Kamis, 23 Desember 2021

BERMAIN DENGAN TEMEN DEKAT SENDIRI YANG HOT

 


Judi Terbaik Seasia



Sebelum aku memulai pengalamanku ini, aku

akan memperkenalkan diri. Panggil saja aku Clara. Aku adalah keturunan

Chinese dan berumur 21 tahun. Sekarang aku kuliah di negara Australia,

tepatnya di kota Perth yang sangat sepi dan indah.

Kisah ini

dimulai ketika aku diperkenalkan oleh teman akrab sekaligus teman

baikku dengan seorang Pemuda tampan yang berasal dari Jakarta. Sebut

saja namanya Paul. Setelah kami berkenalan, Paul, serta dan

teman-temanku mengajak pergi ke daerah pelabuhan di Perth yang dikenal

dengan nama Fremantle. Kami bersama-sama makan Fish and Chip di sana.

Paul kelihatan tertarik padaku dan secara jujur, aku juga tertarik pada

Paul tetapi aku tetap biasa saja terhadap dia. Kami bercakap-cakap

mengenai asal usul kami masing-masing sampai kami menghabiskan makanan

kami masing-masing.

Saat itu adalah malam minggu, jadi kami

merasa canggung sekali kalau cuma diisi dengan istirahat di rumah saja.

Oleh karena itu, temanku yang bernama Erlina memberikan ide untuk pergi

ke diskotik di Perth yang terkenal dengan sebutan EXCAPADE. Aku sih

setuju saja karena aku juga tidak mempunyai pekerjaan yang harus

diselesaikan dan akhirnya kami bersama-sama pergi ke EXCAPADE dan aku

tidak tahu apakah memang ini nasibku atau memang disengaja, Erlina

meninggalkanku hingga aku cuma berdua dengan Paul, dan dia pergi

berdansa dengan teman cowoknya yang bernama Albert.

Aku tidakBandarQ Online

tahu mesti bicara apa dengan Paul dan Paul juga kelihatan bingung mau

bicara apa denganku karena kita sudah membicarakan segalanya tadi siang

dan aku melihat bahwa Paul kelihatan seperti pemalu. Tak lama kemudian,

Paul mengajakku pergi ke bawah untuk minum-minum sambil ngobrol. Kami

memesan brandy dan minum sampai kepalaku pusing karena terlalu banyak

minum. Karena aku sudah mabuk dan tidak tahan lagi, Paul membopongku

dan mengajak Albert dan Erlina pulang karena Paul kasihan melihat aku

yang sudah “teler” karena terlalu banyak minum brandy. Terus terang,

baru kali itu aku merasakan Brandy. Di dalam mobil, aku hanya tiduran

di pangkuan Paul karena aku sudah tidak kuat lagi dan aku juga tidak

mengerti mengapa Paul memelukku dengan mesranya dan terus terang saat

dia memelukku, vaginaku sudah sangat basah. Selama perjalanan, aku

hanya dapat mendengar samar-samar suara percakapan Paul, Albert dan

Erlina dan suara radio yang sedang menyala karena kepalaku berat sekali.

Akhirnya

tibalah kami di rumah Albert. Albert menyuruh Paul untuk membopongku ke

sebuah kamar yang sangat privacy. Sebenarnya kamar itu biasa dipakai

untuk orang tua Albert jika mereka datang mengunjungi anaknya di Perth,

tapi saat itu Albert menyuruh Paul untuk menemaniku di kamar yang

biasanya dipakai oleh orang tuanya. photomemek.com Paul membopongku masuk ke kamar itu

dan Paul mengambil kain basah untuk membantuku sadar dari rasa pusing

yang teramat berat. Paul kemudian mengusap-usap wajahku dan mencium

bibirku sambil mengucapkan bahwa dia sebenarnya suka padaku tetapi dia

mencium bibirku dengan malu-malu.

Setelah beberapa jam kemudian,

aku sadar karena dia memberiku air dingin di kepalaku. Kebetulan saat

itu sedang musim dingin dan aku merasakan kedinginan yang amat sangat.

Kemudian aku meminta Paul untuk memelukku. Paul mendekatiku dan

memelukku dengan mesranya dan di saat dia memelukku, aku mencium

bibirnya dan mengulum lidahnya. Saat itu juga, Paul mulai memainkan

tangannya di dadaku dan memilin puting di dadaku yang masih tertutup

baju dan BH hitam, hal ini membuatku menjadi basah sekali. Secara

refleks, aku hanya mendesah kecil tapi aku yakin Paul mendengar

desahanku karena jarak telinganya dan muluku sangat dekat.

PaulJudi Terbaik Seasia

membukakan baju yang sedang kupakai dan dia juga membuka baju dan

celananya. Sekarang kami dalam keadan telanjang dan kembali Paul

mengulum lidahku di dalam mulutnya dan mulutnya sudah menguasai

tubuhku. Lidahnya menyapu seluruh badanku dan membuatku menjadi

kegelian bercampur kenikmatan karena aku belum pernah merasakan

kenikmatan seperti ini sebelumnya. Dengan mesranya, Paul membuka

selangkanganku dan menjilati vaginaku serta memainkan lidahnya di

klitorisku yang membuat aku menjadi mendesah-desah tidak keruan sambil

tanganku mengelus-elus rambutnya yang pendek. Aku menekan kepalanya

supaya aku bisa mendapatkan kenikmatan maksimum.

Selang 15 menit

kemudian, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan seperti ada

sesuatu yang mendesak untuk keluar dari dalam tubuhku dan aku tidak

kuat lagi menahannya dan dengan getaran hebat, aku menjepit kepala Paul

yang sedang menjilati vaginaku dan aku merasakan kenikmatan saat aku

mengeluarkan cairan kewanitaan dan aku menyadari kalau aku sudah

mencapai klimaks.

Paul tersenyum dan menanyakan apakah aku puas

dengan permainannya. Aku mengatakan bahwa aku puas dengan jilatan

“maut”-nya. Akhirnya, dia memberitahu bahwa dia akan menunjukkan

sesuatu yang lebih enak lagi. Setelah dia menyarungkan penisnya yang

sudah berdiri dengan kondom, dengan pelan-pelan dia memasukkan penisnya

yang lumayan panjang ke dalam vaginaku. Ketika dia memasukkan penisnya,

aku merasakan sakit dan membuatku berteriak kecil karena aku takut

kedengaran oleh teman kami yang berada di sebelah. “Owww, Paulll..,

Sakittt..”, teriakku dengan manja. Paul hanya membalas teriakanku

dengan kuluman bibir sambil membiarkan penisnya yang masih menancap di

dalam vaginaku. Setelah aku dapat menguasai keadaan, Paul mulai

memainkan penisnya dengan memaju mundurkan tubuhnya dan aksi ini

membuatku mulai mendesah-desah karena aku mulai merasakan kenikmatan

bercinta. Vaginaku menjadi sangat basah dan basah. Sambil masih terus

memajumundurkan tubuhnya, Paul memainkan tangannya dan memilin puting

susuku sehingga aku merasakan kegelian bercampur kenikmatan.

Setelah

20 menit berlalu, terlihat Paul masih unggul sementara aku semakin

terangsang. Setelah dia melepaskan penisnya dalam genggaman vaginaku,

dia berdiri dan menyuruhku untuk berdiri. Kemudian Paul secara refleks

menggendongku, sehingga aku secara refleks menyilangkan kakiku di

punggung Paul dan penis Paul berhasil masuk kembali ke vaginaku. Terus

terang aku juga bingung kenapa itu bisa terjadi, tetapi masa bodoh

karena aku merasakan kenikmatan dunia. Ku menggoyang-goyangkan badanku

ke depan dan ke belakang sambil mendesah-desah.

Selang 20 menit

kami saling memaju-mundurkan badan kami, aku ingin mengeluarkan cairan

kewanitaanku dan aku juga tahu dari mimik wajah Paul bahwa dia juga

akan klimaks. Akhirnya kami sama-sama berteriak, “Paulll.., gueee..,

dapattt..”, dan Paul juga teriak sambil masih terus menggoyangkan

badannya. “Claraaa.., enakkk.., bangettt..”.

