Rabu, 28 Juni 2023

I LOVE YOU DEVI

http://202.95.10.206/


Malam itu Devi sedang menangis di hadapanku. Kisah selingkuh kami ketahuan oleh istriku.Aku yang sangat mencintai istriku telah berjanji untuk berhenti selingkuh,dan malam ini adalah kesempatanku untuk menjelaskan kepada Devi.Devi adalah wanita berjilbab yang masih single,berusia 22 tahun.Dulunya dia adalah rekan kerja dari sahabatku.Hobi fotografi membuat kami saling kenal,karena dia bersedia untuk difoto olehku yang masih sangat pemula

Tidak lama setelah berkenalan,Devi mulai menceritakan kisah cintanya yang ternyata tidak bahagia.Meskipun telah berencana menikah,calon suaminya ternyata sering berlaku keras dan berkata kasar.Akupun sering bercerita tentang masalah keluargaku.Pernikahan di usia muda membuatku dan istri sering bertengkar. Sementara ketika mengahdapi Devi yang sabar dan penyayang,aku merasa sangat nyaman.Begitu juga yang Devi rasakan ketika bertemu aku.Tanpa sadar, kami pun sering ber sms dan mulai menyatakan saling menyayangi.Hanya saja,sebuah sms yang salah kirim membongkar semua.Kini Devi bersedia datang menemuiku di kamar kosan tempat kami berduaan.

Devi yang mencoba memahami situasi ini terlihat sangat sedih.Katanya dia takut kehilangan aku.Oh, betapa tangis wanita selalu bisa melumpuhkan dunia,begitupun aku saat itu.Wanita ini sangat baik,sabar,penyayang,dan memiliki keinginan kuat.Matanya yang sembab membuatku sangat ingin memeluknya, mungkin untuk yang terakhir kali.Akhirnya kuraih tangannya dan meletakkan kepalanya di pundakku.Isak tangis pun meledak,tak lagi sanggup di bendung.Entah mengapa aku sangat merasa bersalah,meskipun aku merasa itu salah kami berdua.Semakin erat pelukanku kepadanya,dan kurasakan dia melakukan hal yang sama.Kemudian kuangkat wajahnya,ku dekatkan kewajahku,aku tak sanggup menahan bibir berbicara,"I LOVE YOU DEVI".Dalam isak tangisnya dia juga berkata,"Love you too,Deni...".Sungguh bergetar hatiku saat itu,dan tidak terasa aku mengecup bibirnya perlahan.

Kulihat sesaat Devi memejamkan matanya,sepertinya dia merasakan getaran perasaan hingga ke hati. Kurasakan jantungku berdetak semakin cepat.Rasa sayang ini menyatu bersama kekcewaan mendorongku untuk memagutnya lebih dalam.Kukulum bibirnya yang ranum dan jarang disentuh laki-laki,dan kurasakan bibirnya pun membalas ciumanku.Sepertinya "pertemuan terakhir"ini menjadi luapan segala emosi yang pernah kita jalani bersama.Pertemuan sembunyi-sembunyi,memasak untukku,makan bareng,ciuman-ciuman kecil,dan menghabiskan malam berdua meskipun hanya memandang bulan.Dan sedikit pelukan tentunya.

Malam ini Devi terasa kehilangan rem.Lidahku mulai menjelajah liang mulutnya,meraba deretan giginya,dan sesekali dihisapnya.Ketika kutemukan lidahnya,kuelus dengan lidahku dan bertarung dahsyat.Bibir dan kepala kami pun mulai bergerak liar.Pelukan yang tadinya kencang mulai mengendur,karena satu tanganku tidak lagi memeluk.Dia telah berpindah kedepan untuk memegang lembut dadanya.Sebuah reflek yang biasa ku lakukan ketika berciuman dengan istriku,tapi ini yang pertama kali kulakukan pada Devi.Awalnya aku kaget dan takut membuat Devi marah,namun anehnya Devi tidak bereaksi apapun kecuali melanjutkan aksi ciuman kami.Karena dia merasa memberikan ijin,tanganku mulai meraba kedua perhiasan yang selama ini dijaganya itu.Payudaranya memang tidak besar,namun menyentuhnya membuat darahku makin memanas.

