Sabtu, 30 November 2024

PENGALAMAN BERSAMA SRI

https://jaguarbesar.com/

             JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Kisah ini murni pengalaman pribadiku yang kualami saat aku baru naik ke kelas 2 SMU (kira2 6 tahun yang lalu). Namaku Adi anak ke-4 dari 8 bersaudara, waktu itu liburan kenaikan kelas baru saja dimulai dan biasanya selalu aku rayakan bersama teman2ku dengan acara2 seperti berkemah di pantai atau menelusuri hutan lindung yang berjarak puluhan kilo dari kota kediamanku.

Tapi saat liburan ini hal tersebut diatas tidak dapat kami lakukan karena sebagian besar teman2 dekatku itu menghabiskan liburan mereka keluar kota / pulau (kotaku berada dipulau Kalimantan) sehingga aku putuskan untuk menghabiskan liburan kerumah nenekku di kampung (kira-kira 143 Km dari kotaku). Setelah menempuh perjalanan selama 1 hari sampailah aku dirumah nenekku, waktu itu sekitar jam 4 sore.Ternyata disana sudah ada beberapa sepupuku (dari kota yg lain) yang juga akan merayakan liburan mereka selama kurang lebih 2 mingguan, umur mereka rata2 antara 8 – 12 tahun. Yang paling besar namanya Sri (anak sulung dari adik mamaku, ketiga adiknya laki-laki semua) berwajah manis dengan hidung yang mancung dan kulit tubuh putih mulus, walaupun baru kelas 1 SMP tetapi badannya sudah padat berisi dan mulai berbentuk (bongsor).

Kejadiannya bermula ketika kami sama2 mandi sore (sekitar jam 5-an) di sungai kecil yang dangkal (kira2 100 m dibelakang rumah nenek) saat itu secara tidak sengaja aku melihat kearah Sri yang sedang membetulkan kain kembannya yang kendur, betapa kagetnya aku begitu terlihat selintas susu Sri yang mulai ranum dengan puting yang kemerah2an (karena kulit Sri sangat putih dan mulus).DominoQQ

Aku merasakan kontolku langsung ngaceng dan keras (maklum, untuk umurku saat itu memang sedang tegangan tinggi), lalu aku berfikir keras mencari cara untuk mendekati Sri (kami sudah lama tidak bertemu, sehingga kurang akrab).

Ketika aku tengah melamunkan hal-hal jorok tiba-tiba Sri berteriak “Aduh !” dan secara reflek aku menoleh kearahnya ternyata dia terpeleset saat berjalan dipinggir sungai dengan segera aku berlari kearahnya untuk menolongnya (saat itu sepupu2ku yang lain sedang asyik bermain air sambil mandi sekitar 15 m jaraknya). “Ada apa Sri ?” tanyaku, “Aku terpeleset Bang waktu hendak naik dari sungai ” jawabnya sambil meringis menahan sakit.

Aku langsung membopong tubuhnya ke tempat permandian yang terbuat dari papan seluas 3 m persegi, lalu membantu mengurut kakinya yang keseleo. Pertama kali aku memijit kakinya Sri berteriak kecil “Aduh! sakit Bang!”, “Oke.. oke.. aku akan memijitnya pelan-pelan” sahutku.

Kemudian aku mengendurkan pijitanku di sekitar kakinya, sambil terus meringis Sri memejamkan matanya menahan sakit “Wah, kesempatan untuk mengintip nih!” fikirku sambil melotot kearah susu Sri yang mulai berbentuk dan yang lebih menggairahkanku kain kembannya yang basah membuat susunya samar2 terlihat jelas dan membayang. Semakin lama semakin asyik aku memijiti kakinya sementara itu Sri cuma tinggal memejamkan matanya saja tetapi suara rintihannya sudah tidak terdengar lagi.

Perlahan-lahan aku mulai menggeser pijatanku dari engsel kakinya kearah betis dan terus keatas betis tepat dibelakang engsel lututnya “Wah, putih benar kulitnya mana mulus lagi..” fikirku sambil menelan ludah. Sekarang gerakan tanganku bukan memijit lagi tetapi telah berubah jadi mengelus-elus, sementara Sri semakin terpejam dan samar2 kudengar suara nafasnya semakin tidak beraturan “Sudah terangsang dia..” fikirku.BandarQ

Tiba-tiba sepupu2ku yang tadi asyik mandi sudah berada didekat kami “Ada apa Bang Adi? Kenapa dengan kaki Kak Sri?” tanya mereka lugu, aku dengan cepat menurunkan tanganku kembali kearah engsel kaki Sri. “Ini, tadi dia terpeleset di tepi sungai dan kakinya keseleo jadi abang bantu membawanya kesini dan memijat kakinya” jawabku enteng. Kulihat raut wajah Sri yang menunjukkan sedikit kekecewaan karena terganggu oleh adik2nya.

Kemudian kami beranjak pulang karena hari sudah mulai malam, dengan agak terpincang Sri berjalan sambil berpegangan denganku. Malam itu aku tidur larut sekali karena keasyikan ngobrol dengan kakek dan pamanku, ketika masuk kekamar tamu kulihat sepupu2ku (yang laki-laki) sudah tidur semua tetapi tidak beraturan sehingga aku tidak melihat ada ruang untuk aku tiduri. Kemudian aku keluar kamar berniat tidur di ruang TV, tiba-tiba terdengar suara kakekku yang bertanya mengapa aku tidak tidur di kamar tamu setelah aku jelaskan beliau menyuruhku untuk tidur dikamar nenek bersama nenekku (Kakekku punya kamar sendiri bersebelahan dengan kamar nenek).

Pertama-tama aku tidak melihat dengan siapa nenek tidur diatas ranjangnya karena lampu kamar yang sudah dimatikan dan hanya bercahayakan lampu teplok (nenekku selalu tidur dengan lampu minyak tanah yang digantung di dinding kamarnya), aku langsung merebahkan diri dilantai yang beralaskan tikar dengan sebuah bantal itu. Sekitar sepuluh menit saat akan terlelap tiba2 aku melihat ada yang berdiri dari ranjang nenekku menuju keluar untuk buang air kecil.

Setelah kembali baru aku tahu bahwa yang keluar barusan adalah Sri sepupuku “Kebetulan nih..” fikirku, seketika itu pula hilang rasa kantukku dan secara perlahan-lahan dengan setengah berbisik aku bertanya “Gimana Sri kakimu, masih sakit?” “Eh Bang Adi, belum tidur Bang?” Sri balik bertanya. “Iya nih, aku baru saja selesai ngobrol sama kakek dan paman. Jadi keadaan kakimu gimana?” lanjutku bertanya. “Masih sedikit sakit Bang, tapi agak mendingan setelah diolesi nenek dengan minyak urut” jawabnya. “Coba sini aku bantu pijiti” kataku asal, “Memangnya abang belum pengen tidur?” tanyanya “Iya, sekalian nungguin mataku ngantuk” jawabku sekenanya.

“Tapi pelan2 ya Bang?” “Iyaa..” jawabku bersemangat. Dengan posisi aku di lantai dan Sri berbaring diatas ranjang (nenekku sudah lama terlelap) aku memulai aksiku seperti tadi sore. Tapi untuk saat ini aku tidak berlama-lama memijit bagian kakinya yang sakit, karena utk sesaat kemudian tanganku sudah berada tepat dibelakang lutut Sri dengan gerakan membelai bukan memijit. “Mmmh. geli Bang.” ujar Sri sambil terpejam, aku hanya diam. Sekitar sepuluh menit kemudian kudengar nafasnya sudah mulai tak beraturan, lalu aku mulai berani menaikkan sasaran tanganku kearah pahanya yang putih mulus (saat itu dia hanya mengenakan celana pendek yang agak longgar).

