Tampilkan postingan dengan label POWER OF LOVE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label POWER OF LOVE. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 Maret 2020

Tubuh Tante Teti Yang Indah Dan Mulus



Mbak Teti kurang lebih baru 2 minggu bekerja sebagai atasanku sebagai Accounting Manager. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat. Aku sendiri sudah termasuk staf senior. Tapi mungkin karena latar belakang pendidikanku tidak cukup mendukung, management memutuskan merekrutnya. Ia berasal dari sebuah perusahaan konsultan keuangan.Usianya kutaksir sekitar 25 hingga 30 tahun. Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil “Bu”, walau usiaku sendiri 10 tahun di atasnya. Tapi atas permintaanya sendiri, seminggu yang lalu, ia mengatakan lebih suka bila di panggil “Mbak”. Sejak saat itu mulai terbina suasana dan hubungan kerja yang hangat, tidak terlalu formal. Terutama karena sikapnya yang ramah. Ia sering langsung menyebut namaku, sesekali bila sedang bersama rekan kerja lainnya, ia menyebut “Pak”.Dan tanpa kusadari pula, diam-diam aku merasa betah dan nyaman bila memandang wajahnya yang cantik dan lembut menawan. Ia memang menawan karena sepasang bola matanya sewaktu-waktu dapat binar-binar, atau menatap dengan tajam. Tapi di balik itu semua, ternyata ia suka mendikte. Mungkin karena telah menduduki jabatan yang cukup tinggi dalam usia yang relatif muda, kepercayaan dirinya pun cukup tinggi untuk menyuruh seseorang melaksanakan apa yang diinginkannya.Mbak Teti selalu berpakaian formal. Ia selalu mengenakan blus dan rok hitam yang agak menggantung sedikit di atas lutut. Bila sedang berada di ruang kerjanya, diam-diam aku pun sering memandang lekukan pinggulnya ketika ia bangkit mengambil file dari rak folder di belakangnya.

Walau bagian bawah roknya lebar, tetapi aku dapat melihat pinggul yang samar-samar tercetak dari baliknya. Sangat menarik, tidak besar tetapi jelas bentuknya membongkah, memaksa mata lelaki menerawang untuk menerka-nerka keindahannya.Di dalam ruang kerjanya yang besar, persis di samping meja kerjanya, terdapat seperangkat sofa yang sering dipergunakannya menerima tamu-tamu perusahaan. Sebagai Accounting Manager, tentu selalu ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yang lebih nyaman dilakukan di ruang kerjanya daripada di ruang rapat.Aku merasa beruntung bila dipanggil Mbak Teti untuk membahas cash flow keuangan di kursi sofa itu. Aku selalu duduk persis di depannya. Dan bila kami terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius, ia tidak menyadari roknya yang agak tersingkap. Di situlah keberuntunganku. Aku dapat melirik sebagian kulit paha yang berwarna gading. Kadang-kadang lututnya agak sedikit terbuka sehingga aku berusaha untuk mengintip ujung pahanya. Tapi mataku selalu terbentur dalam kegelapan. Andai saja roknya tersingkap lebih tinggi dan kedua lututnya lebih terbuka, tentu akan dapat kupastikan apakah bulu-bulu halus yang tumbuh di lengannya juga tumbuh di sepanjang paha hingga ke pangkalnya. Bila kedua lututnya rapat kembali, lirikanku berpindah ke betisnya. Agen BandarQ Betis yang indah dan bersih. Terawat. Ketika aku terlena menatap kakinya, tiba-tiba aku dikejutkan oleh pertanyaan Mbak Teti..“Peter, aku merasa bahwa kau sering melirik ke arah betisku. Apakah dugaanku salah?” Aku terdiam sejenak sambil tersenyum untuk menyembunyikan jantungku yang tiba-tiba berdebar.



“Peter, salahkah dugaanku?”“Hmm.., ya, benar Mbak,” jawabku mengaku, jujur. Mbak Teti tersenyum sambil menatap mataku.“Mengapa?”Aku membisu. Terasa sangat berat menjawab pertanyaan sederhana itu. Tapi ketika menengadah menatap wajahnya, kulihat bola matanya berbinar-binar menunggu jawabanku.“Saya suka kaki Mbak. Suka betis Mbak. Indah. Dan..,” setelah menarik nafas panjang, kukatakan alasan sebenarnya.“Saya juga sering menduga-duga, apakah kaki Mbak juga ditumbuhi bulu-bulu.”“Persis seperti yang kuduga, kau pasti berkata jujur, apa adanya,” kata Mbak Teti sambil sedikit mendorong kursi rodanya.“Agar kau tidak penasaran menduga-duga, bagaimana kalau kuberi kesempatan memeriksanya sendiri?”“Sebuah kehormatan besar untukku,” jawabku sambil membungkukan kepala, sengaja sedikit bercanda untuk mencairkan pembicaraan yang kaku itu.“Kompensasinya apa?”“Sebagai rasa hormat dan tanda terima kasih, akan kuberikan sebuah ciuman.”“Bagus, aku suka. Bagian mana yang akan kau cium?”“Betis yang indah itu!”“Hanya sebuah ciuman?”“Seribu kali pun aku bersedia.”Mbak Teti tersenyum manis. Ia berusaha manahan tawanya.“Dan aku yang menentukan di bagian mana saja yang harus kau cium, OK?”“Deal, my lady!”“I like it!” kata Mbak Teti sambil bangkit dari sofa.Ia melangkah ke mejanya lalu menarik kursinya hingga ke luar dari kolong mejanya yang besar. Setelah menghempaskan pinggulnya di atas kursi kursi kerjanya yang besar dan empuk itu, Mbak Teti tersenyum. Matanya berbinar-binar seolah menaburkan sejuta pesona birahi. Pesona yang membutuhkan sanjungan dan pujaan.“Periksalah, Peter. Berlutut di depanku!” Aku membisu. Terpana mendengar perintahnya.“Kau tidak ingin memeriksanya, Peter?” tanya Mbak Teti sambil sedikit merenggangkan kedua lututnya.Sejenak, aku berusaha meredakan debar-debar jantungku. Aku belum pernah diperintah seperti itu. Apalagi diperintah untuk berlutut oleh seorang wanita. Bibir Mbak Teti masih tetap tersenyum ketika ia lebih merenggangkan kedua lututnya.“Peter, kau tahu warna apa yang tersembunyi di pangkal pahaku?” Aku menggeleng lemah, seolah ada kekuatan yang tiba-tiba merampas sendi-sendi di sekujur tubuhku.Tatapanku terpaku ke dalam keremangan di antara celah lutut Mbak Teti yang meregang. Akhirnya aku bangkit menghampirinya, dan berlutut di depannya. Sebelah lututku menyentuh karpet. Wajahku menengadah. Mbak Teti masih tersenyum. Telapak tangannya mengusap pipiku beberapa kali, lalu berpindah ke rambutku, dan sedikit menekan kepalaku agar menunduk ke arah kakinya.“Ingin tahu warnanya?” Aku mengangguk tak berdaya.“Kunci dulu pintu itu,” katanya sambil menunjuk pintu ruang kerjanya. Dan dengan patuh aku melaksanakan perintahnya, kemudian berlutut kembali di depannya.Mbak Teti menopangkan kaki kanannya di atas kaki kirinya. Gerakannya lambat seperti bermalas-malasan. Pada saat itulah aku mendapat kesempatan memandang hingga ke pangkal pahanya. Dan kali ini tatapanku terbentur pada secarik kain tipis berwarna putih. Pasti ia memakai G-String, kataku dalam hati. Sebelum paha kanannya benar-benar tertopang di atas paha kirinya, aku masih sempat melihat bulu-bulu ikal yang menyembul dari sisi-sisi celana dalamnya. Segitiga tipis yang hanya selebar kira-kira dua jari itu terlalu kecil untuk menyembunyikan semua bulu yang mengitari pangkal pahanya. Bahkan sempat kulirik bayangan lipatan bibir di balik segitiga tipis itu.“Suka?” Aku mengangguk sambil mengangkat kaki kiri Mbak Teti ke atas lututku.Ujung hak sepatunya terasa agak menusuk. Kulepaskan klip tali sepatunya. Lalu aku menengadah. Sambil melepaskan sepatu itu. Mbak Teti mengangguk. Tak ada komentar penolakan. Aku menunduk kembali. Mengelus-elus pergelangan kakinya. Kakinya mulus tanpa cacat. Agen DominoQQ

Ternyata betisnya yang berwarna gading itu mulus tanpa bulu halus. Tapi di bagian atas lutut kulihat sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus yang agak kehitaman. Sangat kontras dengan warna kulitnya. Aku terpana. Mungkinkah mulai dari atas lutut hingga.., hingga.. Aah, aku menghembuskan nafas. Rongga dadaku mulai terasa sesak. Wajahku sangat dekat dengan lututnya. Hembusan nafasku ternyata membuat bulu-bulu itu meremang.“Indah sekali,” kataku sambil mengelus-elus betisnya. Kenyal.“Suka, Peter?” Aku mengangguk.“Tunjukkan bahwa kau suka. Tunjukkan bahwa betisku indah!”Aku mengangkat kaki Mbak Teti dari lututku. Sambil tetap mengelus betisnya, kuluruskan kaki yang menekuk itu. Aku sedikit membungkuk agar dapat mengecup pergelangan kakinya. Pada kecupan yang kedua, aku menjulurkan lidah agar dapat mengecup sambil menjilat, mencicipi kaki indah itu. Akibat kecupanku, Mbak Teti menurunkan paha kanan dari paha kirinya. Dan tak sengaja, kembali mataku terpesona melihat bagian dalam kanannya. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bagian bawah roknya lalu menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Ketika melepaskan gigitanku, kudengar tawa tertahan, lalu ujung jari-jari tangan Mbak Teti mengangkat daguku. Aku menengadah.“Kurang jelas, Peter?” Aku mengangguk.Mbak Teti tersenyum nakal sambil mengusap-usap rambutku. Lalu telapak tangannya menekan bagian belakang kepalaku sehingga aku menunduk kembali. Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Tak pernah aku melihat paha semulus dan seindah itu. Bagian atas pahanya ditumbuhi bulu-bulu halus kehitaman. Bagian dalamnya juga ditumbuhi tetapi tidak selebat bagian atasnya, dan warna kehitaman itu agak memudar. Sangat kontras dengan pahanya yang berwarna gading.Aku merinding. Karena ingin melihat paha itu lebih utuh, kuangkat kaki kanannya lebih tinggi lagi sambil mengecup bagian dalam lututnya. Dan paha itu semakin jelas. Menawan. Di paha bagian belakang mulus tanpa bulu. Karena gemas, kukecup berulang kali. Kecupan-kecupanku semakin lama semakin tinggi. Dan ketika hanya berjarak kira-kira selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah menjadi ciuman yang panas dan basah.Sekarang hidungku sangat dekat dengan segitiga yang menutupi pangkal pahanya. Karena sangat dekat, walau tersembunyi, dengan jelas dapat kulihat bayangan bibir kewanitaannya. Ada segaris kebasahan terselip membayang di bagian tengah segitiga itu.



Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip dari kiri kanan G-stringnya. Sambil menatap pesona di depan mataku, aku menarik nafas dalam-dalam. Tercium aroma segar yang membuatku menjadi semakin tak berdaya. Aroma yang memaksaku terperangkap di antara kedua belah paha Mbak Teti. Ingin kusergap aroma itu dan menjilat kemulusannya.Mbak Teti menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi. Menarik nafas berulang kali. Sambil mengusap-usap rambutku, diangkatnya kaki kanannya sehingga roknya semakin tersingkap hingga tertahan di atas pangkal paha.“Suka Peter?”“Hmm.. Hmm..!” jawabku bergumam sambil memindahkan ciuman ke betis dan lutut kirinya.Lalu kuraih pergelangan kaki kanannya, dan meletakkan telapaknya di pundakku. Kucium lipatan di belakang lututnya. Mbak Teti menggelinjang sambil menarik rambutku dengan manja. Lalu ketika ciuman-ciumanku merambat ke paha bagian dalam dan semakin lama semakin mendekati pangkal pahanya, terasa tarikan di rambutku semakin keras. Dan ketika bibirku mulai mengulum rambut-rambut ikal yang menyembul dari balik G-stringnya, tiba-tiba Mbak Teti mendorong kepalaku.Aku tertegun. Menengadah. Kami saling menatap. Tak lama kemudian, sambil tersenyum menggoda, Mbak Teti menarik telapak kakinya dari pundakku. Ia lalu menekuk dan meletakkan telapak kaki kanannya di permukaan kursi. Pose yang sangat memabukkan. Sebelah kaki menekuk dan terbuka lebar di atas kursi, dan yang sebelah lagi menjuntai ke karpet.“Suka Peter?”“Hmm.. Hmm..!”“Jawab!”“Suka sekali!”Pemandangan itu tak lama. Tiba-tiba saja Mbak Teti merapatkan kedua pahanya sambil menarik rambutku.“Nanti ada yang melihat bayangan kita dari balik kaca. Masuk ke dalam, Peter,” katanya sambil menunjuk kolong mejanya.Aku terkesima. Mbak Teti merenggut bagian belakang kepalaku, dan menariknya perlahan. Aku tak berdaya. Tarikan perlahan itu tak mampu kutolak. Lalu Mbak Teti tiba-tiba membuka ke dua pahanya dan mendaratkan mulut dan hidungku di pangkal paha itu. Kebasahan yang terselip di antara kedua bibir kewanitaan terlihat semakin jelas. Semakin basah. Dan di situlah hidungku mendarat. Aku menarik nafas untuk menghirup aroma yang sangat menyegarkan. Aroma yang sedikit seperti daun pandan tetapi mampu membius saraf-saraf di rongga kepala.“Suka Peter?”“Hmm.. Hmm..!”“Sekarang masuk ke dalam!” ulangnya sambil menunjuk kolong mejanya.Aku merangkak ke kolong mejanya. Aku sudah tak dapat berpikir waras. Tak peduli dengan segala kegilaan yang sedang terjadi. Tak peduli dengan etika, dengan norma-norma bercinta, dengan sakral dalam percintaan. Aku hanya peduli dengan kedua belah paha mulus yang akan menjepit leherku, jari-jari tangan lentik yang akan menjambak rambutku, telapak tangan yang akan menekan bagian belakang kepalaku, aroma semerbak yang akan menerobos hidung dan memenuhi rongga dadaku, kelembutan dan kehangatan dua buah bibir kewanitaan yang menjepit lidahku, dan tetes-tetes birahi dari bibir kewanitaan yang harus kujilat berulang kali agar akhirnya dihadiahi segumpal lendir orgasme yang sudah sangat ingin kucucipi.Di kolong meja, Mbak Teti membuka kedua belah pahanya lebar-lebar. Aku mengulurkan tangan untuk meraba celah basah di antara pahanya. Tapi ia menepis tanganku.“Hanya lidah, Peter! OK?”Aku mengangguk. Dan dengan cepat membenamkan wajahku di G-string yang menutupi pangkal pahanya. Menggosok-gosokkan hidungku sambil menghirup aroma pandan itu sedalam-dalamnya. Mbak Teti terkejut sejenak, lalu ia tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku. Agen Poker

