Jumat, 13 Desember 2024

BERCINTA DENGAN IBU KOST

https://jaguarbesar.com/

              JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Dior sudah hampir setahun tinggal di kos Busumi. Ketika saya bisa tinggal di homestay ini, saya pertama kali bertemu Bu Sumi secara kebetulan di pasar. Saat itu Bu Sumi dicopet, lalu diteriaki, kebetulan Dior membantu menangkap pencopet itu dan mengembalikan dompet Bu Sumi. Setelah mengobrol sebentar, kebetulan Dio sedang mencari asrama baru, Bu Sumi bilang dia punya asrama, atau kamar sewaan dengan ranjang besar, jadi saya tinggal di asrama Bu Sumi.

Busumi tidak buruk untuk Dio, sebenarnya terlalu bagus, karena sampai saat ini Dio telah wanprestasi pada kontrak sewa selama 3 bulan, dan Busumi masih asik. Mungkin ingat bantuan saat itu. Tapi Dio tidak menyukainya, tapi apa yang harus dilakukan, itu benar-benar menguras uang. Pada akhirnya, Dior menghindari bertemu Busumi secara langsung.DominoQQ

Sampai satu hari waktu itu masih sore jam 4. Dio masih tidurtiduran dengan malasnya di kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok tok..tok..tok.. lalu suara Bu Sumi yang manggil,DioDio ada di dalem gak? Sontak Dio bangun, wah bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir Dio.

Dengan cepat meraih handuk, purapura lagi mandi aja ah, ntar juga Bu Sumi pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara Bu Sumi, Dio lagi tidur ya..? dan dari kamar mandi Dio menyahut sedikit teriak, Lagi mandi bu.

Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara Bu Sumi jadi dekat,Y udah mandi aja dulu Dio, ibu tunggu di sini ya eh ternyata masuk ke kamar, Dio tadi gak mengunci pintu. Busyet dah, terpaksa benerbener harus mandi nie,pikir Dio.

Sekitar lima belas menit Dio di kamar mandi, sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau Bu Sumi bosan trus gak jadi nunggu. Tapi rasanya percuma lamalama toh Bu Sumi sepertinya masih menunggu. Akhirnya keluar juga Dio dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena terburuburu.

Bu Sumi tersenyum manis melihat Dio yang salah tingkah,lama juga kamu mandi ya Dio Bu Sumi membuka pembicaraan.
Pasti bersih banget mandinya ya gurau Bu Sumi sambil sejenak melirik dada bidang Dio.
Ah ibu bisa aja biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..? jawab Dio sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur.

Bu Sumi mendekat dan duduk di samping Dio, Cuma mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho trus mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulu ucap Bu Sumi. Dio jadi kikuk,wah duh kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret nie jawab Dio dengan sedikit memohon.BandarQ

Bu Sumi terlihat sedikit berpikir mmmm boleh deh, tapi jangan lama-lama ya emang uangmu di pakai untuk apa sie? terlihat Bu Sumi sedikit menyelidik. hmmm pasti buat cewe mu ya.dia terlihat kurang senang.

Ah nggak juga kok bu.. saya emang lagi ada keperluan, jawab Dio hati-hati melihat raut wajah Bu Sumi yang kurang senang.

Huh laki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh sama aja dengan suamiku. keluh Bu Sumi dengan nada kesal.

Waduh nampaknya Bu Sumi lagi marahan nie sama suaminya, jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama Dio. Dengan cepat Dio menjawab,tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kok

hhhhh.Bu Sumi menghela nafas,Udahlah Dio, gak apa-apa kok, gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah. Ibu Cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma perhatiannya sama Marni terus Aku seperti gak dianggap lagi, mentang-mentang Marni jauh lebih muda ya.

Sedikit penjelasan bahwa Bu Sumi ini istri pertama dari pak Kardi, sedangkan istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya pak Kardi lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Marni dan Bu Sumi tampaknya udah mulai kesepian nie.

Wah kalo masalah keluarga sie aku kurang paham bu. jawab Dio kikuk

Gak apaapa Dio, ibu hanya mau curhat aja sama kamu boleh kan Dio? suara Bu Sumi sendu. Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas Bu Sumi terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lamalama bisa nangis nie, gawat dong pikir Dio.

Uudah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Kardi kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Marni,Dio bermaksud menghibur.

Ah kamu Dio emang ibu masih cantik menurutmu? Bu Sumi menatap sendu ke arah Dio, terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya. Uhh. ingin rasanya Dio menghapus air mata itu, pak Kardi emang keterlaluan masa wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba Dio bisa berbuat sesuatu busyet Dio memaki dalam hati kenapa otak gwa jadi kotor gini.

Dengan sedikit gugup Dio menjawab,mmmeeeiya kok bu, ibu masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda. Uupsss . Maksud hati ingin menghibur, tapi kenapa katakata yang menggoda yang keluar dari mulut gerutu Dio dalam hati. Dio jadi panik, jangan-jangan Bu Sumi marah dengan ucapan Dio.

Tapi ternyata Dio salah, karena Bu Sumi tersenyum, manis sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi,ih Dio bisa aja menghibur. Iya juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik aku lagi, bis nya dah tua sie rona wajah Bu Sumi berubah sedih lagi,kalo menurutmu Dio, apa ibu emang gak menarik lagi? sambil berdiri dan memperhatikan tubuhnya kemudian menatap Dio minta penilaian.

Terang aja Dio makin kikuk,wah aku mau ngomong apa ya bu? Takutnya nanti di bilang lancang lho tapi kalo mau jujur. Ibu cantik banget, seperti masih 30an deh.

Bu Sumi tampaknya senang dengan pujian itu,hmmm.. kamu ada-ada aja saja ibu udah 43 lho.. emang Dio liat dari mananya bisa bilang begitu?

Dio jadi cengar cengir, .itu penilaian laki-laki lho bu, saya malu bilangin nya.

Bu Sumi kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat hampir merapat ke Dio sambil berkata, ah.. gak perlu malu. Bilang aja

Nafas Dio terasa sesak, badan nya terasa panas dingin menghadapi tatapan Bu Sumi, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat kemudian Dio mengalihkan pandangan ke arah tubuh Bu Sumi mencari alasan penilaian tadi, uups baru deh Dio memperhatikan bahwa Bu Sumi memakai baju terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di bahunya.Domino99

Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan Dio beralih ke bagian depan uupss terlihat belahan dada yang hmmm sepertinya buah dada itu lumayan besar. Sentuhan lembut tangan Bu Sumi di paha Dio yang masih dibungkus handuk cepat menyadarkan Dio. Dengan penuh selidik Bu Sumi bertanya,lho kok jadi bengong sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an

Dio sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama memandangi tubuh Bu Sumi,mmm eeemm.. ibu benar-benar masih cantik, kulitnya masih kencang masih sangat menggoda.

Tidak ada jawaban dari mulut Bu Sumi, hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat dan seperti ada magnet yang kuat, wajah Bu Sumi makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah.

Dio pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Dio menyambut bibir merah Bu Sumi, desahan nafas mulai terasa berat hhhhhhhh.ciuman terus bertambah dahsyat, Bu Sumi menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Dio, dan dibalas dengan lilitan lidah Dio sehingga lidah tersebut berpilinpilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.

Dengan naluri yang alami, tangan Dio merambat naik ke bahu Bu Sumi, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut Dio meraba bahu Bu Sumi sampai ke lehernya. Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut Dio meremas payudara yang masih terbungkus bra itu. hhhhhhhhh nafas Bu Sumi mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak. Jemari lentik Bu Sumi tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada Dio melingkari pinggang Dio, mencari lipatan handuk, hendak membukanya

Uupps. Dio tersentak dan sadar.,upshhh maaf bu maaf bu saya terbawa suasana. Dio tertunduk tak berani menatap Bu Sumi sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah Bu Sumi.

Terlihat Bu Sumi pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka. Pemandangan yang menakjubkan. napa Dio kita sudah memulainya dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu yang lama terpendam kamu harus menyelesaikannya Dio tatapan Bu Sumi terlihat semakin sendu
mmm ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu bisa gawat dong pak Kardi juga bisa marah besar bu jawab Dio.