Sri kembali mendesah lirih “Sshh..” sementara kedua tanganku semakin gila menggerayangi kedua pahanya yang semakin terbentang lebar. Untuk sesaat kami masih sibuk dengan aktifitas yang mulai memanas itu, lalu aku berinisiatif untuk menyuruhnya turun dari atas ranjang “Coba dibawah saja Sri sama Abang, nanti mengganggu nenek” ajakku setengah berbisik. Ia hanya mengangguk lemah menanggapi ajakanku sambil turun kebawah secara perlahan-lahan.Domino99

Begitu Sri mulai merebahkan tubuhnya disampingku, aku mulai melanjutkan aksiku yang terhenti sejenak tadi. Semakin keatas tanganku, semakin cepat pula dengusan nafas Sri terdengar. Tanpa ragu-ragu aku mulai menyentuh bagian pinggir celana dalam Sri dengan jemariku, sesaat kemudian jari-jariku sudah tepat berada dibagian depan cd-nya “Ahhh.” terdengar dengusan lirih yang panjang dari Sri dengan mata yang tetap terpejam.

Kurasakan cairan kental yang mulai membanjiri celana dalamnya semakin banyak. Ketika kulihat mulutnya sedikit terbuka, dengan reflek aku langsung menyumbat mulutnya dengan mulutku “Ehh.!” serunya dengan mata melotot menatapku sambil melongo. Aku terus memainkan lidah dan bibirku didalam mulutnya sekenanya (maklum aku juga belum pernah berciuman dengan seorang gadis), sejenak Sri terperangah. tetapi semakin lama kulihat matanya semakin redup karena merasakan dua sensasi kenikmatan di dua tempat yang berbeda (bibir dan vaginanya). Kurasakan mulutnya mulai bergerak bersamaan dengan lidahnya, menyambut liarnya lidahku yang menari bebas didalam mulutnya “Mmmmhhhh. sshhhhhh.” bunyi nafas kami bersamaan yang sedang didera libido hebat.

Sekarang aku mulai menjilati bagian leher Sri yang jenjang hingga kebelakang telinganya (foreplay ini kuketahui dari film2 bokep yang sering aku lihat bersama teman-temanku) seiring dengan pelukannya yang semakin erat melingkari tubuhku, aku semakin liar. sesudah beberapa kali lidahku bolak-balik menjilati leher dan telinganya segera kuangkat baju kaos oblong Sri yang sudah acak2an dengan maksud membukanya.

Agak susah juga karena baju yang dipakainya agak sedikit ketat dan ketika aku berhasil membukanya. ups!! Ternyata dia tidak memakai BH! Sejenak aku tertegun menyaksikan pemandangan indah dua bukit kembar yang sedang mekar dan mulai mengeras dihadapan mataku dengan kedua puting yang merah menantang seolah-olah mengundangku untuk mencicipinya.

Dengan wajah malu2 Sri menutupi kedua susunya dengan tangannya, tak kubiarkan lama.. segera kuserang lagi bibir mungil yang tersaji indah disampingku dengan hebat. Hingga perlahan-lahan mulai kuturuni leher Sri jengkal demi jengkal hingga. mulutku tepat bersarang di puncak bukitnya yang sebelah kiri!

“Ahhh.!” seru Sri merasakan rasa geli bercampur nikmat di kedua puting susunya ketika lidah dan mulutku secara bergantian menjilat dan menyedot kedua bukit kembarnya dengan rakus. Sementara mulutku sibuk, tanganku mulai menyusup dari atas celana dalamnya kepermukaan vaginanya. Kurasakan bulu-bulu halus yang masih jarang tumbuh disana, lalu dengan perlahan-lahan kumasukan jari tengahku ke liang vaginanya yang masih sempit itu. Kugesek ke kanan dan kiri ujung jariku dipermukaan vaginanya “Ohhh. ahhh. mmmmmhh.” dengusan Sri semakin tak terkendali, sesaat kemudian. “Aku mau kencing Banghh.” ucapnya lirih. Aku hanya diam sambil mempercepat sedotan mulut dan gesekkan jari tanganku di kedua daerah sensitifnya, lalu. “Ahhh. ahhh.

mmmmmhgh.” secara tiba-tiba Sri mengejang sambil tubuhnya terangkat tinggi keatas. untuk beberapa detik kemudian terhempas kebawah secara cepat “Dug..” bunyi pantatnya yang montok ketika terhempas kelantai. Aku rasakan jepitan yang lumayan keras di liang vaginanya pada jariku dan berdenyut-denyut kurang lebih 10 detik lamanya “Dia sudah orgasme nich.” fikirku sambil menghentikan seranganku kemudian menatapnya dengan tersenyum.DominoQQ

“Gimana yang, enak nggak?” tanyaku setengah berbisik, dia hanya mengangguk sambil tersenyum puas dengan kedua matanya masih terpejam. Kemudian secara tiba-tiba Sri merengkuhku kedalam pelukannya sehingga kami sekarang saling berpelukan kembali dengan posisi aku diatas dan dia dibawahku. “Enak Bang, enaaak sekali.” bisiknya ditelingaku sambil mempererat pelukannya. Sri tidak peduli lagi akan keadaannya yang sudah setengah bugil pada bagian atas, dia seolah-olah tidak akan melepaskanku lagi “Aduh. gue nanggung nih.” fikirku sambil membelai-belai rambut Sri yang hitam sebahu itu dan mengecup keningnya.

Tapi kalo aku mulai lagi sekarang aku takut Sri nggak merasakan sensasi sehebat yang tadi, jadi aku biarkan dia beristirahat sejenak. Setelah kurang lebih sepuluh menit kurasakan pelukannya mulai mengendur lalu kuperhatikan wajahnya yang cantik secara seksama, “ah.. sudah tertidur dia..” gumamku setelah terdengar dengkur halus yang teratur keluar dari hidungnya yang mancung.

Perlahan-lahan kulepaskan diriku dari pelukannya lalu kuusap batang kontolku yang belum mati2 dari tadi, kubuka sedikit kaki Sri yang sedang tidur terlentang dan tanganku mulai beraksi mempereteli celana pendek dan celana dalamnya secara bergantian sehingga tebentanglah pemandangan indah tubuh seorang gadis belia yang sedang mekar-mekarnya dihadapanku. Dengan sedikit tergesa-gesa akupun mulai menanggalkan seluruh pakaianku, lalu pelan-pelan kuarahkan kepala kontolku ke liang vagina Sri yang masih merah dan berbulu jarang itu.

Begitu hati-hati kugesek-gesekan kepala kontolku ke vagina Sri dengan gerakan keatas dan kebawah, semakin lama kurasakan semakin banyak lendir licin dari liang vagina Sri yang membasahi kepala kontolku. Tapi saat hendak kutekan kedalam kurasakan liang vagina Sri yang terlalu sempit untuk ukuran kontolku dan agak sedikit sakit di kepala kontolku, “kalo aku jebol perawannya sekarang berabe nih, soalnya nanti darahnya akan membasahi tikar dikamar nenek” fikirku.

