Jumat, 20 September 2024

BERCINTA DENGAN PRAMUGARI

https://jaguarqqvip.net/

              JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Nama saya Rico dan saya berusia 25 tahun. Saya terlihat normal, tetapi dari wanita yang saya kencani, mereka mengatakan bahwa wajah saya enak dipandang (tentu saja mereka mengatakan bahwa mereka selalu puas berhubungan seks dengan saya jika mereka merasakan kekuatan saya).DominoQQ

Saat itu saya mencari nomor telepon teman lama Nina yang tinggal di Jalan Mawar II di halaman kuning.

Saya menemukan nama tetapi lokasi di Bandung. Entah kenapa aku tertarik untuk mencoba memanggilnya.

Saat saya telepon penerimanya, pembantunya bernama Vati. Dia mengatakan bahwa Nina terbang, setelah saya mengklarifikasi bahwa Varty menjelaskan bahwa Nina adalah seorang pramugari, menikah tetapi suaminya tidak lagi tinggal bersamanya meskipun dia tidak resmi bercerai (dari pernyataan Varty saya yakin ini Nina bukan teman saya saya mencari, tapi karena Wati tidak keberatan mengobrol, saya tetap mengobrol).

Saya juga memberi tahu Vardy bahwa saya mengenal seorang pramugari bernama Ernie dan sering berkencan dengannya.

Kami mulai mengobrol akrab, dan Varty malah berkata sebaiknya aku pergi berkencan dengan Nina.

Saya juga setuju dan mengatakan bahwa penampilan Nina yang hebat di ranjang membuat Wati semakin berani berhubungan seks.

Kami mengobrol selama 1 jam dan akhirnya Wati meminta saya untuk menelepon saya besok sore karena Nina akan pulang besok pagi.Domino99

Saya akan menelepon Nina besok, dia tidur karena dia lelah setelah terbang, tetapi dia akan menjawab panggilan saya.

Nina awalnya terkejut karena dia tidak mengenalku, lalu aku membuatnya tertawa dengan mengatakan bahwa aku adalah penggemarnya.

“Apakah saya artis terkenal? Punya penggemar?” Saya memperkenalkan diri dan berkata saya ingin tahu lebih banyak dan menjadi temannya.

“Tapi tidak tidur dengan teman, kan?” kata Nina serak karena baru bangun tidur. “Aku tidak ingin berteman dengan tidur, tapi aku tidak ingin berteman lagi, tidur.” Jawabku.

“Eh, nakal, aku baru tahu siapa yang mengatakan itu”

“Ya, maksudku aku tidak tidur lagi, berbicara di telepon, tidak di tempat tidur.” Nina tertawa lagi.

“Apakah kamu suka bercanda?” Kami mengobrol selama sekitar 10 menit, dan saya berkata bahwa saya tidak ingin mengganggunya lagi, dan berjanji untuk meneleponnya lagi.

Saya sering memanggilnya setelah itu dan kami menjadi dekat dan memiliki nama yang diejek. 1 bulan kemudian, kami baru saja berbicara di telepon dan saya berani mengatakan bahwa saya ingin bertemu dengannya. Nina setuju, tapi tidak mengizinkanku pergi ke rumahnya.BandarQ

Ia hanya diminta untuk dijemput di area sekitar tempat tinggalnya. Kami masih saling menertawakan saat bertemu.

“Bagaimana kabarmu, Lahir?”

“Oke,” jawabku. “Aku tidak berpikir kamu lebih buruk dari Mini, maksudku Mini gemuk dan pendek, kamu sebenarnya sangat kurus”

“Hahaha, kupikir kamu mirip Donock,” dia tertawa menanggapi penghinaanku.

Harus saya akui, meski dengan pakaian sederhana dan tanpa riasan, Nina terlihat cantik, langsing, dengan payudara yang sangat padat, ukuran 34B. Kami pergi ke mal malam itu dan makan di kios sushi. Sejak itu, dia selalu memberi saya jadwal penerbangannya, dan dia selalu meminta saya untuk menelepon jika saya memiliki tugas domestik, atau mengirim faks saya jika dia berada di luar negeri.DominoQQ

Sebulan setelah pertemuan pertama, saya diizinkan untuk mencium bibirnya. Awalnya aku bilang aku ingin memeluknya.

Ketika kita bertemu lagi besok, saya juga mengatakan bahwa saya akan memeluknya. Kami berpelukan, lalu aku mencium tangannya dan memeluknya lagi, mencoba mencium bibirnya. Nina menolak, tapi kemudian tersentak saat bibirnya menyentuhnya, tapi Nina tidak menjawab.

Setelah setiap ciuman pertama kami bertemu, kami selalu berciuman sampai sebulan kemudian dia meminta untuk dibawa ke suatu tempat dan kami pulang jam 11 malam. Kemudian saya bertanya ke mana harus pergi.

“Terserah kamu,” jawab Nina.

“Bagaimana kalau pergi ke hotel?”

“Apakah kamu berani membawaku ke hotel?”

“Siapa takut!” jawabku cepat. “Apakah Nina berani?” jawabku.

“Berani, tapi kamu tidak melakukan hal seperti itu.” Segera, saya pergi ke sebuah hotel yang bagus di Bandung.

Sesampainya di kamar hotel, aku langsung memeluk dan mencium Nina. Nina menjawab dengan semangat yang sama.

Bibir dan lidah kami menghisap dan menjilat satu sama lain. Napas Nina menjadi lebih tidak teratur saat tanganku mulai menelusuri lekuk tubuhnya.

Ciumanku mulai berpindah ke telinga dan leherku. Ciuman kecil dan gigitan di lehernya membuat Nina bergerak.

