Sabtu, 15 Juli 2023

RAHASIA YANG AKAN TERUS KUSIMPAN


http://202.95.10.206/

 Jodoh tidak kemana,kita inginkan biasanya yang sempurnanya dan yang lebih ya karena manusia adalah makhluk yang mempunyai nafsu,tapi apa boleh buat kita hanya berusaha yang terbaik.Kali ini akan saya ceritakan mengenai pasang 2 anak manusia yang ditakdirkan bersama disunia ini.Mereka berdua sungguh sangat mujur,sebab kedua pasangan ini adalah anak dari pengusaha kaya.Masalah ekonomi pastinya tidak ada problem tapi tidak tahu bahagia atau tidaknya pasangan ini kelak.Pasangan ini baru saja menikah dan rencana mereka akan membuat salah satu rumah,untuk desain mereka juga tidak main-main arsitek handal terkenal yang menjadi pelopornya.ya maklum orang kaya semua pasti bisa dibeli,rumah ini juga dari ortu pasangan mempelai perempuan.

Tidak usah panjang lebar,6 bulan kemudian akhirnya selesailah bangunan ini sungguh megah dan luas,area bermain,taman,tempat renang dan desain rumah yang menyolok adat eropa tampak menambah sis mewah dan berkelas bagi sang pemilik.Karena besar dan luasnya rumah ini maka mereka memakai bebrapa orang pembantu dan tukang kebun.Selain itu di pintu gerbangnya ada pos satpam yang akan mengawasi tamu masuk.Karena mereka belum dikaruniai anak maka Rani tinggal dirumah dan suaminya Heri yang ke kantor meneruskan usaha yang ditinggalkan ayahnya,bersama kakak-kakaknya.Di dalam rumah yang besar dan banyak kamarnya itu,Rani merasa kesepian dan resah.Ia memang berada di lingkungan yang serba megah namun kepuasan batin tidak ia dapatkan.Padahal ia dan Heri baru 1 tahun menikah.

Didalam kehidupan sex ia tidak ada masalah dan halangan .Heri saat ini berusia 29 tahun dan rani 26 tahun.Sebagai layaknya pasangan muda,hampir setiap ada kesempatan mereka selalu melakukan hubungan badan dikamarnya yang serba lukis itu.Tidak jarang mereka bepergian ke villanya di Tawangmangu untuk melepaskan rasa suntuk dan melepaskan kepenatan setiap hari.Suatu malam,di rumah itu tanpa diketahui oleh Rani dan Heri,diluar kamarnya ada sepasang mata yang mengintip dari balik jendela.Sepasang mata itu milik seorang lelaki yang yang biasanya bertugas sebagai satpam dirumahnya itu.Namanya Budi .Dari dulu semenjak mulai bertugas dirumah itu,Budi telah menaruh perhatian terhadap istri majikannya itu.Meskipun jika keluar rumah Rani selalu pakai pakaian celana panjang,tetap saja kecantikan dan kesintalan nyonya majikannya itu membuat Budi sulit tidur.Budi dari balik jendela yang ditutup gorden itu terus mengamati dan melihat tingkah laku suami istri itu.

Malam itu Heri dan Rani seperti biasa bermesraan dulu barulah mereka saling melepaskan pakaian masing-masing untuk melakukan hubungan badan.Budi di luar dengan nafas memburu melihat ketelanjangan suami istri itu.Namun yang terus diperhatikannya adalah sosok tubuh Rani,yang biasanya diluaran ia liat berpakaian tertutup semua,namun disaat itu hampir seluruh bentuk tubuh Rani ia lihat tanpa ada yang menutupnya.Malam itu hampir dua jam Budi menyaksikan aksi pasangan muda itu bersebadan.Budi sempat pusing melihatnya.Dikepalanya terbayang kehalusan dan kesintalan tubuh majikannya itu.Bayangan itu terus bermain di pelupuk matanya.Pada saat itu,Heri ada urusan sehingga harus berangkat ke luar negri untuk beberapa saat.Maka ia tinggalkan Rani dirumah dan isinya.Siang itu,iseng-iseng Rani berkeliling rumah dan melihat bunga-bunga diperkarangannya.Lalu ia singgah di pos jaga Budi,saat itu Budi sedang duduk.Ia kaget karena tidak biasanya Rani singgah di posnya."Selamat siang,Pak?"sapa Rani ramah."Siang juga,Bu?"jawab Budi."Bagaimana,pak? Apa ada hambatan? tanya Rani."Ooo tidak,bu?" jawab Budi lagi.Lalu ia masuk ke ruangt idur satpam.Rani duduk dan berbicara dengan Budi panjang lebar tentang keamanan dirumah itu.Rani sempat memperhatikan Budi.Ia akui Budi sebagai satpam amat ingin berani dan memiliki otot yang kuat seperti tentara.Tubuhnya hitam legam dan wajah kerasnya terlihat.Dulunya Budi memang tentara.

Karena suatu sebab ia dipecat, maka untuk menyambung hidupnya ia menjadi satpam. Malam harinya, untuk menghilangkan kejenuhannya di rumah itu, ia berjalan-jalan di halaman itu dan membawa makanan kecil untuk Budi. Ia ke ruang satpam dan duduk didalamnya, Budi menjadi salah tingkah. “Bu, saya tidak enak sama Ibu. Masak Ibu duduk di ruang ini?” kata Budi. “Ohhh… ndak apa-apa la, Pak? Masak… duduk saja ndak boleh? “Saya takut nanti Pak Heri marah,” jawab Unang. “Oooo itu to… Mas Heri sekarang sedang di Kanada. Jadi, ndak apa kok, pak,” terang Rani. “Kalau Pak Unang keberatan saya disini, Bapak saja yang ke dalam, kan kita bisa bicara-bicara, Pak?” kata Rani. “Baiklah, Buk,” kata Budi, “Tapi hari akan hujan tampaknya.” Lalu Rani berjalan kedalam rumahnya dan diikuti Budi di belakang. Dari belakang ia perhatikan terus pinggul majikannya itu yang saat itu memakai celana tidur dan blouse dari sutra. Di dalam salah satu ruangan di rumah itu, Rani dan Budi berbincang- bincang tentang berbagai hal, sampai tentang masalah dalam kamar tidur Rani dan Heri. Sedang hari saat itu di luaran hujan deras.

Karena suasana dan dinginya malam itu, ditambah lagi pembicaraan yang terlalu menyentuh tentang urusan ranjang, membuat Budi mengetahui rahasia kamar Rani dan Heri itu. Budi merasa mendapatkan peluang untuk masuk ke dalam pribadi Rani. Dengan berbagai cara dan rayuan, Budi pun telah dapat mengenggam tangan Rani dan memeluknya. Dengan cara yang lembut ia dapat mencium bibir Ira yang mungil itu. Ira sedikit menyesal karena ia telah jatuh dalam kelembutan yang diberikan Pak Budi. Dengan kelihaian Budi mempermainkan Ira, maka Rani dapat ia giring kedalam salah satu kamar di rumah itu. Di kamar yang diperuntukan bagi tamu itu, Rani ia tuntun. Di dalam kamar itu ia baringkan Rani dengan hati-hati dan ia raba buah dada Rani tanpa membuat Ira merasa menyesal. Lalu ia buka blouse tidur dan BH yang menutupi dada Rani satu persatu.

Dibelahan dada Rani ia singgah untuk memilin puting dan menggigit dada Rani hingga merah.Rani saat itu tidak sadar bahwa ia telah punya suami dan jatuh terlalu dalam.Dengan tangannya,Budi membuka celana tidur Rani dan lalu CDnya sehingga terlihat bulu-bulu halus yang tertata rapi menutupi rongga vagina Rani.Dengan leluasa jari tangan Budi masuk dan mempermainkan lobang vagina Rani hingga Rani ingin cepat dituntaskan."Ahgggggghhhh,pakk....cepat,pak..." Dengus Rani saat itu.Lalu Budi membuka seluruh pakaiannya sehingga ia pun kini telah telanjang bulat.Budi yang selama ini hanya melihat Rani telanjang saat bersenggama dengan suaminya,kini dapat melihat sendiri dari dekat dan merasakan langsung kehangatan tubuh Rani yang selama ini hanya bisa ia bayangkan.Budi pun lalu membuka kedua kaki Rani hingga kedua kaki yang jenjang itu tertaut dikedua bahunya yang bidang.Ia arahkan penisnya yang tegak,siap untuk masuk ke dalam vagina Rani yang masih kecil itu.

Dengan sedikit paksa,amblaslah penis Pak Budi kedalam itu.Rani hanya bisa menggigit bibir bawahnya menahan rasa nyilu dan perih saat dimasuki kemaluan Budi.Beberapa saat lamanya Budi terus menggenjot dan memajumundurkan penisnya didalam vagina Rani hingga Rani merasakan nikmat dan orgasme.Lalu Budi pun memuncratkan maninya didalam vagina Rani.Ia biarkan saja tumpah didalam tubuh nyonya majikannya itu.Sambil penisnya tetap tertanam didalam vagina Rani,Budi pun diam diatas tubuh Rani melepas lelahnya hingga ia tertidur.Rani pun tergolek bersimbah keringat.Saat itu Tubuh Budi telah bercampur dengan dengan keringat Rani.Tidak ada lagi yang membatasi kulit mereka.Tubuh Rani masih terhimpit dibawah dalam keadaan lemas dan puas.Malam itu Pak Budi melakukannya sebanyak dua kali lagi dan Rani pun tidak sempat menolaknya.Sejak saat itu,bila ada kesempatan,disalah satu kamar rumah itu Rani maupun Budi berpacu dalam birahi.Heri tidak tahu dan hanya mereka berdualah yang menyimpan rahasia itu,hingga saat ini.


http://202.95.10.206/


Jumat, 14 Juli 2023

PEMUDA PERKASA YANG BISA MEMUASKAN HASRAT SEXS KU


http://202.95.10.206/

Sebut saja namaku Ririn,seorang wanita yang telah berusia 40 tahun dan telah bersuami.Menurut banyak teman,aku adalah wanita yang cukup cantik dan berkulit putih bersih.Yang luar biasa adalah postur tubuhku yang masih terawat dan indah.Tinggi badanku 167cm.Pantatku cukup bulat dan berisi dengan sepasang betis yang indah.

Sepasang payudaraku berukuran 34C juga tampak padat dan serasi dengan bentuk tubuhku.Kata orang tubuhku seperti artis Minarti Atmanegara yang bentuk tubuhnya tetap indah diusia yang telah berkepala 4.Aku bekerja sebagai karyawan staf accounting pada sebuah toserba yang cukup besar dikotaku.

Sehingga aku banyak mengenal banyak relasi dari para bekerja perusahaan lain yang memasok barang ketempatku bekerja.Aku juga menjadi instruktur senam BL ditempat aku fitnes.Disinilah kisah yang akan kisah indah aku dan Heru pertama kali terjadi.Sebagai seorang istri,aku merupakan seorang wanita setia pada suami.