Kuputuskan untuk tidak memasukkan kontolku terlalu dalam, hanya sepertiganya saja. Setelah agak lama dan dengan bersusah payah kutekan, kurasakan batang kontolku sudah terbenam sepertiganya kedalam liang vagina Sri lalu kupompa pantatku naik turun secara teratur dan perlahan-lahan. Mulanya agak seret dan sempit tetapi lama-kelamaan sudah mulai lancar “mmhhhh. ” dengusku sambil memperhatikan wajah cantik Sri yang masih tertidur pulas. Makin lama nafsuku makin tidak terkendali sehingga gerakan pantatku semakin cepat, tiba2 Sri terbangun. “Bang.!” serunya tertahan begitu melihat tubuhku sudah berada diatas tubuhnya dalam keadaan telanjang bulat dengan batang kontolku menghunjam diselangkangannya.

Tanpa menghentikan gerakan pantatku segera kulumat mulutnya yang sedikit terbuka dan. yess! Usahaku berhasil! Semakin lama kulihat matanya mulai meredup kembali dan tubuhnya mulai bergoyang kekanan dan kekiri mengimbangi gerakan tubuhku, aku semakin bernafsu. “ahhh. ohhhh.” desisnya perlahan. Untuk semakin membuatnya bernafsu kuarahkan jilatanku ke leher dan bawah telinga Sri lalu yang terakhir kukulum dan sedot secara bergantian kedua bukit kembarnya yang putih dan mulus sambil kuselingi dengan jilatan2 cepat “mmmhhhhh.. ” serunya lirih semakin bernafsu.

Setelah kurang lebih sepuluh menit kemudian. “Banghh. aku mau kencing lagihh.” ucapnya lirih tapi tidak kujawab malah semakin kupercepat gerakan memompaku diatas tubuhnya karena kurasakan juga sesuatu dari dalam kontolku yang akan melesak keluar. “Ahhh. uhhh.” desahan Sri semakin liar seiring dengan gerakan pantatnya yang semakin kuat sehingga tanpa disadari posisi kami sekarang sudah mepet didinding kamar nenek, aku juga nggak mau kalah pompaan pantatku diatas tubuhnya semakin liar bahkan menjurus kasar. Lalu tiba-tiba Sri memelukku serta mengangkat pantatnya tinggi-tinggi secara reflek aku juga mengangkat pantatku untuk menjaga agar batang kemaluanku tidak terlanjur menjebol keperawanannya dan. “aaaaaaahhhh.” desahnya panjang ketika mengalami orgasme hebat untuk kedua kalinya, kurasakan denyutan vagina yang sangat kuat pada kepala kontolku yang sedang berada didalamnya membuat sensasi kenikmatan yang tidak terhingga pada diriku sehingga tanpa dapat kutahan secara tiba-tiba batang kontolku berdenyut keras lalu. “aaahhhh.. ” crot.! crooott. crooot! Cairan spermaku juga menyusul menyembur dengan keras kedalam liang vagina Sri membasahi rongga kemaluannya yang juga sudah penuh dengan lendir sehingga cairan spermaku ada yang meleleh keluar.

Kupeluk erat tubuh Sri yang sudah bermandikan keringat, untuk beberapa saat lamanya kami berpelukan sambil terpejam dengan sepertiga batang kemaluanku tertancap di vaginanya. Ada sekitar lima sampai enam kali semprotan kurasakan dari ejakulasiku tadi yang membuat liang vaginanya terasa becek, kemudian kucabut batang kontolku yang sekarang terlihat kemerah-merahan karena jepitan vagina Sri yang masih perawan itu.

Kuambil celana dalamku yang tergeletak disamping tubuhnya lalu kuusapkan disekitar liang vaginanya untuk membersihkan lelehan air maniku agar tidak tumpah ke atas tikar nenek, sekilas baunya seperti aroma pemutih pakaian.

“Tadi abang kencing didalam memek Sri ya?” tanyanya pelan, aku lalu tersenyum “Itu bukan kencing Sri, tapi sperma abang. itu tandanya abang sudah sampai di puncak kenikmatan sama seperti kamu” jawabku sambil membetulkan posisi badanku. Kemudian kukecup lembut bibirnya lalu berkata “Terimakasih sayang, memekmu sangat enak” lalu dipeluknya aku seraya berbisik “Sama-sama Bang, punya Abang juga enaaak banget nanti setiap malam kita begini lagi ya Bang?” ujarnya lirih sambil tersenyum manis sekali.

Malam itu kami tertidur sambil berpelukan sampai terbangun sekitar jam setengah empat pagi saat ayam mulai berkokok, kemudian kami berpakaian kembali dan merapikan diri agar tidak ada orang dirumah nenek yang curiga atas kejadian tadi malam.

https://jaguarbesar.com/


Jumat, 29 November 2024

BERCINTA DENGAN IBU SANTI

https://jaguarbesar.com/

             JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Ini merupakan sebuah kisah pribadi saya bertemu dengan ibu kost bernama Bu Santi. Awal mula saya bisa tinggal ditempat kostnya berawal dari pasar.  aktu itu Bu Santi kecopetan, terus teriak dan kebetulan Roni yang ikut menolong menangkap copet dan mengembalikan dompet Bu Santi.

Trus ngobrol sebentar, kebetulan Roni lagi cari tempat kost yang baru dan Bu Santi mengatakan dia punya tempat kost atau bisa di bilang rumah bedengan yang dikontrakkan, yah jadi deh tinggal di kost-an Bu Santi.DominoQQ

Bu Santi lumayan baik terhadap Roni, kelewat baik malah, karena sampai saat ini Roni sudah telat bayar kontrak rumah 3 bulan, dan Bu Santi masih adem-adem aja. Mungkin masih teringat pertolongan waktu itu. Tapi justru Roni yang gak enak, tapi mau gimana, lha emang duit lagi seret. akhirnya Roni lebih banyak menghindar untuk ketemu langsung dengan Bu Santi.

Sampai satu hari…… waktu itu masih sore jam 4. Roni masih tidur-tiduran dengan malasnya di kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok… tok..tok..tok.. lalu suara Bu Santi yang manggil,”Roni…Roni… ada di dalem gak?” Sontak Roni bangun, wah bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir Roni.

Dengan cepat meraih handuk, pura-pura lagi mandi aja ah, ntar juga Bu Santi pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara Bu Santi,” Roni lagi tidur ya..?” dan dari kamar mandi Roni menyahut sedikit teriak,” Lagi mandi bu….”

Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara Bu Santi jadi dekat,”Y udah mandi aja dulu Roni, ibu tunggu di sini ya…” eh ternyata masuk ke kamar, Roni tadi gak mengunci pintu. “Busyet dah, terpaksa bener-bener harus mandi nie,”pikir Roni.

Sekitar lima belas menit Roni di kamar mandi, sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau Bu Santi bosan trus gak jadi nunggu. Tapi rasanya percuma lama-lama toh Bu Santi sepertinya masih menunggu.

Akhirnya keluar juga Roni dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena terburu-buru. Bu Santi tersenyum manis melihat Roni yang salah tingkah,

”Lama juga kamu mandi ya Roni…” Bu Santi membuka pembicaraan.
“Pasti bersih banget mandinya ya…” gurau Bu Santi sambil sejenak melirik dada bidang Roni.
“Ah ibu bisa aja… biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..?” jawab Roni sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur.BandarQ

Bu Santi mendekat dan duduk di samping Roni, “Cuma mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho… trus mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulu…”ucap Bu Santi. Roni jadi kikuk,”wahduh… kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret nie…” jawab Roni dengan sedikit memohon.

Bu Santi terlihat sedikit berpikir…”mmmm… boleh deh, tapi jangan lama-lama ya… emang uangmu di pakai untuk apa sie?” terlihat Bu Santi sedikit menyelidik. “hmmm… pasti buat cewe mu ya…”dia terlihat kurang senang.