Disaat itu sepertinya rem kami berdua semakin blong.Kurebahkan Devi yang masih berbusana lengkap plus jilbab dikasurku,supaya aku bisa lebih leluasa menciumnya sambil menjelajahi dua bukit muda yang jarang dijamah itu. Terasa makin lama nafas Devi pun makin memburu,seolah mengisyaratkankepadaku bahwa dia ingin kumiliki.Ciuman kami dan rabaanku semakin liar hingga jilbabnya mulai berantakan.Karena makin mengganggu,maka kulepas saja jilbab itu,namun agak sulit karena banyak peniti disana sini. Jilbab itu akhirnya tanggal setelah dia membantunya.Tampaklah wajah dan rambutnya yang baru pertama ini kulihat.Wajah putihnya yang cantik ditambah rambutnya yang acak-acakan semakin membuatku bernafsu.Untuk sementara kulupakan rasa bersalahku,kulupakan rasa hormatku,dan ku lupakan istriku.Yang ada hanya nafsu yang memuncak.

Tak tahan lalu kucoba mencari kancing bajunya,dan ingin kulepaskan .Aku menjelajahi ke seluruh tubuhnya,namun tak kutemukan.Aku ternyata kurang akrab dengan baju seperti ini.Devi yang mengetahui kebingunganku tersenyum kecil dan membuka resleting baju yang ada di bagian samping dan, membiarkan aku melakukan sisanya.Tanpa lama-lama lagi,kubuka baju itu dan terpampang sebuah pemandangan yang sangat indah yang seperti baru pertama kali kulihat. Hamparan kulit putih bersih dan tercium wangi yang biasa ditutup sangat rapat sekarang terbuka lebar dihadapanku untuk kunikmati.Ku elus rambut perutnya,dan ternyata sangat halus dan lembut. Payudara yang tersembul tertutupi bra warna hijau adalah puncak keindahan pemandangan itu.Namun aku yakin ada yang lebih indah didalamnya.

Kulepas paksa bra itu,diiringi rintihan penolakan kecil yang tak berararti dan tidak menghentikan aku untuk melakukannya.Tak perlu usaha keras,bra itu tak lagi menutup keindahan itu.Dua buah payudara yang putih dan sangat mulus,berujungkan puting kecil berwarna merah muda yang menegang.Warnanya yang merah muda segar menandakan area ini belum pernah dijamah pria manapun.Sungguh makin tak kuasa aku menahan gejolak ini.Kuremas payudara itu dengan lembut,dan kuhisap putingnya .Gerak lidahku bermain membuat Devi mendesah-desah pendek,sambil menggerak-gerakkan kakinya.Aku tahu dia gelisah,terjadi pertarungan antara ketakutan karena ini adalah pengalaman pertama,sekaligus dorongan nafsu yang sudah di ubun-ubun.Kurasakan tangannya menyentuh bagian belakang kepalaku dan membantunya bergerak.Dia menikmati itu.Pasti

Ciuman kembali ke atas,menjamah leher dan kemudian telinganya.Aku sempat bertanya,"kenapa mau Dew?".Sambil menyentuhkan payudaranya ke dadaku yang kini bersentuhan,dia berbisik,"Beginilah kalau wanita sudah bercinta Deni...".Karena terbawa suasana ,tanganku kini menjelajahi pangkal pahanya yang masih tertutup rok panjang warna hitam.Untuk sejenak kucari celah kecil dari luar rok,dan kurasakan Devi melonggarkan kakinya dan menikmati itu.Tak lama ku angkat rok itu hingga pinggang,namun masih ada stocking yang menggangguku.Pertahanan wanita ini sungguh berlapis.Maksudnya untuk menjaga diri godaan lelaki.Apa daya malam ini dia benar-benar takluk padaku.Kulepaskan stockingnya dengan terburu-buru dan kulemparkan entah kemana.Celana dalam sebagai pertahanan terakhirpun segera kutanggalkan.Aku sangat tidak tahan.