Aku berprinsip,tidak ada laki-laki lain yang menyentuh hati dan tubuhku,kecuali suami yang sangat kucintai.Dan sebelum kisah ini terjadi,aku memang selalu dapat menjaga kesetiaanku,Jangankan disentuh,tertarik dengan lelaki lain merupakan pantangan buatku.

Tetapi begitulah,beberapa bulan terakhir suamiku kurang dapat memuaskanku diatas ranjang.Kalaupun bisa,dia pasti kelelahan dan langsung istirahat.Mungkin karna usia kami yang terpaut 14 tahun,mau tak mau aku cuma bisa memainkan jari sambil membayangkan suamiku sedang memasukkan batang kejantanannya ke vaginaku.

Tapi tak senikmat kenyataan.Sampai akhirnya datang seorang mahasiswa yang ingin PI (Praktek Industri) ditempatku.Dan aku ditunjuk sebagai pembimbing mahasiswa tersebut oleh bosku.Mahasiswa itu memperkenalkan dirinya bernama Heru.Kuperhatikan dia dari atas sampai bawah,cukup lumayan penampilannya.

Heru berbadan tinggi besar dan atletis,tingginya sekitar 178cm.Sungguh aku tidak mempunyai pikiran atau perasaan tertarik padanya.Pada awalnya hubungan kami biasa-biasa saja,bahkan cenderung agak kaku.Namun begitu,Heru selalu bersikap baik padaku.Kuakui pula,ia pemuda yang simpatik.Ia sangat pandai mengambil hati orang.

Sehingga lama-kelamaan kekakuannya berkurang dan kami berdua menjadi akrab.Bahkan aku sering meminta Heru membantuku lembur dikantor.Dan jika begitu biasanya aku bercerita tentang kehidupan rumah tanggaku.Sampai-sampai urusan diatas tempat tidur kuceritakan padanya.Karna Heru sangat pandai memancing.Hingga suatu ketika,setelah sebulan ia PI dikantorku.

Sewaktu aku sedang lembur menghitung keuangan bulanan perusahaan,Heru datang menghampiriku.."Misi Bu,bisa ganggu gak?"Tegur Heru sopan. 'Ya ada apa ru?"Jawabku. "ini...ada beberapa yang saya gak ngerti bisa dijelaskan gak Bu?" Heru bertanya lagi. "Ooh bisa...mana yang kamunya kurang paham" aku menjawab lalu menyuruhnya untuk duduk disampingku disofa.Lalu memberikan penjelasan panjang lebar kepadanya.

Katanya sih bahkan yang dia minta penjelasan dariku itu akan dimasukkan dalam bahan laporannya. "Bu,saya mo ngasih hadiah ulang tahun,Bu Ririn mau nerima gak? "Tanyanya tiba-tiba. "Boleh,syaratnya hadiahnya harus banyak ya"Jawabku bergurau. "Saya juga punya syarat bu,hadiah ini akan saya berikan kalo Bu Ririn mau memejamkan mata.,Mau gak? "Tanya nya lagi. "Serius nih? Oke kalo cuma itu syaratnya ibu mau"kataku sambil memejamkan mata. "Awas jangan buka mata sampai saya memberikan aba-aba...!"kata Heru lagi.

Sambil terpejam aku penasaran dengan hadiah apa yang akan diberikannya.Tetapi,ya ampun,pada saat mataku terpejam,tiba-tiba aku merasakan ada benda lunak menyentuh bibirku.Tidak hanya menyentuh,benda itu juga melumat bibirku dengan halus.Aku langsung tahu.Heru tengah menciumku.Maka aku langsung membuka mata,wajah Heru sangat dekat dengan wajahku dan tangannya merangkul pinggangku.

Tetapi anehnya,setelah itu aku tidak berusaha mengindar.Untuk beberapa lama,Heru masih melumat bibirku.Kalo mau jujur aku juga ikut menikmatinya.Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Heru.Sampai kemudian aku tersadar,lalu ku dorong dada Heru hingga ia terjengkang kebelakang.

"Her seharusnya ini gak boleh terjadi" kataku dengan nada bergetar menahan rasa malu dan sungkan yang menggumpal dihatiku. "Maaf Bu Ririn,mungkin saya terlalu nekat.Seharusnya saya sadar Ibu sudah bersuami.Tapi inilah kenyataanya,Aku sayang sama Bu Ririn"ujarnya lirih sambil meninggalkanku.Seketika aku sangat menyesal,aku merasa telah mengkhianati suamiku.Tapi uniknya peristiwa seperti masih terulang beberapa kali.

Beberapa kali jika Heru konsultasi denganku,ia selalu memberikan "hadiah" seperti itu.Tentu itu dilakukannya jika tak ada orang yang melihat.Meskipun pada akhirnya aku menolaknya,tapi anehnya,aku tidak pernah marah dengan perbuatan Heru itu.Entahlah,aku sendiri bingun.Aku tidak tahu,apakah ini dikarnakan permasalahanku dengan suami diatas ranjang sehingga menerima begitu saja semua perbuatannya padaku.

Ataukah aku telah jatuh cinta pada Heru,Pemuda yang usianya berbeda namun sangat menarik perhatianku.Sekali lagi,aku tidak tahu.bahkan dari dari hari ke hari,aku semakin dekat dan akrab dengan Heru.Hingga pada hari terakhir prakteknya,Heru mengajakku jalan-jalan.Awalnya aku menolaknya,aku khawatir kalau kedekatanku dengannya menjadi penyebab perselingkuhan yang sebenarnya.

Dengan alasan bahwa itu hari terakhir praktek,Heru terus mendesakku.Akhirnya aku menyetujuinya.Tapi aku memintanya hari minggu.Dengan syarat tidak boleh ada orang kantor yang mengetahuinya.Begitulah,pada hari minggu,aku dan Heru akhirnya berangkat jalan-jalan.

Agar suamiku tidak curiga,aku katakan padanya aku pergi ketempat seorang kawan untuk menyelesaikan lembur kantor.Ikut juga teman kuliah Heru bersama pacarnya.Awalnya protes,setelah dijelaskan panjang lebar akhirnya aku mau ikut pergi juga.Oh ya,kami berempat menggunakan mobil millik kawan Heru.Berempat kami jalan-jalan kesuatu lokawisata pegunungan yang cukup jauh dari kotaku.

Kami sengaja memilih tempat yang jauh dari kota,agar tidak mengundang kecurigaan tetangga,keluarga dan terutama suamiku.Setelah lebih satu jam kami berputar-putar disekitar lokasi wisata,Heru dan kawannya mengajak istirahat disebuah losmen.Kawan Heru tadi dan pacarnya menyewa satu kamar,dan kedua itu langsung hilang dibalik pintu yang tertutup.

Maklum keduanya baru dimabuk cinta.Aku dan suamiku dulu waktu pacaran juga begitu,jadi aku maklum saja.Heru menyewa juga satu kamar disebelahnya.Aku sebenarnya juga berniat menyewa kamar sendiri akan tetapi Heru melarangku."Ngapain boros-boros? kalau sekedar istirahat satu kamar saja.Tuh bed-nya ada dua"Ujarnya.Akhirnya aku mengalah,aku numpang dikamar yang disewa Heru.

Walaupun sebenarnya aku merasa sangat tidak enak hati.Kami mengobrol tertawa ceikikikan membicarakan kawan Heru dan pacarnya dikamar sebelah.Apalagi,kawan Heru dan pacarnya sengaja mendesah-desah hingga kedengaran ditelinga kami.Sejujurnya aku deg-degan juga mendengar desahan dari kamar sebelah yang mirip suara orang terengah-engah itu.Entah kenapa dadaku semakin berdegup kencang ketika aku mendengar desahan itu dan membayangkan apa yang sedang mereka lakukan dikamar sebelah.

Untuk beberapa saat,aku dan Heru diam terpaku.Tiba-tiba Heru menarik tanganku sehingga aku terduduk dipangkuan Heru yang saat itu sedang duduk ditepi tempat tidur.Tanpa berkata apa-apa dia langsung mencium bibirku.Aku tidak sempat menghindar,bahkan aku juga membiarkan ketika bibir dan kumis halus Heru menempel kebibirku hingga beberapa saat.

Dadaku semakin berdegup kencang ketika kurasakan bibir halus Heru mellumat mulutku.Lidah Heru menelusup kecelah bibirku dan menggelitik hampir semua rongga mulutku.Mendapat serangan mendadak itu darahku seperti berdesir,sementara bulu tengkukku merinding.Namun tiba-tiba timbul kesadaranku.

Kudorong dada Heru supaya ia melepaskan pelukannya pada diriku. "Her,jangan Her,ini nggak pantas kita lakukan...!" kataku terbata-bata.Heru memang melepas ciumannya dibibirku,tetapi kedua tangannya yang kekar dan kuat masih tetap memeluk pinggang rampingku dengan erat.Aku juga masih terduduk dipangkuannya. "Memang nggak pantas Bu,toh Bu Ririn gak puas sama suami Ibu.

Aku akan muasin Ibu" ujar Heru yang terdengar seperti desahan.Setelah itu Heru kembali mendaratkan ciuman.Ia menjilat dan menciumi seluruh wajahku,lalu merambat keleher dan telingaku.Aku memang pasif dan diam,namun perlahan tapi pasti nafsu birahi semakin kuat menguasaiku.Harus kuakui,Heru sangat pandai mengobarkan birahiku.

Jilatan demi jilatan lidahnya keleherku benar- benar telah membuatku terbakar dalam kenikmatan. Bahkan dengan suamiku sekalipun belum pernah aku merasakn rangsangan sehebat ini. Heru sendiri tampaknya juga mulai terangsang. Aku dapat merasakn napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku semakin tak kuat untuk menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku. Setelah itu tiba-tiba tangan Indra yang kekar itu membuka kancing bajuku.

Tak ayal lagi, buah dadaku yang berwarna putih bersih itu terbuka didepan Indra. Secara refleks aku masih coba berontak. ” Cukup Her! Jangan sampai kesitu Ibu takut..” Kataku sambil meronta dari pelukannya. ” Takut dengan siapa Bu? Toh gak ada yang tahu, percaya sama Heru Bu. Aku akan memuaskan Bu Ririn ” Jawab Heru dengan napas memburu. Seperti tidak perduli dengan protesku, Heru yang telah melepas bajuku, kini ganti sibuk melepas BH- ku. Cerita Mesum Bergambar

Meskipun aku berusaha meronta, namun tidak berguna sama sekali. Sebab tubuh Heru yang tegap dan kuat itu mendekapku dengan sangat erat. Kini, dipelukan Heru, buah dadaku terbuka tanpa tertutup sehelai kainpun. Aku berusaha menutupi dengan mendekapkan lengan didadaku, tetapi dengan cepat tangan Indra memegangi lenganku dan merentangkannya.