Tanpa menjawab Bu Sumi bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai. Dio terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh Bu Sumi. Kemudian dengan tenang Bu Sumi melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya.

Saat berjalan membelakangi Dio itu nampak gerakan bokong Bu Sumi naik turun, dan perasaan Dio semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat Bu Sumi berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur, Dio tidak melepaskan sedikit pun gerakan Bu Sumi. Sampai Bu Sumi berdiri dekat di depan Dio dan berkata,kamarnya udah di kunci Dio, dan gak ada yang akan mengganggu.DominoQQ

Dio tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan. Bu Sumi kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya. Dio mendekat dan duduk di samping Bu Sumi hmmm nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin Dio langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.

Bu Sumi yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher Dio, menarik wajah dan langsung melumat bibir Dio dengan nafsu yang membara. Dio membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah Bu Sumi, tangan Dio meremas payudara montok milik Bu Sumi. Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah.

Setelah beberapa saat, Bu Sumi mendorong lembut badan Dio, menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu. Dio mendorong lembut tubuh Bu Sumi, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang.

Tanpa menunggu lagi Dio melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting. Dengan gemas Dio menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya HHHH. AHHH.MMMH.suara Bu Sumi mulai kencang terdengar, desahandesahan nikmat yang semakin menggairahkan. Dio melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel Bu Sumi yang menggelinjang kegelian.

Dio menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam Bu Sumi, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan Bu Sumi mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan vagina dengan rambutrambut yang tertata rapi. Dio mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha Bu Sumi yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama.

Tanpa menunggu lama, Dio menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina Bu Sumi dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat Bu Sumi mengerang kenikmatan,AHHHH. MMMMH HHH Dio.UHHdesahan birahi yang memuncak dari Bu Sumi membuat Dio semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.

Setelah beberapa menit Dio mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya Bu Sumi tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya,Dio. Ayo sayang masukkin Dio hhhhmmmmh. Suara Bu Sumi ditingkahi desahandesahan yang semakin kencang.

Dengan tenang Dio menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap. Bu Sumi semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang wanitanya. Dio naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina Bu Sumi yang dengan sigap lansung meraih dan meremas batang kemaluan Dio dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.

Dengan sekali dorongan penis Dio amblas sampai setengahnya. Dio menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan Bu Sumi, AHHH.TERUSKAN Dio.AHHH. kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalamdalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah Dio memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.

Dio bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan Bu Sumi mencengkam punggung Dio, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh,AH..AH..AH..MMHMHHHHHH. tak hentinya desahan meluncur dari bibir Dio dan Bu Sumi.

Sesaat Dio menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, Bu Sumi memeluk Dio dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya. Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, Bu Sumi memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan.

Sesekali Bu Sumi memutar pantatnya dan kemudian memasukkan batang zakar Dio lebih dalam. Dio tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menariknarik puting susu Bu Sumi. Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat Bu Sumi seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan.

Dengan sigap Dio membalikkan posisi, Bu Sumi kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Dio meneruskan pertempuran. DioAHH..AH..AH..UH.TERUS Dio. AHHHAHH IBU SAMPAI.Dio.AHHHHHHHHH MMMMMHHH. Setelah teriakan tertahan Bu Sumi mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. Dio merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya.

Dio menikmatinya dengan memutar mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Dio kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut Bu Sumi, yang dengan cepat meraih penis Dio dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut Bu Sumi mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Dio membaringkan tubuhnya disamping Bu Sumi. Terdiam untuk beberapa saat.

Bu Sumi bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas Dio. makasih ya sayang ini rahasia kita berdua I love u Dio, bisik mesra Bu Sumi di telinga Dio.

mmmbaik bu,belum sempat Dio menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk Bu Sumi menempel di bibirnya, kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dong.ucap Bu Sumi manja.

iya sayang. Balas Dio, senyum manis merekah di bibir seksi Bu Sumi.

Setelah itu dengan cepat Dio dan Bu Sumi merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan Dio, Bu Sumi berbisik mesra,sayang tar malem suamiku gak ada di rumah.. aku tunggu di kamar ya berapa ronde pun dilakoni buat Dio sayang. Sambil berpelukan mesra, Dio menyanggupi ajakan Bu Sumi.

https://jaguarbesar.com/


Kamis, 12 Desember 2024

BERCINTA DENGAN KEPONAKANKU

https://jaguarbesar.com/

            JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Saya hanya menyibukkan diri dengan menjadi ibu rumah tangga berusia 35 tahun, saya selalu melakukan aktivitas di rumah seperti rapat, PKK, dll. Sementara suami saya bekerja untuk pemerintah, kami cukup beruntung memiliki anak pertama, 14 tahun, anak kedua , masih hidup sekolah dasar Ban, saya bekerja sebagai model atau model ketika saya masih kecil, karena saya memiliki tubuh yang seksi ketika saya masih kecil.

Bagian tubuh depan dan belakang disertakan juga. Beratnya sekitar 47,5 kg. Orang-orang bilang aku terlihat glamor dan seksi, terutama bibirku. Apa yang akan saya ceritakan adalah pengalaman menarik saya yang membuat hidup saya terpenuhi baik secara eksternal maupun internal. Dan memperkuat kehidupan pernikahan kami.DominoQQ

pada suatu peringatan ulang tahun suami kakak saya kurang lebih dua tahun yang lalu, dimana banyak sudara-saudara yang membantu dalam persiapannya. Ikut pula membantu keponakan saya Brian, anak kakak saya yang lain lagi. Brian berumur 25 tahunan, masih kuliah, berperawakan tegap atletis tinggi kurang lebih 1,7 m.

Tampangnya cakep dengan rambut hitam bergelombang. Termasuk seksi juga. Genit juga. Suka mencuri-curi memandangi saya, sepert mau menelan. Kalau bertatap pandang matanya sepertinya tersenyum. Kurang ajar juga pikiran saya, tetapi terus terang saya juga senang.

Anaknya simpatik sih. Kadang-kadang ada juga pikiran, enak barangkali kalau mencium Brian atau memeluknya/dipeluk. Kelihatannya ada setrum dan chemistry di antara kami.

Sore itu kakak meminta saya untuk mengambilkan kue tart, karena tidak ada yang bisa dimintai tolong. Karena tidak ada yang lain juga terpaksa Brian yang mengantarkan dengan mobilnya. Apa yang terjadi adalah ketika secara bersama Brian dan saya memungut dompet saya yang terjatuh di garasi.

Brian memegang tangan saya menarik dan mencium pipi saya dengan senyum. Saya tidak bereaksi tetapi juga tidak marah tetapi berusaha memberikan kesan kalau saya juga senang. Sikap saya yang tidak menentang membuatnya kemudian mengulangi ciumannya dalam mobil ketika berhenti di lampu merah.

Kali ini ciumannya di mulut sambil menekankan tangannya pada paha. Brian mencium dengan melumat dan memainkan lidahnya. Meski ini bukan pengalaman saya pertama untuk dicium tetapi saya tergetar seluruh tubuh dan merasakan ada rasa menggelitik dan mengalir di kemaluan saya.

Selintas terjadi pertempuran antara ya dan tidak, antara pertahanan kejujuran terhadap suami melawan spontanitas keindahan kemunculan gairah, dan nampaknya kejujuran akan terkalahkan. Getaran terus menggebu sampai kesadaran muncul dengan reaksi mendorong sambil menggumam, “Jangan di sini, jangan di sini, dilihat orang.”BandarQ

Terus terang keinginan sangat besar untuk tidak menghentikannya, tetapi memang tempatnya tidak tepat. Babak awal telah terbuka, dan cerita tidak ingin terputus dan babak berikut perlu dipanggungkan secara berkelanjutan.

Sepanjang proses pengambilan kue tart Brian pada kesempatan yang memungkinkan selalu mencuri untuk mencium dan sesekali membisikkan kata-kata, “You are beautiful,” dan terakhir menjelang sampai kembali ke rumah dia bisikkan, “I want you,” sambil mencium telinga saya.

Sekali lagi saya tergetar sampai ke bawah. Melirik ke arah dia sambil senyum. Saya harap Brian bisa menangkap senyum saya dan pandangan mata saya sebagai tanda “OK”.

