Selasa, 07 November 2023

CERITA SEXS DENGAN TEMAN SUAMIKU

 

http://202.95.10.206/


Aku seorang perempuan berusia 25 tahun,nama ku Loli dan aku sudah menikah sejak satu tahun yang lalu.Walaupun aku belum mempunyai anak tetapi hubunganku dan suamiku tetap harmonis saja karena memang suamiku memintaku untuk melakukan KB dengan pil sehingga mencegah kehamilan karena memang dia belum siap mempunyai momongan karena tanggung jawabnya memang sangat besar.Lagi pula sekarang dia belum menetap di satu kota karena dia bekerja di perusahaan  yang sering menugaskannya untuk berpindah lokasi dinas. Setelah kami menikah saja setidaknya kami sudah pindah di tiga kota.Sehingga tidak ada kesempatan untuk merencanakan kehidupan menetap di satu kota saja dan itu juga alasan mengapa kami memilih tinggal ditempat kost karena lebih mudah jika suatu waktu suamiku dipindah tugas lagi.Suamiku berusia 28 tahun bernama Rendy,aku memanggilnya Rey,dia berusia 3 tahun diatasku.Sifatnya yang penyabar dan kebapakan benar-benar membuatku semakin beruntung saja memiliki suami sehebat dirinya.Kalau soal ganteng sih,wajahnya cuman biasa-biasa saja walaupun dulu waktu kami pacaran sempat ada perempuan lain yang juga naksir padanya.Tempat kost kami ini berlantai tiga dimana tiap lantainya dihuni oleh berbagai macam jenis orang mulai dari pedagang,sales,pegawai kantor hingga mahasiswa.Lantai pertama dihuni oleh pembantu yang merangkap tukang cuci dan seterika,penjaga kost dan beberapa kamar dihuni oleh pegawai dari sebuah instasi pemerintah.Lantai kedua adalah paling ramai karena terdpaat sekitar 20 kamar didalamnya dan lantai kedua ini benar-benar tertutup dari bagian luar karena satu-satunya penghubung dengan luar bangunan adalah jendela disebuah balkon kecil,sementara itu untuk ventilasi hanya terdapat jendela-jendela berteralis yang berukuran sangat kecil di tiap kamar.Aku dan suamiku tinggal dilantai dua ini.Lantai tiga terdapat sedikit kamar yang bercampur dengan tempat untuk menjemur pakaian.Dilantai ini aku tidak begitu kenal dengan penghuninya karena mereka bekerja larut malam dan baru pulang pagi harinya.Saat itu aku sedang membaca sebuah majalah ketika aku mendengar hp ku berbunyi.Ternyata Rey menelponku untuk mengabarkan kalau nanti malam dia lembur dan mungkin baru bisa pulang besok karena kebetulan dengan berpindah bosnya yang sekarang dan pergantian dengan bos yang baru membuat banyak pekerjaan kantor harus lebih cepat diselesaikan sebelum tenggat waktu yang seharusnya.Aku maklumi itu karena aku tahu kalau suamiku merupakan pekerja yang rajin dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.

Aku mendengar suara pintuku diketuk.Apakah si Rey pulang malam ini? mungkin saja pekerjaannya lebih cepat selesai sehingga dia dapat pulang lebih cepat.Setelah kubuka bukannya aku gembira tapi malah kecewa.Ternyata yang mengetuk pintuku seorang tetangga kost-an yang kamarnya berada di sebelah kamarku.Namanya Mas Dev,dia seorang marketing di sebuah properti dan dia sudah cukup lama tinggal di kost ini.Ada apa mas Dev? kok malam-malam belum tidur? tanyaku berusaha sopan walaupun aku mencium bau alkohol dari mulutnya itu.Tidak begitu keras sih tetapi mengganggu juga lama-lama.Anu mbak.Saya ada perlu sebentar kok.Ada yang mau saya bicarakan.Kata Mas Dev sambil melongok kekamarku  dan sepertinya dia melihat kalau suamiku tidak ada didalam.Aduh,Rey belum pulang tuh.Nanti aja kalau udah pulang saya minta dia supaya ke kamarnya Mas Dev saja.Jawabku sambil berusaha menutup pintu tetapi terhalang oleh salah satu tangan Mas Dev.Wah kebetulan mbak.Yang mau saya bicarakan tuh nggak ada hubungannya dengan Rey tapi sama mbak Loli aja kok.Jawabnya dan jawabannya itu benar-benar membuatku tambah bingung aja.Apa sebenarnya yang diinginkan Mas Dev ini.Begini Mbak.Maksud kedatangan saya kemari adalah untuk meminta pertimbangan mbak Loli.Soalnya saya malu mau minta pertimbangan dari cewek lain di kost ini.Jelasnya walaupun dalam hati aku masih bingung juga maksud dari pembicaraannya.Maksudnya meminta pertimbangan apa yah? kataku mencoba untuk memperjelas perkataannya barusan.Begini mbak.Besok kan teman perempuan saya mau merayakan ulang tahun dan kebetulan saya cukup dekat dengan dirinya.Nah saya itu bingung mau kasih kado apa,tapi kata teman ceweknya dia pernah curhat kalau lagi pengen beli satu set pakaian dalam yang dari merk ternama.Masalahnya kan saya nggak tahu ukurannya berapa.Kalau saya tanya langsung kan jadi gak surprise lagi mbak.Jelas Mas Dev sambil menatapku tajam.Aku mencoba menghindari tatapannya itu tapi sepertinya susah juga  mengingat dia duduk didepanku saat ini dan ruangan kost ini sempit juga.Terus?  saya kan juga nggak tau temannya Mas Dev itu badannya seperti apa.Jadi bagaimana mungkin saya memberikan solusi buat Mas? Dev tersenyum.Kalau itu sih nggak usah khawatir mbak. Karena postur tubuh teman saya itu sama persis dengan mbak walaupun nggak secantik Mbak Loli.Katanya lagi.Terus terang saja aku enggan memberikan nomor pakaian dalamku pada orang luar kepada orang luar tetapi cuman itu satu satunya cara agar dia segera keluar dari kamar ini.Akhirnya aku memberikan ukuran pakaian dalamku kepada mas Dev dan pria itupun akhirnya beranjak pergi dari kamarku setelah sebelumbnya bilang terimakasih dengan sedikit senyuman tersungging di bibirnya.Paginya Rendy pulang sekitar jam 6 pagi lalu tertidur.Hari itu dia dibilang kalau dia diliburkan oleh bosnya karena sudah semalaman lembur.Seperti biasa aku merawat seluruh keperluannya dan menyiapkan makanan untuknya jika sudah terbangun nanti,layaknya seorang istri yang setia pada suaminya.Siang mbak Loli.Tumben jam segini baru belanja.Sapa seorang teman kost yang merupakan mahasiswa tingkat akhir.Namanya Aldo ,dia asli dari kota jawa timur.Terbiasa dengan kerja keras sejak kecil membuatnya terlihat mempunya tubuh yang kekar dan berotot.Macam binaragawan saja batinku  dalam hati tiap melihat lekuk tubuh pemuda ini.Iya nih,iya nih soalnya mas Rey baru saja pulang jam tadi jam 6 soalnya lembur jadi nggak sempat belanja,Kuliah jam siang yah? tanyaku pada Aldo dan pemuda ini mengiyakan sambil tersenyum ramah.Lalu dia buru-buru menstater motornya untuk menuju kampus tempatnya kuliah.Dia mungkin salah satu penghuni kost yang baik-baik menurutku karena tidak pernah macam-macam.Sekitar dua hari kemudian aku dikejutkan dengan sebuah paket yang ditujukan padaku.Aku buka paket itu dan betapa terkejutnya aku karena isi paket itu adalah satu set pakaian dalam yang super sexy berwarna hitam dan ukurannya pun sesuai dengan ukuran tubuhku.

Sekitar seminggu kemudian,Mas Rey mendapatkan tugas dari kantornya untuk pergi keluar kota selama seminggu.Kantornya menyuruh Mas Rey untuk membenahi permasalahan di kantor cabang yang ada dikota itu.Mas Rey berkata kalau dia berhasil menyelesaikan dengan baik maka dia bisa di promosikan menjadi manager operasional di kantornya sekarang berhubung posisi tersebut sedang kosong.Maka sebagai istri aku hanya bisa rela saja,toh kalo dia dipromosikan sebagai manager maka kami akan mendapatkan rumah dinas sehingga tidak perlu mencari kost lagi.Jam 11 malam dan suasana kost masih tidak berubah ,hanya terdengar suara kaset tapi dari lantai tiga dan nyanyian merdu dari bryan adams.Saat aku tertidur tiba-tiba pintu kamar terbuka.Memang aku tidak menguncinya tetapi aku yakin kalau aku sudah menutupnya dengan rapat sehingga tidak mungkin ada angin yang mendorongnya.Dengan was-was aku melihat apakah ada orang dibalik pintu dan ternyata tidak ada.Ah mungkin cuman angin dan aku juga tidak begitu yakin telah menutup dengan benar pintu tersebut,pikirku dalam hati.