Setelah itu Heru mengangkat dan merebahkan tubuhku ditempat tidur. Tanpa membuang waktu, bibir Heru melumat salah satu buah dadaku sementara salah satu tangannya juga langsung meremas-remas buah dadaku yang lainnya. Bagaikan seekor singa buas ia menjilati dan meremas buah dada yang kenyal dan putih ini. Kini aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain megap-megap dan mengerang karena kenikmatan yang mencengkeramku.

Aku menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan karena rasa geliu dan nikmat ketika bibir dan lidah Heru menjilat dan melumat puting susuku. ” Bu.. da.. dadamu putih dan in.. indah sekali. A.. aku makin nggak ta.. tahan.. ,sayang.. , ” Kata Heru terputus-putus karna nafsu birahi yang kian memuncak. Kemudian Heru juga menciumi perut dan pusarku. Dengan lidahnya, ia pandai sekali mengelitik buah dada hingga perutku. Sekali lagi aku hanya mendesis-desis mendapat rangsangan yang menggelora itu.

Kemudian tanpa kuduga, Dengan cepat Heru melepas celana dan celana dalamku dalam sekali tarikan. Lagi-lagi aku berusaha melawan, tetapi dengan tubuh besar dan tenaga kuat yang dimiliki Heru, dengan mudah ia menaklukkan perlawananku. Sekarang tubuhku yang ramping dan putih itu benar-benar telanjang total dihadapan Heru. Sungguh, aku belum pernah sekalipun telanjang dihadapan laki-laki lain, kecuali dihadapan suamiku. Sebelumnya aku juga tak pernah terpikir akan melakukan perbuatan seperti ini.

Tetapi kini, Heru berhasil memaksaku. Sementara aku seperti pasrah tanpa daya. ” Ndra, untuk yang satu ini jangan Her. Aku tidak ingin merusak keutuhan perkawinanku..! ” Pintaku sambil meringkuk diatas tempat tidur, untuk melindungi buah dada dan vaginaku yang kini tanpa penutup. ” Bu.. apa.. kamu.. nggak kasihan padaku sayang.. , aku sudah terlanjur terbakar.. , aku nggak kuat lagi sayang, please aku.. mohon ” Kata Heru masih dengan terbata- bata dan wajah yang memelas.

Entah karna tidak tega atau karena aku sendiri juga telah terlanjur terbakar birahi, aku diam saja ketika Heru kembali menggarap tubuhku. Bibir dan salah satu tangannya menggarap kedua buah dadaku, sementar tangan yang satunya lagi mengusap-usap paha dan selangkangan kakiku.

Mataku benar-benar merem-melek merasakan kenikamatan itu. Sementara napasku juga semakin terengah-engah. Tiba-tiba Heru beranjak dan denagn cepat melepas semua pakaian yang menempel ditubuhnya. Kini ia sama denganku, telanjang bulat-bulat. ya ampun, aku tidak dpat percaya, kini aku telanjang dalam satu kamar denagn laki-laki yang bukan suamaiku, ohh.

Aku melihat tubuh Heru yang memang benar-benar atletis, besar dan kekar terutama otot-otot perutnya. Ia lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan suamiku yang berperawakan sedang-sedang saja. Tetapi yang membuat dadaku berdegub lebih keras adalah benda diselangkangan Heru.

Benda yang besarnya hampir sama denagn lenganku itu berwarna coklat muda dan kini tegak mengacung. Panjangnya kutaksir tidak kurang dari 17 cm, atau hampir dua kali lipat dibanding milik suamiku, sementara besarnya sekitar 3 sampai 4 kali lipatnya. Sungguh aku tak percaya, laki-laki semuda Heru memiliki penis sebesar dan sepanjang ini. Perasaanku bercampur baur antara ngeri, gemes dan penasaran.

Kini tubuh telanjang Heru mendekapku. Darahku seperti terkesiap ketika merasakan dada bidang Heru menempel erat dadaku. Ada sensasi hebat yang melandaku, ketika dada yang kekar itu merapat dengan tubuhku. Ohh, baru kali ini kurasakan dekapan lelaki lain selain suamiku. Ia masih meciumi sekujur tubuhku, sementara tangannya juga tidak kenal lelah meremas-remas buah dadaku yang semakin kenyal.

Sekali lagi, sebelumnya tidak pernah kurasakan sensasi dan rangsangan sedahsyat ini. Aku tersentak ketika kurasakan ada benda yang masuk dan menggelitik lubang vaginaku. Ternyata Indra nekat memasukkan jari tangannya kecelah vaginaku.Ia memutar-mutar telunjuknya didalam lubang vaginaku, sehingga aku benar-benar hampir tidak kuat lagi menahan kenikmatan yang menderaku.

Mendapat serangan yang luar biasa nikmat itu, secara refleks aku memutar-muatarkan pantatku. Toh, aku masih berusaha menolaknya. ” Her, jangan sampai dimasukkan jarinya, cukup diluaran saja..! ” Pintaku. Tetapi lagi-lagi Indra tidak menggubrisku. Selanjutnya ia menelusupkan kepalanya di selangkanganku, lalu bibir dan lidahnya melumat habis vaginaku. Aku tergetar hebat mendapatkan rangsangan ini.

Tidak kuat lagi menahan kenimatan itu, tanpa sadar tanganku menjambak rambut Heru yang masih terengah-engah di selangkanganku. Kini aku telah benar- benar tenggelam dalam birahi. Ketika kenikmatan birahi benar- benar menguasaiku, dengan tiba-tiba, Heru melepaskanku dan berdiri di tepi tempat tidur. Ia mengocok- ngok batang penisnya yang berukuran luar biasa tersebut.

” Udah hampir setengah jam, dari tadi aku terus yang aktif, capek nih. Sekaran ganti Bu Ririn dong yang aktif..! ” Kata Heru denagn manja. ” Ibu nggak bisa Herr, lagian Ibu masih takut..! ” Jawabku dengan malu-malu. ” oke kalo gitu pegang aja iniku, please, kumohon sayang..” Ujarnya sambil menyodorkan batang penis besar itu kehadapanku. Dengan malu-malu kupegang batang yang besar dan berotot itu. Lagi-lagi berdebar-debar dan darahku berdesir ketika tanganku mulai memegang penis Heru.

Sejenak aku sempat membayangkan bagaimana nikmatnya jiak penis yang besar dan keras itu dimasukkan kelubang vagina perempuan, apalagi jika perempuan itu aku. ” Besaran mana sama milik suami Ibu..? ” Goda Heru. Aku tidak menjawab walau dalam hati aku mengakui, penis Heru jauh lebih panjang dan lebih besar dibandingkan milik suamiku.

Padahal usia Indra jauh lebih muda. ” Diapakan nih Her..? Sumpah Ibu gak bisa apa-apa ” Kataku berbohong sambil memegang penis Heru. ” Oke, biar gampang, dikocok aja sayang. Bisakan..? ” Jawab Heru dengan lembut. Dengan dada berdegub kencang, kukocok perlahan-lahan penis yang besar milik Heru.

Ada sensasi tersendiri ketika aku mulai mengocok buah zakar Heru yang sangat besar tersebut. Gila, tanganku hampir tidak cukup memegangnya. Aku berharap dengan kukocok penisnya, sperma Heru cepat muncrat, sehingga ia tidak berbuat lebih jauh kepada diriku. Indra yang kini telentang disampingku memejamkan matanya ketika tanganku mulai naik turun mengocok batang zakarnya.

Napasnya mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah meningkat lagi. Aku sendiri juga terangsang melihat tubuh tinggi besar dihadapanku seperti tidak berdaya dikuasai rasa nikmat. Tiba-tiba ia memutar tubuhnya, sehingga kepalanya kini etapt berada diselangkanganku sebaliknya kepalaku juga tepat menghadap selangkangannya.

Heru kembali melumat lubang kemaluanku. Lidahnya menjilat-jilat tanpa henti di rongga vaginaku. Sementara aku masih terus mengocok batang zakar Heru dengan tanganku. Kini kami berdua berkelejotan, sementara napas kami juga saling memburu. Setelah itu Heru beranjak dan dengan cepat ia menindihku. Dari kaca lemari yang terletak disebelah samping tempat tidur, aku bisa melihat tubuh rampingku seperti tenggelam dikasur busa ketika tubuh Heru yang tinggi besar mulai menindihku.

Dadaku deg-degan melihat adegan kami melalui kaca lemari itu. Gila batinku, kini aku yang telanjang digumuli oleh lelaki yang juga sedang telanjang, dan laki-laki itu bikan suamiku. Heru kembali melumat bibirku. kali ini teramat lembut. Gilanya lagi, aku tanpa malu lagi membalas ciumannya. Lidahku kujulurkan untuk menggelitik rongga mulut Heru. Heru terpejam merasakan seranganku, sementara tanganku kekarnya masih erat memelukku, seperti tidak akan dilepas lagi. Bermenit-menit kami terus berpagutan saling memompa birahi masing-masing.

Peluh kami mengucur deras dan berbaur ditubuhku dan tubuh Heru. Dalam posisi itu tiba- tiba kurasakan ada benda yang kenyal mengganjal diatas perutku. Ohh, aku semakin terangsang luar biasa ketika kusadari benda yang mengganjal itu adalah batang kemaluan Indra. Tiba-tiba kurasakan batang zakar itu mengganjal tepat dibibir lubang kemaluanku. Rupanya Heru nekat berusaha memasukkan batang penisnya kevaginaku.

Tentu saja aku tersentak. ” Her.. jangan dimasukkan..! ” Kataku sambil tersengal-sengal menahan nikmat. Aku tidak tahu apakah permintaan aku itu tulus , sebab disisi hatiku yang lain sejujurnya aku juga ingin merasakan betapa nikmatnya ketika batang kemaluan yang besar itu masuk kelubang vaginaku. ” Oke.. kalau nggak boleh diamasukkan, kugesek-gesekkan dibibirnya saja ya..? ” Jawab Heru juga dengan napas yang terengah-engah.

Kemudian Indra kembali memasang ujung penisnya tepat dicelah vaginaku. Sungguh aku deg-degan luar biasa ketika merasakn kepala batang penis itu menyentuh bibir vaginaku. Namun karna batang zakar Heru memang berukuran super besar, Heru sangat sulit memasukkannnya kedalam celah bibir vaginaku. Padahal jika aku bersetubuh denagn suamiku penis suamiku masih terlalu kekecilan untuk ukuran lubang senggamaku. Setelah sedikit dipaksa, akhirnya ujung kemaluan Indra berhasil menerobos bibir vaginaku.

