Minggu, 26 November 2023

PERSELINGKUHAN DENGAN MENANTU

http://202.95.10.206/



 Kisah ini berawal dari godaan menantu Hermawan yang selalu meggoda untuk berhubungan sex dengannya. Singkat cerita karena Pak hermawan sudah lama ditinggal mati oleh istrinya, akhirnya dia tidak tahan juga dengan godaan rika. Dan terjadilah perselingkuhan antara Bapak mertua dan menantu perempuan.

Perkenalkan namaku Hermawan,aku adalah seorang duda,yang ditinggal mati oleh istriku.Disini aku akan menceritakan pengalaman kisah sex yang sebenarnya tidak pantas aku lakukan dan akau ceritakan. langsung saja ke cerita sex skandalku dengan menantuku. Kisah ini bermula Pada saat aku sedang berdiri di depan pintu rumahku. Rika menantuku ketika itu, dengan tiba-tiba mendekatkan kepalanya ke arahku dan membisikan sesuatu kepadaku,

“ Jika Ayah menginginkanku, aku bersedia ” ucapnya tiba-tiba.

Kemudian Rika-pun memberiku sebuah kecupan kecil di pipiu, lalu berjalan menyusul suami dan anak-nya yang sudah lebih dulu menuju ke mobil. Ketika itu Andi anak laki-lakiku meletakan anaknya yang bayi di dudukan di kursi bayi yang ada di mobil Andi. Seperti biasanya, Andi anakku terlalu jauh untuk mendengar apa yang telah dikatakan istrinya tersayang terhadap Ayah-nya.

Setelah menggodaku Rika berjalan melenggang di jalan kecil depan rumah dengan riangnya bagai seorang gadis remaja yang menggoda lelaki. Anaku Andi tidak pernah mengetahui perbuatan istrinyayang selalu menggodaku. Mungkin kalian mengira aku terlalu mengada-ada soal ini, tapi kenyataannya apa yang Rika lakukan ini tidak hanya sekali ini saja.

Sejak aku tak terlalu terkejut lagi, aku merasa ada sesuatu yang hilang jika dia tidak melakukannya saat berkunjung ke rumahku. Aku merasa ada getaran pada Torpedoku, dan sebagai seorang lelaki yang masih normal, pikiran itu selalu hadir di benakku. Rika adalah seorang wanita yang bertubuh mungil, tapi meskipun begitu ukuran tubuhnya tersebut tak mampu menutupi daya tarik seksualnya.

Sosoknya terlihat tepat dalam ukurannya sendiri. Dia mempunyai rambut hitam pekat yang dipotong sebahu, dia sering mengikatnya dengan bandana. Dia memiliki energi dan keuletan yang sepengetahuanku tak dimiliki orang lain. Sebuah keindahan nan elok kalau ingin mendiskripsikannya. Dia selalu sibuk, selalu terlihat seakan dikejar waktu tapi tetap selalu terlihat manis.

Dia masuk dalam kehidupan keluarga kami sejak dua tahun lalu, tapi dengan cepat sudah terlihat sebagai anggota keluarga kami sekian lamanya. Andi bertemu dengannya saat masih kuliah di tahun pertama. Rika baru saja lulu SMA, mendaftar di kampus yang sama dan ikut kegiatan orientasi mahasiswa baru. Kebetulan Andi yang bertugas sebagai pengawas dalam kelompoknya Rika.

Seperti yang sering mereka bilang, cinta pada pandangan pertama. Mereka menikah di usia yang terbilang muda, Andi 22 tahun dan Rika 18 tahun. Setahun kemudian bayi pertama mereka lahir. Aku ingat waktu itu kebahagian terasa sangat menyelimuti keluarga kami. Suasana saat itu semakin membuat kami dekat. Rika mempunyai selera humor yang sangat bagus, selalu tersenyum riang, dan juga menyukai bola.

Dia sering terlihat bercanda dengan Andi, mereka benar-benar pasangan serasi. Dia selalu memberi semangat pada Andi yang memang memerlukan hal itu. Andi dan Rika sering berkunjung kemari, membawa serta bayi meraka. Mereka telah mengontrak rumah sendiri, meskipun tak terlalu besar. Aku berfikir mereka merasa kalau aku membutuhkan seorang teman.

Memang sih aku sangat membutuhkan karena aku seorang lelaki tua yang akan merasa kesepian jika mereka tak sering berkunjung. Disamping itu, aku memang sendirian di rumah tuaku yang besar, dan aku yakin mereka suka bila berada disini, dibandingkan rumah kontrakannya yang sempit. Ibunya Andi telah meninggal karena kanker sebelum Rika masuk dalam kehidupan kami.

Sebenarnya, tanpa mereka, aku benar-benar akan jadi orang tua yang kesepian. Aku masih sangat merindukan isteriku, dan bila aku terlalu meratapi itu, aku pikir, kesepian itu akan memakanku. Tapi pekerjaanku di perkebunan serta kunjungan mereka, telah menyibukkanku. Terlalu sibuk untuk sekedar patah hati, dan terlalu sibuk untuk mencari wanita untuk mengisi sisa hidupku lagi.

Aku tak terlalu memusingkan kerinduanku pada sosok wanita. Tak terlalu. Bayi mereka lahir, dan menjadi penerus keturunan keluarga kami. Kami sangat menyayanginya. Dan kehidupan terus berjalan, Andi melanjutkan pendidikannya untuk gelar MBA, dan Rika bekerja sebagai Teller di sebuah Bank swasta.Kunjungan mereka padaku tak berubah sedikitpun.

Namun saat ini bedanya sekarang mereka sering membawa beberapa bingkisan juga. Tentu saja, diasamping itu juga perlengkapan bayi, beberapa popok, mainan dan makanan bayi. Beberapa bulan lalu Rika dan bayi mereka datang saat Andi masih di kelasnya. Dia duduk disana menggendong bayinya di lengannya. Dia sedang berusaha untuk menidurkan bayinya. Aku tak tahu caranya, tapi pemandangan itu entah bagaimana telah menggelitik kehidupan seksualku.

“ Ngomong-omong… kapan Ayah akan segera menikah lagi ? ”, dia bertanya dengan getaran pada suaranya.

“ Aku tak tahu. Aku kelihatannya belum terlalu membutuhkan kehadiran seorang wanita dalam hidupku. Lagipula, aku telah memiliki kalian yang menemaniku.”,

“ Aku tidak bicara tentang teman. Aku sedang bicara soal seks.”, matanya mengedip kearahku saat dia bicara.

“ Apa? ”,

“ Ayah tahu, seks.”, dia hampir saja tertawa sekarang.

“ Ketika seorang lelaki dan wanita sudah telanjang dan memainkan bagiannya masin-masing ? ”,

“ Ya, aku tahu seks,”, aku membela diri. “ Lagipula kamu pikir darimana suamimu berasal ? ”,

“ Yah, aku hanya khawatir kalau Ayah sudah melupakannya. Maksudku, apa Ayah tak merindukan hal itu ? ”,

“ Terima kasih atas perhatianmu, tapi aku sudah terlalu tua untuk hal seperti itu.”,

“ Hei! Lelaki tak pernah bosan dengan hal itu. Setidaknya begitulah dengan putramu.”,

“ Anakku jauh lebih muda dariku, dan dia mempunyai seorang istri yang cantik.”,

“ Terima kasih, tapi aku masih tetap menganggap Ayah membutuhkannya,”, dia menekankan suaranya pada kata Ayah’.

“ Terima kasih sudah ngobrol ”, kataku, masih terdengar sengit.

Ada sedikit jeda pada perbincangan itu, saat dia masih menekan kehidupan seksualku. Aku pikir bukanlah urusannya untuk mencampuri hal itu meskipun kadang aku membayangkannya juga. Dia pandang bayinya, yang akhirnya tertidur, dan memberinya sebuah senyuman rahasia, sepertinya mereka berdua akan berbagi sebuah rahasia besar. Masih memandangnya, tapi dia berbicara padaku,

“ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak.”,

“ Apa!!! ? ”,

“ Aku serius.”, Rika menatapku.

“ Kalau Ayah menginginkan aku… Ayah adalah seorang lelaki yang tampan. Ayah membutuhkan seks. Disamping itu, aku bersedia, kan ? ”,

Aku pikir dia sedang bercanda.Tapi wanita yang menggoda ini tidak sedang main-main.Tapi tetap saja tak mungkin aku melakukannya dengan istri dari anak kandungku sendiri.

“ Terima kasih atas tawarannya, tapi kupikir aku akan menolak tawaranmu.”, suaraku terdengar penuh dengan keraguan saat mengucapkannya.

Rika mencibirkan bibir bawahnya, aku tak bisa menduga apa yang sedang dirasakannya. Dia tetap terlihat menawan, dan aku merasa Andi sangat beruntung. Dia bicara dengan pelan.

“ Dengar, Andi tak akan tahu. Maksudku, aku tak akan mengatakannya kalau Ayah juga menjaga rahasia. Dan bukan berarti aku menawarkan diriku pada setiap lelaki yang kutemui. Aku bukan wanita seperti itu dan aku bisa mengatur agar sering berkunjung kemari. Dan aku tahu Ayah menganggapku cukup menarik kan, sebab aku sering melihat Ayah memandangi pantatku.”,

Aku tak mungkin menyangkalnya. Rika mungkin tak terlalu tinggi, tapi dia memiliki bongkahan pantat yang indah diatas kedua kakinya.

“ Ya, kamu memang memiliki pantat yang indah. Tapi itu bukan berarti kalau aku ingin berselingkuh dengan menantuku sendiri.”,

Dia berhenti sejenak, tapi Rika kelihatannya tak akan menyerah begitu saja.

“ Yah, tapi jangan lupa. “ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak.”,

Dan itulah awal dari semua ini.

Seiring minggu yang berlalu, entah di sengaja atau tidak, dia seakan selalu berusaha untuk menggodaku, membuat puting sususnya menyentuh dadaku saat dia menyerahkan bayinya padaku untuk ku gendong. Atau dia masukkan jarinya di mulutnya saat Andi tak melihat, dan menghisapnya dengan pandangan penuh kenikmatan ke arahku.

Suatu waktu dia duduk di lantai dengan kaki menyilang dan sedang bermain dengan bayinya, dia memandangku tepat di mata, tersenyum, dan menyentuh pangkal paha di balik celana jeansnya. Aku tak akan melupakan hal itu. Dan dia entah bagaimana selalu menemukan cara untuk berduaan denganku walaupun sesaat, dan dia memberiku ciuman singkat yang penuh gairah, tepat di bibir. Itu semua dilakukannya berulang-ulang.

“ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak,”, dia berbisik di belakang Andi saat suaminya itu sedang memasukkan DVD pada player.

“ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak,”, dia berbisik saat mendekat untuk menyodorkan minuman padaku.

“ Kalau Ayah mau… aku nggak menolak,”, dia membisikkannya setiap kali dia berpamitan.

Dan sekarang, aku bukanlah terbuat dari batu, dan aku tak akan bilang tingkah lakunya itu tidak memberikan pengaruh terhadapku. Rika sangat manis dan mungil, dan meskipun setelah melahirkan bayi pertamanya tak membuat tubuhnya berubah seperti kebanyakan wanita. Dia tetap langsing, dan manis, dan dia menawarkan dirinya untuk kumiliki.

Tapi aku tak akan memulai langkah pertama untuk tidur dengan menantuku sendiri, tak perduli semudah apapun itu. Setidaknya itulah yang tetap kukatakan pada diriku sendiri. Beberapa minggu yang lalu kami semua berkumpul di rumahku untuk melihat pertandingan bola. Aku mengambil beberapa kaleng minuman dan sedang berada di dapur untuk menyiapkan beberapa makanan ringan saat Rika muncul dari balik pintu itu.

“ Hai!”, sapanya, membuka pintu dan masuk ke dapur.

“ Ayah sudah siap untuk pertandingan nanti ? ”,

“ Hampir. Aku sedang membuat makanan untuk keluarga kecil kita, dan aku punya beberapa wortel untuk cucuku. Aku pikir dia akan suka dan warnanya sama dengan kesebelasan yang akan bertanding nanti, kan?

Rika tertawa dan berkata. “ Aku rasa dia tak akan perduli. Disamping itu bukankah ada hal lain yang lebih baik yang bisa Ayah kerjakan untukku ? ”,

“ Jangan menggodaku. Aku seorang kakek dan aku akan lakukan apa yang menurutku akan disukai oleh cucuku.”, aku memandangnya.

Rika berdiri di sana memakai bandana merah kesukaannya diatas rambutnya yang sebahu. Dia memakai kaos yang sedikit ketat yang bahkan tak sampai ke pinggangnya, dan pusarnya mengedip padaku dibalik kaosnya. Kancing jeansnya membuatnya kelihatan seperti anak-anak diera bunga tahun 60an, dan dia memakai sandal dengan bagian bawah yang tebal yang menjadikannya lebih tinggi sepuluh centi.

Kuku kakinya dicat merah senada dengan lipstiknya, dan itu menjadi terlihat dengan sangat menarik dibalik denimnya. Dia selalu suka mengenakan perhiasan, dan dia memakainya pada leher, telinga, pergelangan tangan dan bahkan di jari kakinya. Dia membuatku berandai-andai jika saja aku masih remaja, jadi aku dapat memacari gadis sepertinya.

Mungkin suatu waktu nanti aku harus pergi ke kampus dan mencari gadis-gadis. Khayalanku terhenti saat menyadari kalau Andi dan bayinya tidak mengikutinya masuk.

“ Mana anggota keluargamu yang lainnya ? ”, aku bertanya ingin tahu.

“ Mereka akan segera datang. Andi pergi ke toko perkakas untuk membeli peralatan mesin cuci yang rusak. Dia ingin membawa serta anak-nya. Perjalanan ke toko perkakas yang pertama bersama Ayah’ kurasa yang dikatakannya padaku.”, dia tersenyum.

“ Apa Ayah mempermasalahkan saat pertama kalinya mengajak Andi ke toko perkakas ? ”,

“ Aku tak ingat,”, aku berkata dengan garing.

Rika mendekat padaku, dan menaruh tangannya melingkari leherku.

“ Ini kesempatan Ayah. Kalau Ayah mau… aku nggak menolak.”,

Rika memandangku tepat di mata dan mengangkat tubuhnya dan menciumku lama dan liar. Aku ingin mendorongnya, tapi aku tak tahu dimana aku harus menaruh tanganku. Aku tak mau menyentuh pinggang telanjang itu, dan jika aku menaruh tanganku di dadanya aku pasti akan menyentuh puting susunya. Saat aku masih terkejut dan bingung, aku temukan diriku menikmati ciumannya

Ini sudah terlalu lama,dan aku merasa telah lupa akan rasa lapar yang mulai tumbuh dalam diriku.Akhirnya aku menghentikan ciuman itu dan mundur dan melepaskan tangannya dari leherku.

"Kita tak bisa melakukannya.." aku mencoba menyampaikannya dengan lembut,tapi aku takut itu kedengaran seperti rajukan.

“ Ya kita bisa ” ucapnya,

Rika kembali menaruh lengannya dileherku dan mendorong bibirku ke arahnya.Ada gairah yang lebih dalam ciuman kali ini,dan akhirnya penerimaanku.Kali ini saat kami berhenti,ada sedikit kekurangan udara diantara kami berdua,dan aku semakin merasa sedikit bimbang.Rika memandangku dengan binar di matanya dan sebuah senyuman di bibirnya.

“ Ayah menginginkanku. Aku bisa merasakannya. Ayah tak mendapatkan wanita setahun belakangan ini, dan Ayah tak mempunyai tempat untuk melampiaskannya. Dan aku menginginkan Ayah. Jadi tunggu apa lagi…”,

Pada sisi ini aku tak mampu berkomentar. Aku menginginkannya. Tapi aku tak dapat meniduri menantuku, bisakah aku ? Tapi aku menginginkan dia. Aku merasa pertahananku melemah, dan saat Rika menciumku lagi, aku jadi sedikit terkejut saat menyadari diriku membalas ciumannya dengan rakus.

“ Mmmmm. Itu lebih baik ”, katanya saat kami berhenti untuk mengambil nafas.

Rika menarik tangannya dari leherku dan mulai melepaskan kancing celanaku saat menciumku kembali lalu dia mundur. Jadi dia bisa melihat saat dia melepaskan kancing jeansku,menurunkan resletingnya,dan merogoh ke dalam untuk mengeluarkan barangku.Aku terkejut saat terlihat jadi tampak lebih besar di genggaman tangannya yang kecil.

Setahun sudah tak disentuh oleh wanita,dan bereaksi dengan cepat,menjadi keras dan cairan precumnya keluar saat dia mengocoknya dengan lembut.Rika mundur dan duduk.Saat kepalanya turun,dia menempatkan bibirnya di pangkal Penis yang basah.

" Aku rasa aku menyukai bentuknya " bisiknya sambil menatap mataku.

Lalu kemudian dia membuka mulutnya dan dengan perlahan memasukkan penisku ke dalam mulutnya.Ke dalam dan lebih dalam lagi penisku masuk dalam mulutnya yang lembut,hangat dan basah dan aku merasa berada didalam kewanitaan yang basah dan kenyal saat lidahnya menari di penisku.Akhirnya aku merasa telah berada sedalam yang aku mampu.

Bibirnya yang menyentuh bulu kejantananku dan kepala penisku berada entah dimana jauh di tenggorokannya.Penisku tanpa terasa mengejang,dan pinggangku bergerak berlawanan arah dengannya dan bersiap untuk menyetubuhi wajahnya.Tapi Rika perlahan menjauhkan mulutnya dariku,menimbulkan suara seperti sedang mengemut permen.

Saat dia bangkit menciumku lagi,aku mengarahkan tanganku diantara diantara pahanya.Aku gosok jeansnya dan dia menggeliat karenaku.

“ Mmmm, itu pasti nikmat,”, katanya.

“ Tapi biar aku membuatnya jadi lebih mudah.”,

Rika melepaskan kancing celananya dan menurunkan resletingnya,memperlihatkan celana dalam katunnya yang bergambar beruang kecil.Diturunkannya celananya dan melepaskannya dari tubuhnya.Kami melihat ke bawah pada area gelap dibawah sana dimana kewanitaannya bersembunyi,dan kemudian aku sentuh perutnya yang kencang dan terus menurunkan celana dalam nya.

Rika mengerang dalam kenikmatan saat tanganku mencapai sasarannya dibalik celana dalamnya.Kewanitaannya secara selembut pantat bayi,dan aku sadar kalau dia pasti telah mencukurnya sebelum kemari. Terasa basah dan licin  oleh cairan kewanitaannya dan membuatku kagum karena itu tak menimbulkan bekas basah di luar jeansnya.

Saat tanganku menyelinap dibalik bibir kewanitaannya dan menyentuh klitorisnya yang mengeras,dia memejamkan matanya dan menekan berlawanan arah dengan jariku.Rika menaruh salah satu tangannya di leherku dan mendorong kami untuk sebuah ciuman intensif berikutnya sedangkan tangannya yang lain mengocok penisku dan tanganku terus bergerak dalam lubang basahnya.Saat kami berhenti untuk bernafas,Rika mundur dan mengatakan sesuatu yang mengejutkan.

“ Andi datang.”, Aku segera melepasnya dan menuju jendela.

Ya, mobil Andi terlihat di jalan sedang menuju kemari. Rika pasti melihatnya dari balik bahuku saat kami saling mencumbui leher. Tiba-tiba perasaan bersalah datang menerkam karena hampir saja ketahuan. Aku tak percaya apa yang hampir saja kami lakukan. Dengan tergesa-gesa aku kenakan kemabali celanaku, tapi Rika menghentikanku dan menangkap tanganku dan melanjutkan kocokannya.

“ Hei, tidak boleh. Tak semudah itu Ayah boleh mengakhirinya. Aku telah menunggu terlalu lama untuk ini.”,

“ Tapi Andi hampir datang! Dia akan melihat kita!”,

Rika mengeluarkan penisku dan berjalan ke arah meja dapur.

“ Ini perjanjiannya,”, katanya.

Aku tak akan mengadu pada Andi tentang apa yang baru saja kita lakukan kalau Ayah dapat dapat mengeluarkan seluruh sperma Ayah dalam kewanitaanku sebelum dia sampai kemari.”, Sambil berkata begitu, dia menurunkan celananya hingga lutut dan membungkuk di meja itu.

“ Dia segera datang!”, hampir saja aku teriak.

“ Tidak.”, Rika membentangkan kakinya sejauh celananya memungkinkan untuk itu dan dia memandangku lewat bahunya.

“ Dia harus menggendong bayi dan mengeluarkan semua barangnya. Biasanya dia memerlukan beberapa menit. Sekarang kemarilah dan setubuhi aku.”,

Rika telah telanjang dari pinggang hingga kaki, dan dia memohon padaku agar segera memasukkan diriku dalam tubuhnya. Aku menatap dua lubang yang mengundang itu. Pantatnya begitu kencang dan aku tak terusik saat melihat lubang anusnya yang berkerut kemerahan, dan di bawahnya, bibir kewanitaannya yang merah, terlihat mengkilap basah.

