Rabu, 05 Juli 2023

CERITA NGAJAKIN ML PACAR YANG ALIM DAN LUGU


http://202.95.10.206/

Kenalin nama saya Danu.Umur 24 tahun dan sekarang lagi kuliah di sebuah PTS di Kediri.Aku termasuk cowok yang populer di kampus (sekeren namaku). Tapi aku punya kelemahan,saat ini aku udah nggak perjaka lagi (emang sekarang udah nggak jamannya keperjakaan diutamakan).Nah,hilangnya perjaka ku ini yang pengin aku ceritakan 

Aku punya banyak cewek.Diantaranya banyak cewek itu yang paling aku sukai adalah Novi. Tapi dalam kisahku ini bukan Novi tokoh utamanya.Sebab hilangnya perjakaku nggak ada sangkut pautnya sama Novi.Malah waktu itu aku lagi marahan sama Rino.

Waktu itu aku nganggap Novi nggak bener-bener sayang sama aku.Aku lagi jutek banget sama dia.Habisnya udah lima bulan pacaran,masak Novi hanya ngasih sun pipi doang.Certitanya pas aku ngapel ke tempat kostnya,aku ngajakin dia ML.Habis aku pengin banget sih. (keseringan mantengin VCD parto kali yee...).Tapi si Novi menolak mentah-mentah.Malahan aku diceramahin,busyet dah!

Makanya malam minggu itu aku nggak ngapel (ceritanya ngambek).Aku cuma duduk-duduk sambil gitarandi teras kamar kostku.Semua teman kostku pada ngapelatau ntah ngelayap kemana.Rumah induk yang kebetulan bersebelahan dengan rumah kost agak sepi.

Sebab sejak tadi sore ibu kost dan bapak pergi ke kondangan.Putri tertua mereka,Nani sudah dijemput pacarnya sejam yang lalu,sedang Santi,adiknya Nani entah ngelayap kemana.Yang ada tinggal Tami,sibungsu dan Eli,sepupunya yang kebetulan lagi berkunjung kerumah oomnya.

Terdengar irama lagu india dari dalam rumah induk,pasti mereka lagi asyik menonton Gala bollywood.Nggak tahu,entah karena suaraku merdu atau mungkin karena suaraku fals plus berisik,Tami datang menghampiriku.

"Lagi nggak ngapel nih,Mas Danu?"sapanya ramah (perlu diketahui kalau Tami memang orangnya ramah banget)

"Ngapel sama siapa Tam?"jawabku sambil terus memainkan sialannya cokelat.

"Ah...mas Danu ini pura-pura lupa sama pacarnya."

Gadis itu duduk di sampingku (ketika dia duduk sebagian paha mulusnya terlihat sebab Tami cuman pakai kulot sebatas lutut).Aku cuman tersenyum kecut.

"Udah putus aku sama dia."Jawabku kemudian.

Nggak tahu deh,tapi aku menangkap ada yang aneh dari gelagat Tami.Gadis itu nampaknya senang mendengar aku putus.Tapi dia berusaha menutup nutupinya.

"Yah,kacian deh...habis putus sama pacarnya ya?"godanya."Kayaknya bete banget lagunya."

Aku menghentikan petikan gitarku.

"Yah,gimana ya...Kayaknya aku lebih suka sama Tami deh ketimbang sama dia."

Nah lo!kentara benar perubahan wajahnya.Gadis berkulit langsep agak gelap itu meraj mukanya.Aku segera berpikir ,aoa benar ya gosip yang beredar di tempat kodt ini kalalu si Tami ada mau sama aku.

"Tam,kok diam aja? malu yah..."

Maya melirikku dengan manja.Tiba-tiba saja batinku ngrasani,gadis yang duduk disampingku ini manis juga yah. Masih duduk dikelas  dua SMA tapi kok perawakannya udah anak kuliah aja.Tinggi langsing semampai,bodynya bibibt-bibit peragawati,payudaranya...waduh kok besar juga ya.

Tiba-tiba saja jantungku memandangi tubuh Tami yang cuma pakai kaos ketat tanpa lengan itu.Belahan dadanya sedikit tampak diantara kancing-kancing manisnya.Ih ereksi ku naik waktu melirik pahanya yang makin kelihatan.Kulit paha itu ditumbuhi tubuh bulu halus tapi cukup lebat seukuran cewek.

"Mas,Dari pada nganggur gimana kalo mas Danu bantu aku ngerjain tugas perbnahasa inggris?"

"Yah Tani,malam minggu kok ngerjain PR?.Mendingan pacaran sama mas Danu,iya nggak?"pancingku.

"Ah,mas Danu ini bisa aja godain Tami..."

Tami mencubit pahaku sekilas.Sirr...Wuih,kok rasanya begini.Gimana nih,aku kok kayak -kayak nafsu sama ni bocah.Waduh,penisku kok bangun yah?

