Senin, 23 Desember 2019

Aku Bercinta Dengan Teman SMA Ku Dulu



Diiringi Alunan Lagu Kami Merajut Cinta

Lagu “My Heart Will Go On” terdengar mengalun syahdu. Lagu yang populer karenai film Titanic yang dibintangi Leonardo Di Caprio dan Kate Winslet, bagiku justru merangsang ingatan pada sepenggal kenangan indah bersama Yuliani, mantan kekasihku saat masih di bangku SMA. Soalnya, kisah percintaan kami yang bersaput buih-buih birahi, bukan sebuah“Kisah Kasih di Sekolah,”tapi kisah cinta dari dua orang dewasa yang sudah memiliki pasangan masing-masing.

Sebut saja namaku Herjuno, biasa dipanggil“Jun.” Sudah 10 tahun aku bekerja di kantor pusat salah satu BUMN ternama di negeri ini. Yanti, isteriku yang jadi guru di salah satu SMU Negeri, cukup membantu kelancaran karirku, sehingga aku dapat menduduki jabatan yang lumayan. Kami sudah dikaruniai 2 anakmasing-masing berusia 11 dan 15 tahun. Awalnya, aku bertugas di bidang hubungan masyarakat, kini aku ditempatkan pada bidang pengembangan sumber daya manusia, yakni menangani pelatihan pegawai baru atau pegawai lama yang mendapat promosi ke jenjang jabatan yang lebih tinggi. Agen BandarQ

Aku berkomitmen di pekerjaan akan selalu bersikap profesional, tidak mau melibatkan diri pada hal-hal di luar tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan. Tapi entah kenapa,komitmen itu akhirnya saya langgar sendiri. Ini bermula dari masuknya sebuah pesan pendek (SMS) ke ponselku.

“Mas Jun, aku akan ikut training di kantor pusat. Aku mendapat promosi jabatan darii cabang Jateng. Kala boleh aku besok menemui mas di kantor. Yuliani,” demikian bunyi pesan pendek itu.

Aku tersentak kaget. Yuliani ? Yuliani, gadis cantikyang pernah menjadi kekasihku, ketika kami masih di SMA di kotaSolo ? Lalu, bagaimana keadaannya sekarang? Apakah masih seperti dulu ?

Dugaanku ternyata benar. Keesokan hari yang datang menemuiku adalah Yuliani, biasa dipanggil “Ani.” Dia dulu adik kelasku di SMA, aku kelas 3 dia kelas 1. Dan setelah tamat kuliah di Yogya, ia kerja di BUMN yang sama denganku. Ia bertugas di kantor cabang Jawa Tengah, dan dalam beberapa hari akan ikut pelatihan di kantor pusat untuk promosi jabatan yang lebih tinggi.

Yuliani, kendati usianya sudah kepala 3, tapi penampilannya tidak banyak berubah. Tampilan fisiknya masih cantik, tubuhnya padat berisi, berwajah agak indo dan kulitnya putih mulus. Dia gadis idamanku, ketika pertama kali mengenal apa yang disebut asmara.

Bagiku, kehadiran Yuliani membangkitkan kenangan masa lalu. Kerinduan terpendam, seakan kembali bangkit dan menghanyutkan emosiku. Dari bahasa tubuhnya, tampaknya Ani juga memendam perasaan yang sama. Aku tahu, dilubuk hatinya paling dalam, Ani pun merindukanku. Beberapa kali aku intipi bola matanya yang indah menatapku dengan malu-malu. Namun karena di kantor, sebisa mungkin aku berusahamenjaga sikap. Agen AduQ

Kami pun larut dalam obrolan panjang lebar, terutama mengenai pelatihan yang akan diikuti Ani selama 1 bulan di Jakarta. Dan tak terasa, hari sudah sore menjelang malam. Karena Ani datang ke kantorku dengan taksi, maka aku menyatakan siap mengantarnya pulang, dan ia langsung mengiyakannya.

Pukul 19.30kami meninggalkan kantorku menuju kawasan Cinere, tempat Yuliani menginap. Di perjalanan, obrolan kami makin berkembang. Mungkin karena sudah merasa akrab, Ani berani menceritakan soal diri dan keluarganya. “Aku menikah dengan pria pilihan orang tuaku. Kami sudah memiliki 2 orang putera yang masih kecil. Tapi, hubunganku dengan suami sudah tak harmonis, sejak ia kawin lagi. Memang, kami masih serumah, tapi ... ya gitulah, ‘ kata Ani seraya menarik nafas panjang.

Kegetiran terlihat menghias wajahnya. Entah kenapa, spontan aku jatuh iba, seakan aku ingin mengobati luka dihatinya. Laju kendaraan ku perlambat, kemudian aku raih tangan dankuremas jari-jarinya yang halus mulus. Ani diam saja, saat aku mendaratkan kecupan di pipinya. Alunan lagu “My Broken Souvenir”dari kaset semakin membangkitkan kenangan lama.

Agaknya, kami sudah tak dapat menyembunyikan kerinduan masing-masing. Karena itu, sepanjang kami bermesraan. Bukan hanya jari jemari yang bermain, tapi ciumanku mulai merapak ke wilayah mata, leher, dan juga bibirnya. Sedangkan tanganku juga mulainakal, merapak ke paha Ani yang hanya dibalut dengan rok mini. Kuelus paha dan betis mulusnya yang jenjang. Dan, ... Ani seakan menikmati permainan ini. Rasanya, apa yang kami pernah rasakan 15 tahun silam saat masih di SMA terulang kembali. Namun, sayangnya tak lama lagi kami tiba ditujuan, gejolak asmara yang kian mendidih terpaksa sementara ditunda dulu.

