Florencia baru saja selesai mandi pagi, tubuhnya kini terasa segar. Senin pagi ini ia harus menemui pak Susanto ketua jurusan fakultas hukum di kampusnya. Dia berusaha memakai pakaian serapih mungkin, diluar kebiasaanya setiap ke kampus yg selalu memakai pakaian casual.
Florencia sudah menduga cepat atau lambat ia akan dipanggil oleh fihak kampus berkaitan dengan gambar gambarnya yg dimuat di subuah majalah khusus pria.
biaya kuliah saat ini sangat mahal, apalagi usaha orang tuanya agak tersendat sehingga otomatis aliran uang pun tersendat. Beruntung seorang kawan menawarinya pekerjaan menjadi model di sebuah majalah khusus pria dewasa, syaratnya tentu saja harus berani tampil hot. bandarq online
Florencia menerima tawaran itu dan gambarnya pun kerap menghiasi majalah pria dewasa, uang yg diterima nya pun cukup lumayan. Namun meski begitu, tetap saja penghasilannya belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan hidup dan kuliahnya , oleh karena itu di waktu luang ia juga menjadi “escort”.
Florencia bercermin untuk terakhir kalinya, mengagumi tubuhnya sendiri, rambut panjang , body ideal dan buah dada yg membanggakan. Florencia tak pernah memakai make up berlebih , ia mempunyai kecantikan alami , kecantikan yg banyak membuat mata para lelaki terbelalak. hari ini Florencia sengaja memakai rok hitam diatas lutut dan blouse putih yg ketat mencetak buah dadanya.
Dia tiba di ruang ketua jurusan sedikit terlambat akibat macet. Florencia mengetuk pintu dan masuk , ia sedikit terkejut karena selain pak Susanto , disana ada pak Andre pembantu rektor, dan pak Johan dosen di fak hukum.
di meja kerja pak Susanto tergeletak majalah dewasa yg memuat gambar gambar panas Florencia yg semi nude.
Florencia sedikit panik, karena ia tak menyangka harus bertemu tiga orang itu, tadinya ia akan sedikit “merayu” ketua jurusan seandainya ia akan kena sanksi ..tapi sekarang..?
“silakan duduk ” kata pak Susanto
“pagi pak…” jawab Florencia dan duduk
“Florencia…kamu dipanggil kemari sehubungan dengan gambar kamu yg dimuat di majalah ini , kamu tahu ini bisa mencoreng nama baik kampus ini..” kata pak Susanto.
“tapi pak…gambar ini punya estetika seninya , bukan gambar tabloid murahan..apalagi majalah ini punya reputasi yang bagus…” Florencia membela diri
“meski begitu bukan berarti kamu bisa bebas seperti ini , ingat reputasi terhormat kampus kita, apalagi dimana kamu kuliah tertulis jelas disitu.” kata pak Andre
Florencia menyadari bahwa percuma ia berdebat , ia pasti kalah. namun ia tetap mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari masalah ini. Florencia berusaha menarik simpati mereka.
“maaf pak…sekarang ekonomi keluarga saya sedang bermasalah, sementara kebutuhan saya banyak terutama untuk membayar uang kuliah pak…” kata Florencia sedikit memelas.
“tapi kan kamu bisa bilang…atau setidaknya mengajukan permohonan beasiswa…” kata pak Johan
“maaf Florencia, namun demi nama baik kampus kita ..kamu bisa saja kami keluarkan ” kata pak Susanto kemudian.
Florencia sedikit panik , ia sudah setengah jalan di fakultas hukum, ia tak mau jika harus berhenti di tengah jalan, dan menyia nyiakan tahun tahunnya.
“aduh…pak…tolong..saya mohon kebijaksanaannya……saya siap melakukan apa saja pak…” kata Florencia
ruangan itu mendadak sunyi. Florencia kemudian menyesali ucapannya , ia bisa merasakan ketiga mata lelaki itu memandanginya dengan penuh minat, keringat dingin keluar dari dahi Florencia.