Kami diam. Sesampai di pagar rumah saya bisikkan pada Brian, “Telepon saya besok pagi.” Pesta ulang tahun berjalan dengan lancar. Brian tetap mencuri-curi pandang pada setiap kesempatan. Akhirnya semua pulang, saya pun pulang, bersama suami, dengan berbagai perasaan seperti gadis yang jatuh cinta.

Malam hari menjelang tidur pikiran tidak bisa terlepas dari Brian. Gelitik dan kelembaban terasa disela-sela paha. Karena pikiran dipenuhi Brian mata pun tidak bisa terpejam. Mengharap pagi hari lekas datang. Gila kalau dipikir, kok bisa tergoda, hanyut.

Keesokan harinya pagi-pagi Brian sudah menelepon. Untung bukan suami yang mengangkat. Singkatnya siang itu Brian dan saya lunch, menikmati keberduaan dan kedekatan yang merangsang. Kami meninggalkan dengan Brian memegang inisiatip yang kemudian berakhir di salah satu motel di timur Jakarta, tanpa ada sikap keberatan atau protes dari saya.

Tanpa menunggu pintu kamar motel tertutup rapat, sambil berdiri saya telah berada dipelukan Brian, melumat mulut dengan ciuman yang berapi-api. Tangannya menjelajah keseluruh bagian tubuh saya.

Ke bawah rok menekan pantat saya dan menekankan badannya dan burungnya. Saya menyerah, tangan saya pun jadi ikut menjelajah ke burungnya yang telah sangat keras. Meremasnya dari luar dengan keinginan yang makin menggebu untuk membukanya. “Gila nih, gila nih!” terngiang di benak, tetapi tak mampu menyetop gairah yang sudah memuncak ini.

Setelah memastikan bahwa tidak akan ada gangguan dari room service Brian menggiring saya ke tempat tidur tanpa melepaskan pelukannya. Pelan-pelan dia tidurkan saya dan secara lembut mulai menciumi dari telinga leher mulut, sambil kancing bacu dibuka, dan terus menciumi buah dada saya secara bergantian kanan kiri, BH dilepas, dihisapnya puting dan dijilatnya secara halus.

Seluruh badan terasa kena setrum, terangsang. Kewanitaan saya terasa basah karena memang saya mempunyai kekhasan produksi cairan kewanitaan yang banyak. Brian pun memulai membuka satu persatu bajunya, masih tertinggal CD-nya.

Secara pelahan Brian membuka bagian bawah rok sambil tak hentinya menciumi seluruh bagian yang terbuka. Perut saya dia ciumi bermesra-mesra. Tangannya menjalar juga keseluruh badan dan mendekap pada kewanitaan saya yang telah membasahi CD, sambil mulut Brian mendesah penuh gairah.

Saya sudah tak bisa menahan kenikmatan yang rasanya sudah lama tak saya alami lagi. Tangan Brian mulai dimasukkan ke dalam CD menulusuri kewanitaan saya dengan menggerakkan jarinya. Gila setengah mati rasanya.

Mau teriak rasanya. Brian secara halus dan pandai memainkan seluruh badan dan bagian-bagian peka saya. Kewanitaan saya mulai banjir merespon pada rangsangan yang selangit. Gila benar rasanya.

Brian berlanjut dengan membuka CD dan memulai mengkonsentrasikan perhatiannya pada kewanitaan saya. Diciumnya secara perlahan dengan memainkan lidahnya dari atas ke bawah. Paha saya ditegakkan dan dibukanya lebar-lebar.Domino99

Diciumnya bibir kemaluan dengan bibirnya secara penuh, dihisapnya secara berkali-kali sambil lidahnya memasuki celah-celah kemaluan saya. Aduh gila rasanya selangit. Ganti dia hisap klitoris secara halus. Dihisapnya, terus.

Sampai saya tidak tahan dan sampailah saya pada puncak. Terasa cairan mengalir. Disertai dengan teriakan ringan tangan memeras rambut Brian. Ini menjadikan Brian lebih lagi menggumuli lubang kemaluan saya.

Dia benamkan dan usapkan seluruh wajahnya pada kemaluan saya yang basah dengan desahan kepuasan. Saya sudah tidak bisa lagi menguasai diri dan terasa selalu tercapai puncak-puncak yang nikmat. Gila benar.

Belum pernah saya dibeginikan. Pintar sekali si Brian ini, sepertinya pengalamannya sudah banyak. Saya hanya bisa menggerakkan kepala ke kanan kiri dengan mata terpajam mulut terbuka, dengan suara mendesah keenakan. Gila benar. Selangit.

Kini giliran saya. Brian saya tarik ke atas. Kini batang kemaluannya terasa menekan paha saya. Brian saya balikkan dan batang kemaluannya saya genggam. Wah besar juga dan kencang lagi, sudah basah pula.

Langsung saya hisap dengan gairah. Lidah saya permainkan di ujung kemaluannya sambil dikeluar-masukkan. Brian mengerang. Setelah kurang lebih sepuluh menit Brian melepaskannya. Dia lebih menghendaki keluar di liang kemaluan saya.

Kini dia di atas saya lagi dengan posisi batang kemaluan di depan lubang kemaluan. Dengan ujungnya digerak-gerakkan di bibir kemaluan ke atas ke bawah. Enak sekali. Mabok benar. Kemudian secara perlahan masuklah batang kemaluan ke lubang kemaluan saya dan terus menekan sampai terasa penuh sekali, dan terasa sampai di dasar rahim.

Gila rasanya benar-benar selangit. Tidak pernah rasanya seenak seperti ini. Brian menekan terus sambil menggoyang-goyangkan pantatnya. Gila! Enak benar! Terus dia putar-putar sambil keluar masuk. Sampai saya lebih dulu tidak tahan dan sampai di puncak, keluar dengan meledak-ledak terasa melayang kehilangan nafas sampai terasa hampa saking nikmatnya.

Kemaluan saya terasa basah sekali. Brian masih terus memompa dan belum mau menyelesaikan cepat-cepat. Batang kemaluannya masih diputar dengan keluar masuk di lubang kemaluan, sehingga saya pun tidak tahan keluar lagi, yang ketiga atau yang keenam dengan yang keluar karena dihisap tadi. Gila benar! Seluruh badan basah rasanya. Sprei sudah basah betul dari cairan kewanitaan saya.

Brian masih terus menekan, memutar, menggaruk-garuk dan mencium sekali-sekali. Ciumannya di telinga bersamaan dengan tekanan batang kemaluan di dalam lubang kemaluan saya sungguh membuat seluruh badan menggigil nikmat dan membuat saya keluar secara dahsyat. Kemaluan saya terangkat menyongsong tekanan batang kemaluan Brian.

Gila benar, sungguh nikmat tiada tandingan. Akhirnya Brian mulai menggerang-ngerang berbisik mau keluar. Dengan tekanan yang mantap keluarlah dia dengan semprotan yang keras ke dalam liang kemaluan saya.

Hangat, banyak dan terasa mesra dan memuaskan. Oh Tuhan, sungguh tak ada tandingannya. Dia remas badan saya dengan menekankan bibirnya pada bibir saya. Hampir habis nafas. Kehangatan semprotan Brian menggelitik lagi kemaluan saya sehingga orgasme saya pun keluar lagi yang kedelapan menyusul semprotan Brian.DominoQQ

Kami bersama-sama keluar dengan nikmat sekali. Sesaat terasa pingsan kami. Setelah selesai terasa kepuasan yang menyeluruh terasakan di badan. Pikiran terasa terlepas dari semua masalah dan hanya keindahanlah yang ada.

Kami masih berpelukan menikmati tanpa kata-kata, sambil memulihkan kembali energi yang telah tercurahkan secara intensif. Kami tertidur sejenak. Siuman setelah sepuluh menit dengan perasaan yang lega, dan puas.

Meski demikian rasa mengelitik, gatal-gatal kecil masih terasa di kemaluan saya, seolah belum puas dengan kenikmatan yang begitu hebat. Tangan saya mendekap batang kemaluan Brian mengusap-usapnya sayang.