Kakinya tak sejenjang model,tapi lebih kecil dan terasa pas,dan aku membayangkan bercinta dengannya beberapa jam.Tangannya bergerak ke belakang diantara pahanya dan menempatkan tangannya pada kewanitaannya.Dengan dua jarinya dilebarkannya bibir kewanitaannya hingga terbuka, dan aku dapat melihat lubang merah mudanya mengundang Penisku agar segera masuk.

“ Ayo,”, katanya.

“ Ambil aku.”,

Aku tak tahu apa dia sedang bercanda saat mengatakannya. Andi atau bukan, rangsangan ini lebih dari cukup untuk mereguk birahinya. Aku melangkah ke belakang menantuku dan menempatkan penisku di kewanitaannya. Saat aku mendorong penis melewati lubang surganya yang sempit. Saat itu aku dapat merasakan jari Rika menahan bibir madunya agar tetap terbuka.

Lalu dia melenguh saat aku memegang pinggangnya dan memasukkan diriku padanya. Rika telah sangat basah hingga aku dengan mudah melewati kewanitaan mudanya yang sempit. Aku mulai mengayunkan barangku di dalamnya, sebagian didorong oleh nafsu akan tubuh menggairahkannya dan sebagian oleh rasa takut jika Andi memergoki kami.

Rika mengerang, dan aku dapat merasakan jarinya menggosok kelentit dan bibir kewanitaannya sendiri. Nafasnya mulai tersengal, dan setelah beberapa goyangan dariku, dia segera orgasme. Suara rengekan pelan keluar dari bibirnya saat dia mencengkeram pinggiran meja dengan kuat, dan letupan orgasmenya menggoncang kami berdua saat aku menghentaknya. Itu cukup untuk menghantarku.

Aku tak berhubungan dengan wanita lain dalam setahun ini dan aku belum pernah mendapatkan yang sepanas Rika.Aku menahan nafas dan mendorong seluruh kelaki-lakianku ke dalam dirinya.Kami mematung dan kemudian spermaku menyemprot dengan hebat jauh didalam surganya.Serasa aku telah mengguyurnya dengan sperma yang panas dan berlebih.

Dia mengerang dalam nikmat,menggetarkan pantatnya di seputar penisku aku mengosongkan persediaan benihku.Dia melemah seiring dengan habisnya spermaku,dan akhirnyakami berhenti bergerak,kecuali untuk mengambil nafas.Takut Andi akan datang sebelum kami sempat melepaskan diri,aku keluarkan diriku dari tubuhnya dengan bunyi plup yang basah.

Lalu mundu menjauh dan mengenakan celanaku. Rika masih tetap berbaring tertelungkup di atas meja merasakan kehangatan campuran cairan birahi kami, pantat telanjangnya masih tetap memanggilku. Aku lihat spermaku dan cairannya mulai meleleh keluar dari bibir surganya. Aku palingkan muka dan melihat Andi hampir sampai di pintu belakang, bayi di tangan yang satu dan belanjaan di tangan lainnya.

Kemudian aku berbalik dan memohon pada Rika.

“ Ayolah!”, kataku.

“ Kamu telah dapatkan keinginanmu. Dia hampir sampai kemari.”,

Rika bangkit, tatapan matanya masih kelihatan linglung. Dia bergerak ke depanku, menjadikanku sebagai penghalang dari pandangan suaminya saat dia dengan tergesa-gesa memakai celananya.

“ Apa kalian sudah siap untuk pertandingannya ? ”, tanya Andi sambil membuka pintu.

“ Ya,”, aku menjawab dari balik punggungku saat aku diam untuk menghalangi Rika yang menaikkan resletingnya.

Setelah dia selesai, aku segera berbalik untuk menyambut Andi.

“ Ini,”, katanya, menyodorkan bayinya padaku dan meletakkan belanjaannya diatas meja dapur.

“ Urus ini, aku akan mengambil popok bayi.”, Andi melangkah ke pintu yang masih terbuka, dan aku menghampiri Rika. Dia masih terlihat sedikit linglung.

“ Hampir saja,”, kataku.

“ Sini, biar aku yang menggendongnya.”,

Aku berikan bayinya. Rika memberiku pemandangan seraut wajah dari seorang wanita yang puas sehabis bersetubuh, dan memberiku ciuman hangat yang basah.

“ Masih ada satu hal lagi yang harus kuketahui,”,katanya.

“ Apa itu ? ”,

” Kalau aku ingin, bisakah aku mendapatkannya besok? “,

anpa menunggu jawabanku Rika menantuku itu-pun beranjak pergi begitu saja, seakan dia mengganggap aku akan mau lagi jika diajak dia untuk mengulang hal yang seperti baru saja kami lakukan. Entah ini sebuah kebahagian karena aku bisa mendapatkan kepuasan sexs, ataukah ini awal dari kehancuranku ?. Entah sampai kapan ini akan terjadi. Maafkan ayahmu ini anakku Andi.

http://202.95.10.206/

 

Sabtu, 25 November 2023

NIKMATNYA BERSAMA SEPUPUKU


http://202.95.10.206/



 Sebelumnya kuperkenalkan diri namaku Rudy tinggi 170 cm berat badan 55 kg umurku sekarang 20 tahun asalku dari sragen sekarang aku telah menjenjang perguruan tinggi negeri di kota solo.Pengalaman seks yang pertama ku alami terjadi sekitar 4 tahun lalu,tepatnya aku masih duduk di bangku SMA kelas 1 berumur 16 tahun.

Karena rumahku berasal dari maka aku kost dirumah kakakku.Saat itu aku tinggal bersama kakak sepupuku yang bernama Mbak Fitri berusia 30 tahun yang telah bersuami dan mempunyai 2 orang putri yang masih kecil-kecil,namun di tempat tinggal bukan hanya kami berempat tapi ada 2 orang lagi adik Mbak Fitri yang bernama Wina waktu itu berumur 19 tahun kelas 3 SMK dan adik dari suami Kak Fitri bernama Asih berusia 14 tahun.

Kejadian tersebut terjadi karena seringnya aku mengintip mereka bertiga saat mandi lewat celah di dinding kamar mandi.Biarpun salah satu diantara mereka sudah berumur kepala 3 tapi kondisi tubuhnya sangat seksi dan menggairahkan payudaranya montok,besar dan belahan vaginanya woow...terlihat sangat oh..ooght..Saat malam hari aku tidur dilantai beralaskan tikar,diruang tamu yang gelap bersama Mbak Wina,awalnya sih aku biasa-biasa saja tapi setelah lama seringnya aku tidur bersama Mbak Wina maka aku akhirnya tak tahan juga.Malam-malam pertama saat dia tertidur pulas aku cuma berani mencium kening dan membelai rambutnya yang harum.

Malam berikutnya aku sudah mulai berani mencium bibirnya yang seksi mungil,tanganku mulai meremas-remas buah dadanya yang padat berisi lalu memijat-mijat vaginanya yang ohh ternyata empuk bagai kue basah yang..oh..oh..,aku melihat matanya masih terpejam pertanda ia masih tertidur tapi dari mulutnya mendesah dengan suara yang tak karuan. "Ah...ught..h..hmm" desahan Mbak Wina mulai terdengar 

Tanganku terus bergerlya menjamah seluruh tubuhnya,saat aku menciumi vaginanya yang masih tertutup celana,ia mulai terbangun aku takut sekali jangan-jangan ia akan berteriak atau marah-marah tapi dugaanku meleset.Ia malah berkata, "Dik teruskan...aku sudah lama mendambakan saat-saat seperti ini ayo teruskan saja..." Bagai mendapat angin segar aku mulai membuka t-shirt yang ia gunakan kiini terpampang buah dada yang seksi masih terbungkus BH.BH nya lalu kubuka dan aku mulai mengulum putingnya yang sudah mengeras gantia aku emut yang kiri dan kanan bergantian.

"Mbak,maafkan aku tak sanggup menahan nafsu birahiku!" "Nggak apa-apa kok Dik aku suka kok adik mau melakukan ini pada Mbak karena aku belum pernah merasakan yang seperti ini" kata Mbak Wina.

Setelah puas kupermainkan payudarnya lalu aku mulai membuka rok bawahannya.biarpun kedaan gelap gulita aku tahu tempat vagina yang menggiurkan, terus kubuka CD nya, lalu kuciumi dengan lembut. “Cup..cup..sret.. srett”, suara jilatan lidahku. “Ought..ought..terus Dik enak..!!” Karena takut ketahuan penghuni rumah yang lain aku dengan segera mengangkan kedua kakinya lalu kumasukkan penisku yang mulai tegang kedalam vaginanya yang basah. “Ehmm..oh..ehh.. mmhh”, rintih kakakku keenakan. Setelah kira-kira setengah jam aku mulai merasakan kenikmatan yang akan segera memuncak demikian juga dengan dia. “Crot..cret..crett.. crett”, akhirnya spermaku kukeluarkan di dalam vaginanya. “Oh..” Rupanya ia masih perawan itu kuketahui karena mencium bau darah segar. “Terima kasih Dik kamu telah memuaskan Mbak, Mbak sayang padamu lain kali kita sambung lagi yach?” “Ok deh mbak”, sahutku.

Setelah selesai memakai pakaian kembali aku dan dia tidur berpelukan sampai pagi. Sebenarnya kejadian malam itu kurang leluasa karena takut penghuni rumah yang lain pada tahu, sehingga suatu ketika kejadian itu aku ulang lagi. Masih ingat dalam ingatan hari itu minggu pagi, saat Mbak Fitri dan adiknya Asih bersama keuarga yang lain pergi ke supermarket yang tidak terlalu jauh dari rumah kami.Karena keadaan rumah yang sepi yang ada hanya aku dan Mbak Wina, aku mulai menutup seluruh pintu dan jendela. Kulihat Mbak Wina sedang menyeterika dengan diam- diam aku memeluknya dengan erat dari balakang. “Dik jangan sekarang aku lagi nyetrika tunggu sebentar lagi yach.. sayang..!” pinta Kak Wina. Tapi aku yang sudah bernafsu nggak memperdulikan ocehannya, segera kumatikan setrika, kuciumi bibirnya dengan ganas. “Hm..eght.. hmm.. eght..!”

