Senin, 31 Juli 2023

ANTARA PERIH DAN NIKMAT


http://202.95.10.206/

Memiliki rupa yang cantik tidak selamanya menguntungkan. Memang banyak lelaki yang tertarik, atau mungkin hanya sekedar melirik. Ada kalanya wajah menentukan dalam mendapatkan posisi di suatu pekerjaan. Atau bahkan wajah dapat dikomersiilkan pula. Tapi aku tidak pernah mengharapkan wajah yang cantik seperti yang kumiliki saat ini.

Aku juga tidak pernah menghendaki tinggi badan 163 centimeter dengan berat 52 kilogram. Tidak juga kulit putih merona dengan dada ukuran 36B. Tidak! Sungguh, semua itu justru membawa bencana bagiku. Bagaimana tidak bencana. Karena postur tubuh dan wajah yang bisa dinilai delapan, aku beberapa kali mengalami percobaan pemerkosaan.

Paling awal ketika aku masih duduk di bangku SMP kelas tiga. Aku hampir saja diperkosa oleh salah seorang murid laki-laki di toilet. Murid laki-laki yang ternyata seorang alkoholik itu kemudian dikeluarkan secara tidak hormat dari sekolah. Tapi akupun akhirnya pindah sekolah karena masih trauma.

Di sekolah yang baru pun aku tak bisa tenang karena salah seorang satpamnya sering menjahilin aku. Kadang menggoda-goda, bahkan pernah sampai menyingkap rokku ke atas dari belakang. Sampai pada puncaknya, aku digiring ke gudang sekolah dengan alasan dipanggil oleh salah seorang guru. Untung saja waktu itu seorang temanku tahu gelagat tak beres yang tampak dari si Satpam brengsek itu.

Ia dan beberapa teman lain segera memanggil guru-guru ketika aku sudah mulai terpojok. Aku selamat dan satpam itu meringkuk sebulan di sel pengap. Dua kali menjadi korban percobaan pemerkosaan, orang tuaku segera mengadakan upacara ruwatan. Walaupun papa mamaku bukan orang Jawa Tulen (Tionghoa), tapi mereka percaya bahwa upacara ruwatan bisa menolak bahaya.

Selama dua tahun aku baik-baik saja. Tak ada lagi kejadian percobaan pemerkosaan atas diriku. Hanya kalau colak-colek sih memang masih sering terjadi, tapi selama masih sopan tak apalah. Tapi ketika aku duduk di bangku kelas tiga SMU. Kejadian itu terulang lagi. Teman sekelasku mengajakku berdugem ria ke diskotik.

Aku pikir tak apalah sekali-kali, biar nggak kuper. Ini kan Jakarta, pikirku saat itu. Aku memang tak ikut minum-minum yang berbau alkohol, tapi aku tak tahu kalau jus jeruk yang aku pesan telah dimasuki obat tidur oleh temanku itu. Waktu dia menyeretku ke mobilnya aku masih sedikit ingat.

Waktu dia memaksa menciumku aku juga masih ingat. Lalu dengan segala kekuatan yang tersisa aku berusaha berontak dan menjerit-jerit minta tolong. Aku kembali beruntung karena suara teriakanku terdengar oleh security diskotik yang kemudian datang menolongku. Sejak itu aku merasa tak betah tinggal di Jakarta. Akhirnya aku segera dipindahkan ke Yogyakarta, tinggal bersama keluarga tanteku sambil terus melanjutkan sekolah.

Awalnya ketenangan mulai mendatangiku. Hidupku berjalan secara wajar lurus teratur. Tanpa ada gangguan yang berarti, apalagi gangguan kejiwaan tentang trauma perkosaan. Aku sibuk sekolah dan juga ikutan les privat bahasa Inggris. Tapi memasuki bulan kelima peristiwa itu benar-benar terjadi.

Aku benar-benar diperkosa, dan yang lebih kelewat batas. Bukannya lelaki yang memperkosaku, tapi wanita. Yah, aku diperkosa lesbian!! Dan lebih menyakitkan, yang melakukannya adalah guru privatku sendiri. Namanya Mishel Kofl. Umurnya 25 tahun, tujuh tahun diatasku. Ia orang Wales yang sudah tujuh tahun menetap di Indonesia. Jadi Mishel, begitu aku memanggilnya, cukup fasih berbahasa Indonesia. Mishel tinggal tak sampai satu kilometer dari tempatku tinggal.

Aku cukup berjalan kaki jika ingin ke rumah kontrakannya. Kejadian itu bermula pada saat aku datang untuk les privat ke tempat Mishel. Kadangkala aku memang datang ke tempat Mishel kalau aku bosan belajar di rumahku sendiri, itupun kami lakukan dengan janjian dulu. Sebelum kejadian itu aku tidak pernah berpikiran macam-macam ataupun curiga kepada Mishel. Sama sekali tidak! Memang pernah aku menangkap basah Mishel yang memandangi dadaku lekat-lekat, pernah juga dia menepuk pantatku.

Tapi aku kira itu hanya sekedar iseng saja. Siang itu aku pergi ke tempat Mishel. Ditengah jalan tiba-tiba hujan menyerang bumi. Aku yang tak bawa payung berlari-lari menembus hujan. Deras sekali hujan itu sampai-sampai aku benar-benar basah kuyup. Sampai di rumah Mishel dia sudah menyongsong kedatanganku.

Heran aku karena Mishel masih mengenakan daster tipis tak bermotif alias polos. Sehingga apa yang tersimpan di balik daster itu terlihat cukup membayang. Lebih heran lagi karena Mishel menyongsongku sampai ikut berhujan-hujan. “Aduh Mel, kehujanan yah? Sampai basah begini..” sambutnya dengan dialek Britishnya. “Mishel, kenapa kamu juga ikut-ikutan hujan-hujanan sih, jadi sama-sama basah kan.” “Nggak apa-apa nanti saya temani you sama-sama mengeringkan badan.”

