Sabtu, 16 Desember 2023

PACARKU HAUS BANGET

http://202.95.10.206/


 Pada satu waktu Ira bertanya kepadaku, ” mas mungkin Ira dalam soal seks ‘ngga normal ‘ya ? “. Aku bukannya menjawab pertanyaan Ira tersebut, malah aku balik bertanya kepada Ira, ” Ir, kamu tahu ‘ngga batasan yang disebut tidak normal di dalam soal hubungan sex ? “. Ira menjawab ” ‘ngga tahu “. Aku menjelaskan pada Ira bahwa ” segala cara, gaya dan frekuensi di dalam melakukan hubungan sex akan selalu disebut normal apabila dilakukan denganpersetujuan kedua belah pihak, dengan tujuan untuk saling memuaskan pasangannya.

Kalau pasangan kita melakukan cara-cara yang tidak kita sukai tetapi dia terus memaksakan keinginannya untuk mencapai kepuasannya sendiri, maka pasangan kita tersebut dapat dikatakan memiliki penyimpangan seksual (sexual deviation atau abnormal) “. Pada akhir-akhir ini, setiap kali aku mengentot Ira, jari-jari tanganku, khususnya jari telunjuk, sering dijilatinya dan dimasukkan kedalam mulutnya untuk dijilati dan diisapnya. Semakin liar gerakanku dalam mengentot Ira, semakin bernafsu Ira menjilati dan mengisap jari telunjukku. ” Ir, kamu sekarang ini selama ngentot sering sekali mengisap jari telunjuk mas, dan kelihatannya Ira makin sangat terangsang kalau selama ngentot Ira dapat mengisap jari telunjuk mas. Pasti kamu sangat menikmatinya ‘kan ?”, tanyaku. Ira menjawab ” Ira makin terangsang kalau Ira dapat mengisap jari telunjuk mas karena jari-jari mas sekali-kali menyentuh langit-langit mulut Ira, rasanya geli dan sangat merangsang sekali “.

Dari jawabannya tersebut aku mulai menduga-duga jangan-jangan pikiran Ira selama ngentot pada akhir-akhir ini telah diisi dengan fantasi seksualnya yang baru. Aku memiliki keyakinan bahwa jari telujukku itu pasti dibayangkan oleh Ira sebagai kontol kedua yang dapat dinikmatinya bersama-sama dengan kontolku. Keyakinan itu timbul dari expresi Ira selama mengisap jari telunjukku. Ira begitu menikmatinya !. “Ir, kalau Ira mau bagaimana kalau kita coba untuk melakukan “threesome” dengan menambah satu orang laki-laki lagi dalam acara ngentot kita “, tanyaku. Ira tersentak kaget dengan tawaranku, dan sejenak dia hanya terdiam saja. Aku mencoba untuk menjelaskan pada Ira bahwa tawaran ini tentunya hanya sebuah tawaran yang dapat ia tolak, kalau memang Ira tidak menginginkannya.

Tapi sewaktu aku menyinggung kepada kebiasaannya pada akhir-akhir ini Ira senang menjilati dan mengisap jari telunjukku selama ngentot, Ira menimpalinya dengan mengatakan “mas memang benar, karena pada akhir-akhir ini Ira sering ber-fantasi bagaimana rasanya tubuh Ira ini dijamah dan dicumbu oleh dua orang laki-laki dan Ira dapat bermain dengan dua kontol sekaligus dalam satu tempat tidur ……… meskipun Ira takut untuk mencobanya, tapi keinginan untuk mencoba hal itu selalu muncul setiap Ira ngentot, baik itu dengan mas maupun dengan suami Ira, tapi Ira masih ragu-ragu dan takut “. Aku mencoba lagi untuk meyakinkan Ira , ” memiliki perasaan ragu-ragu dan takut untuk mencoba sesuatu yang baru adalah sangat wajar sekali, tetapi yang paling penting disini adalah keputusan dari Ira sendiri, apakah Ira mau mencobanya atau tidak “, ungkapku. ” Ira mau mas, tapi takut makin bertambah orang yang tau bahwa Ira sebagai seorang istri ternyata tidak setia pada suaminya sendiri, dimana sekarang ini ‘kan hanya mas yang tau “, ujarnya.

“Yang penting adalah keputusan Ira bahwa Ira mau mencobanya, soal Ira takut bertambahnya orang yang mengetahui selingkuhnya Ira akan menjadi tanggung jawab mas. Mas sendiri ‘kan harus dapat menjaga kerahasiahan diri mas sendiri, jadi Ira tidak usah khawatir “, kataku. Bagi aku sendiri melakukan “threesome” sudah sering aku lakukan bersama-sama dengan sahabatku yang bernama Iwan, masih bujangan meskipun sudah berumur 32 tahun. Iwan ini adalah ” lady killer” yang berpostur tinggi, tegap serta ganteng dan kontolnya untuk ukuran orang Indonesia termasuk gede.

Selain postur tubuhnya kelebihan lain dari Iwan ini adalah supel dan mudah akrab dengan orang-orang yang baru dikenalnya serta dapat dipercaya. Aku hubungi dia, dan dia setuju dan menunggu untuk dihubungi oleh aku kembali. Pada hari yang telah direncanakan aku menghubungi Ira dan mengatakan pada Ira bahwa hari ini aku akan memperkenalkan temanku kepadanya. “mas, sungguh-sungguh dengan rencana ‘ threesome’ itu ? “, tanya Ira. Aku menjawab ” itu soal nanti yang penting kita bertiga ketemu dulu dan tentunya Ira sendiri yang harus memutuskan apakah akan dilanjutkan dengan acara ‘ threesome ‘ atau tidak “. “Oke, mas, jemput Ira ditempat biasa jam 11 ‘ya “, pinta Ira. Jam 10.30 aku bersama Iwan meluncur untuk menjemput Ira. Sesampainya ditujuan, begitu Iwan melihat Ira, Iwan berkomentar ” Gila tu binor (bini orang) keren banget, mengapa baru sekarang ‘man gue dikenalin “.

Aku kenalkan Iwan pada Ira, dan kita bertiga, Ira duduk didepan disamping aku, meluncur ke arah utara kota Jakarta. Selama diperjalanan Iwan secara aktif membuka pembicaraan dengan Ira untuk membuat suasana lebih akrab lagi antara dia dengan Ira. Tujuanku adalah sebuah motel didaerah Pluit yang bernama PT, di motel ini selain kamarnya bagus juga makanannya enak-enak. Makan siang dilakukan di dalam kamar, dan selesai makan siang dilanjutkan dengan nonton laser disc sambil ngobrol-ngobrol. Pada waktu Ira selesai dari kamar mandi, dekat pintu kamar mandi aku sempat bertanya kembali kepada Ira apakah Ira mau lanjut dengan acara ‘ threesome ‘ atau Ira merasa tidak cocok dengan Iwan. Ira menjawab “

Iwan ganteng mas, dan untuk acara ………. “, Ira diam, dan hanya tersenyum penuh arti kepadaku. Aku dapat menangkap isyaratnya. Ira mau untuk mencoba ‘ threesome ‘ tetapi malu untuk mengatakannya. Kembali kekamar tidur, Ira duduk di-sofa disamping Iwan, dan aku duduk disebelah kanan Ira. Posisi duduk di-sofa itu menjadi Ira duduk ditengah diapit oleh aku disebelah kanan dan Iwan disebelah kirinya. Film yang diputar melalui laser disc cukup seru, sebuah film drama percintaan dengan diselingi adegan-adegan ranjang yang halus tetapi cukup merangsang. Obrolan diantara kita bertiga semakin hidup, dan kelihatan kekakuan Ira dengan kehadiran Iwan sebagai kenalan barunya sudah mulai hilang. Aku berpikir bahwa kini sudah saatnya untuk aku memulai berinisiatif “menyerang” Ira.

