Jumat, 30 Juni 2023

CERITA HOT SELINGKUH DENGAN ISTRI BOS


http://202.95.10.206/


Namaku Rendy,aku sudah menikah dan mempunyai 3 orang anak,umurku masih 33 tahun.Isteriku cantik putih dan baik sekali bahkan sangkin baiknya dia mau menerima apa adanya,walaupun gajiku pas-pasan tapi dia tetap mencintaiku.Wajahku tidaklah ganteng atau macho akan tetapi biasa-biasa saja dan aku pemuda yang tinggi,tinggiku hanya 162cm dengan berat sekitar 54 kg.

Tapi walaupun demikian aku termasuk orang yang beruntung karena beberapa kali aku memiliki selingkuhan yang cantik-cantik,jadi pengalamanku cukup banyak.Semua wanita yang menjadi pacar gelapku senang bermain seks denganku karena aku dapat memuaskan mereka,karena aku bisa memberikan kepuasan kepada mereka beberapa kali,bahkan sampai 8 kali organisme ketika aku berpacaran dengan gadis bule.

Pengalamanku kali ini terjadi ketika tahun 2015 saat aku pergi ke Yogyakarta untuk urusan bisnis.Kebetulan aku bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi penelitian dan ekowisata maka aku berangkat ke kota Yogya dalam acara pameran ekowisata.Saat itu aku pergi sendirian dengan menggunakan kereta executive.

Pertama kalinya aku pergi ke Yogya sendirian jadi aku tidak begitu hapal kota Yogya tapi dengan modal nekat dan keberanian akupun memberanikan diri seolah-olah aku sering datang ke kota tersebut.Tadinya aku akan pergi dengan istri bosku yang kebetulan sering pergi ke Yogya.Karena masih ada urusan di Jakarta maka isteri bosku tidak jadi menemaniku.

Isteri bosku (bernama Mbak Yati) wajahnya cukup menarik dengan kulit yang coklat dan hitam manis dan badannya yang sintal walaupun usianya sudah menginjak 39 tahun tapi masih kelihatan sintal dan berisi,maklumlah sering aerobik dan olah raga.

Pada waktu aku di Yogya,Mbak Yati sering menelponku hampir setiap hari bahkan sehari bisa lebih dari 2,pada mulanya aku sendiri tidak tahu mengapa dia sering telpon aku.Saat itu,aku tinggal di sebuah hotel yang lumayan bagus,bersih dan murah didekat jalan Malioboro.Karena aku sendirian di kota itu aku sering kali kesepian dan aku selalu ingat anak dan isteriku.

Akan tetapi itu semua hilang ketika Mbak Yati menelponku dan aku selalu menggodanya bahwa aku kesepian dan horny di kota ini karena aku sering dengar erangan kenikmatan dari sebelah kamarku,dia hanya tertawa saja.Bahkan dia menggodaku untuk mencari wanita Yogya saja buat menemaniku.

Beberapa hari kemudian aku mendapat kabar bahwa bosku menyuruh Mbak Yati untuk menemaniku di Yogya,aku berfikir wah ini kesempatan yang baik buatku untuk menggodanya,memang keberuntungan masih berpihak pada diriku.Akhirnya dia bilang bahwa dia akan menyusul dengan menggunakan kereta dan minta di bookingkan satu kamar untuknya.Aku bilang pada hari itu mungkin kamar akan penuh.

Dia sedikit kecewa lalu dia bilang,

"Terus gimana dong,aku gak mau tinggal di hotel yang jauh dari kamu...Ngomong-ngomong Rendy kamar kamu ada 2 bed apa satu?"

"Kamarku cuma 1bed tapi dibawah ranjang ada satu bed lagi jadi mungkin aku bisa pake,emang Mbak mau sekamar denganku?"Aku menggodanya.

"Boleh kalo nggak ada kamar lagi" Aku setengah tidak percaya akan ucapannya.

"Tapi Mbak aku suka tidur telanjang paling cuma pake celana dalam doang dan selimut,apa Mbak gak apa-apa?"Aku sedikit meyakinkan dia akan kebiasaanku.

"Nggak apa-apa siapa takut....masalahnya aku kadang begitu juga"

Aku semakin senang mendengarnya.Lalu aku menawarkan untuk tinggal sekamar denganku bila tidak ada kamar kosong dan dia setuju.

Ketika pada hari H nya,aku jemput dia di stasiun dan setelah bertemu aku ajak ke hotel tempat aku menginap,otak ngeresku mulai jalan dan aku mulai berfikir bagaimana caranya agar dia mau sekamar denganku lalu dengan akal bulusku aku berbohong bahwa kamar hotel penuh semua.Lalu aku langsung ajak Mbak Yati ke kamarku dan aku tidak menyangka ternyata dia mau sekamar denganku.Karena sebelumnya aku pikir dia hanya bercanda.

Ketika malam tiba,aku sengaja mengambil satu tempat tidur lagi,untuk menjaga agar dia tidak mempunyai fikiran yang jelek tentang diriku,karena aku masih takut kalau Mbak Yati akan marah dan tersinggung bila aku seranjang dengannya karena biasanya itu akan dianggap tidak sopan dan senonoh serta murahan dan perempuan akan marah sekali bila dianggap seperti itu.

Sebelum tidur kami mengobrol tentang macam-macam dan pada akhirnya bicara tentang seks.Sangking seriusnya bicara tentang seks,aku memberanikan diri memancing reaksinya.

"Mbak kalo ngomongin seks kayak gini,cewekku dulu sering kali udah basah duluan".

Lalu dia menjawab

"Ah itu sih biasa,aku aja suka basah".

Tak lama kemudian suasana berubah karena dia merasa perutnya agak sakit karena kembung.Aku mulai kasihan lalu aku menawarkan diri,

"Biar aku refleksi dan pijit deh".

Lalu aku pijit kaki dan betisnya.Pada mulanya dia kesakitan dengan pijatanku tersebut.Otak kotorku mulai datang dan aku coba untuk memijat pahanya dan dia mengiris kesakitan.Lama aku memijit pahanya dan makin lama aku kendurkan pijatanku tetapi dia masih mengerang bahkan ketika aku elus-elus dia masih mengerang.

Dengan segenap keberanianku aku coba mengelus hingga ke pangkal pahanya dan dia mengerang semakin menjadi,tentu saja penisku langsung berdiri apalagi ketika aku pijit dan elus bagian pahanya,dia membuka pahanya lebar-lebar.

Lalu aku singkapkan rok tidurnya dan aku elus di pangkal paha kemudian aku beranikan diri mengelus vaginanya,ternyata Mbak Yati diam saja dan mengerang,tanpa pikir panjang aku masukkan jari-jemariku ke balik celana dalamnya dan memainkan klitoris dan lubang vaginanya dengan jariku .

Ternyata vaginanya sudah basah sekali,lalu aku tarik celana dalamnya dan aku mulai menciumi pahanya hingga sampailah pada gundukan vaginanya yang sangat merangsang.

Aku hisap dan jilat vaginanya yang harum,Mbak Yati semakin mengerang kenikmatan.

"Oh...oohh..Mmhh...sayang ..Ohmm"Jilatanku semakin liar dan semakin terasa kakinya mulai mengejang.Aku semakin mempercepat tempo jilatan mautku dan dia mengerang semakin keras.

"Oohh...Ehheehmm..ohh..Aauua..Hhmm"Ternyata dia telah mencapai orgasme yang pertama.

Kemudian aku lepaskan celana dalamku karena kebetulan aku selalu tidur hanya memakai celana dalam dan saat itu aku hanya memakai sarung Dengan penis yang masih menegang aku beralih posisi diatasnya dan menciumi bibir dan kedua susunya dengan jemari tanganku memainkan pentilnya.Karena tidak sabar lalu aku masukkan penisku yang sudah tegang.Sewaktu penisku masuk ke lubang kenikmatan tersebut terdengar erangan keenakan Mbak Yati.

Vagina Mbak Yati serasa sempit karena tulang panggulnya yang seakan-akan mempersempit lubang kemaluannya.Akan tetapi aku merasakan kenikmatan yang luar biasa di penisku dengan lubangnya yang seempit itu.

Aku keluar masukkan penisku dan Mbak Susi membuka lebra-lebar kakinya sambil menopang satu kaki ke dinding kamar.Aku semakin merasakan sensasi yang luar biasa ketika penisku keluar masuk,karena dinding lubang vagina dan tulang panggulnya yang menggesek-gesek batang kemaluanku begitu terasa sekali.

Mbak Yati masih terus mengerang ketika aku menekan penisku didalam vaginanya dalam-dalam.Walaupun penisku tidak besar sekali tapi berukuran normal akan tetapi sensa yang aku berikan ketika aku mengocok penisku di dalam vaginanya  membuat mbak Yati mengerang,menjerit keenakan sambil matanya merem melek.