“Ah nggak juga kok bu….. saya emang lagi ada keperluan,” jawab Roni hati-hati melihat raut wajah Bu Santi yang kurang senang.
“Huh…laki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh… sama aja dengan suamiku….”keluh Bu Santi dengan nada kesal.

Waduh nampaknya Bu Santi lagi marahan nie sama suaminya, jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama Roni. Dengan cepat Roni menjawab,”tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kok…”

“hhhhh….”Bu Santi menghela nafas,”Udahlah Roni, gak apa-apa kok, gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah… Ibu Cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma perhatiannya sama Marni terus… Aku seperti gak dianggap lagi, mentang-mentang Marni jauh lebih muda ya.”

Sedikit penjelasan bahwa Bu Santi ini istri pertama dari pak Kardi, sedangkan istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya pak Kardi lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Marni dan Bu Santi tampaknya udah mulai kesepian nie

“Wah kalo masalah keluarga sie aku kurang paham bu…. “jawab Roni kikuk
“Gak apa-apa Roni, ibu hanya mau curhat aja sama kamu… boleh kan Roni?” suara Bu Santi sendu. Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas Bu Santi terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lama-lama bisa nangis nie, gawat dong pikir Roni.
“Uudah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Kardi kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Marni,”Roni bermaksud menghibur.
“Ah kamu Roni… emang ibu masih cantik menurutmu?” Bu Santi menatap sendu ke arah Roni, terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya.

Uhh…. ingin rasanya Roni menghapus air mata itu, pak Kardi emang keterlaluan masa wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba Roni bisa berbuat sesuatu… busyet… Roni memaki dalam hati… “kenapa otak gwa jadi kotor gini.

Dengan sedikit gugup Roni menjawab,”mmm…eee…iya kok bu, ibu masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda.” Uupsss …. Maksud hati ingin menghibur, tapi kenapa kata-kata yang menggoda yang keluar dari mulut… gerutu Roni dalam hati. Roni jadi panik, jangan-jangan Bu Santi marah dengan ucapan Roni.Domino99

Tapi ternyata Roni salah, karena Bu Santi tersenyum, manis sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi,”ih Roni bisa aja menghibur…. Iya juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik aku lagi, bis nya dah tua sie…” rona wajah Bu Santi berubah sedih lagi,”kalo menurutmu Roni, apa ibu emang gak menarik lagi…?” sambil berdiri dan memperhatikan tubuhnya kemudian menatap Roni minta penilaian.

Terang aja Roni makin kikuk,”wah aku mau ngomong apa ya bu…? Takutnya nanti di bilang lancang lho… tapi kalo mau jujur…. Ibu cantik banget, seperti masih 30an deh.”

Bu Santi tampaknya senang dengan pujian itu,”hmmm.. kamu ada-ada aja saja… ibu udah 43 lho.. emang Roni liat dari mananya bisa bilang begitu?”

Roni jadi cengar cengir,” ….itu penilaian laki-laki lho bu, saya malu bilangin nya.”

Bu Santi kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat hampir merapat ke Roni sambil berkata,” ah.. gak perlu malu…. Bilang aja…”

Nafas Roni terasa sesak, badan nya terasa panas dingin menghadapi tatapan Bu Santi, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat kemudian Roni mengalihkan pandangan ke arah tubuh Bu Santi mencari alasan penilaian tadi, uups baru deh Roni memperhatikan bahwa Bu Santi memakai baju terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di bahunya.

Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan Roni beralih ke bagian depan uupss… terlihat belahan dada yang hmmm… sepertinya buah dada itu lumayan besar. Sentuhan lembut tangan Bu Santi di paha Roni yang masih dibungkus handuk cepat menyadarkan Roni. Dengan penuh selidik Bu Santi bertanya,”lho… kok jadi bengong sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an…”

Roni sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama memandangi tubuh Bu Santi,”mmm… eeemm.. ibu benar-benar masih cantik, kulitnya masih kencang… masih sangat menggoda…”

Tidak ada jawaban dari mulut Bu Santi, hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat… dan seperti ada magnet yang kuat, wajah Bu Santi makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah.

Roni pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Roni menyambut bibir merah Bu Santi, desahan nafas mulai terasa berat hhhh…hhhh…ciuman terus bertambah dahsyat, Bu Santi menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Roni, dan dibalas dengan lilitan lidah Roni sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.

Dengan naluri yang alami, tangan Roni merambat naik ke bahu Bu Santi, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut Roni meraba bahu Bu Santi sampai ke lehernya…. Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut Roni meremas payudara yang masih terbungkus bra itu. “hhhhh…hhhh” nafas Bu Santi mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak. Jemari lentik Bu Santi tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada Roni… melingkari pinggang Roni, mencari lipatan handuk, hendak membukanya…

Uupps…. Roni tersentak dan sadar….,”ups…hhh… maaf bu… maaf bu… saya terbawa suasana….” Roni tertunduk tak berani menatap Bu Santi sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah Bu Santi.DominoQQ

Terlihat Bu Santi pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka. Pemandangan yang menakjubkan.

“Kenapa Roni… kita sudah memulainya… dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu yang lama terpendam… kamu harus menyelesaikannya Roni…” tatapan Bu Santi terlihat semakin sendu…
“mmm… ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu… bisa gawat dong… pak Kardi juga bisa marah besar bu…” jawab Roni.

Tanpa menjawab Bu Santi bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai. Roni terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh Bu Santi. Kemudian dengan tenang Bu Santi melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya.

Saat berjalan membelakangi Roni itu nampak gerakan bokong Bu Santi naik turun, dan perasaan Roni semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat Bu Santi berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur, Roni tidak melepaskan sedikit pun gerakan Bu Santi. Sampai Bu Santi berdiri dekat di depan Roni dan berkata,”kamarnya udah di kunci Roni, dan gak ada yang akan mengganggu….”

Roni tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan. Bu Santi kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya. Roni mendekat dan duduk di samping Bu Santi… hmmm… nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin Roni langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.

Bu Santi yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher Roni, menarik wajah dan langsung melumat bibir Roni dengan nafsu yang membara. Roni membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah Bu Santi, tangan Roni meremas payudara montok milik Bu Santi. Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah.

Setelah beberapa saat, Bu Santi mendorong lembut badan Roni, menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu. Roni mendorong lembut tubuh Bu Santi, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang.

Tanpa menunggu lagi Roni melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting. Dengan gemas Roni menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya ………………… “HHHH…. AHHH….MMMH….”suara Bu Santi mulai kencang terdengar, desahan-desahan nikmat yang semakin menggairahkan. Roni melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel Bu Santi yang menggelinjang kegelian.

Roni menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam Bu Santi, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan Bu Santi mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan vagina dengan rambut-rambut yang tertata rapi. Roni mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha Bu Santi yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama.

Tanpa menunggu lama, Roni menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina Bu Santi dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat Bu Santi mengerang kenikmatan,”AHHHH…. MMMMH… HHH… Roni….UHH…”desahan birahi yang memuncak dari Bu Santi membuat Roni semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.

Setelah beberapa menit Roni mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya Bu Santi tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya,”Roni…. Ayo sayang… masukkin Roni… hhhh…mmmmh.” Suara Bu Santi ditingkahi desahan-desahan yang semakin kencang.