Ingin rasanya batang kemaluan Brian memenuhi lagi di lubang kemaluan saya. Bibir tidak bisa menahan, saya tarik batang kemaluan Brian dan mulai meluncur ke bawah dan menghisapnya lagi dengan kasih sayang, diliputi bau campuran antara cairan saya dan mani yang terasa sedap.

Kemaluan Brian terasa sangat lunak tidak segagah tadi. Serasa menghisapmarshmallow. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena secara perlahan batang kemaluannya mulai membengkak dan menyesaki mulut.

Sekali lagi kewanitaan saya tergelitik. Tanpa bertanya saya bangkit jongkok di atas Brian dan memasukkan Brian pelan-pelan. Seluruhnya masuk terasa sampai di ujung perut dan mulai menggelitik G-spot.

Ganti saya pompa ambil kadang merunduk memeluk Brian dan menciumnya. Kadang sambil duduk menikmati penuhnya di kemaluan saya. Rasanya enak sekali karena saya yang mencari posisi yang terenak untuk saya.

Setelah beberapa waktu merasakan kenikmatan yang masih datar, kenikmatan mulai memuncak lagi dan terus memuncak sampai akhirnya sampai puncak tertinggi. Meledak-ledak lagi orgasme dengan teriakan-teriakan nikmat.

Yang ternyata diikuti oleh Brian dengan semprotan kedua. Tangannya memeluk erat-erat dengan gerangan pula. Gila enaknya sungguh sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Ini kali rasanya surga dunia. Kalau bisa maunya seharian begini terus rasanya. Gila! Gila benar, sungguh nikmat memuaskan.

Tetapi kami harus pulang. Saya kembali ke rumah, ke suami dan keluarga saya. Dengan suatu pengalaman yang tak terlupakan selama hidup. Sepanjang jalan kami diam tetapi tangan saling memegang.

Malamnya menjelang tidur, sekali lagi kemaluan saya menggelitik dengan ingatan pengalaman siang tadi tidak bisa hilang. Ini memang pembawaan saya yang orang barangkali mengatakannya sebagai maniak seks, histeris, multi orgasme, kelaparan terus.

Sekali terbuka lebar dan dirangsang maunya terus dipenuhi. Sejauh ini dengan suami tidak pernah tercapai apa yang Brian bisa lakukan. Kepuasan dengan suami sama-sama tercapai tetapi kepuasan yang tidak mendalam seperti Brian.

Suami yang lekas selesai menjadikan “bakat” saya tidak berkembang. Sekarang yang ada hanya suami di samping saya. Saya merengek minta pada suami dengan tangan meraba burungnya dan memijat-mijatnya halus.

Dia tertawa sambil mengejek, “Gatel nih ya.” Dalam hati saya bilang memang gatal. Saya mencoba menikmati penetrasi kemaluannya dengan membayangkan kemaluan Brian. Kewanitaan saya, saya goyangkan mencari spot yang nikmat sambil mendekap.

Dia menekan menarik beritme sampai kemudian saya mencapai puncak dulu diikuti dengan semprotan maninya. Selesailah sudah. Kemaluan saya masih ingin sebetulnya, tetapi dia biasanya sudah tidak bisa lagi. Jadinya tanganlah yang bergerak “Self Service”. Memang penyakit saya (atau karunia) ya itu. Sekali sudah diobok-obok tidak bisa berhenti. Saya tidur dengan nyenyak malam itu.

Seperti yang bisa diduga pertemuan saya dengan Brian berlanjut. Semua fantasi seks dan impian-impian tak ada yang tidak kami wujudkan. Sungguh sangat-sangat nikmat. Teknik kami makin sempurna dan Brian bisa membuat saya orgasme sampai tiga belas kali.

Pada kesempatan lain akan saya ceritakan pengalaman-pengalaman kami yang aduhai. Semoga saya tidak jatuh cinta dan menghendaki hubungan yang lebih dalam, dan mengacaukan rumah tangga saya yang sudah ada.

Saya hanya mau seksnya. Sama seperti Brian juga. Sehingga dari luar, partner seks saya resmi adalah suami. Dibalik itu Brian lah yang menjadi pemuas seks dan fantasi saya dan ini telah berjalan selama dua tahunan. Dua kali dalam seminggu paling sedikit. Suami tetap dilayani seminggu sekali, kadang sepuluh harian sekali.

Saya merasa bahagia dengan pengaturan sedemikian. Keluarga tetap tidak terganggu. Hubungan dengan anak-anak dan suami tetap seperti biasa, bahkan kehidupan seks dengan suami menjadi lebih baik. Ternyata selingkuh ada manfaat dan kebaikannya juga.

https://jaguarbesar.com/


Rabu, 11 Desember 2024

DIAJARI BERCINTA SAMA TANTE MELI

https://jaguarbesar.com/

           JaguarQQ Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar



FORUM DEWASA - Panggilanku Agung , aku adalah seorang lelaki normal seperti umumnya lelaki. Aku mempunyai hasrat dan rasa ingin tahu soal apa itu sexs.Aku adalah anak laki-laki kesangan orang tuaku karena kebetulan aku anak tunggal.Domino99

Tante Meli panggilanya, beliau adalah wanita yang sudah berkeluarga, kira-kira beliau berumur yang berumur 28 tahun. Tante Meli dipercayakan untuk menjagaku karena beliau adalah teman baik Mamahku. Kebetulan juga suami tante Meli pada saat itu harus keluar kota untuk urusan pekerjaan.

So… dari pada Tante Meli kesepian dia berfikir untuk akan menginap dirumahku sembari menjagaku. Perawakan beliau bisa dikatakan proposional, karena dia mempunyai tinggi dan berat badan yang ideal. Ditambah lagi dia mempunyai rambut yang indah dan terawat sekali.
Tante Meli ini berkulit putih bersih, berwajah menawan, betubuh bohay dan suka berpakaian seksi. Tanpa berfikir panjang akupun sangat setuju sekali bila ditemani oleh Tante Meli . Ketika suasana rumahku kosong, aku sering memainkan Penis-ku tetapi belum pernah sampai masturbasi,
Maklumlah karena pada saat itu aku masih belum mengerti apa-apa. Yang aku rasakan hanya sekedar rasa geli-geli enak, hhe. Sampai pada saat itu setelah pulang sekolah sembari menunggu Tante Meli datang, aku mengambil kesempatan untuk mengelus dan memijat Penis-ku sembari berfantasi membayangkan Tante Meli .

Aku membayangkan beliau seperti yang pernah aku lihat di majalah dewasa dari teman-temanku di sekolah. Ketika sedang asik-asyiknya berfantasi sendirian dikamarku, dengan tiba-tiba Tante Meli ternyata sudah tiba dirumahku dan langsung saja membuka pintu kamar-ku yang kebetulan pada saat itu tidak terkunci.
Karena melihat aku yang sedang memainkan Penisku, Tante Meli ketika itu sedikit terkejut waktu melihat aku berbaring diatas ranjang sembari memainkan Penis-ku yang berdiri tegak menantang. Ditambah lagi aku telanjang bulat tanpa sehelai benangpun yang menemel ditubuhku.
Sungguh ketika itu aku benar-benar malu karena ketangkap basah lagi mainin Penis. Secara spontan kemudian aku-pun segera menutupi Penis-ku dengan bantal, diiringi dengan wajahku putih pucat karena ketakutan. Melihat aku ketakutan, Tante Meli -pun hanya tersenyum dan berkata padaku,
“ Eh, kamu sudah pulang sekolah Agung, Tante juga baru saja datang ”. Sapa tante,
Aku tidak berani menjawabnya.
“ Tidak usah takut dan malu sama Tante, itu hal biasa untuk anak-anak mainin burung nya sendiri di usia seperti kamu ” ujarnya dengan santai.
Aku tetap tidak berani berkutik dari tempat tidur karena sangat malu. Tante Meli lalu menambah,
“ Kamu terusin saja mainnya, Tante hanya mau membersihkan kamar kamu saja, kok ” ucapnya,
“ Tidak apa-apakan kalau Tante turut melihat permainanmu ”, ucapnya sembari melirik dan menggodaku,
Belum sempat aku menjawab dia menyambungnya lagi ucapanya,
“ Kalau kamu mau, Tante bisa kok bantuin kamu, Tante bisa ikut dengan permainanmu Agung ”, tambahnya sembari mendekat kerahku.
Belum sempat aku menjawab Tante Meli sudah menyambung perkataanya lagi,
“ Oh iya Gung, tapi kamu tidak boleh bilang siapa-siapa ya, ini akan menjadi rahasia kita berdua saja ”.
Walaupun tante Meli berkata seperti itu, aku tetap saja tidak dapat menjawab apa-apa , hanya mengangguk kecil walaupun aku tidak begitu mengerti apa maksudnya.