“Oouhh..oouhh..aahhhhh …” Nina mengerang ketika tanganku mulai meremas payudaranya.

Jariku mulai membuka kancing kemejanya. Ciuman saya berpindah ke pundaknya yang mulus kemudian ke payudaranya saat saya membuka bra-nya. Bagian atas tubuh Nina tidak ditutupi oleh apapun. Aku menghisap puting payudaranya yang masih merah muda, sementara tanganku meremas payudara lainnya.

Tangan Nina bergerak liar menanggalkan pakaian dan celana saya. Pada saat yang sama, kami berdua telanjang dan ciuman saya jatuh, menjilati dan mencium perut, paha, betis, dan selangkangan saya.

Nina menarikku ke tempat tidur ketika aku mulai menjilat vaginanya.

“Aarrrgggghh … oouuuugggghh..sshh..shhh …” Nina mengerang kesakitan.

“Mmhhh..sshhh..sshhh” Aku mendapat lebih banyak nafsu menjilati vaginanya.

Aku membalikkan tubuhku ke posisi 69. Nina menolak tapi aku terus memposisikannya dan memintanya untuk mencium penisku yang telah membesar dan keras. Nina baru berciuman, ketika aku meminta untuk menghisap, dia menolak dan memintaku untuk berubah ke posisi yang berlawanan lagi. Aku mulai mencium bibirnya lagi, lidah kami saling menjilat dan bibir kami berkibar satu sama lain.

Tampaknya Nina tidak tahan, tangannya mencari penisku dan memasukkannya ke dalam vaginanya.

“Aaarrrggghhhh …” Nina tersentak ketika penisku menabrak vaginanya.

Tubuhku perlahan naik di atas tubuh Nina yang seksi dan halus. Perlahan tapi pasti aku melihat perubahan di wajah Nina menunjukkan dia menikmati hubungan kami. Ayam saya masuk dan keluar dengan kecepatan yang lebih cepat.

Nina meregang dan menghela nafas. Erangan dan desahan kenikmatan Nina yang semakin membuatku bersemangat untuk berlomba menyelesaikan nafsu Nina.

“Oouggghh … aghrhhh …” Nina mendesis dan menggelengkan pinggulnya mengikuti gerakanku.

“Mmhh … umhh …” Aku akan merasakan kenikmatan luar biasa dari goncangan Nina.

“Ayolah, sayang … Aku tidak tahan lagi …” Nina dengan cepat menggoyang pinggulnya dan memintaku untuk mempercepat masuk dan keluar dari penisku. Tidak lama kemudian, Nina memeluk bahuku. Sepertinya Nina segera mencapai puncak kesenangannya.

“Aarrrggghh … oougggghh … aku jatuh cinta … mmhh … aku di sini …” Nina menggigit pundakku ketika dia orgasme.

Tubuh Nina bergerak-gerak selama beberapa saat, kemudian lengannya perlahan-lahan melemah dan terpisah dari tubuhku. Saya melihat dari wajahnya yang puas. Nina mencium bibirku beberapa kali sambil berbisik

“Sayang … kamu hebat … ini pertama kalinya aku merasakan kepuasan dari pria”

“Memang, selama ini di rumah belum pernah puas, ya? Aku bertanya.

“Ya, suamiku tidak bisa memberiku kepuasan sepertimu. Dia selalu keluar duluan, kadang aku goyah untuk sementara waktu dia sudah tidak tahan lagi” Nina menjelaskan kondisi suaminya.

Saya membayangkan tubuh Nina sedang dinikmati oleh suaminya, membuat gairah saya meningkat dan perlahan-lahan saya mulai menggerakkan penis saya masuk dan keluar lagi. Nina mulai terangsang dan mengikuti gerakanku dengan memutar pinggulnya.

Saya membalikkan posisi sehingga Nina berada di atas saya. Nina semakin bebas untuk menggerakkan pinggulnya.

Babak kedua ini, Nina, menikmati hubungan kami semakin, begitu segera setelah dia mencapai orgasme keduanya dan terkulai di atasku.

Saya segera membalikkan tubuhnya ke posisi di bawah. Tubuhku naik dan turun di atas tubuh Nina tanpa memberinya kesempatan untuk beristirahat setelah mencapai orgasme keduanya. Saya ingin menyelesaikan game ini segera. Lahar di tubuh saya menuntut untuk dikeluarkan.

Meskipun 2 orgasme telah berubah, Nina masih bisa melayani gerakan saya, sebaliknya saya pikir Nina semakin panas untuk menggoyangkan pinggul dan pantatnya.

“Aarrrggghhh..oooouuuuggghhhhhh..oouuggghh” erang Nina.

“Sayang, aku tidak tahan lagi …” Aku mengundang Nina untuk menyelesaikan hubungan kami.

“Kami pergi bersama, kataku, aku ingin keluar. Aarrrgggghh … ummhhhhh …” Nina mencapai orgasme lagi.

“Aarrgghhhhhh … Mhhhh … Aarrrgghhhhh” Aku membuang airku ke dalam vagina Nina.

“Thank you ya beb.” Lalu aku mencium bibirnya dan melumatnya.

“Sama-sama sayang, aku sangat puas” jawab Nina ke ciumanku.

“Ternyata pramugari bermain panas juga, kan?”

“Ya, tolong … baru tahu kalau pramugari itu hebat?” Jawab Nina.

“Hehehe, mau lebih, tolong,” kataku.

“Apakah kamu masih kuat?”

“Mengapa Nina tidak khawatir?” Aku masih di Nina, “kataku.

“Idihh, kenapa masih sulit?”

“Ya, milikku adalah milikku jika itu baru dirilis setelah itu masih sulit” jawabku

“Berapa kali harus lambat?” Tanya Nina ingin tahu.

