Kamis, 26 Desember 2019

Adik Ipar Yang Haus Sex



Aku sudah menikah, berusia sekitar 30th dengan tinggi 175 dan berat 67kg, Namaku Robby, Aku memiliki adik ipar yang masih kuliah di salah satu universitas swasta top di jakarta, Namanya Novyanti. Ini adalah kisah perselingkuhanku dengan Novy. Novy tingginya 160cm dgn berat 50kg, berambut panjang dgn warna kulit putih.

Payudaranya 34B, tidak besar, tetapi sekel. Dan selangkangannya berdaging dengan bau vagina yang sangat aku sukai. Cerita ini adalah pengalaman pribadi, tetapi nama, situasi dan tempat sudah diubah untuk melindungi para pelakunya.

Suatu saat, aku sedang sendirian di Jakarta karena istriku sedang keluar kota. Aku mengajak Novy berlibur ke sebuah resort di dekat Anyer. Tempat yang indah. Seolah kita sedang berbulan madu. Setelah checkin aku mengajak Novy masuk ke kamar yang indah dan menghadap ke arah pantai. Koper aku letakkan dan kupeluk Novy dengan mesra. Novy menatapku dengan tersenyum.

Dan kucium bibir tipis Novy. Novy membalas dengan lembut dan setelah beberapa saat, ciumannya menjadi ganas. Seolah ingin menelan bibirku. Kumainkan lidahku masuk ke dalam mulut Novy dan napasnya mulai memburu. Kemudian kucium lehernya mulai dari bawah telinga turun ke pundak. Novy merasa geli dan mendorong wajahku menjauh. Kemudian kupeluk dia erat dan kurasakan payudara Novy menempel di dadaku.Agen AduQ

Novy menempelkan payudarany dan selangkangannya padaku. Perlahan kuangkat kaos yang dipakainya dan kusisipkan tanganku ke pinggang dan pundak Novy. Kuelus-elus punggungnya dan Novy bergumam keenakan. Tanganku terus bergerak naik ke atas ke arah pengait BHnya.

Kaitan BH kulepas dan Novy merasakan payudaranya terasa longgar. Putting payudaranya mulai membesar merasakan terbebasnya BH dari tubuhnya. Dalam keadaan masih berbaju lengkap hanya saja kaitan BH terlepas, tanganku mulai bergerilya ke arah payudara Novy. Kucecup lagi bibirnya dan tanganku mulai menyenggol payudara dan sesekali melintas di atas putingnya.

Setiap kali melintas, Novy mengeluarkan suara kaget dan lenguhan tanda sudah terangsang. Novy merasakan vaginanya mulai lembab dan basah dan mulai diserap oleh celana dalamnya. Kuangkat kedua lengan Novy dan menarik seluruh kaos dan BHnya melewati kepala dan melemparkan pakaian tersebut ke atas ranjang besar di tengah ruangan.

Novy memandang wajahku dengan mata nanar tanda nafsu mulai menguasai dirinya. Mulutku langsung mencari puting susunya yang sudah membesar. Areola Novy sudah melebar melebihi normal. Pertama kukecup lembut di seputar putingnya memberikan sensasi menggoda. Novy mendesah iiihh.. gak boleh.

Sudah ah! tetapi ia tdk menghindar, bahkan terkesan menyodorkan putingnya ke mulutku. Dengan lembut dan lincah, kujilat puncak puting payudara Novy sebelah kanan dan Novy mendesah aaahhh. Kemudian beralih ke puting kirinya sambil tangan kiriku mengelus payudara kanan Novy. Tubuhnya yang sudah setengah telanjang.

Kubuka kaosku dan sekarang sama-sama bertelanjang dada. Kuangkat kedua lengan Novy dan kuletakkan di pundakku sementara aku memeluk dan mengusap-gusap punggungnya. Kedua dada kami bersentuhan dan memberikan loncatan-loncatan listrik. Areola Novy semakin membengkak dan seolah menelan putingnya. Yang keluar dari mulutnya hanyalah desahan tidak beraturan.

Ia merasakan celana dalamnya bagaikan tercelup air karena derasnya cairan vagina Novy mengalir keluar. Novy merasakan cairan vaginanya mengalir dari lubang kenikmatannya dan berjalan sepanjang bibir mulut vagina. Spot di celana dalamnya mulai muncul dan membesar. Novy menutup mata dan membiarkanku merangsangnya habis-habisan. Kancing celana pendek putih Novy mulai kubuka pelanpelan.

Ketika aku terlalu lama membukanya, Novy dengan tidak sabar membuka seluruh kancing celananya. Terlihatlah celana dalam katun warna merahnya. Tanganku masuk dan mengusap-gusap pantat dan pelan-pelan menurunkan celana putihnya ke bawah dan kubiarkan jatuh ke lantai. Celana dalam Novy terlihat basah dari bagian bawah hingga depan pertanda cairan cintanya sudah meluap bagaikan keran bocor. Agen DominoQQ

Celana dalamnya lengket dengan gundukan bibir kemaluan Novy dan menampilkan lekukan bibir mayoranya. Novy merasa lubang kenikmatannya menjadi lebih rileks dan membengkak. Kubuka seluruh celanaku dan aku berdiri telanjang di depan Novy.

Ia melihat penisku yang berdiri tegak dengan penuh nafsu. Aku ambil tangan Novy dan menuntunnya ke penisku. Ia mulai memegang dan memainkan penisku dengan lembut. Kemudian, aku mulai mencium dan sesekali menjilat perut Novy dan pelan-pelan mulai jongkok hingga mulutku berada pada ketinggian gundukan cinta Novy. Bau kewanitaan Novy serasa memenuhi ruangan hotel.

Bau yang sungguh merangsang dan membuat kamar seperti penuh dengan listrik nafsu seks. Di tengah gundukan selangkangan Novy, aku mulai mencium lembut mengelilingi gundukan tersebut. Novy merem melek dan kedua tangannya memegang kepalaku. Jari-jarinya masuk ke rambutku dan sesekali menariknya.

Gundukan selangkangannya semakin basah oleh lendir kenikmatan dan jilatanku. Novy mulai mengangkat satu kakinya agar selangkangannya menjadi lebih terbuka. Ia mulai merasa gamang dan ingin duduk. Tetapi aku memaksanya tetap berdiri dan mulai menurunkan celana dalamnya. Terlihatlah gundukan putih dengan rambut kemaluan yang halus tetapi menutupi bagian bawah bibir mayora hingga sedikit di ujung gundukan cintanya. Aroma vagina yang terangsang sudah sedemikian kuat dan aku harus menahan diri untuk tidak langsung meniduri Novy.

Aku ingin memberikan yang terbaik yang belum pernah Novy alami sebelumnya. Kemudian aku tuntun Novy ke arah ranjang dan menelungkupkannya dalam keadaan telanjang bulat. Aku mengambil madu asli yang sudah aku persiapkan sebelumnya dan kuoleskan ke punggung hingga pantatnya. Dengan lidahku, aku mulai menjilat madu tersebut dan membuat Novy melenguh keenakan.

Jilatan-jilatan dan kecupan-kecupan lembut sepanjang tubuh Novy membuatnya sangat terangsang dan mulai bernapas ngos-ngosan. Kakinya mulai digerakkan dan paha dibuka dengan harapan aku akan mulai menyetubuhinya. Sesekali aku sentuh lubang kenikmatannya dan dia berteriak kaget bercampur penuh harap. Tapi aku masih menahan diri dan membuat Novy makin blingsatan. Kemudian kusuruh dia balik badan dan kulihat gundukan selangkangannya.

Gundukannya sungguh besar dan terlihat memerah berkilat tanda basah kuyup. Aku mulai menjilat seluruh tubuh Novy. Pahanya mulai dibuka lebar-lebar dan diangkat ke atas menunjukkan lubang kelaminnya yang kemerahan dipenuhi cairan kenikmatan. Aku bergeser di atas tubuhnya dengan sengaja menempelkan penisku yang berdiri tegak. Aku cium bibir Novy sambil sesekali penisku menyentuh selangkangannya.

Novy memegang pinggulku dan berusaha menekan pantatku agar penisku bisa masuk ke memiawnya. Tapi, meski kukulum mulut dan dadaku kugesekkan ke payudaranya, penisku tetap tidak kumasukan. Sesekali kepala penisku yang sdh memerah tua dan berkilat kutempelkan ke bibir memiawnya. Novy memohon dengan sangat, beib, masukkan donk..

