinding lubang kemaluannya berusaha menggenggam batang kemaluanku. Rasanya seberti digigit-gigit. Pantatnya yang bulat besar itu diputar-putar untuk memperbesar rasa nikmat. Buah dadanya tergoncang-goncang seirama dengan genjotanku di kemaluannya. Matanya terpejam dan bibirnya terbuka, berdesis-desis mulutnya menahankan rasa nikmat. Desisan itu berubah menjadi erangan kemudian jeritan panjang terlontar membelah udara malam. Kubungkam jeritannya dengan mulutku. Lidahku bertemu lidahnya. Sementara di bawah sana kemaluanku leluasa bertarung dengan kemaluannya, di sini lidahku pun leluasa bertarung dengan lidahnya.
“OH..”, erangnya, “Lebih keras sayang, lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah!”
Tangannya melingkar merangkulku ketat. Kuku-kukunya membenam di punggungku. Pahanya semakin lebar mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir kemaluannya seirama dengan gerakan pantatku. Di saat itulah kurasakan gejala ledakan magma di batang kemaluanku. Sebentar lagi aku akan orgasme.
“Aku mau keluar, Selly”, bisikku di sela-sela nafasku memburu.
“Aku juga”, sahutnya, “Di dalam sayang. Keluarkan di dalam. Aku ingin kamu di dalam.”
Kupercepat gerakan pantatku. Keringatku mengalir dan menyatu dengan keringatnya. Bibirku kutekan ke bibirnya. Kedua tanganku mencengkam kedua buah dadanya. Diiringi geraman keras kuhentakkan pantatku dan kemaluanku membenam sedalam-dalamnya. Spermaku memancar deras. Ia pun melolong panjang dan menghentakkan pantatnya ke atas menerima diriku sedalam-dalamnya. Kedua pahanya naik dan membelit pantatku. Ia pun mencapai puncaknya. Kemaluanku berdenyut-denyut memuntahkan spermaku ke dalam rahimnya. Inilah orgasmeku yang pertama di dalam kemaluan seorang wanita sejak kematian isteriku. Dan ternyata wanita itu adalah Selly yang cantik bahenol dan seksi.
Sekitar sepuluh menit kami diam membatu mereguk semua detik kenikmatan itu. Lalu perlahan-lahan aku mengangkat tubuhku. Aku memandangi wajahnya yang berbinar karena birahinya telah terpuaskan. Ia tersenyum dan membelai wajahku.
“Hengky, kamu hebat sekali, sayang”, katanya, “Sudah lebih dari setahun aku tidak merasakan lagi kejantanan lelaki seperti ini.”
“Selly juga luar biasa”, sahutku, “Aku sungguh puas dan bangga bisa menikmati tubuhmu yang menawan ini. Selly tidak menyesal bersetubuh denganku?”
“Tidak”, katanya, “Aku malah bangga bisa menjadi wanita pertama sesudah kematian isterimu. Mau kan kamu memuaskan aku lagi nanti?”
“Tentu saja mau”, kataku, “Bodoh kalau nolak rejeki ini.” Ia tertawa.
“Kalau kamu lagi pingin, telepon saja aku,” lanjutnya, “Tapi kalau aku yang pingin, boleh kan aku nelpon?”  JaguarQQ 
“Tentu.. Tentu..”, balasku cepat.
“Mulai sekarang kamu bisa menyetubuhi aku kapan saja. Tinggal kabarkan”, katanya.
Hatiku bersorak ria. Aku mencabut kemaluanku dan rebah di sampingnya. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu mengajakku mandi. Lapar katanya dan pingin makan.
Malam itu hingga hari Minggu siang sungguh tidak terlupakan. Kami terus berpacu dalam birahi untuk memuaskan nafsu. Aku menyetubuhinya di sofa, di meja makan, di dapur, di kamar mandi dalam berbagai posisi. Di atas, di bawah, dari belakang. Pendek kata hari itu adalah hari penuh kenikmatan birahi. Dapat ditebak, pertemuan pertama itu berlanjut dengan aneka pertemuan lain. Kadang-kadang kami mencari hotel tetapi terbanyak di rumahnya. Sesekali ia mampir ke tempatku kalau anak-anak lagi mengunjungi kakek dan neneknya. Pertemuan-pertemuan kami selalu diisi dengan permainan birahi yang panas dan menggairahkan.
Satu malam di kamar tidurnya. Setelah beberapa kali orgasme iseng aku menggodanya.
“Selly”, kataku, “Betapa beruntungnya aku yang berkulit gelap ini bisa menikmati tubuhmu bahenol, seksi, putih dan mulus seorang wanita Cina.