Tanganku mulai mengelus paha putih Ira, Ira melirik kepadaku dan tersenyum cantik sekali. Elusan-elusan tanganku di atas paha putih Ira terus kulakukan yang dengan sekali-kali sengaja tanganku menyusup lebih tinggi lagi mendekati pangkal paha Ira. Hal itu aku lakukan dengan mataku tetap menatap layar tv, dan sekali-kali aku mencuri pandang melihat kepada Iwan. Sampai tahap ini Iwan masih belum bereaksi, pandangannya tetap mengikuti film yang tertayang di tv. Rok mini Ira makin tersingkap, dan tanganku dengan leluasanya merambah dan mengelus naik turun sampai kesekitar pangkal pahanya, Ira mulai sering menggelinjang menahan rangsangan akibat dari apa yang aku lakukan ini.

Kesempatan ini aku pergunakan untuk terus lebih merangsang Ira dengan mulai menyusupkan tangan kananku kedalam blues Ira, pangkal toketnya mulai aku sentuh dan Ira mendesis sambil tetap berusaha mempertahankan posisi dirinya agar tidak semakin doyong bersandar ketubuh Iwan. Tanganku masih belum begitu leluasa untuk meremas dan memainkan toket Ira karena masih terhalang oleh BH yang dipergunakannya.

Maka kembali tangan kananku kuturunkan untuk kembali mengelus paha Ira dan kali ini tanganku mulai menyelinap ke balik CD-nya. Ira tersentak menahan rangsangan ketika tanganku menyentuh clit-nya, dan tanpa sadar kepala Ira jatuh didada Iwan. Dengan sigap tangan kiri Iwan menyangga kepala Ira dan tangan kanannya mulai meraba toket Ira. Ira mulai merintih lirih menahan nikmat. Dengan tangan kanannya Iwan mulai melepaskan kancing baju atas Ira satu persatu. Sedangkan aku sendiri makin ganas memilin clit Ira dengan tanganku. Erangan Ira semakin keras, ketika tangan Iwan berhasil menyusup kebalik BH Ira dan mulai meremas toket Ira dengan remasan-remasannya yang mampu membuat Ira sangat terangsang.

Goyangan kepala Ira semakin liar, dan dengan tangan kirinya Iwan mengangkat muka Ira keatas sehingga posisi bibir Ira sangat dekat dengan mulut Iwan. Tanpa menunggu lagi, Iwan melumat bibir Ira dengan bernafsunya dan Irapun membalasnya dengan tidak kalah buasnya. Aku angkat kedua kaki Ira keatas pahaku, kemudian kaki kanannya aku sandarkan disandaran sofa. Dengan posisi seperti ini tanganku semakin bebas memainkan clit Ira yang sudah mulai basah.

Aku melihat kepada Iwan, ternyata tangan kanannya masih terus meremas-remas toket Ira, dan bibirnya sibuk mengulum bibir Ira. Begitu Iwan melepaskan lumatannya, Ira berteriak ” Pindah ke tempat tidur …….. Ira ingin lebih bebas menikmati kalian berdua “. Iwan dan aku bersama-sama mengangkat Ira ketempat tidur. Aku lepaskan rok mini Ira berikut CD-nya sedangkan Iwan melucuti baju dan BH-nya. Ira sekarang telah telanjang bulat dan badan yang putih serta montok itu seakan menantang untuk dirajah oleh aku dan Iwan. Aku lebarkan kaki Ira, sehingga tampak jelas menonjol clit Ira yang merah kecoklatan.

Kuturunkan kepalaku untuk mulai melumat dan mengisap clit Ira. “Oh…. oh…. mas, Ira suka banget isepan mas pada clit Ira “, Ira mengerang menahan rasa gairah yang aku berikan. Iwan mulai turut dalam permainan ini, dia menekukan lututnya diantara kepala Ira sehingga posisi kontolnya jatuh tepat di atas mulut Ira. Disodorkan kontolnya mendekati mulut Ira dan aku lihat Ira sempat melihat ke wajah Iwan sambil tersenyum dan langsung mulai menjilati kontol Iwan. Tangan Iwan dengan leluasanya meremas dan memilin toket Ira.

Sedangkan aku sendiri terus melumat clit Ira. Sekarang tangan kananku yang memilin clit Ira, sedangkan dua jari tangan kiriku aku masukkan kedalam memeknya. Ira mengelinjang dan menggerak-gerakan pantatnya naik-turun seolah-olah dia sedang ngentot.

Aku bertanya kepada Ira ” Apakah kamu suka dengan cara kita berdua ini ? “, Ira hanya mampu menjawab dengan cara mengangukkan kepalanya, karena mulutnya masih berusaha untuk dapat mengisap kontol Iwan sampai pada pangkalnya. Kontol Iwan memang besar, kelihatan Ira kesulitan untuk mengisap kontol tersebut sampai kepangkalnya.

Aku lihat akhirnya Ira melepaskan isapan atas kontol Iwan dan berkata ” Wan, kontol kamu luar biasa gedenya, Ira susah ngisepnya….. “. Aku menimpalinya dengan berkata ” tapi kamu suka ‘kan sama kontol Iwan ? “, Ira teriak “suka banget, mas” Aku berkata pada Iwan ” Wan, sekarang kamu entot Ira dulu supaya dia bisa ngerasain gedenya kontol kamu “. Tanpa menunggu lebih lama lagi Iwan langsung menempelkan kontolnya di bibir memek Ira dan mulai menggesek-gesekannya. Ira merintih menahan nikmat dan aku sendiri sangat terangsang melihat adegan itu. Kontolku berdiri keras sekali tetapi sementara ini aku tetap ingin menjadi penonton dulu. Kontol Iwan agak kesulitan untuk menembus memek Ira. Baru ujung kontolnya masuk Ira sudah menjerit ” Wan….. gila…. sakit….. rasanya kaya lagi waktu Ira dulu diperawanin

“. Aku memancing fantasi Ira dengan mengatakan ” itu bukan Iwan tetapi Dodi “. Pancingan ku berhasil, Ira mendesis sambil merintih ” mas Dodi, Ira mau diperawanin ‘ya “. Iwan adalah partner aku yang baik dan sudah terbiasa dengan situasi semacam ini dan dia menjawab ” Ira sayang mas Dodi ‘kan ?,….. biarkan kontol mas Dodi masuk ke memek Ira “. Iwan menekan kontolnya agar dapat masuk lebih dalam lagi. Ira bereaksi dengan berteriak ” ach…..achh… sakit mas….pelan-pelan “.

Aku melihat dengan jelas bagaimana sulitnya memek Ira untuk menerima kontol Iwan, dan adegan ini membuat aku semakin terangsang, tetapi aku mencoba untuk menahan diri untuk tidak segera berpartisipasi agar tidak kehilangan adegan yang merangsang ini. Ira mengerang ” acchhhh……. pedih… mas Dodi ……please fuck me slowly……. ..I like your cock…..so big…acchhh….. . slowly darling ……”, separuh dari kontol Iwan berhasil masuk ke memek Ira, dan Ira sendiri berontak liar menahan rasa pedih dan nikmat yang dirasakannya. Aku justru mendorong Iwan agar lebih menancapkan kontolnya di memek Ira dengan berkata ” ayo Dod…. fuck her….. Ira minta di-entot sama kontol kamu “, dan akupun bertanya sama Ira ” bener ‘kan Ir, ……kamu senang ‘kan di-entot

Dodi…….. jawab dong….. kalau tidak nanti Dodi cabut lagi kontolnya dari memek Ira “, Ira berteriak ” yessss…….. Ira pengen banget kontolnya mas Dodi …..”. Mendengar teriakan Ira tersebut, Iwan langsung menekan kontolnya lebih dalam lagi ke memek Ira, dan Ira menjerit ” addduuuhhhhh…… so big….. painfull but nice…… fuck me deeply mas Dodi “. Ira meronta-ronta kenikmatan mendapatkan kontol yang jauh lebih besar dari punyaku.