“kita bisa mempertimbangkannya kembali kok Florencia..tapi tentu saja sesuai kata kata kamu…kamu harus melakukan sesuatu”
“maksud bapak…?” Florencia mulai menduga apa yg ada di balik otak dosennya itu
“kamu terlihat sangat berbakat di majalah ini..sekarang….seberapa jauh kamu bisa memanfaatkan “bakat” kamu itu untuk menolong kuliah kamu….” kata pak Susanto sambil tersenyum nakal
Florencia mengerti maksud perkataan itu , ia memang tak punya banyak pilihan , namun ia juga sedikit enggan harus melayani ketiga dosen bejadnya ini.
“saya mengerti pak..tapi saya juga punya syarat..semuanya hanya dilakukan hari ini , di tempat ini dan tidak berlanjut ke hari atau waktu lain..” kata Florencia
ketiga orang itu terlihat ragu , mereka saling memandang. Florencia tahu ia harus memanfaatkan keraguan mereka. Florencia pun berpindah tempat duduk ke sofa, disana ia sengaja memamerkan pahanya yg mulus, membuat ketiga pria ia itu menelan ludah.
“bagaimana pak setuju…..?” kata Florencia sambil membuka dua kancing blousenya dan menyibakan rambutnya ke belakang.
Pak Susanto org pertama yg menghampiri Florencia, celananya terlihat menggembung. Pak Susanto kemudian berlutut diantara kaki Florencia. Florencia menyambutnya dengan melebarkan kakinya , ia membiarkan tangan pak Susanto menyusuri kaki dan pahanya sampai ke pangkal paha.
Pak Andre menyusul mendekati Florencia, dengan sedikit kasar ia meremas buah dada Florencia dan mencubit putingnya. sementara pak Susanto melepaskan rok mini dan Cd Florencia, ia terpana melihat keindahan memek Florencia yg tertutup sedikit rambut halus. Pak Susanto mendorong Florencia agar berbaring di sofa untuk kemudian ia menjilati memek Florencia penuh nafsu dengan jilatan yang hangat dan basah
“kamu cantik sekali Florencia….” kata pak Andre sambil melepas blouse Florencia dan branya
“dan ingat kamu .harus melakukan apa saja hari ini sesuai perintah kami..” kata pak Andre kemudian
Florencia kembali berkeringat dingin , kata kata pak Andre membuatnya berpikir , apakah ada yg lebih buruk dripada harus melayani nafsu bejad ketiga dosennya ini..?
“tapi…aahh..” Florencia tak dapat melanjutkan kata katanya, ketika pak Andre menyedot buah dadanya dengan kasar, sementara buah dada satunya jadi mainan pak Johan.
serangan bersamaan pada tubuhnya menimbulkan efek yg luar biasa bagi Florencia, ini pertama kalinya ia harus melayani tiga pria sekaligus. Florencia merasakan ada sesuatu dalam tubuhnya yg siap meledak.
sementara bagai kelaparan pak Susanto masih menjilati memek Florencia , tak lama kemudian Florencia merasakan sesuatu yg hangat dan basah mengalir diantara kakinya, dan tubuhnya seolah kehilangan tenaga
rasa geli dan nikmat muncul ketika pak Andre menjilati seluruh tubuh Florencia, dari leher sampai perut, tangannya tak lepas dari buah dada Florencia. Florencia mencoba menikmati dan meresapi semua rangsangan yg ia dapatkan dari tiga org ini.
perlahan tapi pasti jilatan jilatan pak Susanto membuat Florencia mencapai kembali orgasme,
“aahh..ahhhh…pak…aauhhhh….” rintih Florencia tubuhnya kembali melemas
belum sempat Florencia mengumpulkan tenaga, tiba tiba pak Susanto bekata
“yahh..belum apa apa udah lemes…..sekarang kan baru kita mau mulai…”
Florencia terkejut melihat penis pak Susanto saat ia melepas celananya. besar dan panjang menegang, ia khawatir tak sanggup menghadapinya, ia menggeleng dan sedikit protes..