Ya ampun, aku menggeliat hebat ketika ujung penis yang besra itu mulai menerobos masuk. Walau pun mulanya sedikit perih, tetapi selanjutnya rasa nikmatnya sungguh tada tiara. Seperti janji Heru, penisnya berukuran jumbo itu hanya hanya digesek-gesekan dibibir vagina saja. Meskipun hanya begitu, kenikamatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir teriak histeris.

Sungguh batang zakar Heru itu luar biasa nikmatnya. Indra terus menerus mamaju- mundurkan batang penis sebatas dibibir vagina. keringat kami berdua semakin deras mengalir, semenatara mulut kami masih terus berpagutan. ” Ayoohh.. ngoommoong saayang, giimaanna raasaanyaa..? ” Kata Indra tersengal-sengal. ” Oohh.. teeruuss.. Herr.. teeruss..! ujarku sama-sama tersengal. Entah bagaimana awal mulanya, tiba- tiba kurasakan batang kemaluan yang besar itu telah amblas semua kevaginaku.

Bless, perlahan tapi pasti abtang kemaluan yang besar itu melesak kedalam libang kemaluanku. Vaginaku terasa penuh sesak oleh batang penis Heru yang sangat- sangat besar itu. “ Lohh..? Herrr..! Dimaassuukiin seemmua yah..? ” Tanyaku. ” Taanguung, saayang. Aku nggak tahhan..! ” Ujarnya dengan terus memompa vaginaku secara perlahan. Entahlah,kali ini aku tidak protes.

Ketika batang penis itu amblas semua divaginaku, aku hanya dapat terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tertahankan. Begitu besarnya penis si Heru, sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit. Sementara karna tubuhnya yang berat, batang penis Heru semakin tertekan kedalam vaginaku dan melesak hingga kedasar rongga vaginaku.

Sangat terasa sekali bagaimana rasanya batang zakar menggesek-gesek dinding vaginaku. Tanpa sadar aku pun mengimbangi genjotan Heru dengan menggoyang pantatku. Kini tubuh rampingku seperti timbul tenggelam diatas kasur busa ditindih oleh tubuh besar dan kekearnya Heru. Semakin lama, genjotan Heru semakin cepat dan keras, sehingga badanku tersentak- sentak dengan hebat.

Clep.. , clep.. , clep.. , cleep.. , begitulah bunyi batang zakar Heru yang terus memompa selangkanganku. ” Teerruss Herrrr..! Aakuu.. nggaak.. kuuaatt..! ” Erangku berulang-ulang. Sungguh ini permainan seks yang paling nikmat yang pernah kurasakan dalam sepuluh tahun ini. Aku sudah tidak berpikir lagi tentang kesetiaan kepada suamiku. Heru benar-benar telah menenggelamkan aku dalam gelombang kenikmatan.

Persetan, toh suamiku sendiri sudah tak bisa lagi memberikan aku kepuasan sedahsyat dan kenikmatan seperti ini. Tidak berapa lama kemudian, aku merasakan nikmat yang luar biasa disekujur tubuhku. Badanku mengelepar-gelepar dibawah genjcetan tubuh Heru. Seketika itu seperti tidak sadar, kuciumi lebih berani bibir Heru dan kupeluk erat- erat. ” Heerr.. aakkuu.. haampiir.. oorrgaassmmee..! ” desahku ketika hampir mencapai puncak kenikamatan. Tahu aku hampir orgasme, Heru semakin kencang menghunjam-hunjamkan batang kejantanannya keselangkanganku.

Saat itu tubuhku semakin meronta- ronta dibawah dekapan Heru yang kuat. Akibatnya, tidak lama kemudian aku benar-benar mencapai klimaks. ” Kaalauu.. uudahh.. orrgassme.. ngoommoong.. saayaang.. biaarr.. aakuu.. ikuut.. puuaas.! ” Desah Heru. ” ooh.. aauuhh.. aakkuu.. klimaks.. Herrr..! ” Jawabku. Seketika dengan refleks tangan kananku menjambak rambut Heru, sedangkan tangan kiriku memeluknya erat-erat. Pantatku kunaikkan keatas agar batang kemaluan si Heru dapat menancap sedalam- dalamnya. Setelah kenikmatan puncak itu, tubuhku melemas denagn sendirinya.

Indra juga menghentikan genjotannya. ” Aku belum keluar sayang.. Tahan sebentar ya.. Aku terusin dulu..! ” Ujarnya lembut sambil mengecup pipiku. Gila aku bisa orgasme walaupun posisiku dibawah. Padahal jika dengan suamiku, untuk orgasme aku harus berposisi diatas dulu. Tentu saja ini semua karna Heru yang ajuh lebih perkasa diabandingkan suamiku. Walau pun usia mereka trerpaut jauh dan Heru jauh lebih muda.

Selain itu batang kejantanannya memang sangat luar biasa besar dan nikmat luar biasa buat vagina perempuan. Meskipun kurasakan sedikit ngilu, kubiarkan Heru memompa terus lubang vaginaku. Karena lelah, aku pasif saja saat Heru terus menggumuliku. Tanpa perlawanan, kini badanku yang kecil dan ramping benar-benar tenggelam ditindih tubuh atletis Indra. Clep.. clep.. clep.. clep. Kulirik kebawah untuk melihat vaginaku yang dihajar batang kejantanan Heru. Gila, vaginaku dimasuki penis sebesar itu.

Dan yang lebih gila lagi, batang zakar besar seperti itu nikmatnya tiada terkira. Heru semakin lama semakin kencang memompanya penisnya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya menciumi pipi, bibir dan buah dadaku. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu tiba-tiba nafsuku bangkit kembali. Kurasakan kenikmatan mulai merambat lagi dari selangkanganku yang dengan kencang dipompa si Heru.

Maka aku balik membalas ciuman Heru, semantara pantatku kembali berputar-putar mengimbangi penis Heru yang masih perkasa menusuk-nusuk lubang vaginaku. ” Iibuu ingiin.. lagii..? ” Tanya Heru. ” Eehh..” Hanya itu jawabku. Kini kami kembali mengelapar-gelepar bersama. Tiba-tiba Heru bergulung, sehingga posisinya kini berbalik, aku diatas, Heru dibawah. ” Ayoohh gaantii..! Iibu seekaarang di ataass..” Kata Heru.

Dengan posisi tubuh diatas Heru, pantatku kuputar-putar, maju- mundur, kiri-kanan, untuk mengocok batang penis Heru yang masih mengacung dilubang vaginaku. Dengan masih malu-malu aku juga ganti menjilati leher dan puting Heru. Heru yang telentang dibawahku hanya dapat merem-melek karna kenikmatan yang kuberikan. ” Tuuh.. biisaa kaan..! Kaatanya taa.. dii.. nggak.. bisa.. , ” Kata si Heru sambil membalas menciumku dan meremas-remas buah dadaku. Hanya selang lima menit saat aku diatas tubuh Heru, lagi-lagi kenimatan tak terkira menderaku. Aku semakin kuat menghunjam- hunjamkan vaginaku kebatang penis Heru.

Tubuhku yang ramping makin erat mendekap Heru. Aku juga semakin liart membalas ciuman Heru. ” Heerrr.. aakuu.. haampiir.. orgasme.. laaggii.. ssaayaang..! ” Kataku terengah-engah. Tahu kalau aku akan orgasme untuk yang kedua kalinya, Heru langsung bergulung membalikku, sehingga aku kembali dibawah. Dengan napas yang terengah-engah, Heru yang telah berada diatas tubuhku semakin cepat memompa selangkanganku. Tak ayal lagi, rasa nikmat tiada tara terasa disekujur tubuhku.

Lalu rasa nikmat itu seperti mengalir dan berkumpul ke selangkanganku. Indra kupeluk sekuat tenaga, sementara napasku semakin tak menentu. ” Kalau mau 0rgasmee ngomong sayang, biaar lepaass..! ” Desah Heru. Karna tidak kuat lagi menahan nikmat, aku pun mengerang keras. ” Teruss.. , teruss.. , akuu.. orgasmee Ndraa..! ” Desahku, sementara tubuhku masih terus menggelepar- gelepar dalam tindihan tubuh Heru. Belum reda kenikmatan klimaks yang kurasakan, tiba-tiba Indra mendengus-dengus semakin cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat- erat seperti ingin meremukkan tulang-tulangku.

Ia benar-benar membuatku tak bisa bergerak, dan napasnya terus memburu. Genjotannya di vaginaku semakin cepat dan keras. Kemudian tubuhnya bergetar hebat. ” Buu.. , akuu.. , maauu.. , keluuarr sayang..! ” Erangnya tidak tertahankan lagi. Melihat Heru yang hampir keluar, pantatku kuputar-putar semakin cepat. Aku juga semakin erat memeluknya. Crot.. crot.. crot..! Sperma Heru terasa sangat deras muncrat dilubang vaginaku. Heru memajukan pantatnya sekuat tenaga, sehingga batang kejantanannya benar-benar menancap sedalam-dalamnya di lubang kemaluanku.

Aku merasa lubang vaginaku terasa sangat hangat oleh cairan sperma yang mengucur dari kemaluan si Indra. Gila, sperma Heru luar biasa banyaknya, sehingga seluruh lubang vaginaku terasa basah kuyup. Bahkan karna sangking banyaknya, sperma Heru belepotan hingga ke bibir vagina dan pahaku. Berangsur-angsur gelora kenikmatan itu mulai menurun.

Untuk beberapa saat Heru masih menindihku, keringat kami pun masih bercucuran. setelah itu ia berguling kesampingku. Aku termenung menatap langit-langit kamar. Begitu pun dengan Indra. Ada sesal yang mengendap dihatiku. Kenapa aku harus menodai kesetiaan terhadap perkimpoianku, itulah pertanyaan yang bertalu-talu mengetuk perasaanku. ” Maafkan aku Bu Ririn.

Aku telah khilaf dan memaksa Ibu melakukan perbuatan ini ” Ujar Heru denagn lirih. Aku tidak menjawab, kami berdua kembali termenung dalam alm pikiran masing-masing. Bermenit-menit kemudian tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kami berdua. ” Heei suadah siang lho.. ayo pulang..! ” Teriak kawan Heru disertai ketoak pada pintu. Denagn masih tetap diam, aku dan Heru segera beranjak, berbenah lalu berjalan keluar kamar.

Tanpa kata- kata pula Indra mengecup bibirku saat pintu kamar akan dibuka. ” Hayo Her, kamu apain Bu Ririn sampai pintunya ditutup segala ” Kelakar kawan Heru. ” Ah nggak apa-apa kok, kami cuma ketiduran tadi ” Jawabku degan perasaan malu. Sementara Heru cuma tersenyum. Seminggu sejak kejadian itu rasa sesal masih menderaku.

