Hari minggu itu aku (Ali 27 tahun) udah janjian sama temenku yang bernama Rafa (27 tahun) mau jalan ke rumah temen-temenku semasa kuliah dulu.Rafa adalah salah satu teman kuliahku dulu,dan kini udah berkeluarga sementara aku masih bujangan.Tapi sejak setaun pernikahannya dengan Lili (23 tahun) masih belum juga punya momongan.Lili adalah adik tingkat kami semasa kuliah dulu.Rafa saat ini tinggal di rumah mertuanya (keluarga lili) di sebuah ibukota propinsi.Makanya sore itu aku dijemput dia di rumah lili.
Tapi setibanya dsitu,Lili bilang kalau Rafa baru saja pergi nganter ibu dan bapak mertuanya ke rumah saudaranya untuk sebuah keperluan.Lili sendiri nggak ikut lantaran sore itu dia ngedadak agak meriang."Tunggu aja dulu deh,Ali," kata Lili padaku.Karena udah terbiasa main kerumahnya,akupun langsung aja nyelonong masuk ke ruang tv."Kamu sendirian aja nih li dirumah.Mana pembokat lu?" tanyaku sambil langsung rebahan di karpet biru di depan tv."He-eh nihh,tadinya aku mau ikut ma mama.
Tapi nggak tau kenapa tiba-tiba meriang gini.Si Nia (pembokatnya) lagi pulang kampung tuh,"ujar Lili sambil bawain aku minuman hangat."Lu masuk angin ya Lili?" tanyaku sambil nyeruput segelas teh hangat yang disediain Lili."Minum obat dong Lili,"kataku lagi sambil ngeliat ke arah Lili yang duduk bersila di atas kursi,sementara aku masih tetap rebahan di karpet."Atau dikerokin tuh,biar anginnya pada mabur,"ujarku bercanda."Maunya sih,tapi si ani-nya lagi nggak ada nih,"Suami lu dong suruh ngerokin"kataku lagi."Huu boro-boro mau ngerokin,suruh mijatin ajapun males-malesan,"ujar dia ."Gua yang ngerokin mau gak?"kataku bercanda."Mau sih tapi malu ah"Lili tertawa geli."Ngapain mesti malu sama gua,gua kan temen suami lu"kataku sambil nggak yakin kalau Lili bener-bener mau kerokin."Nggak ah,nggak mau dikerokin.Pijitin aja deh Al kalau lu mau.Ntar gua bingung ditanya Rafa siapa yang ngerokin."pinta Lili sambil terkekeh.Aku langsung nyuruh dia duduk di lantai nyandar ke kursi.Sementara aku duduk di kursi tepat dibelakang punggungnya.
Lili dan aku nggak ada perasaan apa-apa,makanya dia mau aku yang mijatin.Sambil ngobrol kesana-kemari,aku terus mijatin pundak ma leher bagian belakang Lili."Ke bawah dikit dong Al.Ke punggungnya."pintanya sambil ngegeser duduknya agak maju.Aku nurut aja,sambil terus mijatin dia yang sambil nonton tv."Lu lepasin tali BH-nya dong,ngehalangin nih,"kataku.Lili langsung melepas BHnya dan ngeletakin begitu saja di sampingnya.Aku mulai mikir yang ngeres-ngeres ngeliat BH Lili yang segede gitu.Aku ngebayangin berarti gede juga isi BH itu."Aku sambil tiduran ya Al."pintanya sambil terus telungkup di atas karpet di depan tv.Aku pun turun dan duduk disamping tubuhnya.Aku mulai mandangin pantatnya yang gempol,lalu turun ke bagian pahanya yang terlihat putih karena Lili waktu itu cuma pake celana pendek doang.
Tanganku mulai kupermainkan agak nakal sedikit,sambil berharap ngeliat reaksi Lili.Persis di punggung dibelakang bagian toketnya,aku mulai sedikit nakal memainkan jari-jariku.Kuturunkan sedikit jari-jariku supaya meraba sedikit saja bagian toketnya."Geli ih Al,"ujarnya tapi diam saja."Kena ya? sorry deh Li"ujarku pura-pura kaget.Lili diem aja dengar jawabanku itu."Li,buka aja deh kaosnya",pintaku."Nggak ah,ntar Rafa dateng gimana?"tanyanya ragu."Ya cepet-cepet dipake lagi dong ntar."jawabku singkat.Agak sedikit malu kulihat wajah Lili ketika dia duduk sebentar dan membuka kaosnya dan cepat-cepat telungkup lagi.Pikiranku saat itu benar-benar ngeres banget.Ingin rasanya aku memeluk Lili dan merasakan hangatnya tubuh istri temenku itu.Tapi aku malu.
Dengan sedikit ragu,aku mulai memberanikan diri untuk meremas bagian pinggir-pinggir toket Lili dari belakang.Lili terlihat agak kaget melihat kenekatanku,tapi dia diam saja.Malah sedikit-sedikit Lili membiarkan jari-jariku nyelusup makin meremas toketnya itu."Geli Al,,,,"Lili agak mengerang."Sorry ya Li,aku benar-benar nggak tahan pengen megangin tetek,"kataku aga gemetar."Nggak apa-apa Li,Sorry ya,"kataku sambil geemtaran.Lily begitu mendengar pertanyaanku itu,tanpa kusangka menggeleng pelan.Birahiku yang semakin meningkat ,tak mampu lagi aku tahan.Kuraih tubuh Lily agar sama-sama duduk dan kubalikkan badannya agar menghadapku.Cepat-cepat aku tempelkan bibirku ke bibir Lily.Lily yang masih kelihatan kaget melihat kenekatanku,terdiam dan mulai bereaksi dengan membalas ciumanku.