Karena masih dalam posisi berdiri sehingga tak leluasa melakukan cumbuan, aku bopong ia menuju ranjang kamar. Kubaringkan ia di ranjang yang bersih itu lalu segera kulucuti semua pakaiannya dan pakaian ku hinggas kami berdua telanjang bulat tanpa sehelai benang pun yang menempel. Wow..tubuh kakakku ini memang benar sempurna tinggi 165 cm berat sekitar 50 kg sungguh sangat ideal, payudaranya membusung putih bagaikan salju dengan puting merah jambu dan yang bikin dada ini bergetar dibawah pusarnya itu lho.. bukit kecil kembar ditengahnya mengalir sungai di hiasai semak-semak yang rimbun.

Kami berdua tertawa kecil karena melihat tubuh lawan jenis masing- masing itu terjadi sebab saat kami melakukan yang pertama keadaan sangat gelap gulita tanpa cahaya. Sehingga tidak bisa melihat tubuh masing-masing. Aku mulai menciumi muka tanpa ada yang terlewatkan, turun ke lehernya yang jenjang kukecupi sampai memerah lalu turun lagi ke payudaranya yang mulai mengeras, kujilati payudara gantian kanan kiri dan kugigit kecil bagian putingnya hingga ia menggelinjang tak karuan.

Setelah puas bermain di bukit kembar tersebut aku mulai turun ke bawah pusar, ku lipat kakinya hingga terpampang jelas seonggok daging yang kenyal di tumbuhi bulu yang lebat. Lidahku mulai menyapu bagian luar lanjut ke bagian dinding dalam vagina itu, biji klitorisnya ku gigit pelan sampai ia keenakan menjambak rambutku. “Ught..ugh..hah oh..oh..”desahan nikmat keluar dari mulut Kak Wina. Setelah kira-kira 15 menit aku permainkan vaginanya rasanya ada yang membanjir di vaginanya rasanya manis asin campur aduk tak karuan kusedot semua cairan itu sampai bersih, rupanya ia mulai orgasme.

Mungkin saking asyiknya kami bercumbu tanpa kami sadari rupanya dari tadi ada yang memperhatikan pergumulan kami berdua,Mbak Fitri dan adik suaminya,Asih sudah berdiri di pinggir pintu.mungkin mereka pulang berdua tanpa suaminya dan kedua anaknya yang masih mampir ke rumah pakdenya merekaketuk pintu tapi nggak ada sahutan lalu mereka menuju pintu daur yang lupa tak aku kunci.

Aku dan Mbak Wina kaget setengah mati,malu takut bercampur menjadi satu jangan-jangan mereka marah dan menceritakan kejadian ini pada orang lain.Tapi yang terjadi sungguh diluar dugaan kami berdua,mereka bahkan ikut nimbrung sehingga kami menjadi berempat. “Dik main gituan kok kakak nggak di ajak sich kan kakak juga mau, sudah seminggu ini suami kakak nggak ngajak gituan”, ucap Mbak Fitri. “Ini juga baru mulai kak!” sahutku.

“Mas aku boleh nyoba seks sama Mas?” tanya Asih. “Boleh”. Aku dan Kak Wina selanjutnya menyuruh mereka berdua melepas seluruh pakaiannya.

“Ck.. ck..ck..ck..”, guman ku. Sekarang aku dikerubung 3 bidadari cantik sungguh beruntung aku ini.

Mbak Fitri tubuhnya masih sangat kencang payudaranya putih agak besar kira-kira 36 B vaginanya indah sekali.Sedangkan Asih tubuhnya agak kecil tapi mulus,dadanya sudah sebesar buah apel ukurannya 34A vaginanya kelihatan sempit baru ditumbuhi bulu yang belum begitu lebat.

Pertama yang kuserang adalah Mbak Fitri karena sudah lama aku membayangkan bersetubuh dengannya aku menciumi dengan rakus pentilnya kuhisap dalam-dalam agar air susunya keluar, setelah keluar kuminum sepuasnya rupanya Mbak Wina dan Asih juga kepingin merasakan air susu itu sehingga kami bertiga berebut untuk mendapatkan air susu tersebut, sambil tangan kami berempat saling remas, pegang dan memasukam ke dalam vagina satu sama lain.

Setelah puas dengan permainan itu, aku meminta agar mereka berbaring baris sehingga kini ada 6 gunung kembar yang montok berada di depanku. Aku mulai mengulum susu mereka satu per satu bergantian sampai 6, aku semakin beringas saat kusuruh mereka menungging semua, dari belakang aku menjilati vagina satu persatu rasanya bagai makan biscuit Oreo di jilat terus lidahku kumasukkan ke dalam vagina mereka. Giliran mereka mengulum penisku bergantian.

“Hoh.. hoo.. hh.. ehmm”, desah mereka bertiga. Aku yang dari tadi belum orgasme semakin buas memepermainkan payudara dan vagina mereka, posisi kami sekarang sudah tak beraturan. Saling peluk cium jilat dan sebagainya pokok nya yang bikin puas, hingga mereka memberi isyarat bahwa akan sampai puncak. “Dik aku mau keluar” “Mas aku juga” “Aku hampir sampai”, kata mereka bergantian.

“Jangan di buang percuma, biar aku minum!”, pintaku “Boleh”, kata Mbak Fitri. Aku mulai memasang posisi kutempelkan mulutku ke vagina mereka satu persatu lalu kuhisap dalam-dalam sampai tak tersisa, segarnya bukan main.

“Srep.., srep”. Heran, itulah yang ada di benakku, aku belum pernah nge-sex sama mereka kok udah pada keluar, memang mungkin aku yang terlalu kuat. Karena sudah tidak sabar aku mulai memasukkan penisku de dalam vagina Mbak Wina kugenjot naik turun pinggulku agar nikmat, sekitar 5 menit kemudian aku gantian ke Kak Fitri, biarpun sudah beranak 2 tapi vaginanya masih sempit seperti perawan saja. “Dik enak.. Uh.. oh..teruss!”, desahnya.

“Emang kok Kak.. hh ehmm..” “Mas giliranku kapan..?”, rupanya Asih juga sudah tak tahan. “Tunggu sebentar sayang.” Sekitar 10 menit aku main sama Kak Fitri sekarang giliran Asih, dengan pelan aku masukkin penisku, tapi yang masuk hanya
kepalanya.

Mungkin ia masih perawan,baru pada tusukan yang ke 15 seluruh penisku bisa masuk ke liang vaginanya."Mas..sakit...mas...oght..." jerit kecil Asih."Nggak apa-apa nanti juga enak,sih!",ucapku memberi semangat agar ia senang. "Benar Mas sekarang nikmat sekali...oh...ought.." Rupanya bila kutinggal ngeseks dengan Asih,Kak Fitri dan Kak Wina tak ketinggalan  mereka saling kulum,jilat dan saling memasukkan jari ke vaginanya masing-masing.

Posisiku dibawah Asih,di atas ia memutar-mutar pinggulnya memompa naik turun sehingga buah dadanya yang masih kecil terlihat bergoyang kecil,tanganku juga tidak tinggal diam kuremas-rumas putingnya dan kusedot,kugigit sampai merah.

Karena sudah berlangsung sangat lama maka aku ingin segera mencapai puncak,dalam posisi masih seperti semula Asih berjongkok diatas penisku,kusuruh Kak Fitri naik ke atas perutku sambil membungkuk agar aku bisa menetek,eh...,bener juga lama-lama air susunya keluar lagi,kuminum manis sekali sampai terasa mual.

Mbak Wina yang belum dapat posisi segera kusuruh jongkok diatas mulutku sehingga vaginanya tepat didepan mulutku,dan kumainkan klitorisnya.Ia mendesah seperti kepedasan."Ah...huah...hmm...! Tanganku yang satunya kumasukkan ke vagina Mbak Fitri,kontolku digarap Asih,mulutku disumpal kemaluan Mbak Wina,lengkap sudah.Kami bermain gaya sekitar 30 menit sampai akhirnya aku mencapai puncak kenikmatan."Ought..hmm...cret..crot". "Enak Mas...!" desah Asih.

Spermaku ku semprotkan kedalam vagina Asih dan keluarlah cipratan spermaku bercampur darah menandakan bahwa ia masih perawan.Kami berempat sekarang telah mencapai puncak hampir bersamaan,lelah dan letih yang kami rasakan.Sebelum kami berpakaian kembali sisa-sisa sperma di penisku di jilati sampai habis oleh mereka bertiga.Setelah kejadian itu kami selalu mengulanginya lagi bila ada kesempatan baik berdua,bertiga maupun berempat.

http://202.95.10.206/


Jumat, 24 November 2023

SELINGKUH DENGAN TEMAN

 

http://202.95.10.206/


Sebut saja nama ku Sinta, wanita umur 28 thn dan orang-orang bilang bentuk tubuhku amatlah proposional, tinggi 170 cm berat 55kg dan ukuran buah dada 34B, ditunjang wajah cantik (itu juga orang-orang yang bilang) dan kulit putih cerah. Sebelumnya aku memang sering bekerja menjadi SPG pada pameran mobil dan banyak orang mengelilingi mobil yang Aku pamerkan bukan utk melihat mobil tetapi untuk melihatku

Menikah dengan Roni, 30 thn, seorang pekerja sukses. Kami memang sepakat utk tidak punya anak terlebih dahulu dan kehidupan seks kami baik-baik saja, Roni dapat memenuhi kebutuhan seks ku yang boleh dibilang agak hyper..sehari bisa minta 2 sesi pagi sebelum Roni berangkat kerja dan malam sebelum tidur.
Dan cerita ini berawal dari kesuksesan Roni bekerja di kantornya dan mendapat kepercayaan dari sang atasan yang sangat baik.

Kepercayaan ini membuat dia sering harus bekerja overtime, pada awalnya aku bisa menerima semua itu tetapi kelamaan kebutuhan ini harus dipenuhi juga dan itulah yang membuat kami sering bertengkar karena kadang Roni harus berangkat lebih pagi dan lewat tengah malam baru pulang.
Dan mulailah cerita ini ketika Roni mendapat tanggung jawab untuk menangani suatu proyek dan dia dibantu oleh rekan kerjanya Bram dari luar kota. Pertama diperkenalkan Bram langsung seperti terkesima dan sering menatapku, hal itu membuatku risih. Bram cukup tampan gagah dan kekar.

Karena tuntutan pekerjaan dan efisiensi, kantor Roni memutuskan agar Bram tinggal di rumah kami utk sementara. Dan memang mereka berdua sering bekerja hingga larut malam di rumah kami. Bram tidur di kamar persis di seberang kamar kami.
Sering di malam hari aku berpamitan tidur matanya yang nakal suka mencuri pandang diantara sela-sela baju tidur yang aku kenakan. Aku memang senang tidur bertelanjang agar jika Roni datang bisa langsung bercinta.