Tetapi menginjak minggu kedua muncul rasa rindu pada Heru. Dadaku sering berdebar-debar kalau mengingat kenikmatan luar biasa yang telah diberikan Heru. Aku selalu terbayang keperkasaan Heru diatas ranjang, yang itu semua tidak dimiliki oleh suamiku yang dimakan usia. Sementara aku yang rajin merawat tubuh malah makin ingin merasakan kenikmatan yang lebih.

Maka sejak itu aku sering jalan-jalan dengan Heru. Bahkan hampir rutin sebulan 2 sampai 4 kali aku melepas hasrat pada Heru yang selalu melayaniku. Dan ditiap kencan selalu saja ada hal-hal baru yang membuatku semakin terikat oleh keperkasaannya.

TAMAT

http://202.95.10.206/


Kamis, 13 Juli 2023

KENIKMATAN GARA-GARA MELIHAT FOTO MESUM


http://202.95.10.206/

Aku baru selesai mandi sore dan mulai membuka buku untuk dibaca.Tetapi kulihat seseorang memasuki halaman dan aku segera menguakkan korden agar lebih jelas siapa yang memasuki halaman itu.Aku kaget dan gembira,ternyata yang datang adalah Eli,saudara sepupuku yang kuliah di Surabaya,semester pertama,usianya sekitar 19tahun."Hai kamu sukanya bikin kejutan.Kenapa gak bilang-bilang kalau mau datang?"kataku basa-basi."kalau bilang dulu mau nyediain apa.."Setelah basa-basi kutawarkan mandi dulu agar hilang capeknya,ia membereskan kembali tasnya.

Sepintas ia melihat dinding di sekeliling kamarku,yang penuh dengan gambar telanjang.Dia tersenyum dan berkomentar."Bagaimana kalau ada anak-anak yang masuk ke kamar ini"<aku jawab bahwa kamar ini khusus untuk orang yang sudah dewasa."Kalau begitu ada gambar yang lebih prono lagi dong...""Ada mau lihat?"sebelum menjawab,kuambilkan beberapa foto porno kegemaranku yang kusimpan didalam lemari pakaianku."Mau lihat, nggak apa-apa kok untuk pelajaran aja.".Dengan ragu-ragu ia terima juga foto-foto kategori mesum,dan dilihatnya dengan cermat,entah apa yang berkecamuk didalam hatinya aku tidak tahu,tapi terlihat ekspresinya begitu tenang sekali.Entah karena sudah terbiasa,atau karena begitu pandainya ia menyembunyikan perasaannya."Gimana,komentar dong." "Ada filmnya gak?" "Nggak ada,tapi kalau yang asli justru ada",kataku sambil bergurau."Yang asli mana,coba"aku terkejut mendengar pernyataannya,sampai-sampai aku tak bisa menjawabnya."Eh, ada tapi itu anu.."aku jadi gugup,sambil kuarahkan jariku ke arah kemaluanku. "Tapi apa mas..." "Tapi harus ada gantinya,barter gitulah." "Tapi kalau yang ini aku nggak punya",sambil ujung jarinya menunjukkan kemaluan pada gambar yang ia pegang."Yang semacam juga nggak apa-apa" "Yang bener nih",sambil tangannya bersiap-siap mau memegang daerah terlarangku yang masih terbungkus celana. "He-eh bener",kujawab saja sekenanya,aku kira hanya gertakan saja dia mau memegang kemaluanku.

Betapa kagetku ternyata tangannya benar-benar memegang kemaluanku dari luar celana.Aku tidak bisa bilang apa-apa,selain menikmatinya dengan perasaan senang.Secara refleks kuraih kepalanya dan kudekap sambil dalam hati berkecamuk memikirikan peristiwa ini.Kalau pacar atau orang lain aku tidak bingung,tetapi ini saudara sepupuku yang sewaktu kecil sering bermain bersama.Tetapi ia terus mengusap kemaluanku dari luar celana,aku buang pikiran jauh-jauh keraguanku.

Keputusanku adalah menikmati saja peristiwa ini.Kucium keningnya,pipinya dan bibirnya.Sambil kugerayangi punggungnya,lehernya,pinggangnya,pantatnya dan terakhir buah dadanya.Sebagai penjajakan saja apa reaksinya.Ternyata ia diam saja,bahkan semakin keras memegang selangkanganku.

Terus kuciumi bibirnya sampai nafasnya memburu.Kubuka kausnya,dan aku melihat kulit tubuh yang tidak pernah terkena sinar matahari itu demikian menimbulkan birahiku.
Kubuka BH-nya dan tambah kagum aku atas keindahannya.Kuelus buah dadanya yang kenyal dan sekali-sekali kupencet putingnya yang membuat nafasnya semakin memburu.Begitu aku berusaha mencium buah dadanya,ia mundur sambil menarik tanganku ke arah tempat tidur.Dalam keadaan telentang tampaknya ia sudah siap menerima tindakanku berikutnya,buah dadanya yang menantang bergelantungan.

Sebelum aku mendekatkan diri,aku melepaskan pakaianku hingga tuntas,sehingga batang kejantananku yang sudah membesar tergantung-gantung mengikuti gerak dan langkahku.Bersamaan dengan itu ia melepaskan juga pembungkus tubuhnya yang masih tersisa,sehingga kami benar-benar telanjang bulat.Tubuhnya benar-benar mulus,tidak ada cacat,payudaranya sedang,masih kencang,puting susunya coklat tua,mendekati hitam,perutnya ramping,lipatan kecil perutnya menunjukan belum begitu banyak lemak disitu,pinggulnya sedang,bulu kemaluannya tipis,sehinngga bibir kemaluannya yang mengatup dengan rapi terlihat begitu indahnya.Ia raih batang kemaluanku,dan aku mendekatkan diri sehinnga mudah baginya untuk mengulum dan menjilati batang kejantananku.Sementara tanganku tanpa kusadari sudah meraih bibir kemaluannya yang sudah basah.Kuelus-elus bibir kemaluannya sambil kucari dan sesekali kusentuh klitorisnya.Dan kumasukkan jari tengahnya menggapai dasar kemaluannya. "Jilat kepalanya",aku berbisiki kepadanya.Dengan sigapnya ia segera tahu maksudku.Ia segera mulai menjilati kepala kemaluanku yang semakin membesar saja dan menkilap oleh jilatan.

Rasa geli dan nikmat bercampur jadi satu.Birahiku benar-benar sudah sampai diujung,ingin segera mengikuti naluriku untuk segera memasukkan ke dalam liangsenggamanya.Tetapi nanti dulu,kuciumi dulu tubuh Eli,dari mulai bibir,telinga,leher,buah dada,perut dan liang kewanitaannya.Kujilat-jilati klitorisnya yang membuat dia menggelinjang ke kanan kiri tidak karuan,pantatnya dia angkat tinggi-tinggi sehingga aku mempunyai ruang yang baik untuk melakukan kegiatanku menjilati klitorisnya yang sekilas kulihat semakin bengkak dan merah.

Sampai suatu saat tubuhnya makin menegang sambil berteriak menyebutkan sesuatu yang tidak jelas,bersamaan dengan itu membanjirlah cairan bening dari liang kewanitaannya."Aku sampai mas,aku sampai mas...'begitulah ucapan yang kutangkap dengan nafas terngah-engah.Kemudian kuambil posisi untuk menyetubuhinya,kemaluanku yang sudah tegang dan membesar di ujungnya kusiapkan di depan pintu gerbang kewanitaannya.Dengan bimbingan tangannya,kumasukkan kemaluanku sampai habis tertelan oleh liang kewanitaannya sangat membuatku semakin nikmat.Batang kejantananku masih kudiamkan saja batang kejantananku di dalam.Kurasakan pijitan liang kewanitaannya sangat membuatku sangat membuatku semakin nikmat.Batang kejantananku masih kudiamkan terendam disitu.Eli mulai menggerak-gerakkan pinggulnya,sampai kusentuh dasar kemaluannya yang terasa seperti benjolan yang semakin keras menyentuh-nyentuh kepala kemaluanku.Semakin nikmat rasanya,sehinnga aku sendiri tidak tahan lagi dengan gesekan dan pijitan dari liang senggamannya sehingga otot-otot  pada tubuhku menegang dan bersamaan dengan itu,tanpa kusadari keluar maniku membasahi dan menghangatkan dasar kemaluannya.

Kurasakan Eli lagi-lagi mencapai orgasme.Kali ini lebih panjang erangannya,semakin kuat ia memelukku dan gerakan tubuhnya semakin tidak teratur.Kutancapkan dalam-dalam kemaluanku,hingga kami saling berpelukan.Beberapa detik kemudian kami terkulai.Aku masih belum ingin mencabut kemaluanku yang bersarang dengan damai di liang sorganya.Kubalik tubuhku sehingga ia menjadi menindihku.Eli benar-benar puas dan sangat-sangat kelelahan.

Beberapa menit kemudian ia sudah tertidur dengan pulas.Kemaluanku yang sudah melemah masih berada di dalam liang kewanitaannya.Aku pun tertidur,dengan perasaan lega.Tengah malam kami bangun dan bermain lagi sampai puas.Tiap bangun bermain lagi.Sampai akhirnya kami benar-benar tertidur hingga jam 10 pagi.Karena dirumah tempat kost-ku cukup tersedia makanan instan.Sehingga hari itu kami bisa melakukan dengan sepuas-puasnya,dan kami merasa tidak perlu lagi memakai baju didalam rumah.Memasak air,menyapu,mencuci piring selalu diselingi dengan adegan percintaan.Sampai sore hari ia berpamitan kembali ke Surabaya melanjutkan kuliahnya.Sejak saat itu ia sering ke kotaku.Sampai ia mempunyai pacar dan menikah.

http://202.95.10.206/


Rabu, 12 Juli 2023

TANTE SEXY YANG MERENGGUT KEPERJAKAAN KU

http://202.95.10.206/


Aku adalah pria lajang 20th dengan tinggi 175cm berat 70kg yang sedang kuliah di salah satu PTN di daerahku.Aku tinggal di sebuah rumah bedeng 5 pintu dan aku berada pada pintu yang pertama.kalau dibandingkan dengan teman-temanku,aku termasuk anak yang pemalu alias kuper (kurang pergaulan).

Hal ini membuatku lebih betah di kosanku,oh iya di bedeng tersebut aku nge-kost,dari pada harus keluar rumah tanpa tujuanSesekali aku juga sering menonton film BF untuk memuaskan hasrat birahiku dan selalu berakhir dengan beronani.Cukup sudah pengantarnya ok.Sekarang lanjut ke pengalaman pertamaku yang berawal dari tempat kost dimana aku tinggal.Disebelah (pintu no 2) tinggal seorang wanita muda sekitar 25 tahun bernama Eka tinggi 160 berat 50kg yang bersuamikan supir taxi tetapi sudah 7 tahun belum dikaruniai seorang anak.Pintu no 3 ditempati wanita 35 tahun tinggi 165 berat 60kg yang sudah memiliki 2 orang anak 7 dan 5 tahun yang semuanya perempuan,ia bernama Dira,nah dari sinilah semuanya berawal.