Tante Meli pergi kekamar mandi mengambil Baby Oil dan segera kembali kekamarku. Lalu dia berlutut dihadapan ku. Bantalku diangkat per-lahan-lahan , dan saking takutnya Penis-ku segera mengecil dan segera ku tutupi dengan kedua telapak tanganku.
“ Kesini dong sayan g !!! kasih Tante lihat permainanmu, Tante janji akan bakal buat kamu enak deh, ”, katanya sembari membujukku,
Tanganku dibuka dan mata Tante Meli mulai turun kebawah kearah selangkanganku dan memperhatikan Penis-ku yang mengecil dengan teliti. Dengan per-lahan-lahan dia memegang Penis-ku dengan kedua jarinya dan menuruni kepalanya, dengan tangan yang satu lagi dia meneteskan Baby Oil itu dikelapa Penis- ku, senyumnya tidak pernah melepaskan wajahnya yang cantik.
“ Tante pakein ini supaya rada licin, kamu pasti suka deh ” katanya sembari mengedipkan sebelah matanya.
Malunya setengah mati, belum ada orang yang pernah melihat Penis- ku, apa lagi memegangnya. Hatiku berdebar dengan kencang dan wajahku merah karena malu. Tapi sentuhan tangannya terasa halus dan hangat.
“ Jangan takut Agung, kamu rebahan saja ”, ujarnya membujuk ku.
Setelah sedikit tenang mendengar suaranya yang halus dan memastikan, aku mulai dapat menikmati elusan tangannya yang lembut. Tangannya sangat mahir memainkan Penis-ku, setiap sentuhannya membuat Penis-ku bergetar dengan kenikmatan dan jauh lebih enak dari sentuhan tanganku sendiri.
“ Lihat itu sudah mulai membesar kembali ”, ucap tante Meli ,
Kemudian Tante Meli melumuri Baby Oil itu keseluruh batang Penis-ku yang mulai menegang dan kedua bijinya. Kemudian Tante Meli mulai mengocokin Penis-ku digenggamannya per-lahan-lahan sambil membuka lebar kedua pahaku dan mengusapi biji ku yang mulai panas membara.

Penis-ku terasa kencang sekali, berdiri tegak seenaknya dihadapan muka Tante Meli yang cantik. Perlahan Tante Meli mendekati mukanya kearah selangkangan ku, seperti sedang mempelajarinya. Terasa napasnya yang hangat berhembus dipaha dan dibijiku dengan halus. Aku hampir tidak bisa percaya, Tante Meli yang baru saja ku khayalkan, sekarang sedang berjongkok diantara selangkanganku.

Setelah kira2 lima menit kemudian, aku tidak dapat menahan rasa geli dari godaan jari2 tangannya. Pinggulku tidak bisa berdiam tenang saja diranjang dan mulai mengikuti setiap irama kocokan tangan Tante Meli yang licin dan berminyak. Belum pernah aku merasa seperti begitu, semua kenikmatan duniawi ini seperti berpusat tepat di-tengah2 selangkanganku. Mendadak Tante Meli kembali berkata,
” Ini pasti kamu sudah hampir keluar, dari pada nanti kotorin ranjang Tante hisap saja yah ”. ucapnya,
Ketika itu aku masih saja belum mengerti apa yang dia maksud. Dengan tiba-tiba Tante Meli mengeluarkan lidahnya dan menjilat kepala Penis-ku lalu menyusupinya perlahan kedalam mulutnya. Hampir saja aku melompat dari atas ranjang. Karena bingung dan kaget, aku tidak tahu harus membikin apa, kecuali menekan pantatku keras kedalam ranjang.

Tangannya segera disusupkan kebawah pinggulku dan mengangkatnya dengan perlahan dari atas ranjang. Penis-ku terangkat tinggi seperti hendak diperagakan dihadapan mukanya. Kembali lidahnya menjilat kepala Penis-ku dengan halus, sembari me-nyedot kedalam mulutnya. Bibirnya merah merekah tampak sangat seksi menutupi seluruh Penis- ku. Mulut dan lidahnya terasa sangat hangat dan basah.

Lidahnya dipermainkan dengan sangat mahir. Matanya tetap memandang mataku seperti untuk meyakinkanku. Tangannya kembali menggenggam kedua bijiku. Kepalanya tampak turun naik disepanjang Penis- ku, aku berasa geli setengah mati. Ini jauh lebih nikmat daripada memakai tangannya. Sesekali Tante Meli juga menghisap kedua bijiku bergantian dengan gigitan-gigitan kecil.
Dengan perlahan turun kebawah menjilat lubang pantatku dan membuat lingkaran kecil dengan ujung lidahnya yang terasa sangat liar dan hangat. Aku hanya dapat berpegangan erat kebantal ku, sembari mencoba menahan rintihanku. Kudekap mukaku dengan bantal, setiap sedotan kurasa seperti yang aku hendak menjerit. Nafasku tidak dapat diatur lagi, pinggulku menegang.
Ditambah lagi kepalaku mulai pening, akibat kenikmatan yang berada tepat diantara selangkanganku. Mendadak kurasa Penis-ku seperti akan meledak. Karena rasa takut dan panik, kutarik pinggulku kebelakang. Dengan seketika, Penis-ku seperti mempunyai hidup sendiri, berdenyut dan menyemprot cairan putih yang lengket dan hangat kemuka dan kerambut Tante Meli .
Seluruh badanku bergetar dari kenikmatan yang tidak pernah kualami sebelumnya. Aku tidak sanggup untuk menahan kejadian ini. Aku merasa telah berbuat sesuatu kesalahan yang sangat besar. Dengan napas yang ter-engah-engah, aku meminta maaf kepada Tante Meli atas kejadian tersebut dan tidak berani untuk menatap wajahnya. Tetapi Tante Meli hanya tersenyum lebar, dan berkata,
“ Tidak apa-apa kok, ini memang harus begini ”, ucapnya nampak puas,
kembali dia menjilati cairan lengket itu yang mulai meleleh dari ujung bibirnya dan kembali menjilati semua sisa cairan itu dari Penis-ku sehingga bersih.
“ Tante suka kok, rasanya sedap ”, tambahny

Dengan penuh pengertian Tante Meli menerangkan bahwa cairan itu adalah air mani dan itu wajar untuk dikeluarkan sekali2. Kemudian dengan penuh kehalusan dia membersihkanku dengan handuk kecil basah dan mencium ku dengan lembut dikeningku. Setelah semuanya mulai mereda, dengan malu-malu aku bertanya,
“ Apakah perempuan juga melakukan hal seperti ini? ”,
“ Yah, kadang-kadang kita orang perempuan juga melakukan itu, tapi caranya agak berbeda ”terangya padaku,
Kemudian Tante Meli berkata padakau, apabila aku mau, dia dapat menunjukkannya. Tentu saja aku bilang yang aku mau menyaksikannya. Jari-jari tangan Tante Meli yang lentik dengan perlahan mulai membuka kancing bajunya, memperagakan tubuhnya yang putih. Waktu kutangnya dibuka payudaranya melejit keluar dan tampak besar membusung dibandingkan dengan perutnya yang mengecil ramping.
Kedua payudaranya bergelayutan dan bergoyang dengan indah. Dengan halus Tante Meli memegang kedua tanganku dan meletakannya diatas payudaranya. Rasanya empuk, kejal dan halus sekali, ujungnya agak keras. Putingnya warna coklat tua dan agak besar. Tante Meli memintaku untuk menyentuhnya. Karena belum ada pengalaman apa-apa , aku tekan saja dengan kasar.BandarQ

Tante Meli kembali tersenyum dan mengajariku untuk mengelusnya per-lahan-lahan . Putingnya agak sensitif, jadi kita harus lebih perlahan disana, katanya. Tanganku mulai meraba tubuh Tante Meli yang putih bersih itu. Kulitnya terasa sangat halus dan panas membara dibawah telapak tanganku. Napasnya memburu setiap kusentuh bagian yang tertentu. Aku mulai mempelajari titik kenikmatan yang disukainya.