Saat aku akan menutup pintu itu kembali tiba-tiba muncul sebuah tangan pria yang langsung mencekal tanganku sementara tanganku satunya langsung dicekal kebelakang tubuh dengan kasar.Aku mencoba berteriak tetapi belum sempat suaraku keluar,pria tersebut membanting tubuhku keatas tempat tidur.Aku mencoba berontak tapi apalah daya karena tenaga pria tersebut benar-benar diatasku jauh.Pria ini menindihku yang sedang kesakitan karena bantingan tadi dan langsung mencoba melucuti pakaianku yang kala itu hanya menggunakan daster warna jingga.Aku melihat pria bertopeng ini dengan ketakutang yang amat sangat,aku tahu apa yang ingin dilakukan kepadaku namun aku tak mampu untuk melawan dirinya itu.Dia sepertinya tidak sabar lagi danmerobek pakaianku sehingga sekarang aku tinggal mengenaka celana dalam mengingat aku tidak pernah memakai bra tiap kali aku tidur.Teriakan dan umpatanku juga tidak dia tanggapi sama sekali,pria ini hanya membisu sambil terus berusaha melucuti seluruh pakaianku hingga akhirnya lolos juga celana dalamku ditangan pria ini.Dia sepertinya terkesima melihat kemaluanku yang rapih tercukur.Dengan kulit putih mulusku ini memang sangat menggoda,bahkan mas Rey yang sudah sering bercinta dengankupun tidak ada bosan-bosannya melihat tubuhku ini.Pria itu lalu membuka celananya dan membetot keluar batang kemaluannya.Sekarang keringat dingin mulai membasahi tubuhku.Teriakanku sepertinya tidak ada yang mendengarkan ,mungkin karena struktur lantai dua kost ini yang sangat tertutup sehingga kedap suara.Aku sadar pria misterius ini akan menyetubuhi diriku.Penisnya yang begitu besar bahkan sudah membuatku merasa ngilu hanya dengan melihatnya saja.Bahkan milik mas Rey saja paling hanya dua pertiga dari milik pria ini.Pria itu lalu mengangkat kedua pahaku dan menekannya kearah perutku sehingga aku menjadi sedikit sesak nafas.Aku yang sudah lemas melawan pria itu semakin lama semakin dekat saja dengan bibir vaginaku.Seperti yang kutakutkan sebelumnya,akhirnya pria itupun melesakkan batang kemaluannya yang sangat besar itu melewati himpitan bibir kewanitaanku yang masih rapat ini.Aku menjerit dan memohon ampun supaya dia tidak memperkosaku tetapi apa daya karena jeritanku tidak di indahkannya sama sekali.Sekarang bahkan ujung kemaluannya sudah melesak seluruhnya kedalam vaginaku tinggal bagian batang dan pangkalnya saja yang masih ada diluar.Akhh! sakit.Ampun! jangan perkosa saya! jeritku memelas tapi lagi-lagi tak ada respon dari pria ini.Dia malah semakin mempercepat proses penetrasinya sehingga membuat rongga vaginaku semakin sakit saja.Bibir kemaluanku bahkan seperti robek menjadi dua karena dipaksa menerima batang kejantanan sebesar bonggol jagung itu.Lagi-lagi aku menjerit tetapi kali ini hanya jeritan kecil dan lemah karena aku sudah kehabisan tenaga untuk berteriak dan menjerit lagi.Sekarang tinggal suara desahan dan rintihan pelan yang terdengar tiap kali pria ini menyodokkan batang kemaluannya yang besar itu didalam vaginaku dan mengaduk-ngaduknya dengan berbagai macam arah gaya.Setelah sekian lama baru kali ini aku kembali merasakan seperti diperawani untuk yang kedua kalinya.Dulu aku juga pernah merasakan rasa sakit seperti ini ketika diperawani oleh mas rey suamiku pria itu diam tak bicara ketika mendengar aku meminta ampun dan merintih kesakitan.Dia bahkan sepertinya semakin nafsu saja begitu mendengar aku yang semakin lemah dan tak berdaya ini menjerit dan merintih.Dalam 15 menit kemudia pria ini mempercepat sodokannya dan mengakhirinya dengan sebuah sodokan yang kencang dan dalam pada vaginaku. Aku mendongkakkan kepalaku menahan rasa sakit yang hebat ketika pria itu menyetubuhiku dengan kasarnya. Sesaat kemudian aku merasakan penis raksasa itu berkedut keras lalu aku merasakan adanya cairan hangat membasahi rongga rahimku.Aku shock bukan main ketika menyadari kalau pria ini berejakulasi didalam rongga kemaluanku.Aku takut hamil dan terlebih lagi aku jijik menyadari kalau ada pria asing yang tak kukenal memperkosaku dan menyemprotkan cairan spermanya didalam vaginaku.Aku pingsan entah untuk berapa lama.Begitu aku bangun aku mendapati sudah nyaris pagi dan tubuhku yang tergolek tanpa mengenakan sehelai benangpun ini merasakan dingin luar biasa.Kepalaku sedikit pusing dan mecoba untuk menyadarkan diri sendiri kalau aku telah diperkosa oleh orang asing.Tangisku tak pelak lagi meledak memenuhi ruangan ini.Tanganku meraba selangkanganku dan mendapati sedikit noda darah segar disertai cairan putih kental yang sangat banyak yang aku tahu itu adalah sprema memperkosa ku tadi.Entah sudah berapa kali dia memperkosaku sampai cairan maninya keluar begitu banyak dari kemaluanku ini.Sesaat kemudian terdengar suara SMS masuk.Aku buka SMS itu dan aku terkejut itu berasal dari pemerkosa ku yang berbunyi.Aku sudah ambil foto kamu pas lagi bugil.Awas sampai lapor polisi.Aku bakalan sebarin keseluruh orang.Seketika aku lemas tak berdaya dan beberapa saat kemudian SMS dari mas rey muncul menanyakan keadaanku.Aku jawab kalau aku baik-baik saja dan menyuruhnya cepat pulang.Seandainya dia tahu kalau istri tercintanya telah habis dinikmati tubuhnya oleh orang lain entah apa reaksi suamiku itu 

http://202.95.10.206/


Sabtu, 04 November 2023

ABG YANG MASIH SEGAR

http://202.95.10.206/




Sepulang kantor,tubuhku menjadi tambah penat sehabis mengerjai Ani tadi.Ku parkir Honda kesayanganku di sebuah mall yang terletak tak jauh dari kantorku.Kubergegas menuju sebuah salon dengan dekorasi yang didominasi warna merah itu.

"Mau diapain pak" tanya resepsionis yang cantik.

Kulihat namanya yang terpampang di dada Anggi namanya.

"Creambath sama refleksi" jawabku

"Mari dicuci dulu pak" Anggi menyilahkanku ke tempat cuci.

Tak lama pegawai salon yang akan merawat rambutkupun datang.Kuperhatikan dia tampak masih ABG.Dengan tubuh yang kecil dan kulit sawo matang tapi ebrsih,wajahnya pun tampak manis dan imut.Walaupun tak secantik Ani,tapi wajahnya yang menyiratkan kemudaan dan keluguan itu menarik hatiku.Tapi yang paling menyedot perhatianku adalah buah dadanya yang besar untuk ukuran tubuhnya.

Dengan tubuh yang mungil,buah dadanya tampak menonjol sekali dibalik seragamnya yang berwarna hitam itu.Perawatan pun dimulai.Pijatan Ani,nama gadis ABG itu,mulai memberikan kenikmatan ditubuhku yang lelah. Tetapi tak kuduga setelah aku menyetubuhi Ani tadi,gairahku timbul melihat Ani.Terutama  karena buah dadanya yang tampak masih padat dan kenyal itu.

Benar-benar sexy sekali dilihatnya,ditambah dengan celana jeansnya yang sedikit dibawah pinggang sesuai mode masa kini,sehingga terkadang perutnya tampak ketika dia memijat bagian atas kepalaku.Setelah creambath Dita pun yang memberikan layanan refleksi.

Karena tempat dudukku lebih tinggi darinya,kadang ketika dia agak menunduk,aku dapat melihat belahan dadanya dari balik T-shirtsnya yang kancingnya sengaja dibuka.Begitu indah pemandangan itu.Semenjak aku menikmati Tari gadis SMP dulu,belum pernah aku menikmati ABG belasan tahun lagi.Terlebih dulu Tari berdada kecil,sementara aku ingin mencoba ABG berdada besar seperti Dita ini.

Akupun mengajaknya mengobrol.Ternyata dia baru lulus SMA dan berusia 18tahun lebih seidkit.Mau melanjutkan sekolah tidak ada biayanya,dan belum mendapatkan kerja yang sesuai. Dia bekerja disalon tersebut sambil mencari-cari kerja yang lain yang lebih baik.

Singkat kata,aku tawarkan dia untuk melamar di perusahaanku.Tampak dia berseri-seri mendengarnya.Aku sarankan sehabis jam kerjanya kita dapat mengobrol lebih jauh lagi mengenai pekerjaan itu.Dia pun setuju mengenai pekerjaan itu.Diapun setuju untuk menemuiku di food court setelah pulang kerja nanti.

Jam 8.00 malam,Dita menemuiku yang menunggunya ditempat yang telah disepakati itu.Kupesan makan malam sambil kita berbincang-bincang mengenai prospeknya untuk bekerja di perusahaanku.Kuminta dia mengirimkan surat lamaran serta ijazahnya secepatnya untuk di proses.

Kubilang ada lowongan sebagai resepsionis dikantorku.Memang cuma ada noni resepsionis di kantorku,sehingga aku merasa perlu untuk menambah satu lagi.Setidaknya itulah pikiranku yang sudah diseliputi hawa nafsu melihat kemolekan tubuh muda Dita.

Sambil berbincang,mataku terus mengagumi buah dadanya yang tampak sekal menggiurkan itu.Ingin rasanya cepat-cepat kujilat dan kuhisap sepuas hati.Dita tampak menyadari aku menatap dadanya,dan dia tampak tersipu malu sambil berusaha menutup celah T-shirtnya.

Sehabis makan malam,aku tawarkan untuk mengantarnya pulang.Sambil meneruskan wawancara,alasanku.Ditapun tidak menolak mengingat dia sudah ingin sekali pindah tempat kerja.Terlebih penampilanku membuatnya semakin yakin.

Di dalam mobil,dalam perjalanan,kuteruskan perbincanganku mengenai job description seorang resepsionis dikantorku.Sambil berbincang kucoba meraba pahanya yang terbungkus jeans ketat.Sesekali tangannya menolak rabaan tanganku.

"Jangan Pak...malu" alasannya.

Sementasa itu,nafsuku sudah begitu menggelora dan motel jam-jaman langgananku pun sudah hampir tampak.

"Dita....terus terang saja...kamu memenuhi semua persyaratan...Hanya saja kamu harus bisa melayani aku luar dalam untuk bekerja diperusahaanku." tegasku sambil kembali mengerayangi pahanya.Kali ini tidak ada penolakkan darinya.

"Tapi pak...Dita nggak biasa..." 

"Yach kamu mulai sekarang harus membiasakan diri ya..." kataku sambil meremas pahanya dengan tangan kiriku,sementara tangan kananku membelokkan setir mobilku ke pintu masuk motel langgananku itu.

Mobilku langsung masuk ke dalam garasi yang telah dibuka oleh petugas,dan pintu garasi langsung di tutup begitu mobilku telah berada didalam.Kuajak Dita turun dan kamipun masuk kedalam kamar.Kamar motel tersebut lumayan bagus dengan kaca yang menutupi dindingnya.Tak lama petugas motel datang dan akupun membayar rate untuk 6 jam.

Setelah sipetugas pergi,ku ajak Dita untuk duduk diranjang.Dengan Ragu-ragu dia patuhi perintahku sambil dengan gugup tangannya meremas-remas sapu tangannya. ku sibakkan rambutnya yang ikal sebahu dengan penuh kasih sayang,dan mulai kuciumi wajah calon resepsionisku ini.Kemudian kuciumi bibirnya yang agak sedikit tebal dan sensual itu.Tampak dia hanya bereaksi sedikit sambil menutup matanya.Hanya nafasnya yang mulai memberat.

Kurebahkan tubuhnya diranjang,dan lalu tanganku dengan gemas merabai dan meremas buah dadanya yang ranum itu.Aku sangat gemas sekali melihat seorang ABG bisa mempunyai buah dada seseksi ini.Kuangkat T-shirtnya,dan langsung kujilati buah dadanya yang masih tertutup BH ini.kuciumi belahan dadanya yang membusung.

Ahh...seksi sekali anak ini.Dia masih tetap menutup matanya sambil terus meremas-remas sapu tangan dan seprei ranjang ketika aku mulai menikmati buah dadanya.Kubuka pengait BHnya yang tampak kekecilan untuk ukuran buah dadanya,dan lansgung kuhisap dan kujilati buah dada gasis ABG salon ini.

"Eh...eh.." hanya erangan tertahan yang keluar dari mulutnya .Dita tampak menggigit bibirnya sendiri sambil mengerang ketika lidahku menari diatas putingnya yang berwarna coklat.

Dengan cepat puting itu mengeras pertanda siempunya sedang terangsang hebat.Segera kulucuti semua pakaianku sehingga aku telanjang bulat.Kemaluanku telah tegak ingin merasakan nikmatnya tubuh gadis muda ini.Akupun duduk diatas dadanya dan kuarahkan kemaluanku ke mulutnya.

"Jangan Pak...Dita belum pernah..." katanya sambil menutup bibirnya rapat.

"Ya kamu harus mulai belajar dong.." jawabku sambil menyentuhkan kemaluanku,yang panjangnya hampir sama dengan panjang wajahnya itu,ke seluruh permukaan wajahnya.

"Katanya mau jadi pegawai kantoran.." aku mengingatkan.

"Tapi gak muat Pak...Besar sekali"

"Ya kamu coba aja sedikit demi sedikit.Dimulai dari ujungnya dulu ya sayang.."perintahku lagi.