Kami masuk lewat pintu garasi. Mishel mengunci pintu garasi, aku tak menaruh kecurigaan sama sekali. Bahkan ketika aku diajaknya ke kamar mandinya, aku juga tak punya rasa curiga. Kamar mandi itu cukup luas dengan perabotan yang mahal, walau tak semahal milik tanteku. Di depanku nampak cermin lebar dan besar sehingga tubuh setiap orang yang bercermin kelihatan utuh. “Ini handuknya, buka saja pakaian you. Aku ambilkan baju kering, nanti you masuk angin.” Mishel keluar untuk mengambil baju kering.

Aku segera melepas semua pakaianku, kecuali CD dan BH lalu memasukkannya ke tempat pakaian kotor di sudut ruangan. “Ini pakaiannya,” Aku terperanjat. Mishel menyerahkan baju kering itu tapi tubuh Mishel sama sekali tak memakai selembar kain pun. Aku tak berani menutup muka karena takut Mishel tersinggung. Tapi aku juga tak berani menatap payudara Mishel yang besar banget. Kira-kira sebesar semangka dan nampak ranum banget, tanda ingin segera dipetik.

Berani taruhan, milik Mishel nggak kalah sama milik si superstar Pamela Anderson. “Lho kenapa tidak you lepas semuanya?” tanya Mishel tanpa peduli akan rasa heranku. “Mishel, kenapa kamu nggak pakai baju kayak gitu sih?” Mishel hanya tersenyum nakal sambil sekali-sekali memandang ke arah dadaku yang terpantul di cermin.

Kemudian Mishel melangkah ke arahku. Aku jadi was-was, tapi aku takut. Aku kembali teringat pada peristiwa percobaan pemerkosaanku. Mishel berdiri tegak di belakangku dengan senyum mengembang di bibir tipisnya. Jemarinya yang lentik mulai meraba-raba mengerayangi pundakku. “Mishel! Apa-apaan sih, geli tahu!” Aku menepis tangannya yang mulai menjalar ke depan. Tapi secepat kilat Mishel menempelkan pistol di leherku. Aku kaget banget, tak percaya Mishel akan melakukan itu kepadaku. “Mishel, jangan main-main!” aku mulai terisak ketakutan. “It’s gun, Mel and I tak sedang main-main. Aku ingin you nurut saja sama aku punya mau.” Ujar Mishel mendesis-desis di telinga. “Maumu apa Mishel?” “Aku mau sama ini.. ini juga ha..ha..” “Auh..”

Seketika aku menjerit ketika Mishel menyambar payudaraku kemudian meremas kemaluanku dengan kanan kirinya. Tahulah aku kalau sebenarnya Mishel itu sakit, pikirannya nggak waras khususnya jiwa sex-nya. Buah dadaku masih terasa sakit karena disambar jemari Mishel. Aku harus berusaha menenangkan Mishel. “Mishel ingat dong, aku ini Melinda. Please, lepaskan aku..” “Oh.. baby, aku bergairah sekali sama you.. oh.. ikut saja mau aku, yah..” Mishel mendesah-desah sambil menggosok-gosokkan kewanitaannya di pantatku. Sedangkan buah dadanya sudah sejak tadi menempel hangat di punggungku.

Matanya menyipit menahan gelegak birahinya. “Mishel, jangan dong, jangan aku..” Muka Mishel merah padam, matanya seketika terbelalak marah. Nampaknya ia mulai tersinggung atas penolakanku. Ujung pistol itu makin melekat di dekat urat-urat leherku. “You can choose, play with me or.. you dead!” Aah.. Dadaku serasa sesak. Aku tak bisa bernafas, apalagi berfikir tenang. Tak kusangka ternyata Mishel orang yang berbahaya. “Okey, okey Mishel, do what do you want. Tapi tolong, jangan sakiti aku please..” rintihku membuat Mishel tertawa penuh kemenangan. Wajah wanita yang sebenarnya mirip dengan Victoria Beckham itu semakin nampak cantik ketika kulit pipinya merah merona. Mishel meletakkan pistolnya di atas meja.

Kemudian dia mulai menggerayangiku. Mishel mulai mencumbui pundakku. Merinding tubuhku ketika merasakan nafasnya menyembur hangat di sekitar leherku, apalagi tangannya menjalar mengusap-usap perutku. Udara dingin karena CD dan BHku yang basah membuatku semakin merinding.

Jemari Mishel yang semula merambat di sekitar perut kini naik dan semakin naik. Dia singkapkan begitu saja BHku hingga kedua bukit kembarku itu lolos begitu saja dari kain tipis itu. Setiap sentuhan Mishel tanpa sadar aku resapi, jiwaku goyah ketika jari-jari haus itu mengusap-usap dengan lembut.

Aku tak tahu kalau saat itu Mishel tersenyum menang ketika melihatku menikmati setiap sentuhannya dengan mata tertutup. “Ah.. ehg.. gimana baby sweety, asyik?” kata Mishel sambil meremas-remas kedua buah dadaku. “Engh..” hanya itu yang bisa aku jawab. Deburan birahiku mulai terpancing. “Engh..” aku mendongak-dongak ketika kedua puting susuku diplintir oleh Mishel “Juude..ohh..” Aku tak tahan lagi kakiku yang sejak tadi lemas kini tak bisa menyangga tubuhku.

Akupun terjatuh ke lantai kamar mandi yang dingin. Mishel langsung saja menubrukku setelah sebelumnya melucuti BH dan CDku. Kini kami sama-sama telah telanjang bagai bayi yang baru lahir. “You cantik banget Mel, ehgh..” Mishel melumat bibirku dengan binal. “Balaslah Mel, hisaplah bibirku.” Aku balas menghisapnya, balas menggigit-gigit kecil bibir Mishel. Terasa enak dan berbau wangi.

Mishel menuntun tanganku agar menyentuh buah dadanya yang verry verry montok. Dengan sedikit gemetar aku memegang buah dadanya lalu meremas-remasnya. “Ah.. ugh.. Mel, oh..” Mishel mendesis merasakan kenikmatan remasan tanganku. Begitupun aku, meletup-letup gairahku ketika Mishel kembali meremas dan memelintir kedua bukit kembarku. “Teruslah Mel, terus ..” Lalu Mishel melepaskan ciumannya dari bibirku. “Agh.. Oh.. Juude..” Aku terpekik ketika ternyata Mishel mengalihkan cumbuannya pada buah dadaku secara bergantian.