Tidak lama kemudian Tante Meli memintaku untuk menciumi tubuhnya. Ketika aku mulai menghisap dan menjilat kedua payudaranya, putingnya terasa mengeras didalam mulutku. Napasnya semakin menderu-deru, membuat payudaranya turun naik bergoyang dengan irama. Lidahku mulai menjilati seluruh payudaranya sampai keduanya berkilat dengan air liurku Mukanya tampak gemilang dengan penuh gairah.
Bibirnya yang merah merekah digigit seperti sedang menahan sakit. Roknya yang seksi dan ketat mulai tersibak dan kedua lututnya mulai melebar perlahan. Pahanya yang putih seperti susu mulai terbuka menantang dengan gairah dihadapanku. Tante Meli tidak berhenti mengelus-elus dan memeluki tubuhku yang masih telanjang dengan kencang. Tangannya menuntun kepalaku kebawah kearah perutnya.

Semakin kebawah ciumanku, semakin terbuka kedua pahanya, roknya tergulung keatas. Aku mulai dapat melihat pangkal paha atasnya dan terlihat sedikit bulu yang hitam halus mengintip dari celah celana dalamnya. Mataku tidak dapat melepaskan pemandangan yang sangat indah itu. Kemudian Tante Meli berdiri tegak dihadapanku dengan perlahan.
Tante Meli mulai membuka kancing roknya satu persatu dan membiarkan roknya terjatuh dilantai. Tante Meli berdiri dihadapanku seperti seorang putri khayalan dengan hanya memakai celana dalamnya yang putih, kecil, tipis dan sexy. Tangannya ditaruh dipingulnya yang putih dan tampak serasi dengan kedua payudaranya diperagakannya dihadapanku.

Pantatnya yang hanya sedikit tertutup dengan celana dalam seksi itu bercuat menungging kebelakang. Tidak kusangka yang seorang wanita dapat terlihat begitu indah dan menggiurkan. Aku sangat terpesona memandang wajah dan keindahan tubuhnya yang bercahaya dan penuh gairah. Tante Meli menerangkan yang bagian tubuh bawahnya juga harus dimainkan.Domino99

Sembari merebahkan dirinya diranjangku, Tante Meli memintaku untuk menikmati bagiannya yang terlarang. Aku mulai meraba-raba pahanya yang putih dan celana dalamnya yang agak demak dan bernoda. Pada awalnya tanganku agak bergemetar, basah dari keringat dingin, tetapi melihat Tante Meli sungguh-sungguh menikmati semua perbuatanku.
Matanya yang mulai sayu, diiringi napasnya semakin mengencang. Aku semakin berani dan lancang merabanya. Kadang-kadang jariku kususupkan kedalam celana dalamnya menyentuh bulunya yang lembut. Celana dalamnya semakin membasah, noda dibawah celana dalamnya semakin membesar. Pingulnya terangkat tinggi dari atas ranjang.

Kedua pahanya semakin melebar dan Penis-nya tercetak jelas dari celana dalam nya yang sangat tipis itu. Setelah beberapa lama, Tante Meli dengan merintih memintaku untuk membuka celana dalamnya. Pinggulnya diangkat sedikit supaya aku dapat menurunkan celana dalamnya kebawah. Tante Meli berbaring diatas ranjang tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya.
Disitu untuk pertama kali aku dapat menyaksikan Penis- seorang wanita dari jarak yang dekat dan bukan hanya dari majalah. Bulu2 diatas Penis-nya itu tampak hitam lembut, tumbuh dengan halus dan rapi dicukur, sekitar Penis-nya telah dicukur hingga bersih membuat lekuk Penis-nya tampak dari depan. Tante Meli membuka selangkangannya dengan lebar dan menyodorkan Vaginanya kepadaku.

Sembari bangkit duduk ditepi ranjang, Tante Meli memintaku untuk berjongkok diantara kedua pahanya untuk memperhatikan Vagina-nya dari jarak dekat. Dengan penuh gairah kedua jarinya mengungkap bibir Penis-nya yang rada tebal dan ke-hitam-hitaman dan memperagakan kepadaku, lubang Vagina-nya yang basah dan berwarna merah muda.
Dengan nada yang ramah, Tante Meli menggunakan jari tangannya sendiri dengan halus, menerangkan kepadaku satu persatu seluruh bagian tubuh bawahnya. Tempat2 dan cara-caranya untuk menyenangkan seorang wanita. Kemudian Tante Meli mulai menggunakan jari tangan ku untuk di-raba-raba kan kebagian tubuh bawahnya. Rasanya sangat hangat, lengket dan basah.
Klitorisnya semakin membesar ketika aku menyentuhnya. Aroma dari Vagina-nya mulai memenuhi udara dikamarku, aromanya menyenangkan dan berbau bersih. Dari dalam lubang Vagina nya per-lahan-lahan keluar cairan lengket berwarna putih dan kental dan mulai melumuri semua permukaan lubang Vagina-nya. Mengingat apa yang dia sudah lakukan dengan air maniku, aku kembali bertanya,
“ Boleh ngga saya mencicipi air mani Tante? ” Tante Meli hanya mengangguk kecil dan tersenyum.
Perlahan aku mulai menjilati pahanya yang putih dan sekitar lubang Vagina Tante Meli yang merah dan lembut. Cairan nya mulai mengalir keluar dengan deras keselangkangannya. Lidahku menangkap tetesan itu dan mengikuti aliran cairan itu sampai balik keasal lubangnya. Rasanya rada asin dengan bau yang sangat khas, tidak seperti kata orang-orang, Tante Meli cairan sangat bersih dan tidak berbau amis.
Begitu pertama aku mencicipi alat kelamin Tante Meli , aku tahu yang aku dapat menjilatinya terus-terusan, karena aku sangat menyukai rasanya. Tante Meli mendadak menjerit kecil ketika lidahku menyentuh klitorisnya. Aku tersentak takut karena mungkin aku telah membuatnya sakit. Tetapi Tante Meli kembali menjelaskan bahwa itu hal biasa kalau seseorang mengerang waktu merasa enak.
Semakin lama, aku semakin berani untuk menjilati dan menghisapi semua lubang Vagina dan klitoris nya. Pinggulnya diangkat naik tinggi. Tangannya tidak berhenti memeras payudaranya sendiri, cengkramannya semakin menguat. Napasnya sudah tidak beraturan lagi. Kepalanya terbanting kekanan dan kekiri. Pinggul dan pahanya kadang-kadang mengejang kuat, berputar dengan liar.
Kepalaku terkadang tergoncang keras oleh dorongan dari kedua pahanya. Tangannya mulai menjambak rambutku dan menekan kepalaku erat kearah selangkangannya. Dari bibirnya yang mungil itu keluar desah dan rintihan memanggil namaku, seperti irama ditelingaku. Keringatnya mulai keluar dari setiap pori-pori tubuhnya membuat kulitnya tampak bergemilang dibawah cahaya lampu.
Matanya sudah tidak memandangku lagi, tapi tertutup rapat oleh bulu mata yang panjang dan lentik. Sembari merintih Tante Meli memintaku untuk me-nyodok2kan lidahku kedalam lubang Vagina nya dan mempercepat iramaku. Seluruh mukaku basah tertutup oleh cairan yang bergairah itu.