Pernah suatu saat ketika pagi hari kami aku dan Roni bercinta di dapur waktu masih pagi sekali dengan posisiku duduk di meja dan Roni dari depan, tiba-tiba Bram muncul dan melihat kami, dia menempelkan telunjuk dimulutnya agar aku tidak menghentikan kegiatan kami, karena kami sedang dalam puncaknya dan Roni yang membelakangi Bram dan aku juga tidak tega menghentikan Roni, akhirnya ku biarkan Bram melihat kami bercinta tanpa Roni sadari hingga kami berdua orgasme. Dan aku tahu Bram melihat tubuh telanjangku ketika Roni melepaskan penisnya dan terjongkok di bawah meja.

Setelah kejadian itu Bram lebih sering memperhatikan tiap lekuk tubuhku.
Sampai suatu waktu ketika pekerjaan Roni benar2 sibuk sehingga hampir seminggu tidak menyentuhku. Di hari Jum’at kantor tempat Roni bekerja mengadakan pesta dinner bersama di rumah atasan Roni . Rumahnya terdiri dari dua lantai yang sangat mewah di lantai 2 ada semacam galeri barang2 antik. Kami datang bertiga dan malam itu aku mengenakan pakaian yang sangat seksi, gaun malam warna merah yang terbuka di bagian belakang dan hanya dikaitkan di belakang leher oleh kaitan kecil sehingga tidak memungkinkan memakai BH,

bagian bawahpun terdapat sobekan panjang hingga sejengkal di atas lutut, malam itu saya merasa sangat seksi dan Bram pun sempat terpana melihatku keluar dari kamar. Sebelum berangkat aku dan Roni sempat bercinta di kamar dan tanpa sepengetahuan kami ternya Bram mengintip lewat pintu yang memang kami ceroboh tidak tertutup sehingga menyisakan celah yang cukup untu melihat kami dari pantulan cermin, sayangnya karena letih atau terburu-buru mau pergi Roni orgasme terlebih dahulu dan aku dibiarkannya tertahan. Dan Bram mengetahui hal itu.

Malam itu ketika acara sangat ramai tiba-tiba Roni dipanggil oleh atasannya untuk diperkenalkan oleh customer. Roni berkata padaku untuk menunggu sebentar, sambil menunggu aku ke lantai 2 untuk melihat barang2 antik, di lantai 2 ternyata keadaan cukup sepi hanya 2-3 orang yang melihat-lihat di ruangan yang besar itu. Aku sangat tertarik oleh sebuah cermin besar di pojokan ruangan, tanpa takut aku melihat ke sana dan mengaguminya juga sekaligus mengagumi keseksian tubuhku di depan cermin, tanpa ku sadari di sampingku sudah berada Bram .

“Udah nanti kacanya pecah lho..cakep deh..!”, canda Bram
“Ah bisa aja kamu Bram”,balasku tersipu.
Setelah berbincang2 di depan cermin cukup lama Bram meminta tolong dipegangkan gelasnya sehingga kedua tanganku memegang gelasnya dan gelasku.
“Aku bisa membuat kamu tampak lebih seksi”,katanya sambil langsung memegang rambutku yang tergerai dengan sangat lembut. Tanpa bisa mengelak dia telah menggulung rambutku sehingga menampak leherku yang jenjang dan mulus dan terus terang aku seperti terpesona oleh keadaan diriku yang seperti itu.

dan memang benar aku terlihat lebih seksi. Dan saat terpesona itu tiba-tiba tangan Bram meraba leherku dan membuatku geli dan detik berikutnya Bram telah menempelkan bibirnya di leher belakangku, daerah yang paling sensitif buatku sehingga aku lemas dan masih dengan memegang gelas Bram yang telah menyudutkanku di dinding dan menciumi leherku dari depan. “Bram apa yang kamu lakukan..lepaskan aku Bram..lepas..!”,rontaku tapi Bram tahu aku tidak akan berteriak di suasana ini karena akan mempermalukan semua orang.

Bram terus menyerangku dengan kedua tanganku memegang gelas dia bebas meraba buah dadaku dari luar dan terus menciumi leherku, sambil meronta-ronta aku merasakan gairahku meningkat, apalagi saat tiba-tiba tangan Bram mulai meraba belahan bawah gaunku hingga ke selangkanganku. “Bram..hentikan Bram aku mohon..tolong Bram..jangan lakukan itu..”,rintihku, tapi Bram terus menyerang dan jari tengah tangannya sampai di bibir vaginaku yang ternyata telah basah karena serangan itu.

Dia menyadari kalau aku hanya mengenakan G-string hitam dengan kaitan di pinggirnya, lalu dengan sekali sentakan dia menariknya dan terlepaslah G-stringku. Aku terpekik pelan apalagi merasakan ada benda keras mengganjal pahaku. Ketika Bram sudah semakin liar dan akupun tidak dapat melepaskan, tiba-tiba terdengar suara Roni memanggil dari pinggir tangga yang membuat pegangan himpitan Bram terlepas, lalu aku langsung lari sambil merapikan pakaian ku menuju Roni yang tidak melihat kami dan meninggalkan Bram dengan G-string hitamku.

Aku sunggu terkejut dengan kejadian itu tapi tanpa disadari aku merasakan gairah yang cukup tinggi merasakan tantangan melakukan ditempat umum walau dalam kategori diperkosa.Ternyata pesta malam itu berlangsung hingga larut malam dan Roni mengatakan dia harus melakukan meeting dengan customer dan atasannya dan dia memutuskan aku untuk pulang bersama bram.Tanpa bisa menolak akhirnya malam itu aku diantar oleh Bram,diperjalanan dia hanya mengatakan "Maaf Sinta...kamu sungguh cantik malam ini." Sepanjang jalan kami tidak berbicara apapun.

Hingga sampai dirumah aku langsung masuk ke dalam kamar dan menelungkupkan dikasur,aku merasakan hal yang aneh antara malu aku baru saja mengalami perkosaan kecil dan perasaan malu mengakui bahwa aku terangsang hebat oleh serangan itu dan masih menyisakan gairah.Tanpa sadar ternyata Bram telah mengunci semua pintu dan masuk kedalam kamarku,aku terkejut ketika mendengar suaranya,"Sinta aku ingin mengembalikan ini" katanya sambil menyerahkan G-stringku berdiri dengan celana pendek saja,dengan berdiri aku ambil G-stringku dengan cepat,tapi saat itu juga Bram telah menyergapku lagi dan langsung menciumiku sambil langsung menarik kaitan gaun malamku,maka bugil lah aku dihadapannya.

Tanpa menunggu banyak waktu aku langsung dijatuhkan di tempat tidur dan dia langsung menindihku. Aku meronta-ronta sambil menendang-nendang?”Bram..lepaskan aku Bram..ingat kau teman suamiku Bram..jangan..ahh..aku mohon”, erangku ditengah rasa bingung antara nafsu dan malu, tapi Bram terus menekan hingga aku berteriak saat penisnya menyeruak masuk ke dalam vaginaku, ternyata dia sudah siap dengan hanya memakai celana pendek saja tanpa celana dalam.
“Ahhhh?Braam..kau..:’ Lalu mulailah dia memompaku dan lepaslah perlawananku, akhirnya aku hanya menutup mata dan menangis pelan..

Clok...clok...clok...aku mendengar suara penisnya yang besar keluar masuk didalam vaginaku yang sudah sangat basah hingga memudahkan penisnya bergerak.Lama sekali dia memompaku dan aku hanya terbaring mendengar desah nafasnya ditelingaku,tak berdaya walau dalam hati menikmatinya.Sampai kurang lebih satu jam aku akhirnya melenguh panjang "Ahhh?..." ternyata aku orgasme lebih dulu ,sungguh aku sangat malu mengalami perkosaan yang aku nikmati.Sepuluh menit kemudian Bram mempercepat pompanya lalu terdengar suara Bram ditelingaku "Ahhhh...hmmmfff?" aku merasakan vaginaku penuh dengan cairan kental dan hangat sekitar 30 detik kemudian Bram terkulai diatasku.

“Maaf Sinta aku tak kuasa menahan nafsuku..”bisiknya pelan lalu berdiri dan meninggalkanku terbaring dan menerawang. hinga tertidur Aku tak tahu jam berapa Roni pulang hingga pagi harinya.
Esok paginya di hari sabtu seperti biasa aku berenang di kolam renang belakang,, Roni dan Bram berpamitan untuk nerangkat ke kantor. Karena tak ada seorang pun aku memberanikan diri untuk berenang tanpa pakaian. Saat asiknya berenang tanpa disadari, Bram ternyata beralasan tidak enak badan dan kembali pulang, karena Roni sangat mempercayainya maka dia izinkan Bram pulang sendiri.

Bram masuk dengan kunci milik Roni dan melihat aku sedang berenang tanpa pakaian. Lalu dia bergerak ke kolam renag dan melepaskan seluruh pakaiannya, saat itulah aku sadari kedatangannya, “Bram..kenapa kau ada di sini?” tanyaku, “Tenang Sinta suaimu ada di kantor sedang sibuk dengan pekerjaannya”, aku melihat tubuhnya yang kekar dan penisnya yang besar mengangguk angguk saat dia berjalan telanjang masuk ke dalam kolam “Pantas sajaku semalam vaginaku terasa penuh sekali”‘pikirku. Aku buru-buru berenang menjauh tetai tidak berani keluar dr dalam kolam karena tidak mengenakan pakaian apapun juga.

Saat aku bersandar di pingiran sisi lain kolam, aku tidak melihat ada tanda2 Bram di dalam kolam. Aku mencari ke sekeliling kolam dan tiba-tiba aku merasakan vaginaku hangat sekali, ternyata Bram ada di bawah air dan sedang menjilati vaginaku sambil memegang kedua kakiku tanpa bisa meronta.
Akhirnya aku hanya bisa merasakan lidahnya merayapai seluruh sisi vaginaku dan memasuki liang senggamaku..aku hanya menggigit bibir menahan gairah yang masih bergelora dari semalam. Cukup lama dia mengerjai vaginaku, nafasnya kuat sekali pikirku. Detik berikutnya yang aku tahu dia telah berada di depanku dan penisnya yang besar telah meneyruak menggantian lidahnya? “Arrgghh..”

erangku menahan nikmat yang sudah seminggu ini tidak tersentuh oleh Roni. Akhirnya aku membiarkan dia memperkosaku kembali dengan berdiri di dalam kolam renang. Sekarang aku hanya memeluknya saja dan membiarkan dia menjilati buah dadaku sambil terus memasukan penisnya keluar masuk. Bahkan saat dia tarik aku ke luar kolam aku hanya menurutinya saja, gila aku mulai menikamti perkosaan ini, pikirku, tapi ternyata gairahku telah menutupi kenyataan bahwa aku sedang diperkosa oleh teman suamiku. Dan di pinggir kolam dia membaringkanku lalu mulai menyetubuhi kembai tubuh mulusku..”Kau sangat cantik dan seksi Sinta..ahh” bisiknya ditelingaku.