Seperti orang kesurupan,kami yang sama-sama sedang nafsu dengan cepat saling menjilat bibir kami masing-masing.Tangankupun dengan cepat meremas toket Lily sementara tangan Lily terus mengusap-ngusap bagian punggungku yang kini sudah telanjang dada.Kuraih tubuh Lily agar berdiri.Dan dengan satu tanganku,ku tarik celana pendek Lily agar melorot ke bawah.Lily tak diam ketika tanganku sudah menarik celana pendeknya termasuk CD-nya juga.
Dia dengan gugupnya membuka kancing celana jenasku dan menarik turun resleting celanaku.Aku membantunya dengan menurunkan sendiri celana dalam dan jeanku hinga kami sama-sama telanjang saling berpelukan dalam posisi masing-masing berdiri."Masukin ya Ly"pintaku ketika tangan Lily dengan ganasnya meremas-remas kontolku yang sudah sangat tegang itu.Lily hanya mengangguk pelan ketika kontolku kuarahkan kebagian selangkangan Lily yang sudah sangat basah itu."Shhh,,,ahhh.."Lily mengerang."Ahhhh...cepetan Al,ntar Rafa keburu dateng,,,,"katanya sambil terus menenggangkan selankangannya."Ahhhh,,,Llyyyy,,,,"kataku tak tahan merasakan kocokan tangan Lily di kontolku.
Dengan psosisi terus berdiri,kontolku kini sudah didepan memek Lily yang basah.Pelan-pelan kumasukkan dengan bimbingan tangan Lily."Pelan-pelan Al,,aahhhh,,ahhhh,,,Alll,,,"Lily mengerang sambil memelukku erat sekali ketika kontolku mulai menancap kedalam vagina itu."Lllyyy,,,,,ahhhhh,,,ahhh,,,"erangku merasakan niknmatnya menyetubuhi istri temanku itu."Cepat Alll,,,,cepetin lagi keluar-masukinya Alll,,,,"Lily merengek seperti seorang bayi yang minta cepat-cepat disusui oleh ibunya."Iya Lllyyy,,,segini enak Ly,,,"tanyaku sambil kuisapi lidah yang menjulur-julur keluar dari mulutnya.
Lily hanya menganggung mengiyakan pertanyaanku."Allll,,,,aku pengen keluar All,,,lebih cepat lagi Alll..."pinta Lily sambil tubuhnya menggelinjang kekiri-kekanan.Aku yang sebenarnya juga sudah pengen keluar,semakin mempercepat kocokan kontolku keluar-masuk memek lily yang seluruh tubuhnya sudah kelihatan menegang hebat sekali."Aaaauuuu,,,,Allll,,,aku keluar All...."Lily meregang sambil menggigit pundakku."Aku juga Lyyy,,,,"kataku juga hampir bersamaan.Kupeluk tubuh Lily yang kelihatan sangat kecapaian,Lily tersenyum ketika keningnya aku cium."Makasih ya Al,,,"bisiknya sambil senyum-senyum ."Iya makasih juga Ly,,,"kataku sambil terus kupeluk dia.Lama kami saling berpelukan masih dalam keadaan telanjang sambil duduk di depan tv di atas karpet.Tiba-tiba Lily meraih BH dan kaosnya.
Dengan manjanya,dia minta dipakaikannya olehku."Pakein dong Al,,,ntar keburu dateng suami gua lho."pintanya.Aku langsung memakaikan BH dan kaosnya sambil tanganku mencari-cari kesempatan untuk meremas toketnya yang sudah sedikit mengendur lagi."Udah ah,,,besok-besok kan bisa lagi Al..."Kini kami sudah saling memasang pakaian masing-masing,tapi kami sepertinya masih tak ingin terpisahkan,Kami masih saling berpelukan di atas kursi ketika suaara mobil kijang yang dikemudikan Rafa terdengar memasuki halaman.Lily buru-buru bangkit dari pelukanku."Rafa dateng,"bisiknya padaku.Sambil bangkit,dia sempat mencium pipiku sekali saja."Besok-besok lagi ya All,,,"katanya manja.Aku hanya mangguk sambil merhatiin Lily yang terus berlari ke arah pintu depan.Aku masih duduk sambil nonton tv ketika si Rafa menyapaku."Yuk,langsung cabut Al.Anak-anak udah pada nungguin nih.Lu udah lama ya? sorry bru aku nganter mertua ku dulu tadi,"katanya tanpa kutanya.Lily yang denger itu bilang"Iya tuh,si Ali udah dari tadi nungguin lu Fa.Buruan sana pergi,ntar keburu bubaran deh acaranya,"Kata Lily sambil menggandeng tangan suaminya dengan mesra hingga ke pintu depan rumahnya.
0 komentar:
Posting Komentar