“Setidaknya 2 atau 3 kali,” kataku.

“Jadi, sekarang Nina harus bisa keluar lagi?”

“Orang yang membuatnya menjadi besar dan keras, bukan Nina?”

Nina mulai menggoyangkan pinggul dan pantatnya yang saya cocokkan dengan masuknya penisku di dalam vaginanya.

Di babak kedua ini Nina orgasme 2 kali dan saya keluar sekali. Setelah itu kami beristirahat sebentar dan karena penisku masih tegang Nina kemudian menghisap dan menghisap kemaluanku. Sepertinya Nina sangat menikmati kuluman dan menyedot penisku

“Naa … aku pergi … aku akan melakukannya” Aku menyemprotkan airku ke mulut Nina. Nina menelan semua airku keluar.

Setelah itu penis saya benar-benar menyusut dan kami tidur.

Hari itu kami melewati 2 kali hubungan seksual secara berturut-turut dengan Nina orgasme 2 dan 1 kali, sampai kami check out dari hotel pukul 11.30 pagi. Saya membawa Nina pulang dan untuk pertama kalinya saya diizinkan masuk ke rumahnya.

Setelah berbicara sebentar, saya mengucapkan selamat tinggal pulang setelah kami berciuman lagi.

Sejak itu saya selalu mengisi kesepian Nina setiap kali suaminya tidak ada di rumah. Kami bertemu setiap kali kami bertemu dengan permainan cinta panas, baik di hotel atau di rumah Nina, bahkan kemudian saya diizinkan untuk menikmati tubuh Nina di tempat tidur di kamarnya. Pada saat itu saya bahagia dan sangat puas karena dari pagi hingga malam kami terus bercumbu dan saya dimanjakan dan melayani seolah-olah saya adalah suaminya.

Suatu kali ketika kami bercinta di tempat tidurnya, suami Nina menelepon. Pada awalnya telepon tidak diangkat karena kami berciuman, tetapi ketika penisku berada di dalam vagina Nina, ada panggilan lagi dan ternyata suaminya. Nina menjawab telepon sambil bernapas dan suaranya tersendat karena aku tidak menghentikan gerakan masuk dan keluar dari penisku.

“Saya lagi olahraga sekarang” Saya mendengar Nina menjawab pertanyaan suaminya.

Setelah menyelesaikan telepon, saya bertanya kepada suaminya apa yang harus dikatakan.

“Biasa saja, jika kamu ingin bersamaku lagi, katakan rindu dan ingin bertemu. Dia curiga, napasku memburu. Dia bertanya padaku apa yang harus dilakukan, jadi aku mengatakan olahraga lagi. Hehehehe. Meskipun aku mengalami semangat denganmu, “jelas Nina, tertawa manja, membuatku semakin bersemangat tentang tubuhnya yang indah.

Tetapi juga ponsel saya tidak diambil oleh Nina. Saat itu suaminya sudah berada di rumah selama 2 hari. Saya berani menelepon ponsel Nina karena sebelumnya dia menelepon saya dari ponselnya.

Setelah 2 kali telepon saya tidak dijawab, saya tidak mencoba memanggilnya lagi. Setengah jam kemudian saya dipanggil oleh Nina.

“Halo – halo, maaf saya tidak menjawab telepon Anda,” kata Nina.

“Apa yang kamu lakukan? Apakah itu baik lagi?”

“Ya,” jawab Nina.

“Pantes, ponselku diabaikan, itu bagus lagi. Sudah berapa kali? Di mana sekarang?”

“Sekali saja. Kemudian lagi di kamar sebelah”

“Mulai sekarang hanya dipanggil, sudah lama memainkannya”

“Tidak, ahhh, biasanya dia hanya bisa sebentar. Aku juga diam, tidak goyang. Setelah main, dia berbaring dulu, baru meninggalkan ruangan.

“Tapi kamu orgasme kan?” Aku menggoda

“Di mana aku pernah orgasme,” jawab Nina.

“Aku cemburu dan cemburu di sini” memang pada waktu itu dadaku terasa panas karena cemburu membayangkan tubuh seksi Nina di tangan suaminya.

“Bersabarlah, sayang. Jika dia pergi, aku akan melayani dan memuaskanmu. Sebelum dia tiba, Nina juga memberikan cinta pertamamu untuk tubuh Nina. Pertama, Nina akan merindukanmu dan mencintai Nina untukmu. Daahh … mmuuaaccchh .. . “

Nina pernah terbang selama seminggu, begitu Nina pulang, aku menjemputnya di bandara. Masih dengan seragamnya, Nina memintaku untuk check-in ke hotel dan mengakhiri hasrat dan nafsu kami yang tersembunyi selama lebih dari seminggu.

“Na … aku merindukanmu. Aku ingin bercinta dengan pramugari cantik ini,” kataku bercanda.

“Ehhhh, aku tidak bisa, aku harus pulang dulu. Aku ingin berganti pakaian” jawabnya. Setelah Kurayu Nina akhirnya setuju untuk segera check-in tanpa mengganti seragamnya dulu. Saat itu saya merasa benar-benar berpacaran dengan pramugari karena Nina masih berseragam.

Setahun kemudian Nina menggugat cerai suaminya dan diberikan panggilan.Sampai saat ini Nina mash seorang Janda tetapi saya selalu memberikan kepuasan dan kenikmatan untuk kebutuhan seksual Nina.Anda keinginan saya untuk segera menikahinya tetapi saya sendiri masih menikmati bercinta dengan wanita lain,termasuk beberapa pramugari yang saya kenal setelah Nina.

Nina mengerti situasiku karena dia sendiri terkadang kewalahan melayani hasrat seksualku,teruama jika aku cemburu padanya. 