Jeritan-jeritan Ira semakin keras, dan badannya meronta liar tak terkendali ketika Iwan membalikkan badan Ira pada posisi doggy style. Iwan sendiri kelihatan begitu bernafsu mengentot Ira dari belakang, dia tidak mengurangi sama sekali genjotan kontolnya kedalam memek Ira meskipun Ira terus merintih antara sakit dan nikmat. Aku sudah tidak tahan lagi melihat adegan semacam itu, segera aku berdiri didepan kepala Ira dengan posisi kaki yang kurentangkan sehingga kepala Ira berada diselangkanganku.

Aku sodorkan kontolku kemulut Ira untuk dijilati dan diisapnya. Ira sudah diluar kendali, “mas Dodi……. ini kontol siapa laag ………”, belum selesai Ira berkata, kontolku sudah masuk dimulut Ira dan Ira dengan bernafsunya menjilati dan mengisap kontolku. Hentakan kontol Iwan dari belakang membuat Ira lebih tidak terkendali lagi di dalam mengisap kontolku sehingga rasa nikmat yang aku rasakan sulit untuk diungkapkan. Ira melepaskan isapannya atas kontol aku, dan mengerang serta berteriak keras sekali “…… mas Dodi……… Ira coming……….. Ira engga tahan lagi….. addduhhhhh ohhhhh…. so nice……. “, badannya sejenak bergetar liar……. dan kemudian melorot rebah seperti tidak berdaya menahan rasa nikmat yang baru saja diperolehnya. Iwan menarik kontolnya dari memek Ira secara perlahan-lahan diiringi dengan lirihan Ira ” aaaduuuhhhh ….. nikmat sekali…….”.

Untuk beberapa saat kita bertiga tidak ada yang bersuara. Keheningan terpecahkan ketika Ira berkata ” sorry ‘ya ‘Wan, tadi Ira teriak manggil-manggil nama mas Dodi ….. abis waktu kontol mas Iwan mau masuk ke memek Ira, rasa sakit dan pedihnya sama banget sewaktu Ira diperawanin oleh mas Dodi …. jadi Ira inget dia….. “. ” yang penting buat mas Iwan, Ira puas dan justru sewaktu Ira mulai menyebut-nyebut nama mas Dodi, mas Iwan semakin terangsang karena ngebayangin diri mas Iwan sebagai Dodi yang lagi merawanin Ira “, jawab Iwan. Ira melirik ke Iwan dan sambil loncat kekamar mandi Ira berkata ” giliran kalian berdua ‘ya untuk coming ……be back soon “. Keluar dari kamar mandi, Ira berdiri menghadap kekaca rias sambil menyisir rambutnya.

Aku harus mengakuinya bahwa postur tubuh Ira memang indah, putih dengan bentuk buah dada yang tegak menantang. Dalam posisi Ira masih berdiri menghadap kaca, aku sudah berdiri memeluknya dari belakang, secara perlahan kutelusuri tengkuknya dengan bibirku. Ira menggelinjang geli. Ciuman-ciuman kecil terus aku lakukan disekitar tengkuknya sambil tanganku dengan halusnya mulai mengelus buah dadanya. Tampak dikaca Ira berusaha untuk tidak memejamkan matanya, Ira berusaha untuk dapat melihat buah dadanya di-elus dan diremas oleh kedua tanganku. Ira kelihatannya menikmati sekali adegan ini. ” ‘Wan, …. lets joint with us …… “, ajakku.

Iwan beranjak dari tempat tidur dan langsung berjongkok diantara kaki Ira menghadap ke clit-nya Ira. Iwan mulai memainkan lidahnya menjilati sekitar bibir memek Ira, dan Ira tetap bertahan untuk terus menatap ke kaca . Tangan Ira memegang rambut Iwan, dan kepala Iwan digoyang-goyangkannya seolah-olah Ira menuntun lidah Iwan agar jilatannya jatuh ditempat yang diinginkannya. Nafas Ira memburu, desahan rasa nikmat yang dialaminya mulai terdengar ” ….. ohhh ….acchhhh shhhhhn….. adduhhhh…… “. Tanganku masih terus meremas dan memilin puting toket Ira. ” Ir, lihat dikaca, ….. lihat…clit kamu lagi di-isap dan dijilati Iwan, dan toket kamu sedang mas remas-remas…..lihat…..” , bisikku. Ira menatap kaca dan merintih lirih ” ……. keep on doing……. Ira suka baaangeeet……. enak…..”.

Aku basahi dengan ludah jari telunjukku, dan secara perlahan-lahan kutusukan kedalam anus Ira. Ira meronta, dan sambil tetap memegangi rambut Iwan untuk supaya tetap menjilati clit-nya, Ira mulai menggoyangkan pantatnya dengan maksud agar jariku dapat masuk lebih dalam lagi di anusnya. Ira sudah lepas kendali, berteriak dan meronta menuntut yang lebih dari yang sedang dirasakannya saat ini. Aku basahi sekitar anus Ira dengan ludahku demikian pula kontolku. Perlahan tapi pasti, kontolku aku tekan ke anusnya, Ira menjerit ketika kontolku berhasil masuk ke anusnya.

Dengan posisi berdiri, Iwan mulai berusaha untuk memasukkan kontolnya ke memek Ira. Tekanan-tekanan kontol Iwan yang berusaha untuk masuk ke memek Ira, secara tidak langsung menekan lebih dalam lagi kontolku terbenam di memek Ira, rasanya luar biasa nikmat. Kontol Iwan berhasil masuk ke memek Ira dan gerakan Ira semakin tidak terkendali karena setiap tekanan yang aku lakukan membuat kontol Iwan masuk semakin dalam, demikian sebaliknya kalau Iwan yang melakukan tekanan. Rintihan, teriakan dan gerakan Ira luar biasa sekali, Ira benar-benar menikmatinya.

Ira merintih, ” ohhhhhhhhhh, I’m coming again…… shhhhehhhhh,…aaddduuuuhhhh, aaacchhh …” , melihat Ira meronta-ronta aku tidak tahan lagi, aku tekan dengan dalam kontolku di anus Ira, diam tanpa gerakan untuk dapat merasakan sepenuhnya jepitan anus Ira di kontolku akibat kontraksinya lubang anus Ira. ” ooohhhh…Ira……. mas mau keluar……. auuuuccchhhh….. shhhiiiiittttt……. I’m coming …Ira “, teriakku sambil meremas kencang toket Ira. Kudekap Ira dengan kedua lenganku, sedangkan Iwan dengan ritme yang pelan tetap masih mengentot Ira, Ira sudah tidak mampu lagi untuk membuka matanya, bibirnya terkatup menahan rasa nikmat.

Perlahan-lahan kucabut kontolku dari anus Ira dan membiarkan Iwan sambil berdiri meneruskan mengentot Ira Aku duduk di sofa memperhatikan mereka berdua ngentot.Iwan mengangkat Ira ke tempat tidur,dengan posisi kaki Ira terjuntai ke lantai,Iwan berusaha untuk memasukkan kontolnya lagi ke memek Ira.Kontol Iwan yang begitu gede berhasil masuk separuhnya ke memek Ira,dan Ira pasrah menerimanya ketika Iwan menekankan kontolnya sampai masuk seluruhnya."adduhhhhh..." hanya itu yang dapat diucapkan Ira.Gerakan Iwan dalam ngentot Ira tetap stabil,perlahan,tetapi setiap menekan Iwan selalu menekan kontolnya sampai masuk semuanya.