“Rupanya kau sudah tidak sabar ya, Peter?” katanya sambil melingkarkan pahanya di leherku.“Hm..!”“Haus?”“Hm!”“Jawab, Peter!” katanya sambil menyelipkan tangannya untuk mengangkat daguku. Aku menengadah.“Haus!” jawabku singkat.Tangan Mbak Teti bergerak melepaskan tali G-string yang terikat di kiri dan kanan pinggulnya. Aku terpana menatap keindahan dua buah bibir berwarna merah yang basah mengkilap. Sepasang bibir yang di bagian atasnya dihiasi tonjolan daging pembungkus clit yang berwarna pink. Aku termangu menatap keindahan yang terpampang persis di depan mataku.“Jangan diam saja. Peter!” kata Mbak Teti sambil menekan bagian belakang kepalaku.“Hirup aromanya!” sambungnya sambil menekan kepalaku sehingga hidungku terselip di antara bibir kewanitaannya.Pahanya menjepit leherku sehingga aku tak dapat bergerak. Bibirku terjepit dan tertekan di antara dubur dan bagian bawah vaginanya. Karena harus bernafas, aku tak mempunyai pilihan kecuali menghirup udara dari celah bibir kewanitaannya. Hanya sedikit udara yang dapat kuhirup, sesak tetapi menyenangkan. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalam lagi. Mbak Teti terpekik. Pinggulnya diangkat dan digosok-gosokkannya dengan liar hingga hidungku basah berlumuran tetes-tetes birahi yang mulai mengalir dari sumbernya. Aku mendengus. Mbak Teti menggelinjang dan kembali mengangkat pinggulnya. Kuhirup aroma kewanitaannya dalam-dalam, seolah vaginanya adalah nafas kehidupannku.“Fantastis!” kata Mbak Teti sambil mendorong kepalaku dengan lembut. Aku menengadah. Ia tersenyum menatap hidungku yang telah licin dan basah.“Enak ‘kan?” sambungnya sambil membelai ujung hidungku.“Segar!” Mbak Teti tertawa kecil.“Kau pandai memanjakanku, Peter. Sekarang, “Kecup,Jilat dan hisap dengan rakus. Tunjukkan bahwa kau memujanya.



Tunjukkan rasa hausmu! Jangan ada setetes pun yang tersisa! Tunjukkan dengan rakus seolah ini adalah kesempatan pertama dan yang terakhir bagimu!”Aku terpengaruh dengan kata-katanya. Aku tak peduli walaupun ada nada perintah di setiap kalimat yang diucapkannya. Aku memang merasa sangat lapar dan haus untuk mereguk kelembutan dan kehangatan vaginanya. Kerongkonganku terasa panas dan kering. Aku merasa benar-benar haus dan ingin segera mendapatkan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku. Lalu bibir kewanitaannya kukulum dan kuhisap agar semua kebasahan yang melekat di situ mengalir ke kerongkonganku. Kedua bibir kewanitaannya kuhisap-hisap bergantian.Kepala Mbak Teti terkulai di sandaran kursinya. Kaki kanannya melingkar menjepit leherku. Telapak kaki kirinya menginjak bahuku. Pinggulnya terangkat dan terhempas di kursi berulang kali. Sesekali pinggul itu berputar mengejar lidahku yang bergerak liar di dinding kewanitaannya. Ia merintih setiap kali lidahku menjilat clitnya. Nafasnya mengebu. Kadang-kadang ia memekik sambil menjambak rambutku.“Ooh, ooh, Peter! Peter!” Dan ketika clitnya kujepit di antara bibirku, lalu kuhisap dan permainkan dengan ujung lidahku, Mbak Teti merintih menyebut-nyebut namaku..“Peter, nikmat sekali sayang.. Peter! Ooh.. Peter!”Ia menjadi liar. Telapak kakinya menghentak-hentak di bahu dan kepalaku. Paha kanannya sudah tidak melilit leherku. Kaki itu sekarang diangkat dan tertekuk di kursinya. Mengangkang. Telapaknya menginjak kursi. Sebagai gantinya, kedua tangan Mbak Teti menjambak rambutku. Menekan dan menggerak-gerakkan kepalaku sekehendak hatinya.“Peter, julurkan lidahmuu! Hisap! Hisaap!”Aku menjulurkan lidah sedalam-dalamnya. Membenamkan wajahku di vaginanya. Dan mulai kurasakan kedutan-kedutan di bibir vaginanya, kedutan yang menghisap lidahku, mengundang agar masuk lebih dalam. Beberapa detik kemudian, lendir mulai terasa di ujung lidahku. Kuhisap seluruh vaginanya. Aku tak ingin ada setetes pun yang terbuang. Inilah hadiah yang kutunggu-tunggu. Hadiah yang dapat menyejukkan kerongkonganku yang kering. Kedua bibirku kubenamkan sedalam-dalamnya agar dapat langsung menghisap dari bibir vaginanya yang mungil.“Peter! Hisap Peter!”Aku tak tahu apakah rintihan Mbak Teti dapat terdengar dari luar ruang kerjanya. Seandainya rintihan itu terdengar pun, aku tak peduli. Aku hanya peduli dengan lendir yang dapat kuhisap dan kutelan. Lendir yang hanya segumpal kecil, hangat, kecut, yang mengalir membasahi kerongkonganku. Lendir yang langsung ditumpahkan dari vagina Mbak Teti, dari pinggul yang terangkat agar lidahku terhunjam dalam.“Oh, fantastis,” gumam Mbak Teti sambil menghenyakkan kembali pinggulnya ke atas kursinya.Ia menunduk dan mengusap-usap kedua belah pipiku. Tak lama kemudian, jari tangannya menengadahkan daguku. Sejenak aku berhenti menjilat-jilat sisa-sisa cairan di permukaan Agen Sakong kewanitaannya.“Aku puas sekali, Peter,” katanya. Kami saling menatap. Matanya berbinar-binar. Sayu. Ada kelembutan yang memancar dari bola matanya yang menatap sendu.“Peter.”“Hm..”“Tatap mataku, Peter.” Aku menatap bola matanya.“Jilat cairan yang tersisa sampai bersih”“Hm..” jawabku sambil mulai menjilati vaginanya.“Jangan menunduk, Peter. Jilat sambil menatap mataku. Aku ingin melihat erotisme di bola matamu ketika menjilat-jilat vaginaku.”Aku menengadah untuk menatap matanya. Sambil melingkarkan kedua lenganku di pinggulnya, aku mulai menjilat dan menghisap kembali cairan lendir yang tersisa di lipatan-lipatan bibir kewanitaannya.“Kau memujaku, Peter?”“Ya, aku memuja betismu, pahamu, dan di atas segalanya, yang ini.., muuah!” jawabku sambil mencium kewanitaannya dengan mesra sepenuh hati.Mbak Teti tersenyum manja sambil mengusap-usap rambutku.

Sabtu, 14 Maret 2020

Bercinta Dengan Mama Tiriku



Kenalkan namaku Robert dan merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, kakakku seorang cewek yang masih kuliah. Sedangkan aku masih duduk di bangku SMU karena saat ini kedua orang tuaku sudah bercerai meskipun baru tiga bulan mereka bercerai, tapi pisah rumahnya sudah setahun yang lalu. Papaku tinggal dengan istri mudanya yang merupakan selingkuhannya ketika dia masih menjadi suami mamaku.Sebagai siswa SMU akupun biasa membaca hal-hal yang berbau pornografi seperti halnya cerita dewasa tante. Bahkan aku sering membayangkannya melakukan adegan seperti dalam cerita sex di lensa69, sebagai anak cowok aku dekat dengan kedua orang tuaku baik dengan mama maupun dengan papa. Karena itu ketika mereka berpisah aku tidak memilih salah satu dari mereka untuk tempat tidurku.Terkadang aku tidur ditempat mama yang tinggal dengan kakak perempuanku kak Neni, terkadang aku juga menginap di rumah papa yang tinggal dengan istri mudanya. Dan aku biasa memanggilnya mama April, dia seoarng wanita yang masih muda paling tidak usianya satu tingkat di atas kakakku. Wajahnya begitu imut dengan matanya yang lebar namun memukau di tambah senyumnya yang manis. Agen DominoQQ

Dari yang aku kenal mama April merupakan gadis kampung yang merantau ke kota ini, dan diapun masuk ke perusahaan papa. Hingga akhirnya terlibat hubungan sampai papa rela meninggalkan mama demi wanita ini, sebenarnya mama April begitu baik padaku bahkan dia tidak canggung mengobrol denganku meskipun dia lebih pantas menjadi kakakku daripada harus menjadi mamaku.Karena dia juga aku menjadi betah tinggal di rumah papa, karena selain papa memberikan apa yang aku minta. Akupun senang melihat mama April yang kesehariannya selalu berpenampilan seksi, sehingga aku membayangkan dia mirip seperti pemain dalam adegan cerita dewasa. Mama April terkadang hanya memakai pakaian yang begitu tipis sehingga memperlihatkan lekuk tubuh seksinya.Seperti hari ini dia terlihat begitu cantik dengan pakaian terusan mininya, yang memperlihatkan paha mulusnya. Membuatku aku menjadi penasaran pada pangkal pahanya yang lumayan kelihatan karena baju yang dia pakai begitu tipis “Baru bangun Bert…makan dulu gih..meskipun bukan sarapan lagi karena sudah jam sepuluh lho…” Aku hanya tersenyum sambil nyelonong masuk ke ruang makan.Setelah makan aku duduk di ruang tengah sambil menonton TV “Nanti malam tidur disini ya.. soalnya papa kamu mau pergi ke acara temannya dan mama nggak mau ikut” Aku pura-pura tidak mendengarkan kata mama April, mungkin dia kesal padaku karena aku lihat dia pergi ke kamarnya. Dan aku tetap menonton di ruang tengah hingga beberapa jam kemudian aku mendengar suara aneh.



Ketika aku mencari sumber suara itu ternyata berasal dari kamar mama April, akupun mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka. Saat itu juga aku melihat mama April seperti pemain dalam cerita sex yang sedang sange, dia mengelus-elus bagian alat vitalnya sendiri dengan tangannya sedangkan matanya merem melek sepertinya diapun menikmati sentuhannya sendiri.Bahkan mama April mendesah juga“OOOouuuuuhhh….. aaaaahhhh… aaaaahhhh…”Aku lihat kini jarinya mulai masuk kedalam lubang memeknya, kontolku ikut berdiri tegak menyaksikan adegan tersebut“Ooouuhhh… Robert..mama tau kamu ada di situ..sini sayaaaang…. aaaaaahhhhh…. aaaaaahhhhhh…”Aku keget mendengar perkataan mama, namun karena aku juga terangsang oleh pertunjukan mama dari tadi.Akhirnya akupun masuk dan mendekati mama April yang telanjang bulat di atas tempat tidurnya “OOoohhhhhh…. saayaaaang.. siiini… aaahhhhh…” Dia jilat jarinya yang baru saja dia masukkan kedalam liang senggamanya, lalu dengan tajam dia menatap padaku dan menggapaikan tangannya untuk memellukku. Setelah aku dekat dia langsung mendekapku dalam pelukannya.Kemudian dia mencari bibirku dan selanjutnya diapun melumat habis bibirku“OOoooohhhhh…. Sayaaanng…. aaaaahhhhh.. Roberrrtttt…. aaaahhhh… aaahhh…”Sementara tangannya mulai melepas bajuku satu persatu, hingga akhirnya terlepas semuanya. Saat itu juga kontolku menyembul keluar dengan tegak dan begitu besar.Aku acungkan pada memek mama April.Tidak perlu lama untuk masuk ke lubang yang tepat, meskipun aku belum pernah melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa ini. Agen Poker

Tapi mama April membantuku dengan cara menuntunnya dengan tangannya masuk dalam liang senggamaku “OOooouuuuhhh…. aaaaahhhhh… ooouugggghh… aaaaahhhh… aaaahhhhh” Akhirnya kini aku benar-benar bisa mendesah layaknya orang berhubungan intim.Tapi rupanya mama April belum puas dengan aku berada di atasnya, kini dia menggantikan posisiku dengan cara membalikan tubuhku dan diapun menggoyangkan tubuhnya ketika kontolku berada dalam memeknya yang berada di bawahku“Oooouuuhhhhh…. aaaaahhhhh…. mamaaa.. lebiih puaaas… seperti inii Roberrrtttttt…..”Dia terus bergoyang hingga akhirnya aku rasakan.Dia semakin cepat bergerak turun naik bahkan terkadang memutar pantatnya yang membuat kontolku tidak tahan.“Ooouuuhhhh… maaaa…. aaaaaaahhhhhhh….. aaaahhhh… aaaahhhh…aaahhh..”Mama segera menunduk dan menghisap kontolku yang memuncratkan lendir kental, nikmaaat rasanya dan baru kali ini aku menikmati hal seperti ini aku lihat mama April.Dia membersihkan semua lendir itu ketika semuanya habis dia menatapku dan berkata“Mama puas sayaaang…”Dia mendekatkan wajahnya padaku, dan tanpa merasa jijik akupun melumat bibirnya yang masih penuh dengan lendir kental itu, bahkan aku ingin melakukannya hubungan intim sekali lagi dan mama April menyanggupinya. Kamipun kembali beraksi setelah ada setengah jam beristirahat.