Aku sdh ga tahan nih.. iiihhh.. ayo masukin..diitung sampai tiga kalau ga mau masuk, ga usah lho.. sambil mendesah2. Kubiarkan kepala penisku bergeser membuka bibir memiawnya hingga masuk bagian kepalanya saja dan Novy berteriak kecil.

Tapi kemudian kutahan lagi. Kepala penisku sdh dipenuhi cairan lendir Novy. Kemudian aku turun ke selangkangannya dan mulai menjilat klitoris dan membuka bibir memiaw Novy dng lidah. Setiap sapuan lidahku membuat Novy kelojotan dan akhirnya aku memasukkan lidahku ke permukaan lubang vagina Novy. Kusedot, jilat, cium dengan ganas, dan seluruh tubuh Novy mulai menegang dan akhirnya berteriak keras sekali mencapai orgasme. Beib! Beib! Aduh enak pisan!! Agen BandarPoker

ayang.. Aku sayang ma kamu.. Enak beib AAAHAHHAHHHH dan keluarlah cairan kenikmatannya membasahi ranjang dan mulutku.

Novy terus menekan kepalaku ke selangkangannya sambil menahan napas, memburu, AAAAHH! Setelah beberapa detik, tubuh Novy mulai rileks kembali. Aku tidak berhenti tetapi justru meneruskan jilatan-jilatan ku sepanjang bibir mayoranya. Klitorisnya sudah kemerahan dan bengkak dan sangat2 sensitif. Aku mulai menjilat dan menyedot klitorisnya dengan hati-hati agar Novy tdk merasa kesakitan.

Dalam waktu beberapa saat, Novy mulai ON lagi. Napasnya mulai memburu dan kakinya digerak-gerakan keluar. Pantatnya diangkat agar lidahku bisa makin memainkannya. Aku berhenti sejenak dan melihat puting susu Novy membesar dan mengeras berwarna merah muda. Sekarang kedua paha Novy aku angkat dan pelan2 penisku mulai kutempelkan ke selangkangan Novy.

Kepala penisku mulai membelah bibir memiawnya dan mengarah langsung ke lubang kenikmatannya. Novy mendesah pasrah ketika penisku mulai memasuki lubang vaginanya. Betapa nikmatnya memasuki lubang yang basah kuyup oleh lendir cintanya. Aku memasukkan dengan mudah sampai setengah penis dan Novy mulai mendengus.

Dengan cepat aku memasukkan penisku masuk ke dalam vagina Novy and ia menjerit kecil. AAH! Akhirnya kita bersatu menjadi satu tubuh. memiaw Novy makin becek dan keliatan cairan yang berwarna agak putih. Terdengar bunyi srep srep srep dan cek cek cek. Novy menutup mata dan merasakan rangsangan dan kenikmatan yg luar biasa. Baru kali ini, ia memberikan tubuh dan hatinya seutuhnya dalam permainan cinta ini. Sambil memompa vaginanya dengan kekuatan penuh, aku mencumbu bibir tipisnya.

Tetapi lama-lama ia tidak bisa bercumbu dan menghindar dari ciumanku karena yg keluar hanyalah AH AH AH Novy menutup matanya dan berkonsentrasi pada sensasi vaginanya. Aku mengangkat kedua kakinya ke atas pundakku dan membuatnya merasakan seluruh penisku di dalam vaginanya. Aku semakin dalam masuk dan Novy makin kehilangan kontrol. Ia mendadak berteriak-teriak, SAYANG! AAAA AHHHH! dan kali ini mengalami orgasme yang lebih hebat dari sebelumnya.

Seluruh vaginanya mengejang dan memeras penisku di dalamnya. Kepalanya terangkat dan matanya melihat mataku dengan penuh nafsu membara Sungguh pemandangan yang indah. Novy yang cantik dan polos dengan tubuh agak semoknya, tetapi sangat berbau seks, berada di bawah tubuhku dan penisku sedang menikmati setiap relung liang sanggamanya. Akhirnya aku biarkan penisku mengeras sekeras kayu dan bisa kurasakan membesar 120% dan akhirnya aku merasakan seluruh tubuhku menegang degn buah zakarku menjadi bergetar dan tanpa bisa kutahan kusemprotkan spermaku ke dalam rahim Novy dengan deras. Novy merasakn siraman spermaku dan mengalami kenikmatan lagi.

Novy meracau, beib.. aku pengin punya anak dari kamu.. Beib terus AAAHHH! Dan setelah orgasmeku yng luar biasa di dalam rahim Novy, kita berdua istirahat dan keadaan penisku di dalam vaginanya. Pelan-pelan dari liangnya keluar cairan spermaku dan lendir cinta Novy membasahi ranjang hotel. Kukecup pelan puting Novy dan aku rebah di atas tubuhnya. Setelah penisku mengecil dan keluar dgn sendirinya dari vagina Novy, aku menarik Novy ke kamar mandi. Permainan belum berakhir. Sekarang kita mandi sama yuk. Kemudian kita berdua berdiri telanjang di bawah shower. Setelah distel air hangat yang mengucur keluar, aku mulai membasahi seluruh badan telanjang Novy. Dengan sabun di tangan, aku mulai menyabuni tubuh indahnya. Dari atas, turun ke payudaranya dan aku mulai mengusap-gusap kembali payudara dan putingnya. Agen Sakong

Novy memprotes,Iihhh.. sudah deh Kenapa? Gak mau? Bener nih sdh cukup? Nanti kita stop lho hmmm.. iya.. tetapi aku tetap meremas dan mengelus-gelus puncak payudaranya. Novy berusaha menghindar dan aku meneruskan menyabuninya ke bawah.

Di bagian selangkangan, cairan lendirnya masih mengalir membasahi permukaan vaginanya. Aku mulai menyabuni dan bermain di klitorisnya. Aaahhh.. sudah deh sambil merem melek. Ketika mulutnya terbuka, langsung aku kecup dia. Melihat Novy begitu bernafsu, aku mulai terangsang lagi dan penisku mulai mengeras kembali.

Kali ini, aku menyuruh Novy berbalik dan di bawah pancuran shower satu tanganku mengusap dadanya dan satu lagi memegangi dan memelintir klitorsnya. Novy mengejang dan aku suruh dia agak merunduk. Kubuka pantatnya dan terlihat lubang anus dan vaginanya. Aku memasukkan jariku ke vaginanya yg masih licin.

Seluruh jariku kumasukkan. Satu jari, dua jari dan kutemukan Gspotnya dan mulai memijatnya. Novy mendongak sambil mengerang-gerang. Kedua tanganya menempel ke kaca shower box. Kumasukkan penisku ke dalam vagina Novy dari belakang dan Novy menjerit gembira. Mulailah kupompa dari belakang sambil kedua tangan tetap memegang puting dan klitorisnya.

Novy berteriak-teriak aaaaahhhhhh. ahaaaaaaahhhhhh.. aaaahhhh seluruh tubuh mengejang dan sekali lagi Novy berteriakBeib.. aku sayang ka.

aaaaahhh!!! dan Novy menggerinjal-gerinjal tubuhnya dan bergetar seperti orang ayan. Penisku masih tegak berdiri dan aku beristirahat sejenak. Kemudian aku mulai memompanya dan setelah Novy hampir mencapai orgasme, aku cabut penisku dan duduk di ats closet. Aku menarik Novy dan mendudukkannya di atas penisku. Novy tidak sabar dan menuntun penisku diarahkan ke lubang memiawnya.

Novy menduduki penisku sambil menghadap diriku dan mulailah dia berganti memompa diriku.

Lama-lama aku tidak bisa menahan lagi dan aku bersuara Sayang, aku sudah hampir keluar.. aku semprot lagi ya Novy mendengus hhhhhhh Akhirnya penisku menyemprot ke dalam vagina Novy bersamaan dengan dia menjerit kencang AAAAAAHHHHH!!! dan cairan spermaku masuk ke relung-relung rahim Novy . Kemudian Novy tetap duduk di pangkuanku dan memelukku sambil mencium bibirku Aku suka banget Semoga bisa tiap hari kayak gini..

Penisku keluar dr vaginanya dan cairan kenikmatan yg sudah bercampur sperma mulai mengalir keluar membasahi pahanya. Setelah beberapa saat istirahat, kita meneruskan mandi dan berbaring tidur di ranjang berpelukan selama setengah jam dalam keadaan bugil.