Reaksi dari entotan Iwan ternyata luar biasa sekali,setiap Iwan menekankan kontolnya Ira pasti merintih "Mas Iwannnn....ampun....ampun mas....Ira puas bangeeeetttt-bangeeeeettt", tanpa sadar kontolku berdiri lagi tetapi aku merasa kasihan kepada Ira kalau harus menangani kontolku lagi.Aku mendekat kepada Ira dan dengan halus ku-usap dan kuremas-remas buah dadanya.Remasan-reamsan yang aku lakukan membuat Ira makin merintih,dan rintihan Ira yang semakin keras tersebut merangsang Iwan untuk lebih mempercepat entotannya.

"Mas Iwan...Ira ampun.....Ira mau keluar lagi.....aaaacchhhhhh....Ira keluar......oocchhhh",teriak Ira,dan bersamaan dengan teriakan tersebut kulihat Iwan memperlambat entotannya dan menanamkan seluruh kontolnya dalam-dalam ke memek Ira sambil teriak "Irrrrrr,mas....mau keluar...accchhh adduuhhhhh",badan Iwan meregang tegang menahan nikmat dan beberapa saat kemudian merebahkan badannya memeluk Ira sambil mencium bibir Ira dengan mesranya.Ira tidak bersuara,demikian pula Iwan dan aku,kita masing-masing jalan dengan pikiran dan lamunannya sendiri-sendiri.

Jam 19.00 kita bertiga meninggalkan motel PT,ditengah jalan Ira berkata "...mas Iwan kontolnya ko bisa gede begitu sih...rasanya sampai sekarang masih mengganjal saja di memek Ira" ,Iwan hanya tertawa dan sambil berseloroh menjawab kamu salah Ir,yg gede bukan kontol mas Iwan...tapi memek kamu yang terlalu sempit",kita bertiga tertawa lepas dan sepakat melakukannya lagi......next time.....

http://202.95.10.206/


Kamis, 14 Desember 2023

JANDA BERANAK SATU

http://202.95.10.206/


 Perkenalakan Namaku Rahmat, usiaku saat ini 24 tahun, status ku Saat ini adalah sebagai Mahasiswa. Kalau menurut teman-temanku, aku ini termasuk orang yang ulet dan Mandiri, selain kuliah aku juga bekerja. Disini aku akan menceritakan kisah mesum-ku dengan seorang janda muda dan hot sekali. Awal mula ini bermula pada saat aku jalan-jalan dengan teman-temanku.

Ketika itu aku dan teman-temanku berjalan-jalan di tempat para berkumpulnya kalangan anak muda. Pada saat itu ketika sedang melintas di jalan Tebet aku melihat ada seorang cewek, lalu tanpa berfikir panjang aku menghentikan mobilku, lalu aku-pun menghampirinya dan akhirnya kami-pun berkenalan. Setelah berkenalan, aku-pun tahu nama cewek tersebut adalah Denisa.

Kamipun kemudian mengobrol, setelah beberapa saat kami mengobrol, akupun akhirnya tahu bahwa dia ternyata masih berumur 20 tahun. Gambaran tentang gadis itu seperti ini, tinggi badan sekitar 168 cm, berat bdan 65 kg dan ukuran BH-nya jika aku perkirakan sekitar 34B. Setelah kami selesai mengobrol, akhirnya aku menawarkan untuk mengantar pulang Denisa, dan dia-pun setuju.

Dalam perjalanan pulang kami berbicara tentang hobi, makanan kesukaan, dan lain-lain. Setelah setengah jam perjalanan akhirnya kami-pun sampai dirumah Denisa. Sebelum aku berpamitan pulang aku meminta nomer telefon Denisa, dengan alasan aku ingin komunikasi agar pertemanan kami berlanjut. Singkat cerita pada esok harinya kira-kira pada pukul 09.00 pagi, Denisa menghubungi aku by Phone

“ Pagi Rahmat, ayo bangun jangan tidur terus ? ” ucap salam Denisa padaku,

“ Iya pagi juga, Maaf… ini siapa yah ? ”, tanyaku penasaran.

“ Ihh.. masa kamu lupa sih sama aku, Aku Denisa yang semalam kenalan sama kamu… ” ucapnya mengingatkanku,

“ Oh… Denisa, iya, iya aku ingat, ngomong-ngomong kamu lagi diimana Nih ” tanyaku,

“ Aku lagi di Roxy Nih, hari ini kamu ada acara nggak Mat ? ” ucapnya,

“ Emmmm… aku nggak ada acara deh kayaknya, eMatg kenapa Niss ? ”, jawab-ku.

“ Aku mau ngerepotin kamu, boleh nggak Mat ? ” ucapnya.

“ EMatg mau ngrepotin apa sih Nis, to the point aja deh ”, jawabku.

“ Kamu mau nggak jemput aku ? ”, ucapnya.

“ EMatg kamu diimana, biar aku jemput ? ” tanyaku.

“ Aku lagi di Roxy Nih, jemput yah, jam 10.00 kamu sampai sini ya !!! ”, ucapnya.

“ Oke deh Niss, wait me !!! ”, ucapku.

Singkat cerita setelah aku telefon kami terputus, aku-pun kemudian Mandi, dan langsung meluncur ke arah Roxy. Kira-kira setelah setengah jam perjalanan, akupun sampai di roxy. Disana kami hanya ngobrol sejenak, lalu kami-pun memutuskan untuk pergi. Kemudian kami-pun meNisnggalkan tempat itu.

“ Kita mau kemana Nih Niss ? ”, tanya-ku.

“ Terserah kamu aja deh Mat, aku nurut… ”,

“ Emmm… kemana yah… Oh iya gimana kalau kita main kerumahku aja? gimana, mau nggak Nis ? ” ucapku menawarkan kepada Denisa,

“ Oke deh Mat terserah kamu aja ”, jawabnya.

“ Kamu-kan baru kenal sama aku, emangnya kamu nggak takut apa ? ”, tanya-ku

“ Takut ??? eMatg harus taku apa sama kamu, hhe… ” ucapnya dengan sedikit bercanda.

“ Kamu nggak takut kalau aku perkosa apa ? ” ucapku bercanda.

Tapi dia dengan santainya menjawab, “ Ga usah diperkosa juga mau kok… he… he… ”, sambil melirik kearahku dan mencubit Matja pinggangku.

Kemudian aku bertanya,

“ Bener Nih? ”.

“ Oke… Siapa takut … ” jawabnya dengan beraNis.

Lalu segera kita meluncur ke arah rumahku di bilangan Sudirman yang memang sehari-harinya selalu kosong. Begitu sampai aku lalu mempersilahkan Denisa untuk masuk lalu kami duduk bersebelahan dan aku menggoda dia.

“ Bener Nis kamu nggak takut diperkosa? ”,

Dengan berani Denisa malah menjawab,

“ Mau perkosa aku sekarang? ”, ujarnya sambil membusungkan dadanya yang montok itu.

Aku tidak tahu siapa yang memulai tiba-tiba bibir kami sudah saling bertemu dan saling melumat, dan memainkan lidah nya di mulutku. Tangan kirinya melepas bajuku dan aku tak mau ketinggalan, aku ikut membuka kaos ketatnya itu dan melepas BHnya. Ciumanku menjalar menyusuri leher dan belakang kupingnya.