Buah dadaku rasanya mau meledak. “Ehg.. No!!” teriakku ketika jemari Mishel menelusuri daerah kewanitaanku yang berbulu lebat. “Come on Girl, enjoy this game. Ini masih pemanasan honey..” Pemanasan dia bilang? Lendir vaginaku sudah mengucur deras dia bilang masih pemanasan.

Rasanya sudah capek, tapi aku tak berani menolak. Aku hanya bisa pasrah menjadi pemuas nafsu sakit Mishel. Walau aku akui kalau game ini melambungkan jiwaku ke awang-awang. Mishel merebahkan diri sambil merenggangkan kedua pahanya. Bukit kemaluannya nampak jelas di pangkal paha. Plontos licin. Lalu Mishel memintaku untuk mencumbui vaginanya.

Mulanya aku jijik, tapi karena Mishel mendorong kepalaku masuk ke selakangannya akupun segera menciumi kewanitaan Mishel. Aroma wangi menyebar di sekitar goa itu. Lama kelamaan aku menciuminya penuh nafsu, bahkan makin lama aku makin berani menjilatinya. Juga mempermainkan klitnya yang mungil dan mengemaskan. “Ahh.. uegh..” teriak Mishel sedikit mengejan.

Lalu beberapa kali goa itu menyemburkan lendir berbau harum. “Mel, hisap Mel.. please..” rengek Mishel. Sroop.. tandas sudah aku hisap lendir asin itu. Suur.. kini ganti vaginaku yang kembali menyemburkan lendir kawin. “Mishel aku keluar..” ujarku kepada Mishel. “Oya?” Mishel segera mendorongku merebah di lantai.

Lalu kepalanya segela menyusup ke sela-sela selakanganku. Gadis bule itu menjilati lendir-lendir yang berserakan di berbagai belantara yang tumbuh di goa milikku. Aku bergelinjangan menahan segala keindahan yang ada. Mishel pandai sekali memainkan lidahnya. Menyusuri dinding-dinding vaginaku yang masih perawan. “Aaah..” kugigit bibirku kuat kuat ketika Mishel menghisap klit-ku, lendir kawinkupun kembali menyembur dan dengan penuh nafsu Mishel menghisapinya kembali. “Mmm.. delicious taste…” Gumamnya.

Mishel segera memasukkan batang dildo yang aku tak tahu dari mana asalnya ke dalam lubang kawinku. “Ahh..!! Mishel sakit..” “Tahan sweety.. nanti juga enak..” Mishel terus saja memaksakan dildo itu masuk ke vaginaku. Walaupun perih sekali akhirnya dildo itu terbenam juga ke dalam vaginaku. Mishel menggoyang-goyangkan batang dildo itu seirama.

Antara perih dan nikmat yang aku rasakan. Mishel semakin keras mengocok-ngocok batang dildo itu. Tiba-tiba tubuhku mengejang, nafasku bagai hilang. Dan sekali lagi lendir vaginaku keluar tapi kali ini disertai dengan darah. Setelah itu tubuhku pun melemas. Air mataku meleleh, aku yakin perawanku telah hilang.

Aku sudah tak pedulikan lagi sekelilingku. Sayup-sayup masih kudengar suara erangan Mishel yang masih memuaskan dirinya sendiri. Aku sudah lelah, lelah lahir batin. Hingga akhirnya yang kutemui hanya ruang gelap. Esoknya aku terbangun diatas rajang besi yang asing bagiku. Disampingku selembar surat tergeletak dan beberapa lembar seratus ribuan.

Ternyata Mishel meninggalkannya sebelum pergi. Dia tulis dalam suratnya permintaan maafnya atas kejadian kemarin sore. Dan dia tulis juga bahwa dia takkan pernah kembali untuk menggangguku lagi. Aku pergi dari rumah kontrakan terkutuk itu seraya bertekad akan memendam petaka itu sendiri.

http://202.95.10.206/


Minggu, 30 Juli 2023

NGENTOT DENGAN CALON ISTRI ORANG

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Sabtu, 29 Juli 2023

MEMUASKAN HASRAT IBU GURUKU YANG CANTIK

 

http://202.95.10.206/

Waktu aku kelas satu SMA ada guru matematika yang cantik dan sangat enak jika memberikan pelajaran.Namanya Sumiati umurnya dua puluh sembilan,kulitnya putih halus dan bodynya padat berisi terlebih lagi dia menikah pada usia dua puluh tujuh tapi sekarang janda karena suaminya meninggal waktu usia perkawinan mereka baru tiga bulan karena kecalakaan lalu lintas.

Hukuman yang diberikan oleh guru cantik karena aku sering mengintip BH nya.Yang aku senang dari Bu Sumi adalah jika mengajar ia sering tak sadar kalau bagian atas bajunya agak terbuka sehingga tali BH pada bagian pundaknya sering terlihat oleh aku yang jika pelajarannya selalu mengambil duduk didepan  dekat meja guru.BH yang dia gunakan selalu warna hitam dan itu selalu menjadi tontonan gratisku setiap pelajarannya

Pagi itu sekitar jam delapan lewat kami sudah dipulangkan karna akan ada rapat guru.Aku agak kesal karna pelajaran kedua matematika artinya aku gak bisa lihat pemandangan indah hari ini,dan untuk menghilangkan suntuk aku pergi main ketempat kawanku.Aku masih tak tahu akan dapat rejeki nomplok.