Kemudian Tante Meli memintaku untuk berbalik supaya dia juga dapat menghisap Penis-ku bersamaan. Setelah melumuri kedua payudaranya yang busung itu dengan Baby Oil, Tante Meli menggosok-gosokkan dan menghimpit Penis-ku yang sudah keras kembali diantara payudaranya, dan menghisapinya bergantian.DominoQQ

Kemudian Tante Meli memintaku untuk lebih berkonsentrasi di klitorisnya dan menyarankanku untuk memasuki jariku kelubang Vagina nya. Dengan penuh gairah aku pertama kalinya merasakan bahwa kelamin wanita itu dapat berasa begitu panas dan basah. Otot Vagina nya yang terlatih terasa berdekup memijiti jari tanganku perlahan.
Bibir dan lubang Vagina nya tampak merekah, berkilat dan semakin memerah. Klitorisnya bercahaya dan membesar seperti ingin meledak. Setelah tidak beberapa lama, Tante Meli memintaku untuk memasuki satu jariku kedalam lubang pantatnya yang ketat. Dengan bersamaan waktu, Tante Meli juga masuki satu jarinya pula kedalam lubang pantatku. Tangannya dipercepat mengocok Penis- ku.
Pahanya mendekap kepalaku dengan keras. Pinggulnya mengejang keras. Terasa dilidahku urat-urat sekitar dinding Vagina nya berkontraksi keras ketika dia keluar. Aku menjerit keras bersama-sama Tante Meli sembari memeluknya dengan erat, kita berdua keluar hampir bersamaan. Kali ini Tante Meli menghisap habis semua air maniku dan terus menghisapi Penis-ku sampai kering.
Setelah itu kita berbaring telanjang terengah mengambil napas. Badannya yang berkeringat dan melemah, terasa sangat hangat memeluki tubuh ku dari belakang, tangannya tetap menghangati dan mengenggam Penis-ku yang mengecil. Aroma dari yang baru saja kita lakukan masih tetap memenuhi udara kamarku. Wajahnya tampak gemilang bercahaya menunjukan kepuasan.

Senyumnya kembali menghiasi wajahnya yang terlihat lelah. Lalu kita jatuh tertidur berduaan dengan angin yang sejuk meniup dari jendela yang terbuka. Setelah bangun tidur, kita mandi bersama. Waktu berpakaian Tante Meli menciumku dibibir dengan lembut dan berjanji yang nanti malam dia akan mengajari bagaimana caranya bila kejantananku dimasuki kedalam Vaginanya.

Sejak hari itu, selama satu minggu penuh, setiap malam aku tidur dikamar tamu bersama Tante Meli dan mendapat pelajaran yang baru setiap malam. Tetapi setelah kejadian itu, kita tidak pernah mendapat kesempatan kembali untuk melanjutkan hubungan kami. Hanya ada peristiwa sekali, waktu orangtuaku mengadakan pesta dirumah, Tante Meli datang bersama suaminya.
Didapur, waktu tidak ada orang lain yang melihat, Tante Meli menciumku dipipi sembari meraba Penis- ku, tersenyum dan berbisik,

“ Jangan lupa dengan rahasia kita ya Gung ”.
Singkat cerita setelah, 3 bulan kemudian Tante Meli pindah ke kota lain bersama suaminya. Sampai hari ini aku tidak akan dapat melupakan satu minggu yang terbaik itu didalam sejarah hidupku. Dan aku merasa sangat beruntung untuk mendapat seseorang yang dapat mengajariku tentang Sexs dengan cara yang sangat sabar, dan memuaskan. Thanks Tante Meli , I miss u so much.

https://jaguarbesar.com/


Selasa, 10 Desember 2024

HUBUNGAN GELAP DENGAN BIBIKU

https://jaguarbesar.com/

              JaguarQQ : Agen DominoQQ BandarQ dan Domino99 Online Terbesar




FORUM DEWASA - ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Jakarta saat itu usiaku baru 18 tahun dan baru lulus SMA. Sebagai seorang pemuda perantau yang masih lugu, saya ke pulau Jawa untuk melanjutkan studi dan mengadu nasib. Paman dan Bibi yang tinggal di sebuah kota kecil B sebelah timur Jakarta. Dengan berbekal alamat rumah Paman, saya memutuskan untuk langsung berangkat ke kota B dengan menggunakan bis.

Tiba di kota B sudah menjelang sore hari, kedatanganku disambut dengan baik oleh Paman dan bibiku, sudah sebulan aku tinggal dirumah mereka dan aku diperlakukan sangat baik oleh mereka maklum mereka tidak memiliki anak, sehari-hari kusibukan diriku dengan membantu bibik berbelanja kebutuhan warung di agen sambil menunggu panggilan kerja, selama aku tinggal dirumah mereka ku perhtikan Pamanku sangat jarang berada di rumah tekadang dalam seminggu hanya sekali pamanku berada di rumah,DominoQQ

saat itu tidak ada dalam pikiranku kalau paman memiliki dua isteri karena yang kutahu hanya Bibik lah isteri Paman satu-satunya dan aku pikir mungkin karena kesibukan Paman sebagai sopir Ekspedisi lah yang membuat Paman jarang pulang, menginjak bulan kedua aku mulai merasakan ada perubahan di rumah paman dan bibiku, pada suatu malam ketika Pamanku pulang kerumah setelah seminggu tidak pulang, ku dengar keributan antara Paman dan Bibiku saat itu kudengar Bibi menuduh Paman telah membohongi dirinya dan telah kawin lagi dengan wanita lain, hanya itu yang aku dengar dari keributan antara bibi dan pamanku selebihnya aku tutup kuping dan ngeloyor masuk kamar untuk tidur.

Hari-hari berikutnya kulihat Bibiku tampak murung dan lebih banyak mengurung diri di kamarnya sedangkan Pamanku sebagaimana kebiasaannya tidak pernah ada dirumah otomatis kegiatan toko kelontong dirumah aku yang ngurus, Pada Suatu malam setelah menutup pintu toko kulihat bibiku keluar dari kamarnya menggunakan daster tipis dengan wajah sendu memanggilku mengajak aku ngobrol sambil nonton TV, pada saat ngobrol tersebut ku coba menghibur Bibiku sambil melaporkan keuangan toko, namun kulihat sepertinya Bibiku kurang respon terhadap obrolanku dan lebih banyak melamun, kemudian kuberanikan diriku untuk bertanya kepada Bibiku apa yang sebenarnya terjadi dengan harapan aku dapat membantunya,

tiba-tiba Bibiku menangis kemudian menceritakan kejadian yang sebenarnya bahwa ternyata Pamanku telah kawin lagi dengan wanita lain dan sudah memiliki anak umur 2 tahun dari wanita tersebut, sambil mendekatinya kucoba menghibur bibiku untuk bersabar, tiba-tiba bibiku memeluku da tangisnya makin menjadi-jadi dalam tangisnya ia berkata lebih baik mati daripada dimadu dengan Jablay, kuusap-usap punggungnya sambil ku menasehatinya agar bersabar, bibiku makin memelukku dengan kencang, aku yang selama ini gak pernah dipeluk perempuan, pelukan erat bibiku tersebut membuat nafsuku berdiri, aku yang selama ini sering membayangkan bibiku dan mengintip bibiku ketika mandi,

di usianya yang ke 37 tahun bibiku masih terlihat gempal dan cantik mungkin karena bibi belum pernah hamil dan melahirkan, hilang ras ibaku terhadap bibi dan aku mulai berani untuk mengalihkan usapanku dari pungung dan kerambutnya dan daerah leher, dari cerita teman-temanku sewaktu SMA bahwa wanita apabila dibelai didaerah leher dan daerah sekitar kuping maka akan terangsang dan trik tersebut aku coba pada bibi, dibelai seperti itu bibi hanya diam namun tidak berapa lama tiba-tiba bibiku mendorongku sehingga tertidur disopa kemudian menarik celana pendekku berikut kolornya sehingga kontolku yang sudah berdiri tegak keluar dan tanpa basa- basi lagi kemudian memegang dan mengulum kontolku,BandarQ

aku sempat kaget dengan ulah bibiku tersebut, aku gak mengerti apa sebab bibiku berbuat seperti itu apakah karena belianku atau sebab lain, karena kuluman bibi dikontolku sangat nikmat akhirnya kuputuskan untuk mnikmati saja toh selama ini hal ini yang aku inginkan, setelah puas mengulum kontolku kira-kira 5 (lima) menit lamanya kemudian bibiku melepaskan kulumannya dan berdiri melepaskan daster berikut celana dalam dan BH yang dikenakannya, aku hanya tertegun menikmati pemandangan indah tubuh bibiku,

kulihat memeknya yang dihiasi bulu yang agak tebal dan buah dadanya yang masih tegak berdiri maklum gak pernah dipake untuk nyusui bayi, kemudian bibiku meminta aku untuk berdiri dari sopa setelah aku berdiri bibiku gentian rebahn di sopa sambil mengangkangkn pahanya terlihat lubng memeknya yang merah merekah dan telihat sudah basah,

kemudian bibiku meminta aku untuk segera memasukkan kontolku kelubang memeknya, karena aku sebelumnya gak pernah punya pengalaman dalam hal ngentot tanpa ba.. bi ..bu lagi aku masukkan kontoku kedalam memek bibiku sesuai dengan perintahnya, ketika kontolku masuk terasa memek bibi enak sekali, hangat dan sempit, sambil mendesah nikmat bibiku meminta aku untuk memompa kontolku didalam memeknya setelah menggenjotnya kurang lebih 10 menit tiba-tiba kurasakan ada desakan dari dalam kontolku yang ingin keluar setengah tersengal-sengal menahan nikmat kukatakan pada bibiku