Sore itu, kami jalan-jalan sepanjang pantai depan hotel. Ketika malam tiba, kami makan candle light dinner di restoran hotel tsb. Setelah makan, sambil bergandengan tangan kami menyusuri pantai mendengar deburan ombak. Pantai tidak banyak orang lalu lalang. Semakin jauh kami melangkah dan tidak seorangpun yang tampak. Di belakang cahaya terlihat samar-samar. Kami berpelukan dengan Novy menyandarkan dirinya padaku. Kemudian pada bagian yg agak menjorok ke dalam dengan satu sisi ada batu, kami duduk.

Aku memeluk Novy dan mulai mencium bibirnya lagi. Sudah ah.. sambil tersenyum Novy menghindar. Tetapi ketika tanganku mulai menyentuh payudaranya, Novy membiarkan saja. Kemudian tanganku mengusap-gusap paha Novy dan menuju ke selangkangan. Nanti ketauhan orang loh.. Gak papa. Sepi kok. Lebih seru kan.. di udara terbuka. Kamu belum pernah kan? Aku mulai mengarahkan ke selangkangan Novy.

Kemudian aku membuka paha Novy dan mulai mencium dan menjilat-jilat pahanya hingga ke selangkangan. Kemudian aku mulai mendorong Novy berbaring dan mencumbunya.

Jangan di sini.. sstt.. jangan ribut. Nanti ketahuan. Tanganku mulai memainkan susu Novy dari luar kaosnya. Kuangkat kaosnya dan terlihat behanya. Beha yang menutupi payudara kenyalnya kuangkat dan langsung kujilat puting susunya. Novy mendesah. Tanganku kemudian ke leher Novy dan melepaskan ikatan beha bikininya. Seketka itu juga, Novy merasa bebas. Payudaranya tidak ada yg menopang.Agen BandarQ

Dengan sekali tarik aku melepas behanya dan melepaskan kaosnya. Novy berusaha menutupi kedua susunya dgn kedua tangan. Langsung aku lepaskan kancing celana hot pants nya dan menarik ke arah kaki. Novy berusaha mempertahankan, tp itu berarti ia melepaskan pegangan payudaranya. Mulutku segera menyosor kedua puting bergantian dan Novy langsung melenguh. Nanti ketahuan lho.. di kamar aja Tapi ketegangan ini menyebabkan Novy sangat terangsang. Celana dalam bikininya terasa basah oleh lendir yang mulai muncul lagi.

Dengan cepat hot pants dan celana dalamnya aku tarik hingga lepas dari pahanya. Novy bugil telentang di atas hamparan pasir sambil menatap wajahku dengan nanar. Aku segera membuka celanaku semua hingga bugil dan membuka paha Novy lebar-lebar. Terlihat di cahaya bulan yang temaram liang vagina Novy berkilat oleh cairan. Penisku yang sudah tidak sabar dan berdiri tegak mulai mendekat ke lobang Novy.

Aku langsung mencium bibir Novy dan kepala penisku mulai membelah bibir vaginanya. Begitu ketemu lubang kenikmatannya, aku langsung memasukkan dengan cepat dan Novy berteriak etapi tertahan oleh mulutku yang french kiss dia. Kembali aku dan Novy menjadi satu tubuh. Kita menikmati persetubuhan ini dan merasakan jantung kita menjadi satu.

Penisku bersarang di liang sanggama Novy dan gua kenikmatannya bagaikan banjir bandang dgn mengharapkan persatuan dalam cinta dan seksual. Novy mulai ngos-ngosan dan aku memompa vaginanya makin lama makin cepat. Kemudian seluruh tubuh Novy menegang dan napasnya tidak beraturan.

Kadang berhenti kadang napas cepat lagi. Novy merasakan puncak kenikmatan tinggal sebentar lagi, ia menutup mata dan mencengkeram tubuhku dan mencakarku. Kedua kakinya menjepit paha dan kaki ku dan berusaha menekan makin masuk seolah ingin menelan seluruh diriku masuk ke dalam rahimnya. Dan mendadak,

Novy berteriak-teriak karena orgasme yang panjang bagaikan gelombang menghantam Novy mulai dari vaginanya, naik ke rahimnya, perut, payudara, tangan dan kaki dan Novy menancapkan kukunya ke punggungku dan akhirnya mendesis seolah kesakitan dan melotothhhhhhhhhh.. otot-otot vaginanya terasa mengeras dan menaham penisku di dalamnya dengan cairan yang luar biasa banyak.

Setelah beberapa saat, Novy tenang kembali dan melepaskan jepitan vagina dan pahanya. Penisku masih tegak berdiri degan bangga di dalam saluran sanggama Novy. Kulepaskan penisku dgn cepat, dan Novy merasa geli ,aaahh Aku langsung gantian berbaring dan menarik Novy ke arahku. Aku suruh Novy berbalik arah membelakangi diriku dan kududukan dia di atas penisku.

Penisku segera masuk degan mudah dan Novy berjongkok degan memunggungiku. Aku menarik Novy mendekat, satu tanganku memainkan payudaranya, satu lagi memainkan klitorisnya. Novy menahan tubuhnya degan kedua tangannya. Kemudian kita mulai lagi irama seksual cinta kita. Kali ini Novy yg memegang kendali naik turunnya memiawnya ke penisku. Tetapi kedua tanganku tetap memainkan klitoris dan dan puting susunya. Novy degan cepat mencapai orgasme lagi.

aaaaaaaaahahhahhhhhh.. say say say. hhhhhh. iiihihhhh sdh ah!!

Cairannya merembes keluar membasahi seluruh selangkanganku. Tetapi aku bilang, bentar lagi, sayang aku sudah hampir keluar dan kedua tubuh kita bagaikan irama keluar masuk penis dalam memiawnya. Tidak lama kemudian, Novy merasakan orgasme akan dtg lagi dan aku juga merasa penisku mengeras 150% pertanda beberapa detik lagi aku akan orgasme.

Bentar lagi, beb.. AAAAHHH! dan dari penisku muncratlah sperma yang banyak dan Novy berteriak karena orgasme pada saat yang bersamaan Aku masih memompa degan penis yang sudah menunaikan tugasnya dan Novy berusaha mengambil sisa-sisa kekerasan penisku di dalam mekinya. Akhirnya kita selesai dan segera beres-beres untuk kembali ke hotel. Novy tidak memakai bh dan celana dalamnya.

Ia memakai kaos dan hot pants nya. Dan cairan kenikmatannya menetes membasahi pahanya. Dari kaos terlihat tonjolan puting Novy yang menantang. Ketika di hotel, beberapa orang memperhatikan kita dan Novy sengaja berjalan degan seksi. Begitu masuk kamar, Novy langsung bugil dan melepaskan semua bajuku. Kita berdua bugil dan Novy langsung menjilat penisku memasukkan ke mulutnya sehingga berdiri lagi. Aku sudah capai  tetap bisa berdiri lagi. Novy berkata, ini barang kesukaanku. Aku mau tiap hari kayak gini.

Aku milikmu beib. Kapanpun kamu mau ml, aku pasti mau Itulah kisah pengalaman kita di Anyer selama liburan 3 hari di mana setiap harinya Novy mengalami orgasme hampir 10x dan kecanduan penisku. Di usianya yang baru 21 tahun, Novy dan aku berusaha mencari waktu untuk bersanggama sesering mungkin.

Salah Alamat Bikin Nagihh


Agen BandarQ - Bulan Rajab emang musimnya orang kawinan, Bayangkan aja, sehari sampe ada empat undangan, Sampe capek ngedatanginnya. Dah gitu malamnya ada undangan lagi. Kalo nurutin capek badan mah ogah ngedatengin.Berhubung rekan bisnis,walau agak jauh terpaksa harus datang.Habis maghrib dah siap2 berangkat. Liat wajah bini cemberut asem banget sebab gak mau ditinggalin.

Ya maklum aja dia penakut banget. Diajakin gak mau soalnya suka sampe tengah malam.Ya wajar aja,di rumah nanti cuman ada dia dan anak yang masih kecil dan kami gak punya pembantu sih.

Tapi dengan sedikit rayuan dan penjelasan disertai kecupan di kening,akhirnya dia ngijinin juga.Aku berangkat pake sepeda motor. Jaraknya lumayan sekitar setengah jam an kalo pake motor.Sesampainya disana jam 7 malam pas acara baru dimulai. Acaranya biasa kalo awal sih membosankan dan bikin ngantuk.

Ya biasa ngaji,dan ceramah agama.Tapi yang bikin tetap semangat acara hiburannya,dangdutan euy. Pokoknya dangdut ternama di kotaku lah,artisnya cantik - cantik ,seksi - seksi dan juga berani.