Ditapun mulai membuka mulutnya.Kusodorkan kemaluanku dan sedikit demi sedikit rasa hangat yang nikmat menjalari kemaluanku itu,ketika Dita mulai menghisapnya.Kuangkat kepalanya sedikit sehingga dia lebih leluasa menghisapi kemaluan calon bosnya ini.

Setelah puas menikmati hangatnya mulut Dita, aku kembali gemas melihat buah dadanya yang membusung itu. Kembali kunikmati buah dadanya dengan mulutku. Kembali Dian mengerang tertahan sambil mengatupkan bibirnya. Sementara itu, akupun melucuti celana jeansnya dan sekalian celana dalamnya. Tampak vaginanya yang bersih tak berbulu seperti menantang untuk digenjot kemaluanku

Tanganku meraba-raba vaginanya dan tak lama menemukan klitorisnya. Kuusap-usap klitorisnya itu, sementara mulutku kembali dengan gemas menikmati buah dadanya yang besar menantang. Terdengar dengusan nafas Dian semakin dalam dan cepat.

Matanya masih menutup demikian juga dengan bibirnya. Tangannya tampak semakin keras meremas sprei ranjang kamar. Aku sudah ingin menyetubuhi gadis ABG petugas creambath ini. Kurenggangkan pahanya sementara kuarahkan kemaluanku ke liang nikmatnya.

“Pelan-pelan ya Pak..” pintanya sambil membuka mata.

Tak kujawab, tapi mulai kudorong kemaluanku menerobos liang vaginanya. Memang dia sudah tidak perawan lagi, tetapi vaginanya masih sempit menjepit kemaluanku.

“Ahh..” jeritnya ketika kemaluanku telah menerobos vaginanya. Tak kuasa lagi dia untuk menahan jeritan nikmatnya.

Mulai kugenjot vaginanya, sambil kuremas-remas buah dadanya. Makin keras erangan Dian memenuhi ruangan itu.

“Ahh.. Ahh..” erangnya seirama dengan goyanganku.

Buah dadanya bergoyang menggiurkan ketika aku memompa vaginanya. Sesekali kuhentikan goyanganku untuk kembali menghisapi buah dadanya yang besar dengan gemas. Hampir 20 menit terus kupompa gadis ABG manis pegawai salon ini. Tiba-tiba dia mengerang dan mengejang hebat tanda orgasme. Tampak butir keringat mengalir membasahi wajahnya yang manis. Kuseka keringatnya dengan penuh kasih sayang.

Kemudian kunaiki kembali tubuhnya dan kali ini kuletakkan kemaluanku diantara buah dadanya yang kenyal itu. Tanganku merapatkan buah dadanya, sehingga kemaluanku terjepit diantaranya. Nikmat sekali rasanya dijepit buah dada gadis ABG semanis dia.

Mulai kugoyangkan badanku maju mundur sehingga buah dadanya yang kenyal menggesek-gesek kemaluanku dengan nikmat. Kadang kulepaskan kemaluanku dari himpitan buah dadanya untuk kemudian kusorongkan ke mulutnya untuk dihisap. Kemudian kembali kujepitkan diantara buah dadanya yang ranum itu.

Kira-kira 15 menit lamanya kemaluanku menikmati kenyalnya buah dada dan hangatnya mulut Dian. Akupun merasa akan orgasme, dan tak lama kusemburkan cairan ejakulasiku di atas buah dada Dian. Dengan kemaluanku, kuoleskan spermaku keseluruh permukaan buah dadanya yang sangat membuatku gemas itu.

“Pak.. Jangan bohong lho janji Bapak..” ujar Dian saat kami telah meluncur kembali di dalam mobilku.
“Oh nggak, sayang.. Cepat saja kamu kirim lamarannya ya” jawabku.

Dianpun tersenyum senang mendengarnya. Terbayang olehnya kerja di kantor yang merupakan cita-citanya. Akupun tersenyum senang membayangkan buah dada Dian yang akan dapat aku nikmati sepuasnya nanti. Kuturunkan Dian dipinggir jalan sambil kuberi uang untuk ongkos taksi.

“Terimakasih ya Pak Robert” katanya ketika dia turun dari mobilku.
“Sama-sama Dian” jawabku sambil melambaikan tangan.

Kukebut mobilku menuju jalan tol. Hari telah larut malam. Jalanan telah menjadi lenggang. Ingin rasanya cepat sampai di apartemanku setelah hari yang melelahkan ini. Tiba-tiba aku sadar kalau aku belum mentest secara seksama kemampuan Dian untuk menjadi resepsionis. Interpersonal skill, bahasa Inggris, telephone manner, dan lain-lain. Rupanya aku hanya terbuai oleh buah dadanya yang nikmat itu.

Biarlah nanti bagian HRD yang mentestnya, pikirku. Kalau lulus ya diterima, kalau nggak ya nggak apa-apa. Toh aku sudah puas menikmati buah dadanya he.. He.. 

http://202.95.10.206/


Rabu, 06 September 2023

BERCINTA DENGAN ADIK IPARKU

 

http://202.95.10.206/


sebut saja namaku andi , umur 31 tahun sepandan dengan umur istri tercinta ,kami telah berkeluarga dengan dikaruniau 2 orang anak . istriku adalah anak ke 2 dari empat saudara yang kebetulan semua cewek dan semua sudah menikah serta dikarunia anak yang masih kecil.dengan saudara2 istriku , aku cukup dekat dengan siska kurang lebih berumur 29 tahun .

keakraban hubungganku ini bermula dari seringnya kami salimh bertelepon dan makan siang bersama pada saat jam kantor .topik pembicaraan kami biasanya berkisar mengenai soal perkejaan , rumah tangga , dan juga kedangkala masalah sek masing masing .BandarQ Online

perlu diketahui disini istriku sangat ketinggakan jaman mengenai masalah sek , sedangkan siska sangat menyukai varian dalam hal berhubungan sek .siska juga sangat open minded kalau berbicara mengenai sek , dikeluarga istriku dia emang anak yang cuek , modern ,canti dan paling seksual .

keakraban ini di mulai sejak tahun 2014 dan berlangsung cukup lama dan pada tahun 2015 sekitar juli , berbicara kami lebih banyak mengarah kepada maslaah rumah tangga ,dimana dia cerita tentang suaminya yang jarang sekali memperihatikan dirinya .

siska juga menabahkan sang suami sangat kaku dan tidak mau belajar mengenai apa yang namanya foreplay ,walaupun sudah sering saya pinjamin xxx film jadi prinsip suaminya colok dan selesai dan itu berlangsung 10 menit saja .

Saat menuju bungalow kami diantar dengan buggie car (kendaraan yang sering dipakai di lapangan golf) mengingat jarak antara reception dengan bungalow agak jauh, didalam kendaraan ini saya melihat wajah Siska , ya ampun cantik sekali dan hati saya mulai bergejolak , sesekali dia melemparkan senyumnya kepada saya, pikiran saya, dasar suaminya tidak tahu diuntung sudah dapat istri cantik dan penuh perhatian masih disia-siakan.JaguarQQ

setelah cdnya saya turunkan saya berusaha untuk menjilat kelentitnya yang berwarna merah menantang pada awalnya dia tidak mau, katanya saya belum pernah ……, nah sekarang saatnya kamu mulai mencoba lidah saya langsung menari-nari di kelentitnya dia meraung keras….oohhhhhhhh………..andry ………enaaaaaaaa aaakkkkkkkkkkk sekali…..saya …saya enggak pernah merasakan ini sebelumnya kamu pintar sekali sih……… ..terus saya jilat kelentit dan lubang vaginanya… .

tidak berapa lama kemudian dia menjerit…. .auuuuuuuuwwww saya keluar andry oooooooooooohhhhhhh hhenak sekali…..dia bangkit lalu menarik dengan keras cd saya ….langsung dia samber kontol saya dan dilumatnya secara hot dan agresif sekali…..oh nikmatnya…

http://202.95.10.206/


Selasa, 05 September 2023

TERIMAKASIH UNTUK PERAWAN

 

http://202.95.10.206/

Bayu adalah namaku, OB di salah satu perusahaan swasta kecil di Ibukota. Tiga bulan pertama ada karyawan baru yang masuk untuk bagian resepsionis. Namanya Dewi. Wanita cantik, tinggi kurang lebih 165cm, berat 50kg, bibir sensual, ramah, suka senyum, senang pakai rok mini dan sepatu hak tinggi, kulit bersih dan rambut sebahu.perawan

Suatu siang, aku sedang terburu-buru karena dipanggil Boss untuk menyiapkan sajian kepada tamu yang datang dari Kalimantan, tanpa sadar aku berpapasan dengan Dewi yang sedang berjalan sambil melihat hape tanpa memerhatikan jalan sehingga terjadi tabarakan tanpa sengaja antara aku dan Dewi. Tubuhnya tinggi bila dibanding wanita biasa kira-kira 170 cm plus sepatu, soalnya tubuhku juga sekitar itu, secara reflek aku memeluknya karena takut terjatuh. Dalam dekapanku terasa harum parfum yang membuat darahku berdesir mengalirkan hawa nafsu hingga keubun-ubun.

“Duh, maaf mas Bayu . Aku gak liat, ini sambil baca e-mail kerjaan dari bapak.” Ucap Dewi memelas.

“Iya, Mbak Dewi gapapa. Aku juga lagi buru-buru dipanggil si bapak soalnya hehehe.” Jelas ku sambil pamit untuk ke ruangan bapak boss.

Setelah itu kamipun kembali bekerja dengan kesibukan masing-masing dan tidak memikirkan lagi kecelakaan tadi. Kira-kira setengah jam sebelum jam kerja berakhir, aku hubungi dia lewat telephone untuk mengajak nonton dan kebetulan filmnya bagus sekali. Eh ternyata dia setuju kalau nontonnya hanya berdua saja.

Selama dalam perjalanan ke tempat tujuan kami ngobrol ngalor-ngidul tidak karuan dan tertawa dan kutanya apakah dia sudah punya pacar? Dijawab baru putus tiga bulan yang lalu makanya dia memutuskan untuk pindah tempatku. Kupikir dia ini lagi labil dan kebetulan sekali aku mau mendekatinya.

Setelah membeli karcis dan makanan kecil kami masuk ke dalam gedung yang masih sepi… biasanya juga sepi sih…. aku mengambil posisi di tengah dan boleh pilih tempat kata penjaganya.

Sesaat filmpun dimulai… tanganku mulai menyentuh tangannya… dia masih membiarkan… Mulailah pikiran kotorku… kuremas secara halus…. dia hanya membalas dengan halus…. Kudekatkan wajahku ketelinganya… nafasku mulai masuk melalui lubang telinganya yang sedikit terhalang oleh rambutnya yang harum.

Kuberanikan untuk mencium leher… dia hanya mendesah, “aaahhhhh……” kuarahkan ke pipi lalu ke mulutnya….. pertama kali dia menutup mulutnya tetapi tidak kuasa untuk membukanya juga karena aku terus menempelkan mulutku pada bibirnya…. “Ssssshhhhh……” Tanganku tetap meremas jemari tangannya lalu pindah ke leher dan sebelah lagi ke pinggang… lama kelamaan naik ke buah dada yang masih terbungkus oleh pakaian seragam kantor… lidahku mulai memainkan lidahnya begitu pula sebaliknya…. Ku perhatikan matanya mulai terpejam… jemarinya mulai agak kuat meremas tubuhku…. kami tidak memperhatikan lagi film yang sedang diputar.