Akhirnya setelah

kami mencapai kenikmatan itu, aku merasa lemas sekali begitu pula

dengan Paul. Setelah itu, Paul melepaskan penisnya dari dalam vaginaku

dan membuka kondom yang menutupi penisnya. Setelah dia membuang kondom

itu ke tempat sampah di dekat pintu, dia berbaring sambil memelukku dan

mencium keningku sambil mengucapkan, “I Love You”. Aku membalasnya

dengan ciuman di bibir karena aku sangat mencintainya. Setelah kami

berciuman, aku minta izin untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan

darah perawanku yang masih menetes dari dalam vaginaku. Tentu saja,

besoknya aku ngomong ke temanku Albert supaya mengganti bed cover yang

penuh dengan darah perawanku dan temanku cuma tersenyum genit kepada

kami berdua.,,,,,,,,,,,,,,,,,,


TAMAT




Judi Terbaik Seasia

Jumat, 30 Juli 2021

Bercinta Dengan Adik Ipar Ku

 


JaguarQQ
sebut saja namaku andi , umur 31 tahun sepandan dengan umur istri tercinta ,kami telah berkeluarga dengan dikaruniau 2 orang anak . istriku adalah anak ke 2 dari empat saudara yang kebetulan semua cewek dan semua sudah menikah serta dikarunia anak yang masih kecil.dengan saudara2 istriku , aku cukup dekat dengan siska kurang lebih berumur 29 tahun .

keakraban hubungganku ini bermula dari seringnya kami salimh bertelepon dan makan siang bersama pada saat jam kantor .topik pembicaraan kami biasanya berkisar mengenai soal perkejaan , rumah tangga , dan juga kedangkala masalah sek masing masing .BandarQ Online

perlu diketahui disini istriku sangat ketinggakan jaman mengenai masalah sek , sedangkan siska sangat menyukai varian dalam hal berhubungan sek .siska juga sangat open minded kalau berbicara mengenai sek , dikeluarga istriku dia emang anak yang cuek , modern ,canti dan paling seksual .

keakraban ini di mulai sejak tahun 2014 dan berlangsung cukup lama dan pada tahun 2015 sekitar juli , berbicara kami lebih banyak mengarah kepada maslaah rumah tangga ,dimana dia cerita tentang suaminya yang jarang sekali memperihatikan dirinya .

siska juga menabahkan sang suami sangat kaku dan tidak mau belajar mengenai apa yang namanya foreplay ,walaupun sudah sering saya pinjamin xxx film jadi prinsip suaminya colok dan selesai dan itu berlangsung 10 menit saja .

Saat menuju bungalow kami diantar dengan buggie car (kendaraan yang sering dipakai di lapangan golf) mengingat jarak antara reception dengan bungalow agak jauh, didalam kendaraan ini saya melihat wajah Siska , ya ampun cantik sekali dan hati saya mulai bergejolak , sesekali dia melemparkan senyumnya kepada saya, pikiran saya, dasar suaminya tidak tahu diuntung sudah dapat istri cantik dan penuh perhatian masih disia-siakan.JaguarQQ

setelah cdnya saya turunkan saya berusaha untuk menjilat kelentitnya yang berwarna merah menantang pada awalnya dia tidak mau, katanya saya belum pernah ……, nah sekarang saatnya kamu mulai mencoba lidah saya langsung menari-nari di kelentitnya dia meraung keras….oohhhhhhhh………..andry ………enaaaaaaaa aaakkkkkkkkkkk sekali…..saya …saya enggak pernah merasakan ini sebelumnya kamu pintar sekali sih……… ..terus saya jilat kelentit dan lubang vaginanya… ..JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

tidak berapa lama kemudian dia menjerit…. .auuuuuuuuwwww saya keluar andry oooooooooooohhhhhhh hhenak sekali…..dia bangkit lalu menarik dengan keras cd saya ….langsung dia samber kontol saya dan dilumatnya secara hot dan agresif sekali…..oh nikmatnya…

JaguarQQ


Kamis, 29 Juli 2021

Nikmatnya Malam Terakhir Bersama Rini

  

JaguarQQ

malam itu wiwin sedang menangis dihadapanku ,kisah selingkuh kami ketauan oleh istri ku , aku yang sangat mencintai istriku telah berjanji untuk berhenti selingkuh dan malam ini adalah kesempatanku untuk jelasin semua ke rini.

tidak lama setelah berkenalan ,rini mulai menceritakan kisah cinyanya yang ternyata tidak bahagia , meskipun telah berencana menikah ,calon suaminya ternyata sering berlaku keras dan berkata kasar akupun sering bercerita tentang masalah keluargaku. Pernikahan di usia muda membuatku dan istri sering bertengkar. 

malam itu wiwin sedang menangis dihadapanku ,kisah selingkuh kami ketauan oleh istri ku , aku yang sangat mencintai istriku telah berjanji untuk berhenti selingkuh dan malam ini adalah kesempatanku untuk jelasin semua ke rini.

tidak lama setelah berkenalan ,rini mulai menceritakan kisah cinyanya yang ternyata tidak bahagia , meskipun telah berencana menikah ,calon suaminya ternyata sering berlaku keras dan berkata kasar akupun sering bercerita tentang masalah keluargaku. Pernikahan di usia muda membuatku dan istri sering bertengkar.


Sementara ketika menghadapi Rini yang sabar dan penyayang, aku merasa sangat nyaman. Begitu juga yang Rini rasakan ketika bertemu aku. Tanpa sadar, kami pun sering ber sms dan mulai mengatakan saling menyayangi. Hanya saja, sebuah sms yang salah kirim membongkar semua. Kini Rini bersedia datang menemuiku di kamar kosan tempat kami biasa berduaan.


Tanpa lama-lama lagi, kubuka baju itu, dan terpampang sebuah pemandangan yang sangat indah yang seperti baru pertama kali kulihat. Hamparan kulit putih bersih dan tercium wangi yang biasa ditutup sangat rapat sekarang terbuka lebar di hadapanku untuk kunikmati. Kuelus lembut perutnya, dan ternyata sangat sangat halus dan lembut. Payudara yang tersembul tertutupi bra warna hijau adalah puncak keindahan pemandangan itu. Namun aku yakin ada yang lebih indah di dalamnya.


Kulepas paksa bra itu, diiringi rintihan penolakan kecil yang tak berarti dan tidak menghentikan aku untuk melakukannya. Tak perlu usaha keras, bra itupun tak lagi menutupi keindahan itu. Dua buah payudara yang putih dan sangat mulus, berujungkan puting kecil berwarna merah muda yang menegang.


Warnanya yang merah muda segar menandakan area ini belum pernah dijamah pria manapun. Sungguh makin tak kuasa aku menahan gejolak ini. Kuremas payudara itu dengan lembut, dan kuhisap putingnya. Gerak lidahku bermain membuat Rini mendesah-desah pendek, sambil menggerak-gerakkan kakinya.

Aku tahu dia gelisah, terjadi pertarungan antara ketakutan karena ini adalah pengalaman pertama, sekaligus dorongan nafsu yang sudah di ubun-ubun. Kurasakan tangannya menyentuh bagian belakang kepalaku dan membantunya bergerak. Dia menikmati itu. Pasti.


Ciumanku kembali ke atas, menjamah leher dan kemudian telinganya. Aku sempat bertanya, “Kenapa mau Rin?”. Sambil menyentuhkan payudaranya ke dadaku yang kini bersentuhan, dia berbisik, “Beginilah kalau wanita sudah cinta, Ari..”. Karena terbawa suasana, tanganku kini menjelajah pangkal pahanya yang masih tertutup rok panjang warna hitam.

BandarQ Online

Sementara ketika menghadapi Rini yang sabar dan penyayang, aku merasa sangat nyaman. Begitu juga yang Rini rasakan ketika bertemu aku. Tanpa sadar, kami pun sering ber sms dan mulai mengatakan saling menyayangi. Hanya saja, sebuah sms yang salah kirim membongkar semua. Kini Rini bersedia datang menemuiku di kamar kosan tempat kami biasa berduaan.

Tanpa lama-lama lagi, kubuka baju itu, dan terpampang sebuah pemandangan yang sangat indah yang seperti baru pertama kali kulihat. Hamparan kulit putih bersih dan tercium wangi yang biasa ditutup sangat rapat sekarang terbuka lebar di hadapanku untuk kunikmati. Kuelus lembut perutnya, dan ternyata sangat sangat halus dan lembut. Payudara yang tersembul tertutupi bra warna hijau adalah puncak keindahan pemandangan itu. Namun aku yakin ada yang lebih indah di dalamnya.

Kulepas paksa bra itu, diiringi rintihan penolakan kecil yang tak berarti dan tidak menghentikan aku untuk melakukannya. Tak perlu usaha keras, bra itupun tak lagi menutupi keindahan itu. Dua buah payudara yang putih dan sangat mulus, berujungkan puting kecil berwarna merah muda yang menegang.http://202.95.10.206/JaguarQQ

Warnanya yang merah muda segar menandakan area ini belum pernah dijamah pria manapun. Sungguh makin tak kuasa aku menahan gejolak ini. Kuremas payudara itu dengan lembut, dan kuhisap putingnya. Gerak lidahku bermain membuat Rini mendesah-desah pendek, sambil menggerak-gerakkan kakinya.

Aku tahu dia gelisah, terjadi pertarungan antara ketakutan karena ini adalah pengalaman pertama, sekaligus dorongan nafsu yang sudah di ubun-ubun. Kurasakan tangannya menyentuh bagian belakang kepalaku dan membantunya bergerak. Dia menikmati itu. Pasti.

Ciumanku kembali ke atas, menjamah leher dan kemudian telinganya. Aku sempat bertanya, “Kenapa mau Rin?”. Sambil menyentuhkan payudaranya ke dadaku yang kini bersentuhan, dia berbisik, “Beginilah kalau wanita sudah cinta, Ari..”. Karena terbawa suasana, tanganku kini menjelajah pangkal pahanya yang masih tertutup rok panjang warna hitam.