Setelah hampir satu jam sejak pemanasan Mbak Yati kelihatan tegang kemudian di merapatkan kedua kakinya dan aku mengangkangkan kakiku sehingga lubang vaginanya semakin sempit.Dengan  gaya seperti itu aku masih tetap terus mengocok vaginanya dan Mbak Yati semakin mengerang keras.

Akhirnya dia bilang,

"Ohh sayang aku mau keluar..ohh enak"

Akhirnya Mbak Yati tidak bisa menahan gejolak yang ada didalam dirinya,maka jebollah pertahanannya dengan jeritan yang membuatku semakin bergairah.Aku masih mengocok penisku karena sampai saat itu aku masih bertahan dan aku ingin memberikan kenikmatan yang dahsyat untuknya sehingga dia tidak bisa lupa dan terus ketagihan.Aku semakin mempercepat kocokanku,semakin cepat aku mengocok jeritan keenakan Mbak Yati semakin kencang dan tak tertahankan.

Aku merasa sensasi yang tiada taranya,sehingga aku merasakan ada sesuatu yang akan ada keluar dari batang kemaluanku dan akupun mempercepat irama kocokanku.Badanku semakin menegang dan Mbak Yati semakin mengerang.

"Oohh..Enaak.."Akhirnya kami orgasme bersama-sama.

"Oh,kamu hebat sayang..Sampai aku orgasme tiga kali,padahal aku jarang banget loh orgasme walaupun sama suamiku.Malah aku keseringannya nggak bisa orgasme".

Dengan peluh yang mengucur banyak sekali aku tidak segera mencabut penisku dari vaginanya,aku biarkan penisku merasakan sensasi vagina Mbak Yati yang begitu nikmat.Akhirnya kamipun tertidur dengan tubuh masih telanjang.

Malam itu kami masih lakukan lagi sampai 4 kali.Pada keesokan harinya kami lakukan lagi hingga siang hari sampai 3 kali.Begitu pula pada malam harinya hingga pagi kami lakukan lagi 3 kali.

Setiap hari kami lakukan terus dan sampai kembali ke jakarta kami masih tetap melakukannya didalam kereta walaupun hanya sebatas permainan jari-jariku di kemaluannya dan dia mengocok penisku dengan ditutup selimut 

Sesampainya di Jakarta kami masih sering melakukan terkadang dirumahnya ketika boss dan orang-orang pergi atau di kantor saat semua orang sedang keluar.

Mbak Yati termasuk wanita yang kuat sekali seperti kuda liar karena untuk membantunya orgasme memerlukan waktu yang lama dan perlu laki-laki yang betul-betul kuat dan pandai memberikan sensasi hebat,sehingga suaminya pun tidak dapat mengimbanginya,tapi dengan aku Mbak Yati tidak bisa berbuat apa-apa karena setiap kali bersetubuh aku selalu memberikannya kepuasan.

Akan tetapi sekarang kami tidak lagi,karena dia memiliki selingkuhan yang lainnya lagi.Sekarang aku kesepian lagi apalagi aku jarang sekali berhubungan dengan istriku karena terkadang aku kasihan dia sering kecapaian.

Teman-temanku bilang bahwa aku memang jantan karena tidak bisa memuaskan perempuan.Bahkan mereka yang merasa jantan di ranjang tidak dapat dapat mengimbangi permainanku hingga bisa memuaskan perempuan berkali-kali.

Sampai wanita bulepun kewalahan karena mereka jarang sekali mendapatkan kepuasan dengan laki-laki bule walaupun mereka memiliki penis yang besar,tapi itu bukan jaminan cewek-cewek bule mengakuinya ketika tahu bahwa aku bisa memuaskan mereka beberapa kali.


http://202.95.10.206/


Kamis, 29 Juni 2023

CERITA SEKS MEMUASKAN HASRAT KAKAK IPAR


http://202.95.10.206/





Aku adalah seorang pria dan kini menjadi seorang pegawai yang bekerja di sebuah bank swasta internasional yang pangkatku lumayan tinggi.Aku sudah berumur 30 tahun dan jabatanku adalah menjadi manager marketing,sebut saja namaku Roby.Karena aku mendapat posisi manager,aku pun menjadi stress dan untuk melampiaskannya,aku sering berkunjung keluar kota untuk menghilangkan stress bersama dengan istriku.

Namun entah mengapa,beberapa minggu ini istriku terlihat mudah sekali marah,sehingga ketika saya merasa tidak ingin melakukan hubungan seks sering kali gagal.Hal ini membuat konsentrasiku dalam pekerjaan sedikit terganggu.Memang bagi kita para lelaki,seks selalu jalan pertama yang kita tempuh dalam mengurangi beban pikiran,bila tak tersalurkan maka akan mengganggu semangat dan pikiran kita.Dan hal itulah yang aku alami beberapa minggu belakangan ini.

Apalagi bulan-bulan ini adalah bulan  menjelang hari raya lebaran yang mana semua baik itu besar maupun kecil meraup keuntungan sebesar-besarnya.Sedangkan di tempatku,keadaannya terbalik sehingga tekanan yang aku rasakan semakin berat dan membuatku harus melepaskan semua beban itu dengan melakukan itu di kamar mandi,karena istriku sendiri sedang mengalami masalah ditempat kerja.

Namun semua itu berakhir ketika hari itu,hari kamis.Dimana aku pulang kerumah seperti biasa pukul 19.00.Aku sampai dirumah,setelah memarkirkan mobilku,aku berjalan masuk dan bertemu dengan istriku yang juga baru pulang dari kerja.Kami berciuman di pipi kemana-mana lalu aku masuk ke kamar untuk berganti pakaian.Lalu akupun mandi untuk menyegarkan diri dari segala kepenatan yang melingkupiku.Usai mandi,diluar terdengar suara orang tertawa dan setelah aku keluar aku melihat teman wanita adik istriku datang berkunjung.Gadis itu bernama Putri,yang tinggal beberapa rumah dari rumahku ini.

"Malam mas...?",sapa putri padaku

"Malam Putri,pa kabar...?",aku balik bertanya.

"Baiiiik banget mas.emang gimana keadaan kantornya? kok sepertinya tegang banget gitu ya....?",Putri padaku karena melihatku kusut meskipun telah selesai membersihkan diri."Gitu dech,namanya kantor pasti tegang lah...".Jawabku singkat.

Tak sengaja,aku melihat Putri yang masih menggunakan pakaian kerjanya.Ia tampak begitu cantik,apalagi pekerjaan merupakan pekerjaan penting disalah satu perusahaan IT yang terkenal di ibu kota.Namun semua itu aku kesampingkan.

Aku mendekati istriku yang kala itu sedang ganti pakaian,setelah selesai mandi.Aku peluk dia dari belakang dan mulai mencium lehernya yang merupakan salah satu titik terlemahnya,namun bukan gairah yang kudapatkan malah dianggap yang membuat marah.Ia mendorongku dan mengatakan bahwa ia sedang tidak mood untuk melayaniku,maka akupun pergi dan duduk dihalaman rumah sambil merokok untuk menghilangkan emosi yang membara didalam hati.

Aku duduk menyendiri sambil menikmati bir yang aku bawa dari dalam sambil merokok.Menatap ke langit yang gelap,membayangkan bagaimanakah kehidupanku dimasa yang akan datang.Aku yang pada dasarnya lelaki yang setia,tak sanggup berpikir harus berpisah dengan istriku,dan hidup menyendiri.Sunggu sebuah bayangan yang selalu ku tepis.

Namun bayangan akan mendekati kenyataan,semua itu didukung dengan kondisi istriku yang sedang naik daun dan pendapatan yang lebih besar dariku,atau mungkin ia telah mendapatkan teman pria lain.Pikiran2 itulah yang selaluku selama ini.Karena terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri hingga menyadari kehadiran Putri yang duduk didepanku.Aku terkejut ketika Putri memanggilku cukup keras.

"Mass...!!!".

"Eh ya,sori ga denger...?!",kataku kaget.

"Ih mas roby,melamun terus tuh...?",kata putri lagi.

"Iya maaf ya.Emang ada apa put..?",tanya mereka lagi.

"Gpp mas,keliatannya mas roby pusing banget,kusut gitu...?".

"Biasalah banyak masalah...?!".

"Emang putri bisa bantu apa...?,kata putri antusias

Aku sempat terkejut mendengar pernyataan putri,namun aku segera menjawabnya,

"Ga usah,kok ga langsung pulang kenapa putri...?",tanya balik.

"Hehehe...dirumah ga ada orang,putri takut sendiri,pulangnya ntar nunggu mama...",kata putri malu2

Setelah aku mengambil minumanku dan meminumnya,tapi ketika aku menoleh kearah putri tersingkap dan menyaksikan kehalusan pahanya yang putih,membuatku langsung terangsang.Lalu aku sadar dan mendorong kembali rokokku,mencoba menghilangkan semua gairah yang muncul tiba-tiba.Lalu istriku dan adiknya keluar dari rumah dan berpamitan padaku untuk keluar sebentar lagi mall,untuk belanja kebutuhan bulanan.Aku mengangguk,sementara adik iparku berbicara pada putri untuk menunggu kalo mau,kalo tifak ikut aja.Sementara putri menjawab nunggu aja.Selesaikan istriku dan meninggalkan rumah.