Jumat, 13 Maret 2020

Bercinta Dengan Penyanyi Cafe Yang Hot



Aku sedang menunggu clientku dan mencari tempat yang asyik dimana disana ada sajian live music untuk menghibur pengunjung saat itu yang main band beraliran jazz aku lihat dari penyayinya seorang cewek suaranya enak sekali , wajah manisnya ditambah dengan lesung pipinya membuat dia semakin manis , kira kira umurnya 26 tahun. “Para pengunjung sekalian.. Malam ini saya, Della bersama band akan menemani anda semua. Jika ada yang ingin bernyanyi bersama saya, mari.. saya persilakan. Atau jika ingin request lagu.. silakan”.

Penyanyi yang ternyata bernama Della itu mulai menyapa pengunjung Cafe. Aku hanya tertarik mendengar suaranya. Percakapan dengan client menyita perhatianku. Sampai kemudian telingaku menangkap perubahan cara bermain dari sang keyboardist. Aku melihat ke arah band tersebut dan melihat Della ternyata bermain keyboard juga.Della bermain solo keyboard sambil menyanyikan lagu “All of Me”. Lagu Jazz yang sangat sederhana. Aku menikmati semua jenis musik dan berusaha mengerti semua jenis musik. Termasuk jazz yang memang ‘brain music’. Musik cerdas yang membuat otakku berpikir setiap mendengarnya. Della ternyata bermain sangat aman. Aku terkesima menemukan seorang penyanyi cafe yang mampu bermain keyboard dengan baik. Tiba-tiba aku menjadi sangat tertarik dengan Della. Aku menuliskan request laguku dan memberikannya melalui pelayan cafe tersebut. “The Boy From Ipanema, please.. And your cellular number. 081xx. From Boy.”, tulisku di kertas request sekaligus menuliskan nomor HP-ku. Aku melanjutkan percakapan dengan clientku dan tak lama kemudian aku mendengar suara Della.“The Boy From Ipanema.. Untuk Mr. Boy..?” Agen BandarQ

Bahasa tubuh Della menunjukkan bahwa dia ingin tahu dimana aku duduk. Aku melambaikan tanganku dan tersenyum ke arahnya. Posisi dudukku tepat di depan band tersebut. Jadi, dengan jelas Della bisa melihatku. Kulihat Della membalas senyumku. Dia mulai memainkan keyboardnya. Sambil bermain dan bernyanyi, matanya menatapku. Aku pun menatapnya. Untuk menggodanya, aku mengedipkan mataku. Aku kembali berbicara dengan clientku. Tak lama kudengar suara Della menghilang dan berganti dengan suara penyanyi pria. Kulihat sekilas Della tidak nampak. Tit.. Tit.. Tit.. SMS di HP-ku berbunyi.
“Della.” tampak pesan SMS di HP-ku. Wah.. Della meresponsku. Segera kutelepon dia.
“Hai.. Aku Boy. Kau dimana, Della?”
“Hi Boy. Aku di belakang. Ke kamar mandi. Kenapa ingin tahu HP-ku?”
“Aku tertarik denganmu. Suaramu sexy.. Sesexy penampilanmu” kataku terus terang. Kudengar tawa ringan dari Della.
“Rayuan ala Boy, nih?”
“Lho.. Bukan rayuan kok. Tetapi pujian yang pantas buatmu yang memang sexy.. Oh ya, pulang dari cafe jam berapa? Aku antar pulang ya?”
“Jam 24.00. Boleh. Tapi kulihat kau dengan temanmu?”
“Oh.. dia clientku. Sebentar lagi dia pulang kok. Aku hanya mengantarnya sampai parkir mobil. Bagaimana?”
“Okay.. Aku tunggu ya.”
“Okay.. See you soon, sexy..”



Aku melanjutkan sebentar percakapan dengan client dan kemudian mengantarkannya ke tempat parkir mobil. Setelah clientku pulang aku kembali ke cafe. Waktu masih menunjukkan pukul 23.30. Masih 30 menit lagi. Aku kembali duduk dan memesan hot tea. 30 menit aku habiskan dengan memandang Della yang menyanyi. Mataku terus menatap matanya sambil sesekali aku tersenyum. Kulihat Della dengan percaya diri membalas tatapanku. Gadis ini menarik hingga membuatku ingin mencumbunya. Dalam perjalanan mengantarkan Della pulang, aku sengaja menyalakan AC mobil cukup besar sehingga suhu dalam mobil dingin sekali. Della tampak menggigil.
“Boy, AC-nya dikecilin yah?” tangan Della sambil meraih tombol AC untuk menaikkan suhu. Tanganku segera menahan tangannya. Kesempatan untuk memegang tangannya.
“Jangan.. Udah dekat rumahmu kan? Aku tidak tahan panas. Suhu segini aku baru bisa. Kalau kamu naikkan, aku tidak tahan..” alasanku.
Aku memang ingin membuat Della kedinginan. Kulihat Della bisa mengerti. Tangan kiriku masih memegang tangannya. Kuusap perlahan. Della diam saja.
“Kugosok ya.. Biar hangat..” kataku datar. Aku memberinya stimulum ringan. Della tersenyum. Dia tidak menolak.

“Ya.. Boleh. Habis dingin banget. Oh ya, kamu suka jazz juga ya?”
“Hampir semua musik aku suka. Oh ya, baru kali ini aku melihat penyanyi jazz wanita yang bisa bermain keyboard. Mainmu asyik lagi.”
“Haha.. Ini malam pertama aku main keyboard sambil menyanyi.”
“Oh ya? Tapi tidak terlihat canggung. Oh ya, kudengar tadi mainmu banyak memakai scale altered dominant ya?” aku kemudian memainkan tangan kiriku di tangannya seolah-olah aku bermain piano.
“What a Boy! Kamu tahu jazz scale juga? Kamu bisa main piano yah?” Della tampak terkejut. Mukanya terlihat penasaran.
“Yah, dulu main klasik. Lalu tertarik jazz. Belum mahir kok.” Aku berhenti di depan rumah Della.
“Tinggal dengan siapa?” tanyaku ketika kami masuk ke rumahnya. Ya, aku menerima ajakannya untuk masuk sebentar walaupun ini sudah hampir jam 1 pagi.“Aku kontrak rumah ini dengan beberapa temanku sesama penyanyi cafe. Lainnya belum pulang semua. Mungkin sekalian kencan dengan pacarnya.” Agen DominoQQ

Della masuk kamarnya untuk mengganti baju. Aku tidak mendengar suara pintu kamar dikunci. Wah, kebetulan. Atau Della memang memancingku? Aku segera berdiri dan nekat membuka pintu kamarnya. Benar! Della berdiri hanya dengan bra dan celana dalam. Di tangannya ada sebuah kaos. Kukira Della akan berteriak terkejut atau marah. Ternyata tidak. Dengan santai dia tersenyum.
“Maaf.. Aku mau tanya kamar mandi dimana?” tanyaku mencari alasan. Justru aku yang gugup melihat pemandangan indah di depanku.
“Di kamarku ada kamar mandinya kok. Masuk aja.”
Wah.. Lampu hijau nih. Di kamarnya aku melihat ada sebuah keyboard. Aku tidak jadi ke kamar mandi malah memainkan keyboardnya. Aku memainkan lagu “Body and Soul” sambil menyanyi lembut. Suaraku biasa saja juga permainanku. Tapi aku yakin Della akan tertarik. Beberapa kali aku membuat kesalahan yang kusengaja. Aku ingin melihat reaksi Della.
“Salah tuh mainnya.” komentar Della. Dia ikut bernyanyi.
“Ajarin dong..” kataku.



Dengan segera Della mengajariku memainkan keyboardnya. Aku duduk sedangkan Della berdiri membelakangiku. Dengan posisi seperti memelukku dari belakang, dia menunjukkan sekilas notasi yang benar. Aku bisa merasakan nafasnya di leherku.
Wah.. Sudah jam 1 pagi. Aku menimbang-nimbang apa yang harus aku lakukan. Aku memalingkan mukaku. Kini mukaku dan Della saling bertatapan. Dekat sekali. Tanganku bergerak memeluk pinggangnya. Kalau ditolak, berarti dia tidak bermaksud apa-apa denganku. Jika dia diam saja, aku boleh melanjutkannya. Kemudian tangannya menepis halus tanganku. Kemudian dia berdiri. Aku ditolak.
“Katanya mau ke kamar mandi?” tanyannya sambil tersenyum. Oh ya.. Aku melupakan alasanku membuka pintu kamarnya.
“Oh ya..” aku berdiri.
Ada rasa sesak di dadaku menerima penolakannya. Tapi aku tak menyerah. Segera kuraih tubuhnya dan kupeluk. Kemudian kuangkat ke kamar mandi!
“Eh.. Eh, apa-apaan ini?” Della terkejut. Aku tertawa saja.
Kubawa dia ke kamar mandi dan kusiram dengan air! Biarlah. Kalau mau marah ya aku terima saja. Yang jelas aku terus berusaha mendapatkannya. Ternyata Della malah tertawa. Dia membalas menyiramku dan kami sama-sama basah kuyup. Segera aku menyandarkannya ke dinding kamar mandi dan menciumnya!
Della membalas ciumanku. Bibir kami saling memagut. Sungguh nikmat bercumbu di suhu dingin dan basah kuyup. Bibir kami saling berlomba memberikan kehangatan. Tanganku merain kaosnya dan membukanya.

Kemudian bra dan celana pendeknya. Sementara Della juga membuka kaos dan celanaku. Kami sama-sama tinggal hanya memakai celana dalam. Sambil terus mencumbunya, tangan kananku meraba, meremas lembut dan merangsang payudaranya. Sementara tangan kiriku meremas bongkahan pantatnya dan sesekali menyelinap ke belahan pantatnya. Dari pantatnya aku bisa meraih vaginanya. Menggosok-gosoknya dengan jariku.
“Agh..” kudengar rintihan Della. Nafasnya mulai memburu. Suaranya sexy sekali. Berat dan basah. Perlahan aku merasakan penisku ereksi.
“Egh..” aku menahan nafas ketika kurasakan tangan Della menggenggam batang penisku dan meremasnya. Agen Poker
Tak lama dia mengocok penisku hingga membuatku makin terangsang. Tubuh Della kuangkat dan kududukkan di bak air. Cukup sulit bercinta di kamar mandi. Licin dan tidak bisa berbaring. Sewaktu Della duduk, aku hanya bisa merangsang payudara dan mencumbunya. Sementara pantat dan vaginanya tidak bisa kuraih. Della tidak mau duduk. Dia berdiri lagi dan menciumi puting dadaku!
Ternyata enak juga rasanya. Baru kali ini putingku dicium dan dijilat. Della cukup aktif. Tangannya tak pernah melepas penisku. Terus dikocok dan diremasnya. Sambil melakukannya, badannya bergoyang-goyang seakan-akan dia sedang menari dan menikmati musik.
Merasa terganggu dengan celana dalam, aku melepasnya dan juga melepas celana dalam Della. Kami bercumbu kembali. Lidahku menekan lidahnya. Kami saling menjilat dan menghisap. Rintihan kecil dan desahan nafas kami saling bergantian membuat alunan musik birahi di kamar mandi. Suhu yang dingin membuat kami saling merapat mencari kehangatan. Ada sensasi yang berbeda bercinta ketika dalam keadaan basah. Waktu bercumbu, ada rasa ‘air’ yang membuat ciuman berbeda rasanya dari biasanya.
Aku menyalakan shower dan kemudian di bawah air yang mengucur dari shower, kami semakin hangat merapat dan saling merangsang. Aliran air yang membasahi rambut, wajah dan seluruh tubuh, membuat tubuh kami makin panas.
Makin bergairah. Kedua tanganku meraih pantatnya dan kuremas agak keras, sementara bibirku melumat makin ganas bibir Della. Sesekali Della menggigit bibirku. Perlahan tanganku merayap naik sambil memijat ringan pinggang, punggung dan bahu Della. Dari bahasa tubuhnya, Della sangat menikmati pijatanku.