Setelah kupastikan celah itu sudah basah melalui sentuhan jariku,kupinmdahkan kepalaku menuju vaginanya.Tercium aroma khas yang agak asam dan wangi,dan berbulu tidak terlalu lebat.Wanita ini benar-benar merawat aset pribadinya.Kucium dan kujilat-jilat pintu vaginanya,membuat Devi mengerang lebih keras.Terdengar rintihannya,"Deniii,oh,Deniii...shhh...".Rintihan yang seperti penyemangatku untuk mengeksplor lebih,kucari klitorisnya,kujilat dan kukulum.Lidahku kumainkan berirama,cepat dan lambat bergantian..Tidak lama,kurasakan pahanya bergetar dan tangannya mencekram rambutku sekitar 3 detik,lalu melemas.Sepertinya dia orgasme.Barangkali untuk yang pertama kali sepanjang hidupnya.

Kuhentikan semua aktivitasku.Kubiarkan dia terlentang agak ngangkang dengan mata terpejam dan nafas yang masih memburu.Hanya rok yang tersingkap di pinggang yang tersisa ditubuhnya.Kupandangi sekujur tubuhnya yang putih mulus tanpa cacat.Sungguh sayang tubuh seperti ini selalu ditutup.Betapa beruntung laki-laki yang memilikinya nanti,pikirku.Namun tiba-tiba aku berpikir,bukankah aku lebih beruntung jika berhasil merasakannya untuk yang pertama kali? Seketika hasratku kembali memuncak.Kulepaskan seluruh pakaianku tanpa sisa.Senjataku yang mengeras tampak tegang menantang.Devi melihat itu tidak terlalu kaget.Mungkin dia pernah melihatnya di bokep atau di tempat lain.Segera kudekatkan kemulutnya dan dengan sigap Devi mengulum dan menghisapnya.

Dari cara memperlakukan itu,sepertinya itu bukan yang pertama.Mungkin calon suaminya pernah memaksa melakukan itu.Atau memang dia sangat berbakat,entahlah.Yang pasti dari bentuk dada dan responnya terhadap rangsanganku,calon suaminya itu seperti tidakberani bertindak jauh dalam menjamah Devi.Ah sudahlah,tidak perlu memikirkan orang lain. Yang jelas kuluman ini terasa sangat nikmat,pinggangku otomatis mengikuti gerak maju mundur. Sesekali mata Devi melirik mataku dan tersenyum ketika melihat aku keenakan.

Tak lama kulepaskan senjataku dari mulutnya.Aku rasa inilah saatnya.Segera badanku menindihnya,langsung mengulum bibir Devi dan meremas-remas dadanya.Devi seperti belum siap untuk kembali terangsang,tapi aku tidak peduli.Kulitku telah menyentuh kulit putih mulusnya,dan senjataku bergerak-gerak di depan liang kenikmatan itu.Aku menatap matanya seolah bertanya,dan spontan kepala Devi menggeleng.Namun ketika kupagut lagi bibirnya,gelengannya berhenti,berganti dengan ciuman balasan yang maut,pelukan ke pundak,dan lutut yang kini menekuk.Karena kuanggap dia lengah,maka nekat saja ku dorong lagi pinggangku lebih dalam.Devi terpejam dan memalingkan mukanya. Tangannya yang masih melingkar di pundakku terasa menegang.Tak tahan lagi,maka kucoba masukkan lebih dalam.Dan,blessssss....separuh senjataku pun masuk diiringi lenguhan tertahan dari Devi.

Kurasakan senjataku mentok tertahan tidak bisa masuk lagi,maka kugoyangkan saja separuh yang di dalam itu.Aku merasa sangat sangat nikmat.Kehangatan vagina wanita yang di setubuhi pertama kali memang tak tergantikan.Tak ada lagi bentuk penolakan apapun dari Devi.Dia hanya terpejam dan keningnya mengrenyit.Maka kupagut lagi lehernya,kutinggalkan cupang kecil untuk kenang-kenangan.Ketika pinggang Devi mulai ikut bergerak,kucabut lagi senjataku dari liangnya,lalu kumasukkan kembali perlahan-lahan.Masuk-keluar ini berlangsung beberapa kali hingga secara refleks tiba-tiba pinggangku menghentak dan mendorong lebih dalam.Bleesssss!!!!!