Selain itu,Nina juga masih aktif terbang sehingga sering meninggalkan saya juga.Ketika Nina sedang bertugas dan saya ingin menyalurkan nafsuku,aku berkencan dengan wanita lain,mungkin inilah yang Nina pikirkan dan pahami situasiku.

Tiga bulan kemudian,saya akhirnya menikahi Nina dan kami menikmati seks ini semakin banyak

https://jaguarqqvip.net/


Kamis, 19 September 2024

NGENTOT DENGAN TEMAN KECILKU

https://jaguarqqvip.net/

           

                JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA -  Saya bertemu dengan sahabat saya Naralita sekarang setelah dia berkeluarga dan tinggal di Palembang, suatu hari saya bertemu lagi dengannya ketika dia bermain Yogya dengan seorang anak kecil dan suaminya, rona merah menghiasi rambut panjang dan tubuhnya yang terawat.DominoQQ

Perjumpaan di Yogya ini mengingatkan peristiwa sepuluh tahun lalu ketika ia masih kuliah di sebuah perguruan tinggi ternama di Yogya. Selama kuliah, ia tinggal di rumah bude, kakak ibunya yang juga kakak ibuku. Rumahku dan rumah bude agak jauh dan waktu itu kami jarang ketemu Naralita.

Aku mengenalnya sejak kanak-kanak. Ia memang gadis yang lincah, terbuka dan tergolong berotak encer. Setahun setelah aku menikah, isteriku melahirkan anak kami yang pertama. Hubungan kami rukun dan saling mencintai.

Kami tinggal di rumah sendiri, agak di luar kota. Sewaktu melahirkan, isteriku mengalami pendarahan hebat dan harus dirawat di rumah sakit lebih lama ketimbang anak kami. Sungguh repot harus merawat bayi di rumah. Karena itu, ibu mertua, ibuku sendiri, tante (ibunya Naralita) serta Naralita dengan suka rela bergiliran membantu kerepotan kami. Semua berlalu selamat sampai isteriku diperbolehkan pulang dan langsung bisa merawat dan menyusui anak kami.

Hari-hari berikutnya, Naralita masih sering datang menengok anak kami yang katanya cantik dan lucu. Bahkan, heran kenapa, bayi kami sangat lekat dengan Naralita. filmbokepjepang.net Kalau sedang rewel, menangis, meronta-ronta kalau digendong Naralita menjadi diam dan tertidur dalam pangkuan atau gendongan Naralita.Domino99

Sepulang kuliah, kalau ada waktu, Naralita selalu mampir dan membantu isteriku merawat si kecil. Lama-lama Naralita sering tinggal di rumah kami. Isteriku sangat senang atas bantuan Naralita. Tampaknya Naralita tulus dan ikhlas membantu kami.

Apalagi aku harus kerja sepenuh hari dan sering pulang malam. Bertambah besar, bayi kami berkurang nakalnya. Naralita mulai tidak banyak mampirke rumah. Isteriku juga semakin sehat dan bisa mengurus seluruh keperluannya. Namun suatu malam ketika aku masih asyik menyelesaikan pekerjaan di kantor, Naralita tiba-tiba muncul.

“Ada apa Na, malam-malam begini.”

“Mas Danu, tinggal sendiri di kantor?”

“Ya, Dari mana kamu?”

“Sengaja kemari.”

Naralita mendekat ke arahku. Berdiri di samping kursi kerja. Naralita terlihat mengenakan rok dan T-shirt warna kesukaannya, pink. Tercium olehku bau parfum khas remaja.BandarQ

“Ada apa, Naralita?”

“Mas.. aku pengin seperti Mbak Tari.”

“Pengin? Pengin apanya?” Naralita tidak menjawab tetapi malah melangkah kakinya yang putih mulus hingga berdiri persis di depanku. Dalam sekejap ia sudah duduk di pangkuanku.

“Naralita, apa-apaan kamu ini..” Tanpa menungguku selesai bicara, Naralita sudah menyambarkan bibirnya di bibirku dan menyedotnya kuat-kuat. Bibir yang selama ini hanya dapat kupandangi dan bayangkan, kini benar-benar mendarat keras.

Kulumanya penuh nafsu dan nafas halusnya menyeruak. Lidahnya dipermainkan cepat dan menari lincah dalam rongga mulutku. Ia mencari lidahku dan menyedotnya kuat-kuat. Aku berusaha melepaskannya namun sandaran kursi menghalangi. Lebih dari itu, terus terang ada rasa nikmat setelah berbulan-bulan tidak berhubungan intim dengan isteriku.DominoQQ

Naralita merenggangkan pagutannya dan katanya, “Mas, aku selalu ketagihan Mas. Aku suka berhubungan dengan laki-laki, bahkan beberapa dosen telah kuajak beginian. Tidak bercumbu beberapa hari saja rasanya badan panas dingin. Aku belum pernah menemukan laki-laki yang pas.”

Kuangkat tubuh Naralita dan kududukkan di atas kertas yang masih berserakan di atas meja kerja. Aku bangkit dari duduk dan melangkah ke arah pintu ruang kerjaku. Aku mengunci dan menutup kelambu ruangan.

“Na.. Kuakui, aku pun kelaparan. Sudah empat bulan tidak bercumbu dengan Tari.”
“Jadikan aku Mbak Tari, Mas. Ayo,” kata Naralita sambil turun dari meja dan menyongsong langkahku.

Ia memelukku kuat-kuat sehingga dadanya yang empuk sepenuhnya menempel di dadaku. Terasa pula penisku yang telah mengeras berbenturan dengan perut bawah pusarnya yang lembut.