“ Ahh… eSsss…… terus Bebs… "

Denisa udah mulai meracau tidak jelas saat lidah aku turun ke dadanya diantara kedua bukitnya. Lidahku terus menjalar ke payudaranya namun tidak sampai pada putingnya. Denisa mendesah-desah,

“ Mat isep Mat ayo Mat aku pingin Kamu isep Mat… ”,

Namun aku tidak memperdulikannya dan masih bermain di sekitar putingnya dan turun ke perut sambil perlaha-lahan tanganku membuka celananya dan masih tersisa celana dalamnya. Akhirnya kepalaku ditarik Denisa dan ditempelkannya teteknya ke mulutku.

“ Ayo Mat isep Mat jangan siksa aku Mat… ”,

Akhirnya mulutku menghisap tetek sebelah kirinya sedangkan tangan kanan ku meremas-remas tetek sebelah kanannya.

Ouhhh… Sss…. ahhh…. eSsss…… enak Mat terus sedot yang keras Mat gigit Mat ouhhh… ”, racaunya.

Sambil kusedot teteknya bergantian kiri dan kanan tanganku bergerilya di bagian pangkal pahanya sambil menggosok- gosok klitorsnya dari bagian luar celana dalamnya. Denisa-pun tidak sabar, akhirnya dia membuka celanaku termasuk celana dalamku sehingga mencuatlah torpedoku yang sudah berdiri tegak itu dan Denisa terpana.

“ Gila gede banget Mat punya Kamu… ”,

Dan tanpa dikomando langsung Denisa memasukan kejatananku ke dalam mulutnya yang mungil, terasa penuh sekali mulut itu, Denisa menjilat-jilat ujung kemaluanku terus turun ke bawah sampai selurh batangnya terjilat olehnya.

“ Sss…. ahhh…. enak Niss… terus… Nis ”,

aku pun menahan Nikmat yang luar biasa.
Akhirnya aku berinisiatif dan memutar tubuhku sehingga posisi kami menjadi 69. Sesaat aku menjilati bagian bibir kewanitaan-nya Denisa mendesah.

“ Sss…. ahhh…. enak Mat eSsss…… terus Mat… ”,
Akhirnya Denisa menggelinjang hebat ketika lidahku menyentuh bagian klitorisnya.

“ Ahh… ouh… aku sampai Mat… ”,

Sambil mulutnya terus mengelum kejantanan-ku sedotan Denisa-pun semakin cepat dan kuat pada kejantanan-ku maka aku merasakkan denyut-denyut pada kejantanan-ku.

“ Nis, aku juga mau sampai Nis ahh… ”,

“ Barengan ya… ”

Mendengar itu Denisa makin bernafsu menyedot-nyedot dan menjilati kejantanan-ku dan akhirnya…

“ Aachh… Sss… ahhh… … ”

“ Crottt… Crottt… Crottt… ”

Akhirnya kejantanan-ku menyemprotkan air mani dalam mulut Denisa dan dia menelan semuanya sehingga kamipun keluar secara bersamaan. Akhirnya Denisa-pun menggelimpang disampingku setelah menjilati seluruh kejantanan-ku hingga bersih.

“ Makasih ya Mat aku dah lama nggak ngerasain klimaks sejak suami aku kabur… ”, kata Denisa

“ Emang suami kamu kemana? ”,

“ Nggak tau tiba-tiba dia menghilang setelah aku ngelahirin anak aku ”,

“ Lho… kamu udah punya anak? ”,

“ Iya Mat.. anakku udah umur 1 tahun, Mat ”,

Kemudian Denisa memeluk aku dengan eratnya. Lalu dia mendongakkan kepalanya ke arah aku, lalu aku cium bibirnya lembut dia-pun membalasnya tapi lama-kelamaan ciuman itu berubah menjadi ciuman penuh nafsu. Kemudian Denisa memegang kemaluan aku yang masih terbuka dan meremas-remasnya sehingga secara otomatis torpedo-ku langsung berdiri dan mengeras.

Kemudian Denisa menaiki tubuh aku lalu menjilati habis seluruh tubuh aku mulai dari mulut hingga ujung kaki.

“ Sss… ahhh… … ”, desahku sejalan dengan jilatan di tubuhku.

Kemudian Denisa mengulum kejantanan-ku terlihat jelas dari atas bagaiMata kejantanan-ku keluar masuk mulutnya yang mungil itu.

“ Ah. Ssss…… enak Bebs terus sedot Bebs… Sss… ahhh… ouhhh… ”, desahanku semakin mengeras.

Lalu kuputar tubuhku sehingga posisi 69 dengan Denisa diatas tubuhku lalu aku menjilati kewanitaan Denisa dan aku hisap klitoris Denisa.

“ Ahh… enak… sss ahhh.. terus Bebs, aku Bebs…. kamu Sss… ahhh… ouhh… ”, desah Denisa.

Kemudian Denisa memutar tubuhnya kembali dan dia memegang torpedo-ku yang sudah siap tempur itu, dipaskannya ke liang kewanitaan- setelah pas perlahan-lahan diturunkannya pantat Denisa. Sehingga perlahan-lahan masuklah kejantanan- aku ke liang senggama Denisa

“ Aow… Ssss…… ohh… geede banget sih punya kamu yang ”, lirih Denisa.

“ Punya kamu juga sempit banget Yang, enak… Sss…. ahhh…. ”, kataku.

Perlahan-lahan aku tekan terus kejantanan-ku ke dalam kewanitaan-nya yang sempit itu. Akhirnya setelah amblas semuanya Denisa mulai mengerakan pinggulnya naik turun sehingga membuat kejantanan- aku seperti disedot-sedot. Denisa berada diatasku sekitar 15 menit sebelum akhirnya dia mengerang.

“ Ahh… Bebs aku keluar, ahhhhhhhhh… ”, racaunya.

Setelah itu tubuh dia melemas dan memeluk aku namun karena aku sendiri juga mengejar puncak ku maka langsung kubalik tubuhnya tanpa melepas kejantananku yang ada didalam kewanitaannya.Setelah aku berada diatasnya maka langsung ku genjot Denisa dari atas terus menerus hampir kurang lebih 20 menit hingga akhirnya Denisa mengalami klimaks yang ketiga kali dalam waktu yang singkat ini.

"Ahh...Bebs aku keluar lagi Bebs ahh..." Desah Denisa.

"Kamu lama banget sih Bebs",desah Denisa sambil terus menggoyangkan pinggulnya memutar.

"Ahh...Ouh...terus Bebs Ssss...Ahhh....enak Bebs terus....",racaunya.

"Iya aku juga enak Bebs terus Bebs ahh...enak Bebs mentok banget Sss...ahhh...".racauku tak kalah hebatnya.

Akhirnya setelah aku menggenjot Denisa selama kurang lebih 40 menit aku merasakan seperti ada yang mendesak ingin keluar dari bagian kejantananku.

"Bebs,aku mau keluar Bebs",

"Mau di dalam atau diluar Bebs".kataku.

“ Bentar Bebs aku juga mau keluar lagi ahh… ”, desah Denisa.

“ Di dalem aja Bebs biar aku tambah puas ”, desah Denisa lagi.

“ Ahh… Ssss…… Bebs aku keluar Bebs ahh… ”, racauku

“ Barengan Bebs aku juga sampai Sss…. ahhh…. ahh… oh… ”, desah Denisa.

“ Ahh… Bebs aku keluar Bebs ahh… Ssss…… ohh… ”, desahku.

“ Aahh ”, menyemprotlah air maniku sebanyak 9 kali.

“ Emmhh… ”, saat itu juga si Denisa mengalami klimaks.