Aku berkata pada Putri,kalo butuhku ada berada didalam.Lalu aku pergi meninggalkan putri yang masih duduk sambil bermain dengan HPnya.Aku masuk kedalam,tapi aku diruang tamu dekat gorden,untuk mengintip lebih dekat putri yang membelakangi gorden,sehingga akan tampak lebih jelas.Apalagi ketika putri melepas blasernya,kerja bloush yang memiliki renda pada daerah kancing,dengan warna yang tidak terlalu terang tapi melihat keindahan tubuh mungil putri.Aku tak tahan lagi,maka akupun segera pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarku.Penisku sudah begitu tegangnya,tak lama kemudian terdengar suara panggilan putri padaku.

"Mas...mas roby..mas?".

"Apa putri...?",bertanya sambil membuka pintu kamarku.

"Mas,putri numpang minum ya...?".

"Ya...?",jawabku singkat.

Menatap nanar tubuh putri yang indah,apalagi saat itu tidak lagi memakai blasernya,dengan bloush yang berdampak pada tubuh indah Bra warna biru yang tercetak jelas membuat saya makin tak dapat gairahku sendiri,mungkin tak begitu terlihat karena tertutup blasernya,namun sekarang semua itu begitu indah dan menggoda.

Selesai minum,putri kembali menuju ke ruang makan dimana aku sudah menantinya.Kami bertemu dan putri pun tersenyum manis.Aku berdiri dihadapannya,lalu putri berjalan kembali disampingku.Ada kebimbangan didalam hati mengenai smeua ini,antara gairah danakal sehatku.Namun gairahkulah pemenangnya,maka dengan cepat tangan putri aku cekal,dan ia terkejut.Aku berbalik dan segera menarik putri kedalam dekapanku.Putri tak melawan hanya mengungkapkan keterkejutan penuh rasa.Aku peluk putri dan ciuman lembut,namun penuh gairah.

Putri tak melawan pasrah,hingga akhirnya ia ikut terbawa oleh gairahnya sendiri dan membalas lumatanku.Tanganku tak berhenti begitu saja,meraba punggungnya,turun kebawah lalu meremas kuat bongkahan pantat yang bulat dan penuh milik putri,untuk meningkatkan terangsang.Penisku yang sangat tegang menempel keras pada perut putri,denyutan kuat penisku terasa begitu kuat membuat putri pun bersemangat.

Tanganku bergerak semakin liar,menuju ke bagian tubuh putri.Membuka kancing bloushnya satu pertemuan terbuka semua,dan menyusup masuk kedalamnya.Aku remas lembut payudara putri yang berukuran kira2 34cup b itu.Setiap reasan yang saya lakukan putri mengerang disela ciumanku,membangkitkan semangat.Kemudian tanpa kusadari tangan putri bergerak menuju selangkanganku,open celanaku dan meremas lembut penisku yang sangat tegang.

Beberapa saat kemudian,menyala aku bahwa sekarang kulakukan ini aturan dan seketika itu juga akumelepaskan ciuman dan juga remasanku pada payudara putri.Aku berjalan mundur sambil mengungkapkan penuh rasa bersalah pada putri yang sudah terangsang oleh karenaku.Wajahnya seiring memerah,dan nafasnya pun memburu dengan gairah yang memuncak.

"Maaf...maafin aku putri...maaf..",kataku berpikir.

"Maafin mas roby,putri,maaf ...",kataku semakin kacau.

Namun tiba-tiba putri menyentuh bibirku dengan jarinya,dan berkata lembut,

"Gpp kok mas.Putri tau kok...",kata putri memilihku.

"Emang mas roby lagi pengen banget ya...?",tanya putri kembali.

"Iya,tapi yaudahlah,gpp.Maafin mas ya putri...?!",kataku lagi.

"Mau ga bantuin putri...?",kata putri pelan sambil mengamati tajam.

Aku terkejut dengan jawabannya.Dan membocorkan putri seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan.Putri mendekatiku,lalu ia menarikku mendekat dan berbisik di telingaku,ia menciumku kemudian.Dengan lembut,hingga akhirnya akupun membalas ciumannya.

Tangan putri mengarahkan kami ke arah mendekat,dan menempatkannya pada payudaranya,lalu membantu meremas payudaranya sendiri.Aku,lakukan pertama dengan lembut lalu semakin kuat dan penuh nafsu.Kemudian,aku memeluk tubuh putri dengan erat.Ciumankupun turun pada leher jenjang putri.Desahan lembut dari semangat putri,saat kita membuka kait penahan bra,lalu menyingkapkannya dan menyalurkanpun langsung ke luar dengan lembutnya putri.Desahan putri berubah menjadi erangan penuh gairah.

"Aaahh...aahh..mas...oohh...",erangnya putri.

Tanpa melepas pekerjaan,saya menikmati menikmati dan keindahan tubuh putri.

Waktu berlalu dan ciumankupun telah berubah pada payudaranya,erangan dan gelinjang tubuh putri semakin kuat dan keras.Apalagi sekarang telah duduk diatas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar dan rok span yang tersingkap sampai pinggulnya.Ciuman dan jilatanku pada payudara putri membuatku semakin keras,apalagi ketika jariku menggosok vagina putri yang telah basah kuyub oleh cairan kepuasannya.

"Aaah..aahh..mass..aahh...aahh..",erangnya putri.

Setelah beberapa saat putri kembali mengerang panjang,dan saya langsung mencoba mencoba mengurangi suara erangan kuat putri.Tubuh putri menggelinjang hebat sambil memelukku erat2.Tubuh kami berhimpitan ketat.

Setelah beberapa saat kemudian,putri langsung tenang.Ia berterimakasih padaku,ia tersenyum manis dan berkata disela deru nafasnya.

'Hah..enak..banget..mas..hah..hah...enak..banget,kini giliran hah..hah..putri".

Ia berdiri dan kemudian menarik turun celana dalam kudan terkejut melihat penisku yang sudah tegang berdiri dengan kokohnya,penisku yang berukuran sekitar 15cm tak begitu panjang namun diameternya yang gemuk terlihat besar.Putri memegangnya penuh rasa hati2 dan nafsu,setelah terpegang,putri mengocoknya perlahan dan membuat yang sudah bahagia menjadi lebih mudah mencapai puncak gairahku.Eranganku mengeras seiring dengan kocokan putri pada penisku 

Putri mengangkat tubuhnya dan sambil menyingkapkan celana dalam model thong milik aku tuntun penisku tepat berdiri tegak di bawah bibir vaginanya.Putri menurunkan pelan-pelan dan peniskupun bibir-bibir vagina putri,rasa hangat dan basah serta detakan kuat menyapa penisku,sungguh menikmati yang sudah lama aku cari dan damba.Dengan satu gerakan penisku terbenam dalam liang lahat vagina putri,pijatan dan detakan dinding vagina putri sangat nikmat,

"Aaaahh...nas..aahh...enak..banget..aahhh".

Setelah berdiam diri beradaptasi,putri lalu bergoyang dengan lembut maju mundur,memutar dan naik turun,sementara itu penisku bagaikan dipelintir dan di pijat lembut oleh dinding vagina putri,membuat hanya tak sampai 2 menit sudah mengerang panjang.

"Aaaahh..aahh.putri....putri...aahh...aku...mau...keluar...aaahh...aahh..",erangku.

"Aaaahh...aahh..keluarinnn...keluariinn..mas...aahhh..aahh..enakkk...bangett.."

Putripun semakin memainkan tekniknya hingga akupun mengerang panjang,sambil memeluk tubuh putri penisku berkedut kuat memuntah sprema berkali kali dalam liang vagina putri.Putri pun semakin pembohong bergoyang diatas penisku. Sementara pijatan dan remasan dinding vagina putri semakin pembohong memberikan rasa nikmat yang tiada tara.

Rasa nikmat yang tiada tara itu kembali menguasaiku saat,setelah selesai mencapai puncaknya putri tak berhenti malah semakin pembohong bergoyang.Tiba-tiba putri memelukku erat disertai gelinjang dan kejangan pembohong pada tubuhnya ,kami pun berciuman panas. Sementara putri menjaga vaginanya hingga penisku terbenam secara keseluruhan.Rasa nikmat itu memang sangat sangat.

Kami berpelukan beberapa saat sampai semua itu mereda,dan putri yang pertama melepaskan pelukannya sambil memegang,ia berkata,

"Mas..hah...hah..enak banget.Makasih mas,enak banget rasanya...hah...hah.."

"Iya aku juga enak.Makasih putri,enak banget.Mas puas banget...".

"Hihihihi...mas roby nakal juga ya.",kata putri yang berdiri,lalu membetulkan kembali celana dalamnya dan kemudian ia bersimpuh dihadapanku.

Ia memegang penisku yang masih tegang dan mengelusnya,lalu menjilatinya dari buah pelirku sampai dengan kepala penisku.