Seperti biasa pada pagi hari semua penghuni bedeng sibuk dibelakang (mandi,mencuci).Perlu diketahui bahwa kondisi dirumah ini memiliki 5 kamar mandi terpisah dari rumah dan 2 buah sumur (air harus diangkat ke kamar mandi,maklum yang punya rumah belum punya sanyo).Aku sudah  terbiasa mandi paling pagi sedang duduk santai sambil nonton TV.lagi asik nonton terdengar olehku gemercik air seperti orang sedang mandi.

Mulanya sih biasa aja,tapi lama kelamaan penasaran juga aku dibuatnya.Aku mencoba melihat dari balik celah pintu belakang rumahku ,dan aduh!! betapa kagetnya aku ketika melihat Mbak Dira yang sedang mengeringkan tubuhnya dengan handuk.Aku tidak tahu mengapa ia begitu berani untuk membuka tubuhnya pada tempat terbuka seperti itu.Mbak Dira yang sedikit kurus ternyata memiliki payudara sekitar 32b dan sangat seksi sekali.Dengan bentuknya yang kecil beserta puting warna merah jambu untuk orang yang sudah menikah bentuknya masih sangat kencang.

Aku terus mengamati dari balik celah pintu,tanpa kusadari batang kejantananku sudah mulai berdiri.Sudah tak tahan dengan pemandangan tersebut aku langsung melakukan onani sambil membayangkan bercinta dengan Mbak Dira ditempat terbuka tersebut.Semenjak hal itu,aku jadi ketagihan untuk selalu mengintip jika ada kesempatan.Keesokan harinya,aku masih sangat terbayang-bayang akan bentuk tubuh Mbak Dira.Hari itu adalah hari minggu,dan aku sedikit kesiangan.

Ketika aku keluar untuk mandi,aku melihat Mbak itu sedang mencuci pakaian.Dengan posisinya yang menjongkok terlihat jelas olehku belahan payudaranya yang terlihat sudah agak kendor tapi berukuran 34b .Setiap kali aku melihat pantatnya,entah mengapa aku langsung bernafsu dibuatnya (mungkin pengaruh film BF dengan doggy style yang kebetulan favoritku).Kembali batang kemaluanku tegang dan seperti biasa aku melakukan onani di kamar mandi.

Dua hari kemudian terjadi keributan di tetanggaku,yaitu Mbak Eka yang sedang bertengkar hebat dengan suaminya (seorang agen). Ia menangis dan kulihat suaminya langsung pergi entah kemana.Aku yang kebetulan berada disitu tidak bisa berbuat apa-apa. Yang ada dipikaranku sebenarnya adalah apa yang sedang terjadi.Keesokan harinya Mbak Eka pergi dengan kedua anaknya yang katanya kerumah nenek,dan kembali sorenya.

Sore itu aku baru akan mandi,Begitu juga dengtan mbak Eka.Setelah itu aku lansgung buru-buru keluar dari kamar mandi karena kedinginan.Diluar dugaanku ternyata aku menabrak sesuatu yang ternyata Mbak eka.keadaan waktu itu sangat gelap (mati lampu) sehingga kami langsung bertubrukan.Menerima tubrukan itu,Mbak eka hampir jatuh dibuatnya.Secara reflek aku langsung menangkap tubuhnya.Aduh!! Ternyata tanpa sengaja telah menyentuh payudaranya. "Maaf...Aduh maaf mbak,nggak sengaja" ucapku."Nggak,nggak pa pa kok,wong saya yang gak liat"balasnya.

Sejenak kami terdiam dikeheningan yang pada saat itu sama-sama merasakan dinginnya angin malam.Tanpa dikomando,tubuh kami saling berdekatan setelah tadi sempat malu karena kecerobohan kami berdua.Aku sangat degdegan dibuatnya dan tidak tahu harus berbuat apa pada posisi seperti ini.Sepertinya Mbak eka mengetahui bahwa aku belum pengalaman sama sekali.Ia kemudian mengambil inisiatif dan langsung memgang kemaluanku yang berada dibalik handuk.

Est...est...auw...aku mengerang keenakan.Belum selesai aku merasakan belaian tangannya,tiba-tiba ujung kemaluanku terasa disentuh oleh benda lembut dan hangat.Mbak eka sudah berada dibawahku dengan posisi jongkok sambil mengulum kemaluanku.Aduhhh...nikmat...terus...Akh...est...Sekarang aku sudah telanjang bulat dibuatnya.

10 menit sudah kemaluanku dikulum oleh Mbak eka.Aku yang tadi pemalu sekarang mulai mengambil tindakan.Mbak eka kusuruh berdiri dihadapanku dan langsung kulumat bibirnya dengan lembut.Est...Ah...uh ouw..ia mendesah ketika bibir kami saling berpagutan satu sama lai.Ciumanku sekarang telah berada pada lehernya.Bau sabun mandi masih melekat pada tubuhnya menambah gairahku.Est...ah ...terus...kepalanya tengadah keatas menahan nikmat.Kini tiba saat yang kutunggu.Handuk yang masih menutupi tubuhnya langsung kubuka tanpa hambatan.Secara samar-samar dapat kulihat bentuk payudaranya.Kuremas dan ku kecup dengan lembut dan au...est...nikmat...terus aow...Mbak eka menahan nikmat.

Sambil terus mencicipi bagian tubuhnya akhirnya aku sampai juga didaerah kemaluannya.Aku sedikit ragu untuk mencicipi kemaluannya yang sudah sedikit basah itu.Seperti di film BF aku mencoba mempraktekan gaya melumat kemaluan wanita.Kucoba sedikit dengan ujung lidahku,rasanya ternyata sedikit asin dan beebau amis.Tetapi itu tidak menghentikanku untuk terus menjilatinya.Semakin lama rasa jijik yang ada berubah menjadi rasa nikmat yang tiada tara.

Est...est..terus...tee..russ...auw...nik,mat...mbak Eka tak mampu manahan nikmat yang diterimanya dari jilatan mautku yang sesekali kuiringi dengan memasukkan jariku ke liang senggamanya."Mbak mau...kelu..ar ahh"racaunya.Tanpa kusadari tiba-tiba keluar cairan kental dari vagina nya yang belakangan kutau bahwa itu adalah cairan wanita.Aku belum berhenti dan terus menjilati kemaluannya sampai bersih.

Puas aku menjilati kemaluannya kemudian langsung aku angkat ia kedalam rumahnya menuju kamar tidurnya.Aduh..benar-benar tak habis pikir olehku,wanita segede ini bisa kuangkat dengan mudah.Sesampai dikamarnya aku langsung terbaring dengan posisi telentang Mbak eka tanpa diperintah sudah tau apa yang aku mau dan langsung mengambil posisi berada diatasku.Oh...ya pembaca,bahwa batang kemaluanku standar-standar saja untuk orang indonesia.Aku yang berada dibawah saat itu sengaja tidak berbuat apa-apa dan membiarkan Mbak ita mengambil inisiantif untuk memuaskanku.

Mbak eka langsung memegang kemaluanku dan mencoba memasukkannya kedalam liang senggamannya.Blues...bleb...tanpa hambatan batang kejantananku tenggelam seluruhnya kedalam liang kenikmatan Mbak eka.Est...es...auw...oh...ah aku hanya terpejam merasakan kemaluanku seperti diperas-peras dan hangat sekali rasanya.Aku tak menyangka bahwa kenikmatan bersenggama dengan wanita lebih nikmat dibanding aku beronani.Mbak eka mulai menggenjot pantatnya secara perlahan tapi pasti.

Ah...ah...ah...oh...oh...nik...mat...ahh...Mbak eka terus melakukan gerakan yang sangat erotis.Desahan mbak eka membuatku semakin bernafsu ditambah dengan payudara bergoyang kesana-kemari.Rupanya aku tak bisa tinggal diam.Aku berusaha mengimbangi genjotan Mbak eka sehingga irama genjotan itu sangat merdu dan konstan.Tangankupun tidak mau kalah dengan pantatku.

Aku berusaha mencapai kedua payudara yang ada didepan mataku itu."Wah ...indahnya pemandangan ini" ucapku dalam hati.Tidak puas dengan hanya menyentuh payudara Mbak eka,aku langsung mengambil posisi duduk sehingga payudara mbak eka tepat berada didepan wajahku.Kembali aku melumat putingnya dengan lembut kiri dan kanan bergantian.Ahh...ah...ah...oh...est..ss Mbak eka kelihatannya tak tahan menahan nikmat dengan perlakuanku ini.

Lama kelamaan genjotan Mbak eka semakin cepat dana aku..a..ku..
kee...luaaarrr...ah...ohhh...nikmattt Mbak eka akhirnya mencapai klimaks yang kedua kalinya.Aku yang belum apa-apa merasa kesal tidak bisa klimaks secara bersamaan.Akhirnya aku meminta mbak eka untuk kembali mengulum kemaluanku.Mbak eka yang sudah mendapat kepuasan dengan semangat mengulum dan menjilati kemaluanku.Est...est...ahh..oh ucapku ketika mbak eka semakin mempercepat kuluman dan kocokannya pada kemaluanku.Sepertinya ia ingin segera memuaskanku dan menikmati air kejantananku.

Selang 10 menit ah...auw...oh...nik...maatt...oh...crot...crot...crot...semua air maniku tertumpah diwajah mbak eka dan diseluruh tubuhnya.Saat itu mbak eka tidak berhenti kulumannya dan menjilati seluruh air jantan tersebut.Aku sangat ngilu dibuatnya tapi sungguh masih sangat nikmat sekali.

Setelah merasakan kepuasan yang tiada tara kami langsung jatuh terkulai diatas kasur.Mbak eka tampaknya sangat kelelahan dan langsung tertidur pulas dengan keadaan telanjang bulat.Aku yang takut ketahuan orang lain langsung keluar dari kamar tersebut dan mengambil handukku menuju rumahku.

Ketika aku baru akan keluar rumah Mbak eka,alangkah terkejutnya aku ketika dihadapanku ada seorang wanita yang kuduga sudah berdiri disitu dari tadi dan menyaksikan semua perbuatan kami.Eh...mm...mbak...Dira ...ternyata ia tidak lain adalah mbak desi."Permisi mbak,aku mau masuk dulu"ucapku pura-pura tidak ada yang terjadi.Sambil berjalalan tergesa-gesa aku langsung menuju rumahku untuk menghindari introgasi dari Mbak dira.Tiba-tiba "tunggu"teriak mbak dira.