Naralita merapatkan pula perutnya ke arah kemaluanku yang masih terbungkus celana tebal. Naralita kembali menyambar leherku dengan kuluman bibirnnya yang merekah bak bibir artis terkenal. Aliran listrik seakan menjalar ke seluruh tubuh. Aku semula ragu menyambut keliaran Naralita. Namun ketika kenikmatan tiba-tiba menjalar ke seluruh tubuh, menjadi mubazir belaka melepas kesempatanini.

“Kamu amat bergairah, Naralita..” bisikku lirih di telinganya.

“Hmm.. iya.. Sayang..” balasnya lirih sembari mendesah.

“Aku sebenarnya menginginkan Mas sejak lama.. ukh..” serunya sembari menelan ludahnya.

“Ayo, Mas.. teruskan..”

“Ya Sayang. Apa yang kamu inginkan dari Mas?”

“Semuanya,” kata Naralita sembari tangannya menjelajah dan mengelus batang kemaluanku. Bibirnya terus menyapu permukaan kulitku di leher, dada dan tengkuk. Perlahan kusingkap T-Shirt yang dikenakannya.

Kutarik perlahan ke arah atas dan serta merta tangan Naralita telah diangkat tanda meminta T-Shirt langsung dibuka saja. Kaos itu kulempar ke atas meja. Kedua jemariku langsung memeluknya kuat-kuat hingga badan Naralita lekat ke dadaku.

Kedua bukitnya menempel kembali, terasa hangat dan lembut. Jemariku mencari kancing BH yang terletak di punggungnya. Kulepas perlahan, talinya, kuturunkan melalui tangannya. BH itu akhirnya jatuh ke lantai dan kini ujung payudaranya menempel lekat ke arahku.

Aku melorot perlahan ke arah dadanya dan kujilati penuh gairah. Permukaan dan tepi putingnya terasa sedikit asin oleh keringat Naralita, namun menambah nikmat aroma gadis muda.

Tangan Naralita mengusap-usap rambutku dan menggiring kepalaku agar mulutku segera menyedot putingnya.

“Sedot kuat-kuat Mas, sedoott..” bisiknya. Aku memenuhi permintaannya dan Naralita tak kuasa menahan kedua kakinya. Ia seakan lemas dan menjatuhkan badan ke lantai berkarpet tebal. Ruang ber-AC itu terasa makin hangat.

“Mas lepas..” katanya sambil telentang di lantai. Naralita meminta aku melepas pakaian. Naralita sendiri pun melepas rok dan celana dalamnya. Aku pun berbuat demikian namun masih kusisakan celana dalam. Naralita melihat dengan pandangan mata sayu seperti tak sabar menunggu.

Segera aku menyusulnya, tiduran di lantai. Kudekap tubuhnya dari arah samping sembari kugosokkan telapak tanganku ke arah putingnya. Naralita melenguh sedikit kemudian sedikit memiringkan tubuhnya ke arahku. Sengaja ia segera mengarahkan putingnya ke mulutku.

“Mas sedot Mas.. teruskan, enak sekali Mas.. enak..” Kupenuhi permintaannya sembari kupijat-pijat pantatnya. Tanganku mulai nakal mencari selangkangan Naralita. Rambutnya tidak terlalu tebal namun datarannya cukup mantap untuk mendaratkan pesawat “cocorde” milikku. Kumainkan jemariku di sana dan Naralita tampak sedikit tersentak.

“Ukh.. khmem.. hss.. terus.. terus,” lenguhnya tak jelas. Sementara sedotan di putingnya kugencarkan, jemari tanganku bagaikan memetik dawai gitar di pusat kenikmatannya.

Terasa jemari kanan tengahku telah mencapai gumpalan kecil daging di dinding atas depan vaginanya, ujungnya kuraba-raba lembut berirama. Lidahku memainkan puting sembari sesekali menyedot dan menghembusnya. Jemariku memilin klitoris Naralita dengan teknik petik melodi.

Naralita menggelinjang-gelinjang, melenguh-lenguh penuh nikmat. “Mas.. Mas.. ampun.. terus, ampun.. terus ukhh..” Sebentar kemudian Naralita lemas. Namun itu tidak berlangsung lama karena Naralita kembali bernafsu dan berbalik mengambil inisitif.

Tangannya mencari-cari arah kejantananku. Kudekatkan agar gampang dijangkau, dengan serta merta Naralita menarik celana dalamku. Bersamaan dengan itu melesat keluar pusaka kesayangan Tari. Akibatnya, memukul ke arah wajah Naralita.

“Uh.. Mas.. apaan ini,” kata Naralita kaget. Tanpa menunggu jawabanku, tangan Naralita langsung meraihnya. Kedua telapak tangannya menggenggam dan mengelus penisku.

“Mas.. ini asli?”

“Asli, 100 persen,” jawabku.

Naralita geleng-geleng kepala. Lalu lidahnya menyambar cepat ke arah permukaan penisku yang berdiameter 6 cm dan panjang 19 cm itu, sedikit agak bengkok ke kanan. Di bagian samping kanan terlihat menonjol aliran otot keras.

Bagian bawah kepalanya, masih tersisa sedikit kulit yang menggelambir. Otot dan gelambiran kulit itulah yang membuat perempuan bertambah nikmat merasakan tusukan senjata andalanku.

“Mas, belum pernah aku melihat penis sebesar dan sepanjang ini.”

“Sekarang kamu melihatnya, memegangnya dan menikmatinya.”

“Alangkah bahagianya MBak Tari.”

“Makanya kamu pengin seperti dia, kan?”