"Ahh..enak putri,enak ...ahhh..maaf ya tadi aku keluar duluan....?",kataku.

"Emm..gpp mas,kalo mas keluar lagi juga gpp kok.",kata putri yang kemudian mengulum penisku.

Ia menjepitnya dengan bibir tipisnya dan menik turunkan kepalanya sementara lidahnya menjilati kepala penisku dan juga putri melakukan hisapan lembut pada penisku.Perpaduan dari semua itu sangat menikmatinya.Putri melepeaskan kulumannya dan kembali mengocok penisku dengan lembut,lalu mengulumnya kembali,akupun mengerang ngerang keenakan.Putri melakukan itu berulang kali,dan pada menit ke tiga aku mengerang keras,dan peniskupun mengembang semakin besar dan tiba-tiba penisku menyemprotkan sperma didalam mulut putri,putri yang mengetahui gejala aku mendapatkan puncak kenikmatanku tak melepaskan kulumannya malah semakin kuat.

"Aaahh...aahh..putri...ohh...putri...aahhh...crooot.crot..aaahhh.."

Beberapa kali semprotan didalam rongga mulut putri,hingga ada beberapa tetes sperma ku yang keluar disela bibir tipisnya yang sedang mengulum penisku.Putri melepaskan kulumannya dan sambil bersimpuh ia menelan spermaku yang mulut mulutnya.Setelah itu,putri aku bantu berdiri dan ia membenahi dirinya yang acak-acakan,mulai dari bloush bekerja sampai dengan roknya.

Beberapa saat setelah itu,putri telah selesai berbenah dan kembali duduk dihalaman depan,bersama denganku.

"Putri,ga ke kamar mandi...?",tanyaku.

"Gpp mas,putri baik2 aja kok.Makasih ya mas...?",ucap putri padaku.

"Iya sama2m...",jawabku sambil menundukkan kepala.

Tepat setelah itu,istriku dan adiknya pulang dari mall dekat rumah.Dan suasana rumah kembali ramai seperti biasa.

Tapi,yang berbeda adalah suasana hatiku yang telah mendapatkan kepuasan dari putri,teman adik iparku sendiri.Putri terlihat agak kusut dengan keringat yang mulai bermunculan di sekujur tubuhnya,hanya mengurangi beban hatinya saja.


http://202.95.10.206/


Rabu, 28 Juni 2023

I LOVE YOU DEVI

http://202.95.10.206/


Malam itu Devi sedang menangis di hadapanku. Kisah selingkuh kami ketahuan oleh istriku.Aku yang sangat mencintai istriku telah berjanji untuk berhenti selingkuh,dan malam ini adalah kesempatanku untuk menjelaskan kepada Devi.Devi adalah wanita berjilbab yang masih single,berusia 22 tahun.Dulunya dia adalah rekan kerja dari sahabatku.Hobi fotografi membuat kami saling kenal,karena dia bersedia untuk difoto olehku yang masih sangat pemula

Tidak lama setelah berkenalan,Devi mulai menceritakan kisah cintanya yang ternyata tidak bahagia.Meskipun telah berencana menikah,calon suaminya ternyata sering berlaku keras dan berkata kasar.Akupun sering bercerita tentang masalah keluargaku.Pernikahan di usia muda membuatku dan istri sering bertengkar. Sementara ketika mengahdapi Devi yang sabar dan penyayang,aku merasa sangat nyaman.Begitu juga yang Devi rasakan ketika bertemu aku.Tanpa sadar, kami pun sering ber sms dan mulai menyatakan saling menyayangi.Hanya saja,sebuah sms yang salah kirim membongkar semua.Kini Devi bersedia datang menemuiku di kamar kosan tempat kami berduaan.

Devi yang mencoba memahami situasi ini terlihat sangat sedih.Katanya dia takut kehilangan aku.Oh, betapa tangis wanita selalu bisa melumpuhkan dunia,begitupun aku saat itu.Wanita ini sangat baik,sabar,penyayang,dan memiliki keinginan kuat.Matanya yang sembab membuatku sangat ingin memeluknya, mungkin untuk yang terakhir kali.Akhirnya kuraih tangannya dan meletakkan kepalanya di pundakku.Isak tangis pun meledak,tak lagi sanggup di bendung.Entah mengapa aku sangat merasa bersalah,meskipun aku merasa itu salah kami berdua.Semakin erat pelukanku kepadanya,dan kurasakan dia melakukan hal yang sama.Kemudian kuangkat wajahnya,ku dekatkan kewajahku,aku tak sanggup menahan bibir berbicara,"I LOVE YOU DEVI".Dalam isak tangisnya dia juga berkata,"Love you too,Deni...".Sungguh bergetar hatiku saat itu,dan tidak terasa aku mengecup bibirnya perlahan.

Kulihat sesaat Devi memejamkan matanya,sepertinya dia merasakan getaran perasaan hingga ke hati. Kurasakan jantungku berdetak semakin cepat.Rasa sayang ini menyatu bersama kekcewaan mendorongku untuk memagutnya lebih dalam.Kukulum bibirnya yang ranum dan jarang disentuh laki-laki,dan kurasakan bibirnya pun membalas ciumanku.Sepertinya "pertemuan terakhir"ini menjadi luapan segala emosi yang pernah kita jalani bersama.Pertemuan sembunyi-sembunyi,memasak untukku,makan bareng,ciuman-ciuman kecil,dan menghabiskan malam berdua meskipun hanya memandang bulan.Dan sedikit pelukan tentunya.

Malam ini Devi terasa kehilangan rem.Lidahku mulai menjelajah liang mulutnya,meraba deretan giginya,dan sesekali dihisapnya.Ketika kutemukan lidahnya,kuelus dengan lidahku dan bertarung dahsyat.Bibir dan kepala kami pun mulai bergerak liar.Pelukan yang tadinya kencang mulai mengendur,karena satu tanganku tidak lagi memeluk.Dia telah berpindah kedepan untuk memegang lembut dadanya.Sebuah reflek yang biasa ku lakukan ketika berciuman dengan istriku,tapi ini yang pertama kali kulakukan pada Devi.Awalnya aku kaget dan takut membuat Devi marah,namun anehnya Devi tidak bereaksi apapun kecuali melanjutkan aksi ciuman kami.Karena dia merasa memberikan ijin,tanganku mulai meraba kedua perhiasan yang selama ini dijaganya itu.Payudaranya memang tidak besar,namun menyentuhnya membuat darahku makin memanas.

Disaat itu sepertinya rem kami berdua semakin blong.Kurebahkan Devi yang masih berbusana lengkap plus jilbab dikasurku,supaya aku bisa lebih leluasa menciumnya sambil menjelajahi dua bukit muda yang jarang dijamah itu. Terasa makin lama nafas Devi pun makin memburu,seolah mengisyaratkankepadaku bahwa dia ingin kumiliki.Ciuman kami dan rabaanku semakin liar hingga jilbabnya mulai berantakan.Karena makin mengganggu,maka kulepas saja jilbab itu,namun agak sulit karena banyak peniti disana sini. Jilbab itu akhirnya tanggal setelah dia membantunya.Tampaklah wajah dan rambutnya yang baru pertama ini kulihat.Wajah putihnya yang cantik ditambah rambutnya yang acak-acakan semakin membuatku bernafsu.Untuk sementara kulupakan rasa bersalahku,kulupakan rasa hormatku,dan ku lupakan istriku.Yang ada hanya nafsu yang memuncak.

Tak tahan lalu kucoba mencari kancing bajunya,dan ingin kulepaskan .Aku menjelajahi ke seluruh tubuhnya,namun tak kutemukan.Aku ternyata kurang akrab dengan baju seperti ini.Devi yang mengetahui kebingunganku tersenyum kecil dan membuka resleting baju yang ada di bagian samping dan, membiarkan aku melakukan sisanya.Tanpa lama-lama lagi,kubuka baju itu dan terpampang sebuah pemandangan yang sangat indah yang seperti baru pertama kali kulihat. Hamparan kulit putih bersih dan tercium wangi yang biasa ditutup sangat rapat sekarang terbuka lebar dihadapanku untuk kunikmati.Ku elus rambut perutnya,dan ternyata sangat halus dan lembut. Payudara yang tersembul tertutupi bra warna hijau adalah puncak keindahan pemandangan itu.Namun aku yakin ada yang lebih indah didalamnya.