JaguarQQ


Rabu, 28 Juli 2021

Kenikmatan Yang Luar Biasa Yang Kudapat Dari Pacar Ku

http://202.95.10.206/


sabtu sore selepas pulang sekolah ,aju di jemput pacar ku ,pacarku ini sudah 

berkeja dan sabtu minggu dia libur .BandarQ Online

''be ,aku antar langsung pulang ke rmh ya? ,nanti malam ,aku jmput lagi ya 

(kata pacar ku) 

''hari ini dirmh lagi banyak tamu ,kami kan tau adiku akan nikah jabannya 

''ok ,kata ku singkat .

malam hari itu pacarku .sebut saja satria menepati janjinya menjempitku kami 

berkelilung kota , menikmati udara malam .memang telah menyenangkan main 

malam hari karna aku memang termasuk yang tidak terlalu suka sinar matahari 

oke lanjut .

malam semakin larut udara semakin dingin .

Be, sange.” Kata Satria tiba-tiba.

“Mau ke hotel?” Tanyaku.

“Engga. Aku pingin lain dari yang lain.” Jawabnya.

“Idih, apaan?” Tanyaku lagi.JaguarQQ

“Kita cucus di taman yuk.” Satria melontarkan ide gilanya.

“Tar ada yang ngintip.” Kataku datar.

“Enggalah, dibelakang pohon maennya.” Jawab Satria menggebu-gebu.

“Tar banyak semut.” Kataku masih dengan suara datar.

“Ah kamu ini, di ajak enak susah banget sih.” Satria mulai kesal dengn 

penolakan 2ku .

Tanpa basa-basi lagi, Satria membelokkan motornya kearah taman yang 

mrmang terkenal sepi, maklum rumahku bukan di perkotaan. Jadi baru jam 11 

malampun sudah sunyi, sepi, senyap.

Satria memarkirkan motornya depan jalan. Lalu dia turun dari motornya. 


Menarik lenganku menuju sebuah bangku yang terhalang oleh satu pohon 


yang lumayan besar. Setengah dari bangku itu tertutup oleh pohon.

Dia duduk. Dan tiba-tiba dia memangku ku.

“Duduk di atas pahaku saja. Biar kontol aku nya ga kedinginan.” Kata nya.

“Oke.” Jawabku singkat.

Saria memelukku dari belakang saat aku duduk dipangkuannya. Tangannya 

mlai jahil dengan menyusup pada pakaianku dari bawah dan langsung 

memainkan toketku.

Iya, langsung memainkannya. Secara aku memang jarang memakai BRA. 

Kadang risih dan memang ga nyaman. Terserah sih apa kata orang, ada yang 

bilang nanti toketnya ga sekeul, ga bulet, ga indah, dan turun. Aku sih cuex 

aj, selama aku nyaman.

Satria terus memencet-mencet lembut putingku yang sudah mengeras. Terasa 

ada tonjolan didekat pahaku.

Sepertinya itu kontol Satria yang sudah menegang.

Tanpa basa basi, www.filmbokepjepang.net  Satria menyuruhku berdiri dan dia 

melorotkan celanaku sampai setengah pahaku.

Dia lalu mengeluarkan kontol ukuran standar Indo nya dari celana dalamnya. 

Dengan terburu-buru, Satria menyuruh aku mendudukinya lagi, tapi kali ini 

dengan kontolnya yang masuk ke dalam lubang memekku.

Hmmmm,,, rasanya ga karuan. Ada enaknya, dan ada rasa khawatirnya. 

Bagaimana kalau ketauan orang? Atau polisi yang lagi patroli?

Tapi tetap saja semua rasa khawatir itu, kalah dengan rasa kenikmatan.

“Ugh, Yank… Dalem lagiiiiiiii…” Desahku pelan.

“I,l.. iya, sayang.” Jawab Satria.

“Uhh, yank, teken yankkkkk…” Lanjut Satria, dibarengi dengan gerakan 

tangannya yang memegang pinggulku dari blakang dan menekankan pantatku 

untuk lebih membuat kontolnya makin masuk kedalam memekku.

“Aw, sakit sayang.” Kataku, karna tekanan tangannya di pinggulku trasa agak 

kasar.

“Maa, maaf say..aangg.. aaghhh, huh…” Jawab Satria agak terbata-bata karna 

kenikmatan.

“Yank, cepetan ahhhhh, tar ada orang.. Oughhhh Yank, aah..” Pintaku. Karna 

aku benar-benar mulai sangat amat khawatir.

Kalau ke grebeg, ntar aku dinikahkan dong. Sdangkan aku belum mau 

menikah.

Rasa khawatir yang besar, malah membuat rasa nikmatnya kontol Satria 

menggesek memekku makin terasa lebih nikmat.

“Yaankkkk, yaa…nkk… Aku, ahh.. akk..akuu keluarr yaaaaaaaaa…” Teriakku 

kecil dibarengi desahan kenikmatan.

Satria dengan sedikit kasar mendorongku sampai aku terjatuh dan 

menungging diatas rerumputan. Kontolnya yang terlepas sejenak dari 

memekku, langsung dia masukkan lagi dengan kasar.

hhhhh, sial! Sakit gila!” Teriakku tak kontrol.

Satria mulai gak peduli dengan suaraku dan dengan keadaan disekeliling. Dia 

terus saja menggenjotku dengan kasar. Dan bernafas dengan memburu.

Aku hanya bisa menggigit bibir agar tidak mengeluarkan desahan atau teriakan 

yang kencang.JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

“Ahh, aahhhh hahhhhaahahaaaa Beeee…” Teriaknya pelan tertahan.

Dia keluar. Spermanya masuk didalam memekku.

Aku lalu dengan terburu-buru bangkit dan meloncat kecil. Sial, malah dikluarin 

di dalam. Bathin ku.

“Heh, kurang ajar, malah didalem.” Sewotku.

Satria hanya tersenyum-senyum.

Wajahnya terlihat sangat menyebalkan saat itu.

http://202.95.10.206/


Kamis, 21 Mei 2020

Bersamanya Aku Bahagia




Setelah permainan cintaku dengan Sarah  sore itu, kami jadi sering melakukannya apabila ada kesempatan. Kadang kami bercinta di Kamar Sarah dan kadang di kamarku. Sarah yang masih berusia 22 tahun itu bercerita tentang hilangnya kegadisannya oleh pacarnya ketika masih SMA. Menurut ceritanya dia dijebak pacarnya untuk minum-minum ketika perayaan ulang tahunnya yang ke 17. Ketika dia mulai mabuk dia dibawa pacarnya dan di perkosa di hotel. Tragisnya dia diperkosa secara bergantian oleh 2 orang teman pacarnya saat itu.

Paginya setelah sadar dia di antar pulang dan pacar maupun kedua temannya menghilang entah kemana. Setelah lulus SMA akhirnya dia memutuskan untuk kuliah di Bali jurusan hotel dan tourisme. Sejak kuliah di Bali pun dia sudah beberapa kali melakukan sex dengan beberapa teman kuliah-nya. Hubungan kami pun cuma sebagai teman, tidak lebih, hubungan kami berdasarkan suka sama suka. Mungkin karena usia ku yang lebih muda. Hanya saja aku dapat keuntungan untuk tubuhnya kapan saja aku mau. Hubunganku dengan Sarah pun tidak diketahui oleh Detta kakaknya yang sudah bekerja di salah satu hotel di kawasan Jimbaran. bandarq online 

Detta, tidak kalah cantiknya dengan Sarah. Keduanya memiliki kulit yang putih bersih. Detta lebih dewasa dalam pembawaan dan enak juga diajak ngobrol. Karena Detta juga cantik aku sering bercanda dengan Sarah mengatakan ingin tahu rasanya bila berhubungan dengan Detta. Sarah kadang tertawa dan kadang marah kalo aku berkata begitu. Walau marah, Sarah akan hilang kemarahannya kalau kucumbu lagi.

Seperti halnya sore itu, Ketika aku baru pulang kuliah, kulihat kamar Sarah terbuka tetapi tidak ada orang didalamnya. Karena situasi kost yang sepi akupun masuk ke kamarnya dan mendengar ada yang sedang mandi dan aku pun menutup pintu kamar Sarah. Sudah seminggu lebih aku menginap di Denpasar karena sedang ujian akhir. Setelah pintu kututup, kupanggil Sarah yang ada dikamar mandi.

“Sa, lagi mandi yah? tanyaku basa-basi
Tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Aku pun melanjutkan.
“Kamu marah yah Sa?, Maaf yah aku gak kasih tahu kamu kalo aku mau nginep di Denpasar. Hari ini aku mau buat kamu puas Sa. Aku akan cium kamu, bikin kamu puas hari ini. Aku akan.
“Mandi kucing kan kamu Sa mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.” Rayuku.
Masih tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi.
“Sa, ingat film yang dulu kita tonton kan. Aku akan bikin kamu puas beberapa kali hari ini sebelum kau rasakan penisku ini Sa. Aku akan cium vaginamu sampai kau menggelinjang puas dan memohon agar aku memasukkan penisku”.
Terdengar suara batuk kecil dari dalam kamar mandi.
“Sa, kututup pintu dan gordennya yah Sa”. Aku pun berbalik dan menutup gorden jendela yang memang masih terbuka.

Ketika gorden kututup, kudengar pintu kamar mandi terbuka. Aku pun tersenyum dan bersorak dalam hati. Setelah aku menutup gorden akupun berbalik. Dan ternyata, yang ada dalam kamar mandi itu adalah Detta, kakak Sarah, yang baru saja selesai mandi keluar dengan menggunakan bathrobe berwarna pink dan duduk diatas tempat tidur dengan kaki bersilang dan terlihat dari belahan bathrobenya.