Inilah acara yang paling dinanti-nantikan.Baik oleh para undangan,maupun yang datang sekedar menonton.Yang datang banyak banget !!!.Beda pas acara pengajian tadi.Hehehehe.Pertama sih dandanan artisnya agak sopan.Tapi makin malem mereka makin berani.Waktu itu aku dipanggil untuk menyumbang lagu.

Langsung aku naik dan minta salah satu artis paling cantik dan seksi untuk berduet.Gila banget co….y,goyangannya bikin horny.

Boleh dibilang kagak pake baju dah,coz cuma pake celana pendek sama tanktop sampe aku aja jadi Sambil nyanyi,pantat dia digesek2 ke muka konti gue ci…ng!!!.Tak lupa juga sambil kuselipkan duit gocap di nenen dia yang sekal.Pokoknya asyik abi….z!!!.Malam itu pokoknya seru banget.Sampe abis 400rebu buat nyawer.Tapi kagak rugi lah,coz masih bisa ngusap dan ngelus pantat dan nenen para artis.Akhirnya aku pamitan coz dah jam 12 malam.


Ya walau acara belum selesai dan makin tambah panas,tapi karena dah sangat malam terpaksa aku pamitan pulang. Sampe rumah sekitar setengah satu malam.Lampu depan rumah doang yang masih nyala.Sedang dalam rumah dah gelap. Daftar Poker Online

Mungkin istriku dah tidur karena lama dan kesal menunggu.Aku ambil kunci rumah dari saku dan memasukkan motor ke rumah.Lalu aku bersiap wat tidur.Gila ne rumah gelap ami…r!!!.Setelah mengunci rumah aku langsung masuk ke kamar.Karena dah hafal situasi rumah,aku gak sampe kejedot apa lagi kesandung.Pintu kamar ternyata gak dikunci.Lampu kamar juga dah dimatikan.Tapi samar2 kulihat istriku dah tidur pulas sambil ngelonin anakku.

Ya kebiasaan kami suka matiin lampu kalo mau tidur,coz anakku suka gak bisa tidur kalo terang.Aku tidur samping anakku,sedang istriku sebelahnya anakku.Mataku gak bisa merem karena terbayang sama geolan artis tadi. 

Tak terasa aku jadi ngaceng juga.Akhirnya aku pindah ke samping istriku.Dia tampak pulas sekali.Kupelorotkan kolor dan celana dalamku.Ku kelonin istriku dari samping sambil kuremas nenennya dari luar,kusingkap daster dia dan kupelorotkan CD-nya.

Pas ku pegang memeknya ada yang aneh. Lho,kok bulu jembinya kagak ada!!!.Padahal malam kemaren masih lebat tuh!!!Ku usap2 memeknya.tak tinggal diam tanganku menerobos kebali BH-nya, anjri….t, tambah aneh, kok jadi agak gedean plus sekel banget.A….h,kagak ambil pusing yang penting bisa ngecrot.
Mungkin tadi pas ditinggalin dia cukur jembut dll.Istriku pulas amat.Kuangkat pahanya dari belakang dan kutaruh diatas pahaku yang menyilang ke paha dia satunya lagi. Pas ku kobel memeknya dia terbangun.Mungkin dia kaget.Tapi aku memang suka begitu pas lagi pengen. ntar juga lama-lama dia menikmatinya.Jari tengahku kumasukkan ke lobang memeknya.

Sambil ku kobel kujilati telinganya. Kubayangkan sedang ber asyik ria dengan artis yang tadi. Kok agak gemukkan ya??? rambutnya juga jadi agak pendek!!!.A…h gak penting banget.pokoknya malam ini aku pengen crot sambil ngebayangin ngentot sama wulan artis tadi.Istriku tampak mulai menikmati.Dia seperti menahan nafas tanda dah mulai terangsang.

Semakin kukobel memeknya,pantatnya gak bisa diam. Lalu kuarahkan kontolku ke lobang memek istriku. Kugesek2 kontolku dilobang memeknya.Tampak istriku semakin menahan nafas.Ketika akan kutekan masuk, dia tampak menghalangi memeknya dengan tangannya, aku yang sudah horny berat gak tinggal diam. kutarik tangannya, tangan kiriku mengarahkan kontolku pas ditengah lobang memek dia.

Dan dengan hentakan agak keras,kusodok memeknya dari samping,
slep ble….zhh !!!!A……kh, peri….h!!!. Deg, kaget banget!!! Kok suaranya lain dengan istriku.

Memeknya juga seret banget. Suaranya mirip kakak iparku yang selama ini kuidamkan pengen kuentot. Apa ini mungkin??? Sejenak aku mendiamkan kontolku dalam memeknya.Lalu sengan perlahan kupompa kontolku dalam memeknya.Dia tampak merintih dan mendesah.


Ssss…….sshhhh,a……h,o…..h!!!. Kupompa lagi dan lagi, dia semakin merintih keenakkan, Lalu semakin kupercepat pompaanku dan kemudian dia berteriak tanda orgasme, a…..h,Aa…..!!aaahhh…..k!!!!.Gila!!! Beneran ne kakak iparku??? Lalu kucabut dan kubalik dia.

Kurenggangkan kedua pahanya mulai kunaiki dia dan kumasukan lg kontolku Ble…..z,kontolku masuk memeknya lagi. Kupompa2 naik turun. Umi, enak gak ngewe sama aa? aku nanya istriku. aku manggil dia umi.A…..kh,sssh…..sssh,o….h, Aldi, ini bukan Evi,ini teteh!!!!.Kata dia sambil merintih dan mendesah nikmat.Anjri…..t,mimpi apa gua kemarin.

Kagak nyangka bisa ngentot sama Ida kakak iparku.Kakak ipar yang selama ini menjadi objek hayalan kalo lagi nentot sama istriku.Semakin kupompa kontolku dengan keras,semakin Ida merintih dan menjerit tertahan.Sayang,gimana,enak gak ngewe sama aldi,a…..h,enak banget aldi!!!.

Kontolmu gede banget,sss….sssshhh,o…..h,terus aldi…..!!!!
Teh, nikmat gak???a….uw, nikmat aldi….!!!!ssss….. hhh,a…..h!!!.
Teteh suka gak ngewe sama aldi???
iya aldi….!!!a….h,teteh kesepian banget,dah sembilan bulan teteh gak pernah ngewe!!!.Jawab ida kakak iparku.
Ya maklum aja,dia dah lama ditinggal suaminya kerja keluar pulau.
Aku semakin mempercepat genjotanku,dan pada hentakan terakhir aku memuntahkan laharku didalam memek ida,crot,crot,cro….t,pejuku keluar dan tumpah dengan banyak memenuhi memek ida.

Ida pun hampir berteriak kalo gak cepat kubekap untung saja.Dia pun mencapai orgasme hampir berbarengan.Sambil terus menindih dia dan terus menancapkan kontolku,aku bilang sama ida.
Te…h,maafin ya!!! .aldi gak sengaja.kukira evi teh,lagian kenapa tidur dikamarku??evi dimana???
gak apa - apa al,teteh juga suka kok.lagian teteh dah lama pengen ngentot sama kamu.

Tadi evi nelpon,pengen ditemenin.katanya takut cuma berdua sama anak kamu.tadi anakmu nangis,terus teteh ajak ke kamar diajak tiduran sampe teteh juga ikut ketiduran.O….h gitu teh,terus Evi dimana teh??mungkin dia ketiduran di sofa ruang tamu.
Adu….h,maafin aldi teh!!!.
Sudah aldi,lagian salah teteh kok.Lalu aku tiduran samping dia.sambil kupeluk kuusap2 dan kukobel lagi memeknya.dia pun mengusap2 kontolku.

Baru sebentar aja kontolku udah bangun lagi.mungkin efek banyak dari makan sate kambing tadi.Atau mungkin karena semangat karna dapat lobang baru.Kupindahkan anakku ke ujung,biar kami lebih leluasa. Lalu kami saling telanjang dan melakukan pemanasan lagi. Dia nge-BJ kontoku. O…..kh, nikmat banget. Kucipokin juga memeknya. Walau agak anyir tapi karena nafsu terasa sangat enak.Kami melakukan dengan posisi 69.


Setelah itu kami ngentot sampai puas.Kami melakukan dengan berbagai macam gaya.Diatas ranjang,bahkan dilantai.Dia begitu ganas dan haus akan sex.
Waktu sembilan bulan bukanlah waktu yang singkat bagi seorang istri tanpa belaian seorang suami.Itulah yang terjadi sama Ida.Kami melakukannya sampai jam 3 lebih.Setelah puas,ida kusuruh tidur di ruang tamu menemani istriku.Aku juga berpesan supaya dia bersikap sebagai mana biasanya.Lagi pula ida orangnya pendiam.Aku menaruh CD bekas membersihkan sisa2 peju dibawah kasur,biar kagak ketahuan.Ida cuman mengangguk aja.