Sekitar jam sembilan lewat aku pergi pulang,dan pada saat lewat sekolah aku melihat Bu sumi sedang menunggu angkot,akupun mengajaknya

"Mari saya antar Bu" ajakku tanpa berharap dia mau

"tapi rumah ibu agak jauh ko"ia mencoba menolak

"gak pa-pa kok bu,gak enak sama guru PPKN"candaku setelah berpikir sebentar akhirnya ia mau" iya deh tapi ibu pegangan ya soalnya ibu pernah jatuh dari motor"

"Silahkan Bu"setelah itu aku menjalankan motorku dengan kecepatan sedang.Tangan Bu Sumi yang berpegangan pada bahuku menyebabkan reaksi pada penisku,apalagi jika mengerem pada lampu merah aku merasa ada sesuatu yang empuk menekan dari belakang. Sampai dirumahnya agak berjauhan dengan rumah-rumah yang lain aku disuruh masuk dulu.Dan ketika sudah duduk di sofa empuk Bu Sumi bicara "Ibu ganti baju dulu ya ko"

Setelah itu dia masuk ke kamar dan menutup pintu mungkin karna kurang rapat sehingga pintu itu terbuka lagi sedikit.Entah setan mana yang masuk kekepalaku sehingga aku memberanikan diri untuk mengintip ke dalam.Di dalam sana aku bisa melihat bagaimana Bu Sumi sedang membuka satu persatu kancing bajunya dan setelah kancing terakhir ia tidak langsung menanggalkan bajunya,tapi itu sudah cukup membuat napasku memburu karna aku bisa melihat kalau sepasang dadanya yang besar seperti hendak melompat keluar.Karna terlalu asyik pintu itupun terbuka lebar.Aku kaget hanya bisa mematung karna ketakutan.Bahkan penisku langsung mengkerut.

Melihat aku,Bu Sumi tidak terlihat kaget dan tetap membiarkan bajunya terbuka.Setelah itu ia mendekatiku

"Kamu sering ngelihat BH ibukan"Tanyanya didekat telingaku

"I...iya bu" jawabku ketakutan.

"Kalau gitu Ibu kasih kamu hukuman "Lalu ia menarikku dan didudukkan ditepi tempat tidur."sekarang kamu baring tutup mata dan jangan gerak kalo teriak boleh aja" katanya dengan suara nafas yang agak memburu.

Akupun menurut karena merasa bersalah.Lalu ia membuka retsleting celana sekolahku menurunkan CD dan mengelus-elus penisku dengan lembut,setelah penisku tegak lagi dia berjongkok dan menjilatnya.

"auh...uh...uh.."rintihku menahan kenikmatan sementara Bu Sumi sibuk dengan aktivitasnya "ah...mmhh..Bu stop bu" rintihku karna aku merasa seperti mau meledak.Dia tidak menjawab,malah semakin hebat menyedot penisku.Tubuhku semakin menngejang dan tanpa bisa kubendung lagi,muncratlah cairan putih itu dan aku langsung terduduk sambil berpegangan pada tepi ranjang.

Rasanya seperti sedang melayang,ia telan habis spermaku sementara aku masih terduduk kaku,malu takut dan senang bercampur jadi satu.Bu Sumi lalu berdiri dan tersenyum.

"Gimana ...lebih enak dari pada cuman lihatkan..?"sambil kedua tangannya menjambak rambutku. "Iya bu enak sekali"jawabku mulai berani sambil ikut berdiri.

Setelah wajah kami berhadapan ia menciumku dengan lembut,lalu membimbingku duduk ditempat tidur.Kami berpelukan dan Sumi kembali menciumku,lalu melumat bibirku sementara tangannya menanggalkan seluruh pakaianku ,dengan tangkas aku mengimbangi gerakan tangan itu sehingga akhirnya kami sama sama tanpa pakaian.Bedanya aku telanjang bulat sementara Sumi masih memakai BH hitamnya karna memang sengaja tak ku lepas.

Sumi melepaskan ciuman bibirku lalu mengarahkan kepala ku kebawah yaitu payudaranya,aku segera melpas BHnya dan mulai meremas-remas dadanya,sekali-kali aku puntir putingnya sehingga ia melenguh panjang.Puas meraba lalu aku menyapu seluruh dadanya dengan lidahku dan menyedot ujung putingnya sambil digigit-gigit sedikit.Hasilnya hebat sekali Sumi bergoyang sambil meracau dengan kata-kata yang tak jelas.Setelah itu Sumi berdiri sehingga aku berhadapan dengan vaginanya,wangi yang baru pernah kucium itu membuatku bertambah panas sehingga kujilati semua permukaan vaginanya yang sudah banjir itu.

Setelah itu Sumi merebahkan diri di ranjang tangannya mendekap kepalaku pahanya dibuka.Sehingga memudahkan aku menjilat dan memasukkan lidahku kedalam vaginanya dan menggigit-gigit bagian daging yang merah jambu.Sehingga tubuh Sumi semakin mengejang hebat.

"Sshh...aahh...terus ko"pintanya diikuti desah nafasnya.Sekitar 5 menit ku sapu vaginanya aku melepaskan dekapan pada kepalaku dan kembali mengulum bibirnya.ia lalu meraih penisku."Maukkan ya ko udah gak tahan" katanya dengan terengah dan membimbing penisku menerobos goa miliknya yang tak pernah lagi merasakan penis semenjak suaminya meninggal.

Aku meraskaan kenikmatan yang lebiih hebat dibandingkan saat dimasukkan kemulutnya."slep...slep...slep"ku putar-putar didalam sambil mengikuti goyangan pantat Sumi.Sambil kupompa bibir kami terus berperang dan tanganku meraba dan meremas payudaranya dan sekali kali memuntir putingnya."uh...ah..mm..ssh..terus ko...mmh" desahnya sambil meremas pantatku.Penisku serasa semakin menegang dan Vaginanya semakin hebat berdenyut memijit penisku,tak terasa sudah sepuluh menit kami "bergoyang".

"ooh...mmh..ah udah gak kuat...biarin aja disitu ko mmh.."rintih Sumi terpejam.

Akupun semakin memperdalam tusukanku dan mempercepat tempo karena juga merasakan sesuatu yang akan keluar.

"sshh..aarghh"jeritnya sambil mencekram punggungku,"aahh...aahh" desahku pada saat yang bersamaan sambil mulutku menyedot kedua puting susunya kuat-kuat secara bergantian.