“Ogh.. Its nice, Boy.. Och..” Della mengerang.
Lidahku mulai menjilati telinganya. Della menggelinjang geli. Tangannya ikut meremas pantatku. Aku merasakan payudara Della makin tegang. Payudara dan putingnya terlihat begitu seksi. Menantang dengan puting yang menonjol coklat kemerahan.
“Payudaramu seksi sekali, Della.. Ingin kumakan rasanya..” candaku sambil tertawa ringan. Della memainkan bola matanya dengan genit.
“Makan aja kalo suka..” bisiknya di telingaku.
“Enak lho..” sambungnya sambil menjilat telingaku. Ugh.. Darahku berdesir. Perlahan ujung lidahku mendekati putingnya. Aku menjilatnya persis di ujung putingnya.
“Ergh..” desah Della. Caraku menjilatnya lah yang membuatnya mengerang.
Mulai dari ujung lidah sampai akhirnya dengan seluruh lidahku, aku menjilatnya. Kemudian aku menghisapnya dengan lembut, agak kuat dan akhirnya kuat. Tak lama kemudian Della kemudian membuka kakinya dan membimbing penisku memasuki vaginanya.
“Ough.. Enak.. Ayo, Boy” Della memintaku mulai beraksi.Penisku perlahan menembus vaginanya. Aku mulai mengocoknya. Maju-mundur, berputar, Sambil bibir kami saling melumat. Aku berusaha keras membuatnya merasakan kenikmatan. Della dengan terampil mengikuti tempo kocokanku.
Kami bekerja sama dengan harmonis saling memberi dan mendapatkan kenikmatan. Vaginanya masih rapat sekali. Mirip dengan Reni. Apakah begini rasanya perawan? Entahlah. Aku belum pernah bercinta dengan perawan, kecuali dengan Reni yang selaput daranya tembus oleh jari pacarnya.
“Agh.. Agh..” Della mengerang keras. Lama kelamaan suaranya makin keras.
“Come on, Boy.. Fuck me..” ceracaunya.
Rupanya Della adalah tipe wanita yang bersuara keras ketika bercinta. Bagiku menyenangkan juga mendengar suaranya. Membuatku terpacu lebih hebat menghunjamkan penisku. Lama-lama tempoku makin cepat.
Beberapa saat kemudian aku berhenti. Mengatur nafas dan mengubah posisi kami. Della menungging dan aku ‘menyerangnya’ dari belakang. Doggy style. Kulihat payudara Della sedikit terayun-ayun. Seksi sekali. Dengan usil jariku meraba anusnya, kemudian memasukkan jariku.
“Hey.. Perih tau!” teriak Della. Aku tertawa.
“Sorry.. Kupikir enak rasanya..” Aku menghentikan memasukkan jari ke anusnya tetapi tetap bermain-main di sekitar anusnya hingga membuatnya geli.
Cukup lama kami berpacu dalam birahi. Aku merasakan saat-saat orgasmeku hampir tiba. Aku berusaha keras mengatur ritme dan nafasku. Agen Sakong

“Aku mau nyampe, Della..”
“crot di dalam aja boy. Udah lama aku tidak merasakan semburan kenikmatan pria” Aku agak terhenti. Gila, keluarin di dalam. Kalau hamil gimana, pikirku.
“Aman, Boy. Aku ada obat anti hamil kok..” Della meyakinkanku. Aku yang tidak yakin. Tapi masa bodoh ah. Dia yang menjamin, kan? Kukocok lagi dengan gencar. Della berteriak makin keras.
“Yes.. Aku juga hampir sampe, Boy…come on.. come on.. lebih dalam boy.. oh yeah..”
Saat-saat itu makin dekat.. Aku mengejarnya. Kenikmatan tiada tara. Membuat saraf-saraf penisku kegirangan. Srr.. Srr..
“Aku orgasme. Sesaat kemudian kurasakan tubuh Della makin bergetar hebat. Aku berusaha keras menahan ereksiku. Tubuhku terkejang-kejang mengalami puncak kenikmatan.
“Aarrgghh.. Yeeaahh..” Della menyusulku orgasme.
Dia menjerit kuat sekali kemudian membalikkan badannya dan memelukku. Kami kemudian bercumbu lagi. Saatnya after orgasm service. Tanganku memijat tubuhnya, memijat kepalanya dan mencumbu hidung, pipi, leher, payudara dan kemudian perutnya.Aku membuatnya kegelian ketika hidungku bermain-main di perutnya. Kemudian kuangkat dia. Mengambil handuk dan mengeringkan tubuh kami berdua. Sambil terus mencuri-curi ciuman dan rabaan, kami saling menggosok tubuh kami. Dengan tubuh telanjang aku mengangkatnya ke tempat tidur, membaringkannya dan kembali menciumnya. Della tersenyum puas. Matanya berbinar-binar.
“Thanks Boy.. Sudah lama sekali aku tidak bercinta. Kamu berhasil memuaskanku..”
Pujian yang tulus. Aku tersenyum. Aku merasa belum hebat bercinta. Aku hanya berusaha melayani setiap wanita yang bercinta denganku. Memperhatikan kebutuhannya.Aku sangat terkejut ketika tiba-tiba pintu kamar terbuka. Sial, kami tadi lupa mengunci pintu!! Seorang wanita muncul. Aku tidak sempat lagi menutupi tubuh telanjangku.
“Ups.. Gak usah terkejut. Dari tadi aku udah dengar teriakan Della. Tadi malah sudah mengintip kalian di kamar mandi..” kata wanita itu. Aku kecolongan. Tapi apa boleh buat. Biarkan saja. Kulihat Della tertawa.
“Kenalin, dia Meri. Mbak.. Dia Boy.” aku menganggukkan kepalaku padanya.
“Hi Meri..” sapaku.
Kemudian aku berdiri. Dengan penis lemas terayun aku mencari kaos dan celana pendek Della dan memakainya. Meri masuk ke kamar. Busyet, ni anak tenang sekali, Pikirku. Sudah jam 2 pagi. Aku harus pulang

Rabu, 11 Maret 2020

Obat Perangsang Yang Memberikan Kenikmatan



Selesai mandi aku ke ruang tamu nonton bola, beberapa orang tetanggaku datang ke rumahku seperti biasanya kalau ada pertandingan bola live rumahku rame layaknya bioskop. Di sela-sela nonton kami sering mengobrol mulai update politik, kabar tetangga sampai urusan wanita. Pak Hendro adalah seorang tetanggaku yang tekenal suka bercanda tapi yang berbau pornografi, dia tiba-tiba nyeletuk katanya dia membeli sebuah obat perangsang wanita Cair yang harganya mahal, diapun mulai cerita panjang lebar tentang khasiat obat Perangsang Cair itu katanya bisa meningkatkan libido wanita dengan cepat, aku pun iseng-iseng minta ke dia obat perangsang wanita itu pengin buktikan, karena kami memang sudah cukup akrab diapun tanpa pikir panjang memberikan sebotol kecil obat perangsang wanita itu, tapi pesannya jangan dipakai semua, sisanya dia minta dikembalikan, percaya ga percaya akupun mengambilnya, meski dalam hati bertanya juga mau dicobain ke siapa ya, wanita di rumahku Cuma ada pembantuku sementara istriku sedang pulang ke rumah orang tuanya…. ah sudahlah sementara disimpan dulu…Pertandingan bola sudah berlangsung 45 menit, televisi sudah menghadirkan komentator dan diselingi iklan, di waktu jeda seperti itu bapak-bapak biasanya juga ikut komentar sambil ngobrol satu sama lain. Agen BandarQ

Akupun ke luar sebentar untuk menjernihkan mataku yang sedikit pedes, aku keluar di halaman rumah untuk beberapa saat. Kemudian muncul lah dua anak SMA masih dengan seragamnya menyapaku karena lewat depan rumahku, aku mengenali mereka berdua anak tetangga RT sebelah, namanya Lia dan Vini. Setelah berjalan beberapa langkah melewati rumahku tiba-tiba mereka berhenti dan sepertinya saling berbisik kemudian kembali lagi mendekatiku, mereka menyodorkan sebuah Proposal untuk kegiatan Karang taruna, aku terima proposalnya dan aku suruh mereka kembali lagi nanti sore untuk ambil uangnya.Akupun masuk ke rumah melanjutkan nonton TV pertandingan sepakbola, semakin seru dan sesekali bapak-bapak bersorak ketika tim kesayangannya berhasil menjebol gawang lawan. Beberapa menit kemudian pertandingan pun selesai dengan hasil imbang 2-2. Satu persatu mulai pamit pulang dan rumahku pun kembali sepi. Pembantuku mulai membersihkan ruangan dan mencuci gelas-gelas kotor karena memang tadi tetanggaku banyak sekali yang datang. Perutku mulai terasa lapar dari tadi belum makan, akupun menuju ruang makan.Pembantuku membuatkan teh panas dan menaruhnya di dekatku, ide jahil muncul dalam pikiranku, aku ingin menguji keampuhan obat perangsang cair yang diberi Pak Hendro tadi, kuteteskan obat Perangsang cair ke dalam teh panas dan aku memanggil pembantuku, “Susan, ini tehnya buat kamu aja, aku dari tadi sudah terlalu banyak minum manis, aku air putih saja”.



Susan pun memberikan air putih kepadaku dan membawa teh panas itu ke dapur. “Jangan dibuang lo San, sayang, kamu minum aja gapapa”, kataku.Dan jebakanku pun berhasil, kuperhatikan dari ruang makan, Susan meminum teh panas yang sudah kucampur dengan obat perangsang wanita tadi. Hampir setengah gelas ia teguk, dan ia melanjutkan mencuci gelas dan piring, beberapa saat kemudian ia meminum lagi teh itu dan menghabiskannya, mungkin karena gelasnya mau sekalian dicuci.Wah, jebakanku berhasil, Susan sudah meminum semua, aku tinggal menunggu reaksi obat perangsang wanita itu. Beberapa menit kemudian Susan mengambil sapu untuk membersihkan ruang tamu, aku pura-pura cuek masuk ke kamar dan membaca koran, tapi pintu kamar kubiarkan terbuka untuk memperhatikan gerak-gerik Susan dari kejauhan, ternyata benar gelagat Susan mulai tampak aneh, dia menyapu tak selincah biasanya, tatapannya seperti melamun mirip orang yang sedang memikirkan sesuatu.Susan meletakkan sapunya dan masuk ke dalam kamarnya. Agen DominoQQ

Aku keluar kamar pura-pura ke kamar mandi, sesampai di depan kamar Susan kuintip dia dari lubang yang di pintu.Wah….dugaanku benar, Susan masturbasi untuk memuaskan nafsunya, ternyata khasiat obat perangsang wanita itu sudah terbukti, kulanjutkan mengintip Susan mencoba tak mengeluarkan suara, takut mengganggu konsentrasi Susan, lagipula aku menikmati pemandangan itu, ternyata tubuh Susan indah juga, wajahnya nampak cantik sewaktu melakukan masturbasi, dia membuka lebar-lebar pahanya, selangkangannya diraba-raba dengan tangannya sendiri dan satu lagi tangannya meremas-remas payudaranya.Matanya terpejam bibirnya sedikit tergigit seperti menahan nikmat yang begitu hebat. Kemudian jarinya ia masukkan ke dalam Vaginanya yang lebat dengan rambut hitam di sekelilingnya. Dikocok-kocoknya memek Susan jarinya keluar masuk semakin cepat kemudian melambat dan kemudian dipercepat lagi, dimainkannya itil yang sedikit nampak berwarna merah, diputar-putar kemudian digesek-gesek. Wajahnya mendongak ke atas dengan mata tetap terpejam Susan mempercepat jarinya keluar masuk ke dalam vaginanya.Terus terang akupun mulai terangsang, aku membuka perlahan retsletingku dan kukeluarkan kontolku, dengan tangan kananku kuurut-urut penisku maju mundur, aku onani di depan pintu kamar Susan.



Sambil terus mengintip dari lubang pintu itu kubayangkan aku sedang meniduri Susan, aku berada di atas tubuh Susan dan memasukkan penisku ke dalam memeknya, bayangan itu semakin jelas dalam pikiranku yang semakin kotor, aku mengocok penisku terus menerus tapi berusaha tak mengeluarkan suara, takut Susan mengetahuinya, beberapa saat kemudian Susan sedikit mengerang tapi mencoba menahan suaranya, pinggulnya naik sedikit ke atas kepalanya merebah ke samping tangannya keluar masuk memeknya semakin cepat dan kemudian terhenti, Susan terkulai lemas sepertinya dia sudah mencapai puncaknya, Susan orgasme, sementara aku masih onani karena nanggung penisku sedang nikmat-nikmatnya dikocok, kuintip Susan masih terkulai lemas dengan pahanya masih terbuka lebar, kukocok-kocok kembali semakin cepat sambil kuperhatikan gundukan memeknya yang basah, oh menggairahkan sekali, tak lama kemudian aku pun mengeluarkan sperma di depan pintu Susan, cepat-cepat kubersihkan dengan keset di dekat pintu kamarnya dan kumasukkan kembali kontolku, aku pun kembali ke kamarku berpura-pura tidak terjadi apa-apa.Dari kamar kulihat Susan melanjutkan menyapu lantai ruang tamu, kuperhatikan Susan dan kuingat pemandangan tadi ternyata Susan cantik juga sewaktu telanjang.Jam menunjukkan pukul 5 sore, aku keluar dari kamar untuk memberi makan ikan-ikanku di akuarium, Susan mendekatiku membawa sebuah tas kecil, dia tampak cantik sepertinya segar habis mandi dan berdandan dengan sedikit make up di wajahnya, dia pamit mau pulang karena di rumahnya ada hajatan mungkin besok sore baru bisa kembali lagi.aku memberi uang Rp.50.000 untuk naik angkot dan ojek. Susan pun berlalu dari pandanganku dan kuperhatikan dari belakang bokongnya yang tampak sintal dan seksi, kubayangkan dia telanjang seperti tadi sore waktu dia aku intip sedang masturbasi. Susan memang cantik untuk ukuran seorang pembantu, sayang mungkin karena faktor ekonomi jadi orangtuanya tidak mampu membiayainya sekolah. Agen Poker

Beberapa saat kemudian pintu rumahku diketuk, sepertinya ada tamu.
Ternyata Vini, anak SMA yang tadi memberiku proposal dan aku janji mau memberikan sumbangan sore ini, aku menyuruhnya masuk. “Mana Lia?”,tanyaku. “Lia ke rumah Pak RW ngambil sumbangan juga, kami bagi tugas”,jawab Vini. Aku pun masuk ke dapur dan membuat Vini minuman, saat memasukkan gula ke dalam gelas, muncul niat jahilku, aku teringat dengan obat tetes yang tadi sukses mengerjai Susan pembantuku.Akupun mencoba untuk ngerjain Vini, kuteteskan beberapa tetes ke dalam teh yang aku buat untuk Vini dan kubawa ke ruang tamu. Aku mempersilakannya minum dan kukatakan padanya bahwa pembantuku sedang ada perlu dan pulang ke rumahnya, jadi aku yang membuatkan minuman. “Ah jadi ngrepotin om, makasih ya”, Vini meminum seteguk dan kami pun ngobrol, kuperhatikan Vini menjelaskan panjang lebar tentang kegiatan yang akan dilaksanakan sambil kuperhatikan sesekali dia meneguk minuman yang kucampur obat tetes itu.Aku menunggu reaksinya tapi berpura-pura memperhatikan apa yang dia omongkan. Beberapa menit kemudian Vini mulai tersedak, omongannya mulai sedikit gagap dan sebentar-bentar terhenti, aku tersenyum kecil dan dalam hati bersorak karena
obat perangsang wanita itu mulai menunjukkan reaksinya, kaki Vini bergerak-gerak kecil seperti menggesekkan pahanya ke memeknya, tapi dia berusaha menyembunyikannya dariku, padahal aku tahu itu karena libidonya mulai naik. “Minumnya dihabiskan mumpung masih anget, apa aku tambah lagi?” kataku.“ah u…udah ga usah ma…makasih”, jawabnya sambil sedikit terbata dan menghabiskan minumnya, Vini berdiri dan mau pamit.



Dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman, kupegang tangannya dan kurasakan sedikit bergetar.“Nanti aja pulangnya, kita ngobrol dulu”, kudekati tubuhnya dan kupegang tangannya yang satu lagi. kami pun berpegangan tangan dan berdiri berhadapan, Vini mulai salah tingkah, kutarik tubuh pelan-pelan dan sedikit menyentuh tubuhku, kurasakan dadanya berdegup kencang dia menundukkan pandangannya. Kuangkat dagunya dan dia menatapku, kami bertatapan dengan mesra kusentuh bibirnya yang mungil, Vini diam saja dan kurasakan dadanya semakin berdegup kencang.Kudekatkan tubuhku hingga tubuh kami bersentuhan kupegang pinggulnya, dan menariknya ke tubuhku pelan-pelan. Kudekatkan bibirku ke wajahnya, kusentuh bibirnya dengan bibirku, Vini diam saja malah memejamkan matanya seolah mengijinkan aku menciumnya, selanjutnya bibir kami pun berpagutan, kami berciuman cukup mesra layaknya dua orang yang saling mencintai. Tanganku mulai bergerilya, kuremas-remas bokongnya dengan tanganku, kontolku mulai ereksi karena bersentuhan dengan memeknya yang kenyal. Tubuh kami bergerak-gerak seperti sedang mencari kenikmatan yang mulai terasa mengalir ke darah kami masing-masing.Kudorong tubuhnya ke pintu kupeluk dia dan ciuman ku turunkan ke lehernya, kuciumi lehernya yang putih dan itu membuat Vini semakin pasrah dalam kenikmatan, kuturunkan lagi wajahku menciumi dadanya, sambil perlahan tanganku mengangkat kaosnya ke atas, kuremas dadanya dengan tanganku, Dia menggelinjang kuciumi kembali lehernya dan kubuka pengait BHnya dari belakang.Kini puting susunya nampak jelas di depanku, kumainkan dengan jariku dan kuremas-remas kemudian kuhisap-hisap, Vini menggelinjang dan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Vini mulai kesetanan, aku semakin bernafsu saja melihat Vini yang pasrah menyerahkan tubuhnya untuk kunikmati. Agen CapsaSusun

Tanganku turun ke bawah menyelinap ke dalam celana Vini, kurasakan kehangatan memek Vini yang masih mungil, kugesek-gesek dengan jariku dan kucoba memasukkan dengan lembut jariku ke dalam memeknya.Vini memegang tanganku seperti menahan dan menyuruhku memasukkan jariku dengan perlahan. Akupun memasukkan jariku jauh lebih ke dalam, Vini mendesah semakin nikmat. Aku juga semakin bersemangat mengocok-ngocok jariku ke dalam vaginanya.Tanganku ingin semakin bebas meraba-raba memeknya sehingga aku turunkan saja celana Vini sekaligus celana dalamnya, Vini memelukku erat seperti tidak ingin kehilangan kenikmatan itu. Kubalas pelukannya dengan memeluknya juga semakin erat, kuraba-raba memeknya dan kujilati puting susunya. Aku sangat menikmati permainan itu.Kugendong tubuh Vini masuk ke dalam kamarku, kurebahkan dia di atas kasur, kutelanjangi dia dan dia diam saja hanya sedikit menutup vaginanya dengan tangannya mungkin malu. Akupun melepaskan baju dan celanaku, sehingga kami berdua sama-sama telanjang bulat. Aku tidak menyangka bisa mendapatkan rejeki nomplok sehebat ini.Seorang cewek cantik SMA yang tentunya sedang nikmat-nikmatnya kini bertelanjang bulat di depanku dan pasrah aku entot.



Oh ini berkat obat perangsang wanita Potenzol dari Pak Hendro. Aku membuka pahanya lebar-lebar dan menidurinya, kuciumi bibirnya sambil tanganku meremas-remas kedua belah dadanya, penisku seperti menemukan sarangnya, tangan Vini memegang penisku dan mengarahkan ke dalam lubang senggamanya, beberapa saat kemudian sleeppppp penisku masuk ke dalam vagina Vini, dinding vagina yang masih sempit memberikan sensasi kenikmatan yang luar biasa bagiku. penisku seperti disedot-sedot oleh memeknya, sempit kenyal dan hangat,oh nikmat sekali.Kukeluar masukkan Penisku dengan lembut karena takut menyakiti Vini, kukocok-kocok dengan perlahan kukeluarkan dan kumasukkan lebih ke dalam. Vini mengerang kenikmatan, bibirnya digigit dengan giginya, aku juga semakin nikmat saja. Kuangkat pahanya ke atas, kutarik penisku dan kumasukkan dari arah atas memeknya, kumasukkan lagi perlahan dan sleepp… kontolku masuk lagi ke lubang memeknya yang semakin hangat, kini penisku menancap semakin dalam di lubang vagina Vini.Vini memelukku semakin erat, terus saja kukocok-kocok kontolku keluar masuk dan semakin cepat kemudian semakin cepat dan penisku terasa panas spermaku seperti mau keluar, cepat-cepat kucabut penisku takut spermaku masuk di dalam, nanti Vini hamil. Kugesek-gesekkan kontolku di belahan dada Vini, tangan Vini membantu mengurut-urut penisku, dan cuuurrrr spermaku pun keluar membasahi dada Vini.Kukocok-kocok terus untuk membersihkan sisa-sisa sperma di dalam penisku.

Oh nikmat sekali ngentot memek anak SMA, kapan-kapan akan kuulangi lagi, Vini sudah bersedia menyerahkan tubuhnya ke aku, ah siapa tahu besok Lia atau temannya kesini akan kuberi obat perangsang Ampuh juga dan akhirnya … kuentot juga… ahhh ahhh aaaahhh nikmatnya….

Sabtu, 07 Maret 2020

Ku Nikmati Tubuh Jandah Satu Anak



Ini merupakan pengalaman saya pada saat libur akhir pekan, saat hari mulai sore aku pulang kantor, saat itu aku sedah menyelesaikan pekerjaan kantorku yang banyak. Dengan kecapeanku, dalam pikiran pengenya hanya liburan saja. Aku bergegas pulang kantor dengan menaikki mobilku terus beranjak pulang sampai dirumah hanya pengen mandi dan istirahat sebentar. Karena hari pekan aku mau bermain saja ke mall sambil jalan jalan lihat gadis dan cewek yang memiliki tubuh seksi dan payudara montok pikiranku. Tiba2 saja telepon genggamku berbunyi.ah.rupanya bosku.Terus aku angkat..oh.rupanya suruh ke bogor ada tugas..shittt gak bisa liburan.

Langsung saja aku bergegas ke bogor untuk menyeleseaikan tugasku. Aku naik mobilku langsung saja ke Dalam perjalanku sangat lelah kupikir untuk cari kopi dulu kuparkir mobilku operasional didepan warung kopi yg baru saja dibuka oleh pemiliknya sebut saja namanya cici seorang janda muda yg baru 2 tahun ditinggal kabur suaminya usianya kutaksir sekitar 30 tahunan,tanpa sepengetahuannya kuperhatikan dia dari dalam mobilku yg berkaca riben 80%,wajahnya yg manis ditunjang tubuhnya yg proporsional ditambah ukuran toketnya kirakira 36b dan pinggulnya yg sedang membuat mata ini yg tadinya ngantuk jadi segar kembali, lalu kuberanikan diri untuk turun dari mobil dan berkenalan dengannya sebagai alasan aku membeli kopi mix.teh,,kopinya hiji..??pesanku
kopi susu apa kopi hideung a..??sambung cici
kopi susu tapi susunya dipisah ya teh..??candaku
dipisah,,,??maksudnya gimana a..saya tidak mengerti..??
ya dipisah kopinya digelas,tapi susunya yg digantung..hehehe
iihh..aa jadi malu saya lagian aa ngeliat aja klo saya lagi ga pake bh..sambil tersenyum kecil.. tadi saya abis netekin anak saya mau mandi tapi buka warung dulu pikir saya..jawabnya lugas
..Ooohh..anaknya laki apa cewe,umur berapa teh???tanyaku penasaran
cewe umur 2 tahun..jawabnya Agen Bandar

kemudian anaknya menyusul kewarung digendong oleh seorang lelaki muda yg ternyata adiknya cici,ditaruhnya anak itu dipangkuan ibunya kemudian lelaki itu pergi.
siapa itu teh??tanyaku sambil menunjuk kearah lelaki tadi
..Oooh..itu adik saya....ehm,,saya kira suami teteh ngomong-ngomong suami kemana teh,,kerja..???
..jangan diomongin lagi ahh..saya benci banget ama lelaki itu, banci,mau enaknya aj ga mau tanggung jawab dia kabur sama perempuan lain waktu saya lagi ngelahirin si kecil..agk sedikit emosi kelihatannya cici bercerita
kurang ajar betul lelaki itu ya teh..mau enak ga mau anak..ikut ikutan emosi saya
udah berapa lama ditinggal teh ama suaminya..??tanyaku
ya..dari anak ini lahir ampe sekarang udah 2 tahunan lah ditinggal..jawabnya
waduh..   itu klo ibarat sawah alang alangnya udah tinggi tinggi secara ga pernah dicangkul..hehehe..candaku mencairkan suasana..hahaha..aa bisa aj dh,,diminum kopinya entar dingin ga enak saya mau netekin dulu ya..sambil menarik kaosnya dan mulai netekin anaknya yg terlihat haus.

Kulirik kearah toketnya sambil sesekali kuajak ngobrol yg sedikit mengarah porno diapun menanggapinya dengan santai tanpa mempedulikan aku yg dari tadi tak berkedip melihat toketnya yg sedang dikenyot oleh anaknya,tak lama kemudian hpku berbunyi yg ternyata panggilan dari kantor menginstruksikan bahwasanya aku tidak boleh lama lama istirahat karena mobil kami dilengkapi gps jadi para karyawan selalu dipantau didalam operasionalnya dari kantor pusat,   sebelum pergi kubayar kopiku dan kuminta no hp nya cici
boleh khan klo saya telpon kamu ntar malam..sambil mnaruh hpku kekantong safariku

Boleh aja tapi tunggu sikecil tidur dulu ya..sambil tersenyum genit
Teman temanku yg sedari tadi memantau kegiatanku hanya bisa tertawa sambil mengejekku dengan sebutan PPm=pria pencari memek aku pun hanya senyum senyum aja tak menanggapi ejekan mereka kuhanya sedang mencari cara gimana supaya bisa ngentot ama cici,terbayang toketnya yg besar saat netekin anaknya tadi.wew..bengong aja lo udh nyampe klien nih masuk sana..hardiknya
ngagetin aja lo..gue lg mikirin nih caranya bisa ngentot ama cici..jawabku
hahaha..klo lo emang playboy sejati lo kasih fotonya kegue lo lg ngentot ama dia gue kasih lo 300rb,ga mungkin dia mau ngentot ama lo,lo aja baru banget kenal ama dia..terus menyurutkan semangatku..ok lo liat minggu depan gue kasih liat potonya ke lo..   akupun menerima tantangannya
Singkat cerita akupun sudah tiba dirumah pukul 19.30 wib lalu mandi dan berpakaian setelah itu kuambil hpku lalu kutelpon cici
lagi pa teh..??sapaku
..ehh..lg netekin sikecil nih..
..yahh..ganggu dong..??
..ngga..biasa aj..memangnya kenapa..??
..boleh dong ikut netek yg sebelah..
kesini aj klo emang mau..hihihi..
..ntar aj deh klo libur bener ya boleh netek..
..boleh knp ngga
sabtu besok gmn bisa ga kluar klo g bs jg ga papa..??   pancingku kutahu klo perempuan itu memang sangat haus seks terlihat pada waktu bicara tempo hari diwarungnya omongannya selalu mengarah porno Agen DominoQQ
..boleh tp siangan ya trus saya ajak anak soalnya ga ada yg jagain adik saya sekolah..!!
ok..gapapa sampai ketemu hari sabtu ya the ucapku sambil menutup telepon

Sabtu pagi setelah mandi dan sarapan aku berangkat kebogor, kupacu suzuki swiftku dijalan tol jagorawi yg masih agak sepi,30 mnt kutelah memasuki gerbang tol bogor kemudian berbelok kesalah satu mall yg ada disisi jalan pajajaran, kuparkirkan mobilku kemudian masuk kedalam mall menuju salah satu restoran fast food yang terkenal itu,kupesan makanan lalu duduk dibangku yg dekat kaca agar dapat melihat situasi diluar kuambil hp dari tas kecilku kemudian kuhubungi cici
hallo aku sudah di bogor kamu datang aj kesini di restoran c..
ya udah tungguin sebentar saya lagi pake baju dulu..
pake bh ama cd warna hitam ya biar seksi..
iihh..kamu koq tahu sih klo itu warna pakaian dalam kesukaan saya..
hahaha..ya udah buruan udah kangen nih..ok..
15 menit kemudian cici datang sambil menggendong anaknya,kusuruh pesan makanan dan duduk didepanku terlihat wajahnya yg semakin cantik karena sapuan make up yg tidak terlalu tebal namun terlihat anggun…ci..kamu terlihat anggun hari ini aku sampai tidak ngenalin kamu tadi..godaku
..alahh..laki laki ntar juga paling ngajakin begituan pake acara ngerayu pula,,ayo ngaku iya khan..saya kasih tau ya saya bukan cewe gampangan yg bisa diajakin ngewe sama setiap laki laki,   saya masih punya harga diri dan saya trauma sama laki laki yg cuma mau ngewe tp klo kejadian ga mau bertanggung jawab..jawabnya ketus
maaf..ci aku ga bermaksud membuat kamu jadi begini aku hanya ingin melihat kamu senang bisa jalan ama aku sama anak kamu itu aja koq dan satu hal kamu memang ga butuh itu..jawabku menenangkan hatinya
..perempuan mana sih yg ga butuh itu,semua pasti butuh cuma aku takut kejadian itu terulang lagi aku hamil dan kamu pergi ninggalin aku jujur aku mulai suka sama kamu terlebih perhatian kamu ke aku dan anakku begitu dalam..seraya merapatkan tubuh anaknya kepelukannya
..aku juga merasakan hal itu ci..