Dengan tenang Roni menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap. Bu Santi semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang wanitanya. Roni naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina Bu Santi yang dengan sigap lansung meraih dan meremas batang kemaluan Roni dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.

Dengan sekali dorongan penis Roni amblas sampai setengahnya. Roni menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan Bu Santi,” AHHH….TERUSKAN Roni….AHHH.” kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah Roni memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.

Roni bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan Bu Santi mencengkam punggung Roni, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh,”AH..AH..AH..MMH…MHH…HHHH.” tak hentinya desahan meluncur dari bibir Roni dan Bu Santi.

Sesaat Roni menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, Bu Santi memeluk Roni dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya. Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, Bu Santi memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan.

Sesekali Bu Santi memutar pantatnya dan kemudian memasukkan batang zakar Roni lebih dalam. Roni tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menarik-narik puting susu Bu Santi. Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat Bu Santi seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan.

Dengan sigap Roni membalikkan posisi, Bu Santi kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Roni meneruskan pertempuran. “Roni…AHH..AH..AH..UH…TERUS Roni…. AHHH…AHH IBU SAMPAI…Roni….AHHHHHHHHH… MMMMMHHH.” Setelah teriakan tertahan Bu Santi mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. Roni merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya.

Roni menikmatinya dengan memutar –mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Roni kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut Bu Santi, yang dengan cepat meraih penis Roni dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut Bu Santi mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Roni membaringkan tubuhnya disamping Bu Santi. Terdiam untuk beberapa saat.

Bu Santi bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas Roni.

“makasih ya sayang… ini rahasia kita berdua… I love u Roni,” bisik mesra Bu Santi di telinga Roni.
“mmm…baik bu…”belum sempat Roni menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk Bu Santi menempel di bibirnya, “kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dong…”ucap Bu Santi manja.
“iya sayang….” Balas Roni, senyum manis merekah di bibir seksi Bu Santi.

Setelah itu dengan cepat Roni dan Bu Santi merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan Roni, Bu Santi berbisik mesra,”sayang… tar malem suamiku gak ada di rumah….. aku tunggu di kamar ya… berapa ronde pun dilakoni buat Roni sayang.” Sambil berpelukan mesra, Roni menyanggupi ajakan Bu Santi.

https://jaguarbesar.com/


Kamis, 28 November 2024

IWAN SI BOCAH BERUNTUNG

https://jaguarbesar.com/

              JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Sabtu siang itu sepulang sekolah, iwan sudah sibuk ganti baju. Anak SMP itu ingin segera pergi main game diwarnet langganannya. Setelah selesai memakai kaos dan Celana pendeknya, iwan baru sadar, uang sakunya sudah habis, juga dengan uang simpanannya, anak SMP itu hampir tiap hari bermain game online dan surfing internet diwarnet. iwan segera menghampiri ayahnya yg tampak bersiap untuk keluar.

“Yah, minta uang dong”,
“Baru dateng dah minta uang, mau buat main pasti ya? udah main yg gak bayar aja”,
“Yah, nanti belikan komputer dong, biar aku bisa main game dirumah”,
“Aduh iwan, buat apa sih, ngabisin duit aja”,
“tapi yah… aku pengen ngegame”,
“ya main diluar kan bisa”,
“nanti kan bayar yah kalau main diluar”,
“Aduh, dasar kamu, mampir ke kontrakannya mbak dya sana, pinjem leptopnya”,
“Aduh, malu yah”,
“Terserah kamu wan, yg mau main kamu” Ayahnya itu lalu pergi keluar.
iwan bingung harus bagaimana, Saran dari ayahnya tadi tdk salah, tapi ia tau pasti laptopnya seorang cewek itu tdk ada gamenya, dan iwan juga malu untuk menemui mbak dya, Tetangganya yg cantik itu.

iwan sempat berfikir didalam rumahnya, namun tak lama ia memilih untuk berkunjung sebentar kerumah tetangganya itu.
Sesampai dirumah tetangganya itu iwan sempat bingung, mau ngomong seperti apa. Belum ia mencoba mengetuk pintu, pintu itu terbuka dan langsung seseorang menyapa iwan,
“Hey iwan, ada apa?”, iwan terkaget bercampur terkesima, melihat dua orang cewek cantik didepannya, yaitu mbak dya dan mbak widya.
Rumah kontrakan itu memang dihuni dua mahasiswi cantik itu. Didepan mata iwan itu terdapat dua orang mahasiswi super cantik, yg satu berambut panjang, dan satu lagi rambutnya sedikit pendek, tapi yg anak SMP itu tau adalah dya dan widya sangat cantik dan mempesona, kulitnya putih dan tubuhnya sangat modis layaknya model.DominoQQ

“mm… gak papa mbak, hehe”,
“lah, terus kok diem didepan? Eh, Sar aku berangkat dulu”,
“Iya ma, ati ati” si cantik widya tiba tiba pergi meninggalkan dya dan iwan.
“M…mbak dya, itu mbak widya mau kemana?”,
“Pulang kampung dia, eh iwan tadi mau ngapain?” iwan bingung lagi, bagaimana ia bisa berbicara didepan perempuan secantik dya.
Mahasiswi itu memakai tanktop hitam dan celana pendek, tubuh mulusnya membuat iwan bingung, buah dada montoknya tak pelak membuat iwan canggung.

“m… anu mbak, sebenernya… aku mau pinjem leptopnya mbak dya…”,
“Oh, mau buat apa dek?”,
“m… gak jadi deh mbak” iwan berbalik lalu mencoba meninggalkan dya.
“loh, hey gak usah malu, buat apa iwan?” dya langsung menangkap tangan kiri iwan. sontak iwan bisa merasakan halusnya tangan dya itu.
iwan akhirnya berbalik dan mulai bicara.
“Anu mbak… mau buat main game… hehe…”,
“Ealah… haha, kalau mau pinjem gak papa kok”,
“b..beneran mbak?”,
“Iya, sini deh masuk dulu” iwan akhirnya diajak masuk kerumah itu.
Didalam rumah, iwan duduk dulu diruang depan, sedang dya sudah masuk kedalam. iwan melihat rumah itu memang cukup kecil, sudah pasnya dihuni dua orang saja.

“iwan… Sini deh…” iwan bingung lagi, ia harus menemui mahasiswi cantik itu dikamarnya.
iwan kemudian menuju kamar itu, dan terlihat dya sudah ada diatas kasur sambil membawa laptopnya.
“mm… gimana mbak?”,
“Sini deh, kamu mau main game apa?” iwan masih sibuk melihat paha mulus dya diatas kasur itu.
“eh, mm… adanya… gak apa mbak?”,
“gak tau dek, biasanya yg main itu si widya” iwan akhirnya memberanikan diri untuk mendekat, iwan duduk disebelah dya, dya lalu memberikan laptop itu, dan kini mulai diutak atik oleh iwan.
iwan heran, desktop leptop dya itu terlalu banyak shortcut, hampir penuh satu layar.