“ Makasih ya Bebs ”, kata Denisa sambil mencium bibirku mesra.

Setelah itu kami langsung membersihkan diri dikamar mandi dan didalam kamar mandi pun kami sempat main lagi ketika kami saling membersihkan punya pasangan kami masing-masing tiba-tiba Denisa jongkok dan mengulum punyaku kembali dan au dalam posisi berdiri mencoba menahan nikmatnya.Namun aku tidak tahan menahan gejolak yang ada maka aku duduk di ws dan Denisa duduk diatasku dengan posisi menghadapku dan dia memasukkan kembali kejantanannya kedalam kewanitaannya.

“ Bless… ahh… Ssss…… enak Bebs ahh… ”, racaunya mulai meNikmati permainan.

Namun setelah 15 menit aku merasa bosan dengan posisi seperti itu maka aku suruh memutar tubuhnya membelakangi aku dan aku angkat perlahan tanpa melepas kejantananku dan aku suruh Denisa menungging dengan berpegangan pada tepian bak mandi dan ketika dia menungging langsung aku genjot maju mundur sambil meremas-remas payudaranya yang mengayun-ayun.

"Sss...ahhh...Mat aku mau keluar mat....",desahnya.

"Mat,ahhh...."terasa lendir kasin Denisa kembali membasahi kejantananku.

Karena kondisi Denisa yang lemas maka aku memutuskan untuk melepaskan kejantananku dan Denisa melanjutkannya dengan mengulum kejantananku hingga akhirnya....

"Nis aku mau keluar Bebs...Sss...ahhh....",sambil kutekan dalam-dalam kepalanya ke arah kejantananku sehingga terlihat kejantananku amblas semua ke mulutnya yang mungil itu.

Dan ketika Denisa menyedot kejantananku maka....

“ Sss…. ahhh…. Nis… ”,

Dan pada akhirnya aku semprotkan seluruh air maniku ke mulut Denisa dan aku lihat Denisa menelan semua air maniku tanpa ada yang tumpah dari mulutnya bahkan dia membersihkan kejantananku dengan menjilati sisa-sisa seluruh air mani yang ada.

Setelah itu kami saling membersihkan tubuh kami masing-masing dan kami kembali ke kamar dengan tubuh yang sama-sama telanjang bulat dan kami tiduran sambil berpelukan tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh kami dan kami saling mencium dan meraba serta ngobrol-ngobrol sejenak.

Tanpa terasa kami sudah berada dirumahku hampir selama 4 jam.Maka akhirnya kami mengenakan baju kami masing-masing dan setelah itu aku menghantarkan Denisa pulang ke kostsannya di daerah Roxy dan berjanji untuk saling menghubungi.Kami masih sering berhubungan dan melakukan hubungan intim.

http://202.95.10.206/


Rabu, 13 Desember 2023

2 PERAWAN BERSAUDARA

http://202.95.10.206/

 Kisah ini bisa terjadi ketika dika berkunjung dikos pacarnya yang bernama Lidya. Karena ketika itu mereka hanya berdua dikosan Lidya, maka terjadilah hubungan sex antara mereka berdua.

Saking asiknya mereka melakukan hubungan sex, tidak diduga kakak dari Lidya datang dan mempergoki mereka yang sedang berhubungan sex. Singkat cerita kakak Lidya akhirnya-pun terjerat rayuan oleh dika dan merekapun melakukan hubungan sex threesome.

Sebut saja namaku Dika, aku akan membagikan cerita sex-ku yang pastinya seru dan dijamin bikin para pembaca sekalian Horny, hhe. Usiaku sekrang 30 tahun, aku Pria berkulit putih bersih, berpostur tubuh biasa ( tidak kurus dan tidak gemuk ). Cerita sex ini adalah pengalaman pribadiku. Ketika aku kuliah di Solo aku mempunyai pacar yang berasal dari Jambi, dia bernama Lidya ( nama samaran). Aku memanggilnya dengan panggilan sayang Beby.

Saat itu dia masih sekolah di salah 1 SMU di Yogyakarta. Sebenarnya Lidya ini anaknya lugu dan baik hati. Namun dibalik keluguan Lidya itu, dia mempunyai nafsu sex yang luar biasa. Ketika itu setiap weekend aku selalu menyempatkan untuk mengunjungi Beby di kos-nya. Sebenarnya Kos-kosan Beby ini mempunyai aturan yang cukup ketat, soalnya kos-kosan Beby ini adalah kos khusus putri. Aturan kunjungan tamu pada siang hari dibatasi jam 09.00-12.00 dan lanjut sampai 16.00 s/d 21.00.

Pada hari minggu saat aku ke berkunjung kekosan Beby waktu menunjukan pukul 11.00, secara aturan aku hanya mempunyai waktu 1 jam di Kosannya dong. Walaupun ketat aturannya tapi teman yang bermain boleh masuk ke kamar dengan catatan pintu tidak boleh ditutup rapat rapat. Waktu 1 jam itu aku manfaatkan dengan baik untuk mencumbunya. C

Bahkan aku menjelajahi sekujur tubuhnya dari ujung rambut sampai kakinya, kami saling bergumul bak berkelahi saja. Kebetulan tempat tidurnya tepat di belakang pintu kamar. Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 1 siang, terpaksa kami hentikan permainan yang tanggung itu. Dan dengan berat hati kami berbenah ruangan yang sudah seperti kapal pecah.

“ Mas Dika ke Kosnya Toni ya? ” tanya dia sambil membetulkan kancing bajunya.

“ Iya Beb, emang kamu mau ikut ? ” tanyaku.

“ Nggak ah Mas, Cuacanya panas banget soalnya, ” jawabnya,

Kemudian sejenak kami saling mepandang seolah tidak terima dengan perpisahaan yang sesaat itu, dan tiba-tiba Beby-pun berkata,

“ Emmm… Mendingan Mas nggk usah ke kos Toni deh Mas, Mending kita bobok siang bareng disini aja, gimana ??? ” pintanya,

“ Emm… gimana ya… kan ketat disini aturanya ? ”

“ Udah kita cuek aja Mas, kita kunci aja kamar dari dalam, biar Ibu Kos gak tahu! anggap aja Beby lagi tidur-kan beres? ” ucapnya,

“ Ha… Gila lu Beb ! ” kataku pendek.

“ Mas Dika kan juga capek baru dari Solo, ntar di Kos Mas Toni gak bisa istirahat, paling juga bengong! ”

Aku terdiam sejenak, benar juga yah ( pikirku).

“ Benar nih gak takut sama Ibu kos? ”

“ Siapa takut… ”

“ Okelah, tapi ntar aku tak ke kamar mandi sebentar ”

Sepulang dari kamar mandi kulihat dia udah ganti pakaian tidur dengan lengan terlihat mulus, kuning kecoklat coklatan.

“ Beby tutup pintunya ya Mas… ” 

“ Hemmm… ”

Kubaringkan badanku di kasur yang empuk, dan dia di sampingku sambil memelukku seolah tak mau kehilangan aku.

“ Aduh… ” tiba tiba aja dia bergumam.

“ Ada apa? ”

“ Kurang ajar nih semut gigit paha Beby ” ujarnya sambil menyingkap daster bawahnya.

“ Wah bener kurang ajar tuh semut gua aja belum pernah gigit paha Beby kok dia udah duluan… ”

“ Emang mau gigit, tapi abis gigit mesti mati ya… Hi… Hi… ”

“ Tu kan Mas, jadi merah… Emang kurang ajar semut itu! ”

“ Sini Mas Dika cium biar sembuh… ” jawabku layaknya orang pacaran yang sok pahlawan.