sejam sudah kami ngobrol didalam restoran itu kutatap matanya cici dan kulihat pancaran kasih sayang begitu dalam seolah olah menelanjangi aku dalam sebuah kemunafikan yg baru saja kuucapkan
setelah makan siang kulanjutkan dengan mengajak cici dan anaknya jalan2 berputar putar kota bogor menggunakan mobilku,memang kota bogor nyaman sekali bila kendaraan angkot tidak membuat macet, cape juga kupikir bila harus macet2an dijalan,   kuingin beristirahat sejenak sambil menikmati cuaca kota bogor yg saat itu sedang gerimis kecil, kuutarakan maksudku kepada cici yg langsung mengiyakan maksudku ditambah anaknya yg tertidur karena kekenyanganteh..kita istirahat dulu yuk dimotel itu lagian kasian dede tidur ga nyaman gitu..?kataku
..terserah kamu,,iya jg sih dede ga nyaman banget tidurnya..jawabnya
Kemudian mobil kubelokkan kesalah satu motel yg terletak didaerah tajur,bogor,   kuparkirkan agak tersembunyi karena memang motel masih agak sepi,kemudian kugendong anaknya cici lalu kami berjalan menuju front office
..mas ada kamar..??kusapa front office
..ada pak..yg type apa..??jawab petugas motel
..yg 2 tempat tidur..?
..ini pak kuncinya sekalian pinjam ktpnya bapak..oh..iya anaknya dibawa aja dulu ke dalam kasian nyenyak sekali tidurnya....trima kasih mas..sambil kuserahkan dede kecici yg langsaung berjalan mengikuti petugas motel menuju kamarnya Agen Poker


Sesampai didalam kamar kurebahkan tubuhku yg lelah keatas ranjang kulihat cici sedang mendampingi anaknya yg tertidur sambil sesekali memberikan asi kepada anaknya,akupun memejamkan mata sebentar mengistirahatkan persendian ditubuhku,namun baru saja akan terlelap kulihat dicermin yg mengarah kekamar mandi cici sedang membuka bajunya,   kemudian jeansnya tinggal bra dan cd hitam yg dikenakan sesuai permintaan aku tadi pagi,setelah itu ia mengambil handuk kemudian dililtkan ditubuhnya lalu ia keluar dari kamar mandi dan menghampiriku yg masih tiduran diatas ranjang lalu aku pura2 memejamkan mataku dia mendekatiku kemudian mencium bibirku,mungkin dia pikir aku akan terbangun mendapat ciuman dibibir padahal kontolku sudah tegak waktu kulihat dia sedang membuka baju tadi,kurasakan dia menjauh dari wajahku kubuka mataku akupun tersentak ketika dia sedang mencoba membuka ikat pinggangku lalu kubangun dari ranjangku yg membuat cici pun tersentak
apa yg kamu lakukan teh..??tanyaku..aku ga bisa menahan libidoku waktu kamu tidur tadi,,aku ingin ngewe samaa kamu..jawabnya
..teh..memang kamu sudah kepengen banget ngewe,jujur tadi aku jg sempet ngintip kamu lagi ganti baju cuma koq pintunya ga ditutup aku pikir kamu mau mandi makanya aku diam aj..
..sengaja memang aku ga tutup pintu kamar mandi supaya kamu ngeliat dan menyusulku kekamar mandi tapi lama kutunggu kamu malah tidur ya sudah aku cium bibir kamu tidak ada reaksi kemudian kuberanikan diri untuk membuka ikat pinggang kamu eehh..kamu malah terbangun..!!
..ya sdh klo emang teteh mau ngewe sama aku sebentar aku mau mandi dulu klo teteh mau mandi bareng2 aja ga papa koq..
..duluan nanti aku nyusul aku liat anak aku dulu..
Lalu aku beranjak dari ranjangku kemudian berjalan kearah kamar mandi,lumayan agak besar kamar mandinya ditambah bathtub dan air hangat,kuputar kran dibathtub, ingin sekali berendam air hangat pikirku biar rileks,   kubuka baju dan jeansku kemudian terakhir cdku,kuremas kntolku yg tegang kukocok pelan,sambil menunggu air yg mengisi bathtub setelah bathtub terisi kumasukkan tubuhku kedalam bathtub yg telah terisi air hangat..hufftt..nyman sekali berendam dibathtub ini..gumamku
tak lama cici masuk kekamar mandi tanpa sehelai benang ditubuhnya dan langsung masuk kedalam bathtub

..teh,,anaknya udah dijagain bantal belum nanti klo jatuh gmn..??
..sudah..kamu tenang aja,aku ga tahan mau ngewe sama kamu..
kemudian cici menyuruhku untuk duduk dipinggiran bathtub lalu menghisap kontolku yg panjang sekitar 18cm,tak ada kesalahan dalam menghisap kontolku semua dilakukan dengan lihainya, akupun mendesah penuh kenikmatan
..oohh..eehmm..enak teh..trus teh..trus teh..trusssaahh..desahku
sumpah nikmat sekali kulumannya tak ada setiap inchi dari kontolku yg terlewat,   kontolku seperti diadukaduk oleh lidahnya tanpa ada rasa nyeri ataupun terkena gigi
..sudah dulu teh,,gantian sini aku jilatin nonok teteh..
dia pun duduk dipinggiran bathtub kemudian melebarkan kakinya,terlihaat memeknya yg ditumbuhi bulu yg sangat lebat,kusibakkan jembutnya kemudian kujilati itilnya yg membesar tak kupedulikan reaksi wajahnya yg mulai terangsang dengan menggigit bibirnya,kusodok liang nonoknya dgn lidahku, kugigit klentitnya, kuhisap nonoknya beberapa saat kemudian pantatnya dinaikkan membenamkan wajahku kedalam nonoknya sesekali menggeliat dan mendesah dengan nafasnya yg tidak beraturan..uuhhh..oohhaku keluaaaaarrrrrr..pekiknya sambil merapatkan pahanya dan menekan nonoknya kewajahku
kujilati cairan nonoknya kusapu dengan lidahku,sungguh nonok yg indah sudah nikmat wangi pula sepertinya dia rajin merawat nonoknya
masih dalam keadaan bugil kubimbing dia keranjang kusuruh dia menghisap kembali kontolku yg masih berdiri tegak dari tadi Agen Sakong

tak lama cici memberi isyarat untuk meminta nonoknya dimasuki oleh kontolku,dia berdiri menaiki ranjang ku kemudian mengarahkan nonoknya kekontolku dengan posisi w o t dituntunnya kontolku kenonoknya kemudian blleeesss..   kontolku telah masuk penuh kedalam nonoknya,digoyangkan pantatnya,lalu menarik tanganku untuk meremas remas toketnya yg besar kupilin2 pentilnya yg sdh mengeras,kemudian aku bangkit namun kontolku masih tertanam didalam nonoknya cici, kuhisap toketnya lalu kugigit pentilnya
..oohhh..oohh..eehmm..enak aa jgn dilepas aa..hisap trus aa..aahhh..uuhh..ngewe enak bangetoohhhaahhhuuhhh..cici pun meracau keenakan
..oohhh..aahhhteh,,nonoknya enak tehh..peret bangetahh..kami terus ngewe sesekali merubah posisi kadang doggy style,aku diatas hingga posisi 69 entah sdh beberapa kali cici orgasme,aku masih bertahan karena sebelumnya aku mengusapkan beberapa tetes minyak gambir kekontolku yg berkhasiat membuat lama ngewe namun terasa panas disekitar kepala kontolku,   rasa panas itu tak kuhiraukan kalah oleh panasnya permainan aku dan cici,menjelang akhir kucepatkan tempo penetrasiku
..ahhh..oohhh..aku mau keluar teh,,dibuang dimana nih..??sambil kusodok kontolku dengan cepat dan dalam posisi doggy style pula
..buang dinonokku aja..aku jg mau keluar lagi..
..kita kluarin bareng aj teh..aahh..uuhh..
..crooottzzcrrroottttzzzcrrootsss..crottttz z..nikmatnya eehhmm..diraihnya kontolku kemudian dijilati oleh cici sampai bersih dari pejuku yg bercampur cairan nonoknya cici dan belepotan disekitar kontolku,kemudian kami saling membersihkan diri dikamar mandi,   sambil menunggu anaknya yg masih tertidur akupun berfotofoto msh dengan keadaan telanjang memperlihatkan alat kelaminnya masing2,yg nantinya foto akan kuperlihatkan ketemanku sebagai bukti taruhan,namun kubilang ke cici akan kujadikan koleksi pribadi dan cici pun menyetujuinya.

Kamis, 05 Maret 2020

Goyangan Anak Perawan Lagi Sange



Agen BandarQ - Sampai pada suata saat, tepatnya hari jumat sepulang dari kampus seperti biasa aku berkutat dengan kemacetan Jakarta. Tujuanku pertama mau ke rumah Sinta aku berharap gak kesorean sampai di rumah Sinta, soalnya aku juga harus pulang ke rumahku. Hari itu aku bela-belain naik ojek biar bisa cepat sampai di rumah Sinta. Saat diperjalanan aku sempat melihat jam ternyata baru jam 15.00 wah masih bisa jalan nih sama Sinta pikirku dalam hati. Sesampainya di rumahnya aku mengetok pintu dan yang membukakan pintu ternyata Reva adiknya Sinta. Reva ini masih kelas 3 SMP wajahnya kalau dilihat agak cantik dari Sinta tapi urusan body Sinta menang banyak mungkin karena Reva masih kecil

Aku : “Mbak Sinta ada Va?”
Reva: “Mbak Sinta kan ke jogja sama mama, baru aja berangkat ke stasiun diantar sama papa, emangnya mas Edo ga diberitahu sama mbak Sinta ya?”
Aku : “Ga tuh…sia-sia donk aku yang lari-larian kepengin cepet ketemu sama Sinta”
Reva: “Ya udah mas masuk dulu aja…istirahat dulu”
Aku : Iya makasih sekalian aku mau charge hp mau telpon Sinta aku”

Aku langsung masuk ke rumah mengikuti Reva awalnya aku gak punya niat sesuatu, niatku cuma istirahat sebentar sama charge hp. Aku langsung duduk di sofa sementara Reva pergi ke dapur buat ambil air minum buat aku. Saat itu Reva baru ngerjain tugas sekolahannya, kulihat buku-buku berserakan di lantai. Setelah charge hp aku langsung mencoba untuk telpon Sinta, dan Reva kembali mengerjakan tugas sekolahannya. Pas sedang asyik telpon Sinta aku tak sengaja melihat gundukan gunung kembar Reva dari dalam tanktopnya. Saat itu Reva mengerjakan tugasnya sambil tiduran aku yang duduk ga begitu jauh dari Reva bisa melihat dengan jelas gundukan gunung kembar itu. Emang hari itu cuaca agak panas jadi aku juga ga mikir aneh-aneh pas lihat Reva cuma pake tanktop berwarna tosca di padu celana pendek Abu-abu.

Selesai telpon, Aku iseng-iseng bertanya pada Reva apa yang sedang dia kerjakan. Rupanya dia lagi ngerjain tugas IPS dan Bahasa Inggris. Aku lalu menawarkan diri untuk membantu ngerjain tugasnya, Reva pun mengiyakan. Pas aku lagi asik bantu dia, aku juga lihat sepintas kalau Reva perhatiannya ke aku agak lain. Perasaanku udah ga enak sebenernya, tapi karena kuanggap dia anak kecil aku masih santai. Kelar ngerjain tugas IPS-nya, tiba-tiba mamaku telpon menanyakan aku sedang dimana. Aku jawab lagi dijalan, terpaksa aku jawab bohong, soalnya mamaku ga setuju hubunganku sama Sinta karena kita beda agama.

Selesai telpon aku membereskan telpon dan charge hpku terus aku pamit ke Reva. Tapi reva menahanku buat pulang, dia memintaku lagi untuk membantunya mengerjakan tugas bahasa inggrisnya, dia juga minta agar aku menemaninya sampai papanya sampai ke rumah. Aduh nih anak ngrepotin banget kataku dalam hati. Dia juga sempat merayuku, dia bilang kalau aku jago bahasa inggris mendengar kalimat itu keluar dari mulutnya secara manja aku jadi deg-degan apalagi ditambah dengan Reva memelukku.
Reva : “Pliis mas…bantuin Reva ya, mana guru bahasa inggrisnya galak banget”
Aku : “Maaf Reva ini sudah sore nanti aku kemaleman sampai rumah”
Masih sambil memelukku Reva terus merayu. Dia juga bilang kalau mau ngasih aku hadiah kalau aku mau membantu dia mengerjakan tugasnya. Dengan berat hati akhirnya aku putusin buat bantu dia, dan tanpa sadar yang sedari tadi dia memelukku bikin batang kejantananku berdiri tegak. Pas aku bantu dia, berasa suhu panas banget dan ketika aku tanya kok AC-nya ga hidup, Reva cuma bilang kalau remote-nya ga ketemu daritadi. Karena kulihat PR nya masih banyak, aku izin buka kemejaku supaya ga terlalu gerah dan aku buka pintu depan rumahnya. Sesekali kulihat Reva yang terus memperhatikanku, aku juga lihat dia mulai basah keringetan, pas aku lihat ke arah tanktopnya yang mulai basah ga sengaja aku lihat pentilnya yang mulai nyeplak, dan membuat batang kejantananku kembali berontak. Aku sudah berpikiran dari awal ga boleh macem-macem, apalagi sama anak SMP gini.