JaguarQQ

Sabtu, 09 Mei 2020

Waktu Yang Tepat Untuk Melakukan Hubungan

JaguarQQ

Manfaat seks untuk kesehatan sudah bukan rahasia lagi. Beragam manfaat diketahui bisa didapatkan melalui hubungan seksual.
Konon, dengan seks, ancaman penyakit akan menjauh. Sebuah studi yang dilakukan oleh Anglia Ruskin University menemukan, kurang bercinta dapat meningkatkan risiko penyakit pada usia 50-an.
Sekilas, tak ada yang berbeda antara berhubungan seks pada pagi, siang, atau malam. Namun, tahukah Anda jika waktu berhubungan seks menentukan manfaat apa yang bisa didapat?

Kenyataannya, pemilihan waktu yang berbeda bakal membawa manfaat yang berbeda pula. Mengutip The Sun, pakar seks Kate Taylor membedah manfaat seks berdasarkan waktu. bandarq online 

06.00 - Kesuburan

Bagi pasangan suami istri baru, hubungan intim tak sekadar sarana relaksasi, melainkan upaya memperoleh keturunan. Lakukan hubungan seksual pada pukul 06.00 pagi.
Beberapa ilmuwan percaya, sperma mencapai kondisi terbaiknya pada pagi hari. Seiring waktu berjalan sepanjang sisa hari, kualitas sperma perlahan menurun.
Jadi, semakin pagi hubungan intim dilakukan, kesempatan untuk memperoleh keturunan akan semakin besar.

08.30 - Meningkatkan sistem imun

Seks yang dilakukan pada waktu sebelum siang hari dapat meningkatkan sistem imun. Puncaknya berada pada pukul 8.30 pagi.
Meraih klimaks pada pagi hari disebut dapat meningkatkan antibodi yang bisa melawan infeksi.

12.00 - Relaksasi

Ingin relaksasi dari situasi stres akibat pekerjaan? Padukan istirahat makan siang dengan hubungan intim. Studi dari Georgia State University menunjukkan, berhubungan intim secara teratur bisa menurunkan tekanan darah sistolik dan mengurangi rasa takut jelang berhadapan dengan tugas berat.
Seks bisa membuat orang memiliki performa lebih baik saat menyelesaikan tugas seperti yang berhubungan dengan angka.



15.00 - Tingkatkan kesehatan jantung

Hubungan seks yang dilakukan pada pukul 15.00 disebut baik untuk pemulihan dan menurunkan kadar kortisol atau hormon stres yang berkontribusi pada penyakit jantung.

19.00 - Orgasme terbaik

Wanita mudah terangsang setelah berolahraga yang umum dilakukan pada sore hari jelang malam.
Penelitian di AS menyebut, wanita mengalami 169 persen lebih banyak aliran darah ke area genitalia. Hal ini mengarah pada orgasme yang lebih kuat setelah 20 menit berolahraga.

22.00 - Tidur lebih nyenyak

Orgasme bisa meningkatkan kadar hormon prolaktin dan melatonin. Keduanya menimbulkan rasa kantuk dan tenang. Keduanya pun melepas endorfin yang bisa menimbulkan kebahagiaan. Ini membantu Anda melupakan stres dan membuat tidur lebih nyenyak. JaguarQQ 
Dengan kata lain, seks yang dilakukan jelang waktu tidur dapat membuat Anda tidur lebih nyenyak.


JaguarQQ
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,