“ Gombal… ”

Sambil iseng aku lihat pahanya yang digit semut itu dan, mantap… Mulus juga nih paha batinku. Aku usap paha itu dengan lembut beberapa kali, dan tiba tiba saja aku cium paha itu.

“ Iihh geli Mas… ” Suara itu membuat ku birahi!

“ Geli apa enak? ” bisikku, tanganku mulai menggerayangi buah dadanya.

Dia diam saja, tanganku mulai kuselipkan dibalik bajunya dan menggerayangi pentilnya yang sudah mulai mengeras. Sementara tangan kiriku mulai menyelinap dibalik celana dalamnya dan kugesek gesek kan pada Kewanitaan-nya.

Kusingkapkan dasternya keatas sehingga terlihat jelas gundukan Kewanitaannya di balik celana putihnya. Dia diam saja. Sedikit demi sedikit mulai aku tarik celana dalamnya ke bawah.

“ Ayo terus kalau berani… ” tiba tiba aja dia berkata, aku sempat kaget dengan celetukannya itu.

Dalam sekejap saja sudah aku telanjangi dia, mulus! Tanpa banyak acara lagi aku juga ikut telanjang, aku gesek gesekkan Kejantananku ke Kewanitaan-nya. Nikmat rasanya, tapi aku tak berpikir yang lain cukup gesek-gesek saja.
Sambil bercanda dia bilang,

“ Ayo kalau berani dimasukkan Mas ”.

“ Gila kamu… ”

“ Hi… Hi… Takut ya… ”

“ Emang kenapa takut? ”

“ Coba aja… ”

Aku tahu dia cuma bercanda karena selama ini kita pacaran memang sangat berhati hati. Tapi dia terus mengejekku… Akhirnya tergoda juga aku. Aku masukkan helm Kejantananku ke Kewanitaannya yang jelas sudah basah kuyup, tapi aku masih ragu. Tapi terasa sangat hangat dan luar biasa… Aku masukan sedikit lagi dan hampir separuh Kejantananku sudah masuk.

“ Mas jangan… Ingat ya… Jangan… ” katanya

“ Kenapa… Kamu takut ya… ”

“ Jangan Mas, keluarkan ” pintanya pelan.

Aku terus menggesek gesekannya, nikmat rasanya! Tiba tiba saja dia menggeserkan pantatnya ke samping dan mendorong pahaku. Kejantananku terlepas, kami saling berpandangan sejenak.

“ Mulai nakal ya? ”

“ Habis ditantang sih… ”

Dia mencium lembut bibirku, aku balas dengan lembut dan kami saling berpelukkan erat, aku ciumi leher dan telinganya, dia mulai menggeliat aku terus menyerangnya perlahan lahan aku cumbu buah dadanya dan terus aku merayap ke bawah sampai Kewanitaan-nya.

Bau anyir yang merangsang keluar dari Kewanitaan nya, aku jilati Kewanitaannya, dia menggeliat nikmat, matanya terpejam. Aku semakin rakus melahapnya dan aku masukkan lidahku ke dalam Kewanitaannya. Dia menggeliat.

“ Uuuhhhh… Enak Mas ”, Aku tambah semangat.

“ Terus Mas… Enak… ”

Aku lepas mulutku dan aku ganti dengan Kejantananku. Nafsu besar dan nikmat yang aku rasakan membuat ku tak sabar memasukkan Kejantananku.

“ Aduh… Pelan pelan Mas ”

“ Ya… ”

Separuh Kejantananku sudah masuk, tapi susah sekali masuk lebih dalam. Aku tarik sedikit masuk lagi, mudur masuk, Mundur, Masuk tak terasa hampir masuk semua Kejantananku ke Kewanitaan-nya. Aku remas buah dadanya sambil aku ciumi lehernya, dia terlihat merem melek merasakan nikmatnya Kejantananku. Tiba tiba saja ada yang menarik Kejantananku dari dalam Kewanitaannya dan nikmat sekali…

“ Akh… Enak sekali sayang… ”

“ Tekan Mas… Tekan lagi… Pelan pelan… ”

Aku merasakan Kejantananku keras dan terasa membesar didalam Kewanitaan Beby, aku sodokkan Kejantananku dengan pelan tapi pasti, dan semakin terasa ada yang menarik narik Kejantananku di dalam Kewanitaan.

Aaaahhhh… Sakit Mas… Enak Mas… Terus… Terus… ”

Erangan itu membuat aku semakin mengencangkan pelukanku terhadap dia, aku peluk dia erat-erat dan dia juga memelukku erat sekali sambil menahan sakit tapi enak…

“ Uuuhhh… ” desis dari mulutnya sambil mengejang sekujur tubuhnya.

“ Ehmmhh… ” badanku juga terasa mengejang nikmat sekali sperma ku kelar dengan deras memasuki Kewanitaannya.

Terasa hangat Kejantananku, nikmat dan tak terucapkan dengan kata kata hanya erangan nikmat dari mulut kami berdua. Tiba tiba aku merasakan cairan hangat merampat di pahaku, aku terkejut bukan main. Aku tarik Kejantananku dari Kewanitaan Beby. Mataku terbelalak melihat cairan itu. Darah!

“ Beb… ”

“ Mas… Apa yang kita lakukan? ” Pandangannya juga nampak kaget.

“ Maaf Beb… ” kataku.

Tiba tiba saja Beby memelukku erat erat.

“ Beby sayang Mas Dika ”

“ Mas Dika juga sayang Beby ”

Aku rebahkan dia di kasur yang empuk, kami saling berpandangan.

“ Beby gak menyesal kok Mas, Beby senang ”, Ah, lega rasanya mendengar kata kata itu.

Tok… Tok… Tiba tiba saja pintu di ketok! Kami kaget bukan main, bingung mau apa.

“ Beb… Buka… Tidur ya… ”

Kami tak bergerak cuma saling pandang, pelan pelan kami mengambil baju masing masing.

“ Itu Teteh ”

“ Diam aja Mas, pura-pura tidur gak dengar! ”

“ Beb, Teteh pinjem hairdryer ”

Badan ini rasanya panas dingin, kami tidak berani memakai baju karena takut berisik.

“ Ceklek… ”

Tiba-tiba saja pintu terbuka, ternyata Teteh punya juga kunci kamar Kos Beby yang memang berdampingan. Rasanya dunia mau runtuh saat itu.

“ Beb… Mas… ”

Teteh seolah tak percaya apa yang dilihatnya. Cepat cepat Teteh masuk dan mengunci kamar Beby, dan Teteh siap mengadili kami berdua yang masih telanjang.

“ Apa apaan ini? ” Sambil melirik tempat tidur yang berantakan dan ada noda darah keperawanan Beby.

“ Teh… Maaf kan saya Teh ” ucapku pelan. 

“ Saya yang bersalah Teh, bukan Beby ”

“ Kenapa Mas Dika lakukan? Teteh udah percaya sekali ama Mas Dika! ” sambil meneteskan buliran air mata kekecewaan.

“ Maaf Teh… ”

Tiba tiba saja Teteh memelukku yang masih telanjang! dan Kejantananku menyentuh tubuhnya yang lebih kecil dari Beby. Pelukkan erat Teteh membuat Kejantananku berdiri lagi, dan aku bingung.

“ Celaka nih, tegang lagi ”

Beby pun ikut memeluk kami yang masih berpelukkan, buah dada Beby membuat aku tambah merangsang. Aku beranikan mencium bawah telinga Teteh yang masih terisak di pelukkanku. Harum juga karena Teteh memang baru selesai mandi. AKu tambah terangsang dan aku ciumi leher Teteh. Sedikit aku merasakan gerakan Teteh yang ternyata dia juga terangsang dengan ciumanku.

ditambah posisi telanjangku dan Kejantananku yang menempel di sekitar pusar Teteh. Aku coba kencangkan pelukanku terhadap Teteh, sementara aku ganti mencium Beby yang juga memeluk Teteh, Beby menyabut ciumanku dengan lahapnya sementara Teteh yang ada dalam pelukan kami berdua pada posisi ditengah karena memang Beby memeluk Teteh dari belakang dan saya dari depan.