Air maniku muncrat bertepatan dengan air hangat yang terasa memandikan penisku didalam vaginanya.Kami menikmati puncak orgasme sampai betul-betul habis,baru aku mencabut penisku setelah sangat lelah dan berbaring di sebelahnya sambil meremas dadanya pelan-pelan.

Kemudian dia menindihku dari atas dan bertanya "gimana hukuman dari aku ku...?"

"Enak Bu hukuman terenak didunia makasih ya"

"Ibu yang terimakasih udah lama ibu bendung hasrat,hari ini dan seterusnya ibu akan tumpahkan kekamu semuanya"sambil menciumku.

Setelah istirahat beberapa waktu kami kembali melanjutkan aktivitas itu tentu saja dengan tehnik dan gaya yang berbeda-beda.Tak terhitung berapa kali aku melakukannya sewaktu SMA yang jelas jika aku pulang kesana pasti kami melakukan lagi dan lagi

TAMAT

http://202.95.10.206/


Jumat, 28 Juli 2023

GARA-GARA TIDUR SEKAMAR HOTEL DENGAN IBU KANDUNGKU

 

http://202.95.10.206/

Jumat siang, sepulang dari kuliah, saya diajak ibu kepesta perkawinan keluarga di luar kota, yang jaraknya kurang lebih 200 km atau 4 jam perjalanan mobil kalau tidak lagi macet melewati Puncak. Pesta keluarga rencananya dilangsungkan sebentar Malam jam 19.00. sampai selesai. dan diperkirakan jam 22.00 akan selesai dan langsung pulang lagi ke rumah di Jakarta.

Sesampai di tempat Pesta.. para sahabat dan keluarga banyak yang mengagumi kecantikan Ibu. Malah ada yang bercanda bahwa pasangan Kami (saya dan Ibu Kandungku) adalah ibarat pasangan suami isteri yang sangat serasi. Pokoknya diantara Keluarga dan sahabat , kami lah yang menjadi fokus pandang . Lebih wow… dibandingkan mereka yang sementara duduk dipelaminan malam itu.

Memang Kecantikan ibu tidak ada duannya, melebihi kecantikan tamu2 sebayanya yang hadir malah masih lebih cantik dan seksi dibandingkan Ibu-Ibu 10 tahun lebih muda dari Ibu, walau pun sebenarnya Ibuku sudah terbilang umur 40 tahun. Ibu selalu menjaga kesehatan dan tidak pernah melupakan senam, Kalau dirumah selalu merawat tubuhnya, agar tetap fit , cantik dan seksi.

Tepat jam 22.00 , kami pamitan untuk pulang, maklum rumah sangatlah jauh dan bila tidak ada halangan mungkin sampainya dirumah sudah tengah malam atau jam 02 Pagi….. tepatnya setengah jam kemudian pk 22.30, kami telah meninggalkan tempat pesta dan saya langsung menancap mobil untuk pulang. dalam perjalanan tiba ibu mengingatkanku.. hati2 .. jangan terlalu kencang .. sayang !!!, jalannya sangat licin”, betul kata Mama, karena hujan yang turun mulai deras, mana lagi mendekati puncak semakin berkabut.

Beberapa saat kemudian, Tiba2 stir mobil kurasakan sangat berat, ” Aduh Mama…, Ban Mobilnya Kempes…”, secara refleks Ibuku menjawabnya ” Cepat pinggirkan mobil kehalaman hotel terdekat … ntar nggak keburu … bisa —bisa kita ngadat di jalan .. mana hujan deras lagi”… iya Mam “jawabku singkat … sambil berbelok memasuki salah satu hotel berbintang yang ada di Kaki Lereng …Puncak.

Sebelum kami keluar dari mobil, Ibuku berkata, .. ” Sayang, kalau Ban Mobilnya Kempes dan gak bisa ditolong lagi…, kita harus menginap di Hotel ini, Besok pagi aja perjalanan kita lanjutkan”, dan memang keadaan yang mengharuskan kami untuk singgah bermalam…di hotel berdua dengan mama

Kami berdua dijemput dan diantar ke Resepsionis… , dan untuk mengurangi kecurigaan ,Ibuku langsung mencatat identitas kami berdua sebagai suami isteri , Ibu mengerling kepadaku.. sambil mengeluarkan Credite Cardnya untuk digesek sebagai jaminan nginap hotel 1 Malam.

Setiba di Kamar, .. mama langsung tersenyum manis dan berkata..” Sayang… jangan macam2 yah!!!, walaupun ditempat pesta tadi malam , mereka bercanda katakan kita seperti pasangan suami isteri dan di resepsionis , mama juga mengatakan kita suami isteri , tetapi kamu tetap anak mama.. nggak boleh macam2 sama mama. yah !! .. spontan saya menjawab ” OK!! Mam.., sayang yang cantik ” .

Entah dari mana datangnya keberanianku untuk merayu Ibuku, walaupun itu saya sampaikan secara bercanda … tetapi kalau dipikir, wah bisa berabe juga .. sekamar di Hotel dengan Ibu Kandung yang cantik dan seksi.. pasti dugaan orang kalau bukan Suami Isteri yang kemalaman pastilah peselingku yang kaya , dan yang jelas pastilah mereka memanfaatkan waktu yang sangat panjang untuk bersetubuh.., atau bersanggamah atau ngentot.. sepuas-puasnya, tidak ada dugaan ketiganya…

Pikir2 praduga orang, tak terasa Yuniorku menegang..makin kencang .. kayaknya setan setan berahi mulai menguasai fikiranku…membuatku hampir salah tingkah…, tiba2 Ibuku berkata ” Mama Mau Mandi dulu yah.., tolong bukakan korset mama”, wowww.. setan penggoda makin kuat, ” iya.. iya.. Mam” sahutku agak bergetar, sambil membuka korset Mama dan entah kenapa, saya mencoba melirik ke buah dadanya dari samping belakang, dalam hatiku berkata,

walaupun mama tidak menggunakan korset tetapi cetakan tubuhnya sangat sempurna, Pinggang yang ramping bak pinggang anak perawan yang diikuti dengan pinggul lebar yang sangat serasi dengan tonjolan buah dada yang masih tegak menantang kedepan, ditambah lagi kulit Mama putih tak bernoda sangat halus dan harum…, Pastilah semua laki-laki ingin menikmati keindahan dan kesempurnaan alam yang ada pada Mama…tanpa kecuali termasuk saya, anak kandungnya….