"Mau nggak mas,tolongin Tami?"

"Ada upahnya nggak?"

"Iiiih,dimintai tolong kok minta upah sih..."

Cubitan kecil Tami kembali memburu dipahaku.Siiirrr...kok malah tambah merinding begini ya?

"Kalau diupah sun mas andra mau loh."pancing ku sekali lagi

'Aaah...Mas Danu nakahl deh..."

sekali lagi Tami mencubut pahaku.Kali ini menahan tangan Tami biar tetap dipahakku.Busyet,gadis itu nggak nolak loh.Dia cuman diam sambil menhan malu.

"Ya udah,Tami ambil dulu bukunya trus ngerjain peernya dikamar mas Danu aja.Nanti tak bantu ngerjain peer,tak kasih bonus pelajaran mau?"

Gadis itu cuma senyum saja kemudian masuk rumah induk.Asyiiiikk...pasti deh dia mau.Benar saja,nggak sampai dua menit aku sudah menggiringnya ke kamar kostku.Kami terpaksa duduk diranjang yang cuma satu-satunya dikamar itu.Pintu sudah aku tutup,tapi nggak aku kunci.Aku sengaja nggak segera membantunya ngerjain peer,aku ajak aja dia ngobrol

"Sudah bilang Santi kalo kamu kemari?"

"Iya sudah,aku bilang ke tempat mas Danu."

"Truss si Santi gimana? nggak marah?"

"Ya enggak,ngapain marah."

"Sendirian dong dia?"

"Mas Danu kok nanyain Santi mulu sih ?sukanya sama santi ya?"ujar Tami mearuk.

"Yeee...Tami marah.Cemburu ya? 

Tami merengut,tapi sebentar sudah tidak lagi.Dibuka-bukanya buku yang dia bawa dari rumah induk 

"Tami udah punya pacar belum?"tanyaku memancing.

"Belum tuh."

"Pacaran juga belum pernah? "

"Katanya mas Danu mau ngajarin Tami pacaran"balas tami.

"Tami bener?".Gayung bersambut nih,pikirku.

"Pacaran itu dasarnya harus ada suka."Lanjutku  ketika kulihat Tami tertunduk malu.

"Tami suka sama mas Danu?"

Tami memandangku penuh arti.Matanya seakan ingin bersorak mengiyakan pertanyaan  pertanyaanku.Tapi aku butuh jawaban yang bisa didengar.Aku duduk merapat danda Tami.

"Tami suka sama Mas Danu?"ulangku.

"Iya."Gumamnya lirih.

Bener!!Dia suka sama aku.Kalau gitu aku boleh....

"Mas Danu mau ngesun Tami,Tami nurut saja 7yah..."bisiku ke telinga Tami 

Tanganku mengusap rambutnya dan wajah kami makin dekat.Tami menutup matanya lalu membasahi bibirnya (aku benar-benar bersorak sorai).Kemudian bibirku menyentuh bibirnya yang seksi itu,lembut kaget.Kulumat bibir bawahnya perlahan tapi penuh dengan hasrat,nafasnya mulai berat.Lumatan ku semakin cepat sambil sekali-sekali kugigit bibirnya.

Mmm...Muah..kuhisap bibir ranum itu

"Engh...emmh.."Maya mulai melenguh.

Nafasnya mulai tak beraturan.Matanya terpejam rapat seakan diantara hitam terbayang lidah-lidah kami yang saling bertarung,dan saling menggigit.Tanganku tanpa harus diperintah sudah menyusup masuk ke balik kaos ketatnya.

Kuperas-peras payudara Tami penuh perasaan.ereksiku semakin menyala ketika gundukan hangat itu terasa kenyal di ujung jari-jariku.Bibirku merayap menyapu leher jenjang Tami.Aku cumbui leher wangi itu.Kupagut sambil kusedot perlahan sambil kutahan beberapa saat.Gigitan kecilku merajang-rajang birahi Tami.

"Engh..Mass...jangan aku uhhh.."

Ketika kulepaskan maka nampaklah bekas memerah menhias di leher Tami.

"Tam...kaosnya dilepas ya sayang.."

Gadis itu hanya mengangguk.Matanya masih terpejam rapat tapi bibirnya menyunggingkan senyum.Nafasnya memburu.Sambil menahan birahi,kubuka keempat kancing kaos Tami satu persatu dengan tangan kananku.Sedang tangan kiriku masih terus meremas payudara Tami bergantian dari balik kaos.

Tak tega rasanya membiarkan Tami kehilangan kenikmatannya.Jemari Tami menggelitik di dada dan perutku,membuka paksa hem lusuh yang aku kenakan.Aku menggeliat-geliat menahan amukan asmara yang Tami ciptakan.