Tak ayal Teteh cuma menggeliat diantara kami, tanganku turun kebawah ke arah pantat Beby yang tepat dibelakang Teteh. Aku tarik pantat Beby ke depan sehingga mendorong tubuh Teteh lebih merapat ketubuhku dan menjepit Kejantananku. Aku goyangkan pantat Beby perlahan lahan dengan harapan badan Teteh juga ikut bergoyang, dan harapanku itu terpenuhi.

Badan Teteh bergoyang menggesek gesek Kejantananku, tangannya bertambah erat memelukku. Tiba tiba saja Mulut Teteh mulai menyerang leherku, rupanya dia juga gak tahan melihat aku dan Beby semangat berciuman. Tanganku mulai berani meraba buah dada Teteh dan Teteh tidak menolak bahkan seolah olah menikmatinya.

Mata Beby memandangku dengan sorot tajam seolah melarang aku meraba kakaknya itu tapi aku pura-pura tidak melihat. Perlahan tanganku aku turunkan dan meraba Kewanitaan Beby dengan tangan kanan, dan tangan kiriku mulai merayap dibalik CD Teteh. Aku lihat Beby menikmati tanganku yang sudah meremas Kewanitaan nya, dia terlihat memejamkan matanya.

“ Wah kesempatan bagus nih untukku ” batinku,

Kewanitaan Teteh pun tak lepas dari tangan kiriku dan Teteh juga menikmatinya. Teteh sedikit melorotkan badannya dan mencium pentil susuku yang kecil dan dia terus bergerak ke bawah sambil meremas Kejantananku.

Dan sesaat Teteh sudah sibuk dengan mulutnya menikmati Kejantananku. Teteh mendorong badanku hingga aku terjatuh di spring bed, Beby pun mendahului Tetehnya memegang Kejantananku seolah dia tak rela Kejantananku di jamah Tetehnya.

Beby langsung memasukkan Kejantananku kedalam Kewanitaannya yang sudah basah dan sedikit noda darah masih ada, sementara Teteh harus puas melahap mulutku. Beby begitu semangat mengenjot Kejantananku dengan gerakan naik turun sambil mengerang kenikmatan.

“ Ouhh… Ahhhh… ”

Beby mengeluh sambil badanya mengejang, rupanya dia sudah keluar lagi.
Teteh yang melihat Beby sudah klimaks memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil posisi mengarahkan mulutnya ke Kejantananku dan Kewanitaannya diarahkan ke mulutku, ketika itu posisiku dan posisi Teteh saling berlawanan.

Kaki Teteh menjepit kepalaku sehingga aku dengan jelas melihat Kewanitaan Teteh yang dipenuhi rambut tipis disekelilingnya. Sementara Beby ada disamping kami berdua sambil meremas remas sendiri buah dadanya. Aku jilati Kewanitaan Teteh yang masih wangi karena habis mandi, aku masukan lidahku menyentuh dalam Kewanitaannya dan Teteh menikmatinya.

“ Enak Mas… Terus… ”

Hampir saja aku tidak bisa bernafas karena Teteh menekankan Kewanitaannya ke wajahku, aku dorong sedikit pantatnya supaya aku bisa bernafas. Aku balikkan badan Teteh, sehingga saat ini posisiku diatas Teteh.

Aku tidak mau berlama lama melakukan oral sama Teteh, langsung saja aku masukkan Kejantananku ke Kewanitaan Teteh yang ternyata juga cukup kecil buat Kejantananku. Teteh agak kesakitan tapi tidak protes.

“ Uhhh… Ssss… Aaaahhh… ”

Akhirnya Kejantananku bisa masuk hampir semuanya, dan Teteh merasa kesakitan dan menggeser sedikit pantatnya kesamping tapi tetap aku buru ke samping sambil sedikit menggoyangnya.

Kedua kaki Teteh diangkat menjepit pantatku seolah-olah dia ingin memasukkan Kejantananku lebih dalam lagi, aku berusaha memasukkan pelan pelan dan agaknya lebih lancar karena Kewanitaan Teteh sudah basah kuyup. Kaki Teteh menjepitku tambah kencang dan aku juga coba peluk Teteh lebih kencang.

“ Sssss…. Aaahhh… ”

Teteh melenguh dan nafasnya tersengal-sengal, ternyata dia mengalami puncak kenikmatan, aku rasakan badannya mengejang dan jepitan kakinya membuatku tak bisa bernafas tapi aku biarkan dia menikmati kenikmatan itu.

Sedikit demi sedikit jepitan kaki dan pelukan Teteh mulai lepas, giliranku sekarang untuk menikmati kenikmatan bersama Teteh. Aku balikkan badan Teteh dan aku masukkan Kejantananku dari belakang dengan gaya anjing aku coblos Kewanitaan Teteh.

So wow… sungguh nikmat sekali ternyata dengan gaya ini, aku menikmati sekali gaya ini. Kejantananku keluar masuk ke Kewanitaan Teteh seolah tak ingin berhenti apalagi diiring desahan Teteh yang pelan tapi sangat membuatku bernafsu. Hampir lima menit Kejantananku keluar masuk ke Kewanitaan Teteh dan akhirnya,

“ Aaahhh… Nikmat Teh… ” badankupun mengejang nikmat,

Aku peluk Teteh dari belakang sambil menikmati klimaksku.Kejantananku terasa membesar saat itu dan aku coba masukkan lebih dalam kejantananku ke kewanitaan Teteh. Tiba tiba saja terdengar suara seperti air tumpah.Aku kaget tapi bersamaan suara itu kenikmatan yang jauh lebih nikmat dari sebelumnya! Aku kaget sekali saat aku rasakan ada air hangat mengalir di antara kejantananku.

"Jangan jangan..."

Cepat cepat aku keluarkan kejantananku dari kewanitaan Teteh,hah...Benar dugaanku. Darah! Ternyata Teteh juga masih perawan! berarti dalam 3 jam aku dapat 2 perawan! Kakak Adik lagi.

"Hebat!" dalam batinku.Ternyata aku laki laki paling beruntung dapat 2 perawan sekaligus!

Tak kusadari aku lihat Beby disampingku meneteskan air mata dan memejamkan matanya yang sudah sembab! Aku baru sadar ternyata adeganku dengan Teteh dilihat tanpa sensor oleh Beby! Pacarku! Dan adegan itu aku lakukan dengan kakaknya!Teteh!Saat itu aku gak tahu harus berbuat apa!Aku hanya memeluk Beby dan Teteh keluar kamar meninggalkan kami tanpa sepatah katapun.

Hari hari berikutnya aku selalu membagi spermaku untuk mereka berdua Beby dan Teteh,tapi saat itu aku selalu beranggapan Beby pacarku dan Teteh adalah selingkuhanku!Semua ini aku jalani dari tahun 2012 sampai2013.Karena sejak tahun 2013 kami putus.

Saat ini Beby dan Teteh sudah menikah,demikian juga dengan aku.Beby dapat suami orang Magelang dan Teteh dapat Tetangganya di Palembang.Walaupun begitu Aku masih sering melakukan sex by phone dengan Beby paling tidak seminggu sekali dan sex hotel sebulan sekali.Kami masih bisa menikmatinya.

http://202.95.10.206/


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,