Sebelum ida keluar,kami berpelukkan dan ciuman,tak lupa kukobel memeknya.Andai waktu masih panjang,ingin aku ngentot sama dia lagi,tapi takut keburu evi bangun.setelah itu aku lalu berbaring. Ada rasa penyesalan dan berdosa sama istriku.

Tapi semua berawal dari ketidaksengajaan. Akhirnya aku tertidur pulas. besoknya aku dibangunin istriku jam 8 pagi. Ada rasa gak enak dan bersalah waktu melihat dia.Datang jam berapa pah? jam setengah satu mi, papah langsung ke kamar. ternyata cuman ada Ari aja lagi tidur. karna dah ngantuk, papah langsung tidur aja. O….h!!!jawab istriku.

Semalam teh Ida nginep disini loh, habis umi takut dan kesepian. Oya??!! jawabku pura2 gak tahu. Iya.Sekarang dah balik tadi jam 7 habis sarapan. Udah papah sarapan dulu .Tuh dah umi sediain di meja makan. Du…h, begitu baik istriku. Aku berjanji cukup sekali aja yang terjadi. Semenjak itu kalo teh Ida maen kerumah,kami bersikap biasa aja.Kadang kalo ada kesempatan,dia seakan menantang untuk melakukannya lagi.
Tapi kalo aku gak kuat, langsung aku lari ke WC dan coli. biar gak sampai terjadi lagi.

Rabu, 25 Desember 2019

Ku Bercinta Dengan Ganas Dengan Istri Teman Ayah Ku



Didi mengenal seks pada usia 18 tahun ketika masih sekolah Waktu itu karena Didi yang bandel dikampungnya maka ia dikirim ke sekolah yang ada Pondok Pesantrennya di Jawa barat, Didi lalu dititipkan pada keluarga teman baik ayahnya, seorang Kiayi Fuad begitu Didi memanggilnya ia adalah seorang yang cukup berpengaruh, pak Kiayi mengelola pesantren itu sendiri yang lumayan besar

Anak-anak mereka, Halmi dan Julia yang seusia Didi kini ada di Mesir sejak mereka masih berumur 12 tahun Sedangkan yang sulung, Irfan kuliah di Pakistan Istri Kiayi Fuad sendiri adalah seorang pengajar di sekolah dasar negeri di sebuah kecamatan

Didi memanggilnya Nyai Fifi, wanita itu berwajah manis dan berumur 40 tahun dengan perawakan yang bongsor dan seksi khas ibu-ibu istri pejabat Sejak tinggal di rumah Kiayi Fuad Didi seringkali ditugasi mengantar Nyai Fifi, meskipun hanya untuk pergi ke balai desa atau pergi kota Kabupaten

Meski keluarga Kiayi Fuad cukup kaya raya dan terpandang namun tampaknya hubungan antara dia dan istrinya tak begitu harmonis Didi sering mendengar pertengkaran-pertengkaran diantara mereka di dalam kamar tidur Kiayi Fuad, seringkali saat Didi menonton televisi terdengar teriakan mereka dari ruang tengah

Sedikitpun Didi tak mau peduli atas hal itu, toh ini bukan urusannya, lagi pula Didi kan bukan anggota keluarga mereka Biasanya mereka bertengkar malam hari saat penghuni rumah yang lain telah terlelap tidur, dan belakangan bahkan terdengar kabar kalau Kiayi Fuad ada mempunyai wanita lain sebagai isteri simpanan

“Ah untuk apa aku memikirkannya” bisik hati Didi

“Biar saja Kiayi Fuad berpoligami yang penting aku dapat beronani sambil membayangkan tubuh bahenol Nyai Fifi, dan sekali kali ingin juga aku menyetubuhi isterinya pak Kiayi Fuad yang cantik itu” “Busyeeeet pikiran kotorku mulai kambuh lagi, Aah masa bodoh emang aku pikirin he heeeeee ”

Suatu hari di bulan Oktober, Bi Tinah, seorang pembantu dan Mang Darta penjaga pesantren juga pulang kampung mengambil jatah liburan mereka bersamaan saat Lebaran Sementara Kiayi Fuad pergi berlibur ke Mesir sambil menjenguk kedua anaknya di sana Nyai Fifi masih sibuk menangani tugas-tugas sekolahan yang mana para muridnya hendak menghadapi ujian, Nyai Fifi lebih sering terlambat pulang, hingga di rumah itu tinggal Didi sendiri

Perasaan Didi begitu merdeka, tak ada yang mengawasi atau melarangnya untuk berbuat apa saja di rumah besar disamping pesantren Mereka meminta Didi menunda jadwal pulang kampung yang sudah jauh hari direncanakan, dan Didi mengiyakan saja, toh mereka semua baik dan ramah padanya

Malam itu Didi duduk di depan televisi, namun tak satupun acara TV itu menarik perhatiannya Didi termenung sejenak memikirkan apa yang akan diperbuatnya, sudah tiga hari tiga malam sejak keberangkatan Kiayi Fuad ke Mesir, Nyai Fifi tak tampak pulang ke rumah hingga sore hari

Maklumlah ia harus bolak balik ke kabupaten mengurus soal ujian sekolah dikantor Dinas Pendidikan, jadi tak heran kalau mungkin saja hari ini ia ada di kota kabupaten, saat sedang melamun Didi melirik ke arah lemari besar di samping pesawat TV layar lebar itu Matanya tertuju pada rak piringan VCD yang ada di sana Dan dalam hati Didi penuh dengan tanda tanya Dalam hati Didi berbisik

“Segera kubuka sajalah mana tahu ada film bagus untuk ditonton,” sambil memilih film-film bagus yang ada disitu yang paling membuat aku menelan ludah adalah sebuah film dengan cover depannya ada gambar wanita telanjang. Agen BandarQ

Tak kulihat lama lagi pasti dari judulnya aku sudah tahu langsung kupasang dan ,

“Wow!” batinku kaget begitu melihat adegannya yang membangkitkan nafsu

Seorang lelaki berwajah Arab sedang menggauli dua perempuan sekaligus dengan beragam gaya Sesaat kemudian aku sudah larut dalam film itu Penisku sudah sejak tadi mengeras seperti kayu, malah saking kerasnya terasa sakit, aku sejenak melepas celana panjang dan celana dalam yang kukenakan dan menggantinya dengan celana pendek yang longgar tanpa CD

Aku duduk di sofa panjang depan TV dan kembali menikmati adegan demi adegan yang semakin membuatku gila Malah tanganku sendiri meremas-remas batang kemaluanku yang semakin tegang dan keras Tampak penis besarku yang panjang sampai menyembul ke atas melewati pinggang celana pendek yang kupakai Cairan kentalpun sudah terasa akan mengalir dari sana

Tapi belum lagi 15s menit, karena terlalu asyik aku akan sampai tak menyangka Nyai Fifi isteri Kiayi Fuad sudah berada di luar ruang depan sambil menekan bel Ah, aku lupa menutup pintu gerbang depan hingga Nyai Fifi bisa sampai di situ tanpa sepengetahuanku, untung pintu depan terkunci Aku masih punya kesempatan mematikan power off VCD Player itu, dan tentunya sedikit mengatur nafas yang masih tegang ini agar sedikit lega

Aku tidak menyangka Nyai Fifi yang seorang guru dan isteri seorang Kiayi punya koleksi VCD porno atau VCD itu hasil rampasan dari tangan para santri-santri yang bengal yang kedapatan menyelundupkan VCD porno tsb ke dalam pondok pesantren Karena rata-rata para santri yang ada dipondok pesantren itu adalah para korban Narkoba

Seketika timbul penyakit bengal ku, karena kenakalanku sewaktu dikampung aku ketahuan mengintip isteri tetangga yang sedang mandi sebab kenakalan itu aku dititipkan oleh ayahku pada keluarga Kiayi Fuad di Tasikmalaya di kota kecil di daerah Jawa Barat, sementara asalku dari pulau Sumatera

Dan aku sering memangil isteri pak Kiayi itu dengan sebutan tante Fifi dan terkadang juga kupanggil perempuan cantik itu dengan panggilan Nyai Fifi karena dia adalah isteri seorang Kiayi terpandang dan sangat kaya karena memiliki berhektar-hektar sawah dan kebun buah-buahan

“Kamu belum tidur, Di??”, sapanya begitu kubuka pintu depan
“Belum, Nyai”, hidungku mencium bau khas parfum Tante Fifi yang elegan
“Udah makan?”
“Hmm , belum sih, tante sudah makan?”, aku mencoba balik bertanya
“Belum juga tuh, tapi tante barusan dari rumah teman, trus di jalan baru mikirin makan, so tante pesan dua kotak nasi goreng, kamu mau?”