Aku raba kebagian paha…. tetapi terhalang oleh stokingnya yang panjang sampai perut… sudah tidak sabar aku untuk meraba kemaluannya… dia menarik tanganku agar jangan meraba barangnya… kuraba terus akhirnya dia mengalah…. kubisikan untuk melepaskan stockingnya, kami lepas semua permainan sejenak… hanya untuk melepas stocking yang dia pakai… setelah itu kembali lagi ke permainan semula…. kurogoh dengan tanganku yang kekar dan berbulu selangkangannya yang masih terbungkus dengan cdnya… tanganku mulai kepinggulnya. Ternyata dia memakai cd yang diikat disamping, kubuka secara perlahan agar memudahkan untuk melanjutkan kememeknya, yang terdengar cuma suara nafas kami berdua, sampailah aku kepermukaan pusar lalu turun kebawah, betapa kagetnya aku raba-raba ternyata bulunya hanya sedikit.

Kulepas mulutku dari mulutnya dan bertanya, “Wi, bulunya dicukur ya?” Bukan jawaban yang aku terima tetapi tamparan kecil mendarat dipipiku… plak! Ku lanjutkan lagi…. sampai akhirnya film sudah selesai.

Kubisikan lagi, “Saya ikatkan lagi ya, Wi.” Tidak dijawab, kuikatkan kembali, filmpun berakhir kita semua bubar. Melangkah dianak tangga ke tujuh, dia menarik aku lalu membisikan “yu , talinya lepas….” buru-buru aku pepet samping kiri pinggulnya agar orang tidak menyangka.

Turun lagi keanak tangga kesembilan eh dia bisikan lagi “yu satunya juga, kamu sih, ikatnya nggak kencang”

“Sory dech…” Kataku.

Akhirnya dia menuruni tangga dengan merapatkan kaki dan memegang samping kiri roknya. Cepat cepat aku ambil motor sementara dia berdiri menunggu.

“Sampai juga akhirnya…….” kita berdua hanya cekikikan saja.

“Mau kemana lagi kita sekarang….” kataku

“Terserah aja soalnya mau pulang males, lagi ribut sama mama.” Jawab Dewi singkat. Lalu kupercepat laju motorku menuju pondok tirta di Halim.

Begitu sampai, langsung masuk ke kamar, ngoborol-ngobrol sebentar, lalu aku kekamar mandi untuk mencari kondom berwarna hitam yang selalu aku siapkan di dalam tas dan kembali lagi terus kuciumi dia sampai nggak bisa nafas. “Eeeggghhhhh……” sambil mencabut mulutnya, “Pelan-pelan dong,yu.”

Mulailah aku menciumi secara perlahan sambil membuka baju dan behanya.

Teteknya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, putingnya mungil berwarna coklat gelap. Kuciumi teteknya, “Sssshhhhh……” sambil menjambak rambutku. Kumainkan lidahku di putingnya yang satu sementara yang satu lagi meremas tetek lainnya. “Ssssshhhhhh……. “, nafas yang memburu.

Kuturunkan roknya lalu celana dalamnya dan kubaringkan ketempat tidur sambil terus menyusu, “sssshhh……ooohhh….. yu…” Desah Dewi.

Aku tak peduli dengan suara itu, dan benar saja bulu jembutnya hanya sedikit dan halus-halus lagi, kubelai-belai meski hanya sedikit, lalu kumainkan itilnya yang sudah basah, dia agak kaget.

“Aaauuu, ahhhh…” ku perhalus lagi permainkanku, mau kumasukan jemariku kememeknya tapi, “Aaaaauu, sakit yu !” Teriak Dewi. Lho anak ini masih perawan rupanya, pikirku.

Kujilati terus pentilnya sambil kubuka seluruh pakaianku, tampaklah dua insan manusia tanpa benang sehelaipun, dia memperhatikan kontolku sejenak lalu tertawa, “Hahaha,” kenapa kataku, “Bentuknya lucu…” katanya polos sambil meremas pelan kontolku dengan tangan kirinya. Lalu pelan pelan ku geser pahanya agar merengang.

Ku pasangkan kondom yang baru ku beli tadi pagi, harganya gak terlalu semahal yang lainnya, tapi kondom berbungkus hitam ini selalu jadi andalan untuk urusan ranjang. Setelah itu, kuatur posisi untuk siap menerobos lubang memeknya.

“Eeghhh… egghhh….” belum bisa juga, dua kali baru kepalanya yang masuk, aku tidak kehilangan akal, kujilat terus puting susunya dan secara perlahan ketekan pantatku agar masuk seluruh kontolku dan “Ssssssshhhhhh… Eeeeggghhhh… Sssshhhh…” barulah masuk seluruhnya dan mulai kuayunkan secara perlahan sekali, “Sssssshhhhhh…. Ssssshhhhh… Aaakkhhhh….. yu…..”

“yu……. “hanya itu suara yang terdengar, makin lama makin cepat ayunan pantatku dan kurasakan seluruh persendianku mau copot, “Sssssshhhhhh… Ooohhhh… My god…” Katanya.

Aku hentikan permainan karena aku mau keluar jadi kuhentikan sesaat, eh dia malah membalikkan tubuhku, kuatur posisi kontolku agar pas dilobang memeknya dan bbbllleeess, masuk lagi kontolku dalam lumatan memeknya yang masih kencang. Dia menaikan dan menurunkan badannya, “Ssshhhh…. Sshhhh… Aahhhh…..” Mulut ku disumpalnya dengan susunya dan putingnya sudah menegang semua seperti kontolku yang menegang dari tadi.

“Ssssshhh… Aaaaahhhhh…. Ooohhhhh… Sssssshhh…” lima menit kemudian, dia menjambak rambutku dan mejatuhkan tubuhnya ketubuhku. “yu… Aaaakkkkkhhhh… J… Sssshhhhh….” Rupanya dia mencapai klimaks, dan aku merasakan kejutan dari lubang memeknya seperti empot ayam.

“Sssshhhhhh… Aaahhhhhh… yuuuuuuu…” Pejuku nyemprot didalam liang memeknya kira-kira empat atau lima kali kejutan, untung pakai kondom kalau tidak bisa repot, begitu pikirku.

Akhirnya kami berdua lemas dan bermandikan keringat. Sesaat tubuhnya masih menindih tubuhku dan kuciumi dia dengan mesra. Lalu dia menggeser ke kasur, kuambil sebatang rokok untuk kuhisap, ternyata dia ingin menghisap kontolku lagi.

“Aaahhh…..”, sambil memijat-mijat kontolku… “Jangan dikepalanya…” kubilang

“Emangnya kenapa??” Tanya Dewi.

“Ngilu tau, he… he… he…”

Kutanya secara perlahan,“Wi, hhmmm, cowok kamu dulu suka begini nggak?”

“Nggak berani…” Jawabnya singkat sambil menyudahi hisapannya di kontolku.

“Jadi ini yang pertama?” Tambahku.

Dewi hanya mengangguk, aku tidak memperhatikan kalau dikontolku itu ada tetesan darah dari memeknya. Dia berjalan menuju kamar mandi, lalu berteriak kecil, “Aaauuuu!”

“Kenapa Dewi?!” Tanyaku sedikit bingung.

“Kencingnya sakit.” Jawab Dewi.

Lalu kami mandi dan membersihkan badan berdua. Tanpa terasa sudah jam delapan tiga puluh, kami memesan makan malam dan disantap tanpa busana.

Setelah santap malam kujilati lagi puting susunya sampai menegang kembali, aku meminta untuk mengulum kontolku tapi Dewi hanya menggeleng, kuraba memeknya juga mulai basah.

Kubalikkan dia, kuarahkan kontolku keliang memeknya dari belakang, “Aaaauu…..” Teriaknya kaget dan terus kuayunkan daari pelan sampai begitu cepat.

“Sssshhhhh… ssshhhhh… ssshhh… Enakkk yuuuuu…”

Lalu dia minta aku berbalik dengan posisi terlentang sedang dia mulai menaki tubuhku sambil susunya disodorkan untuk dilumat lagi.

Kuarahkan lagi tanpa melihat dimana posisi lobangnya dan bless, dia mulai mengayunkan tubuhnya.

“Sssssshhhhhh… Sssshhhhh… Aaaahhhh… yu…” Lima menit kemudian tubuhnya kembali mengejang dan “Aaaahhhhh……. yu…” Sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Kini giliran aku yang tidak bisa bernafas karena tertutup rambut, kuhentakkan pantatku kuat-kuat dan kuayunkan pantatku terus lalu, “Ssssssshhhhhhh….. Dewiiii………” pejuku yang kedua keluar.

Kami istirahat sejenak lalu mandi air hangat lagi dan kutengok jam tanganku sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Kuantarkan dia pulang kerumahnya dibilangan tebet timur.

Keesokan harinya kami bekerja seperti biasanya, tetapi dia menghubungiku, “yu, masih sakit kalau pipis. Tuh sampai tadi pagi juga sakit.”

Nggak apa-apa, tapi enak kan? Mau nambah?” Tanya ku menggoda.

“Nanti ya…” Jawab Dewi singkat. Aku hanya tersenyum membaca pesan singkatnya.

Semenjak saat itu aku secara rutin menyetubuhi Dewi, baik karena kemauan aku, atau karena libido Dewi yang sedang naik. Kita bahkan sempat beberapa kali melakukannya di kantor secara diam-diam bila memang nafsu sudah tidak bisa tertahankan.

http://202.95.10.206/


Senin, 04 September 2023

AKU RELA ISTRI MAIN DENGAN PRIA LAIN

 

http://202.95.10.206/

Namaku adalah Bagus , sebagai seorang pebisnis muda aku sudah bisa dikatakan sukses. Aku bisa berkata begitu karena selain punya usaha yang mapan, rumah yang mewah, aku juga memiliki seorang istri yang cantik bernama Ivana.

Tetapi ada satu hal yang membuatku tak bisa dikatakan sebagai laki-laki yang berhasil, bahwa aku sendiri sama sekali tak bisa memberikan nafkah batin bagi istriku. Keadaan ini terjadi pada tahun kedua perkawinanku, dimana saat itu aku mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawaku

istri bejat

Istriku Bercinta Dengan Pria Lain Agar Cepat Hamil

Akibat dari kecelakaan itu dokter bilang bahwa aku tak bisa lagi memberi nafkah batin, apalagi keturunan bagi istriku. Hal ini membuat aku dan Ivana cukup terpukul, namun kami berdua telah berjanji bahwa ini hanya rahasia diantara kami berdua.

Pada tahun keempat perkawinan kami, orang tua kami mulai bertanya kapan kami bisa memberi mereka cucu. Aku dan Ivana hanya bisa menjawab segera mungkin, padahal dalam hati kami menangis karena telah berbohong pada orangtua kami berdua.

Suatu hari aku entah darimana mendapat ide gila, dan ketika kusampaikan pada istriku seperti yang sudah kuduga ia menolak mentah-mentah ideku tersebut. Ide yang kumaksud adalah aku akan mencarikannya laki-laki lain untuk menghamilinya.

Terus terang hal ini kulakukan karena tidak tega melihat Ivana istriku, terus menerus dipuaskan nafsunya dengan sex toys, padahal aku tahu ia sendiri tidak puas. Akhirnya dengan segala bujuk rayu akupun berhasil membuat Ivana setuju dengan rencana ini.

“ Tapi mas bagaimana kalau aku hamil apa kamu, masih akan mencintaiku ?” tanya Ivana padaku.

“ Tentu saja sayang aku juga melakukan ini agar kamu bisa mendapatkan kepuasan serta agar kita berdua bisa punya anak.“ jawabku padanya.