Kaki yang putih terawat, betisnya yang indah terlihat terus hingga ke pahanya yang putih, kencang dan seksi sangat menantang sekali untuk dielus. Belum lagi silangan bathrobe di dadanya agak kebawah sehingga terlihat dada putih dan belahan payudaranya. Kukira ukuran Branya sedikit lebih besar dari Sarah, karena aku belum pernah menyentuhnya.

“Sarah sedang ke Yogya, dia sedang Praktek kerja selama 2 bulan” Kata Detta sambil memainkan tali bathrobe-nya.
“Jadi selama ini kamu suka make love ya sama Sarah, padahal aku percaya kamu tidak akan begitu sama adikku”
“Maaf Mbak, aku gak tahu kalo yang didalam itu Mbak Detta” Kataku sambil mataku memandang wajah Detta.
Rambutnya yang hitam sepundak tergerai basah. Dada yang putih dengan belahan yang terlihat cukup dalam. Paha yang putih mulus dan kencang hingga betis yang terawat rapih. Kalau menurutku Detta boleh mendapat angka 8 hingga 8,5.
“Lalu kalo bukan Mbak kenapa?, Kamu enggak mau mencium Mbak, buat Mbak puas, memandi kucingkan Mbak seperti yang kamu bilang tadi?” Tanya Detta memancingku.
“Aku sih mau aja Mbak kalo Mbak kasih” Jawabku langsung tanpa pikir lagi sambil melangkah ke tempat tidur. Sebab sebagai laki-laki normal aku sudah tidak kuat menahan nafsuku melihat sesosok wanita cantik yang hampir pasti telanjang karena baru selesai mandi. Belum lagi pemandangan dada dan putih mulus yang sangat menggoda.
“Kamu sudah lama make love dengan Sarah, Rud?” Tanya Detta ketika aku duduk di sebelah kirinya. Aku tidak langsung menjawab, setelah duduk di sebelahnya aku mencium wangi harum tubuhnya.
“Tubuh Mbak harum sekali”, kataku sambil mencium lehernya yang putih dan jenjang.


Detta menggeliat dan mendesah ketika lehernya kucium, mulutku pun naik dan mencium bibirnya yang mungil dan merah merekah. Detta pun membalas ciumanku dengan hangatnya. Perlahan kumasukkan lidahku ke dalam rongga mulutnya dan lidah kami pun saling bersentuhan, hal itu membuat Detta semakin hangat.
Perlajan tangan kiriku menyelusup ke dalam bath robenya dan meraba payudaranya yang kenyal. Sambil terus berciuman kuusap dan kupijat lembut kedua payudaranya bergantian. Payudaranya pun makin mengeras dan putingnya pun mulai naik. Sesekali kumainkan putingnya dengan tanganku sambil terus melumat bibirnya.

Aku pun mengubah posisiku, kurebahkan tubuh Detta di tempat tidur sambil terus melumat bibirnya dan meraba payudaranya. Setelah tubuh Detta rebah, perlahan mulutku pun turun ke lehernya dan tanganku pun menarik tali pengikat bathrobe-nya. Setelah talinya terlepas kubuka bathrobenya. Aku berhenti mencium lehernya sebentar untuk melihat tubuh wanita yang akan kutiduri sebentar lagi, karena aku belum pernah tubuh Detta tanpa seutas benang sedikitpun. Sungguh pemandangan yang indah dan tanpa celah sedikit pun.
Payudaranya yang putih dan tegak menantang berukuran 36 C dengan puting yang sudah naik sangat menggairahkan. Pinggang yang langsing karena perutnya yang kecil. Bulu halus yang tumbuh di sekitar selangkangannya tampak rapi, mungkin Detta baru saja mencukur rambut kemaluannya. Sungguh pemandangan yang sangat indah.

“Hh” Desah Detta membuyarkan lamunanku, Aku pun langsung melanjutkan kegiatanku yang tadi terhenti karena mengagumi keindahan tubuhnya.
Kembali kulumat bibir Detta sambil tanganku mengelus payudaranya dan perlahan-lahan turun ke perutnya. Ciumanku pun turun ke lehernya. Desahan Detta pun makin terdengar. Perlahan mulutku pun turun ke payudaranya dan menciumi payudaranya dengan leluasanya. Payudaranya yang kenyal pun mengeras ketika aku mencium sekeliling payudaranya.
Tanganku yang sedang mengelus perutnya pun turun ke pahanya. Sengaja aku membelai sekeliling vaginanya dahulu untuk memancing reaksi Detta. Ketika tanganku mengelus paha bagian dalamnya, kaki Detta pun merapat. Terus kuelus paha Detta hingga akhirnya perlahan tanganku pun ditarik oleh Detta dan diarahkan ke vaginanya.
“Elus dong Rud, Biar Mbak ngerasa enak Rud” Ucapnya sambil mendesah.
Bibir vagina Detta sudah basah ketika ku sentuh. Ku gesekan jariku sepanjang bibir kemaluan Detta, dan Detta pun mendesah. Tangannya meremas kepalaku yang masih berada di payudaranya.
“Ahh, terus Rud”, Pinggulnya makin bergoyang hebat sejalan dengan rabaan tanganku yang makin cepat. Jari-jariku kumasukkan kedalam lubang vaginanya yang semakn basah.
“Ohh Rud enak sekali Rud”, desah Detta makin hebat dan goyangan pinggulnya makin cepat.
Jariku pun semakin leluasa bermain dalam lorong sempit vagina Detta. Kucoba masukan kedua jariku dan desahan serta goyangan Detta makin hebat membuatku semakin terangsang.

“Ahh Rud”, Detta pun merapatkan kedua kakinya sehingga tanganku terjepit di dalam lipatan pahanya dan jariku masih terus mengobok-obok vaginanya Detta yang sempit dan basah. Remasan tangan Detta di kepalaku semakin kencang, Detta seperti sedang menikmati puncak kenikmatannya. Setelah berlangsung cukup lama Detta pun melenguh panjang jepitan tangan dan kakinya pun mengendur.

Kesempatan ini langsung ku pergunakan secepat mungkin untuk melepas kaos dan celana jeansku. Penisku sudah tegang sekali dan terasa tidak nyaman karena masih tertekan oleh celana jeansku. Setelah aku tinggal mengunakan CD saja kuubah posisi tidur Detta. Semula seluruh badan Detta ada di atas tempat tidur, Sekarang kubuat hanya pinggul ke atas saja yang ada di atas tempat tidur, sedangkan kakinya menjuntai ke bawah.

Dengan posisi ini aku bisa melihat vagina Detta yang merah dan indah. Kuusap sesekali vaginannya, masih terasa basah. Akupun mulai menciumi vaginanya. Terasa lengket tapi harum sekali. Kukira Detta selalu menjaga bagian kewanitaannya ini dengan teratur sekali. “Ahh Rud, enak Rud”, racau Detta. Pinggulnya bergoyang seiring jilatan lidahku di sepanjang vaginanya. Vagina merahnya semakin basah oleh lendir vaginanya yang harum dan jilatanku. Desahan Detta pun makin hebat ketika kumasukkan lidahku kedalam bibit lubang vaginanya. Detta pun menggelinjang hebat.

“Terus Rud”, desahnya. Tanganku yang sedang meremas pantatnya yang padat ditariknya ke payudara. Tanganku pun bergerak meremas-remas payudaranya yang kenyal. Sementara lidahku terus menerus menjilati vaginanya. Kakinya menjepit kepalaku dan pinggulnya pun bergerak tidak beraturan. Sepuluh menit hal ini berlangsung dan Detta pun mengalami orgasme yang kedua.

“Ahh Rud, aku keluar Rud”, aku pun merasakan cairan hangat yang keluar dari vaginanya. Cairan itu pun kujilat dan kuhabiskan dan kusimpan dalam mulutku dan secepatnya kucium bibir Detta yang sedang terbuka agar dia merasakan cairannya sendiri.

Lama kami berciuman, dan perlahan posisi penisku sudah berada tepat didepan vaginanya. Sambil terus menciumnya kugesekkan ujung penisku yang mencuat keluar CD ku ke bibir vaginanya. Tangan Detta yang semula berada disamping bergerak ke arah penisku dan menariknya. Tangannya mengocok penisku perlahan-lahan.

“Besar juga punya kamu Rud, panjang lagi” Ucap Detta di sela-sela ciuman kami.
Sambil masih berciuman aku melepaskan CDku sehingga tangan Detta bisa leluasa mengocok penisku. Setelah lima menit akupun menepis tangan Detta dan menggesekkan penisku dengan bibir vaginanya. Posisi ini lebih enak dibandingkan dikocok.
Perlahan aku mulai mengarahkan penisku kedalam vaginanya. Ketika penisku mulai masuk, badan Detta pun sedikit terangkat. Terasa basah sekali tetapi nikmat. Lobang vaginanya lebih sempit dibandingkan Sarah, atau mungkin karena lubang vaginanya belum terbiasa dengan penisku. “Ahh Rudiii.. Begitu sayang, enak sekali sayang” Racaunya ketika penisku bergerak maju mundur. Pinggul Detta pun semakin liar bergoyang mengimbangi gerakanku. Akupun terus menciumi bagian belakang lehernya.
“Ahh..” desahnya semakin menjadi. Akupun semakin bernafsu untuk terus memompanya. Semakin cepat gerakanku semakin cepat pula goyangan pinggul Detta. Kaki Detta yang menjuntai ke bawah pun bergerak melingkari pinggangku. Akupun mengubah posisiku sehingga seluruh badan kami ada di atas tempat tidur.
Setelah seluruh badan ada diatas tempat tidur, akupun menjatuhkan dadaku diatas payudara besar dan kenyalnya. Tanganku pun bergerak ke belakang pinggulnya dan meremas pantatnya yang padat. Goyangan Detta pun semakin menjadi-jadi oleh remasan tanganku di pantatnya. Sedangkan pinggulku pun terus menerus bergerak maju mundur dengan cepat dan goyangan pinggul Detta yang semakin liar.