“W..wah, banyak bener shortcutnya mbak, sampe penuh layarnya”,
“hehe, gak tau wan, males ngurusnya, haha” iwan melihat senyum indah dya, membuat iwan meleleh.
“hmm, ada beberapa game ini mbak, tapi kebanyakan yg lain program program gak jelas”,
“ooh, bisa benerin gak wan? yg gak penting hapusin deh”,
“loh, kan aku gak tau yg mana yg gak penting mbak”,
“coba aja deh, yg bukan buat ngetik atau ngegame hapusin aja”,
“oh, iya deh, aku coba mbak”,
“hehe, siip, bentar aku keluar dulu”,
“oh, oke mbak” dya lalu meninggalkan iwan, mahasiswi cantik itu keluar dari rumah, sepertinya pergi untuk membeli sesuatu.

iwan mulai mengutak atik leptop itu, menghapus beberapa program yg tdk terlalu penting, meski ia tak tau apa itu benar benar tak digunakan.
iwan sempat melihat lihat seisi kamar dya itu. banyak pakaian berhamburan tak rapikan, digantung sampai ada yg dibiarkan diatas kasur dan dilantai. iwan tiba tiba kaget, melihat ada BH didekat kasur itu, iwan melihat kekanan kekiri, tau tak ada orang, ia mendekat dan mengambil BH itu. iwan hatinya berdebar debar, melihat ukuran BH itu cukup besar, lalu iwan mencium wangi benda itu, sungguh wangi.BandarQ

“wan, udah belum?” iwan kaget setengah mati, suara dya terdengar setelah masuk dari pintu, Langsung BH yg ia pegang itu dilempar kesudut kamar, iwan langsung mengambil posisi lagi sambil mengutak atik leptop.
Setelah itu dya sudah datang kekamar sambil membawa beberapa barang dalam tas.
“ud..udah aku benerin dikit mbak”,
“mm… bagus deh wan…” dya kemudian pergi keluar kamar lagi, iwan menghembuskan nafasnya, seraya lega tdk ketahuan.
Beberapa menit itu iwan masih mengutak atik Leptop, kemudian terdengar suara dya dari luar kamar,
“iwan… mau minum apa?”,
“Aduh, gak usah mbak, jadi ngerepotin…”,
“mau susu gak wan?” iwan tiba tiba tersentak mendengar kata susu, fikirannya masih tdk fokus.
“wan? mau gak?”,
“m..mm..mau deh mbak” iwan berusaha berfikir positif, dan menghindari fikiran kotornya.
Beberapa saat kemudian dya datang membawa segelas susu, dan di berikan kepada iwan.
“ini wan…”
iwan menoleh, bukan melihat gelas, tapi langsung melihat kearah buah dada montok milik dya itu.
“Eh…mm.. makasih mbak”
gelas itu diraih tangan iwan, tanpa ragu langsung ia minum susu didalam gelas itu, slruup, benar saja itu susu biasa.

“Gimana wan?”,
“mm… manis mbak, seger”,
“bukan susunya, gimana leptopnya itu?”,
“Eh, hehe, udah mendingan mbak, nih liat”,
“Wah, udah bersih layarnya, makasih iwan…”
iwan kembali melihat senyum diwajah dya, iwan sebenarnya hanya tinggal menghapus beberapa File yg tanpa sengaja dibuat, atau beberapa file tdk penting, tapi yg ia dapat senyum indah dan susu manis.
“Hehe, iya mbak”,
“Udah, kamu main game situ, aku liat”
dya kemudian tiduran disebelah iwan, sambil melihat anak SMP itu mulai bermain sebuah game.

iwan tau yg ia mainkan itu bukan game yg ia maksud, tapi mana mau ia menyianyiakan waktu bermain sambil didampingi seorang bidadari. filmbokepjepang.net Game yg ia mainkan memang cukup familiar bagi semua kalangan, juga mudah untuk dimainkan. Sesekali ia melirik kearah dya, mahasiswi itu sesekali sibuk menggunakan smartphonenya, sesekali juga melihat iwan bermain.
iwan masih tertarik, untuk mengetahui apa benar buah dada montok milik dya itu benar benar besar sesuai dengan BH yg ia temukan tadi.
“wan, mati tuh, ngelamun aja”,
“Eh, aduh … haha, bisa dilanjutin kok mbak”,
“sini deh wan, aku yg main coba” Laptop itu lalu diambil oleh dya.

iwan sempat kaget, ia merasa ada benda kenyal menyentuh pahanya, benar saja, saat dya mengambil leptop didepan iwan yg duduk itu, buah dada montok dya menyenggol paha iwan. anak SMP itu sempat bergetar hatinya. Kini dya terlihat mulai sibuk bermain, iwan jadi tdk ingin bermain.
“Sulit juga ya wan”,
“ah, nggak kok mbak, ntar juga terbiasa”
dya melanjutkan bermain, iwan kini duduk disebelah mahasiswi itu sambil sibuk memperhatikan tubuh mulus nan montok itu.
iwan sempat melirik kearah jam, ternyata sudah jam 4, anak SMP itu mau tak mau harus pulang dulu, ia sebenarnya ingin dikamar itu saja menemani dya yg cantik.Domino99

“mm…mbak dya, aku pulang dulu ya”,
“loh, kok pulang?”,
“udah sore, m… nanti aku kesini lagi deh”,
“ooh, iya deh, aku tunggu loh nanti, hehe”,
“i..iya mbak, hehe” iwan kemudian dengan kecewa meninggalkan rumah kontrakan itu, dan pulang kerumahnya.
Sesampai dirumahnya itu, iwan masih tdk bisa berhenti memikirkan dya yg mempesona itu, iwan jadi tertarik dengan perempuan yg lebih biasa darinya itu.
“Hey, dari mana kamu?”,
“eh, mm… anu yah, tadi main game dileptopnya mbak dya” ternyata ayahnya itu sudah pulang duluan,
“tuh, kan, ada yg gratis, kenapa harus cari yg bayar”,
“hehe, iya yah”,
“udah, sana kamu mandi, ada PR ndak?”,
“ada yah, ya udah aku mandi dulu nanti ngerjain prnya”
iwan kemudian pergi mandi. sedang mandi pun ia masih memikirkan dya, sungguh ia jadi menyukai mahasiswi itu.
Setelah mandi, ia berpakaian lagi, lalu mulai mengerjakan PRnya.

Sampai jam 7, iwan masih tak mampu menyelesaikan PRnya itu, entah karena tdk tau, atau karena memikirkan dya.
“Aduuh, huh”,
“Knapa wan?”,
“susah yah PRnya”,
“kamu kebanyakan main game sih”
mendengar game, iwan teringat, ia tadi berjanji untuk kembali kekontrakan dya, “yah, aku ketempatnya mbak dya ya”,
“Loh, mau main game lagi ya, itu PRnya diselesaikan dulu”,
“i…ndak yah, mau minta bantu ngerjain PR”,
“nah,kalau itu boleh, ya sudah sana…”.

iwan kemudian membawa PRnya itu menuju tempat kontrakan dya itu.
Sesampai disana, Kini iwan tak ragu untuk mengetuk pintu, dan kembali disambut oleh dya.
“Eh, iwan, mau main lagi ya?”,
“i…ndak juga mbak, minta bantu ngerjain PR ku dong…”,
“ooh, boleh, yuk masuk”
iwan kemudian masuk, dan segera ia kini dengan senang mengerjakan PRnya, dengan bantuan bidadari secantik dya. tak lama PRnya itu sudah selesai,
“Udah ini mbak, yeey..”, “hehe, sip deh”,
“mm…mbak dya, leptopnya sudah dimatiin?”,
“oh iya, itu masih dikamar, tadi kamu tinggal aku yg main hehe”,
“ooh, kalau… aku lanjut main gak papa kan mbak?”,
“gak papa kok, ayo deh kekamar” iwan kemudian kembali kekamar itu bersama dya.
iwan langsung duduk dikasur dan mulai bermain laptop.