Kami berdua telah setuju, tinggal mencari laki-laki yang mau melakukannya. Hal ini memang sulit karena Ivana mengajukan persyaratan bahwa ia mau melakukannya tapi harus dengan yang masih perjaka, alasanya agar tidak terkena penyakit kelamin.

Akhirnya setelah mencarinya kami menemukannya, ya nama pemuda itu adalah Bima, seorang pemuda berusia tujuh belasan. Ketika aku bertanya pada Ivana apa ia mau dengan pemuda itu ia tak menolak, karena ia yakin masih perjaka.

Tidaklah sulit membuat Bima tinggal dirumah kami, orang tua Bima adalah pesuruh dirumah mertuaku, dengan alasan menjadikannya sebagai pesuruh dan satpam dirumah kami, kami berhasil mengajak Bima untuk tinggal bersama kami.

Selama beberapa hari tinggal dirumah kami aku dan Ivana mengecek sifat dari Bima, dan kami berdua setuju bahwa rencana kami dapat dilakukan. Malam ini kami berdua akan segera melakukannya. Malam itu aku sengaja memanggil Bima ke dalam kamar agar bisa menjalankan rencana kami. Terdengar suara ketukan dipintu lalu kemudian suara.

“ Pak permisi apa saya boleh masuk” kata Bima tanpa sadar apa yang akan dia temui

“ Masuk Bim pintunya tidak dikunci” jawabku padanya.

Lalu iapun masuk dan terkejut melihat Ivana istriku tidur telanjang dada di kasur sementara bagian bawah tertutup selimut.

“ pak ada apa ini, lagipula kenapa ibu telanjang begitu?” tanya Bima.

Sudah kuduga dia ini cukup polos orangnya, lalu segera saja akupun menjawabnya.

“Bim bapak mau minta tolong, kamu mau kan. Bapak mau kamu puasin ibu malam ini kalau bisa buat ibu hamil, kamu bisa kan.” Kataku padanya.

“tapi pak ,tapi.”

Tanpa kuduga Ivana bangkit dari tempat tidur lalu menuju Bima. Segera saja ia membuka celana milik Bima lalu iapun meraih batang miliknya kemudian mengulumnya. Bima tak bisa berbuat apa-apa ia kaget ketika melihat tubuh polos Ivana yang kemudian segera memainkan batang miliknya.

“Anggh bu aku ngak tahan aku seperti mau kencing,” katanya

“ Keluarkan saja Bim aku ingin meminumnya.” Jawabnya.

Ternyata Ivana mulai menjadi liar selama dua tahun tak mendapat kehangatan seperti itu, telah membuatnya lupa diri dan menjadi liar. Aku yang melihat sangat senang ternyata Ivana bisa mendapatkan kepuasan, agar tak mengganggu aku memutuskan keluar dari kamar.

Tak lama kemudian Bima mulai mengeluarkan air maninya, tanpa pikir panjang Ivana segera menghisap habis semuanya sambil membersihkan batang Bima dengan lidahnya. Selanjutnya Ivana segera naik ketempat tidur sambil berkata.

“Buang semua pakaianmu lalu bantu aku Bim, malam ini kamu harus bisa untuk memuaskanku” Katanya pada Bima. Seperti diduga Bima masih sedikit bingung tapi ia segera melakukan apa yang diperintahkan oleh istriku.

Di lain pihak setelah melihat Bima dalam keadaan telanjang bulat, Ivana istriku kagum dalam usia masih muda batang miliknya sudah besar, pasti ia akan puas malam ini pikir istriku. Bima yang masih binggung harus berbuat apa setelah melihat dari dekat tubuh istriku, mulai melakukan apa yang diperintah oleh Ivana.

Bima ayo puaskan ibu, coba kamu remas dan hisap susu ibu, ayo Bim.”

Bima pun mulai meremas dan menghisap susu istriku, sampai istriku berkata.

“Auch Bim jangan kamu gigit ibu sakit.” Katanya

“maafin Bim bu Bima ngak sengaja, maafin bima lagi ya bu.” Kata Bima dalam nada memelas seolah takut dimarahi.

“ya udah ibu maafin sekarang kamu jilat memeq ibu tapi pelan-pelan ya.”

Bima pun segera menjilati memeq istriku sambil tangannya meremas susu milik istriku.

Bu memeq ibu kok wangi?” tanya Bima

“Kamu suka Bim, coba sekarang kamu masukkan jari kamu ke dalamnya bim.”

Bima pun segera melakukan apa yang disuruh, tak lama kemudian Ivana istriku mulai mendapat orgasme pertamanya saat Bima menghisap memeqnya.

“Apa ini bu kok asin tapi lengket.” Tanya Bima.

Ivana istrku sedikit geli mendengar ucapan Bima, lalu iapun bertanya padanya.

“Bim ibu mau tanya kamu dah pernah beginian ama perempuan apa belum?”tanya istriku pada Bima.

“Belum bu sama ibu justru yang pertama karena saya kaget ketika melihat ibu telanjang lalu mainin punya saya.”jawabnya.

“Jadi kamu masih perjaka, kalau gitu kamu suka ngak ma tubuh ibu?” Tanya istriku.

“Suka bu tubuh ibu bagus apalagi memeq ibu wangi.” Jawabnya

“Jadi kamu mau kan bikin ibu puas malam ini, apa kamu takut Bim sama bapak.”

“Saya takut sama bapak kalau saya dituduh berbuat tidak baik ama ibu.”

“Kamu ngak usah takut Bim tujuan kamu bapak ama ibu sama bawa kesini supaya kamu bisa membuat ibu hamil, jadi kamu mau kan. Kalau kamu mau coba bawa bantal kecil itu kemari Bim.” Pinta istriku.

Bima pun segera bangkit dan mengambil bantal kecil yang ada di kursi, kemudian memberikannya pada Ivana istriku. Ivana pun segera memakai bantal kecil itu dibawah pinggulnya, ia mencoba buat posisi dimana ia bisa cepat hamil.

“Bim gimana apa kamu dah siap?” tanya istriku.

Bima pun segera bersiap ia meletakkan batangnya tepat dimulut vagina istriku.

“Pelan-pelan Bim sudah lama ibu tidak dimasuki batang yang asli apalagi sebesar punyamu itu, angggh pelan Bim ibu sakit.”

Aku tahu istriku pasti sakit sebab setelah aku dinyatakan impoten oleh dokter, walaupun ia mendapat kepuasan dari sex toys, istriku sama sekali tidak mau memakai dildo. Istriku itu hanya mau memakai vibarator getar yang dipasang pada clirotisnya.

“Maaf bu habis punya ibu sempit sekali jadi Bima harus sedikit maksa masuknya.”

“Ya sudah, ibu dah ngak sakit lagi sekarang kamu dorong maju mundur ya.”

Bima pun mulai memainkan miliknya didalam vagina istriku.

“Bu mentok bu.”

Ivana kaget tapi ia melihat masih ada batang milik Bima yang ada diluar. Ivana berpikir anak selain besar ternyata panjang juga. Setelah lima belas menit memainkan batangnya Bima merasa ia akan keluar lagi.

“Bu rasanya saya mau keluar.”

“Ibu juga bim kita keluar sama-sama didalam. Anggggh Bim ibu keluar.”

Bima merasa batang miliknya diguyur sesuatu kemudian ia dipaksa lebih intim lagi dengan istriku, karena Ivana melingkarkan kakinya sehingga Bima seperti terkunci. Tak lama kemudian Bima mulai mengeluarkan pejunya.

“Bim jangan ditarik dulu ibu mau kamu keluar semua dulu, lalu kalau ibu dah bilang boleh baru kamu tarik keluar.”

Ya selama beberapa menit Bima dan istriku saling tindih. Istriku ingin agar sperma milik Bima bisa segera masuk kerahimnya dan membuat dirinya hamil. Tak lama Bima segera rebahan dikasur, ia sepertinya puas. Dipenisnya tampak sisa cairan darinya dan Ivana. Ivana yang melihatnya segera membersihkan batang itu dengan mulutnya. Ia seperti masih belum puas dengan hubungan intim yang baru saja terjadi.

Bim kamu masih kuatkan ibu masih kepengin lagi. Pokoknya kamu malam ini harus bisa muasin ibu.” Kata Ivana.

“Baik bu.”

“Ngak kamu panggil bu coba sekarang kamu panggil saja mbak.” Kata istriku.

“Baik bu eh mbak tapi saya haus ingin minum.”kata Bima.

“Ya kamu minum dulu dimeja ada air.” Kata Ivana yang bangkit dari tempat tidur lalu meminum jamu yang telah disiapkan.

“Mbak itu apa kok kaya jamu sih?” tanya Bima.

“Iya ini emang jamu tapi jamu buat kesuburan kamu juga harus minum ini ya Bim agar mbak bisa cepat hamil.” Kata Ivana pada Bima.

Bima pun meminum jamu itu, lalu ronde kedua dengan Ivana dimulai.

“Bim mbak mau tanya kamu pernah ngak lihat tubuh wanita telanjang sebelumnya?”

Bima pun menjawab.

“Kalo lihat pernah, waktu itu lagi ngintip gadis yang pada mandi di sungai, tapi kalo main ama mbak justru yang pertama.”

Uh kamu bikin mbak greget ayo masukin punya kamu jangan mainin tangan kamu terus disusu mbak nanti mbak marah lo.”

Ya yang terjadi malam itu Bima dipaksa oleh istriku agar mau melayani nafsunya yang telah dipendam selama dua tahun. Berbagai macam gaya diajarkan pada Bima tapi yang sering dilakukan adalah gaya yang cepat membuat hamil, yaitu gaya dimana pinggul diangkat sehingga air mani cepat masuk ke rahim. Pagi harinya aku kembali masuk ke kamar kulihat Bima masih saja main dengan istriku, tapi kali ini posisi doggie.

“Ana apa kamu masih belum puas, tadi malam emang berapa kali?” tanyaku.

“Enam kali sama yang sekarang, heh heh heh….., mas mau kerja ya kalo gitu tunggu bentar ya setelah ini selesai aku mandi lalu siapin makan.” Kata Ivana.

“Ngak usah kamu puasin aja dulu, aku gampang kok bisa sarapan dikantor.”

Begitulah sampai berangkat kekantor aku masih melihat Ivana main dengan Bima, dalam hati aku puas karena bisa melihat senyum Ivana lagi. Pulang dari kantor akupun bertanya pada dia.

“ Ana sampai jam berapa kamu main sama Bima, kelihatan ampe loyo gitu?” tanyaku.

“Sampe jam dua siang, emang seling ama makan dan tidur. Tapi aku maen sepuluh ronde ama dia, aku aja sampe ngak kehitung berapa kali orgasme mas.” Jawab Ivana.

“Tapi kamu baik aja kan, dia ngak kasar ama kamu kan.”

‘Ngak mas, mas malam nanti aku minta ijin mau main lagi ama Bima boleh ngak mas.” Pinta istriku.

“Boleh aja tapi kamu harus inget, kamu jangan sampe dikasari ama dia.” Jawabku.

Ya malam-malam selanjutnya akupun merelakan Ivana istriku tidur dengan lelaki lain yaitu Bima.