Aku langsung panas dingin dibuatnya."Jangan-jangan ia akan melaporkanku ke kepala desa lagi"ucapku dalam hati."Aduhhh gawat nih,bisa-bisa cuci kampung"pikirku."A..a..ada apa ya mbak"balasku.Mbak dira langsung mendekatku dan berkata "kamu akan aku laporkan kesuami mbak eka dan kepala desa atas aapa yang telah kamu lakukan"ucap mbak dira. "Ta...tapi kami melakukannya atas dasar suka sama suka mbak"balasku dengan perasaan sedikit cemas.Tiba-tiba "ha...ha...ha.."mbak dira tertawa

Aku semakin bingung dibuatnya karena mungkin mbak Dira punya dendam dan sekarang berhasil membalaskannya. 'Nggak usah takut,pokoknya sekarang kamu tetap berdiri disitu dan jangan sekali-kali bergerak ok!"usulnya. "Mbak mau melaporkan saya atau takut saya lari"ucapku semakin bingung.Tanpa bicara lagi mbak Dira semakin mendekatiku.Setelah tidak ada lagi jarak diantara kami tangan mbak Dira langsung melepas handuk yang kugunakan tadi sehingga aku kembali telanjang bulat."Mbak jangan dikebiri ya..."ucapku."Nggak...nggak pa pa kok"balasnya.Mbak dira ternyata langsung berjongkok dan mulai mengocok kemaluanku.

Ah...ah...oh...oh...aku yang tadi lemas kembali bergairah dibuatnya.Belum lagi aku selesai merasakan nikmatnya kocokan lembut dari tangan Mbak Dira,aku kembali merasakan ada benda lembut,hangat dan basah menyentuh kepala kemaluanku.Aku langsung tahu bahwa itu adalah kuluman dan jilatan dari mulut Mbak Dira setelah tadi aku merasakannya dengan eka.Kuluman Mbak Desi ternyata  lebih nikmat dari mbak Eka.Aku bertaruh bahwa Mbak Dira telah melakukan berbagai macam gaya dan variasi dengan suaminya untuk memperoleh keturunan.

Estt...ah...oh...oh...aduhh...auw desahku menahan hebatnya kuluman mbak Dira.15 menit sudah acara kulum-kuluman itu dan sekarang Mbak Dira telah berganti posisi dengan menungging.Pantatnya yang kecil namun berisi itu sekarang menantangku untuk ditusuk segera dengan rudalku."Ayo...cepetan...kamu sudah lama menginginkan ini kan...Mbak tau kamu sering mengintip dari celah pintu itu...ayoo masukkan dong"ucapnya dengan mesra.

Aku jadi malu dibuatnya bahwa selama ini dia tahu akan perbuatanku.Tanpa pikir panjang aku langsung mencoba memasukkan batang kemaluanku ke liang kenikmatan Mbak Dira."Aduh!!"meleset pada tusukanku yang pertama.Aku kembali mencoba dan bluess...akhirnya aku berhasil juga."gila nih perempuan"pikirku,"ternyata lubang kemaluannya masih sempit sekali"ucapku.Perlahan aku coba menggoyangkan pantatku mau-mundur.Ah..ah..oh...oh...oh...ah...Mbak Dira mulai mendesah menahan nikmat.Aku semakin mempercepat goyanganku karena memang ini adalah gaya favoritku.Ayo...teruss...ayo...teriakku memberi semangat.

Ah...ah...ah...oh desah Mbalk dira semakin terdengar kencang.Melihat payudaranya yang bergelantung dan bergoyang-goyang membuatku ingin mewujudkan impianku selama ini.Sambil terus menggenjot Mbak dira aku berusaha mencapai payudaranya.Kuremas-remas dengan garangnya seolah meremas santan kelapa.Aw...sakit ...adu...hh..ah..ah...Mbak Dira tak tahan akan perlakuanku.Aku tidak memperdulikannya dan tetap menggenjot dengan cepat.

Kemudian aku mengganti posisi dengan menggendong Mbak Dira didepanku.Blues...kembali batang kejantananku kumasukkan kedalam liang senggamanya.Ahh...ah...ah...ah...desah Mbak Dira menahan nikmat.Kulumat bbir dan kuciumi seluruh leher dan ku kecup kedua puting susunya yang merah itu.Adu...nikmattt sekaaaliii ah...ah...ah...oh...oh...mendapat perlakuan demikiran bertubi-tubi akhirnya mbak Dira tak sanggup lagi menahan klimaksnya "Keluarrr...mau...ke..lua..rr akhirnya Mbak Dira mencapai klimaksnya.

Aku yang sedikit lagi juga hampir finish semakin menggenjot dengan cepat.'Blep...blep...blep..bunyi hentakan sodokan antara kemaluanku dan kemaluan mbak Dira yang sudah sangat basah tersebut.Tidak lama kemudian aku merasakan ada denyut-denyut di ujung batang kemaluanku dan "Crot...crot...crot...tumpahlah seluruh air maniku kedalam liang senggamanya.

Setelah itu kami berciuman sambil merasakan sisa-sisa nikmat yang ada dan kembali kerumah masing-masing.Keesokan harinya ketika bertemu.kami seolah-olah tidak merasakan sesuatu terjadi.Pembaca sekalian rupanya Mbak eka ternyata tidak mau lagi berbicara denganku semenjak kejadian itu tapi aku terkadang masih melakukan sex ini hanya dengan mbak Dira  saja ketika saya sedang ingin atau ia sedang sangat ingin melakukannya.

Sekarang saya sudah selesai kuliah dan tidak lagi tinggal dibendengan itu.Saya masih sangat merindukan untuk kembali berhubungan sex dengan Mbak Desi atau Mbak Eka karena mereka telah membuat saya tidak perjaka lagi.

TAMAT

http://202.95.10.206/

Senin, 10 Juli 2023

ANTARA PERIH DAN NIMAT


http://202.95.10.206/

Memiliki rupa yang cantik tidak selamanya menguntungkan. Memang banyak lelaki yang tertarik, atau mungkin hanya sekedar melirik. Ada kalanya wajah menentukan dalam mendapatkan posisi di suatu pekerjaan. Atau bahkan wajah dapat dikomersiilkan pula. Tapi aku tidak pernah mengharapkan wajah yang cantik seperti yang kumiliki saat ini.

Aku juga tidak pernah menghendaki tinggi badan 163 centimeter dengan berat 52 kilogram. Tidak juga kulit putih merona dengan dada ukuran 36B. Tidak! Sungguh, semua itu justru membawa bencana bagiku. Bagaimana tidak bencana. Karena postur tubuh dan wajah yang bisa dinilai delapan, aku beberapa kali mengalami percobaan pemerkosaan.

Paling awal ketika aku masih duduk di bangku SMP kelas tiga. Aku hampir saja diperkosa oleh salah seorang murid laki-laki di toilet. Murid laki-laki yang ternyata seorang alkoholik itu kemudian dikeluarkan secara tidak hormat dari sekolah. Tapi akupun akhirnya pindah sekolah karena masih trauma.

Di sekolah yang baru pun aku tak bisa tenang karena salah seorang satpamnya sering menjahilin aku. Kadang menggoda-goda, bahkan pernah sampai menyingkap rokku ke atas dari belakang. Sampai pada puncaknya, aku digiring ke gudang sekolah dengan alasan dipanggil oleh salah seorang guru. Untung saja waktu itu seorang temanku tahu gelagat tak beres yang tampak dari si Satpam brengsek itu.

Ia dan beberapa teman lain segera memanggil guru-guru ketika aku sudah mulai terpojok. Aku selamat dan satpam itu meringkuk sebulan di sel pengap. Dua kali menjadi korban percobaan pemerkosaan, orang tuaku segera mengadakan upacara ruwatan. Walaupun papa mamaku bukan orang Jawa Tulen (Tionghoa), tapi mereka percaya bahwa upacara ruwatan bisa menolak bahaya.

Selama dua tahun aku baik-baik saja. Tak ada lagi kejadian percobaan pemerkosaan atas diriku. Hanya kalau colak-colek sih memang masih sering terjadi, tapi selama masih sopan tak apalah. Tapi ketika aku duduk di bangku kelas tiga SMU. Kejadian itu terulang lagi. Teman sekelasku mengajakku berdugem ria ke diskotik.

Aku pikir tak apalah sekali-kali, biar nggak kuper. Ini kan Jakarta, pikirku saat itu. Aku memang tak ikut minum-minum yang berbau alkohol, tapi aku tak tahu kalau jus jeruk yang aku pesan telah dimasuki obat tidur oleh temanku itu. Waktu dia menyeretku ke mobilnya aku masih sedikit ingat.

Waktu dia memaksa menciumku aku juga masih ingat. Lalu dengan segala kekuatan yang tersisa aku berusaha berontak dan menjerit-jerit minta tolong. Aku kembali beruntung karena suara teriakanku terdengar oleh security diskotik yang kemudian datang menolongku. Sejak itu aku merasa tak betah tinggal di Jakarta. Akhirnya aku segera dipindahkan ke Yogyakarta, tinggal bersama keluarga tanteku sambil terus melanjutkan sekolah.

Awalnya ketenangan mulai mendatangiku. Hidupku berjalan secara wajar lurus teratur. Tanpa ada gangguan yang berarti, apalagi gangguan kejiwaan tentang trauma perkosaan. Aku sibuk sekolah dan juga ikutan les privat bahasa Inggris. Tapi memasuki bulan kelima peristiwa itu benar-benar terjadi.

Aku benar-benar diperkosa, dan yang lebih kelewat batas. Bukannya lelaki yang memperkosaku, tapi wanita. Yah, aku diperkosa lesbian!! Dan lebih menyakitkan, yang melakukannya adalah guru privatku sendiri. Namanya Mishel Kofl. Umurnya 25 tahun, tujuh tahun diatasku. Ia orang Wales yang sudah tujuh tahun menetap di Indonesia. Jadi Mishel, begitu aku memanggilnya, cukup fasih berbahasa Indonesia. Mishel tinggal tak sampai satu kilometer dari tempatku tinggal.

Aku cukup berjalan kaki jika ingin ke rumah kontrakannya. Kejadian itu bermula pada saat aku datang untuk les privat ke tempat Mishel. Kadangkala aku memang datang ke tempat Mishel kalau aku bosan belajar di rumahku sendiri, itupun kami lakukan dengan janjian dulu. Sebelum kejadian itu aku tidak pernah berpikiran macam-macam ataupun curiga kepada Mishel. Sama sekali tidak! Memang pernah aku menangkap basah Mishel yang memandangi dadaku lekat-lekat, pernah juga dia menepuk pantatku.

Tapi aku kira itu hanya sekedar iseng saja. Siang itu aku pergi ke tempat Mishel. Ditengah jalan tiba-tiba hujan menyerang bumi. Aku yang tak bawa payung berlari-lari menembus hujan. Deras sekali hujan itu sampai-sampai aku benar-benar basah kuyup. Sampai di rumah Mishel dia sudah menyongsong kedatanganku.