Kulepas paksa bra itu,diiringi rintihan penolakan kecil yang tak berararti dan tidak menghentikan aku untuk melakukannya.Tak perlu usaha keras,bra itu tak lagi menutup keindahan itu.Dua buah payudara yang putih dan sangat mulus,berujungkan puting kecil berwarna merah muda yang menegang.Warnanya yang merah muda segar menandakan area ini belum pernah dijamah pria manapun.Sungguh makin tak kuasa aku menahan gejolak ini.Kuremas payudara itu dengan lembut,dan kuhisap putingnya .Gerak lidahku bermain membuat Devi mendesah-desah pendek,sambil menggerak-gerakkan kakinya.Aku tahu dia gelisah,terjadi pertarungan antara ketakutan karena ini adalah pengalaman pertama,sekaligus dorongan nafsu yang sudah di ubun-ubun.Kurasakan tangannya menyentuh bagian belakang kepalaku dan membantunya bergerak.Dia menikmati itu.Pasti

Ciuman kembali ke atas,menjamah leher dan kemudian telinganya.Aku sempat bertanya,"kenapa mau Dew?".Sambil menyentuhkan payudaranya ke dadaku yang kini bersentuhan,dia berbisik,"Beginilah kalau wanita sudah bercinta Deni...".Karena terbawa suasana ,tanganku kini menjelajahi pangkal pahanya yang masih tertutup rok panjang warna hitam.Untuk sejenak kucari celah kecil dari luar rok,dan kurasakan Devi melonggarkan kakinya dan menikmati itu.Tak lama ku angkat rok itu hingga pinggang,namun masih ada stocking yang menggangguku.Pertahanan wanita ini sungguh berlapis.Maksudnya untuk menjaga diri godaan lelaki.Apa daya malam ini dia benar-benar takluk padaku.Kulepaskan stockingnya dengan terburu-buru dan kulemparkan entah kemana.Celana dalam sebagai pertahanan terakhirpun segera kutanggalkan.Aku sangat tidak tahan.

Setelah kupastikan celah itu sudah basah melalui sentuhan jariku,kupinmdahkan kepalaku menuju vaginanya.Tercium aroma khas yang agak asam dan wangi,dan berbulu tidak terlalu lebat.Wanita ini benar-benar merawat aset pribadinya.Kucium dan kujilat-jilat pintu vaginanya,membuat Devi mengerang lebih keras.Terdengar rintihannya,"Deniii,oh,Deniii...shhh...".Rintihan yang seperti penyemangatku untuk mengeksplor lebih,kucari klitorisnya,kujilat dan kukulum.Lidahku kumainkan berirama,cepat dan lambat bergantian..Tidak lama,kurasakan pahanya bergetar dan tangannya mencekram rambutku sekitar 3 detik,lalu melemas.Sepertinya dia orgasme.Barangkali untuk yang pertama kali sepanjang hidupnya.

Kuhentikan semua aktivitasku.Kubiarkan dia terlentang agak ngangkang dengan mata terpejam dan nafas yang masih memburu.Hanya rok yang tersingkap di pinggang yang tersisa ditubuhnya.Kupandangi sekujur tubuhnya yang putih mulus tanpa cacat.Sungguh sayang tubuh seperti ini selalu ditutup.Betapa beruntung laki-laki yang memilikinya nanti,pikirku.Namun tiba-tiba aku berpikir,bukankah aku lebih beruntung jika berhasil merasakannya untuk yang pertama kali? Seketika hasratku kembali memuncak.Kulepaskan seluruh pakaianku tanpa sisa.Senjataku yang mengeras tampak tegang menantang.Devi melihat itu tidak terlalu kaget.Mungkin dia pernah melihatnya di bokep atau di tempat lain.Segera kudekatkan kemulutnya dan dengan sigap Devi mengulum dan menghisapnya.

Dari cara memperlakukan itu,sepertinya itu bukan yang pertama.Mungkin calon suaminya pernah memaksa melakukan itu.Atau memang dia sangat berbakat,entahlah.Yang pasti dari bentuk dada dan responnya terhadap rangsanganku,calon suaminya itu seperti tidakberani bertindak jauh dalam menjamah Devi.Ah sudahlah,tidak perlu memikirkan orang lain. Yang jelas kuluman ini terasa sangat nikmat,pinggangku otomatis mengikuti gerak maju mundur. Sesekali mata Devi melirik mataku dan tersenyum ketika melihat aku keenakan.

Tak lama kulepaskan senjataku dari mulutnya.Aku rasa inilah saatnya.Segera badanku menindihnya,langsung mengulum bibir Devi dan meremas-remas dadanya.Devi seperti belum siap untuk kembali terangsang,tapi aku tidak peduli.Kulitku telah menyentuh kulit putih mulusnya,dan senjataku bergerak-gerak di depan liang kenikmatan itu.Aku menatap matanya seolah bertanya,dan spontan kepala Devi menggeleng.Namun ketika kupagut lagi bibirnya,gelengannya berhenti,berganti dengan ciuman balasan yang maut,pelukan ke pundak,dan lutut yang kini menekuk.Karena kuanggap dia lengah,maka nekat saja ku dorong lagi pinggangku lebih dalam.Devi terpejam dan memalingkan mukanya. Tangannya yang masih melingkar di pundakku terasa menegang.Tak tahan lagi,maka kucoba masukkan lebih dalam.Dan,blessssss....separuh senjataku pun masuk diiringi lenguhan tertahan dari Devi.

Kurasakan senjataku mentok tertahan tidak bisa masuk lagi,maka kugoyangkan saja separuh yang di dalam itu.Aku merasa sangat sangat nikmat.Kehangatan vagina wanita yang di setubuhi pertama kali memang tak tergantikan.Tak ada lagi bentuk penolakan apapun dari Devi.Dia hanya terpejam dan keningnya mengrenyit.Maka kupagut lagi lehernya,kutinggalkan cupang kecil untuk kenang-kenangan.Ketika pinggang Devi mulai ikut bergerak,kucabut lagi senjataku dari liangnya,lalu kumasukkan kembali perlahan-lahan.Masuk-keluar ini berlangsung beberapa kali hingga secara refleks tiba-tiba pinggangku menghentak dan mendorong lebih dalam.Bleesssss!!!!!

"Aaaahhhhh......"Devi kini memekik."Ddddeeenniii".... .Senjataku sudah ada didalam sepenuhnya.Devi lalu melingkarkan kakinya dipinggangku.Entah apa yang ada dipikirannya kini.Yang jelas posisi ini membuatku leluasa untuk memaju mundurkan pinggangku.Vagina nya yang basah dan hangat benar-benar nikmat dan membuatku terbang.Seorang wanita berjilbab yang biasa menutupi tubuhnya dengan pertahanan berlapis sedang berada dibawahku,kutindih,kusetubuhi,kunikmati,dan kutusuk vaginanya dengan senjata ampuhku hingga membuatnya keenakan.Kugerakkan pinggangku tanpa ampun.Senjataku pun keluar-masuk dengan sangat bebas dan berirama.Kadang cepat dan kadang lambat.Devi benar benar terbawa suasana dan menikmati permainan ini.

Kulihat sekarang Devi mulai on fire.Nafasnya yang memburu,wajahnya yang memerah dan pinggulnya yang ikut bergerak menandakan dia sedang bergerak menuju titik nikmat itu.Kuhentikan gerakanku,kusuruh dia pindah ke ata,WOT.Sebuah posisi yang agak aneh untuk wanita berjilbab,namun aku yakin itu akan membuatnya bahagia.Meskipun agak ragu,Devi menuruti juga.Aku yang telentang dengan senjata mengacung tegak menuju langit segera di dudukinya.Dengan senjataku  ada didalam vaginanya,Devi bergerak bergoyang mencari irama sendiri.Tanganku membantunya dengan remas dua bukit nikmatnya dan meremas pantatnya yang sangat kenyal dan padat,sambil sesekali meraih kepalanya untuk melumat bibirnya.Setelah beberapa menit bergoyang,Devi dengan kuat.Gerakan ini berlangsung sekitar 10 detik.Devi orgasme.Lagi.

Ketika Devi sudah lemas,kini giliranku untuk menghabisinya.Kubiarkan dia telentang ngangkang tanpa tenaga,dan ku eksplorasi liang vaginanya dengan senjataku yang sudah tegang sejak awal permainan tad.Dengan wajah sayu dan mata terpejam,Devi menerima saja sodokan-sodokankudi vaginanya.Sambil merem keluar beberapa suara dari mulutnya."Hmmmpfh...","Deniii...","Sayaaaangh...","Eeemmhh..","Ssssh..".Aku merasakan nikmat tiada tara yang makin lama makin memuncak.Gerakan pinggangku makin lama makin cepat,dan senjataku terasa makin peka.Kupercepat saja goyangan itu karena sodokan itu makin enak,dan rupanya Devi menyambutnya dengan kembali melingkarkan tangan di pundak serta kakinya di pinggangku.Spontan ku sambut dengan pelukan juga, dengan dadaku menyentuh payudaranya yang lembut.

Setelah beberapa detik goyanganku mencapai titik tercepat,aku berhenti."Devii...ooooohh...ouch,Ergh,Sssshh..Akkkkuuuu keeellluaaaar...".Semburan sperma tak sanggup kutahan terlepas kedalam rahim Devi.Aku tak ingat apapun termasuk kemungkinan Devi hamil.Aku benar-benar larut dalam kenikmatan.Spermaku keluar hingga tujuh kali.Setiap kali sprema ku keluar,Devi sedikit melenguh sambil menolehkan kepala ke sisi yang lain.Di semprotan ke empat terasa pelukan Devi kembali menguat dengan kepalanya bergerak tak teratur dan erangan tipis.Tampaknya Devi organisme untuk yang ketiga kali,namun kali ini tidak terlalu kuat.Setelah semua sperma kurasakan keluar,akupun terjatuh lemas disebelah Devi.Kasur kosku yang tidak luas sangat pas untuk tubuh telanjang kami berdua.Sungguh kenikmatan luar biasa yang kurasakan saat itu.Terlebih lagi karena mampu membuat Devi bahagia.