Setengah jam kemudian aku dan Reva selesai ngerjain tugasnya tapi batang kontolku masih saja tegang karena banyak pemandangan yang seharusnya ga kulihat. Saat itu posisi dudukku bersila dengan kedua tangan di belakang buat menahan badan, tiba-tiba Reva loncat dan duduk dipangkuanku. Karena kaget dan panik secara refleks aku langsung mundur mepetin badan ke tembok dan langsung berdiri sehingga membuat Reva hampir terjatuh.
Reva : “Kog berdiri mas, Reva kan cuma mau ngucapin terima kasih”
Aku : “Habisnya mas kaget kamu loncat tiba-tiba”
Reva : “Mas ga suka ya?”
Aku : “Kamu jangan aneh-aneh ya, ntar aku bilangin ke mama sama mbak Sinta kalau kamu cerewet dan genit sama aku”
Reva : “Ngambek ya mas…tapi kalau mas ga suka kog itu burung bisa berdiri yak?hahahah…”
Aku jadi gugup dibuatnya, aku segera membenarkan posisi kolorku. Kebetulan saat itu aku berdiri tepat di depan muka Reva. Saat aku sedang sibuk membenarkan posisi kolorku tiba-tiba Reva memegang batang kontolku dari luar. Aku semakin kaget dibuatnya. Kupegang tangannya kemudian dia berkata,
Reva : “Mbak Sinta udah pernah pegang senjata kamu belum mas?”
Anak ini benar-benar parah kataku dalam hati. Aku mencoba menenangkan diri dan mencoba bertanya pada Reva maunya apa. Dia cuma menjawab mau ngasih aku hadiah karena telah membantu dia mengerjakan tugas bahasa inggrisnya. Setelah merasa agak tenang aku kembali duduk di sofa sambil membereskan tasku tapi kembali reva mengagetkanku dia duduk persis disebelahku dan wajahnya sangat dekat dengan wajahku.
Reva : “Mas ajarin Reva ciuman dong, Reva pengen tau rasanya ciuman. Kan belum punya pacar jadi belum pernah ciuman” Daftar Poker Online
Aku : “(sambil megang tangan Reva, aku tanya dia dengan tenang), kamu siapa yang ngajarin begini?”
Reva: “(mukanya mulai bete) Temen-temanku di sekolah udah pada punya pacar mas, kalau lihat mereka ciuman sampai pegang-pegangan Reva Cuma Mupeng aja. Kalau temen-temen pada cerita juga Reva cuma bengong aja”
Aku : “terus maunya Reva sekarang ngapain kita?” 

Reva ga jawab apa-apa, dia cuma deketin mukanya ke mukaku dan langsung cium bibirku…… ahhhhh DAMN!!!!!! kali ini aku ga bisa apa-apa, cuma bisa nurutin maunya setan yang dari tadi udah gelayutan di batang kontolku. Aku mulai menikmati ciuman sama anak SMP yang udah duduk dipangkuanku ini, aku mulai mengajarinya French kiss Reva terlihat menikmatinya sambil nenutup matanya. Ga lama dia memegang batang kontolku karena kaget aku langsung melepaskan ciumannya.
Aku kembali bertanya padanya, dia belajar darimana, dia bilang lihat temena sekolahnya pas ML di depan dia pas belajar kelompok atau di belakang sekolah. Terus aku tanya ke dia apakah dia mau gitu juga, dan dengan memelas Reva mintaku agar aku mengajarinya ngentot.
Reva : “Mas Reva pengen banget ngentot nih…Selama ini cuma bisa nonton temen pada ML sama pacarnya, kayaknya enak banget. Lihat cuma gemeteran sambil pegang memekku sendiri, Pliisss mas kasih tau Reva gimana rasanya ML”
Aku : “Ga ya de…kamu itu adik pacarku, aku ga mau ngerusak kamu…”
Tanpa kusadari resleting celanaku sudah terbuka, dengan paksa Reva melepaskan celana dan juga celana kolorku. Dia pura-pura ga denger omonganku barusan dan langsung masukin batang kontolku ke mulut mungilnya dan sialnya kali ini aku ga bisa nahan sama sekali, pengalaman sex pertamaku harus kulalui sama anak SMP!!!!!! Aku udah ga tahu nih anak belajar darimana, aku cuma bisa menikmatinya dan sekali-sekali kudorong kepala Reva supaya batang kontolku bisa maksimal masuk ke mulutnya. Kali ini setan udah 100% nguasain, kucoba turunin tan topnya dan mulai memilin pentilnya yang masih kecil tapi udah tegang ga terkendali.
Tak lama kemudia Reva melepaskan kulumanya, dia kembali naik ke pangkuanku dan menciumiku kembali. Sambil ciuman tanganku sibuk raba sana sini sampe akhirnya tangan ku masuk ke celana dalem Reva. Pas kuraba bagian memeknya, Reva melenguh sambil nyiumin leherku…… Ahhhhh, shiiitttttt…… aku benar-benar udah ga tahan dibuatnya…. akhirnya kubuka semua bajuku dan baju Reva, karena kulihat pintu depan masih terbuka, sambil tetap ciuman kugendong Reva buat nutup pintu depan.
Kemudian Reva berbisik padaku dan menyuruhku agar membawa dia ke kamar mamanya saja soalnya lebih dingin ada Ac-nya.
Sesampainya di kamar kurebahin dia di kasur, lalu kubuka selangkangannya yang masih berbulu jagung. Mulai kujilatin memeknya sampe bener-nener basah, ini anak malah teriak-teriak ga karuan. Takut ketahuan tetangga, reflek kuambil remote TV nyalain TV supaya suara Reva ga menggelegar. Akal sehatku udah pergi entah kemana, yang ada di depan ku cuma seorang anak SMP yang udah sange dari tadi. kulihat mukanya udah merah dengan rambutnya ga karuan lagi. Reva tiba-tiba menarik tubuhku di kasur, Reva menciumiku membabi buta kayak orang kehausan. Sedangkan aku masih sibuk ngisep pentilnya dan jari tanganku mengobok-obok memeknya. Jujur aku belum pernah kayak gini sama sekali, cuma lihat Film bokep yang pernah kutonton. Reva tambah ga karuan, selangkangannya juga udah mulai merah dan basah luar biasa. Reva pun mintalu untuk segera memasukan kontolku ke dalam memeknya. Sambil terus menciumi bibirnya aku mulai mengarahkan btang kontolku ke lubang memeknya. Baru masuk sedikit berasa ada sesuatu yang ga bisa di tembus, aku baru sadar kalau Reva masih perawan.


Buru-buru kucabut kontolu, dan seketika hilang feel ku, sementara Reva masih berusa memancing nafsuku tapi aku udah keburu down. Rasanya ga mungkin aku yang ambil perawan nih anak, aku merasa bego banget dalam posisi sekarang. Aku lalu duduk di sebelahnya dalam keadaan masih bugil, aku mencoba menasehatinya tapi dia malah nangis. Bilang kalau aku jahat padahal dia cuma mau ngasih hadiah ke aku, aku juga tau kalau dia sange berat. Batang kontolku udah mulai melemah karena feel ku udah jelek banget, tapi ini anak rupanya udah bener-bener gila. Dia mulai ngisep batang kontolku lagi. Awalnya aku pikir terserah lah ini anak mau ngapain, tapi akhirnya malah aku yang ga kuat. Pas kontolku mulai menegang lagi Reva kemudian menciumi pipiku sambil merayuku dan mendorongku sampai posisi telentang dan dia ada diatasku. Dia pegang kontolku dan langsung dimasukin ke memeknya, kulihat dia nahan sakit dan tak lama terasa ada rembesan darah di ujung kepala kontolku. Aku langsung ambil kolorku buat ngelap supaya ga kena ke sprai. Sesaat aku dan Reva sama-sama terdiam, aku juga lihat Reva masih gigit bibir bawahnya nahan sakit penetrasi pertama ke memeknya.

Dalam posisi kontolku yang ambles di memeknya, aku coba duduk sambil meluk dia. dia pun berkata,
Reva: Rasanya kog perih ya mas…kata temen-temenku enak kalau memek dimasukin kontol”
Arrrrhhhhhhhhhhh, bener-bener setan ini anak, udah kepalang tanggung, aku cium bibir dia lagi, kubiarkan memeknya menyesuaikan dengan keadaan dulu. kuisep lagi pentilnya yang baru tumbuh dan pelan-pelan mulai kugoyang pantatku, Reva mulai mendesah lagi. Pas aku tau dia udah mulai lupa sama sakitnya, aku lalu menggoyang habis pantatku sedang Reva masih diposisi duduk memeluk diriku.
Reva semakin ga terkontrol, entah berapa kali dia menyakar punggungku dan tiba-tiba dia berkata
Reva : “Mas Reva mau pipis”
Mendengar perkataan reva aku makin semangat mompa memeknya. Tak lama kemudian dia narik rambutku, sambil tubuhnya gemeteran. Berasa ada yang ngalir deres diselangkanganku. Aku masih menggoyangkan pantatku, cuma dengan lebih pelan, kulihat Reva lagi terbang entah kemana. Nelihat wajah reva yang sedang menikmati enaknya orgasme aku jadi kepingin pipis juga untungnya aku inget ga pake pengaman jadi buru-buru kutarik kontolku dari memeknya dan kukeluarin semua spermaku yang tertahan diatas perutnya Reva. Aku pun langsung terkapar di samping Reva.
Setelah nafas dan tenaga normal aku segera berbenah dan lalu meninggalkan Reva yang masih dalam



Rabu, 04 Maret 2020

Bersetubuh Dengan Ibu Tiriku Yang Hot



Ini terjadi sepuluh tahun silam, ketika aku baru kelas satu SMU, semua itu terjadi karena usaha bisnis ibu tiriku sepeninggalan almarhum ayahku yang semakin menurun. Sementara aku anak satu-satunya belum bisa berbuat banyak untuk membantu beban ibu tiriku itu. Tibalah suatu ketika ibu tiriku mengajakku ke daerah Jawa Tengah dimana konon katanya disana ada sebuah kuburan yang memiliki kekuatan, dan apabila diyakini akan mengabulkan segala keinginan kita dengan syarat bersedia melaksanakan semedi serta segala persyaratan lainnya. Tibalah aku dan ibu tiriku di daerah tersebut, terbayang rasa ngeri seperti yang biasa kulihat di tayangan-tayangan televisi dan film-film horror. Namun ibu tiri ku memberi tahuku agar bersikap tenang, dan selalu ingat tujuan kami kesana, memang untuk merubah nasib. Sesampainya disana kami disambut oleh seorang laki-laki yang bertubuh agak tinggi besar, yang dikenal sebagai penunggu gunung tersebut. “Tentu orang sakti nih”pikirku dalam hati. Aku dan ibu tiriku diarahkan menuju sebuah rumah kecil menyerupai gubuk ditengah hutan, saat itu hari sudah senja, sehingga suasana mulai sepi dan hanya ada pelita kecil untuk penerangan di rumah itu. Kami pun istirahat di gubuk itu sambil menunggu Mang Yayan si penunggu kuburan yang memandu kami tadi.

Tak seberapa lama Mang Yayan pun datang, lalu dia menjelaskan syarat yang harus kami penuhi, memang dari pengalaman yang sudah-sudah banyak yang sukses sepulang semedi di sini asalkan bersedia memenuhi segala persyaratan yang dikehendaki oleh kekuatan gaib disitu dengan sepenuh hati. Tampak ibu tiri ku berbincang-bincang dengan Mang Yayan dalam bahasa daerah, intinya kami harus berada di gubuk itu selama lima hari sambil melaksanakan semedi di kuburan yang ada di puncak gunung itu. Menjelang jam dua belas aku dan ibu tiriku bersiap-siap menuju ke kuburan keramat itu dengan membawa sesajen dan sebuah tikar, aku sedikit heran saat itu ibuku mengenakan kain batik putih garis-garis hitam dan baju kebaya, seperti mau ke undangan saja pikirku dalam hati. Kamipun berangkat menyusuri kegelapan dengan diterangi sebuah lentera kecil. Sesampainya di kuburan, Mang Yayan langsung memimpin ritual khusus di atas kuburan keramat itu. Setelah berlangsung sekitar empat puluh lima menit, Mang Yayan menggelar tikar yang dibawanya, lalu mendekat ke arah kami sambil mengatakan bahwa syarat terakhir sudah bisa dilaksanakan, yaitu aku harus menyetubuhi ibu tiriku diatas tikar itu. Ya ampun kenapa harus seperti itu sih, mana mungkin bisa begitu, pikirku dalam hati. Aku saling menatap dengan ibu tiriku. “Ya sudahlah….kalau memang itu syaratnya..!” kata ibu tiri ku dengan nada pasrah. Mendadak tatapanku jadi kabur sesaat, dan agak limbung rasanya. Kulihat ibu tiriku seperti bukan sosok yang biasanya, aku tidak mengerti kenapa pikiranku jadi berubah seperti itu, saat itu ibu tiriku seperti sosok perempuan yang menggairahkan birahiku. Agen BandarQ

Dalam keadaan seperti setengah sadar ibu tiriku, membisikkan sesuatu padaku. “Kamu nggak usah takut, ikuti saja yang ibu lakukan” ungkapnya dengan nada pelan sambil membaringkan tubuhku di atas tikar itu. Lalu dia lucuti semua celana dan bajuku, aku diam seperti terkesima, saat ibu tiriku mulai mengusap-usap kontolku, aku mulai merasakan rangsangannya, perlahan-lahan kontolku mulai dikocoknya, akhirnya kontolku ngaceng juga di tangan ibu tiriku. diapun hanya tersenyum melihat kontolku yang dalam sekejap sudah tegang dan keras. Sungguh tidak pernah kubayangkan sebelumnya, aku diperlakukan seperti itu oleh ibu tiri ku. “Punyamu lumayan gede juga ya….”sambil terus menggenggam batang kontolku sambil sesekali mengocoknya. Gila ternyata nikmat sekali rasanya, tangan ibu tiriku, ingin sekali rasanya meremas-remas seluruh lekuk tubuhnya, tapi mana mungkin pikirku. Dia pun mulai memasukan seluruh batang kontolku ke dalam mulutnya, sampai mentok. “Aaakh…buuu…saya geli….!!” jawabku spontan.