TAMAT

http://202.95.10.206/


Minggu, 03 September 2023

MAS BOY PACAR KAKAK KU

 

http://202.95.10.206/

Siang itu aku sendirian. Papa, Mama dan Mbak Sari mendadak ke Jakarta karena nenek sakit. Aku nggak bisa ikut karena ada kegiatan sekolah yang nggak bisa aku tinggalin. Daripada bengong sendirian aku iseng bersih-bersih rumah. Pas aku lagi bersihin kamar Mbak Sari aku nemu sekeping VCD. Ketika aku merhatiin sampulnya.. astaga!! ternyata gambarnya sepasang bule yang sedang berhubungan sex. Badanku gemetar, jantungku berdegup kencang. Pikiranku menerawang saat kira-kira 1 bulan yang lalu aku tanpa sengaja mengintip Mbak Sari dengan pacarnya berbuat seperti yang ada di sampul VCD tsb.

Sejak itu aku sering bermasturbasi membayangkan sedang bersetubuh. Tadinya aku bermaksud mengembalikan VCD tersebut ke tempatnya, tapi aah.. mumpung sendirian aku memutuskan untuk menonton film tersebut. Jujur aja aku baru sekali ini nonton blue film. Begitu aku nyalain di layar TV terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara.

Sesaat kemudian si cowok mejilati vaginanya terutama di bagian klitorisnya. Si cewek merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si cewek yang mengulum penis si cowok yang sudah ereksi. Setelah beberapa saat sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si cowok memasukkan penisnya ke vagina cewek bule tadi dan langsung disodok-sodokin dengan gencar. Sejurus kemudian mereka berdua orgasme. Si cowok langsung mencabut rudalnya dari vagina kemudian mengocoknya di depan wajah ceweknya sampai keluar spermanya yang banyak banget, si cewek tampak menyambutnya dengan penuh gairah.

Aku sendiri selama menonton tanpa sadar bajuku sudah nggak karuan. Kaos aku angkat sampai diatas tetek, kemudian braku yang kebetulan pengaitnya di depan aku lepas. Kuelus-elus sendiri tetekku sambil sesekali kuremas, uhh.. enak banget. Apalagi kalo kena putingnya woww!! Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya luar biasa!! Makin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat menggosok klitoris sementara yang satunya sibuk emremas-remas toketku sendiri. Dan, “Oohh.. oohh..” Aku mencapai orgasme yang luar biasa. Aku tergeletak lemas di karpet.

Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Tentu saja aku gelagapan benerin pakaianku yang terbuka disana-sini. Abis itu aku matiin VCD player tanpa ngeluarin discnya. “Gawat!” pikirku. “Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka balik lagi?”. Buru-buru aku buka pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang cowok keren. Rupanya Mas Boy pacar Mbak Sari dari Bandung. “Halo Ulfa sayang, Mbak Sarinya ada?” “Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang nggak telpon Mas Boy dulu?” “Waduh nggak tuh. Gimana nih mo ngasi surprise malah kaget sendiri.” “Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik” usulku sekenanya. Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku diem-diem aku juga naksir Mas Boy . Mas Boy menyetujui usulku. Ternyata Mbak Sari cuman ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian ketemu disana. Hura! Hatiku bersorak, berarti ada kesempatan nih. Aku mempersilakan Mas Boy mandi. Setelah mandi kami makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Boy yang keren, kubayangkan Mas Boy sedang telanjang sambil memperlihatkan “tongkat kastinya”. Nggak sulit untuk ngebayangin karena aku kan pernah ngintip Mas Boy ama Mbak Sari lagi ml. Rasanya aku pengen banget ngerasain penis masuk ke vaginaku, abis keliatannya enak banget tuh. “Ada apa Ulfa, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya tiba-tiba. “Ah, enggak Mas, Ulfa bobo dulu ya ngantuk nih!” ujarku salting. “Mas Boy nonton TV aja nggak papa kan?” “Nggak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!” Aku beranjak masuk kamar.

Setelah menutup kintu kamar aku bercermin. Bajuku juga kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang tapi bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal dan kencang karena aku rajin senam dan berenang, apalagi ditunjang toketku yang 36B membuatku tampak sexy. Jembutku tumbuh lebat menghiasi vaginaku yang indah. Aku tersenyum sendiri kemudian memakai kaos yang longgar dan tipis sehingga meninjolkan kedua puting susuku, bahkan jembutku tampak menerawang. Aku merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba memejamkan mata, tapi entah kenapa aku susah sekali tidur.

Sampai kemudian aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini? Astaga! Aku baru inget, itu pasti suara dari VCD porno yang lupa aku keluarin tadi, apa Mas Boy menyetelnya? Penasaran, akupun bangkit kemudian perlahan-lahan keluar. Sesampainya di ruang tengah, deg!! Aku melihat pemandangan yang mendebarkan, Mas Boy  di depan TV sedang menonton bokep sambil ngeluarin penisnya dan mengelusnya sendiri. Wah.. batangnya tampak kekar banget. Aku berpura-pura batuk dengan tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Mas Boy . Mas Boy tampak kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan penisnya ke dalam kolornya lagi, tapi kolornya nggak bisa menyembunyikan tonjolan tongkatnya itu. “Eh, Ulfa anu, eh belum tidur ya?” Mas Boy tampak salting, kemudian dia hendak mematikan VCD player.” Iya nih Mas, gerah eh nggak usah dimatiin, nonton berdua aja yuk!” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya bangkokku. “Oh iya deh.” Kamipun lalu duduk di karpet sambil menonton. Aku mengambil posisi bersila sehingga bawukku mengintip keluar dengan indahnya. “Mas, gimana sih rasanya bersetubuh?” tanyaku tiba-tiba. “Eh kok tau-tau nanya gitu sih?” Mas Boy agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang ke arah selakanganku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga vaginaku semakin terlihat jelas. “Alaa nggak usah gitu! Aku kan pernah ngintip Mas sama Mbak Sari lagi gituan.. nggak papa kok, rahasia terjaga!” “Oya? He he he yaa.. enak sih.” Mas Boy tersipu mendengar ledekanku. Akupun melanjutkan, “Mas, vaginaku sama punya Mbak Sari lebih indah mana?” tanyaku sambil mengangkat kaosku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so bawukkupun terpampang jelas. “Ehh glek bagusan punyamu.” “Terus kalo toketnya montokan mana?” kali ini aku mencopot kaosku sehingga payudara dan tubuhku yang montok itu telanjang tanpa sehelai benang yang menutupi. “Aaanu.. lebih montok dan kencengan tetekmu!” Mas Boy tampak melotot menyaksikan bodiku yang sexy. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang. “Sekarang giliran aku liat punya Mas Boy !” Karena sudah sangat bernafsu aku menerkam Mas Boy . Kucopoti seluruh pakaiannya sehingga dia bugil.

Aku terpesona melihat tubuh bugil Mas Boy dari dekat. Badannya agak langsing tapi sexy. penisnya sudah mengacung tegar membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo dulu ngebayangin bentuk burung cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir. “Wah gede banget! Aku isep ya Mas!” Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya yang gede dan panjang itu seperti yang aku tonton di BF. “Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh.” Ternyata nikmat sekali mengisap penis. Aku jepit penisnya dengan kedua susuku kemudian aku gosok-gosokin, hmm nikmat banget! Mas Boy akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya tubuh sintalku hingga terlentang lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas kelapa gadingku. “Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas” Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa.

Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat. “Auwh geli nikmat aah ouw!” Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku. Sejurus kemudian lidahnya turun ke vaginaku. Tangannya menyibakkan jembutku yang rimbun itu lalu membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar kemudian dijilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dengan kuat. “Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!” jeritku. “Slurp Slurp, vaginamu gurih banget Ulfa mmh”. Mas Boy terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi. “Mas.. ayo.. masukin penismu.. aku nggak tahan..” Mas Boy lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya penisnya dengan gagah ke arah lubang vaginaku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan rudalnya.

Pelan-pelan dimasukkannya batang rudal itu ke dalam vaginaku. “Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..” Walaupun sudah basah, tapi vaginaku masih sangat sempit karena aku masih perawan. “Au.. sakit” Mas Boy tampak merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Sari tempikku jauh lebih menggigit. Lalu dengan satu sentakan kuat sang rudal berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya. “Au.. sakit..” Aku melonjakkan pantatku karena kesakitan. Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Sudah kepalang tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sesaat kemudian Mas Boy memompa pantatnya maju mundur. “Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!” “Aakh! Aakh! Auw!” Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yang luar biasa. vaginaku serasa dibongkar oleh tongkat kasti yang kekar itu. “Ooh.. lebih keras, lebih cepat” Jerit kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan.

Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Mas Boy malah mencabut penisnya dan tersenyum padaku. cerita sex selingkuh bisa anda baca di ceritaserudewasa.info Aku jadi nggak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas penisnya, dengan birahi yang memuncak kutancapkan batang bazooka itu ke dalam bawukku, “Jrebb.. Ooh..” aku menjerit keenakan, lalu dengan semangat 45 aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku. “Ouwh.. enak banget tempikmu nggigit banget sayang.. penisku serasa diperas” “Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. penismu juga hebaat, bawukku serasa dibor” Aku menghujamkan pantatku berkali-kali dengan irama sangat cepat.

Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh sel tubuhku berkumpul menjadi satu dan dan “Aah mau orgasme Mas..” Aku memeluk erat-erat tubuh atletisnya sampai Mas Boy merasa sesak karena desakan susuku yang montok itu. “Kamu sudah sayang? OK sekarang giliran aku!” Aku mencabut vaginaku lalu Mas Boy duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih penis besar itu, kukocok dengan lembut. Kujilati dengan sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali aku isap dengan kuat. “Crupp.. slurp.. mmh..” “Oh yes.. kocok yang kuat sayang!” Mas Boy mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yang menggantung di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan mengocok penisnya. “Crupp crupp slurp!” “Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir keluar sayang!” Aku semakin bersemangat ngerjain penis big size itu. Makin lama makin cepat cepat cepat, lalu lalu “Croot.. croot..” Penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, tetek dan hampir seluruh tubuhku. Aku usap dan aku jilati semua maninya sampai licin tak tersisa, lalu aku isap penisnya dengan kuat supaya sisa maninya dapat kurasakan dan kutelan. Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dengan tubuh bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dengan tubuh telanjang. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan.

http://202.95.10.206/


Sabtu, 02 September 2023

AKU MAIN SAMA OM ARIF TEMEN AYAHKU

 

http://202.95.10.206/

Perkenalkan namaku Fina, usia sekarang 23 tahun, aku bekerja sebagai salah satu karyawati di BUMN besar di Jakarta. Kata temen-temen aku memiliki wajah yang cantik, dengan rambut sebahu, kulitku kuning langsat, tinggi 163 cm, dengan tubuh yang langsing dan seksi. Apalagi waktu masih gadis SMP aku terpilih sebagai mayoret drum band sekolah karena kecantikanku

Aku ingin menceritakan pengalaman seks pertamaku justru dari teman baik ayahku sendiri, pengalaman sex yang tak kuduga ini terjadi ketika aku masih gadis SMP, baru saja akan masuk kelas 2 SMP di Yogya. Teman ayah itu bernama, Om Arif dan aku sendiri memanggilnya Om.

Karena hubungan yang sudah sangat dekat dengan Om Arif , ia sudah dianggap seperti saudara sendiri di rumahku. Om Arif wajahnya sangat tampan, wajahnya tampak jauh lebih muda dari ayahku, karena memang usianya berbeda agak jauh, usia Om Arif ketika itu sekitar 28 tahun. Selain tampan, Om Arif memiliki tubuh yang tinggi tegap, dengan dada yang bidang.

Kejadian ini bermula ketika liburan semester, waktu itu kedua orang tuaku harus pergi ke Madiun karena ada perayaan pernikahan saudara. Karena kami dan Om Arif cukup dekat, maka aku minta kepada orang tuaku untuk menginap saja di rumah Om Arif yang tidak jauh dari rumahku selama 5 hari itu.