Beberapa menit setelah kami mulai mengumpulkan kewarasan,Devi kembali terisak.Kali ini tidak ditahannya.Dibiarkan air mata itu mengalir di pipinya.Aku tahu dia menyesal,aku tahu dia marah,aku tahu dia kecewa,namun aku tahu bahwa ini adalah luapan cinta kami yang sangat indah meskipun salah arah.Selamat tinggal Devi,kenanglah aku selalu.Kutunggu kabar darimu,dan tak sabar aku melihat seperti apa wajah anakmu kelak.

http://202.95.10.206/


Selasa, 27 Juni 2023

CERITA DEWASA NGENTOT DI TOILET


http://202.95.10.206/


saat itu aku sedang diminta menjaga rumah adik,karena keluarganya akan pergi hingga sore dan dewi tinggal dirumah,karena kondisi perutnya yang kurang baik. Menjelang keberangkatan keluarga adik, aku sudah datang disana.

"mas..dewi di rumah, perutnya agak kurang beres. Mis yang tak bawa'',adikku memberi tahu.
"Oo..ya",jawabku. Tak berapa lama mereka telah berangkat. Aku bergegas memasukkan sepeda motor ke dalam rumah. Dewi lalu mengunci pagar. Aku masuk rumah lalu cepat-cepat duduk di depan komputer,browsing,karena suami adikku memasang internet untuk mendukung pekerjaannya. Mengecek email; cari info ini itu dan.. tentunya get into DS..he3x. 10 menit kemudian dewi menyajikan segelas es teh untukku. 

"makasih ya dew",ucapku. "iya pak..silahkan diminum",kata Dewi. Pembantu-pembantu adikku memang dibiasakan memanggil "pak" pada saudara saudara majikannya, padahal terdengar sedikit asing di telinga.

Dewi lalu kembali ke dapur,aku lalu meminum es tehnya, "hah..segernya",cuaca sedikit panas walau agak mendung. Dewi kembail memasuki ruang keluarga, merapikan mainan-mainan anak adikku. Posisi meja komputer dan mainan yang bertebaran di lantai selisih dua kotak. Semula aku belum ngeh akan hal itu. Semula mataku menatap layar komputer di situs DS. Saat Dewi mulai memasukkan kembali mainan-mainan ke keranjang,baru aku menyadarinya.

sesekali aku meliriknya. "sedikit putih ternyata anak ini.Body nya biasa aja sih,langsing dan kayaknya masih padat. Wah..ini gara-gara masuk situs DS jadi mikir macem-macem..hi3x", pikiranku berkata-kata. Karena jarak kami yang lumayan dekat maka ketika Dewi bersimpuh dilantai merapikan mainan di keranjang,otomatis kaosnya yang sedikit longgar memperlihatkan sebentuk keindahan yang terbungkus penutup warna biru. Dewi jelas tidak tahu kenakalan mataku yang sedang menatap sebagian keindahan tubuhnya.Pkv game

"Andaikan aku..uhh..ngayal ih". Tak terasa penisku mulai membesar, "ke kamar mandi mbetulin posisi penis nih..sambil kencing".Komputer kutinggal dengan layar bergambar Maria Ozawa sedang disetubuhi di kamar mandi. Aku lalu masuk kamar mandi,membuka jins dan CD lalu mengeluarkan penis. Agak susah juga kencing dengan penis yang sedikit tegang. "Lah...pintu lupa tak tutup",aku terkejut."terlanjur...gak ada orang lain kok",aku mendinginkan diri.

Aku keluar dari kamar mandi dan kembali duduk di depan komputer,melanjutkan ngubek-ubek DS."Cari camilan di meja makan ah...jadi lapar". Aku mencari apa yang bisa dimakan untuk menemani kesibukan nge net. "Ada roti sama biskuit nih....asyik".Royi kusemir mentega dan selai kacang dan diatasnya kulapis dengan selai blueberry,"Hemm..eanknya. Nanti bikin lagi ah...masih banyak rotinya". Rumah adikku tipe agak kecil,jadi jarak antar ruangan agak dekat.Letak meja makan dengan kamar pembantu hanya 3 meter-an. Kulihat dengan ujung mata,Dewi sedang dikamarnya entah beraktifitas apa. Selesai menyelesaikan semiran roti, aku kembali keruang keluarga yang melewati kamar pembantu dan kamar mandi mereka.2detik aku dan Dewi bertatapan mata,tidak ada sesuatu,biasa saja. Kumakan roti sambil main DS lagi. 

Terdengar gemercik air di belakang.Mungkin Dewi sedang mencuci perabotan atau sedang mandi. "Belum ambil air putih nih", tak ada maksud apa-apa dengan suara air tersebut. Hanya kebetulan aku belum minum air putih,Walau telah ada es teh.Aku ke ruang makan lagi dan mengambil gelas lalu menuju dispense. Mata dan pikiran hanya tertuju pada air yang mengucur dari dispenser.

Baru setelah melewati kamar mandi pembantu ada yang special disana. "Lah...pintunya kok sedikit buka. Dew lupa dan sedang apa di dalam...moga gak mandi. Bisa dilaporin ngintip aku". Masih tak terlihat kegiatannya,setelah  tangan sedang menggapai gayung dan kaki yang diguyurnya baru aku ngeh...Dewi sedang mandi 

"Duhh...kesempatan sangat sangat langka ini..tapi..kalo dia teriak dan nanti lapor adikku..bisa gawat bin masalah. Berlagak gak lihat aja "Ahh...ada kecoa...hush..hush..Aduh...gimana nih",terdengar keributan di sana . "He3x...ternyata dia takut kecoa toh", aku tersenyum sambil pegang gelas saat melewati kamar mandi.
"Pak...pak",dewi memanggilku."Walau...malah panggil aku. Gimana nih". Tolong ambilkan semprotan serangga di gudang ya pak...cepet ya pak..atau..",tidak terdengar lanjutan kalimatnya.

Sejak dewi bersuara,aku sudah berhenti dan diam di dekat pintu kamar mandi. "atau...bapak yang masuk pukul kecoaknya...mumpung masih ada",lanjutnya. Deg...''ini...antara khayalan yang jadi nyata dan ketakutan kalo dilaporkan",aku berpikir. "Cepet pak...kecoaknya di dekat kloset. Bapak masuk aja...nggak papa.

Nggak saya laporin ke Bapak sama Ibu",Dewi tahu keraguanku."Jangan ah...nanti kalo ada yang tau atau kamu laporin bisa rame",jawabku. "Nggak Pak bener.Aduh pak cepet pak...dia mau pindah lagi",Dewi kembali meyakinkan ku dan meminta aku cepat masuk karena kelihatannya si kecoak mau lari lagi. "Ya udah kalo gitu. Bentar...ambil sandal dulu ". Sambil tetap menimbang, take it or leave it. Aku menaruh gelas di meja makan lalu mengambil sandal untuk membunuh kecoak nakal itu.

Entah rejeki atau kesialan bagiku tentang kemunculannya. "Aku masuk ya Dew",masih ragu diriku. "masuk aja pak", Dewi tetap membujukku. Kubuka pintu kamar mandi sedikit,Lalu ku intip letak kecoaknya,belum terlihat . Pintu dibuka lebih lagi oleh Dewi.

Kepalanya sedikit terlihat dari balik pintu dan tangannya menunjuk letak kecoa,"...tuh Pak mau lari lagi". Aku melihatnya dan mulai masuk. Dewi berdiri dibalik pintu dengan menutupi sedikit bagian tubuhnya dengan handuk. Terliha paha; pundak dan bagian susunya. Serta rambut yang diikat di belakang kepalanya,walau hanya sedikit semua. Handuknya menutupi bagian paha ke atas perut hingga bagian dada,warna biru ,yang di sangga tangan kirinya.

Semua hal itu dari ekor mataku,karena fokusku pada sang kecoak. "Memang mulus dan cukup putih",masih sempat aku memikirkannya. Bagaimana tidak,jarak kami hanya 2-3 langkah,tidak ada orang lain selain dirumah.

"Plak...plak",kecoa pun mati dengan sukses. Aku guyur dengan air agak masuk ke lubang pembuangan. T anpa memikirkan lebih lanjut, aku lalu melangkah ke luar kamar mandi. "Terima kasih ya pak"... sudah nolongin."Oh iya..",sambil ku tatap dia dan Dewi tersenyum. "Bapak nggak cuci tangan sekalian..disini saja", tawar Dewi. "Wah...ini makin bikin dag dig dug". "Emm...iya deh". Aku akan mencuci tangan dengan sabun,yang ternyata posisi sabun ada di belakang tubuh Dewi.