Aku hanya memejamkan mata berpura-pura tidak menikmatinya, padahal kalau aku jujur aku sangat ingin memeluk dan menggoyangkan pantatku mengimbangi goyangan liarnya. Hanya suara eranggannya dan suara penisnya maju mundur di dalam vaginaku, clok..clok..clep..dia tahu bahwa aku sudah berada dalam kekuasaannya. Beberapa saat kemudian kembali aku yang mengalami orgasme diawali eranganku “Ahhh..” aku menggigit keras bibirku sambil memegang keras pinggiran kolam, “Nikmati sayang?”demikian bisiknya menyadari aku mengalami orgasme. Sebentar kemudian Bram lah yang berteriak panjang, “Kau hebat Sinta..aku cinta kau..AAHHH..HHH” dan aku merasakan semburan kuat di dalam vaginaku. Gila hebat sekali dia bisa membuatku menikmatinya pikirku.

Setelah dia mencabut penisnya yang masih terasa besar dan keras,aku reflek menamparnya dan memalingkan wajahku darinya.Aku tak tahu apakah tamparan itu berarti kekesalanku padanya atau karena dia mencabut penisnya dari vaginaku yang masih lapar. Setelah Roni pulang herannya aku tidak menceritakan kejadian malam dan pagi tadi,aku berharap Roni dapat memberikan kepuasan padaku.Dengan hanya mengenakan kimono dengan tali depan aku dekati Roni yang masih asik didepan komputernya didalam kamar,lalu aku buka tali kimonoku dan kugesekkan buah dadaku yang besar itu ke kepalanya dari belakang berharap dia berbalik dan menyerangku.

Ternyta yang kudapatkan adalah bentakannya “Sinta..apakah kamu tak bisa melihat kalau aku sedang sibuk? Jangan kau ganggu aku dulu..ini untuk masa depan kita” teriaknya keras. Aku yakin Bram juga mendengar teriakannya. Aku terkejut dan menangis, lalu aku keluar kamar dengan membanting pintu, lalu aku pergi ke pinggir kolam dan duduk di sana merenung dan menahan nafsu. Dari kolam aku bisa melihat bayangan di Roni di depan komputer dan lampu di kamar Bram. Tampak samar-samar Bram keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Karena di luar gelap tak mungkin dia melihatku.

Tanpa sadar aku mendekat ke jendelanya dan memperhatikan Bram mengeringkan tubuh. Gila kekar sekali tubuhnya dan yang menarik perhatianku adalah penisnya yang besar dan tegang mengangguk-angguk bergoyang sekanan memanggilku. Aku malu sekali mengagumi dan mengaharapkan kembali penis itu masuk ke dalam vaginaku yang memang masih haus. Perlahan aku membelai-belai vaginaku hingga terasa basah, akhirnya aku memutuskan untuk memintanya pada Bram, dengan hati yang berdebar kencang dan nafsu yang sudah menutupi kesadaran, aku nekat masuk ke dalam kamar Bram dan langsung mengunci pintu dari dalam.

Bram sangat terkejut “Sinta..apa yang kamu lakukan?”, aku hanya menempelkan telunjuk di bibirku dan memberi isyarat agar tidak bersuara karena Roni ada di kamar seberang. Langsung aku membuka pakaian tidurku dan terpampanglah tubuh putih mulusku tanpa sehelai benagpun di hadapannya, Bram hanya terperangah dan menatap kagum pada tubuhku. Bram tersenyum sambil memperlihatkan penisnya yang semakin membesar dan tampak berotot. Dengan segera aku langsung berlutut di hadapannya dan mengulum penisnya, Bram yang masih terkejut dengan kejadian ini hanya mendesah perlahan merasakan penisnya aku kulum dan hisap dengan nafsuku yang sudah memuncak.

Sambil mulutku tetap di dalam penisnya aku perlahan naik ke atas tempat tidur dan menempatkan vaginaku di mulut Bram yang sudah terbaring, dia mengerti maksudku dan langsung saja lidahnya melahap vaginaku yang sudah sangat basah, cukup lama kami dalam posisi itu, terinat akan Roni yang bisa saja tiba-tiba datang aku langsung mengambil inisiatif untuk merubah posisi dan perlahan duduk di atas penisnya yang sudah mengacung tegang dan besar panjang.

Perlahan aku arahkan dan masukan ke dalam lubang vaginaku, rasanya berbeda dengan saat aku diperkosanya, perlahan tapi pasti aku merasaskan suatu sensasi yang amat besar sampai akhirnya keseluruhan batang penis Bram masuk ke dalam vaginaku “Ahh..sssfff..Braaam!” erangku perlahan menahan suara gairahku agar tidak terdengar, aku merasakan seluruh penisnya memenuhi vaginaku dan menyentuh rahimku. Sungguh suatu sensasi yang tak terbayangkan, dan sensasi itu semakin bertambah saat aku mulai menggoyangkan pantatku naik turun sementara tangan Bram dengan puasnya terus memainkan kedua buah dadaku memuntir-muntir putingku hingga berwarna kemerahan dan keras

“ahh..ahh..” demikian erangan kami perlahan mengiringi suara penisnya yan keluar masuk vaginaku clok..clok..clok? Tak tahan dengan nafsunya mendadak Bram duduk dan mengulum buah dadaku dengan rakusnya bergantian kiri kanan bergerak ke leher dan terus lagi. Aku sungguh tak dapat menahan gairah yang selama ini terpendam.
Mungkin karena nafsu yang sudah sangat tertahan atau takut Roni mendengar tak kuasa aku melepaskan puncak gairahku yang pertama sambil mendekap erat Bram dan menggigit pundaknya agar tidak bersuara, kudekap erta Bram seakan tak dapat dilepaskan mengiringi puncak orgasmeku.

Bram merasakan penisnya disiram cairan hangat dan tahu bahwa aku mengalami orgasme dan membiarkanku mendekapnya sangat erat sambil memelukku dengan belaian hangatnya. Selesai aku orgasme sekiat 30 detik, Bram membalikan aku dengan penisnya masih tertancap di dalam vaginaku. Bram mulai mencumbuku dengan menjilati leher dan putingku perlahan, entah mengapa aku kembali bernafsu dan membalas ciumannya denga mesra, lidah kami saling berpagutan dan Bram merasakan penisnya kembali dapat keluar masuk dengan mudah karena vaginaku sudah kembali basah dan siap menerima serangan berikutnya.

Dan Bram langsung memompa penisnya dengan semangat dan cepat membuat tubuhku bergoyang dan buah dadaku bergerak naik turun dan sungguh suara yang timbul antara erangan kami berdua yang tertahan derit tempat tidur dan suara penisnya keluar masuk di vaginaku kembali membakar gairahku dan aku bergerak menaik turunkan pantatku untuk mengimbangi Bram.
Dan benar saja 10 menit kemudian aku sampai pada puncak orgasme yang kedua, dengan meletakan kedua kakiku dan menekan keras pantatnya hingga penisnya menyentuh rahimku. Kupeluk Bram dengan erat yang membiarkan aku menikmati deburan ombak kenikmatan yang menyerangku berkali-kali bersamaan keluarnya cairanku.

Kugigit bibirku agar tidak mengeluarkan suara, cukup lama aku dalam keadaan ini dan anehnya setelah selesai aku berada dalam puncak ternyata aku sudah kembali mengimbangi gerakan Bram dengan menaik turunkan pantatku. Saat itulah kudengar pintu kamarku terbuka dan detik berikutnya pintu kamar Bram diketuk Roni, “Bram..kau sudah tidur?”, demikian ketuk Roni. Langsung saja Bram melepaskan pelukannya dan menyuruhku bersembunyi di kamar mandi. Sempat menyambar pakaian tidurku yang tergeletak di lantai aku langsung lari ke kamar mandi dan mengunci dari luar. Sungguh hatiku berdebar dengan kerasnya membayangkan apa jadinya jika aku ketahuan suamiku.

Bram dengan santai dan masih bertelanjang membuka pintu dan mengajak Roni masuk, Roni sempat terkejut melihat Bram telanjang,”Sedang apa kamu Bram” tanpa curiga dengan tempat tidur yang berantakan yang kalau diperhatikan dari dekat ada cairan kenikmatanku. Bram hanya tersenyum dan mengatakan,”Mau tau aja..” Dasar Roni dia langsung membicarakan suatu hal pekerjaan dan mereka terlibat pembicaraan itu.

Kurang lebih sepuluh menit mereka berbicara dan sepuluh menit juga hatiku sungguh berdebar-debar tapi anehnya dengan keadaan ini nafsuku sungguh semakin menjadi-jadi. Setelah Roni keluar, Bram kembali mengunci pintu kamar dan mengetuk kamar mandi perlahan,”Sinta buka pintunya..sudah aman”. Begitu aku buka pintunya Bram langsung menarik aku dan mendudukanku di meja dekat kamar mandi, langsung saja dibukanya kedua kakiku dan bless penisnya kembali memenuhi vaginaku “Ahhh..ahh..” erangan kami berdua kembali terdengar perlahan sambil terus menggoyangkan pantatnya maju mundur Bram melahap buah dadaku dan putingku.

Sepuluh menit berlalu dan goyang Bram semakin cepat sehingga aku tahu dia akan mencapai puncaknya, dan akupun merasakan hal yang sama “Braaam lebih cepat sayang aku sudah hampir keluar..” desahku “Tahan sayang kita bersamaan keluarnya”, dan benar saja saat kurasakan maninya menyembur deras dalam vaginaku aku mengalami orgasme yang ketiga dan lebih hebat dari yang pertama dan kedua, kami saling berpelukan erat dan menikmati puncak gairah itu bersamaan. “Braaammm..,” desahku tertahan. “Ahhh Sinta..kau hebat..” demikian katanya. Akhirnya kami saling berpelukan lemas berdua, sungguh suatu pertempuran yang sangat melelahkan. Saat kulirik jam ternyata sudah dua jam kami bergumul. “Terima kasih Bram..kau hebat..”

kataku dengan kecupan mesra dan langsung memakai pakaian tidurku kembali dan kembali ke kamarku. Roni tidak curiga sama sekali dan tetap berkutat dengan komputernya dan tidak menghiraukanku yang langsung berbaring tanpa melepas pakaianku seperti biasanya karena aku tahu ada bekas ciuman Bram di sekujur buah dadaku. Malam itu aku merasa sangat bersalah pada Roni tapi di lain sisi aku merasa sangat puas dan tidur dengan nyenyaknya.
Esoknya seperti biasa di hari Minggu aku dan Roni berenang di pagi hari tetapi mengingat adanya Bram, kami yang biasanya berenang bertelanjang akhirnya memutuskan memakai pakaian renag, aku syukuri karena hal ini dapat menutupi buah dadaku yang masih memar karena gigitan Bram. Saat kami berenang aku menyadari bahwa Bram sedang menatap kami dari kamarnya.