“Rud.. Kamu hebat Rud.. Terus Rud.. Penis kamu besar keras dan panjang Rud.. Terus Rud.. Goyang lebih cepat lagi Rud..” begitu racau Detta di sela kenikmatannya. Aku pun semakin cepat menggerakkan pinggulku. Vagina Detta memang lebih enak dari Sarah adiknya. Lebih sempit sehingga penisku sangat menikmati berada di dalam vaginanya. Goyangan Detta yang makin liar, desahan yang tidak beraturan membuatku semakin bernafsu dan mempercepat gerakanku.
“Mbak aku mau keluar Mbak” Kataku.  JaguarQQ 
“Di dalam aja Rud biar enak” desah Detta sambil tangannya memegang pantatku seolah dia tidak mau penisku keluar dari vaginanya sedikitpun.
“Ahh” Desahku saat aku memuntahkan semua cairanku kedalam lubang rahimnya.
Tangan Detta menekan pantatku sambil pinggulnya mendorong keatas, seolah dia masih ingin melanjutkan lagi, matanya pun terpejam. Aku pun mencium bibir Detta. Dengan posisi badanku masih diatasnya dan penisku masih dalam vaginanya. Mata Detta terbuka, dia membalas ciuman bibirku hingga cukup lama. Badannya basah oleh keringatnya dan juga keringatku.
“Kamu hebat Rud, aku belum pernah sepuas ini sebelumnya” Kata Detta.
“Mbak juga hebat, vagina Mbak sempit, legit dan harum lagi.” Ucapku.
“Memang vagina Sarah enggak” senyumnya sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Sedikit lebih sempit Mbak punya dibanding Sarah” jawabku sambil menggerakkan penisku yang masih menancap di dalamnya. Tampaknya Detta masih ingin melanjutkan lagi pikirku.
“Penis kamu masih keras Rud?” tanya Detta sambil memutar pinggulnya.
“Masih, Mbak masih mau lagi?” tanyaku
“Mau tapi Mbak diatas ya” Kata Detta.
“Cabut dulu Rud”

Setelah dicabut, mulut Detta pun bergerak dan mencium penisku, Detta mengulum penisku terlebih dahulu sambil memberikan vaginanya padaku. Kembali terjadi pemanasan dengan posisi 69. Desahan-desahan Detta, vagina Detta yang harum membuatku melupakan Sarah sementara waktu. Hari itu sejak pukul lima sore hingga esok paginya aku bercinta dengan Detta, entah berapa kali kami orgasme. Dan itu pun berlangsung hampir setiap malam selama Sarah belum kembali dari Praktek Kerjanya di yogya selama 2 bulan lebih. Kupikir mumpung Sarah tidak ada kucumbu saja kakaknya dulu.


JaguarQQ

Rabu, 20 Mei 2020

Liora Bintang Hati Di Tepi Pantai

JaguarQQ


Ini berawal dari kenangan bersama seoarang gadis yang bernama Liora, yang berusia 23 tahun dan berstatus sebagai seorang mahasisiwi dari sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Saat itu Liora yang sedang mengadakan liburan di sebuah tempat pariswisata yang terkenal dengan wisata pegunungan dan pantainya di sebelah timur pulau Bali, tanpa sengaja bertemu dengan diriku yang menjadi seorang pemain musik di cafe.

Pertemuan itu sendiri terjadi di internet cafe, yang kebetulan saat itu aku sedang mengetik beberapa lagu-lagu karanganku sendiri yang sengaja aku simpan di folder mailku. Liora saat itu sedang mencari informasi tentang tujuan wisata yang ada di daerah itu, namun sampai beberapa saat sepertinya Liora tidak menemukan apa yang dia cari.

Dengan sangat sopan dan ramah Liora memulai percakapan dengan menanyakan tempat-tempat yang bagus buat di kunjungi ke padaku. 
“Maaf apakah anda tahu tempat-tempat wisata unggulan daerah ini?” tanya Liora tiba-tiba. Aku yang saat itu duduk berjarak 2 meja darinya terkejut oleh pertanyaan spontan itu. 
“Anda bertanya kepada saya?” tanyaku kemudian. 
“Iya, maaf kalau mengejutkan anda!” Ujarnya kemudian. Dengan sedikit gugup, kemudian aku menjawab pertanyaan Liora, karena saat itu juga aku masih serius dengan file-file aku.

“Di daerah ini yang menjadi primadona wisatanya adalah pegunungannya, kedua wisata pantai yang menawarkan pemandangan bawah air yang terkenal dengan karang birunya, setelah itu wisata budaya yang menampilkan objek rumah adat daerah ini,” terangku kemudian. Mungkin karena penjelasan ku cukup menarik buat Liora, dengan raut muka yang ramah, kemudian dia duduk di sebelah mejaku yang tanpa dia sengaja juga dia telah memandangi monitor di depanku yang saat itu terpampang file dari lirik lagu-lagu karanganku yang saat itu sedang aku print. 
“Kamu mengarang lagu sendiri yah?” tanya Liora lagi. 
“Iya, kebetulan aja aku pemain musik di cafe dan suka menulis lirik lagu,” terangku lagi. 
“Boleh aku baca lirik lagu-lagu kamu?” sahut Liora kemudian. 
“Silakan, dengan senang hati,” lanjutku dengan menarik kursi di sebelahku dan menyodorkan kepada Liora, yang saat itu sedang berdiri di sampingku.

Setelah beberapa saat Liora membaca semua lirik lagu-lagu aku dengan serius, tak lama Liora berkata, 
“Kamu menulis kisah pribadi kamu menjadi lirik lagu yah?” tanya Liora lagi. Yang kemudian aku timpali dengan tersenyum kepada Liora. 
“Semua lirik lagu- laguku memang dari pengalaman pribadi, karena aku ingin apa yang menjadi kisah hidupku bisa aku rekam dalam bentuk sebuah seni dan akan menjadi kenangan yang sangat berharga bagiku nantinya,” jelasku lebih jauh. 
“Oh iya, kita sudah lama ngobrol nih tapi belum mengenal nama masing-masing diantara kita” sahut Liora spontan. Liora mengawalinya dengan menyodorkan tangannya.. “Liora..” ujarnya pendek. Yang kemudian giliran aku untuk melakukan hal yang sama. “Samuel,” sahutku juga. Dari perkenalan yang singkat itu, kami sudah saling akrab seperti layaknya teman lama. Saat itu juga dia memutuskan pergi besok paginya untuk mengisi acara liburannya dengan snorkeling di sebuah pulau kecil yang sepi dan berpasir putih. Waktu menunjukan pukul 08.00 WITA,

sesuai janjiku dengan Liora. Aku sudah berdiri di depan kamarnya dan kemudian aku mengetuk pintunya. Tak lama ada sahutan dari dalam. “Pagi Sam.. Tunggu bentar yah, aku sudah siap kok,” Dalam hitungan menit Liora sudah keluar dari kamarnya. “Ayo kita berangkat!” katanya kemudian. Dengan berjalan menyusuri pantai kita menuju ke perahu motor yang sudah aku pesan semalam. Sebelum naik ke atas perahu motor, aku mengambil peralatan snorkeling untuk kita berdua berupa dua pasang masker berikut finnya. Dalam perjalanan menuju pulau kecil yang hanya membutuhkan waktu 45 menit, aku menjelaskan pemandangan sekitar kita saat itu.  bandarq online 

Di samping kiri ada pemandangan Gunung Agung dari kejauhan, namun cukup jelas karena cuaca begitu bagus pagi itu. Sesampainya di tujuan aku dan Liora turun dari perahu motor dan kita lanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri hamparan pasir putih. Aku sudah membuka kaos saat di perahu motor tadi, dan hanya mengenakan celana renang ketika menuju lokasi snorkeling. Tak lama setelah sampai di bawah rindangnya pohon cemara, Liora membuka kaos nya dan terpampanglah sesuatu pemandangan yang membuat jantungku berdetak sesaat. Saat itu Liora mengenakan bikini warna biru tua yang kontras dengan warna kulitnya yang putih mulus. Mataku tertuju di tonjolan dadanya yang aku perkirakan berukuran 36b.