“wah, udah jauh mbak”,
“iya, aku sih asal aja mainnya, hehe, iwan, aku tinggal mandi dulu ya…”
Mendengar kata mandi, iwan langsung menoleh kearah dya, dan Anak SMP itu langsung tercengang,dya sibuk membuka pakaiannya!
dya perlahan membuka tanktopnya, gerakannya membuat iwan terpesona. iwan tak mampu menahan kegembiraannya, saat melihat mahasiswi cantik itu melepas BHnya. Meski terlihat dari belakang saja, iwan sudah sangat gembira. Kemudian disusul dya melepas celana pendeknya, dan tersisa celana dalamnya saja.

dya lalu mengambil handuk, dan pergi keluar kamar menuju kamar mandi. iwan girang sendiri, ia sangat senang bisa melihat seorang perempuan secantik dya melepas pakaiannya. filmbokepjepang.net Setelah mendengar gemericik air dari kamar mandi, iwan langsung mengambil BH yg dipakai dya tadi, dan sontak anak SMP itu percaya, besar buah dada dya sesuai BH yg ia temukan siang tadi. Wangi yg sama, dan ukuran yg besar, membuat iwan tiba tiba jadi terangsang, k0ntol anak SMP itu berdiri dicelananya.
iwan masih bingung sendiri, ia tak mampu menyembunyikan nafsunya. Anak SMP itu melempar BH itu, kemudian kembali mengambil leptop milik dya, dan membuka folder folder pribadi milik dya. iwan terkesima lagi, memandangi foto foto dya yg begitu mempesona dan menggemaskan, buah dada montok milik dya jadi idolanya sekarang.DominoQQ

“huuh, segernyaa…”
iwan kaget setengah mati, ternyata dya sudah selesai mandi, anak SMP itu dengan cepat menutup semua yg tadi ia buka, lalu berpura pura melanjutkan gamenya.
iwan kemudian menoleh ke arah dya, dan lagi lagi ia terkesima, melihat tubuh mulus dya itu berkilau setelah mandi. handuk yg dipakainya hanya menutup buah dada sampai sebagian pahanya saja. cerita sex
“m…udah selesai mbak mandinya?”,
“udah wan, eh kemana itu tadi?”
dya tampak bingung mencari BHnya tadi, yg ternyata membuat iwan kaget, karena tadi sudah ia lempar kesudut lain kamar itu. iwan langsung diam dan lanjut bermain game.

Setelah mencari, dya menemukan BHnya itu ada disudut kasur yg lain, segera ia ambil, sambil ia tersenyum lebar.
“naah, ini dia, kok bisa sampai sini ya?”,
iwan jadi bingung, ia takut dimarahi oleh dya.
dya lalu mendekati iwan yg sedang bermain itu,
“serius banget mainnya wan?”
Suara dya tampak dipelankan, membuat iwan makin bingung.
“eh..mm… lagi seru mbak…”,
“ooh, seru ya…”
dya lalu berdiri, dan melepas handuknya, buah dadanya itu kini terjuntai bebas.

iwan menoleh, dan tak bisa menyembunyikan senyumnya, melihat buah dada montok dya itu, juga puting merah muda milik dya yg membuat k0ntolnya berdenyut denyut.
“Tuh, Seruan mana sama liatin aku?”
iwan langsung merasa malu, ia merunduk,
“m..maaf mbak”,
“BH ku tadi kamu apain hayo?”,
“n..nggak kok mbak”,
“kok bisa sampai sana?”,
“n… itu…”
iwan masih bingung. dya lalu menghadapkan iwan kearahnya, lalu mengangkat kepalanya yg merunduk itu.
“bilang aja wan, kenapa…” A
wan bingung bercampur campur, sungguh ia tak pernah melihat seorang perempuan cantik tanpa memakai baju.

“mm… iwan penasaran mbak..”,
“penasaran?”,
“iya, kok… BHnya mbak dya gede banget”,
“iya iya lah wan… kan buah dada ku gede juga”
mendengar dya mengucap buah dada, iwan pelak menelan ludahnya.
“ya… terus… ada yg lain lagi sih…”,
“apa lagi wan?”, “mm… tadi.. kan mbak dya ngasih aku susu..”,
“iya, terus?”,
“aku kira itu susunya mbak dya…”,
“ya nggak lah wan…”,
“mm… bukannya… susu itu…”,
“kan aku belum menyusui, mana bisa menghasilkan air susu…”,
iwan sebenarnya bingung, kenapa ia bertanya dan mengucap kata kata itu.
“ooh, tapi… kan punya mbak dya gede buah dadanya…”,
“ya masih belum pokoknya wan…”
iwan sebenarnya tau, memang itu bukan susu dari buah dada dya.
“mm.. gitu ya, ya maaf mbak”,
dya sempat tersenyum melihat iwan yg merasa bersalah,
“ya udah, kalau gak percaya, sini deh…”
dya tiba tiba mengambil tangan iwan, lalu dilengketkankan dibuah dada montoknya.
Seketika iwan kaget bercampur senang, merasakan kenyal dan halusnya buah dada dya itu.

“coba dipegang, pasti gak ada yg keluar…”
iwan memberanikan diri, ia mulai mengelus elus buah dada montok milik dya itu, sambil melihat wajah cantik mahasiswi itu,
“mm… belum keluar kenapa mbak?”,
“ya kan belum nikah juga wan, jadi…ahhn”
dya mendesah, saat Ternyata iwan sudah sibuk meremas buah dada montoknya itu dengan tangan tangannya.
dya sebenarnya ingin menghentikan tangan iwan, tapi melihat anak SMP itu sangat serius, ia membiarkannya. iwan sibuk mengelus dan meremas dua buah dada montok milik dya itu, sambil merasakan sensasi luar biasa yg baru pertama ia rasakan itu.
“mmf… udah wan, gak keluar kan?”
iwan jadi percaya ini kesempatan emasnya untuk menikmati buah dada montok itu, iwan seketika melesatkan tangannya keputing kiri milik dya, lalu benda yg mulai mengeras itu ia pencet pencet dan juga diputar putar.

“aaahn…wan…itu..oohf”
iwan sangat senang mendengar desahan yg dibuat oleh dya, iwan mulai berani, ia lalu melahap puting kanan dya itu dengan mulutnya. Lidahnya segera bergerak nakal, menjilati puting itu, entah dari mana iwan bisa menirukan adegan seks yg pernah ia lihat diinternet.
“aaahn… geli wan…auuh” sambil meremas buah dada montok itu iwan kini asyik mencicipi puting kenyal milik dya.
entah kenapa dya membiarkan iwan, dan ikut merasakan sensasi nikmat yg dimunculkan oleh ulah anak SMP itu.
“mm…cup..mm..cup…mm”
dengan nakal iwan memilin dan menciumi puting merah muda milik dya itu.

“Aaahn..ah..oh.. ssh”
dya ikutan terangsang, mahasiswi cantik itu mengangkat tangannya, lalu tangannya itu disilangkan, iwan jadi merasa seperti diminta untuk memuaskan dya, iwan lalu merobohkan tubuh dya kekasur,
“aah… iwan.. mmf”
Kembali lini terus menyantap buah dada montok itu, ia sudah lupa bagaimana bermain game, karena yg ia mainkan sekarang sungguh lebih nikmat.
dya tampak geleng geleng, sambil merasakan buah dadanya itu diremas dan digraygi oleh iwan. iwan kini ada tepat diatas tubuh dya yg hanya memakai celana dalam saja itu. iwan sibuk terus meremas buah dada dya, sesekali ia melihat wajah dya yg memerah itu, lalu iwan melihat ketiak dya, tanpa ragu ia mendekat dan menjilatinya.