“aku mau keluar”, sahut bibiku
“keluarkan didalam saja Wan …aaah bibi juga ah…ahh mau keluar”, bebarengan dengan semprotan air maniku yang menyembur didalam memeknya,

bibi mergang dan mendesah

“ahh… ahh bibi keluar sayang”, setelah itu kami berpakaian dan duduk di sopa seperti semula dengan perasaan tak karuan kucoba memint maaf kepada bibi karena aku telah berani berbuat lancang menyetubuhinya, namun dijawab Bibi …

“gak perlu minta maaf Wan, Bibi juga menikmati kok, toh selama ini bibi juga kesepian karena sering ditinggal Pamanmu, selain itu Bibi juga ingin balas dendam sama Pamanmu dan ingin membuktikan bahwa Bibi juga bisa Hamil dan tidak mandul”, mendengar hal tersebut aku hanya tertegun,

tiba-tiba bibiku menepuk pundakku

“kamu menyesal ya Wan keperjakaanmu bibi renggut”,
“enggak kok Bik selama ini aku sering menghayal dapat meniduri bibik bahkan kalau onani juga yang Iwan hayalkan adalah Bibi, habis bibi cantik dan montok sih” jawbaku,

dengan manja bibiku mencubit pahaku

“ih… kamu nakal masak bibik sendiri kamu hayalin, … ya udah mulai sekarng kamu gak usah ngayal lagi kamu bisa langsung ngajak Bibi begituan” kata bibiku,
“yang benar bik aku boleh gitu lagi dengan bibik?” kataku,….
“Iya” jawab bibiku mulai malam ini kamu tidur sama bibik,

selanjutnya bibiku mengajakku ke kamar mandi untuk buang air kecil, sampai dikamar mandi tanpa menutup pintu dan tanpa segan segan lagi bibiku langsung jongkok dan pipis didepanku kulihat memeknya yang tadi aku sogok-sogok pake kontolku merekah indah mengeluarkan air kencing membuat kontolku bangun kembali,Domino99

“ih..ih pengen lagi yah kok bangun udah nanti di kamar aja tolong ambilkan air untuk cebok Bibik Wan” kata bibiku mengagetkan aku yang lagi horni melihat memeknya,

selesai buag air kecil sambil berpelukan kami masuk kedalam kamar tidur ku yang letaknya tidak jauh dari kamar mandi didalam kamar kami masing- masing langsung membuka pakaian yang dikenakan kemudian bibi rebahan di atas ranjang dengan posisi kaki mengangkang kemudian diikuti aku dengan posisi diatas seperti akan menindihnya tidak seperti sebelumnya yang langsung memasukan kontolku kedalam memeknya kali ini aku mulai dengan mencium bibirnya dan dibalas oleh bibik sedangkan tnganku meremas buah dadanya dan tangan bibi membelai mesra kontolku,

setelah puas berciuman kemudian aku turun menghisap putting susu bibik, bibik hanya bias meracau

“Huh… hah… hah enak sayang terus hisap sayang” setelah puas menghisap dan meremas kedua puting susunya perhatianku mulai tertuju kepada memeknya yang sudah banjir dengan cairan yang keluar dari memeknya kemudian kudekatkan hidungku tercium bau memek yang sangat merangsang aku selanjutnya kujilat memeknya dan terasa asin putting susu kemudian sambil ku rojok- rojok memeknya menggunakan dua jari tangan kanan ku kuhisap itil Bibik ,

akibat perbuatan ku terhadap memeknya, gerakan Bibik tubuh makin gak karuan sambil menggelinjal kekanan dn kekiri bibik meracau

“Aduh… Wan enak sekali Bibik Gak tahan sayang Bibik gak pernah diginiin sama Pamanmu sayang cepat sayang masukkan kontomu Bibik udah gak tahan ahh…ahh…ahh”, setelah puas menghisap itil dan merojok-rojok lubang memek Bibik kemudian kuarahkan kontolku yang berdiri tegak ke memek Bibik dan menekannya pelan,

pada saat penisku masuk kedalam memeknya, Bibik meracau dengan mengatakan

“Teruss.. Wan..! Tekan..! Huh.. hah.. huh.. hahh.. ditekan.. enakk sekali.. Bibik rasanya.. nikmatt.. teruss.., Bibik udah mau nyampen nih.. peluk Bibik yang erat Wan..!” desahnya mengiringi gerakan kami.

Sementara itu saya merasakan makin kencang jepitan vagina Bibik.

“Saya udahh.. mauu.. jugaa.. Bik..! Goyang.. Bik.., goyang..!” Dan akhir.., pembaca dapat merasakannya sendiri.

Akhirnya kami terkulai lemas sambil tidur berpelukan. Jam 7 Pagi kami bangun, dan kemudian mandi bersama. Saya meminta Bibik menungging, dan saya mengusap pantat dan vaginanya dengan baby oil. Rupanya usapan saya tersebut membuat Bibik kembali horny, dan meminta saya untuk memasukkan kembali penis saya dengan posisi menungging. Tangan saya mempermainkan kedua putingnya.

“Teruss.. ohh.. teruss.. yang dalam Wan..! Kok begini Bibik rasa lebih enak..!” katanya.
“Bibik goyang dong..!” pinta saya.

Sambil pantatnya digoyangkan ke kiri dan ke kanan, saya melakukan gerakan tarik dan masuk.

“Oohh.. ahh.. uhh.. nikmat Wan.. terus..!” desahnya.

Akhirnya Bibik minta ke kamar, dan mengganti posisi saya telentang. Bibik duduk sambil menghisap putingnya.

“Ohh.. uhh.. nikmat Wan..!” katanya.

Kadang dia menunduk untuk dapat mencium bibir saya. “Bibik.. udahh.. mau nyampe lagi Wan.. uhh.. ahh..!” katanya menjelang puncak kenikmatannya.

Dan akhirnya saya memuntahkan sperma saya, dan kami nikmati orgasme bersama. Hari itu kami lakukan sampai 3 kali, dan Bibik benar-benar menikmatinya seangkan toko hari itu sengaja tidak buka Tak terasa sudah tiga bulan perselingkuhan aku dengan Bibik tersebut sudah berjalan tanpa diketahui oleh Pamanku atau orang lain karena sejak kejadian ribut dengan Pamanku, Paman hanya sekali datang kerumh untuk meminta maaf sama Bibik namun Bibik tidak mau memaafkannya dan mengusir Pamanku untuk pergi,DominoQQ

sejak kepergian Pamanku, aku dan Bibik semakin bebas, hampir setiap ada kesempatan kami melakukannya hinga akhirnya Bibik hamil karena aku, aku meminta bibiku untuk menggugurkan kandungannya namun bibik menolaknya dengan alasan sudah lama dia mendambakan seorang anak dan dia senang dapat membuktikan ke pada Pamanku bahwa yang mandul sebenarnya bukan Bibik tapi Paman dan anak yang lahir dari isteri kedua Paman tersebut bukan anak Paman melainkan anak orang lain tetapi hingga anak aku dan bibiku tersebut lahir dan sekarang sudah berumur 2 tahun Paman tidak pernah kembali kerumah,

sampai sekarang aku masih setia menemani Bibikku dan sesuai dengan permintaan Bibikku, aku tidak kerja melainkan mengurus toko yang sekarang sudah menjadi Toko besar atau Agen, dari penghasilan toko tersebut aku dapat membiayai kehidupan ku dengan bibik dan anakku bahkan sekarang aku sudah hidup mapan.

https://jaguarbesar.com/


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,