Aku menengok ke kebelakang tubuhnya. Rupanya dia baru  sadar, lalu mengambilkan sabun,"maaf Pak...ini sabunnya". Dewi mengulurkan sabun dengan tersenyum. Sabun yang sedikit basah berpindah dan tangan kami mau tidak mau bersentuhan. "Makasih ya",ujarku..."

Aku mencuci tangan dan mengembalikan tangan dan mengembalikan sabun padanya. "Bapak nggak...sekalian mandi, tanya Dewi. "Waduh...tawaran apa lagi ini. Tambah gawat". "Iya...nanti dirumah". "Nggak disini saja pak?"."Kalo di sini yaa dikamar mandi depan". "Di kamar mandi ini saja pak..."."Nggak lah...jangan. Di depan aja. Kalo disini ya habis kamu mandi"."Maksud saya sekalian sekarang sama saya. Hitung-hitung bapak sudah nolongin saya". Matanya memohon. Deennngg, sebuah lonceng menggema dikepala.

"Ini ajakan yang membahayakan,juga menyenangkan",pikirku. "Bapak nggak usah mikir. Saya nggak akan bilang siapa-siapa. Ya pak...disini saja", dia memahami kekhawatiranku. "Emm...ya udah kalo kamu yang minta gitu", jawabku. 

Entah mengapa aku merasa canggung saat akan membuka kaosku. Padahal tidak ada orang lain dan juga sesekali ke pijat plus. Aku buka jam tanganku dulu,lalu aku keluar dari kamar mandi dan ku letakkan di meja makan.Posisi Dewi masih tetap dibelakang pintu, dengan tangan kanan menahan pintu agar tetap terbuka.

Kembali ke kamar mandi, kubuka kaos ku dan kusampirkan di cantolan yang menempel di tembok. "Pintunya nggak di tutup aja Dew?",tanyaku. Pertanyaanku sesungguhnya tidak memerlukan jawaban,hanya basa basi. "Nggak usah pak...kan nggak ada siapa siapa",jawab Dewi.

Lalu kubuka jins ku,kusampirkan pula. Sesaat aku masih ragu melepas kain terakhir penutup tubuhku,cd ku. "Bapak nggak lepas celana dalem ? "tanyanya. "Heh..ya iya", ku jawab dengan nyengir. Penisku sebisa mungkin kutahan tidak mengembang, tapi hanya bisa kutahan mengembang 1/4- nya

Sengaja ku tatap matanya saat melepas cd - ku. Mata Dewi sedikit membesar. Kusampirkan juga cd - ku. Lalu dengan tenang Dewi menyampirkan handuk biru yang sedari dari tadi menutup sebagian tubuhnya. "Duh...pantatnya masih ok. .Pinggangnya tidak berlemak.Sabar ya nak...kita liat situasi dulu",kataku pada sang penis sambil ku elus

Dewi lalu membalikkan badan. Cegluk,suara ludah yang ku telan. "Uhh..susu yang masih bagus juga. Pentilnya nggak terlalu besar,areolanya juga,warnanya pas...nggak item banget. Perutnya swdikit rata dan...hmm..rambut bawahnya sedikit". Mau tidak mau,penisku makin mengembang dan itu jelas dilihat Dewi. Kembali sebisa mungkin ku tahan perkembangannya. Dewi lalu menggosok gigi dahulu. Karena aku tidak membawa sikat gigi, hanya berkumur dengan obat kumur.

"Bapak saya mandiin dulu ya",kata Dewi. "Tersersah kamu",jawabku sambil tersenyum. Dewi lalu mengambil segayung air,diguyurkan ke badan dari leher dan pundak.

Mengambil lagi segayung,di guyurkan ke perut dan punggung ditambah senyum manisnya. ia lalu meraih sabun,di gosokkan ke leher,pundak,dada dan tangan kanan k.

Dibasahinya sabun dengan diguyur air lalu di goskokkan ke tangan kiri,perut,penis,bola-bolaku."Uhh..gimana bisa nahan penis nggak ngembang".Bagaimana tidak,saat menggosok penis dan bola-bolaku sengaja digosok dan di urutnya.Di tatap nya senjata kebangganku,lalu menatapku dan tersenyum. Aku hanya bisa membalasnya dengan senyum juga. Diambilnya lagi segayung air,sabun dibasahi dan sisanya di guyurkan ke paha dan kaki lalu digosoknya.

Sabun kemudian diletakkan di pinggir bak mandi,kemudian mengambil segayung air dan di guyurkan ke badan depanku. Ambil segayung lagi dan diguyurkan lagi,tidak lupa senjataku dibersihkan dari sisa-sisa sabun.Sedikit diremas oleh Dewi.Kutahan keinginanku untuk membalas perlakuannya,"biar Dewi yang pegang kendali".

"Balik badan Pak"perintahnya. Air diguyurkan ke punggung dan bagian bawah badanku.Di gosoknya punggung,pantat,lalu paha dan kaki sisi belakang.Bonusnya,kembali menggosok penis dan bola-bolaku dan meremasnya."Duhh..ni anak. Bikin senewen..sengaja membuat panas aku"

Kembali air mengguyur badan belakangku,sebanyak3x. Dibalikkan badanku lalu mengguyur senjataku,digosok-gosoknya hingga sedikit memerah. Jantungku makin berdebar.

"Sudah selesai pak", kata Dewi."Makasih ya Dew"."Emm..kamu mau tak mandiin juga?",kepalang basah,kutawarkan permintaan seperti dia tadi."Nngg..nggak usah pak..ngerepotin Bapak".Ya enggak lah..jadi imbangkan".Langsung ku ambil segayung,lalu sabun yang tadi tergeletak di pinggir bak mandi kuambil dan aku basahi.

Kugosok leher,pundak dan kedua tangannya. Kubasahi sabun lagi dan kugosokkan ke dada kedua susu dan pentilnya serta perut. Kutatap matanya saat ku gosok kedua gunungnya yang ku mainkan sedikit pentil-pentilnya. Dewi juga menatapku.Matanya mulai sedikit sayu. 1menit-an kumainkan pentil-pentilnya,lalu sedikit kuremas susu kirinya. Bibirnya sedikit membuat huruf o kecil dan "ohh..hmm".

Kubasahi lagi sabun,dan ku gosokkan ke pinggang paha dan kedua kakinya. Vagina luar hanya ku sentuh sedikit dengan sabun,takut perih dan iritasi nanti. Itupun sudah cukup membuat matanya makin meredup. Air segayung lalu ku guyurkan ke tubuhnya 2-3x.

Ku gosok dan ku remas sedikit keras dua gunungnya. Sedikit berguncang.Dua tangan Dewi memegang pinggir bak mandi,kumainkan lagi pentil-pentilnya.

Aku merundukkan badan dan kukecup pucuk-pucuk bunganya bergantian.Tak perlu lagi ijin darinya.Tangan kiriku mengusap-usap lembut luar vaginanya."Ouhh Paak..",Dewi mulai mendesah.Ku kecup bibirnya lembut ,"nanti dilanjut lagi".Matanya seakan bernada protes,tapi Dewi diam saja.Kubalikkan tubuhnya,lalu ku guyur punggungnya sekarang.Sabun kugoskokkan ke punggung,pinggang,pantat.Sabun kubasahi lagi lalu ku gosokkan ke paha dan kaki bagian belakang.Aku menyusuri tubuh depannya lagi dari pinggang belakangnya.Dewi sedikit menggeliat geli.Kutankupkan dua tanganku di dua susunya.

Aku senang bermain-main di susu yang bagus atau masih ok.Seluruh belakang lehernya aku cium dan kecup,begitu juga dua kupingnya dan kubisikan "kamu diam saja ya...cup"."Geli paaak",Dewi mendesah lagi.Dua pucuk bunganya makin mengencang dan keras.Aku menyentil-nyentil,kuputar-putar seperti mencari gelombang radio.Dua tangan Dewi mencekram paha depanku."Aaahh...hmmppff",erangnya. Tangan kananku mengambil segayung air,kuguyur ke tubuh depannya. Kali ini kuusap-usap vagina luarnya dengan tangan kanan,sedang yang kiri tetap di susu kanan Dewi.

Pahaku makin dicekrammya.Kepalanya menggeleng ke kiri dan kanan seiring kecupan dan ciumanku dibelakang leher dan daun-daun telinganya.sesekali aku menyentuh bibir dalamnya.Terasa telah menghangat dan sedikit basah."Paaaakk..oohhh".Tubuhnya mulai menggeliat-geliat.Jari tengah kanan kumasukkan sedikit dan kusentuhkan pada dinding atas vaginanya,sedang jempol kananku kutekan-tekankan di lubang kencingnya.