Sewaktu mama di kamar mandi..terdengar sayup sayup riak air di Bak Mandi yang bersentuhan dengan tubuh montok mama yang telanjang bulat, tak terasa tanganku mulai memegan si yunior yang mulai tidak dapat dikendalikan dan tiba2 terdengar teriakan perlahan Mama ” sayang… kamu juga mandi ya !! airnya Nyaman dan hangat “ jawabku ” ntar Mam ” , ” Iya donk , masa sih mandi bareng ?” lalu senyap…, pikirku.. apa ini sinyal plus dari mama???, atau hanya karena canda Mama ???, tak terasa.. genggaman pada Yuniorku makin kencang, “Sabar yah yunior.. kamu ntar saya masukan di memeknya mama ” gumanku dengan fikiran mulai kurang ajar dan kotor…

Selang beberapa saat , Mama keluar dari kamar mandi, dan tubuh mama hanya dililit ketat oleh selembar handuk sebatas setengah buah dada mama ke bawah sampai sejengkal diatas lutut, Karena suhu kamar sangat sejuk , sambil berlari kecil.. Mama menuju spring bed langsung masuk dalam selimut yang tebal, lalu mama berkata ” Gantian mandinya… mama mau tidur duluan “, dan saya langsung menjawabnya ” gak jadi mandi Mam.., pagi aja sekalian…” jawabku singkat, karena jawaban ini sudah saya persiapkan agar cepat2 bisa tidur alias lebih cepat tidur di samping Mamaku, ” Terserah kamu aja… tapi kalau bau jangan baring disamping Mama ya??”

Saya lewatkan kira-kira 10 menit setelah nafas mama seperti mulai teratur alias tidur… perlahan lahan saya naik ke pembaringan disamping kiri mama, maksud saya untuk ikut juga masuk dibalik selimut, saya tarik dan simak sedikit selimut yang satu-satunya akan kami pakai berdua, tetapi tiba2 mama mengeliat mungkin terasa hembusan dingin akibat selimut yang menutupi tubuhnya tersingkap sedikit.., tampak mama tidur dibawah selimut tanpa mengenakan sehelai kain alias telanjang bulat ,karena kami memang tidak mempersiapkan pakaian tidur , mama tidur miring membelakang disebelah kanan,

perlahan saya masuk dibalik selimut disamping kiri mama yang telanjang , dan selang beberapa saat kemudian, mama membalikan tubuhnya dan wajahnya hampir menyentuh wajahku, kutatap matanya yang tertutup indah, bibir yang tipis merekah menantang, hidung kecil yang mancung.., kuberanikan dan kucolek perlahan hidung mama, tetapi tak ada reaksi, kulanjutkan untuk menarik kebawah bibir mama yang tipis, agar tampak gigi yang putih rapi berjajar, juga tak ada reaksi dari mama,

dan akhirnya dengan berdebar-debar kurapatkan mulutku dan kukecup bibir mama, mulai desak nafas mama sedikit terganggu, mungkin terhalang dengan hidungku akhirnya mama membuka sedikit mulutnya, tanpa kuberi kesempatan menutupnya , kusedot lidahnya, dan rupanya mamaku dalam tidurnya juga membalas ciumanku…, dan selanjutnya kualitas keberanianku kutambah dengan mulai memeluk dan melingkari badan mama dengan lenganku, reaksipun datang dengan makin merapatnya tubuh mama yang mungil dan telanjang ini kedadaku,

paha mama mulai menyerang dan menyentuh yuniorku yang berubah menjadi Yunior yang kenyal dan berdiameter sebesar pergelangan tangan mama, pelukan mama mulai mengencang, mungkin bermaksud menarik obyek yang lebih hangat yang ada pada badanku, keadaan ini membuatku makin kesurupan, tangan kiriku mulai mengerayangi pinggul mama, turun kebawah bagian bokongnya, terus turun dan berputar kedepan lebih kebawah lagi, dan akhirnya sampai kebulu pubis mama yang sangat halus, kutelusuri bibir vagina mama dan akhirnya jari telunjukku mengelitik klitorisnya…,

Mama mulai berekasi , kedua paha mama menjepit , tangan kanannya mencakar punggungku dengan kuku mama yang tajam, mungkin ini adalah refleks akibat sesuatu yang memasuki vaginanya, hanya mama yang tahu, tubuh mama saya dorong agar sedikit terlentang dan mulailah saya menindih setengah tubuh mama terutama buah dada kiri mama dengan tubuhku,

paha kiri mama dengan paha kiriku, dan tangan kananku mulai saya aktifkan dari belakang leher mama untuk mengerayangi buah dada kanan mama, bibir mama dan bibirku membentuk satu ruang dan kedua lidah kami saling menggelitik, nafas mama makin memburu , saya makin kesurupan dan menyerang , akibat makin kerasnya remasan tangan kananku ditetek kanan mama dan jari telunjuk kiriku yang mengelitik klitoris mama yang mulai memanas dan mengeluarkan lendir membasahi vagina mama, akhirnya mama tersentak

” Hey… kamu ngapain Mama…ini gak boleh Ar… !!, “kata Mama kaget dan marah, jawabku sambil gemetar dan bernafsu campur aduk, ” saya tidak bisa tidur mam…, apalagi seranjang dengan mama yang lagi telanjang bulat” ” ohw.. begitu yach … mama terdiam agak lama lalu membalik membelakangiku , sambungnya “tetapi Jangan kasar gitu donk !!” lalu Mama terdiam lagi…namun napasnya masih memburu dan bergetar , inilah kata-kata mama yang kurang saya mengerti , apakah perbuatan saya tadi dibenarkan tetapi nggak boleh kasar atau ??? apa yach…. Saya tidak berani lagi ngomong macam2.. dan jawabku singkat

“Maaf Mama” sambil menatap punggung mama yang masih agak bergetar, entah beberapa lama kami terdiam berdua tiba2 Mama Membalik sambil berkata ..”kalau kamu pingin bercinta dengan mama harus lembut dan perlahan-lahan aja.. kan masih banyak waktu”, sambungnya lagi “Kamu Anak Nakal boleh peluk dan mencium Mama , pokoknya tubuh mama malam ini kuserahkan semuanya kepadamu kecuali yang satu ini, yaitu Yuniormu yang gede ini dilarang keras memasuki vaginanya mama”, sambil mama memegang Yuniorku dan menarik dan menyapu kepermukaan vaginannya.