“nanti dulu pak…bentar..saya masih lemas……bentar lagi…”
‘hehehe..ingat perjanjiannya kan…..? apalgi kamu bilang harus hari ini dan saat ini juga..hehehe…siap atau enggak ya harus mau… hehehe..” kata pak Susanto tak mempedulikan perotes Florencia, lalu memasukan penisnya ke memeknya Florencia, setiap inchi penis pak Susanto masuk sebuah kesakitan dirasakan Florencia, yg walau bukan perawan namun memeknya masih sempit.
Florencia mengerang saat kepala penis menerobos masuk, namun ia sedikit tertolong oleh cairan yg keluar akibat rangsangan sebelumnya. Setelah beberapa lama . penis pak Susanto terlihat terbenam di dalam memek Florencia, ia menggeram puas, ia kemudian mengatur posisi untuk siap menggenjot tubuh Florencia
Florencia menangis kesakitan saat gigi pak Johan menggigit buah dadanya sampai lecet, namun belum juga penderitaannya berakhir pak Andre ikut ikutan menggigit buah dada Florencia yg satunya, hingga kedua buah dadanya menjadi lecet
“awww..sakit…jangan..kasar kasar..pak…tolong…..” ucap Florencia kesakitan
mereka berdua malah menjilati dan menyedot buah dada Florencia tepat dilukanya, membuat Florencia menangis kesakitan.
menahan sakit Florencia menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, ia menyesali perkataanya tadi . ia tak sengaja bicara seperti itu, bahwa ia siap melakukan apa saja. sedikit kesadaran membuatnya ia tiba tiba berontak.
Dengan penis yg masih menancap di vagina Florencia, Susanto berkata
‘eeitt..mo kemana sayang….ingat kamu berjanji memberikan bakat kamu ke kita bertiga hehehehe…”
Florencia lemas tak berdaya, ia hanya bisa pasrah sekarang, ia tak menyangka akan menjadi begini.
Penderitaan Florencia makin bertambah saat tiba tiba pak Susanto mempercepat genjotannya, memek Florencia terasa sangat sakit harus menerima beban di luar kapasitasnya.
menit demi menit berlalu , menit menit penuh kesakitan bagi Florencia.
diantara rasa sakit Florencia merasakan cairan hangat mengalir diantara kakinya, sebentar lagi akan mencapai orgasme, pak Andre dan pak Johan sudah melepaskan mulutnya dari buah dada Florencia, namun mereka masih tetap meremas remas buah dada Florencia yg terlihat sudah memar dan lecet.
tiba tiba, pak Susanto mencabut penisnya dari memek Florencia, sambil tiba tiba membalikan tubuh Florencia. JaguarQQ
tanpa basa basi lagi ia menusukan penisnya ke anus Florencia.
Florencia tak sempat menjerit karena, mulutnya telah disumpal oleh penis pak Andre
dengan menahan sakit ia juga harus mengocok penis pak Andre dengan mulutnya, akhirnya karena tak tahan kesakitan Florencia akhirnya tak sadarkan diri.
entah berapa lama Florencia pingsan namun ketika sadarkan diri , rasa sakit itu belum hilang , bahkan penis pak Johan kini sedang menancap di memeknya, di buah dadanya terasa cairan putih kental juga di mulutnya.
“hehehe…..sudah bangun sayang……tenang sebntar lagi bapak selesai kok..” kata pak Johan.
Florencia agak sedikit lega sampai tiba tiba pak Andre berkata,
“setelah ini kamu harus melayani kita bertiga sekaligus…..kalo sampe pingsan…kita akan panggil engkus satpam kampus untuk menikmati tubuh kamu juga ..hahahahah…”
Florencia terdiam lemas , lelah tak berdaya berharap hari ini cepat berlalu