“Mau dong tante, tapi mana paketnya, belum datang kan?”

“Tuh kan, kamu pasti lagi asyik di kamar makanya nggak dengerin kalau pengantar makanannya datang sedikit lebih awal dari tante”

“Ooo”, jawabku bego

Nyai Fifi berlalu masuk kamar, kuperhatikan ia dari belakang Uhh, bodinya betul-betul bikin deg-degan, atau mungkin karena aku baru saja nonton BF yah

“Ayo, kita makan ”, ajaknya kemudian, tiba-tiba ia muncul dari kamarnya sudah berganti pakaian dengan sebuah daster bermotif bunga-bunga yang longgar tanpa lengan dan berdada rendah

Mungkin Nyai Fifi merasa kegerahan setelah memakai baju panjang dan rambutnya selalu tertutup jilbab seharian Penampilan khas perempuan cantik itu sebagai isterinya pak Kiayi, bila ia berada diluar rumah mesti memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya Walaupun sekujur tubuhnya tertutup baju panjang dan jilbab masih nampak seksi dan anggun, malam itu benar-benar membuatku jadi terpana dan bergairah ingin memeluk tubuhnya

“Ya ampun Nyai Fifi”, batinku berteriak tak percaya, baru kali ini aku memperhatikan wanita itu dalam keadaan tidak memakai jilbab dan baju panjangnya

Kulitnya putih bersih, dengan betis yang woow, berbulu menantang pastilah perempuan cantik ini punya nafsu seksual yang liar, itu kata temanku yang pengalaman seksnya tinggi Buah dadanya tampak menyembul dari balik gaun tidur itu, apalagi saat ia melangkah di sampingku, samar-samar dari sudut mataku terlihat indah payudaranya yang putih lembut

“Uh , apa ini gara-gara film itu?”, batinku lagi

Khayalanku mulai kurang ajar, atau selama ini aku melihat Nyai Fifi selalu memakai jubah panjang dan berjilbab jadi aku tidak tahu bentuk tubuhnya yang sebenarnya, seketika aku memasukkan bayangan Nyai Fifi ke dalam adegan film tadi

“Hmm ”, tak sadar mulutku mengeluarkan suara itu
“Ada apa, Di?”, isteri pak Kiayi itu memandangku dengan alis berkerut
“Nngg , nggak apa-apa Nyai ”, Aku jadi sedikit gugup Oh wajahnya, kenapa baru sekarang aku melihatnya begitu cantik

“Eh , kamu ngelamun yah, ngelamunin siapa sih? Pacar?”, tanyanya
“Nggak ah tante”, dadaku berdesir sesaat pandangan mataku tertuju pada belahan dadanya
Wow serasa hendak jebol celana yang kupakai oleh desakan penisku yang memberontak tegang. “Oh My god, gimana rasanya kalau tanganku sampai mendarat di permukaan buah dadanya, mengelus, merasakan kelembutan payudara itu, oohh” lamunan itu terus merayap melambung tinggi

“Heh, ayo , makanmu lho, Di”
“Ba , bbaik Nyai”, jelas sekali aku tampak gugup
“Nggak biasanya kamu kayak gini, Di Mau cerita nggak sama tante Fifi”
“Oh my god, dia mau aku ceritakan apa yang aku lamunkan? Susumu itu Nyai, susumu yang tergantung indah aku remas-remas ya” bisik hatiku, aku mulai berfikir bagaimana bisa menyetubuhi isteri Kiayi Fuad yang montok dan cantik ini

Pelan-pelan sambil terus melamun sesekali berbicara padanya, akhirnya makananku habis juga Aku kembali ke kamar dan langsung menghempaskan badanku ke tempat tidur Masih belum lepas juga bayangan tubuh Nyai Fifi

“Gila! Gila! Kenapa perempuan paruh baya itu membuatku gila”, pikirku tak habis-habisnya

Umurnya terpaut sangat jauh denganku, aku baru 18 tahun , dua puluh lima tahun dibawahnya Ah, mengapa harus kupikirkan, persetan ah yang penting bagaimana caranya aku dapat menikmati tubuh montoknya. Aku melangkah ke kamarku dan berbaring ditempat tidur, mencoba melupakannya, tapi mendadak pintu kamarku diketuk dari luar

“Di , Didi , ini Tante Fi”, terdengar suara tante Fifi yang seksi itu memanggil
“Ah ”, aku beranjak bangun dari ranjang dan membukakan pintu,
“Ada apa, tante?”
“Kamu bisa buatin tante kopi?”
“Ooo , bisa tante”
“Tahu selera tante toh?”
“Iya tante, biasanya juga saya lihat Bi Tinah”, jawabku singkat dan langsung menuju ke dapur

“Tante tunggu di ruang tengah ya, Di”
“Baik, tante”
“Didi ?”
“Ya , tante”
“Kamu kalau habis pasang film seperti ini lain kali masukin lagi ke tempatnya yah”
“Mmm , ma , ma , maaf tante ” aku tergagap, apalagi melihat Tante Fifi isteri pak kiayi itu yang berbicara tanpa melihat ke arahku

Benar-benar aku merasa seperti maling yang tertangkap basah

“Di ?”, Tante Fifi memanggil dan kali ini ia memandangi, aku menundukkan muka, tak kubayangkan lagi kemolekan tubuh istri Kiayi Fuad itu

Aku benar-benar takut bercampur dengan nafsu

“Tante nggak bermaksud marah lho, Di ”,

Byarr hatiku lega lagi ?

“Sekarang kalau kamu mau nonton, ya sudah sama-sama aja di sini, toh sudah waktunya kamu belajar tentang ini, biar nggak kuper”, ajaknya

“Woow ”, kepalaku secepat kilat kembali membayangkan tubuhnya

Aku duduk di sofa sebelah tempatnya Mataku lebih sering melirik tubuh Tante Fifi daripada film itu

“Kamu kan sudah 18 tahun, Di Ya nggak ada salahnya kalau nonton beginian Lagipula tante kan nggak biasa lho nonton yang beginian sendiri ”

Tak kusangka ucapan isteri Kiayi Fuad begitu terang-terangan, padahal Nyai Fifi adalah seorang pendidik alias guru apakah karena dunia ini sudah semakin tua, atau isteri Kiayi itu yang nampaknya alim namun sesungguhnya memiliki nafsu syahwat besar yang tak tersalurkan

Apa kalimat itu berarti undangan? Atau kupingku yang salah dengar? Oh my god Tante Fifi mengangkat sebelah tangannya dan menyandarkan lengannya di sofa itu Dari celah gaun di bawah ketiaknya terlihat jelas bukit payudaranya yang masih seger dan bentuknya indah Ukurannya benar-benar membuatku menelan ludah

Wooow Posisi duduknya berubah, kakinya disilangkan hingga daster itu sedikit tersingkap Yeah, betis indah dengan bulu-bulu halus, Hmm? Wanita 40-an itu benar-benar menantang, wajah dan tubuhnya mirip sekali dengan Marisa Haque, hanya Tante Fifi kelihatan sedikit lebih muda, bibirnya lebih sensual dan hidungnya lebih mancung

Aku tak mengerti kenapa perempuan paruh baya ini begitu tampak mempesona di mataku Tapi mungkinkah ? Tidak, dia adalah istri seorang Kiayi yang terpandang, orang yang belakangan ini sangat memperhatikanku Aku di sini untuk belajar , atas biaya mereka , ah persetan!

Tante Fifi mendadak memindahkan acara TVRI ke sebuah TV swasta

“Lho kok?”
“Ah tante bosan ngeliatin acara di TV itu terus, ”
“Tapi kan ”
?Sudah kalau mau kamu mau nonton yang lain nonton aja sendiri di kamar ” wajahnya masih biasa saja

“Eh, ngomong-ngomong, kamu sudah hampir setahun di sini yah?”
“Iya tante ”
“Sudah punya pacar?”, ia beranjak meminum kopi yang kubuatkan untuknya
“Belum”, mataku melirik ke arah belahan daster itu, tampaknya ada celah yang cukup untuk melihat payudara besarnya

Tak sadar penisku mulai berdiri

“Kamu nggak nyari gitu?”, ia mulai melirik sesekali ke arahku sambil tersenyum

“Alamaak, senyumnya , oh singkapan daster bagian bawah itu, uh Tante Fifi , pahamu”, teriak batinku saat tangannya tanpa sengaja menyingkap belahan gaun di bagian bawah itu Sengaja atau tidak sih?