"Aaaahhhhh......"Devi kini memekik."Ddddeeenniii".... .Senjataku sudah ada didalam sepenuhnya.Devi lalu melingkarkan kakinya dipinggangku.Entah apa yang ada dipikirannya kini.Yang jelas posisi ini membuatku leluasa untuk memaju mundurkan pinggangku.Vagina nya yang basah dan hangat benar-benar nikmat dan membuatku terbang.Seorang wanita berjilbab yang biasa menutupi tubuhnya dengan pertahanan berlapis sedang berada dibawahku,kutindih,kusetubuhi,kunikmati,dan kutusuk vaginanya dengan senjata ampuhku hingga membuatnya keenakan.Kugerakkan pinggangku tanpa ampun.Senjataku pun keluar-masuk dengan sangat bebas dan berirama.Kadang cepat dan kadang lambat.Devi benar benar terbawa suasana dan menikmati permainan ini.

Kulihat sekarang Devi mulai on fire.Nafasnya yang memburu,wajahnya yang memerah dan pinggulnya yang ikut bergerak menandakan dia sedang bergerak menuju titik nikmat itu.Kuhentikan gerakanku,kusuruh dia pindah ke ata,WOT.Sebuah posisi yang agak aneh untuk wanita berjilbab,namun aku yakin itu akan membuatnya bahagia.Meskipun agak ragu,Devi menuruti juga.Aku yang telentang dengan senjata mengacung tegak menuju langit segera di dudukinya.Dengan senjataku  ada didalam vaginanya,Devi bergerak bergoyang mencari irama sendiri.Tanganku membantunya dengan remas dua bukit nikmatnya dan meremas pantatnya yang sangat kenyal dan padat,sambil sesekali meraih kepalanya untuk melumat bibirnya.Setelah beberapa menit bergoyang,Devi dengan kuat.Gerakan ini berlangsung sekitar 10 detik.Devi orgasme.Lagi.

Ketika Devi sudah lemas,kini giliranku untuk menghabisinya.Kubiarkan dia telentang ngangkang tanpa tenaga,dan ku eksplorasi liang vaginanya dengan senjataku yang sudah tegang sejak awal permainan tad.Dengan wajah sayu dan mata terpejam,Devi menerima saja sodokan-sodokankudi vaginanya.Sambil merem keluar beberapa suara dari mulutnya."Hmmmpfh...","Deniii...","Sayaaaangh...","Eeemmhh..","Ssssh..".Aku merasakan nikmat tiada tara yang makin lama makin memuncak.Gerakan pinggangku makin lama makin cepat,dan senjataku terasa makin peka.Kupercepat saja goyangan itu karena sodokan itu makin enak,dan rupanya Devi menyambutnya dengan kembali melingkarkan tangan di pundak serta kakinya di pinggangku.Spontan ku sambut dengan pelukan juga, dengan dadaku menyentuh payudaranya yang lembut.

Setelah beberapa detik goyanganku mencapai titik tercepat,aku berhenti."Devii...ooooohh...ouch,Ergh,Sssshh..Akkkkuuuu keeellluaaaar...".Semburan sperma tak sanggup kutahan terlepas kedalam rahim Devi.Aku tak ingat apapun termasuk kemungkinan Devi hamil.Aku benar-benar larut dalam kenikmatan.Spermaku keluar hingga tujuh kali.Setiap kali sprema ku keluar,Devi sedikit melenguh sambil menolehkan kepala ke sisi yang lain.Di semprotan ke empat terasa pelukan Devi kembali menguat dengan kepalanya bergerak tak teratur dan erangan tipis.Tampaknya Devi organisme untuk yang ketiga kali,namun kali ini tidak terlalu kuat.Setelah semua sperma kurasakan keluar,akupun terjatuh lemas disebelah Devi.Kasur kosku yang tidak luas sangat pas untuk tubuh telanjang kami berdua.Sungguh kenikmatan luar biasa yang kurasakan saat itu.Terlebih lagi karena mampu membuat Devi bahagia.

Beberapa menit setelah kami mulai mengumpulkan kewarasan,Devi kembali terisak.Kali ini tidak ditahannya.Dibiarkan air mata itu mengalir di pipinya.Aku tahu dia menyesal,aku tahu dia marah,aku tahu dia kecewa,namun aku tahu bahwa ini adalah luapan cinta kami yang sangat indah meskipun salah arah.Selamat tinggal Devi,kenanglah aku selalu.Kutunggu kabar darimu,dan tak sabar aku melihat seperti apa wajah anakmu kelak.

http://202.95.10.206/


0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,