Dan saat Roni sedang asyik berenang kulihat Bram memanggilku dengan tangannya dan yang membuat aku terkejut dia menunjukan penisnya yang sudah mengacung besar dan tegang. Seperti di hipnotis aku nekat berjalan ke dalam.”Ron aku mau ke dalam ambil makanan ya..!” kataku pada Roni, dia hanya mengiyakan sambil terus berenang, Roni memang sangat hobi berenang bisa 2 jam nonstop tanpa berhenti.
Aku dengan tergesa masuk ke dalam dan menuju kamar Bram. Di sana Bram sudah menunggu dan tak sabar dia melucuti pakain renangku yang memang hanya menggunakan tali sebagai pengikatnya. “Gila kamu Bram..bisa ketahuan Roni lho,” protesku tanpa perlawanan karena aku sendiri sangat bergairah oleh tantangan ini. dan dengan kasar dia menciumi punggungku sambil meremas buah dadaku “Tapi kamu menikmatinya khan?!,”

Goda Bram sambil mencium leher belakangku.Dan aku hanya mendesah menahan nikmat dan tantangan ini.Yang lebih gila Bram menarikku ke jendela dan masih dari belakang dia meremas-remas buah dada dan menciumi punggung hingga pantatku,"Gila kau Bram,Roni bisa melihat kita," tapi anehnya aku tidak berontak sama sekali dan memperhatikan Roni yang benar-benar sangat menikmati renangnya.Dikamar Bram pun aku sangat menikmati sentuhan Bram."Sinta kamu suka ini kan?" tanyanya sambil dengan keras menusukan penisnya ke dalam vaginaku dari belakang."AHH...Bram.."

Teriakku kaget dan nikmat,sekarang aku berani bersuara lebih kencang karena tahu Roni tidak akan mendengarnya.Langsung saja Bram memaju mundurkan penisnya di vaginaku.."Ahh..Bram lebih kencang...fuck me Bram...puaskan aku Bram....penismu sungguh luar biasa...Bram aku sayang kamu.." teriakku tak keruan dengan masih memperhatikan Roni.Bram mengimbangi dengan gerakan yang liar hingga vaginaku terasa lebih dalam lagi tersentuh penisnya dengan posisi ini,"Sinta...kau hebat..." desahnya sambil terus menekanku,kalau saja Roni melihat sejenak ke kamar Bram maka dia akan sangat terkejut melihat pemandangan ini,istrinya sedang bercinta dengan rekan kerjanya.

Ternyata kami memang bisa saling mengimbangi,kali ini dalam waktu 20 menit kami sudah mencapai puncak secara bersamaan 'Teruuuuus Bram lebih keeeeencangg..ahhhh aku keluar Braaaaaaam",teriaku. "Aaaakuu jugaaaa...nikkkkmat ssekali mmmmeemeekmu...aahhhhh." teriaknya bersamaan dengan puncak kenikmatan yang datang bersamaan.Setelah itu aku langsung mencium bibirnya dan kembali mengenakan pakaian renangku dan kembali berenang bersama Roni yang tidak menyadari kejadian itu.Setelah hari-hari berikutnya sungguh mendatangkan gairah baru dalam hidupku dengan tantangan bercinta dengan Bram.Pernah suatu saat ketika akhirnya Roni mau bercinta denganku di suatu malam hingga akhirnya dia tertidur kelelahan,aku hendak mengambil susu di dapur dan karena sudah larut malam aku nekat tidak mengenakan pakaian apapun.

Saat aku membungkuk didepan lemari es sekelebat ku lihat bayangan di belakangku sebelum aku menyadari Bram sudah dibelakangku dan langsung menubrukku dari belakang.Penisnya langsung menusuk vaginaku yang membuatku hanya tersedak dan menahan nikmat tiba-tiba ini.Kami bergumul dilantai dapur lalu dia mengambil kursi dan duduk diatasnya sambil memangku aku, "Bram kamu nakal" desahku yang juga menikmatinya dan kami bercinta hingga hampir pagi didapur.Sungguh bersama Bram kudapatkan gairah terpendamku selama ini.Akhirnya ketika proyek kantor Roni selesai Bram harus pergi dari rumah kami dan malam sebelum pergi aku dan Bram menyempatkan bercinta kembali.

http://202.95.10.206/


Rabu, 15 November 2023

WAWANCARA KERJA

http://202.95.10.206/



Pagi itu Manda berdandan lebih lama dari biasanya. Manda, itu namaku, di usiaku yg 31 ini aku sdh lama tdk keluar dan bekerja di dunia selain di rumah tangga. Beberapa tahun Manda hanya mengurus anak dirumah, sehingga terkucilkan dari dunia luar. Kini anakku sdh cukup besar, sehingga bisa kutitipkan ke orang tuaku.

Hari ini penampilanku harus jauh lebih baik dari biasanya..kukenakan sepatu hak tinggi yg lama di lemari. Rambut ku ikat keatas dgn rapi. Kukenakan tank top putih , kusemprotkan sedikit minyak wangi kesukaanku, lalu kudobel dgn blazer. Kugunakan lipstik berwarna pink muda secukupnya, hanya utk membuat bibirku tampak basah.

hmmmm ? masih lumayan jg? ..sambil memegang perutku yg masih rata lalu tanganku menulusuri ke pinggangku.

Kemudian aku berputar melihat pantatku di balut ketat oleh CD g-string warna merah muda. Sengaja kukenakan G-string agar garis CD tdk nampak di rok-ku.

Lalu kemudian aku mencoba menggunakan stocking agar tampak profesional sebelum akhirnya kupakai rok ukuran sepaha warna hitam. ?hari pertama diterima kerja di perusahaan besar, aku tdk boleh gagal ! ?Maka berangkatlah aku naik taxi ke pusat kota.

Suami Manda hanyalah karyawan kecil dgn gaji kecil, selama ini ekonomi keluarga cukup sulit. Dan Manda punya ambisi utk mencari uang sendiri, perdebatan panjang dgn suami mengenai bagaimana istri bekerja dgn penghasilan lebih besar sdh terjadi berkali kali, sampai akhirnya Manda diijinkan.

Banyak janji terucap agar dirinya diijinkan bekerja. Seperti ?Nanti gajiku akan bisa menopang uang makan sehari-hari, dan gajimu buat ditabung membeli mobil atau rumah? ?Nanti aku tdk akan lagi minta uang saku dari kamu? dll dll dll. Karena itu Manda tdk boleh gagal sedikitpun, apalagi setelah diterima kerja dgn gaji 3 kali lipat gaji suaminya.Sesampai di kantor, Manda sdh kebingungan.. aduh aku harus menemui siapa ya.katanya aku akan ditraining hari ini. ?haduuh aku terlambat setengah jam lagi? gara-gara demo demo itu sih?.

Permisi mbak , sy staf marketing baru, hari ini sy akan di training.. dgn pak? siapa ya..sy lupa?
Nama siapa?? tanya front desk officer dgn ketus?
Nama sy Manda?
Oooo Manda? tadi sdh ditunggu sama trainernya setengah jam lalu, tp karena lama nggak muncul di tinggal keluar dulu, hari pertama ya??
Iya betul mbak?
Hari pertama koq udah telat sih..?
Iya tadi jalanan macet mbak..?
Yaah?selamat deeeh..?
Gimana mbak..maksudnya gimana ??
Yaa? gini? dulu pernah jg ada yg telat di hari pertama masa percobaan, langsung dihentikan?

Deg ! Jantungku serasa berhenti sejenak.

Aduuh masak gitu sih mbak?

ditunggu aja nanti trainernya kembali ya, dia yg menentukan, bukan sy?

Sembari duduk menunggu hampir 2 jam lamanya. Manda terus memutar otak akan apa yg terjadi, membayangkan seribu skenario yg mungkin akan terjadi. Tp satu hal yg paling ia takuti yaitu kalau dia dipecat.Akhirnya muncul seorang bapak di depan kantor, penampilannya cukup macho dgn celana panjang dan T-shirt hitam membuat lengannya dan lekuk otot lengannya keliatan.Dan staf front desk itu menyapanya

siang pak, ini tadi staf baru yg bapak tunggu setengah jam?
sial bener ini staf front desk, pakai bilang tunggu segala?

Segera aku berdiri dan bersalaman.

siang? jawab bapak itu singkat.
mari ikut sy?

Segera ku ambil tasku dan berjalan mengikutinya melalui staf-staf lain turun lift kemudian melewati lorong lorong sepi sampai di sebuah ruangan cukup besar. Ditengahnya ada meja panjang dikelilingi kursi, dan disekeliling ruangan banyak alat kesehatan yg dipajang berputar mengelilingi ruangan.?Duduk? perintah bapak itu. Segera aku duduk. Dia menatapku..dan aku terdiam memandang balik tatapan tajamnya.

Kamu tdk minta maaf ?! kamu membuat sy membuang waktu, waktu itu sangat berharga, apakah kamu menghargai waktu??
ehh..iya..pak..sy minta maaf..tadi sy terlambat karena jalannya macet ada demo?
Tdk perlu menyebutkan alasan! minta maaf secara tulus tdk perlu alasan?
ehh..iya pak maaf..? dgn suara mulai gemetar.
Kamu ingin kerja disini kan? seberapa jauh kamu ingin mempertahankan pekerjaanmu disini? kamu tau, sy sempat berpikir kamu punya potensi, bahkan bisa sy promosikan jadi supervisor dgn gaji 2x lipat sekarang, tp kalau gini? ?
Sy sangat ingin kerja disini pak, sungguh mati sy niat kerja pak, tolong kasih sy kesempatan pak, sy tdk bisa pulang kalau sy gagal pak.. sy sungguh akan malu? mata Manda berkaca-kaca.
Oke, sy kasih kamu kesempatan, tp jangan sia-siakan kesempatan ini, kamu tau nama sy siapa? jabatan sy apa?? sambil tetap berdiri memandang tajam ke Manda.
Ehh.. pak Eko..?
NGAWUURR! nama sy pak HERMAN LUKITO, jabatan sy direktur Marketing, masak kamu lupa nama atasan kamu, kan dulu sdh dikenalkan HRD, wah repot..nama customer bisa bisa kamu lupakan nanti?
tdk pak?sy akan ingat ingat baik baik? Pak Herman hanya memandang terdiam..