"Aauuugghh Ppaaakk..eemmmmmppff".Kuku-kuku jemari Dewi terasa menggores dua paha depanku."Kenapa Dewi..hmm..kamu sendiri yang memulai kan",bisikku.Tangan kiriku meraih kepalanya dan ku palingkan ke kanan,dan kutahan lalu ku cium dengan nada 2 kecup 1 masukkan lidah.

Dewi terkejut,matanya sedikit membesar tapi kemudian ia menikmatinya.Ganti tangan kananku melakukan hal yang sama.Dewi hanya bisa mengeluarkan suara yang tertahan "nngg..emmmppffftt..nnnnggg",begitu berulang.Vagina dalamnya makin hangat dan basah.Secara tiba-tiba kuhentikan lalu kubalikkan badannya  menghadapku.kemudian aku sandarkan tubuhnya di bak mandi.Aku kemdian berjongkok dan mulai mengecupi vaginanya.

"Jjangggann Ppakk..jorok..",dengan dua tangannya menahan laju kepalaku. Kutatap matanya dan "Sssstt..",jari telunjuk kanan ku letakkan di bibirnya. Dua tangannya ku sandingkan di samping kiri dan kanan tubuhnya.

Kukecup kecil,sekali dua kali.Kemudian lidahku mulai menjulur di pintu kenikmatan kami.Mataku kuarahkan menatapnya.Dewi agak malu rupanya,tetapi ada sedikit senyum disana.Lidahku makin intens menyerang vagina luar dan dalamnya."Ssuuuddaahh Pppaakk..aaaddduuuuhhh...oohhhh",disertai geliat tubuh yang makin menjadi.Karena tak tahan dengan seranganku,dua tangannya meremas dan sedikit menarik rambut dan kepalaku.

Cairan lavanya makin keluar.Dua tanganku mendekap erat buah pantatnya.Jari tengah kiriku sesekali ku masukkan ke vagina dari belakang lalu kusentuhkan dan kutekan sedikit ke anusnya."Aammmppuunnn pppaakkk...ooouuuggghhhh...eeemmmmmpppffss

Ssuudddaahhh...ooohhh",matanya agak membeliak ke atas dan kepala serta rambutku diremasnya kuat.Lava kepuasan dirinya mengalir deras,rasanya gurih sedikit manis.Kudekap erat Dewi dengan kepalaku di vaginanya dan pantatnya ku remas-remas.Kepalaku tetap diusap-usap oleh Dewi.

Ia menarik kepalaku dan mendiumnya ganas.Lambat laun Dewi dapat belajar dariku.Tangan kanannya meremas dan menarik-narik penisku."Panjang ya pak",tanya Dewi."Biasa kok Dew...pingin ya..."godaku."Aaah Bapak.."jawabnya dengan memainkan bola bola ku.Dewi merundukkan tubuhnya lalu tangan kirinya memegang penis dan menciumnya. Mungkin ia belum pernah meng oral suaminya dulu sebab penisku hanya dicium-cium dan diremas-remas.

"Kamu mau ngemut burungku Dew...kayak ngemut permen loly? tapi kalau belum pernah ya nggak usah..nggak pa-pa".Dewi menatapku dan kubelai rambutnya.

Dengan wajah ragu didekatkannya penisku di bibirnya.Dewi mulai membuka mulut,sedikit demi sedikit penisku memasuki mulutnya.Dewi menatapku lagi,meminta penjelasan langkah selanjutnya."Sekarang..kamu maju mundurkan dengan dipegang tanganmu.

Yaa..gitu..oohh..hhmm".Rupanya muridku cepat mengerti penjelasan gurunya.Rambut dan kepalanya kubelai dan kuremas-remas."Lalu...lidahmu kamu puter-puter dikepala penis atau dilubang kencing yang bergaris panjang itu...yyyahhhh..sssuuuddddaaahh pppiiinnnttteeeerrr kkkkaaaaammmuuu Dddeeewww".

Kuangkat kepalanya dari penisku dan kami berciuman dengan panas.saling meremas susu pantat dan kelamin masing-masing.Lalu kubalikkan lagi tubuhnya menghadap bak mandi.Dua tangannya kuletakkan di pinggir bak mandi.Kembali aku bermain-main digunung Dewi. Penisku yang telah panas dan mengacung sekali kudekatkan ke vaginanya. Kukecup-kecup pundak dan leher belakangnya 

Ikat rambutnya aku lepas sehingga dirinya terlihat makin seksi kala menggeliat – geliat dan rambutnya tergerai ke sana kemari. Aku geser – geserkan penis di pintu surgawinya, sengaja aku mempermainkan rangsangan pada Tinah. ”Oohh..Ppaakk..mmaassuukkkiinn..Pppaakkk”, pintanya. ”Kamu mau burungku kumasukkin..hmm.. ”.

”Iyyyaa..Pppaakkk..aaayyyoo Pppaakk..”, rintihnya makin kencang. Kumasukkan penis pelan – pelan. ”Eemmppff..”, erangnya.

Lalu kuhentakkan pelan hingga penisku terasa menyentuh dinding belakang. ”Ooouuggghh..Pppaakkkk..mentok Pppaakk”. Aku menggerakkan tubuh pelan – pelan, kunikmati jepitan dinding – dindingnya yang masih kuat. Dua tanganku tak henti bermain di dadanya. Kumainkan irama di vaginanya dengan hitungan 1 – 2 pelan 3 kuhentakkan dalam – dalam. Lalu tangan kananku meraih kepalanya seperti tadi dan kucium panas bibirnya. Dinding vagina Tinah makin hangat dan banjir sepertinya. Dua tangannya mencengkeram erat pinggir bak mandi.

Sekarang tanpa hitungan, kumasuk keluarkan penis cepat dan kuat. ”Oohh.. oohh…hhmmppffftt..”, erang Tinah berulang. Sedang aku sedikit menggeram dan ”oouugghhh..hhmmppff..mpekmu enaknya Tttiinn..”. ”Bbuurrruunnggg Bbbaapppakk jjjuugggaaa”. Jarak pinggangku dan pantat Tinah makin rapat. Tangan kanan kuusap – usapkan di vaginanya. Dalam kamar mandi hanya ada suara tetes air satu – satu serta desah, bunyi beradunya paha dan pantat dan erangan kami.

”Pppaaakkk..sssaaayyyaa mmaaauu..ooohhh..”. ”Tttuunnggguu Tttiiinnn..aaakkkuuu jjjuuggggaa..Di dalam apa di llluuaarrr”, tanyaku.
”Dddaa lllammm aajjjaaa Pppaakkkk..oobbaattnyaa mmassihh aaddaa..”, jawab Tinah. Mendengar itu serangan makin kufokuskan.

Segala yang ada di tubuhnya aku remas. Dua tangan Tinah tak tahan di pinggir bak mandi dan mencengkeram paha serta pantatku. Bibirku dicarinya lalu ”hhhmmmpppfffttt..”. Pantatku diremas kuat – kuat.

Bibirnya dilepas dariku dan ”ooouuggghhh..”, desah Tinah panjang. Lava yang hangat terasa mengaliri penisku yang masih bekerja. Kepalanya tertunduk menghadap air di bak mandi. Kudekap erat tubuh depannya. Kukecup dan kugigit leher belakangnya.

Lalu tangan kiriku meraih kepalanya dan kucium dalam – dalam. Dengan satu hentakan dalam kumuntahkan magma berkali – kali. ”Ooouugghhh Tttiinnaahhh..hhhmmm..”. kepalaku tertunduk di pundaknya dengan tangan kiri di susu sedang yang kanan di vaginanya.

Lama kami berposisi seperti itu. ”Makasih ya Tin..kamu baik sekali. Enak banget tubuhmu”, kataku dengan membalikkan badannya dan kucium mesra bibirnya. Penis kumasukkan lagi, masih ingin berlama – lama di hangatnya vagina Tinah. ”Saya yang terima kasih Pak. Sudah lama saya pingin tapi sama orang nggak kenal kan nggak mungkin Pak. Burung Bapak pas di mpek saya”, Tinah menjawab dan mencium bibirku pula. ”Mpekmu masih kuat nyengkeramnya..dan panas”. Kubelai – belai kepalanya, ”kok bisa kamu pingin ngajak main sama aku ? Malah aku yang takut kamu laporin”. Sambil mengusap – usap punggungku, ”Tadi waktu saya bersihin mainan adik, saya liat gambar di komputer.

Terus waktu Bapak kencing tadi kan lupa nutup pintu..keliatan burung Bapak yang agak gede pas keluar dari celana”. ”Oo gitu..nakal ya kamu. Bener kamu masih nyimpen obatnya ?”, sambil kucubit pipinya. ”Masih kok Pak..sisa yang dulu”, jawab Tinah. Makin lama terasa penisku yang mengecil. Kucium dalam – dalam lagi bibirnya, ”sekarang..mandi yang beneran”. ”Heeh..iya Pak”, Tinah menjawab sambil tersenyum manis. Ia lalu memelukku erat. Aku membalasnya dengan memeluk erat dan mengusap – usap punggung serta kepalanya.


http://202.95.10.206/


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,