Heran aku karena Mishel masih mengenakan daster tipis tak bermotif alias polos. Sehingga apa yang tersimpan di balik daster itu terlihat cukup membayang. Lebih heran lagi karena Mishel menyongsongku sampai ikut berhujan-hujan. “Aduh Mel, kehujanan yah? Sampai basah begini..” sambutnya dengan dialek Britishnya. “Mishel, kenapa kamu juga ikut-ikutan hujan-hujanan sih, jadi sama-sama basah kan.” “Nggak apa-apa nanti saya temani you sama-sama mengeringkan badan.”

Kami masuk lewat pintu garasi. Mishel mengunci pintu garasi, aku tak menaruh kecurigaan sama sekali. Bahkan ketika aku diajaknya ke kamar mandinya, aku juga tak punya rasa curiga. Kamar mandi itu cukup luas dengan perabotan yang mahal, walau tak semahal milik tanteku. Di depanku nampak cermin lebar dan besar sehingga tubuh setiap orang yang bercermin kelihatan utuh. “Ini handuknya, buka saja pakaian you. Aku ambilkan baju kering, nanti you masuk angin.” Mishel keluar untuk mengambil baju kering.

Aku segera melepas semua pakaianku, kecuali CD dan BH lalu memasukkannya ke tempat pakaian kotor di sudut ruangan. “Ini pakaiannya,” Aku terperanjat. Mishel menyerahkan baju kering itu tapi tubuh Mishel sama sekali tak memakai selembar kain pun. Aku tak berani menutup muka karena takut Mishel tersinggung. Tapi aku juga tak berani menatap payudara Mishel yang besar banget. Kira-kira sebesar semangka dan nampak ranum banget, tanda ingin segera dipetik.

Berani taruhan, milik Mishel nggak kalah sama milik si superstar Pamela Anderson. “Lho kenapa tidak you lepas semuanya?” tanya Mishel tanpa peduli akan rasa heranku. “Mishel, kenapa kamu nggak pakai baju kayak gitu sih?” Mishel hanya tersenyum nakal sambil sekali-sekali memandang ke arah dadaku yang terpantul di cermin.

Kemudian Mishel melangkah ke arahku. Aku jadi was-was, tapi aku takut. Aku kembali teringat pada peristiwa percobaan pemerkosaanku. Mishel berdiri tegak di belakangku dengan senyum mengembang di bibir tipisnya. Jemarinya yang lentik mulai meraba-raba mengerayangi pundakku. “Mishel! Apa-apaan sih, geli tahu!” Aku menepis tangannya yang mulai menjalar ke depan. Tapi secepat kilat Mishel menempelkan pistol di leherku. Aku kaget banget, tak percaya Mishel akan melakukan itu kepadaku. “Mishel, jangan main-main!” aku mulai terisak ketakutan. “It’s gun, Mel and I tak sedang main-main. Aku ingin you nurut saja sama aku punya mau.” Ujar Mishel mendesis-desis di telinga. “Maumu apa Mishel?” “Aku mau sama ini.. ini juga ha..ha..” “Auh..”

Seketika aku menjerit ketika Mishel menyambar payudaraku kemudian meremas kemaluanku dengan kanan kirinya. Tahulah aku kalau sebenarnya Mishel itu sakit, pikirannya nggak waras khususnya jiwa sex-nya. Buah dadaku masih terasa sakit karena disambar jemari Mishel. Aku harus berusaha menenangkan Mishel. “Mishel ingat dong, aku ini Melinda. Please, lepaskan aku..” “Oh.. baby, aku bergairah sekali sama you.. oh.. ikut saja mau aku, yah..” Mishel mendesah-desah sambil menggosok-gosokkan kewanitaannya di pantatku. Sedangkan buah dadanya sudah sejak tadi menempel hangat di punggungku.

Matanya menyipit menahan gelegak birahinya. “Mishel, jangan dong, jangan aku..” Muka Mishel merah padam, matanya seketika terbelalak marah. Nampaknya ia mulai tersinggung atas penolakanku. Ujung pistol itu makin melekat di dekat urat-urat leherku. “You can choose, play with me or.. you dead!” Aah.. Dadaku serasa sesak. Aku tak bisa bernafas, apalagi berfikir tenang. Tak kusangka ternyata Mishel orang yang berbahaya. “Okey, okey Mishel, do what do you want. Tapi tolong, jangan sakiti aku please..” rintihku membuat Mishel tertawa penuh kemenangan. Wajah wanita yang sebenarnya mirip dengan Victoria Beckham itu semakin nampak cantik ketika kulit pipinya merah merona. Mishel meletakkan pistolnya di atas meja.

Kemudian dia mulai menggerayangiku. Mishel mulai mencumbui pundakku. Merinding tubuhku ketika merasakan nafasnya menyembur hangat di sekitar leherku, apalagi tangannya menjalar mengusap-usap perutku. Udara dingin karena CD dan BHku yang basah membuatku semakin merinding.

Jemari Mishel yang semula merambat di sekitar perut kini naik dan semakin naik. Dia singkapkan begitu saja BHku hingga kedua bukit kembarku itu lolos begitu saja dari kain tipis itu. Setiap sentuhan Mishel tanpa sadar aku resapi, jiwaku goyah ketika jari-jari haus itu mengusap-usap dengan lembut.

Aku tak tahu kalau saat itu Mishel tersenyum menang ketika melihatku menikmati setiap sentuhannya dengan mata tertutup. “Ah.. ehg.. gimana baby sweety, asyik?” kata Mishel sambil meremas-remas kedua buah dadaku. “Engh..” hanya itu yang bisa aku jawab. Deburan birahiku mulai terpancing. “Engh..” aku mendongak-dongak ketika kedua puting susuku diplintir oleh Mishel “Juude..ohh..” Aku tak tahan lagi kakiku yang sejak tadi lemas kini tak bisa menyangga tubuhku.

Akupun terjatuh ke lantai kamar mandi yang dingin. Mishel langsung saja menubrukku setelah sebelumnya melucuti BH dan CDku. Kini kami sama-sama telah telanjang bagai bayi yang baru lahir. “You cantik banget Mel, ehgh..” Mishel melumat bibirku dengan binal. “Balaslah Mel, hisaplah bibirku.” Aku balas menghisapnya, balas menggigit-gigit kecil bibir Mishel. Terasa enak dan berbau wangi.

Mishel menuntun tanganku agar menyentuh buah dadanya yang verry verry montok. Dengan sedikit gemetar aku memegang buah dadanya lalu meremas-remasnya. “Ah.. ugh.. Mel, oh..” Mishel mendesis merasakan kenikmatan remasan tanganku. Begitupun aku, meletup-letup gairahku ketika Mishel kembali meremas dan memelintir kedua bukit kembarku. “Teruslah Mel, terus ..” Lalu Mishel melepaskan ciumannya dari bibirku. “Agh.. Oh.. Juude..” Aku terpekik ketika ternyata Mishel mengalihkan cumbuannya pada buah dadaku secara bergantian.

Buah dadaku rasanya mau meledak. “Ehg.. No!!” teriakku ketika jemari Mishel menelusuri daerah kewanitaanku yang berbulu lebat. “Come on Girl, enjoy this game. Ini masih pemanasan honey..” Pemanasan dia bilang? Lendir vaginaku sudah mengucur deras dia bilang masih pemanasan.

Rasanya sudah capek, tapi aku tak berani menolak. Aku hanya bisa pasrah menjadi pemuas nafsu sakit Mishel. Walau aku akui kalau game ini melambungkan jiwaku ke awang-awang. Mishel merebahkan diri sambil merenggangkan kedua pahanya. Bukit kemaluannya nampak jelas di pangkal paha. Plontos licin. Lalu Mishel memintaku untuk mencumbui vaginanya.

Mulanya aku jijik, tapi karena Mishel mendorong kepalaku masuk ke selakangannya akupun segera menciumi kewanitaan Mishel. Aroma wangi menyebar di sekitar goa itu. Lama kelamaan aku menciuminya penuh nafsu, bahkan makin lama aku makin berani menjilatinya. Juga mempermainkan klitnya yang mungil dan mengemaskan. “Ahh.. uegh..” teriak Mishel sedikit mengejan.

Lalu beberapa kali goa itu menyemburkan lendir berbau harum. “Mel, hisap Mel.. please..” rengek Mishel. Sroop.. tandas sudah aku hisap lendir asin itu. Suur.. kini ganti vaginaku yang kembali menyemburkan lendir kawin. “Mishel aku keluar..” ujarku kepada Mishel. “Oya?” Mishel segera mendorongku merebah di lantai.

Lalu kepalanya segela menyusup ke sela-sela selakanganku. Gadis bule itu menjilati lendir-lendir yang berserakan di berbagai belantara yang tumbuh di goa milikku. Aku bergelinjangan menahan segala keindahan yang ada. Mishel pandai sekali memainkan lidahnya. Menyusuri dinding-dinding vaginaku yang masih perawan. “Aaah..” kugigit bibirku kuat kuat ketika Mishel menghisap klit-ku, lendir kawinkupun kembali menyembur dan dengan penuh nafsu Mishel menghisapinya kembali. “Mmm.. delicious taste…” Gumamnya.

Mishel segera memasukkan batang dildo yang aku tak tahu dari mana asalnya ke dalam lubang kawinku. “Ahh..!! Mishel sakit..” “Tahan sweety.. nanti juga enak..” Mishel terus saja memaksakan dildo itu masuk ke vaginaku. Walaupun perih sekali akhirnya dildo itu terbenam juga ke dalam vaginaku. Mishel menggoyang-goyangkan batang dildo itu seirama.

Antara perih dan nikmat yang aku rasakan. Mishel semakin keras mengocok-ngocok batang dildo itu. Tiba-tiba tubuhku mengejang, nafasku bagai hilang. Dan sekali lagi lendir vaginaku keluar tapi kali ini disertai dengan darah. Setelah itu tubuhku pun melemas. Air mataku meleleh, aku yakin perawanku telah hilang.

Aku sudah tak pedulikan lagi sekelilingku. Sayup-sayup masih kudengar suara erangan Mishel yang masih memuaskan dirinya sendiri. Aku sudah lelah, lelah lahir batin. Hingga akhirnya yang kutemui hanya ruang gelap. Esoknya aku terbangun diatas rajang besi yang asing bagiku. Disampingku selembar surat tergeletak dan beberapa lembar seratus ribuan.

Ternyata Mishel meninggalkannya sebelum pergi. Dia tulis dalam suratnya permintaan maafnya atas kejadian kemarin sore. Dan dia tulis juga bahwa dia takkan pernah kembali untuk menggangguku lagi. Aku pergi dari rumah kontrakan terkutuk itu seraya bertekad akan memendam petaka itu sendiri.


http://202.95.10.206/


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,