Om Arif sudah menikah, tetapi belum punya anak. Istrinya adalah seorang karyawan perusahaan swasta, sedangkan Om Arif tidak mempunyai pekerjaan tetap. Dia adalah seorang makelar mobil. Hari-hari pertama kulewati dengan ngobrol-ngobrol sambil bercanda-ria, setelah istri Om Arif pergi ke kantor.

Om Arif sendiri karena katanya tidak ada order untuk mencari mobil, jadi tetap di rumah sambil menunggu telepon kalau-kalau ada langganannya yang mau mencari mobil. Untuk melewatkan waktu, sering juga kami bermain bermacam permainan seperti halma, atau monopoli, karena memang Om Arif  orangnya sangat pintar bergaul dengan siapa saja.

Ketika suatu hari, setelah makan siang, tiba-tiba Om Arif berkata kepadaku, “Rin.. kita main dokter- dokteran yuk.., sekalian Fina, Om periksa beneran, mumpung gratis”. Memang kata ayah dahulu Om Arif pernah kuliah di fakultas kedokteran, namun putus di tengah jalan karena menikah dan kesulitan biaya kuliah.

“Ayoo..”, sambutku dengan polos tampa curiga.

Kemudian Om Arif mengajakku ke kamarnya, lalu mengambil sesuatu dari lemarinya, rupanya ia mengambil stetoskop, mungkin bekas yang dipakainya ketika kuliah dulu.

“Nah Rin, kamu buka deh bajumu, terus tiduran di ranjang”.

Mula-mula aku agak ragu-ragu. Tapi setelah melihat mukanya yang bersungguh-sungguh akhirnya aku menurutinya.

“Baik Om”, kataku, lalu aku membuka kaosku, dan mulai hendak berbaring.

Namun Om Arif bilang, “Lho.. BH-nya sekalian dibuka dong.., biar Om gampang meriksanya”.

Aku yang waktu itu masih polos, dengan lugunya aku membuka BH-ku, sehingga kini terlihatlah buah dadaku yang masih mengkal.

“Wah.., kamu memang benar-benar cantik Rin..”, kata Om Arif .

Kulihat matanya tak berkedip memandang buah dadaku, dan aku hanya tertunduk malu.

Setelah telentang di atas ranjang, dengan hanya memakai rok mini saja, Om Arif mulai memeriksaku. Mula-mula di tempelkannya stetoskop itu di dadaku, rasanya dingin, lalu Om Arif menyuruhku bernafas sampai beberapa kali, setelah itu Om Arif mencopot stetoskopnya. Kemudian sambil tersenyum kepadaku, tangannya menyentuh lenganku, lalu mengusap-usapnya dengan lembut.

“Waah.. kulit kamu halus ya, Rin.. Kamu pasti rajin merawatnya”, katanya. Aku diam saja, aku hanya merasakan sentuhan dan usapan lembut Om Arif .

Kemudian usapan itu bergerak naik ke pundakku. Setelah itu tangan Om Arif merayap mengusap perutku. Aku hanya diam saja merasakan perutku diusap-usapnya, sentuhan Om Arif benar-benar terasa lembut, dan lama- kelamaan terus terang aku mulai jadi agak terangsang oleh sentuhannya, sampai- sampai bulu tanganku merinding dibuatnya.

Lalu Om Arif menaikkan usapannya ke pangkal bawah buah dadaku yang masih mengkal itu, mengusap mengitarinya, lalu mengusap buah dadaku. Ih.., baru kali ini aku merasakan yang seperti itu, rasanya halus, lembut, dan geli, bercampur menjadi satu. Namun tidak lama kemudian, Om Arif menghentikan usapannya. Dan aku kira.. yah, hanya sebatas ini perbuatannya. Tapi kemudian om Arif  bergerak ke arah kakiku.

“Nah.., sekarang Om periksa bagian bawah yah..”, katanya. Setelah diusap-usap seperti tadi yang terus terang membuatku agak terangsang, aku hanya bisa mengangguk pelan saja. Saat itu aku masih mengenakan rok miniku, namun tiba-tiba Om Arif menarik dan meloloskan celana dalamku. Tentu saja aku keget setengah mati.

“Ih.., Om kok celana dalam Fina dibuka..?”, kataku dengan gugup.

“Lho.., khan mau diperiksa.., pokoknya Fina tenang aja..”, katanya dengan suara lembut sambil tersenyum, namun tampaknya mata dan senyum Om Arif penuh dengan maksud tersembunyi. Tetapi saat itu aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

Setelah celana dalamku diloloskan oleh Om Arif , dia duduk bersimpuh di hadapan kakiku. Matanya tak berkedip menatap vaginaku yang masih mungil, dengan bulu-bulunya yang masih sangat halus dan tipis.

Lalu keDua kakiku dinaikkan ke pahanya, sehingga pahaku menumpang di atas pahanya. Lalu Om Arif mulai mengelus-elus betisku, halus dan lembut sekali rasanya, lalu diteruskan dengan perlahan-lahan meraba- raba pahaku bagian atas, lalu ke paha bagian dalam. Hii.., aku jadi merinding rasanya.

“Ooomm..”, suaraku lirih.

“Tenang sayang.., pokoknya nanti kamu merasa nikmat..”, katanya sambil tersenyum.

Om Arif lalu mengelus- elus selangkanganku, perasaanku jadi makin tidak karuan rasanya.

Kemudian, dengan jari telunjuknya yang besar, Om Arif  menggesekkannya ke bibir vaginaku dari bawah ke atas.

“aahh.., Ooomm..”, jeritku lirih.

“Ssstt.., hmm.., nikmat.., kan..?”, katanya.

Mana mampu aku menjawab, malahan Om Arif mulai meneruskan lagi menggesekkan jarinya berulang-ulang. Tentu saja ini membuatku makin tidak karuan, aku menggelinjang- gelinjang, menggeliat- geliat ke sana-ke mari.

“Ssstthh.., aahh.., Ooomm.., aahh..”, eranganku terdengar lirih, dunia serasa berputar-putar, kesadaranku bagaikan terbang ke langit. Vaginaku rasanya sudah basah sekali karena aku memang benar-benar sangat terangsang sekali.

Setelah Om Arif merasa puas dengan permainan jarinya, dia menghentikan sejenak permainannya itu, tapi kemudian wajahnya mendekati wajahku, aku yang belum berpengalaman sama sekali, dengan pikiran yang antara sadar dan tidak sadar, hanya bisa melihatnya pasrah tanpa mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Wajahnya semakin dekat, kemudian bibirnya mendekati bibirku, lalu ia mengecupku dengan lembut, rasanya geli, lembut, dan basah. Namun Om Arif bukan hanya mengecup, ia lalu melumat habis bibirku sambil memainkan lidahnya, Hii.., rasanya jadi makin geli.., apalagi ketika lidah Om Arif memancing lidahku, sehingga aku tidak tahu kenapa, secara naluri jadi terpancing, sehingga lidahku dengan lidah Om Arif saling bermain, membelit-belit, tentu saja aku jadi semakin nikmat kegelian.

Kemudian Om Arif  mengangkat wajahnya dan memundurkan badannya. Entah permainan apa lagi yang akan diperbuatnya pikirku, aku toh sudah pasrah. Dan eh.., gila.., tiba-tiba badannya dimundurkan ke bawah dan Om Arif tengkurap di antara kedua kakiku yang otomatis terkangkang, kepalanya berada tepat di atas kemaluanku dan Om Arif dengan cepat menyeruakkan kepalanya ke selangkanganku, kedua pahaku dipegangnya dan diletakkan di atas pundaknya, sehingga kedua paha bagian dalamku seperti menjepit kepala Om Arif .

Aku sangat terkejut dan mencoba memberontak, akan tetapi kedua tangannya memegang pahaku dengan kuat, lalu tanpa sungkan- sungkan lagi Om Arif mulai menjilati bibir vaginaku.

“aa.., Ooomm..!”, aku menjerit, walaupun lidah Om Arif terasa lembut, namun jilatannua itu terasa menyengat vaginaku dan menjalar ke seluruh tubuhku, namun Om Arif yang telah berpengalaman itu, justru menjilati habis- habisan bibir vaginaku, lalu lidahnya masuk ke dalam vaginaku, dan menari-nari di dalam vaginaku.

Lidah Om Arif mengait-ngait ke sana-ke mari menjilat- jilat seluruh dinding vaginaku. Tentu saja aku makin menjadi-jadi, badanku menggeliat- geliat dan terhentak- hentak, sedangkan kedua tanganku mencoba mendorong kepalanya dari kemaluanku. Akan tetapi usahaku itu sia-sia saja, Om Arif terus melakukan aksinya dengan ganas. Aku hanya bisa menjerit-jerit tidak karuan.

“aahh.., Ooomm.., jaangan.., jaanggann.., teerruskaan.., ituu.., aa.., aaku.., nndaak.., maauu.., geellii.., stoopp.., tahaann.., aahh!”.

Aku menggelinjang- gelinjang seperti kesurupan, menggeliat ke sana-ke mari antara mau dan tidak biarpun ada perasaan menolak akan tetapi rasa geli, bercampur dengan kenikmatan yang teramat sangat mendominasi seluruh badanku. Om Arif dengan kuat memeluk kedua pahaku di antara pipinya, sehingga walaupun aku menggeliat ke sana-ke mari, namun Om Arif tetap mendapatkan yang diinginkannya.

Jilatan- jilatan Om Arif benar- benar membuatku bagaikan orang lupa daratan, vaginaku sudah benar-benar banjir dibuatnya, hal ini membuat Om Arif menjadi semakin liar, ia bukan cuma menjilat- jilat, bahkan menghisap, menyedot-nyedot vaginaku. Cairan lendir vaginaku bahkan disedot Om Arif habis-habisan. Sedotan Om Arif di vaginaku sangat kuat, membuatku jadi samakin kelonjotan.

Kemudian Om Arif  sejenak menghentikan jilatannya. Dengan jarinya ia membuka bibir vaginaku, lalu di sorongkan sedikit ke atas. Aku saat itu tidak tahu apa maksud Om Arif , rupanya Om Arif mengincar clitorisku. Dia menjulurkan lidahnya, lalu dijilatnya clitorisku.

“aahh..”, tentu saja aku menjerit keras sekali, aku merasa seperti kesetrum, karena ternyata itu bagian yang paling sensitif buatku. Begitu kagetnya aku merasakannya, aku sampai menggangkat pantatku. Om Arif malah menekan pahaku ke bawah, sehingga pantatku nempel lagi ke kasur, dan terus menjilati clitorisku sambil dihisap- hisapnya.

“aa.., Ooomm.., aauuhh.., aahh!”, jeritku semakin menggila. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang teramat sangat, yang ingin keluar dari dalam vaginaku, seperti mau pipis, dan aku tak kuat menahannya, namun Om Arif yang sepertinya sudah tahu, malahan menyedot clitorisku dengan kuatnya.

“Ooomm.., aa!”, tubuhku terasa tersengat tegangan tinggi, seluruh tubuhku menegang, tak sadar kujepit dengan kuat pipi Om Arif dengan kedua pahaku di selangkanganku. Lalu tubuhku bergetar bersamaan dengan keluarnya cairan vaginaku banyak sekali, dan tampaknya Om Arif tidak menyia-nyiakannya disedotnya vaginaku, dihisapnya seluruh cairan vaginaku. Tulang- tulangku terasa luluh lantak, lalu tubuhku terasa lemas sekali. Aku tergolek lemas.