Kemudian pandanganku beralih kebawah menuju pahanya yang mulus di topang oleh sepasang kaki jenjangnya, menjadikan pesona tubuh Liora semakin sempurna. Aku hanya bisa menelan ludah saat itu dan berhayal seandainya aku bisa memeluk tubuh yang sexy itu betapa beruntungnya diriku. 
“Hai.. Kenapa melamun?” tegurnya mengejutkanku. 
“Aku sudah siap nih” sahut Liora melanjutkan. 
“Baiklah kalau begitu” ujarku menimpali tegurannya. Ini adalah pengalaman pertama bagi Liora untuk snorkeling, dan sebelumnya Liora minta di ajarin sampai bisa. Hal yang paling sulit adalah saat bernafas melalui mulut, karena seluruh wajah tertutup oleh masker, kecuali bagian mulut.

Dengan penuh kesabaran aku mengajari cara-cara snorkeling yang umum dilakukan. Pertama aku membantunya memasang masker yang mana saat itu aku berdiri begitu dekat dengan nya, aroma khas tubuh Liora tercium sesaat, ketika aku membetulkan anak rambut yang menutupi raut wajahnya. Kemudian Liora memasang fin sendiri, tanpa aku bantu. Tak lama berselang tubuh kita berdua sudah masuk ke dalam air. Perlahan aku berenang beriringan dengan Liora menuju ke tengah, yang aku perhatikan gaya berenang Liora sangat bagus. Setelah pengenalan di air cukup, akhirnya aku berenang agak menjauh, untuk memberikan kepercayan buat Liora melakukan snorkelingnya. Dari dalam air, beberapa kali aku sempat memandangi bentuk tubuh Liora yang aduhai dari arah belakang saat dia berenang, mulai dari belahan pantatnya yang ranum sampai ke tonjolan di dadanya yang menantang.

Kembali aku berenang beriringan dengan Liora untuk meyakinkan kalau dia baik-baik aja. Saat sedang asyiknya kita berenang, tiba-tiba kaki Liora kram. Dengan tindakan spontan aku memeluknya, agar tidak tenggelam dan membawanya ke sebuah batu karang besar yang menonjol di tengah laut. Kita berdiri di atas batu karang yang, masih menyisakan bagian leher kita yang tidak tenggelam. 
“Thanks ya Sam.. Atas bantuannya,” Ujar Liora sesaat setelah kejadian itu. 
“Sama-sama,” timpalku kemudian. Setelah acara snorkeling yang melelahkan, kita bersepakat untuk istirahat di bawah pohon cemara yang ada di tepian pantai. Sambil ngobrol tentang pribadi kita masing- masing, Liora meluruskan kakinya yang jenjang di hamparan pasir putih. Liora bercerita tentang kisah asmaranya dengan mantan pacarnya yang berakhir, karena cowoknya yang super sibuk sudah jarang lagi memperhatikannya.

Aku berusaha menghiburnya dengan mengatakan, kalau seandainya kalian tulus saling mengasihi hal itu tidak akan terjadi dan yang lebih terpenting adalah kedewasaan pasangan itu sendiri dalam menentukan sikap. Sepertinya Liora sangat senang dengan pendapatku yang demikian, hal itu terlihat dari sikapnya yang terpancar lewat senyumnya yang mengembang. 
“Makasih ya Sam.. Kamu sudah mau menjadi teman curhatku,” sahut Liora kemudian. Aku hanya tersenyum sambil mengatakan, “Saat ini aku sudah bisa membuat kamu tersenyum, mungkin saat lain kamu yang akan membuatku tersenyum.” timpalku pelan. Tak terasa kedekatan ini membuat tubuh kita semakin dekat, aku mendahuluinya dengan merengkuh tubuhnya untuk merapat ke pelukanku. Liora hanya diam sambil tersipu malu.


“Betapa bahagianya seorang cowok jika mendapatkan dirimu Liora,” lanjutku lagi. 
“Kamu begitu baik, sabar, cantik dan memiliki tubuh yang sexy lagi,” tambahku kemudian Yang di jawab dengan senyumannya yang mempesona. Dengan sedikit keberanian aku mendekatkan bibirku ke bibir Liora yang terbuka basah yang kedua matanya juga sudah terpejam. Sangat beruntung sekali suasana pantai siang itu sepi dan yang lebih menguntungkan lagi, karena memang lokasi kita duduk jauh berada di ujung. Dengan lembut aku mengulum bibir Liora yang ranum, dan terdengar desahan halus darinya. 
“Ohh.. Sam” desahnya. Sembari membisikan kata-kata mesra aku melanjutkan ciumanku. 
“Aku sayang kamu Liora,” bisikku pelan. 
Tanganku juga tak tinggal diam, dengan perlahan aku mengelus punggung Liora yang hanya di lapisi bikini tanpa bra di dalamnya. Sesaat tindakan ini membuat Liora semakin terangsang yang diiringi dengan sikap memelukku erat. 
“Oh.. Sam teruskan,” desahnya lagi. 
Tanpa menghentikan tindakanku, tanganku yang satunya meremas payudara yang berukuran 36b itu dari luar bikini yang disambut dengan desahan berikutnya.
“Ohh..” desah Liora kembali. Perlahan aku mulai membuka bikini Liora dari bagian atasnya dan berhenti sesaat sampai di pinggangnya, maka tersembulah payudara Liora yang ranum menggairahkan dengan di hiasi ujung nya yang merah dan mulai keras. Sepertinya Liora mulai terangsang sekali. Tanpa menunggu lama lidahku langsung mengecup permukaan payudara Liora dengan lembut dan pelan. Lidahku menelusuri setiap bagian payudaranya dengan lincah. Putingnya aku hisap dengan lembut, sesaat setelah Liora bergetar pelan. Beralaskan kain pantai warna biru, aku merebahkan tubuh Liora yang sexy pelan.

Aku melanjutkan kegiatanku dengan memegang telapak kaki Liora kemudian, sesaat setelah Liora menelentang dan mencumbui setiap jengkal kakinya. Aku mulai dengan menjilati tepalak kakinya yang mulus dan jari-jari kakinya yang lentik. Lidahku juga menghisap ujung jari- jari kakinya, yang membuat Liora semakin menggelinjang lembut. 
“Oh.. Sam.. Kamu pintar menaikkan gairahku,” desahnya pelan. Berikutnya lidahku berpindah untuk memberikan kepuasan lagi ke bagian tubuh Liora yang lain.

Kali ini adalah bagian lehernya yang aku mulai dengan mencumbu bagian belakang telinganya. Kembali Liora mendesah pelan.. “Ohh.. Teruskan Sam,” desahnya. Setelah cukup lama tangan Liora berdiam diri, akhirnya tergerak juga untuk mengambil bagian di kesempatan ini. Tonjolan di celana renangku sudah begitu keras, setelah tangan Liora masuk membelai penisku dengan lembut. 
“Oh.. Liora.. Sss..” desahku kemudian. Kemudian aku lanjutkan untuk membuka sisa dari bikini Liora yang di pinggang dengan menariknya kebawah sampai ke pangkal kaki. Dengan lembut aku menjulurkan lidahku ke bagian perut Liora yang ternyata dia sedikit kegelian. 
“Hek.. Geli Sam,” ujarnya. Seketika aku menghentikan menjilati bagian perutnya, yang aku lanjutkan dengan menjilati pahanya bagian dalam yang berakhir di pangkalnya yang berbulu hitam dan sangat lebat, tapi tertata rapi dan beraroma khas. Tak lama berselang aku menjulurkan lidahku ke bibir luar vagina Liora dengan lembut. Hal ini menimbulkan sensasi tersendiri buat Liora. 
“Ohh..Sam.. Sss..” desahnya bergetar. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan ujung lidahku di clitorisnya yang sudah menonjol dikit. Tubuh Liora semakin bergetar setelah menerima perlakuan lidahku. 
“Ohh.. Enak.. Sayang..” desahnya pelan. Lendir di lubang vagina Liora semakin deras keluar,

menandakan kalau Liora begitu terangsang hebat. “Ohh.. Sam.. Masukin sekarang.. Sayang..” pintanya mesra. Sambil merangkak aku kembali menciumi bibir Liora yang terbuka, karena menahan rangsangan yang hebat. Dengan lembut aku memegang penisku dan mengarahkan nya ke lubang vagina Liora pelan. Tanpa kesulitan aku melesakan penisku ke dalam lubang vagina Liora, karena lendir Liora cukup memudahkan bagi penisku untuk menyeruak ke bagian dalam vaginanya. “Ohh.. Tekan lebih dalam.. Sam…” pintanya kemudian. Yang diiringi dengan bibirnya mendesis lirih. “Ssshh..” desis Liora. Perlahan dan lembut aku memaju mundurkan pinggulku untuk menusukkan penisku lebih dalam lagi. Sret.. Sret.., irama penisku beradu dengan vagina Liora. Setelah cukup lama bersentuhan, terasa tubuh Liora bergetar dan mendesirlah cairan di dalam vagina Liora dengan hangat, menyirami kepala penisku. Liora mencapai orgasmenya di barengi dengan jeritan nya yang menggairahkan. “Sam.. Aku sampai.. Ohh..” teriaknya lembut. JaguarQQ 

Kemudian aku mengecup bibir Liora dengan lembut, dan kembali memaju mundurkan penisku. Dalam beberapa saat aku merasakan tanda-tanda akan mencapai puncak, seketika aku mempercepat kocokan ku ke dalam vagina Liora. Sret.. Sret.. Sret, bunyi penisku beradu dengan vagina Liora. Bergetar tubuhku saat aku menyemprotkan spermaku ke dalam vagina Liora dengan deras, sambil memeluk erat tubuh Liora yang sexy. “Ohh.. Sayang.. Enak.. Sekali..” jeritku sesaat setelah spermaku membasahi seluruh bagian dalam vagina Liora. Setelah itu aku kembali mengecup bibir Liora dengan lembut dan membisikkan kata-kata.. “Makasih yah sayang.. Kamu sudah membahagiakan aku,” bisikku lembut. Begitulah seterusnya kisah cinta antara aku dan Liora yang berujung hubungan lebih serius sepulang nya Liora Ke Jakarta. Sampai di sini dulu kisahku, nantikan kisahku yang lainnya. 