“Eeh Di kamu ngeliatin apaan sih?”

Blarr , mungkin ia tahu kalau aku sedang berkonsentrasi memandang satu persatu bagian tubuhnya

“Nnggak kok tante nggak ngeliat apa-apa”
“Lho mata kamu kayaknya mandangin tante terus Apa ada yang salah sama tante, Di?”,
Yya ampun dia tahu kalau aku sedang asyik memandanginya

“Eh , mm , anu tante , aa , aanu , tante , tante”, kerongkonganku seperti tercekat

“Anu apa , ah kamu ini ada-ada saja, kenapa ?”, matanya semakin terarah pada selangkanganku, sial aku lupa pakai celana dalam

Pantas Tante Fifi tahu kalau penisku tegang

“Ta , ta , tante cantik sekali ”, aku tak dapat lagi mengontrol kata-kataku

Dan astaga, bukannya marah, Tante Fifi malah mendekati aku

“Apa , tante nggak salah dengar?”, katanya setengah berbisik
“Bener kok tante ”
“Tante yang seumur ini kamu bilang cantik, ah bisa aja Atau kamu mau sesuatu dari tante?” ia memegang pundakku, terasa begitu hangat dan duh gusti buah dada yang sejak tadi kuperhatihan itu kini hanya beberapa sentimeter saja dari wajahku Apa aku akan dapat menyentuhnya, come on man! Dia istri pemilik pondok pesantren ini batinku berkata?Aah persetan

Tangannya masih berada di pundakku sebelah kiri, aku masih tak bergeming Tertunduk malu tanpa bisa mengendalikan pikiranku yang berkecamuk Harum semerbak parfumnya semakin menggoda nafsuku untuk segera berbuat sesuatu Kuberanikan mataku melirik lebih jelas ke arah belahan kain daster berbunga itu Wow , sepintas kulihat bukit di selangkangannya yang ahh, kembali aku menelan ludah

“Kamu belum jawab pertanyaan tante lho, Di Atau kamu mau tante jawab sendiri pertanyaan ini?”

“Nggak kok Nyai, ss , ss , saya jujur kalau tante memang cantik, eh , mm , dan menarik”
“Terus apa lagi ayo bilang ”
“Aaaku mau pegang susu Nyai ” kuberanikan diriku sambil menatap kedua bola matanya yang indah itu

“Kamu belum pernah kenal cewek yah”
“Belum, tante”
“Kalau tante kasih pelajaran gimana?”
Ini dia yang aku tunggu, ah persetan walau dia ini isteri Kiayi Fuad sahabat ayahku aku tak perduli Anggap saja ini pelajaranku dari Tante Fifi Dan juga , oh aku ingin segera merasakan tubuh wanita cantik ini. Agen AduQ

“Maksud tante , apa?”, lanjutku bertanya, pandangan kami bertemu sejenak namun aku segera mengalihkan

“Kamu kan belum pernah pacaran nih, gimana kalau kamu tante ajarin caranya menikmati wanita ”

“Ta , tapi tante”, aku masih ragu
“Kamu takut sama pak Kiayi suamiku? Tenang , yang ada di rumah ini cuman kita, lho”
“Wow hebat”, teriakku dalam hati
Pucuk dicinta ulam pun tiba Batinku terus berteriak tapi badanku seperti tak dapat kugerakkan Beberapa saat kami berdua terdiam

“Coba sini tangan kamu”, aku memberikan tanganku padanya, my goodness tangan lembut itu menyentuh telapak tanganku yang kasarnya minta ampun

“Rupanya kamu memang belum pernah nyentuh perempuan, Di Tante tahu kamu baru beranjak remaja dan tante ngerti tentang itu”, ia berkata begitu sambil mengelus punggung tanganku, aku merinding dibuatnya. Sementara di bawah penisku yang sejak tadi sudah tegang itu mulai mengeluarkan cairan hingga menampakkan titik basah tepat di permukaan celana pendek itu

“Tante ngerti kamu terangsang melihat tetek ini, dan tante perhatiin belakangan ini kamu sering diam-diam memandangi tubuh tante, benar kan?”, ia seperti menyergapku dalam sebuah perangkap, tangannya terus mengelus punggung telapak tanganku

Aku benar-benar merasa seperti maling yang tertangkap basah, tak sepatah kata lagi yang bisa kuucapkan

“Kamu kepingin pegang dada tante kan?”

Daarr! Dadaku seperti pecah , mukaku mulai memerah Aku sampai lupa di bawah sana adik kecilku mulai melembek turun Dengan segala sisa tenaga aku beranikan diri membalas pandangannya, memaksa diriku mengikuti senyum Nyai Fifi isteri pak Kiayi itu, Dan , astaga , perempuan cantik ini menuntun telapak tanganku ke arah payudaranya yang menggelembung besar itu Oooh lembutnya

“Ta , ta , tante , oohh”, suara itu keluar begitu saja dari bibirku, dan Tante Fifi hanya melihat tingkahku sambil tersenyum

Adikku bangun lagi dan langsung seperti ingin meloncat keluar dari celana dalamku Istri pak Kiayi itu melotot ke arah selangkanganku

“Waawww , besar sekali punya kamu Di”, serunya lalu secepat kilat tangannya menggenggam kemaluanku kemudian mengelus-elusnya

Secara reflek tanganku yang tadinya malu-malu dan terlebih dulu berada di permukaan buah dadanya bergerak meremas dengan sangat kuat sampai menimbulkan desah dari mulutnya

“Aaagghhh… enaaaak, isep Di… Ooooooooh… aahh , mm remas sayang oohh… teruuuuuuuus Di ”

Masih tak percaya akan semua itu, aku membalikkan badan ke arahnya dan mulai menggerakkan tangan kiriku Aku semakin berani, kupandangi wajah istri pak Kiayi itu dengan seksama

“Teruskan, Di , buka baju tante”, perempuan itu mengangguk pelan

Matanya berbinar saat melihat kemaluanku tersembul dari celah celana pendek itu Kancing dasternya kulepas satu persatu, bagian dadanya terbuka lebar Masih dengan tangan gemetar aku meraih kedua buah dadanya yang putih itu Perlahan-lahan aku mulai meremasnya dengan lembut, kedua telapak tanganku kususupkan melewati dasternya

“Mmm , tante ”, aku menggumam merasakan kelembutan buah dada besar Tante Fifi yang selama sebulan terakhir ini hanya jadi impianku saja

Jari jemariku terasa begitu nyaman, membelai lembut daging kenyal itu, aku memilin puting susunya yang begitu lembutnya Aku pun semakin berani, dasternya kutarik ke atas dan woowww , kedua buah dada itu membuat mataku benar-benar jelalatan

“Mm , kamu sudah mulai pintar, Di Tante mau kamu ”, belum lagi kalimat Tante Fifi habis aku sudah mengarahkan mulutku ke puncak bukit kembarnya dan

“Crupp ”, sedotanku langsung terdengar begitu bibirku mendarat di permukaan puting susunya

“Aahh , Didi, oohh , sedoot teruus aahh”, tangannya semakin mengeraskan genggamannya pada batang penisku, celana pendekku sejak tadi dipelorotnya ke bawah

Sesekali kulirik ke atas sambil terus menikmati puting buah dadanya satu persatu, Tante Fifi tampak tenang sambil tersenyum melihat tingkahku yang seperti monyet kecil menetek pada induknya Jelas isteri pak Kiayi itu sudah berpengalaman sekali Batang penisku tak lagi hanya diremasnya, ia mulai mengocok-ngocoknya Sebelah lagi tangannya menekan-nekan kepalaku ke arah dadanya

“Buka pakaian dulu, Di” ia menarik baju kaos yang kukenakan, aku melepas gigitanku pada puting buah dadanya, lalu celanaku di lepaskannya

Ia sejenak berdiri dan melepas gaun dasternya, kini aku dapat melihat tubuh Nyai Fifi yang bahenol itu dengan jelas Buah dada besar itu bergelantungan sangat menantang Dan bukit di antara kedua pangkal pahanya masih tertutup celana dalam putih, bulu-bulu halus tampak merambat keluar dari arah selangkangan itu Dengan agresif tanganku menjamah CD-nya, langsung kutarik sampai lepas