Tiba ? tiba

Sy tdk bisa memberi kamu kesempatan lagi, sebaiknya kamu keluar aja?
Paak.. tolong pak?jangan pak?sy harus bekerja disini pak. Sy yakin sy pasti bisa asal dikasih kesempatan?
Kesempatan sdh sy berikan? Kata pak Herman.
Tolong pak sy bersedia melakukan apapun asal jangan dikeluarkan pak?
Kamu yakin ? karena bekerja disini memang membutuhkan tuntutan yg tinggi, di imbangi dgn gaji yg tinggi?
iya pak, sy mohon pak, disuruh apa aja sy siap?
Oke kalau gitu, coba kamu jelaskan dan peragakan cara penggunaan semua produk disini?.Segera Manda berdiri dan mendekati alat peraga yg ada nomor 1, sebuah baju operasi.Pak Herman memandang tubuh Manda dari ujung kaki sampai kepala..?mmm sexy??
Ini adalah baju operasi yg digunakan ketika pasien akan di operasi?
Dan ini adalah alat radiologi sejenis rontgen? lanjut Manda.
Sebentar? Manda, kamu lepas blazermu, sy alergi bahan kain seperti blazermu itu bikin hidung sy gatel?
Oh..maaf pak? segera aku melepaskan blazerku dan kusimpan dlm tas.

Hanya menggunakan tanktop dan rok sepaha membuat Manda tampak makin sexy..kulitnya yg putih makin terlihat, bahu dan lengannya tampak menggiurkan, dlm hati pak Herman mengaggumi ibu 1 anak ini.

Ya lanjutkan!?
Baik? ini adalah tiang utk menggantungkan alat infus..ujung atas ini utk mengkaitkan botol infusnya?.Sambil menunjuk ke atas, tampak lekuk badan Manda memang sexy, ketiaknya putih bersih, dan dadanya membusung ketika Manda menggapai ke atas.
Sedangkan ini, adalah kursi utk wanita melahirkan, posisi kaki diletakan di atas sini dan wanita yg akan melahirkan?

Kalau ini , ini adalah temperatur utk mengukur suhu badan, paling akurat bila digunakan di rectal atau di anus?
ini utk memeriksa pap smear..atau memeriksa liang meqi?
STOP !! Sy minta kamu memeragakannya, tdk hanya menunjuk nunjuk dan ngecipris, kamu harus tunjukkan cara penggunaannya agar customer jelas saat kamu presentasi,
Sekarang ulangi dari awal? perintah pak Herman?

Darahnya berdesir melihat body Manda yg mulus dan sexy?pahanya..dadanya..lekuk lengannya..lehernya ?ketiaknya?semua menggiurkan.

Kamu coba peragakan baju operasi itu?
Begini pak ?? sambil memasukkan satu tangannya ke lubang baju hijau itu..
MANA BISA KAYAK GITU !? pak Herman segera berdiri dan menghampiri.Tangannya memegang bahu Manda..meraba kulitnya yg mulus dan empuk..

LIHAT INI..BAGIAN DLM BAJU INI DIRANCANG KHUSUS ! utk langsung menempel kulit sehingga tdk akan jatuh atau tertiup walaupun tanpa diikat, jadi kamu harus lepas bajumu. itu ada tempat ganti? sambil menunjuk pojok ruang yg di tutupi selambu.

Aku berjalan kesana sambil berpikir??aku harus berhasil, aku harus berhasil?tanpa pikir panjang dibalik kelambu itu kulepas tanktopku..kemudian aku berpikir lagi ?Apa BH ku jg harus aku lepas??kalau harus menempel kulit berarti harus dilepas, karena bagian punggungnya terbuka sama sekali.Maka kulepas saja BH itu.

Sementara diluar selambu, pak Herman sedang melihat pemandangan luar biasa.lampu terang dibalik selambu itu malah membuat isi dlm selambu terlihat cukup jelas dari luar.. dari dlm malah tdk bisa melihat keluar. ?Wow?susunya terlihat remang-remang dibalik selambu?mmmm putingnya samar samar keliatan ? susunya kenceng jg keliatannya? guman pak Herman.

Manda keluar dari balik selambu menggunakan baju operasi hijau menempel bagian atas tubuhnya? unsur dingin seperti air pada baju yg menempel kulitnya membuat putingnya menegak.. dan karena baju itu ternyata menempel erat bagian depan tubuhnya, bentuk dan lekuk tubuhnya keliatan sangat jelas. Seperti di cetak atau seperti mengenakan baju tipis yg basah?

Coba kamu jelaskan, apa kelebihannya dan tunjukkan !?

Manda sdh belajar banyak soal produk produk ini, walaupun belum hafal seluruhnya tp dia ingat mengenai kelebihan baju ini..

Ini pak, tdk perlu lama lama mengikat bagian belakangnya? seperti bisa dilihat bagian belakangnya terbuka tanpa tali.. sehingga proses operasi bisa langsung dilakukan? Punggung Manda bisa dilihat jelas oleh Herman, dia jg bisa melihat bekas tali beha yg membekas di punggung Manda.

Lekuk punggungnya mengalir kebawah dan hilang dibalik rok hitam Manda.

Semua ditopang dibagian depan dimana ada gel yg mudah menempel kulit tanpa membuat kulit iritasi? lanjut Manda.

Pak Herman tersenyum tipis melihat lekuk toket Manda, ia bahkan bisa melihat lekuk puting Manda.

Sekarang coba kamu peragakan kursi utk melahirkan itu!?
Ehh..baik pak, sy ganti dulu ya pak??
Tdk perlu, jangan buang waktu?
Ya pak? sembari berusaha naik ke kursi melahirkan yg agak tinggi itu, posisi kursinya miring, sehingga begitu duduk langsung Manda terjatuh tersandar di kursi dan kakinya menggantung.

Tp bukan disitu posisi kaki yg seharusnya. Dia masih harus menaikkan lagi lebih tinggi. Dgn posisi paha menjepit Manda meletakan kakinya lebih tinggi di tempat kaki yg ada ditengah. Manda berusaha menutupi isi roknya dgn cara menekan roknya.

Pak Herman berdiri dan mendekat begitu kaki Manda sdh naik ke posisinya.

Kamu lupa menjelaskan bahwa tangan ibu hamil dapat berpegangan di atas sini, sehingga mempermudah proses melahirkan!? sambil mengarahkan kedua tangan Manda ke atas di atas kepalanya dimana disana ada pegangan.

Mata pak Herman melirik lekuk ketiak Manda yg tampak sexy. Posisinya tampak pasrah tak berdaya.

Dan ini harusnya tombol ini ditekan!? lanjut pak Herman.

Tombol itu mengerakan posisi kaki yg tadinya keduanya ditengah, sekarang melebar..

Eh..? Aku kelabakan ketika tiba tiba kedua kakiku ditarik melebar, dan tampaknya pak Herman tdk berhenti berhenti menekan tombol itu,sampai kedua kakiku terbuka 130 derajat mekangkang.

Rokku yg berusaha kutahan otomatis terdorong naik oleh pahaku sendiri ke arah pinggang, dan bagian bawah rok-ku terdorong sampai ke pantatku.Celana dlm G-stringku pasti keliatan jelas bila pak Herman berputar kearah sini.

Dan benar? pak Herman berjalan santai memutari kursi dan berhenti pas di depan selakanganku yg terexpose.

hmmm? ? sambil memandangi dgn leluasa paha mulus Manda? melihat pori-porinya yg merinding?dan selangkangan Manda, gundukan kecil ditengah yg hanya tertutup kain pas hanya menutup bibir bawah Manda.

Dlm hati pak Herman mengguman ? WOW? sexy sekali? dan apa itu..ada basah-basah di selangkangannya..dan kayaknya ada spot basah di celana dalamnya, apa dia jg terangsang?

Pak Herman melirik ke arah ibu Manda yg sedang menutup matanya.. mungkin ia malu.Segera pak Herman mengeluarkan HP cameranya dan klik.memotret selangkangan Manda lengkap dgn wajah Manda yg sedang menutup wajahnya.

Tanpa menurunkan Manda dari posisinya pak Herman melanjutkan dgn memberikan termometer anus..

sekarang coba peragakan cara penggunaanya, ingat sy mau kamu peragakan !?

Manda membuka matanya dan melihat termometer di tangannya.. ?aduuh ini kan Rectal termometer? pikirnya dlm hati.?apa baiknya aku pura-pura salah aja ya? tp nanti bisa-bisa aku dipecat, kalau aku dipecat bagaimana pembayaran cicilan rumah, mobil, bisa-bisa disita semua, dasar .. semua ini gara-gara suami tak berguna !?

Begini pak? sambil berusaha mengarahkan termometer itu ke ketiaknya dan dijepitnya.
BUKAAN ! Mana bisa itu dijepitkan disana ! jelas itu salah.. Kamu mau keluar dari pekerjaan ini ? atau kamu mau belajar cara yg benar ??, kalau kamu mau sy akan mengajari cara yg benar.? Pak Herman ingin memastikan apakah dia bisa melanjutkan permainan ini atau tdk.

Manda sambil mengangguk dan memandang pak Herman menjawab dgn suara pelan ?Sy mau belajar pak, sy siap?.

Ini adalah rectal thermometer , kamu lihat ujungnya yg lebih gemuk dari biasanya dan lihat ujungnya yg tercover dgn stainless steel tampak lebih panjang.. sy akan tunjukkan cara pakainya? Sambil pak Herman memegang kedua paha Manda dan mendorongnya mengkangkang lebih lebar.

Pak Herman melirik Manda ingin melihat responnya. Nampaknya Manda sdh pasrah? ia hanya memejamkan mata dan nafasnya tampak lebih cepat, bibirnya dikulum kedalam.

Sy harus mendorong celana dlm ini ke samping..ehm..? diselipkannya jari telunjuk dan jari tengahnya ke dlm karet celana dlm g-string Manda, dan kemudian ditariknya kesamping ?WOW !!? dlm hati pak Herman terkagum melihat pemandangan luar biasa dimana tampak rambut-rambut kemaluan Manda ditengahnya nampak dua gundukan bibir meqi Manda yg mengapit sebuah butir itil, ditengahnya keliatan lubang kenikmatan itu, tampak basah, bahkan ada cairan bening mengalir ke bawah melalui tengah-tengah cepitan pantat putih Manda, cairan itu berhenti pas di anus Manda yg berwarna krem muda.

http://202.95.10.206/





luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,