JaguarQQ

Selasa, 19 Mei 2020

Supir Sekaligus Penemani Tidur

JaguarQQ



Aku benar-benar lemas mendengar keputusan pihak manajemen perusahaan hari ini, Bulan lalu perusahaan sudah menyampaikan rencananya untuk mengurangi sejumlah karyawan, termasuk pengemudi. Hari ini aku tahu aku termasuk yang kena PHK.

Istriku tak banyak bicara ketika kutunjukkan surat pemutusan hubungan kerja itu. Ia hanya memandangi bayi kami yang baru berusia 3 bulan. Terbayang di benak kami bagaimana cara menghidupi bayi ini tanpa pekerjaan. Pesangon yang tak seberapa jumlahnya pasti tak akan bertahan lama.

Selama seminggu penuh aku menyibukkan diri dengan iklan lowongan pekerjaan di koran dan mendatangi berbagai macam perusahaan untuk mencari kerja. Hasilnya nihil. Untungnya sorenya istriku membawa kabar gembira.  bandarq online 

Pak Supandi, lelaki tua yang tinggal tak jauh dari rumah kami kena stroke. Ia harus istirahat total dan berhenti menyupir untuk majikan nya. Kata istriku, majikan pak Supandi butuh supir baru segera. Istriku mengangsurkan secarik kertas bertuliskan nama dan alamat majikan Pak Supandi.

Esok paginya aku langsung meluncur ke rumah Pak Gino, mantan majikan Pak Supandi. Rumah Pak Gino luar biasa besar dan mewah. Pembantu Pak Gino membukakan pintu gerbang dan mempersilakan aku menunggu di beranda. Sejenak kemudian Pak Gino menemuiku. Ia seorang lelaki tua, bos sebuah perusahaan peralatan masak di Surabaya.

“Kamu tetangga Pak Supandi?” Tanya Pak Gino.
“Benar, Pak. Nama saya Dimas”
“Kamu kelihatan muda sekali. Berapa umurmu?” Tanya Pak Gino.
“24 tahun, Pak”
“Sudah lama jadi supir?”
“3 tahun, Pak”
“Oke, Dimas. Langsung saja. Kamu akan menjadi supir pribadi istri saya. Istri saya adalah Area Manager perusahaan. Ia harus banyak berkeliling ke cabang-cabang perusahaan di kota-kota lain di Jawa Timur dan di Indonesia,” jelas Pak Gino. “Gaji tiga bulan pertama Rp 1,2 juta. Setuju?”

Di mobil, ketika tak sedang menelepon, Bu Astrid tak banyak bicara. Seperti pagi ini dalam perjalanan ke Malang, menuju ke kantor cabang. Ia hanya bicara beberapa patah kata bilamana aku terlalu cepat atau terlalu pelan mengemudi.

Kami sampai di Malang sebelum tengah hari. Bu Astrid majikan ku langsung memimpin rapat para karyawan. Aku sendiri langsung menuju warung makan di depan kantor. Setelah 3 jam menunggu, perutku mulas. Pasti itu karena sambal pecel lele yang kumakan di warung tadi. Aku mencari WC. Kata karyawan kantor, WC supir ada di bagian belakang. Aku segera menyelinap ke belakang mencari WC yang dimaksud, melewati lorong-lorong sempit tumpukan stok barang perusahaan.

Setelah selesai dengan urusanku di kamar kecil, aku bermaksud kembali ke depan melewati lorong-lorong sempit itu. Dinding salah satu lorong itu ternyata adalah kaca salah satu ruang kantor. Tirai dinding kaca itu terbuka sedikit, dan tak sengaja dari celah kecil itu aku melihat sebuah adegan seru, yang sudah pasti bukan kegiatan kantoran pada umumnya.
Seorang lelaki muda sedang asyik memeluk, mencium dan dengan lidahnya menelusuri dada perempuan yang aku kenal betul, yakni Bu Astrid. di atas sebuah sofa di ruang kantor kepala pemasaran cabang Malang.

Bagian atas blus Bu Astrid majikan ku terbuka lebar, menampakkan dadanya yang penuh di balik BH yang terurai sebelah. Bu Astrid tampak begitu menikmati itu. Kepalanya terdongak dengan mata terpejam bibirnya terbuka. Kalau tak ada dinding kaca ini, aku pasti bisa mendengar desah-desah nikmatnya. Aku terpaku menikmati adegan kecil di celah sempit itu.

Tak sengaja lututku menyentuh tumpukan stok barang pecah belah. Setumpuk piring jatuh berhamburan, menimbulkan suara yang pasti terdengar dari dalam ruangan. Kulihat aksi Bu Astrid dan lelaki itu terhenti seketika. Aku lari menjauh, tak perlu repot-repot menata ulang piring-piring yang berserakan.

Satu jam kemudian Bu Astrid keluar dari kantor dan minta balik ke Surabaya. Aku tak berani banyak bicara dalam mobil. Bu Astrid juga tidak, tapi ia kelihatan santai sekali. Aku bertanya-tanya dalam hati apakah ia tahu aku mengintipnya tadi. Dua puluh menit kemudian, masih dalam perjalaan balik ke Surabaya, ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

“Dimas, berapa umurmu?” Tanya Bu Astrid tiba-tiba.
“24 tahun, bu”'
“Sudah menikah?”
“Sudah, Bu. Saya punya bayi usia 3 bulan”
Tiba-tiba Bu Astrid melemparkan satu amplop tebal ke kursi di sebelahku. Sejumlah lembaran seratus ribuan tampak dari ujung amplop yang terbuka.

“Itu untuk kamu dan anakmu. 5 juta rupiah!” kata Bu Astrid.
“Untuk saya?” tanyaku heran.
“Ya, untuk kamu,” tegas Bu Astrid.
“Wah, untuk apa ini, ya, bu?” tanyaku tak mengerti. Aku melihatnya dari kaca spion. Bisa kulihat Bu Astrid majikan ku tersenyum dari kaca itu.
“Ini uang tutup mulut. Aku tahu kamu mengintip aku sedang bermesraan dengan Seto tadi. Tidak boleh ada yang tahu ini. Kalau Pak Gino tahu, itu berarti dari kamu. Dan kau pasti akan kehilangan pekerjaan. Kunci mulutmu dengan uang 5 juta itu, dan kau tetap bisa bekerja. Paham?” ujar Bu Astrid tegas.



Aku terdiam sejenak. Kuberanikan bicara, “Ibu tidak perlu memberi saya uang itu. Saya akan tutup mulut. Ibu bisa pegang kata-kata saya” “Tidak! Ambil saja! Dan jangan bicara lagi!” itulah kalimat terakhir bu Astrid. Selebihnya, ia tidak bicara lagi. Besoknya aku menyetorkan uang ke tabunganku tanpa bilang-bilang istriku. Dan selanjutnya, aku menutup mulut rapat-rapat. Hari-hari berjalan seperti biasa, tak banyak yang berubah.

Yang sedikit berubah adalah suasana di dalam mobil. Belakangan ini Bu Astrid kerap kali bergeser tempat duduk. Kalau biasanya ia duduk tepat di belakangku, kali ini ia lebih sering bergeser ke kiri. Ia acap kali mencuri pandang ke arahku dari duduknya di mobil. Entah kenapa ia begitu. Yang jelas aku tak pernah berani menatapnya dari balik spion.

Pagi ini aku mengantar Bu Astrid ke bandara Juanda. Ia akan bertugas memeriksa cabang Bali selama seminggu. Jadi, selama seminggu ini aku akan stand-by di kantor Pak Gino sebagai sopir cadangan. Tapi selepas siang sebuah sms masuk ke HP-ku. Itu dari Bu Astrid. Bunyinya, : Sopir cabang Bali sakit. Kamu ke Bali siang ini. Sudah saya kirim uang buat beli tiket pesawat. Kamu langsung ke kantor Cabang Denpasar”.

Segera aku mendapatkan uang tiket dan alamat kantor Cabang Denpasar dari kantor Surabaya. Senang juga rasanya naik pesawat untuk pertama kalinya. 4 jam kemudian aku sudah berada di Kantor Cabang Denpasar. “Saya lebih nyaman kalau kamu yang nyupir,” kata Bu Astrid begitu duduk di kursi belakang di mobil Cabang Denpasar. “Kamu banyak tahu jalan-jalan di Denpasar, kan?” tanya Bu Astrid.

“Ya, Bu. Saya menempuh SMA saya di sini,” kataku.
“Baiklah, langsung ke Hotel Santika Kuta Beach,” perintah Bu Astrid.
Setelah check-in di hotel, aku sempat membawakan barang ke kamar Bu Astrid, sebuah kamar cottage tepat di pinggir pantai Kuta. “Ini uang buat cari hotel kecil di sekitar sini. Mobil kamu bawa. HP-kamu mesti stand-by. Kalau saya perlu keluar, saya akan telepon,” kata bu Astrid.
“Baik, bu!”