Kaos pink Tami terjatuh diranjang.Mataku melebar memandangi dua gundukan manis tertutup kain pink tipis.Kupeluk tubuh Tami dan kembali ku cium leher jenjang gadis manis itu aroma wangi dan keringatnya berbaur membuatku semakin bergairah untuk membuat hiasan-hiasan merah dilehernya.Perlahan-lahan kutarik pengait BHnya,hingga sekali tarik saja BH itupun telah gugur ke ranjang.Dua gundukan daging itupun menghangat di ulu hatiku.

Kubaringkan perlahan-lahan tubuh semampai itu diranjang.Wow...payudara Tami (yang kira kira ukuran 34) membengkak.Ujungnya yang merah kecoklatan menggairahkan banget.Beberapa kali aku menelan ludah memandangi payudara Tami.Ketika merasakan tak ada yang ku perbuat,Tami memicingkan mata.

"Tam...adekmu udah gede banget Tam..."

"Udah waktunya dipetik ya mass..."

"Ehemm,biar aku yang petik ya Tam...'

Aku berada diatas Tami.Tanganku segera bekerja menciptakan kenikmatan demi kenikmatan didada Tami.Putar....putar...kuusap memutar pentel bengkak itu.

"Auh....Masss....kayakj kebetet pipis mas..."rintih Tami.]

Tak ku hiraukan rintihan itu.Aku segera menyomot payudara Tami dengan mulutku.

"Mmm...suuup...mmm..."kukenyot-kenyot lalu kusedot putingnya.

"Mass...sakit..."rintih Tami sambil memegangi vaginanya.

Sekali lagi tak ku hiraukan tintihan itu.Bagiku menggilir payudara Tami sangat menyenangkan.Justru rintihan-rintihan itu menambah rasa nikmat yang tercipta.Tapi lama kelamaan aku tak tega juga membuat Tami menahan kencing.Jadi aku lorot saja celananya.Dan ternyata CD yang dikenakan Tami telah basah.

"Tami kencing dicelana ya mas?"

"Bukan sayang,ini bukan kencing.cuman lendir vaginamu yannga cantik ini."

Tami tertawa mengikik ketika telapak tanganku gosok-gosokkan di permukaaan vaginanya yang telah basah.Karena geli selangkangnya membuka lebar.Vaginanya ditumbuhi bulu lebat yang terawat.Lubang kawin itu mengkilap oleh lendir-lendir kenimatan Tami.

Merah merona,vagina yang masih perawan.Tak tahan aku melihat ayunya lubang kawin itu.Segera aku keluarkan penisku dari sangkarnya.Kemudian aku jejalkan ke pangkal selangkangan yang membuka itu.

"Tahan ya sayang...engh.."

"Aduh...sakiiit mas..."

"Egh...rileks aja..."

"Mas...aahh!!!"Tami menjambak rambutku dengan liar.

Slup...batang penisku yang perkasa menembus goa perawan Tami yang masih sempit.Untung saja vagina itu berarir jadi nggak terlalu sulit memasukkannya.Perlahan-lahan,dua centi lima centi masih sempit sekali.

"Aduuuuh masss....sakiiiit...."rintih Tami.

Aku hentakkan batang penisku sekuat tenaga.

"Jruub"

Langsung amblas seketika sampai ujungnya menyentuh dinding rahim Tami.Batang penisku berdenyut-denyut sedikit sakit bagai digencet dua tembok tebal.Ujungnya tersentuh sesuatu cairan yang hangat.Aku tarik kembali penisku.Lalu masukkan lagi,keluar lagi begitu berkali-kali.Rasa sakitnya berangsur-angsur hilang.

Aku tuntun penisku bergoyang-goyang.

"Sakit sayang..."Kataku.

"Enak...eungh..."Tami menyukainya.

Ia pun ikut menggoyang-goyangkan pantatnya.Makin lama makin keras sampai-sampai ranjang itu berdecit-decit.Sampai-sampai tubuh Tami berayun-ayun.Sampai-sampai kedua gunung kembar Tami melonjak-lonjak.Segera aku tangkap kedua gunung itu dengan tanganku.

"Enggh...ahh.."desis Tami ketika tanganku mulai meremas-remasnya.

"Mass aku mau pipis..."

"Pipis aja Tam...nggak papa kok"

"Aaach...!!!"

"Hegh...engh..."

"Surr...crot..crot..."

Lendir kawin Tami keluar,spermaku juga ikut-ikutan muncrat.Kami telah bersama-sama mencapai orgasme.

"Ah..."Lega.

Kutarik kembali penisku nan perkasa.Darah perawan tami menempel diujungnya berbaur dengan maniku dan cairan kawinnya.Kupeluk dan kuciumi gadis yang baru memberiku kepuasan itu.Tamipun terlelap kecapaian.

TAMAT


http://202.95.10.206/


0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,