” tapi justru cuma yang satu ini milik mama yang paling nikmat ” selaku protes, dan mulai berani , “siapa yang bilang? Dasar nakal” , Mama mulai menindih tubuhku dan menciumku, Kubalas ciuman Mama , wow… sangat nikmat dibandingkan waktu saya mencium mama dalam keadaan tertidur, tetapi kali ini dengan sadar sesadarnya, justru mama memulai merangsang, sambil melemparkan selimut kelantai, jadinya kami betul – betul telanjang bulat di udara kamar yang sejuk diatas ranjang .

Kami berciuman dan berpelukan telanjang bulat dengan Mama , sangat lembut dan perlahan-lahan, rupanya mama juga sangat menikmatinya, Napas Kami mulai memburu , terkadang Mama mengeram dan menggeliat apabila kusentuh dan kupelintir halus putting teteknya .. Auhh!!, jangan disitu Ar..!!, Mama nggak tahan… sayannngggg, keluh Mama panjang…, “tetapi enak kan Mam!!” Aiii!!!…Mama makin kesurupan..dan berupaya meraup Yuniorku..yang makin kaku dan membesar Maksimal…

Sewaktu Mama menggenggam Yuniorku ,Tubuh Mama kudorong menjadi terlentang dan dan kutindih dengan badanku ..Mulut Kami makin bersatu , kupeluk erat tubuh Mama yang mungil , dan Yuniorku kuarahkan ke Vagina Mama, tetapi Mama tetap menggenggam yuniorku, hanya menggosok-gosokan kepala yuniorku ke Mulut Vaginanya yang juga mulai berlendir. Terkadang Kepalanya sudah masuk setengah tetapi Mama , mengeluarkan nya lagi… Karena saya tidak tahan lagi perlakuan Mama seperti ini…

Kutarik Tangan Mama yang menggenggam yuniorku agar terlepas..rupanya usahaku ini cukup berhasil dan dengan cepat kuselipkan kedalam Vagina Mama, Terasa Vaginanya sangat licin, menggesek dan berlendir serta berdenyut menjepit…Aowww…!!! Teriak Mama, Kugocok Vagina Mama dan mama mengimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang tak karuan… tetapi baru 2-3 kali gocokan, tiba2 Mama dengan kekuatan penuh… menaikan bokongnya tinggi-tinggi dan menggessernya jauh kesamping akhirnya yuniorku terlepas dari vaginannya ..clukppp …”Aiii!!!…kenapa dikeluarin Mam…”, “Nggak… boleh sayang..”.

Tiba tiba Mama mulai bangun kemudian membawa selangkangnya ke wajahku persis mulut vaginanya berhadapan dengan mulutku , mama mulai menunduk dan meraih Yuniorku dan memasukan ke mulutnya dan melumutnya , terkadang Yuniorku digigitnya perlahan2 sambil bergantian dengan bibir yang lembut dan hangat, yang paling mengasikan kalau kepala Yuniorku digelitik dengan lidah mama, begitu juga klitoris mama , saya gelitik dengan ujung lidahku,

terkadang mama hilang kontrol , mendengus menambah gocokan dan lilitan lidahnya di kepala Yuniorku, terkadang sangkin bernafsunya juga mama , tangannya ikut pula meramas biji pelirku… dan semuanya berlangsung saling kerja sama membantu masing masing mencapai puncak birahi yang membuat lupa segala-galanya bahwa berbuatan bersanggamah dengan ibu kandung yang orang katakan sangat tabu, tetapi justru sangat mengasikkankan dan jauh lebih nikmat dengan memek manapun….di dunia ini.

Mama makin gila mengocok Yuniorku, dan akhirnya , saya tak tahan lagi…cepat donk mama… masukkin kedalam memek mama.., aowww…cret…. cret.. sabar sayang…kata mama kesurupan mempermainkan air maniku sambil menggosokkannya di-kedua buah dadanya…

Mama juga tidak tahan sayang….,Tidak berapa lama kemudian mama berganti posisi, duduk persis diatas selangkangku persis posisi Yuniorku berhadapan langsung dengan vagina mama, mama menuntunnya dengan sangat gampang memasuki liang sanggamanya dan menjepitnya…wow…wow…. suatu kenikmatan yang sangat sulit dilukiskan dengan kata2, tidak ada lagi kenikmatan yang melebihi kenikmatan sewaktu Yuniorku dijepit dan dikocok oleh vagina mama, pinggul mama naik turun menyebabkan Yuniorku masuk makin kedalam dasar vagina mama,…, saya tidak ingin kenikmatan ini berlangsung cepat,

saya turun dari pembaringan, menggendong mama sambil masih melekatkan Yuniorku kedalam vagina mama, kugoyang2 tubuh mama yang mungil, mama makin kesurupan…dan juga merasakan kenikmatan yang tiada tarnya…mata mama mulai terpejam… sambil berdengus ach–ach… mama tidak tahan lagi, minta diturunkan untuk mengakhiri permainan ini…” sayang… turunkan mama..tancapkan Yuniormu sayang lebih dalam..”, kubaringkan tubuh mama,

kuperberat tekanan Yuniorku masuk ke vagina mama, mama menjepit makin kencang..vagina mama makin berdenyut2… dan akhirnya pelukan kami berdua makin kencang, mama seakan akan menggantung ditubuhku lekat dan sangat erat …cret–cret… dan rintihan kenikmatan mama bercampur aduk dangan geramanku… semuanya berakhir membawa kami berdua ke langit ketujuh…