“Iya…ibu tahu…baru kali ini kamu merasakannya..!” ungkap ibu tiriku, yang terus menjilati batang kontolku berulang-ulang, sambil diselingi dengan kocokan, sampai-sampai aku kelojotan menahan rasa geli bercampur nikmat. Tanpa kusadari ternyata kejadian itu tak luput dari pemantauan Mang Yayan, kira-kira dari jarak dua meter Mang Yayan memperhatikan gerakan ibu tiri ku yang tengah mengulum batang kontolku, lalu di memberi kode kepada ibu tiriku agar segera memulai persetubuhannya denganku. Ibu tiriku perlahan melepas kancing baju kebayanya dan melepas bra yang membungkus payudaranya. Woow bulat, mulus dan masih kencang, mungkin karena ibu tiriku cukup lama menjanda, sehingga payudaranya tidak pernah tersentuh tangan laki-laki makanya terlihat masih utuh dan montok sekali. Aku semakin bergairah, dan sangat terangsang ketika ibu tiriku mulai melonggarkan lilitan kain batik putih yang dipakainya, dan melilitkannya kembali secara asal-asalan di pinggangnya, anggap saja memberi keleluasaan agar dapat menyingkapkannya dengan mudah.

Ternyata benar dugaanku, ibu tiri ku langsung terlentang dengan posisi kedua pahanya yang sudah mengangkang. “Ayo naik kesini…!”ungkapnya, sambil mengarahkan tangannya agar aku segera menuju ke tengah-tengah selangkangannya itu. “Gimana bu…saya nggak ngerti..?”ungkapku bingung. “Ya uda sini…ibu yang masukin anumu ke punya ibu..!” ungkapnya dengan manja. “Blepp…plepp..cluppp..” dalam sekejap saja batang kontolku terbenam seluruhnya ke dalam memek ibu tiriku yang masih sempit dan empuk itu. “Aaaakhh…..aaahh….ssshh…ooouh… ibuuu…!”aku mendesis merasakan nikmat dan hangatnya lobang memek ibu tiriku. “Nggak apa-apa kan…..?”ungkap ibu tiriku sambil mengusap-usap punggungku. “Ya uda jangan ragu-ragu….terus teken yang dalam..!”kata ibu tiriku mengajari aku. Akupun mulai menggenjot kontolku keluar masuk lobang memek ibu tiriku, lama-lama aku jadi terbiasa dan bisa menikmatinya.Luar biasa sekali nikmatnya pikirku. Saat itu tak terpikir lagi kalau yang sedang kusetubuhi itu adalah ibu tiriku, yang pernah juga ditiduri oleh ayahku. Agen DominoQQ

Sebelumnya tidak pernah terlintas dipikiranku untuk bersetubuh dengan ibu tiri ku, walaupun beberapa tahun silam sering kulihat ayahku saat lagi mencumbu ibu tiriku ini. Setelah kami tinggal di rumah berdua pun tidak pernah terlintas pikiran kotorku terhadap ibu tiriku, sekalipun dalam kesehariannya di rumah, ibu tiriku selalu berpakaian seksi, seperti mengenakan daster yang sangat pendek,. Bahkan tidak jarang ibu tiriku tidur bersamaku dengan dasternya yang tersingkap kemana-mana sehingga dari paha sampai pantatnya terlihat jelas tanpa sehelai benangpun menutupinya, namun hal tersebut tidak pernah mengganggu pikiranku, apalagi sampai membuatku ingin menyetubuhinya. Tapi kali ini aku benar-benar terangsang sekali, bahkan aku tengah menyetubuhinya dengan penuh nafsu. Mang Yayan pun ikut terbelalak matanya sambil berkali-kali terlihat menelan ludahnya, saat ibu tiriku berganti posisi menungging sambil menyingkapkan kain batik yang menutupi bagian pantatnya, sehingga terlihat jelas dua bulatan pantatnya yang menonjol, padat, putih, mulus. Akupun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, segera kuelus-elus batang kontolku lalu kembali kuarahkan ke lobang memek ibu tiriku dari belakang. “Aaah…ssshhh…ooohh…ibuuu…nikma t sekaliii..buu..!” ungkapku sambil terus meremas-remas bulatan pantat ibu tiriku yang tengah menungging kearahku. Ibu tiri ku memaju mundurkan pantatnya sehingga terlihat kontolku seperti sedang diasah dalam memek ibu tiriku.

Aku heran juga melihat Mang Yayan yang kelihatan gelisah sambil mengelus-elus kontolnya sendiri, rupanya di terangsang melihat adeganku tadi. Dia pun mendekatkan posisinya ke sebelahku, nampaknya dia penasaran ingin melihat dari dekat adeganku dan mulusnya pantat ibu tiriku yang lagi ku remas-remas dan kugenjot dengan kontolku itu. Tiba-tiba saja Mang Yayan pun menurunkan celana kolornya, lalu dia keluarkan kontolnya yang sudah tegang mengacung ke atas, sorot matanya terus tertuju ke pantat ibu tiriku yang lagi ku genjot itu. ”Saya nggak tahan juga Mas….!”katanya kepadaku, sambil mengocok kontolnya yang sudah ngaceng. Kulihat ibu tiriku yang lagi nungging menoleh kebelakang sambil tersenyum geli melihat tingkah Mang Yayan yang ikut-ikutan terangsang oleh tubuh montoknya. Kukembalikan segera konsentrasiku pada tubuh ibu tiriku yang sedang kutunggangi dengan penuh nafsu itu. Genjotanku semakin kupercepat, aku tidak tahan seakan batang kontolku lagi diremas-remas oleh dinding memek ibu tiriku, seperti dipijit-pijit, rasa geli bercampur nikmat, apalagi saat ibu tiriku memainkan lobang memeknya menjepit batang kontolku saat kubenamkan seluruhnya ke dalam. “Aaaah….oouuw…iii..buuu…saa..y a…nggak tahaan…buuu…!”aku mengerang dengan penuh nikmat.“Iyaaa….ayo terusin..sayang…sampai keluar ya…!” ungkap ibu tiri ku terbata-bata karena hentakanku pada pantatnya. Aku mulai merasakan dorongan yang kuat yang hendak meletus, air maniku seakan sudah di ujung kontolku, yang akan segera memuntahkannya ke dalam lobang memek ibu tiriku. Tiba-tiba tubuhku terasa gemetar, darahku berdesir dengan cepat diseluruh tubuhku, seakan menahan puncak birahi yang luar biasa nikmatnya, seiring dorongan air maniku yang akan ku*kan keluar dari batang kontolku. “Aaaahh….ooouuhh…ibuuu…crott…c rottt..crottt… oouuuww..!!” akhirnya air maniku muncrat, menyemprot keseluruh dinding lobang memek ibu tiriku, sungguh betapa nikmatnya menyetubuhi ibu tiriku.

Tidak pernah terbayang olehku sebelumnya, kalau tubuh ibu tiriku yang sehari-hari didepan mataku, ternyata bisa memberikan kenikmatan yang luar biasa terhadapku. Aku terkulai lemas diatas tikar, sementara ibu tiri ku yang masih dalam posisi nungging, terlihat membersihkan sisa air maniku yang berceceran di atas memeknya dengan menggunakan kain batiknya, dia pun tersenyum puas atas kebolehanku tadi, sambil mengusap-usapkan kain batik tadi ke batang kontolku yang mulai kembali ke ukuran semula. Tinggallah Mang Yayan saat itu yang terus mengocok kontolnya sendiri. Melihat hal itu ibu tiriku segera bangun dan duduk di atas tikar, lalu diraihnya batang Kontol Mang Yayan yang sedang tegang-tegangnya itu. Aku jadi tambah bingung, kok ibu tiriku mau megangin Kontol Mang Yayan, mungkin sekalian kotor barangkali, atau sebagai bonus saja buat dia yang sudah memandu kami, pikirku dalam hati. “Aduh bu….enak tenan…bu..!” Mang Yayan berguman sendiri. Karena sudah tidak tahan sejak tadi melihat kemolekan dan kemulusan tubuh ibu tiriku, Mang Yayan bagaikan ketiban durian runtuh, seumur-umur baginya tidak pernah melihat tubuh semulus itu. Dia pun mengerang sekuatnya berusaha menahan air maninya agar tidak segera keluar, dia ingin lebih lama kontolnya dikocok oleh ibu tiri ku, maklumlah bagi dia kesempatan seperti ini belum tentu dia dapatkan sepuluh tahun sekali. Namun apa daya air mani Mang Yayan tak bisa dibendung lagi, ibu tiriku memang sangat paham sekali bagaimana cara memuncratkannya dengan cepat, melalui sedikit sentuhan-sentuhan rahasia di bagian tertentu pada batang Kontol Mang Yayan, akhirnya air mani Mang Yayan tumpah ruah di kain batik putih yang dipakai ibu tiriku, bahkan saking bernafsunya air mani Mang Yayan sebagian menyemprot di payudara ibu tiriku, air mani Mang Yayan terlihat kental sekali, mungkin karena sudah sepuluh tahun dia menduda. Agen CapsaSusun

Tidak lama kami pun bergegas kembali ke gubuk untuk istirahat, sementara Mang Yayan malam itu dengan setia menunggui kami sampai tertidur di emper gubuk. Sementara aku berada satu kamar bersama ibu tiriku dalam gubuk itu, tentu atas permintaan dari ibu tiri ku sendiri agar aku menemaninya. Malam ibu tiriku bertanya padaku bagaimana perasaanku, sambil menghiburku agar tidak kaget atas kejadian di kuburan keramat itu. “Saya takut bu….sa..ya…bi…ngung…” sambil terbata-bata. “Iya ibu tahu…ibu ngerti…tapi kamu hebat…” ibu tiriku memotong pembicaraanku. “Maksud ibu hebat gimana…?” ungkapku dengan penuh rasa heran. “Itu lho…. ibu baru lihat…ternyata punyamu besar sekali..” ungkap ibu tiriku sambil berbisik kepadaku. Aku diam saja mendengar pernyataan itu.

“Ibu jadi tertarik aja melihatnya tadi….sampe sekarang terbayang terus…!”kenangnya. “Iya bu, saya juga baru tadi aja melihat tubuh ibu dengan jelas…!” ungkapku dengan malu-malu. “Kamu suka nggak…seperti tadi dengan ibu…?” ungkap ibu tiriku sambil berbaring menghadap ke arahku. “Hhmm…iya..iya..bu..saya suka.., enak bu..saya baru merasakan begitu.!” “Kalau kamu mau, ibu tidak keberatan kamu setubuhi ibu seperti tadi kapan aja kamu mau, asal jangan ada orang lain yang tahu..ya…!” tegasnya, sambil kembali meraih kontolku yang sudah mengecil, lalu di usap-usapnya dengan lembut. “Kamu suka nggak ibu ginikan…?” ungkapnya dengan nada yang genit, sambil sesekali batang kontolku dikocoknya. “I..ya..bu…ssshhh.. ge..li..buu..!” ungkapku terbata-bata. Ibu tiri ku pun semakin jadi memainkan kontolku, dikulumnya dalam-dalam, lalu dijilat-jilat ujungnya dengan gemas. “Aaahh…oouww…ibuuu…” aku mulai merintih menahan geli bercampur nikmat. Dalam sekejap kontolku sudah mengacung tegang keatas, melihat hal itu ibu tiriku semakin bergairah melumat habis batang kontolku mulai dari bijinya sampai ke ujung, terus berulang-ulang. “Kamu juga boleh pegang-pegang memek ibu…!” ungkapnya sambil menarik tanganku dan menempelkannya di atas lobang memeknya persis.

Rupanya ibu tiriku sudah sejak tadi terangsang sewaktu melihat kontolku mulai ngaceng, terlihat dari memeknya sudah terasa basah. Tanganku yang satu lagi meraba payudara ibu tiriku yang begitu menggemaskan. Kain batik putih yang dipakainya pun sudah terlihat acak-acakan karena rabaan dan remasanku yang mulai berani ke seluruh bagian tubuhnya yang sangat menggairahkan itu. “Ayo masukin…..ibu udah nggak tahan nih…!” ungkapnya dengan nakal. Tanpa pikir panjang lagi langsung kubenamkan seluruh batang kontolku ke lobang memek ibu tiriku itu. “Aaaah….oohhh…oooh…!!” aku mulai merancu tidak karuan saking luar biasa nikmatnya. Aku langsung menggenjot batang kontolku keluar masuk di dalam lobang memek ibu tiri ku itu. Ibu tiriku terlihat begitu seksi sekali dalam keadaan setengah bugil seperti itu. Kain batiknya melorot ketarik oleh genjotanku. Tak lama kubalikan tubuh ibu tiriku agar posisinya membelakangiku. Woow pantatnya yang montok dan gempal terlihat menungging persis di depan kontolku yang sudah sangat tegang, langsung saja kusodokkan ke lubang syurga ibu tiriku. “Aaw…aaw….ouww…nikmat sekaliii…!!” ibu tiriku merintih sambil menahan hentakan batang kontolku yang makin dalam. Tiba-tiba pantat ibu tiriku mulai terlihat gemetar seakan sudah mendekati orgasme. “Aaaaw….ibu mau keluaaar….creekk crerkk creek” air mani ibu tiriku muncrat sewaktu kontolku menusuk-nusuk memeknya yang empuk dan padat itu. Agen Poker

Aku terus menggenjotnya, gerakanku semakin cepat, batang kontolku pun terlihat semakin gencar menghunjam lobang memek ibu tiriku. Ibu tiri ku memang pandai, dia putar-putar pantatnya bergoyang berlawanan dengan genjotanku, sampai akhirnya aku merasa seperti di pilin-pilin nggak karuan. ….crottt..crottt…c rottt.. uuhh..!!” air maniku tiba-tiba saja muncrat tak tertahankan dalam lobang memek ibu tiriku. Gila aku benar-benar nggak kuat lagi menahannya, memang luar biasa permainan ibu tiriku, tidak kuduga sampai seperti ini kenikmatan yang tersimpan dalam tubuh montoknya, ungkapku dalam hati. Puas sekali rasanya, akupun kembali terkulai lemas disebelah tubuh ibu tiriku, begitu gencarnya permainan tadi, tanpa kusadari kain batik panjang ibu tiriku telah melilit ketat dari kaki sampai kepinggangku, mengikatku jadi satu dengan tubuh ibu tiriku, kami pun terbalut rapat sehingga sulit bergerak. Karena dinginnya udara malam di tengah hutan saat itu, akhirnya aku dan ibu tiri ku membiarkan tubuh kami dalam keadaan berpelukan seperti itu sampai pagi harinya

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,