Naralita langsung menarik penisku. “Mas, aku ingin cepat menikmatinya. Masukkan, cepat masukkan.”
Naralita menelentangkan tubuhnya. Pahanya direntangkannya. Terlihat betapa mulus putih dan bersih. Diantara bulu halus di selangkangannya, terlihat lubang vagina yang mungil. Aku telah berada di antara pahanya. Exocet-ku telah siap meluncur. Naralita memandangiku penuh harap.

“Cepat Mas, cepat..”

“Sabar Naralita. Kamu harus benar-benar terangsang, Sayang..”

Namun tampaknya Naralita tak sabar. Belum pernah kulihat perempuan sekasar Naralita. Dia tak ingin dicumbui dulu sebelum dirasuki penis pasangannya. filmbokepjepang.net “Cepat Mas..” ajaknya lagi. Kupenuhi permintaannya, kutempelkan ujung penisku di permukaan lubang vaginanya, kutekan perlahan tapi sungguh amat sulit masuk, kuangkat kembali namun Naralita justru mendorongkan pantatku dengan kedua belah tangannya. Pantatnya sendiri didorong ke arah atas.

Tak terhindarkan, batang penisku bagai membentur dinding tebal. Namun Naralita tampaknya ingin main kasar. Aku pun, meski belum terangsang benar, kumasukkan penisku sekuat dan sekencangnya. Meski perlahan dapat memasukirongga vaginanya, namun terasa sangat sesak, seret, panas, perih dan sulit. Naralita tidak gentar, malah menyongsongnya penuh gairah.

“Jangan paksakan, Sayang..” pintaku.

“Terus. Paksa, siksa aku. Siksa.. tusuk aku. Keras.. keras jangan takut Mas, terus..” Dan aku tak bisa menghindar. Kulesakkan keras hingga separuh penisku telah masuk. Naralita menjerit, “Aouwww.. sedikit lagi..” Dan aku menekannya kuat-kuat.

Bersamaan dengan itu terasa ada yang mengalir dari dalam vagina Naralita, meleleh keluar. Aku melirik, darah.. darah segar. Naralita diam. Nafasnya terengah-engah. Matanya memejam. Aku menahan penisku tetap menancap.

Tidak turun, tidak juga naik. Untuk mengurangi ketegangannya, kucari ujung puting Naralita dengan mulutku. Meski agak membungkuk, aku dapat mencapainya. Naralita sedikit berkurang ketegangannya.

Beberapa saat kemudian ia memintaku memulai aktivitas. Kugerakkan penisku yang hanya separuh jalan, turun naik dan Naralita mulai tampak menikmatinya. Pergerakan konstan itu kupertahankan cukup lama. Makin lama tusukanku makin dalam. Naralita pasrah dan tidak sebuas tadi.

Ia menikmati irama keluar masuk di liang kemaluannya yang mulai basah dan mengalirkan cairan pelicin. Naralita mulai bangkit gairahnya menggelinjang dan melenguh dan pada akhirnya menjerit lirih, “Uuuhh.. Mas.. uhh.. enaakk.. enaakk.. Terus.. aduh.. ya ampun enaknya..” Naralita melemas dan terkulai. Kucabut penisku yang masih keras, kubersihkan dengan bajuku. Aku duduk di samping Naralita yang terkulai.

“Naralita, kenapa kamu?”

“Lemas, Mas. Kamu amat perkasa.”

“Kamu juga liar.”

Naralita memang sering berhubungan dengan laki-laki. Namun belum ada yang berhasil menembus keperawanannya karena selaput daranya amat tebal. Namun perkiraanku, para lelaki akan takluk oleh garangnya Naralita mengajak senggama tanpa pemanasan yang cukup. Gila memang anak itu, cepat panas.

Sejak kejadian itu, Naralita selalu ingin mengulanginya. Namun aku selalu menghindar. Hanya sekali peristiwa itu kami ulangi di sebuah hotel sepanjang hari. Naralita waktu itu kesetanan dan kuladeni kemauannya dengan segala gaya. Naralita mengaku puas.

Setelah lulus, Naralita menikah dan tinggal di Palembang. Sejak itu tidak ada kabarnya. Dan, ketika pulang ke Yogya bersama anaknya, aku berjumpa di rumah bude.

“Mas Danu, mau nyoba lagi?” bisiknya lirih.

Aku hanya mengangguk.

“Masih gede juga?” tanyanya menggoda.

“Ya, tambah gede dong.”

Dan malamnya, aku menyambangi di hotel tempatnya menginap. Pertarungan pun kembali terjadi dalam posisi sama-sama telah matang.

“Mas Danu, Mbak Tari sudah bisa dipakai belum?” tanyanya.

“Belum, dokter melarangnya,” kataku berbohong.

Dan, Naralita pun malam itu mencoba melayaniku hingga kami sama-sama terpuaskan.

https://jaguarqqvip.net/


Rabu, 18 September 2024

DIAJARIN NGENTOT SAMA BIBI CUCI

https://jaguarqqvip.net/

            JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar


FORUM DEWASA - Saat itu aku berusia sekitar 14 tahun jalan 15 tahun dan duduk di bangku SMP di akhir dekade 80’an, o iya perkenalkan namaku Santo (samaran) tinggal di komplek perumahan di pinggiran Jakarta. Aku adalah anak tunggal, sedangkan kedua orang tuaku bekerja di Jakarta.

Sehari-hari aku ditemani tukang cuci atau pembantu yang pulang hari bernama Mak Iyem berperawakan tinggi semampai sepasang buah dadanya pun besar dan terlihat masih montok.