Setelah ledakan kenikmatan birahi bersanggamah dengan mama yang menghamburkan air mani kami berdua tercecer kemana-mana membuat kami berpelukan lemas dan penuh kebahagian… dan akhirnya jam didinding hotel telah menunjukan pukul 03 pagi. yang akhirnya kami berdua tertidur kelelahan dalam keadaan telanjang bulat berpelukan bagai bayi yang baru lahir…

Keesokan harinya Mama dan Yuniorku keduluan terjaga… , Mama sambil memelukku ,menjepit hidungku sehingga saya sulit bernafas dan akhirnya saya juga terbangun…, Selamat Pagi Anak Nakal…sambut Mama sambil tersenyum manis…, tidak kusiasiakan Kesempatan ini , kutarik tubuh Mama persis menindih tubuhku, Kuraih wajah Mama dan kulemut bibirnya yang tipis…, Mama pun bereaksi menyambut ..malah dalam posisi tubuhnya menindih tubuhku… berusaha memasukan Yuniorku ke Vaginanya…

Nampaknya Napsu Birahi Mama makin menjadi jadi setelah bersanggama , tidur istirahat semalam .. kusambut kebinalan Mama dan tiba –tiba Mama menghentikan gerakannya sambil berkata.. Ar, Kamu belajar dari mana kurang ajar setubuhi Mama . sebelum saya menjawab , Mama mengencangkan otot Vaginanya..membuat yuniorku makin kelelap..“Kan Mama yang ajarin…” jawabku singkat sambil membalikan tubuh Mama menjadi tertelungkup.., kuangkat pinggul Mama sedikit meninggi dan kuarahkan yuniorku ke Vagina Mama dari belakang.. Kembali terdengar geraman Mama.. “Jangan gini Ar..oww!!, tetapi goyangan Mama justru mendukung dan menyambut ..

Kugocok Vagina Mama dari belakang…agar tidak terlepas kedua tanganku menggenggam pinggulnya..Mama makin menggelapar.., dan kocokanku makin kencang …, tubuh Mama terangkat menyebabkan buah dadanya bergelantungan bergoyang seirama tumbukan Yuniorku ke Vaginanya, tiba-tiba mama meraih kedua tanganku dan membawa ke gundukan buah dadanya…dan Mama mengeram histeris tetapi suaranya teredam karena Wajah mama dibenamkan dikasur..

Dalam beberapa saat kemudian , kami berdua mengambil posisi duduk berhadapan..tepanya Mama duduk diatas selangkanganku..dengan Vaginanya masih tetap menjepit yuniorku…, Mama menaik-turunkan bokongnya sambil mendengus dan saya menjilat leher Mama sambil meremas kedua buah dadanya…. Dan akhirnya kami mengalami orgasme dalam posisi duduk ..

Kami duduk terdiam , berpelukan , saling menatap , mama tersenyum manis… , sambil kukecup bibir mama , kubaringkan tubuh Mama perlahan-lahan… dengan tidak melepas yuniorku didalam vagina Mama dan pelukanku… “ Mama..!!, ada satu permintaan Anakmu yang Nakal ini”, “apa sayang !!” sela mama, “ Aku sayang Mama dan aku sangat mencintai Mama, …Maukah Mama menjadi isteriku selama-lamanya??” Gila Kamu Ar.. Mana Ada Anak memperisteri Ibu Kandungnya” jawab Mama sambil tersenyum “, “tetapi kamu boleh setubuhi Mama kapan kamu mau, asalkan Ayahmu tidak tau” sambungnya..

Selama hampir sejam, kami berdua masih berbaring dan bercinta dengan keadaan telanjang bulat, saya berbaring terlentang sambil membelai rambut Mama yang acak2akan, Mama berbaring tertelungkup dengan kepala bersandar didadaku, wajahnya menengadah keatas sangat dekat dengan wajahku, sehingga nafas kami berdua saling menyatu, tangan kiriku membelai tubuh Mama yang mungil, sampai kepinggang , terkadang kuelus buluh pubis Mama yang halus dan pahanya yang sangat Mulus,

Mamapun tidak henti2nya mengelus yuniorku, seakan akan tidak rela apabila benda yang bulat panjang ini yang telah membuatnya menjadi setan histeris akan mengkerut. Cerita kami kami berdua dipenuhi dengan kata-kata cinta birahi dan model atau gaya bersetubuh, dan akhirnya Mama meminta ”Gendong Mama ke Kamar Mandi Sayang”

Dikamar Mandi , tubuh kami berdua saling melekat terus …, Mama tidak pernah melepaskan ciumannya, sewaktu Mandipun kami bersetubuh berdiri, suatu kenikmatan tersendiri yang mama belum pernah merasakannya yaitu Badan kami lumuri sabun cair sehingga sangat licin,

Mama mencapai orgasme sewaktu saya menggendong dan menyetubuhinya sambil berdiri..tawa cekikan dan teriakan kenikmatan serta kebahagian birahi mama mengaung dikamar mandi. Dibak Mandi yang sempitpun Kami Mandi berdua melanjutkan babak berikut..dan akhirnya Mama pun orgasme kedua kalinya di Bak Mandi. Didalam air yang dipenuhi busa sabun dan birahi.

Sangking Gilanya Kami berdua, Kami keluar dari kamar mandi masih dalam keadaan telanjang bulat dan berpelukan, berciuman, kemudian aku duduk disopa, mama aku dudukan diatas selangkangku…, Yuniorku yang tak kunjung mengalah tetap berkubang di Vagina Mama.. sampai akhirnya Jam 11 lewat 30 menit..kami bersiap-siap check out dari hotel.

Sewaktu kami hendak mengambil kunci Mobil diresepsionis, Kami disapa “Selamat Siang , terima kasih atas kunjungannya dan semoga Bapak dan Ibu menikmati Kebahagian di Hotel Kami”, Mama hanya tersenyum dan berjalan menggantung di Bahuku menuju ke Mobil Kami yang telah disiapkan.

TAMAT

http://202.95.10.206/


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,