Om Arif kemudian bangun dan mulai melepaskan pakaiannya. Aku, yang baru pertama kali mengalami orgasme, merasakan badanku lemas tak bertenaga, sehingga hanya bisa memandang saja apa yang sedang dilakukan oleh Om Arif . Mula-mula Om Arif  membuka kemejanya yang dilemparkan ke sudut kamar, kemudian secara cepat dia melepaskan celana panjangnya, sehingga sekarang dia hanya memakai CD saja.

Aku agak ngeri juga melihat badannya yang tinggi besar itu tidak berpakaian. Akan tetapi ketika tatapan mataku secara tak sengaja melihat ke bawah, aku sangat terkejut melihat tonjolan besar yang masih tertutup oleh CD- nya, mecuat ke depan. Kedua tangan Om Arif mulai menarik CD-nya ke bawah secara perlahan- lahan, sambil matanya terus menatapku.

Pada waktu badannya membungkuk untuk mengeluarkan CD-nya dari kedua kakinya, aku belum melihat apa-apa, akan tetapi begitu Om Arif  berdiri tegak, darahku mendadak serasa berhenti mengalir dan mukaku menjadi pucat karena terkejut melihat benda yang berada di antara kedua paha atas Om Arif . Benda tersebut bulat panjang dan besar dengan bagian ujungnya yang membesar bulat berbentuk topi baja tentara.

Benda bulat panjang tersebut berdiri tegak menantang ke arahku, panjangnya kurang lebih 16 cm dengan lingkaran sebesar 4 cm bagian batangnya dilingkarin urat yang menonjol berwarna biru, bagian ujung kepalanya membulat besar dengan warna merah kehitam- hitaman mengkilat dan pada bagian tengahnya berlubang di mana terlihat ada cairan pada ujungnya.

Rupanya begitu yang disebut kemaluan laki-laki, tampaknya menyeramkan. Aku menjadi ngeri, sambil menduga-duga, apa yang akan dilakukan Om Arif  terhadapku dengan kemaluannya itu.

Melihat ekspresi mukaku itu, Om Arif hanya tersenyum-senyum saja dan tangan kirinya memegang batang kemaluannya, sedangkan tangan kanannya mengelus-elus bagian kepala kemaluannya yang kelihatan makin mengkilap saja.

Om Arif  kemudian berjalan mendekat ke arahku yang masih telentang lemas di atas tempat tidur. Kemudian Om Arif menarik kedua kakiku, sehingga menjulur ke lantai sedangkan pantatku berada tepat di tepi tempat tidur.

Kedua kakiku dipentangkannya, sehingga kedua pahaku sekarang terbuka lebar. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, karena badanku masih terasa lemas. Mataku hanya bisa mengikuti apa yang sedang dilakukan oleh Om Arif .

Kemudian dia mendekat dan berdiri tepat diantara kedua pahaku yang sudah terbuka lebar itu. Dengan berlutut di lantai di antara kedua pahaku, kemaluannya tepat berhadapan dengan kemaluanku yang telah terpentang itu.

Tangan kirinya memegang pinggulku dan tangan kanannya memegang batang kemaluannya. Kemudian Om Arif  menempatkan kepala kemaluannya pada bibir kemaluanku yang belahannya kecil dan masih tertutup rapat. Kepala kemaluannya yang besar itu mulai digosok-gosokannya sepanjang bibir kemaluanku, sambil ditekannya perlahan- lahan.

Suatu perasaan aneh mulai menjalar ke kesuluruhan tubuhku, badanku terasa panas dan kemaluanku terasa mulai mengembung, aku agak menggeliat-geliat kegelian atas perbuatan Om Arif itu dan rupanya reaksiku itu makin membuat Om Arif makin terangsang. Dengan mesra Om Arif memelukku, lalu mengecup bibirku.

“Gimana Rin.., nikmat khan..?”, bisik Om Arif mesra di telingaku, namun aku sudah tak mampu menjawabnya, nafasku tinggal satu- satu, aku hanya bisa mengangguk sambil tersipu malu. Aku sudah tidak berdaya diperlakukan begini oleh Om Arif dan tidak pernah kusangka, karena sehari-hari Om Arif sangat sopan dan ramah.

Selanjutnya tangan Om Arif yang satu merangkul pundakku dan yang satu di bawah memegang penisnya sambil digosok-gosokkan ke bibir kemaluanku, hal ini makin membuatku menjadi lemas ketika merasakan kemaluan yang besar menyentuh bibir kemaluanku, aku merasa takut tapi kalah dengan nikmatnya permainan Om Arif , di samping pula ada perasaan bingung yang melanda pikiranku. Kemaluan Om Arif yang besar itu sudah amat keras dan kakiku makin direnggangkan oleh Om Arif sambil salah satu dari pahaku diangkat sedikit ke atas.

Aku benar-benar setengah sadar dan pasrah tanpa bisa berbuat apa-apa. Kepala kemaluannya mulai ditekan masuk ke dalam lubang kemaluanku dan dengan sisa tenaga yang ada aku mencoba mendorong badan Om Arif untuk menahan masuknya kemaluannya itu, tapi Om Arif bilang tidak akan dimasukkan semua cuma ditempelkan saja. Saya membiarkan kemaluannya itu ditempelkan di bibir kemaluanku.

Tapi selang tak lama kemudian perlahan- lahan kemaluannya itu ditekan-tekan ke dalam lubang vaginaku, sampai kepala penisnya sedikit masuk ke bibir dan lubang vaginaku. Kemaluanku menjadi sangat basah, dengan sekali dorong kepala penis Om Arif ini masuk ke dalam lubang vaginaku, gerakan ini membuatku terkejut karena tidak menyangka Om Arif akan memasukan penisnya ke dalam kemaluanku seperti apa yang dikatakan olehnya.

Sodokkan penis Om Arif ini membuat kemaluanku terasa mengembang dan sedikit sakit, seluruh kepala penis Om Arif sudah berada di dalam lubang kemaluanku dan selanjutnya Om Arif mulai menggerakkan kepala penisnya masuk dan keluar dan selang sesaat aku mulai menjadi biasa lagi, perasaan nikmat mulai menjalar ke seluruh tubuhku, terasa ada yang mengganjal dan membuat kemaluanku serasa penuh dan besar, tampa sadar dari mulutku keluar suara,

“Ssshh.., sshh.., aahh. oohh.., Ooomm.., Ooomm.., eennaak.., eennaak! Aku mulai terlena saking nikmatnya dan pada saat itu, tiba-tiba Om Arif mendorong penisnya dengan cepat dan kuat, sehingga penisnya menerobos masuk lebih dalam lagi dan merobek selaput daraku dan akupun menjerit karena terasa sakit pada bagian dalam vaginaku oleh penis Om Arif yang terasa membelah kemaluanku.

“aadduuhh.., saakkiitt.., Ooomm.., sttoopp.., sttoopp.., jaangaan.., diterusin”, aku meratap dan kedua tanganku mencoba mendorong badan Om Arif , tapi sia- sia saja. Om Arif mencium bibirku dan tangannya yang lain mengelus-elus buah dadaku untuk menutupi teriakan dan menenangkanku. Tangannya yang lain menahan bahuku sehingga aku tidak dapat berkutik.

Badanku hanya bisa menggeliat-geliat dan pantatku kucoba menarik ke atas tempat tidur untuk menghindari tekanan penis Om Arif ke dalam liang vaginaku, tapi karena tangan Om Arif menahan pundakku, maka aku tidak dapat menghindari masuknya penis Om Arif lebih dalam ke liang vaginaku. Rasa sakit masih terasa olehku dan Om Arif membiarkan penisnya diam saja tanpa bergerak sama sekali untuk membuat kemaluanku terbiasa dengan penisnya yang besar itu.

“Om.., kenapa dimasukkan semua, kan.., janjinya hanya digosok-gosok saja?”, kataku dengan memelas, tapi Om Arif  tidak bilang apa-apa hanya senyum- senyum saja.

Aku merasakan kemaluan Om Arif itu, terasa besar dan mengganjal rasanya memadati seluruh relung-relung di dalam vaginaku. Serasa sampai ke perutku karena panjangnya penis Om Arif tersebut. Waktu saya mulai tenang, Om Arif kemudian mulai memainkan pinggulnya maju mundur sehingga penisnya memompa kemaluanku.

Badanku tersentak-sentak dan menggelepar-gelepar, sedang dari mulutku hanya bisa keluar suara, “Ssshh.., sshh.., oohh.., oohh”, dan tiba-tiba perasaan dahsyat melanda keseluruhan tubuhku, bayangan hitam menutupi seluruh pandanganku, sesaat kemudian kilatan cahaya serasa berpendar di mataku. Sensasi itu sudah tidak bisa dikendalikan lagi oleh pikiran normalku, seluruh tubuhku diliputi sensasi yang siap meledak.

Buah dadaku terasa mengeras dan puting susuku menegang ketika sensasi itu kian menguat, membuat tubuhku terlonjak-lonjak di atas tempat tidur. Seluruh tubuhku meledak dalam sensasi, jari-jariku menggengam alas tempat tidur erat-erat, tubuhku bergetar, mengejang, meronta di bawah tekanan tubuh Om Arif ketika aku mengalami orgasme yang dahsyat.

Aku merasakan kenikmatan berdesir dari vaginaku, menghantarkan rasa nikmat ke seluruh tubuhku selama beberapa detik terasa tubuhku melayang- layang dan tak lama kemudian terasa terhempas lemas tak bedaya, tergeletak lemah di atas tempat tidur dengan kedua tangan yang terentang dan kedua kaki terkangkang menjulur di lantai.

Melihat keadaanku Om Arif makin terangsang, sehingga dengan ganasnya dia mendorong pantatnya menekan pinggulku rapat-rapat, sehingga seluruh batang penisnya terbenam dalam kemaluanku. Aku hanya bisa menggeliat lemah karena setiap tekanan yang dilakukannya, terasa clitorisku tertekan dan tergesek-gesek oleh batang penisnya yang besar dan berurat itu. Hal ini menimbulkan kegelian yang tidak terperikan.

Hampir sejam lamanya Om Arif mempermainkanku sesuka hatinya, dan saat itu pula aku beberapa kali mengalami orgasme dan setiap itu terjadi, selama 1 menit aku merasakan vaginaku berdenyut-denyut dan menghisap kuat penis Om Arif , sampai akhirnya pada suatu saat Om Arif berbisik dengan sedikit tertahan, “Ooohh.., Riinn.., Riinn.., aakkuu.., maau.., keluar!, Ooohh.., aahh.., hhmm.., oouuhh!”.

Tiba-tiba Om Arif bangkit dan mengeluarkan penisnya dari vaginaku. Sedetik kemudian, “Ccret.., crett.., crett”, spermanya berloncatan dan tumpah tepat di atas perutku. Tangannya dengan gerakan sangat cepat mengocok-ngocok batang penisnya seolah ingin mengeluarkan semua spermanya tanpa sisa.

“aahh..”, Om Arif mendesis panjang dan kemudian menarik napas lega. Dibersihkannya sperma yang tumpah di perutku. Setelah itu kami tergolek lemas sambil mengatur napas kami yang masih agak memburu sewaktu mendaki puncak kenikmatan tadi. Dipandanginya wajahku yang masih berpeluh untuk kemudian disekanya. Dikecupnya lembut bibirku dan tersenyum.

“Terima kasih, sayang..”, bisik Om Arif dengan mesra. Dan akhirnya aku yang sudah amat lemas terlelap di pelukan Om Arif .

TAMAT

http://202.95.10.206/


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,