Aku mendapatkan hotel kecil tak jauh dari Santika Kuta Beach. Jam tujuh malam kurang sedikit, sehabis mandi, dan mengenakan t-shirt, teleponku bergetar. Bu Astrid kirim SMS. “Charger saya ketinggalan di mobil. Bisa kau antar ke hotel?” demikian bunyi SMS itu. Aku segera beranjak. Ketika sampai di hotel, SMS Bu Astrid datang lagi, “Kamu sudah sampai hotel? Bisa langsung antar charger ke kamar saya?”

Dengan charger di tangan, aku bergerak ke bagian belakang hotel dan mencari cottage bu Astrid. Di malam hari suasana cottage itu syahdu benar, dengan tanaman rindang, lampu redup di seputaran cottage dan deburan ombak laut tak jauh dari cottage. Aku mengetuk pintu cottage.

“Masuk saja, tidak dikunci!” terdengar suara Bu Astrid. Aku tak berani langsung masuk. Ragu aku berdiri di depan pintu.
“Masuk, Dimas!” suara Bu Astrid agak meninggi, setengah memerintah.
Aku mendorong pintu. Bu Astrid berdiri di dekat jendela yang menghadap ke pantai dengan segelas soft-drink dengan rambut terurai dan senyum manis. Berdebar aku melihatnya. Tank-top merah ketat yang dikenakan membiarkan lekuk-lekuk dadanya terlihat jelas. Belahan dada yang indah itu pun tidak tersembunyikan. Aku menatap kakinya yang jenjang. Shorts putih yang teramat pendek itu menyajikan sepasang paha mulus yang kencang.
“Ini chargernya, Bu Astrid. Saya taruh sini, ya!” kataku gugup. Bu Astrid berjalan menghampiriku. Ya ampun! Cara berjalan itu, demikian menggetarkan dada. Seksi nian orang satu ini. “Kamu kelihatan gugup,” ujar Bu Astrid tenang, menatapku dengan pandangan penuh. Tak pernah ia memandangku sedemikian rupa sebelumnya.
“Lihat sekeliling. Sebuah kamar yang nyaman dengan lampu redup, dan suara debur ombak. Sempurna sekali, bukan?” kata Bu Astrid. Aroma parfum mahal itu menyergap hidungku. Aku tak tahu Bu Astrid bicara apa, tapi aku menjawabnya.

“Ya, benar. Sempurna,” kataku. Aku mundur beberapa langkah. Bu Astrid makin dekat ke arahku.
“Apa yang kau pikirkan sekarang?” tanya Bu Astrid. Wajahnya tak jauh dari wajahku,
“Saya….eh…saya, harus segera balik. Saya tidak ingin mengganggu kesempurnaan suasana ini,” kataku.
“Begitu?” kata Bu Astrid pelan, meletakkan gelas di meja di sebelahnya. “Kalau begitu, balikkan badan dan tutup pintu itu,” katanya kemudian. Aku menuruti perintahnya. Aku membalikkan badan, dan menutup pintu.
“Tidak, begitu, Dimas. Tutup dari dalam, bukan dari luar!” ujar Bu Astrid.
Aku terkejut. “Dari dalam? Maksud Ibu?””
“Ya, dari dalam. Dan kau tetap di sini. Kita cuma berdua di kamar yang romantis ini. Tidak bisakah kau lihat ranjang itu? Tidak kah kau tahu kenapa aku memanggilmu ke sini? Tidak bisakah kau lihat betapa aku menginginkanmu?”
Aku diam terpaku. Tapi ada benda yang mulai terasa mekar di selangkanganku. Bu Astrid mendekatiku dan mengalungkan kedua tangannya ke leherku. “Pangil aku Astrid saja. Bawa aku ke ranjang itu. Aku ingin kamu cumbui aku. Bercintalah denganku. Aku pingin sekali!” Belum sempat aku mengucapkan sepatah kata.

Bibir Astrid telah mendarat di bibirku. Dilumatnya aku dengan rakus dan beringas. Entah kenapa aku tak lagi ragu. Kubalas lumatan bibir itu dengan tak kalah beringas. Sungguh manis dan segar bibir itu. Astrid segera melepas kaosku dan melepas tank-topnya sendiri, membiarkan dada indahnya telanjang.

Aku segera menyergap dada indah itu. Kukulum dan kuhisap habis-habisan puting susu Astrid. Aku yakin itu yang ia suka dan ia mau sekarang. Dan aku benar. Ia mengerang dan mendesah dan membiarku aku mengeksplorasi dada dan lehernya dengan bibir dan lidahku.  JaguarQQ 

Kukulum lembut puting merah jambu itu dan kuremas- remas dengan ritme yang lembut pula. Tubuh Astrid bergetar hebat. Dengan ciuman bertubi-tubi dan dorongan dadanya pula, ia menggerakkan aku ke arah ranjang dan menindihku dengan gencar, masih dengan ciumannya yang makin beringas.

“Susuku. Aku mau kau hisap putingku lagi. Telusuri sekujur dadaku. Buat aku nikmat. Buat aku melayang, Dimas!”
“Kau akan dapatkan yang kau mau, Astrid” kataku tersengal.
Kuberi Astrid jilatan-jilatan rakus di puting dan seputaran susunya. Ia membalasanya dengan gerakan yang sangat terlatih dan terampil. Dibalasnya aku dengan menghisap dan menggigit kecil putingku. Dan debur ombak pantai Kuta seperti mendadak membimbing Astrid untuk memintaku melepaskan celana pendek yang dikenakan itu, dan ia tak sabar membantu aku melepaskan celana jeansku.
“Lepas celanaku, Dimas. Lepas dan beri aku kejantananmu,” Astrid mendesah ketika mulai kuraih celana itu untuk kulorotkan. Tempik indah dan manis perempuan itu menyembul dengan kerumunan rambut halus yang menyemut di sekitarnya.
“Kamu mau aku menggerayangi ini dengan lidahku?” tanyaku.
“Itu yang aku mau. Do it!” kata Astrid.

Ia membantu dirinya sendiri terlentang dan meraih kepalaku. Kubenamkan wajahku di tempat Astrid dan kumainkan lidahku, merangsek sedalam mungkin ke seantero vagina yang basah dan lapar itu. Astrid merintih, mengerang, mendesah dan mengaduh nikmat. “Ohhhh! ooouhhhh! Ouuuhhhh, Dimasss !! That’s good. Terussss. Terusss. Ouuuh!” Astrid terus mengerang di antara debur ombak pantai.

Sejenak kemudian, ia mengangkat kepala dan meraih penisku. “Sekarang kau harus merasakan balasanku,” seloroh Astrid. Ia menelan bulat-bulan penisku dan mengulumnya penuh nikmat. Iapun menarik penisku maju mundur mulai dari kecepatan rendah, sedang dan kecepatan tinggi dengan jepitan mulutnya. Aku terengah-engah dibuatnya. Sungguh ahli perempuan ini memberikan kenikmatan pada penisku. Benar-benar mabuk aku dibuatnya.

Tak sabar lagi aku. Libidoku sudah naik ke ubun-ubun. Aku menindihnya, menyerang susunya sekali lagi dan membuat Astrid menggelinjang liar di tempat tidur itu. Astrid lebih tak sabar lagi. Ia mengulum penisku dan membantuku mencari tempat basahnya.

“Senangkan aku, bahagiakan aku, Dimas. Aku mau kamu sejak pertama aku melihat kamu!
“Kamu terlalu banyak meminta, Astrid,” kataku.
Kubenamkan penisku ke dalam vaginanya yang basah menantang. Kupompa dengan penuh kelembutan dengan gerakan yang kusesuaikan dengan debar nafas Astrid. Kubiarkan penisku mencari titik-titik nikmat di vagina Cina seksi ini. Kuberi ia bonus gigitan-gigitan kecil di puting dan sekujur susunya. Ini membuat Astrid senang bukan main. Tak bisa kujelaskan rintihan, desahan dan erangan Astrid.

Aku dan Astrid bercinta semalam suntuk. Astrid hanya memberiku istirahat sejenak sebelum ia mulai menyerang aku lagi. Ia punya banyak teknik permainan yang membuatku terperangah. Dan ia selalu meminta, meminta dan meminta. Ini membuat aku harus mengimbanginya terus, berapa kalipun ia memintanya.

Kami berada di Bali seminggu penuh. Astrid pintar bikin alasan untuk tidak perlu datang ke kantor cabang. Ia hanya mau aku mencumbunya terus dan terus tiada habis. Pada malam terakhir sebelum balik ke Surabaya, aku dan Astrid bercinta di dalam sleeping-bag selepas tengah malam di pantai yang sunyi.

Begitu balik ke Surabaya, Astrid terus minta aku memuaskannya : di kamar rumahnya ketika Pak Gino dan seisi rumah sedang keluar, dan di mana saja. Kami pergi ke hotel di Malang, Jogja, Madiun, Jakarta bahkan Singapura. Sering pula Astrid minta aku mencumbunya di dalam mobil dan dimana saja ia menjadi horny.


JaguarQQ
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,