Kutaksir usianya sekitar 59-60an, seorang janda yang memiliki satu orang anak perempuan bernama mpok Siti yang juga sudah memiliki anak perempuan yang usianya dua tahun diatas aku dari perkawinannya dengan bang Ajo sopir Bajaj di T.A. Berawal dari kebiasaan menonton film porno sepulang di rumah sahabatku Ucok membuat aku seringkali menuntaskan dengan beronani sesampainya dirumah.DominoQQ

Siang itu sepulang sekolah dan menonton film porno aku tergesa-gesa pulang ke rumah dengan maksud hendak segera menuntaskan hasrat seksualku dengan onani. Kudapati mak Iyem sedang mencuci baju kami di kamar mandi (kebetulan kami hanya memiliki satu kamar mandi).

Aku merasa tidak sabar jika harus menunggu mak Iyem selesai mencuci, maka aku pura-pura mau buang air supaya mak Iyem keluar dahulu dari kamar mandi. Akupun segera menuntaskan hasratku dengan onani sambil melihat kartu remi bergambar wanita telanjang, setelah hajatku tuntas mak Iyem kembali masuk ke kamar mandi untuk menyelesaikan mencuci baju. Aku sedang mendengarkan radio saat mak Iyem masuk ke kamarku lalu duduk di tempat tidurku sambil berkata

“Anto kamu tadi ngocok di kamar mandi ya ?”, Aku kaget dan malu mendapat petanyaan yang tiba-tiba seperti itu.BandarQ

“Eng.. iya mak, kok emak tau ?”. (sambil mukaku merah karena malu).

“Iya orang pejuh kamu tadi masih licin di kamar mandi. Mak perhatiin kamu kalau pulang sekolah mesti Ngocok, ngga bagus tau… Bisa ngerusk mata kamu.

“Masa sih mak ?”, (penuh rasa ingin tahu dan ketakutan).

“Ngocok itu ngeluarin pejuh yang dipaksa’in, pas kamu keluar pasti kamu merem. Itu yang bikin nanti mata kamu rusak”, (waduh bener juga nih dalam hati, padahal itu cuma tipu2 dia aja).

“Masa sih mak ?”.

“Masa, masa, kalo dibilangin, kalo mau ngeluarin pejuh entu kudu bari megang atawa ngeliat punyanya perempuan To, sini emak ajarin kamu”, (sambil nyuruh aku duduk di tempat tidur). Domino99

Aku hanya pasrah karena malu, takut dan rasa ingin tahu campur aduk jadi satu. Setelah aku duduk dan membuka celana pendek biruku, mak Iyem menyodorkan teteknya yang besar kemuka ku sambil tangannya mengelus-ngelus si otong.

‘Pegang… terus isep tetek emak, nih pegang juga memek emak ya”.

Akupun menuruti perintahnya dengan hati girang karena baru kali itu melihat dan meraba langsung organ intim wanita. Dalam hitungan detik si otong yang belum lama baru lemes sudah tegang lagi saking senengnya.

“Iyaa… maenin pentil emak pake lidah kamu, terus colok-colok memek emak”, katanya.

Sekitar 3 menit memainkan memek dan teteknya, Mak Iyem menyuruh aku tiduran.

“Kamu tiduran deh punya kamu udah keras banget, emak ajarin cara yang bener ngeluarin pejuhnya”.DominoQQ

Akupun menuruti saja apa yang diperintahkannya sambil tidak lama mak Iyem menduduki kemaluan dengan terlebih dahulu memasukan kemaluan remajaku yang tidak seberapa besar.

Rasanya nikmat bagai di awang-awang, jauh lebih licin dan hangat ketimbang kalau aku onani dengan menggunakan sabun. Sekitar sepuluh kali mak Iyem naik turun diatas kontolku, kontolkupun muntah. Maklum saja ini adalah pengalaman pertamaku. Mak Iyem segera mengelap kontolku dari sisa lendir sperma yang bercampur cairan kemauannya dengan celana dalam yang rupanya sudah sedari tadi dikantungi di saku daster lusuhnya.

“Enak kan ?”, ujarnya.

“Iya mak”, jawabku.

Besok-besok lagi kalau kamu pengen mending ngomong aja sama emak, biar emak bantuin ya. Aku pun mengangguk sambil bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dari lendir yang masih terasa lengket di sekitar kemaluannku.

Beres menuntaskan hasrat, aku tertidur karena lemas akibat dua kali mengeluarkan sperma dalam waktu tidak lebih dari setengah jam. Ada perasaan lega, puas, dan penyesalan yang amat sangat karena aku sadar telah melakukan perbuatan tersebut.

Mak Iyem melanjutkan membereskan rumah dan memasak untuk makan malam keluarga kami. Esoknya, sepulang sekolah sengaja aku tidak mampir untuk menonton film porno di rumah Ucok.

Pikirku aku tidak mau mengulangi perbuatan dosa yang teramat besar seperti hari kemarinnya. Di rumah aku melihat Mak Iyem sedang memcuci baju, sedangkan aku segera tidur setelah sebelumya makan dan mengganti baju putihku dengan kaus.

Hari ini tidak terjadi apa-apa, syukurlah dalam hatiku. Hari berikutnya (kebetulan hari Jum’at), aku tidak dapat menghilangkan keinginanku untuk bisa berhubungan kembali dengan Mak Iyem.

Di sekolahpun sulit sekali aku berkonsentrasi dari membayangkan tetek besar mak Iyem dan memek tuanya yang rimbun. Aku berniat ingin segera tiba di rumah. Segera setelah jam belajar berakhir aku pulang dan kudapati rumahku masih terkunci. Memang biasanya Mak Iyem datang ke rumahku sekitar pukul satu siang.

Aku urung masuk tapi berbalik ke rumah Mak Iyem yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari kediamanku dengan alasan pinjam kunci, aku bilang kunciku lupa tertinggal di dalam rumah. Setelah aku bicara setengah berbisik rupanya Mak Iyem mengerti kalau aku sedang kebelet ingin berhubungan badan, sambil memberikan kunci rumah yang biasa dipegangnya, dia bilang.