Keesokan hari, sekitarpukul 09.00 ada SMS masuk ke ponselku. PengirimnyaYuliani. “Ternyata Mas Jun masih seperti dulu.. “I miss U, Mas Jun.” Yuliani,” demikian pesan singkat itu. Ku balas SMSnya juga dengan SMS. Kukatakan aku juga sulit melupakannya. Aku merasa senang dengan menerima SMSnya. “Dearest Ani, thank you for your massage this morning. It make me fresh and happy,” demikian SMS ku ke Yuliani.

Sejak itu pula, kami selalu telpon-telponan. Dari sekedar bercanda, hingga saling curhat. Sesekali aku menggodanya dengan jurus-jurus rayuan maut. Tapi, sebaliknya, Yuliani justru balik menggodaku dengan kata-kata yang merangsang kelaki-lakianku.

Seminggu menjelang akhir masa pelatihan, Yuliani minta bertemu 4 mata, dan tempatnya bukan di kantor. Kusanggupi permintaannya, waktunya hari Sabtu karena hari libur dan tempatnya di salah satu hotel di bilangan Senayan. Nah.. pada hari itu, sambil ditemani segelas minuman ringan, kutunggu kehadiran Yuliani di restoran hotel itu. Dan tepat pukul 10.30, Yuliani muncul di hadapanku. Ia memakai baju santai, kemeja warna pink, dipadu rok warna gelap sebatas lutut. Sedikit polesan make up menghias wajahnya sehingga kecantikannya tampak alami. Aku terpesona memandangnya. Agen Poker

"Apa kabar, Mas ? I miss you, I loving you. Aku tresno karo mas Jun" suara lembut Yuliani membuyarkan lamunanku. Bersamaan dengan itu, cup… cup.... cup, ciuman mendarat di pipi kanan dan kiri, dan berakhir di bibirku.



“Kamu cantik, sayangku. “U always in my mind and my heart,” kataku.

Mendengar pujianku, Ani tersipu, dan langsung duduk di sampingku. Ia kemudian memesan juice melon, dan kami ngobrol dengan mesra. Pun demikian, pandangan mata dan bahasa tubuh kamu berdua seakan tak bisa menyembunyikan gejolak bathin yang kian membara.

"Ke kamar, yuk. I love U so much," bisikku Ajakanku bersambut kerlingan mata nan menggoda dari Ani, dengan bergandengan tangan kami melangkah menuju kamar. Tapi setiba di kamar, Ani tampak agak gugup. Mungkin ada rasa bersalah, karena ia telah berkhianat pada suami, atau.. aku tak tahu. Karena itu, aku sengaja tidak menyinggung persoalan keluarganya. Bagiku, yang penting happy bersama Ani.

Untuk mencairkan suasana, ku putar CD lagu-lagu nostalgia, yang sempat hit disaat kami masih di SMA, dan setelah mengambil minuman kaleng, kutuntun Ani dudukdi sofa, di samping tempat tidur.

Dengan obrolan ringan diselingi canda ria, suasana pun mencair.Dan setelah Ani tampak sudah bisa bersikap santai, baru kusentuh tangannya. Awalnya, Ani tidak bereaksi, tapi lama kelamaan ia pun melakukan hal yang sama. Kini aku semakin agresif. Ku cium rambutnya, Lalu merambat ke dahi, pipi, bibir hingga ke berbagai bagian tubuhnya. Yuliani juga tak kalah agresifnya. Ia membalas cumbuanku, sehingga tanpa sadar kami sudah di atas ranjang dengan penuh gairah.

Pun demikian, aku tidak ingin segera menuntaskan permainan ini. Aku ingin memberikan sesuatu yang surprise bagi Ani, karena itu sengaja mengulur-ulur tempo permainan. Sebagai bukti kerinduanku padanya, aku ingin menciptakan pengalaman bercinta yang indah untuk Yuliani. Agen DominoQQ

Ku ambil CD koleksi lagu-lagu lama yang bernada syahdu. Dengan iringan lagu “Love Me Tender,” ku peluk tubuhnya dan kuajak dia berdansa, tentu dengan baju yang sudah acak-acakan. Sambil berdansa, kucium lehernya, kulumat bibirnya, sementara tanganku terus bergerilya. Kami semakin larut dalam percintaan, hingga tanpa sadar, kami berdansa sudah dalam keadaan tanpa busana.

Tarikan nafas Yuliani, kian memburu, ia semakin agresif mencumbuku.Tapi, aku tetap mengulur waktu, biar foreplaynya lebih mantap. Ini semata-mata agar Yuliani dapat merasakan kepuasan yang prima.Setelah gelora asmara kian membludak tak terkendali, kutuntun dia ke atas ranjang, dan kami melakukan hubungan badan.

Yuliani tampak sangat menikmati permainan cinta bersamaku. Dan rasa nikmat dan bahagia juga merayap ke seluruh tubuhku. Aku bangga karena aku sudah memberikan sesuatu yang terbaik untuk Ani.

Hari itu, kami melakukan adegan percintaan hingga dua babak. Dengan berbagai pose, kami lakukan eksplorasi demi mendapatkan kenikmatan yang maksimal. Yuliani dengan wajah berbinar-binar mengaku sangat puas, dan berharap dapat mengulang kembali permainan ini sebelum ia balik ke Solo.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,