“Aaahn…ouh, geli banget wan, mmmf”,
“mm…wangi sekali tubuh mbak dya”,
“aahn..mmf..ssh..oh”
dya sadar, ada benda keras yg berdenyut yg ada tepat diatas celana dalamnya itu.
“aahn.. wan, berhenti…” dya menghentikan iwan, ia mendorong anak SMP itu.
“aahmm… m..maaf mbak, aku jadi keasikan sendiri”,
“huuh, kamu itu, pinter banget sih”,
“Eh, mbak, loh…kok”
dya tiba tiba mendekati iwan dan membuka celananya, k0ntol tegaknya itu kini sudah ada digenggaman tangan dya yg mulus itu.
“Karena kamu udah nakal, aku kasih hukuman…uufhmm”,
“aduh, mbak, oooh”
iwan mendongak kan kepalanya keatas, saat ia merasakan mulut dya sudah mengulum k0ntolnya, batang k0ntolnya yg tegak itu juga dikocok tangan dya.

“mm…mm…cup..mm..slruup..mm”,
“ah.. mbak, itu..ooh”
iwan tak kuasa menahan kenikmatan luar biasa itu, tak pernah ia membaygkan k0ntolnya akan dioral oleh perempuan secantik dya itu.
iwan merasakan cairan yg ada dalam k0ntolnya itu kini disedot oleh dya, sensasi luar biasa itu membuatnya sangat senang. beberapa menit saja, iwan sudah tak kuasa menahan kenikmatan itu,
Croot croot crooot, iwan menyemburkan spermanya mengisi mulu dya itu.
“uufgh..gleeg…uhuk..mmmf”
dya berhenti mengolah k0ntol iwan, mahasiswi itu sibuk menelan sperma iwan dimulutnya, juga membersihkan wajahnya.
“aduh..m…maaf mbak dya…”,
“Kamu ini wan, pas banget dateng pas aku sendiri…”, “emang kenapa mbak?”,
“ayo kita main game yg seru aja wan”,
“mm..main apa mbak?”
dya tiba tiba membuka kedua pahanya, lalu melepas celana dalamnya, memek basahnya itu tak pelak membuat iwan melotot, bulu bulu halus diatas lubang itu membuat iwan makin terpesona, Kini bidadari didepannya itu seperti minta untuk disetubuhi.

“loh, m..mbak dya, itu…”,
“Sini wan, main sama aku, gantiin pacarku yg lagi pulang kampung juga”,
“loh, tapi mbak, kan…”,
“udah sini, bersihin memekku, pilih mana bersihin memeku, atau main game?”,
“aku, aku mau…mmmf!”
iwan langsung melesat dan menempelkan kepalanya diantara kedua paha dya, dan segera lidahnya itu menjulur keluar dan mulai bergerak menjelajahi bagian terluar memek dya.
“Aaahn… gitu dong…ouh…”
iwan menggila sendiri, lidahnya bergerak lincah mencicipi basahnya memek dya itu., bau wangi tubuh dya membuat iwan makin terangsang.
Mulutnya itu lalu makin rapat menutup memek dya, dan iwan dengan nakal menghisap hisap memek itu.

“mm..slruup..mm…mm..”
lidahnya tetap bergera gerak, ia tau cairan yg ia rasakan itu cukup aneh rasanya, tapi sangat nikmat.
“aaahn…iwan.. wow..ouh”
dya sangat terangsang, mahasiswi itu sudah lama tdk merasakan memeknya dioral lelaki.
Mahasiswi itu meremas buah dadanya sendiri, sambil merasakan sensasi nikmat dari geliat lidah iwan dimemeknya.
“aahn…ssh..ouh… Aaahn, udah wan..”
dya menghentikan iwan, dengan mengangkat kepala anak SMP itu, lalu iwan itu dirobohkan kekasur.
“eeh, mbak dya…”
iwan melihat dya merayap perlahan diatas tubuhnya itu, buah dadanya berayun didepannya, k0ntol tegak iwan itu ternyata kini dipegang dya.
“aku juga pinter main loh, ini aku buktiin, cewek juga pinter main…ouh”
iwan tak kuasa menahan kegembiraanya, melihat dya sedang membuka selangkangannya, lalu memeknya yg terbuka itu diurunkan, lalu dilengketkankan diperut iwan.

dya mulai menggesek gesek perut anak SMP itu dengan selangkangan basahnya, air dari lubang itu membasahi perut iwan.
“Aaahn..ouh..” iwan masih diam, menikmati senasi itu, tak lama dya berpindah, berdiri tepat diatas k0ntol iwan, dan segera benda tumpul milik iwan itu mulai masuk kelubang kenikmatan, sleeb, K0ntol anak SMP itu mengisi memek dya. “mbak dya…oooh”,
“aahn…meski masih SMP, punyamu gede juga ya wan…aouh.oh” dya terdiam, Memeknya kini sudah bertemu dengan k0ntol iwan, denyut denyut kenikmatan itu kini sedang mereka bedua nikmati.
iwan memandang wajah dya, tampak seperti sangat bersemangat.
“m..mbak dya, kayaknya… suka banget beginian…”, “ouh… iya wan, mmf… aaahn” dya mulai bergerak, kini tubuh dya mulai berayun naik turun, k0ntol iwan tak perlu repot repot untuk menikmati memek basah itu.

“Auh, enak banget mbak..”,
“oooh..ssh…aahn” dya makin asyik melompat lompat diatas iwan.
iwan tak mau diam saja, ia raih buah dada montok dya, dan mulai ia remas remas lagi.
“aahn… gitu wan, terusin…ouh”
iwan sungguh merasakan kenikmatan yg tiada dua, k0ntolnya asyik beraksi, tangannya asyik menikmati buah dada montok itu, sungguh iwan tak pernah mengira akan bisa bersetubuh dengan dya yg cantik nan montok itu.
“Aahn…eenngh…iwan..ooh”
Pinggul dya itu bergerak dengan asyik, k0ntol iwan itu jadi keluar masuk dengan asyik mengobok obok memek dya yg cantik itu.
suara desahan dya memang luar biasa menggairahkan, tapi suara hasil tabrakan k0ntol iwan dan memek dya memeriahkan suasana seks dikamar itu.
Kini menit demi menit iwan dan dya sibuk memuaskan hasrat seks mereka, bersetubuh bersama dikamar itu dengan asyiknya.

“m..mbak dya, aku gak kuat, aduh”
dya lalu mengangkat pinggulnya, melepas k0ntol iwan dari memeknya, lalu mahasiswi itu duduk dan menggesek perut iwan lagi.
“Keluarin wan, ayo ayo, hmm…ooh”
Croot crooot crooot Sperma milik iwan itu menyembur keluar, muncrat membasahi punggung dya dan mengalir kebawah. Setelah itu dya mencium iwan, mahasiswi itu heran, ternyata nikmat bersetubuh dengan anak SMP.
“cup…. hehe, makasih iwan, asyik deh..”,
“i..iya mbak, makasih juga…”,
“hehe, udah cepet kamu bersih bersih terus pulang, udah malem loh”,
“oh, i..iya mbak”
iwan lalu segera memakai celananya lagi, dan merapikan dirinya, lalu berpamitan pada dya.
“mbak dya, aku pulang dulu..”,
“Iya, eh wan, m… besok kesini ya?” dya mengedipkan mata kirinya seraya merayu iwan,
“i..iya mbak, siap, hehe”
iwan lalu segera pulang, ia sungguh senang, sudah puas bersetubuh dengan dya yg sangat mempesona itu.

https://jaguarbesar.com/


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,