“Ya udah nih kucinya emak juga sebentar lagi ke sono, nyelesein goreng kerupuk dulu ya”, Aku menanti dengan gelisah kedatangan Mak Iyem.

Tak lama berselang Mak Iyem pun datang sambil tak lupa mengunci pintu depan rumah kami.

“Udah ngebet ya To ?”, tanyanya, aku mengiyakan sambil menarik mak Iyem ke dalam kamar.

Hari ini penampilan Mak Acah tidak seperti biasanya, ada harum deodoran murahan di tubuhnya. Setelah aku periksa, BH dan celana dalamnya pun tidak lagi lusuh dan dekil seperti kemarin. Akupun semakin terangsang untuk segera membuka BH dan menyusu di teteknya yang besar.

“Sekarang jangan keburu-buru kaya kemaren To”, ujarnya.

Aku mengangguk sekedar mengiyakan sambil tanganku sibuk ngobel-ngobel memeknya yang masih terbungkus CD.

“Hari ini emak mau ngajarin yang laen, kontol kamu pernah diisep ngga?”, Tanya mak Iyem.

“Kayak di film BF ya Mak ?”, kataku balik bertanya.

Mak Iyem tidak menjawab, namun tangannya sibuk membuka baju seragamku hingga aku bugil.

Sesaat kemudian kurasakan kontolku yang memang sudah ngaceng sedari tadi dihisap dan dikulum oleh bibirnya. Sensasinya jauh lebih nikmat ketimbang hari kemarin, aku hanya dapat mematung merasakan permainan lidah dan bibirnya yang menghisap kemaluanku.

Tak berapa lama spermaku keluar diiringi desahan nikmat dari bibirku. Mak Iyem dengan telaten terus menghisap dan menjilat helm nazi si otong. Air maniku memenuhi rongga mulutnya, sebagian mungkin tertelan dan sebagian lagi dilapnya dengan seragam putihku yang berserakan di lantai. Akupun terduduk puas dan lemas tak terkirakan.

“Tuh kan, kamu buru-buru banget”, ujarnya.

“Udah kebelet mak”, jawabku sekenanya.

“Ya udah kamu ganti baju terus makan, emak mau ngerendemin baju kotor. Entar kalau kamu udah kepingin lagi baru kita ngewe pungkasnya”.

Selesai makan dan istirahat sejenak di kamar rupanya si otong udah kepingin lagi, kupanggil si emak yang saat itu sedang menyapu teras depan.

“Mak sini mak, udah kepingin lagi nih”, ucapku.

“Ah cucu emak, emang kamu ngga Jum’atan ?”, tanyanya.

Aku menggeleng sambil menarik si emak untuk direbahkan diatas tempat tidur.

“Jangan-buru-buru To, emak juga kudu dipuasin”, ujarnya.

“Dipuasin bagemana mak ?”.

“Nih emak ajarin”, Sambil meloloskan celana dalamnya dalam posisi terlentang diatas tempat tidurku. Cerita Sex

“Emak tadi udah jilatin punya kamu, sekarang giliran kamu jilatin memek emak ya”.

Berbekal pengalaman menonton BF dan arahan si emak aku menuruti perintahnya. Mula-mula cuma kupegang dan kucolok saja memek mak Iyem, namun mak Iyem memintaku untuk menjilati tonjolan daging kecl dan jengger ayam disekililng memeknya.

Aku menurut, ada bau khas yang baru kali ini aku rasakan bercampur dengan wangi sabun mandi (rupanya si emak sudah mencuci bersih terlebih dahulu memeknya). Lama-lama aku terbiasa dengan aroma yang kucium dan terasa memek si emak makin basah oleh ludahku bercampur cairan kental khas organ intim wanita.

Aku hanya mengikuti apa yang diperintahkan si emak dengan diselingi desahan mesumnya. Kurang lebih lima menit tubuh si emak mengejang sambil tangannya mendekap kepalaku agar tetap menempel di memeknya. Rupanya si emak sudah orgasme, saat itu aku belum mengerti.

Sejurus kemudian emak meraih kontolku yang sudah mulai mengeras kembali. Dengan telaten dia menciumi dan mengulum kontolku hingga betul-betul terasa keras. Setelah dirasa tegang, emak mengarahkan kontolku kememeknya sambil memerintahkan aku untuk bergerak maju mudur.

Nikmatnya benar-benar sensasional walau terasa betul kalau memek si emak becek oleh lendir sisa dia orgasme. Kali ini permainanku cukup lama hingga cukup memuaskan si emak dengan kembali orgasme berbarengan dengan mucratnya lahar panas dari kontolku.

Kami menyudahi permainan ini dengan sama-sama puas, akupun tertidur setelah memakai pakaian dan mencuci kontol sebelumnya. Sekitar pukul setengah empat aku dibangunkan oleh emak yang sudah selesai mengerjakan pekerjaan dirumahku.

“Mau ngewe lagi ngga To ?”, emak bertanya kepadaku.

Aku mengiyakan dan memulai pelajaran ngewe gaya doggy. Emak tidak mencapai orgasme, maklum aku masih cupu sehingga tidak bisa menahan nafsu.

“Ngga apa-apa, nanti juga lama-lama aku pintar”, pungkasnya.

Emakpun pulang dan aku mandi dengan penuh kepuasan. Sejak saat itu kami rutin melakukan hubungan intim.

Setidaknya seminggu empat kali kami melakukannya, kebetulan emak sudah menupause sehingga jadwal kami tidak pernah terganggu.

https://jaguarqqvip.net/


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,