“Eeeiit , ponakan tante sudah mulai nakal yah”, katanya genit semakin membangkitkan nafsuku

“Saya nggak tahan ngeliat tubuh tante”, dengusanku masih terdengar semakin keras

“Kita lakukan di kamar yuk ”, ajaknya sambil menarik tanganku yang tadinya sudah mendarat di permukaan selangkangannya

“Shitt!” makiku dalam hati, baru saja aku mau merasakan lembutnya bukit di selangkangannya yang mulai basah itu

Isteri pak Kiayi itu langsung merebahkan badan di tempat tidur Tapi mataku sejenak tertuju pada foto pak Kiayi yang pakai sorban dengan baju kokonya



“Ta , tapi tante”
“Tapi apa, ah kamu, Di” Tante Fifi melotot
“Tante kan istri pak Kiayi”
“Yang bilang tante istri kamu siapa?”, aku sedikit kendor mendengarnya
“Saya takut tante, malu sama pak Kiayi”
“Emangnya di sini ada kamera yang bisa dilihat dari Mesir sana? Didi, Didi , Kamu nggak usah sebut nama pak Kiayi itu lagi deh!” intonasi suaranya meninggi, mungkin Nyai yang cantik ini sudah sangat benci kepada suaminya yang mempunyai isteri lagi, perempuan cantik ini memang dimadu oleh pak Kiayi sampai rasa benci terhadap suaminya ia lampiaskan dengan jalan menggiring gairah nafsuku untuk menyetubuhinya

“Trus gimana dong tante?”, aku tambah tak mengerti

“Sudahlah Di, kamu lakukan saja, kamu sudah lama kan menginginkan memegang payudara tante?” aku tak bisa menjawab, sementara mataku kembali memandang selangkangan Tante Fifi yang kini terbuka lebar

Hmm, persetan dari mana dia tahu aku sudah menantikan ini, itu urusan belakang

Aku langsung menindihnya, dadaku menempel pada kedua buah payudara itu, kelembutan buah dada yang dulunya hanya ada dalam khayalanku saat beronani sekarang menempel ketat di dadaku Bibir kamipun kini bertemu, Nyai Fifi menyedot lidahku dengan lembut Uhh, nikmatnya, tanganku menyusup di antara dada kami, meraba-raba dan meremas kedua belahan susunya yang besar itu

“Aggggh, Di kamu anak yang pintar teruuuus Di ”

“Mmm , oohh , Nyai , aahh”, kegelian bercampur nikmat saat Tante Fifi memadukan kecupannya di leherku sambil menggesekkan selangkangannya yang basah itu pada penisku

“Kamu mau sedot susu tante lagi?”, tangannya meremas sendiri buah dada itu, aku tak menjawabnya, bibirku merayap ke arah dadanya, bertumpu pada tangan yang kutekuk sambil berusaha meraih susunya dengan bibirku

Lidahku mulai bekerja dengan liar menjelajahi bukit kenyal itu senti demi senti

“Hmm , pintar kamu Di, oohh ” desahan isteri pak Kiayi mulai terdengar, meski serak-serak tertahan nikmatnya jilatanku pada putingnya yang lancip

“Sekarang kamu ke bawah lagi sayang ”

Aku yang sudah terbawa nafsu berat itu menurut saja, lidahku merambat cepat ke arah pahanya, Tante Fifi membukanya lebar dan semerbak aroma selangkangannya semakin mengundang birahiku, aku jadi semakin gila Kusibak bulu-bulu halus dan lebat yang menutupi daerah vaginanya. Agen Poker

Uhh, liang vagina itu tampak sudah becek dan sepertinya berdenyut, aku ingat apa yang harus kulakukan, tak percuma aku sering diam-diam nonton VCD porno sewaktu di Sumatera Lidahku menjulur lalu menjilati vagina isteri pak Kiayi itu

“Aggggggh ampuuuuuun, Ooouuhh , kamu cepat sekali belajar, Di Hmm, enaknya jilatan lidah kamu , oohh ini sayang”, ia menunjuk sebuah daging yang mirip biji kacang di bagian atas kemaluannya, aku menyedotnya keras, lidah dan bibirku mengaduk-aduk isi liang vaginanya

“Ooohh, yaahh , enaak, Di, pintar kamu Di , oohh”, Tante Fifi mulai menjerit kecil merasakan sedotanku pada biji kacangnya yang belakangan kutahu bernama clitoris

Ada sekitar tujuh menit lebih aku bermain di daerah itu sampai kurasakan tiba-tiba ia menjepit kepalaku dengan keras di antara pangkal pahanya, aku hampir-hampir tak dapat bernafas

“Aahh , tante nggak kuaat aahh, Didii”, teriaknya panjang seiring tubuhnya yang menegang, tangannya meremas sendiri kedua buah dadanya yang sejak tadi bergoyang-goyang, dari liang vaginanya mengucur cairan kental yang langsung bercampur air liur dalam mulutku

“Uff , Di, kamu pintar bener Sering ngentot yah?” ia memandangku dengan genit

“Makasih Di, selama ini tante nggak pernah mengalaminya , makasih sayang Sekarang beri tante kesempatan istirahat sebentar saja”, ia lalu mengecupku dan beranjak ke arah kamar mandi

Aku tak tahu harus melakukan apa, senjataku masih tegang dan keras, hanya sempat mendapat sentuhan tangan Tante Fifi Batinku makin tak sabar ingin cepat menumpahkan air maniku ke dalam vaginanya Masih jelas bayangan tubuh telanjang isteri pak Kiayi itu beberapa menit yang lalu , ahh aku meloncat bangun dan menuju ke kamar mandi Kulihat perempuan paruh baya yang cantik itu sedang mengguyur tubuhnya dengan air

“Tante… mau saya entot sekarang?”
“Hmm, kamu sudah nggak sabar ya?” ia mengambil handuk dan mendekatiku
Tangannya langsung meraih batang penisku yang masih tegang

“Woowww , tante baru sadar kalau kamu punya segede ini, Di , oohhmm”, ia berjongkok di hadapanku

Aku menyandarkan tubuh di dinding kamar mandi itu dan secepat kilat Nyai Fifi memasukkan penisku ke mulutnya

“Ohh , nikmat Tante Fifi oohh , oohh , ahh”, geli bercampur nikmat membuatku seperti melayang

Baru kali ini punyaku masuk ke dalam mulut perempuan, ternyata , ahh , lezatnya setengah mati Penisku tampak semakin tegang, mulut mungil Tante Fifi hampir tak dapat lagi menampungnya Sementara tanganku ikut bergerak meremas-remas payudaranya

“Uuuhh punya kamu ini lho, Di , tante jadi nafsu lagi nih, yuk kita lanjutin lagi”, tangannya menarikku kembali ke tempat tidur, Tante Fifi seperti melihat sesuatu yang begitu menakjubkan

Perempuan setengah baya itu langsung merebahkan diri dan membuka kedua pahanya ke arah berlawanan, mataku lagi-lagi melotot ke arah belahan vaginanya Mm , kusempatkan menjilatinya semenit lalu dengan tergesa-gesa aku tindih tubuhnya

“Heh , sabar dong, Di Kalau kamu gelagapan gini bisa cepat keluar nantinya”
“Keluar apa, Tante?”
“Nanti kamu tahu sendiri, deh” tangannya meraih penisku di antara pahanya, kakinya ditekuk hingga badanku terjepit diantaranya

Pelan sekali ibu jari dan telunjuknya menempelkan kepala penisku di bibir kemaluannya

“Sekarang kamu tekan pelan-pelan sayang , Ahhooww, yang pelan sayang oh punya kamu segede kuda tahu!”, liriknya genit saat merasakan penisku yang baru setengah masuk itu

“Begini tante?”, dengan hati-hati kugerakkan lagi, pelan sekali, rasanya seperti memasuki lubang yang sangat sempit

“Tarik dulu sedikit, Di , yah tekan lagi Pelan-pelan , yaahh masuk sayang oohh besarnya punya kamu , oohh… Oooh enaaak Di, Aaaagggh panjangnya punya kamu sampai mentok ke dasar Di

“Tante suka?”
“Nyai aku entot ya… Gimana Nyai rasanya?”
“Suka sayang oohh, sekarang kamu goyangin , mm , yak gitu terus tarik, aahh , pelan sayang vagina tante rasanya , oouuhh mau robek, mmhh , yaahh tekan lagi sayang , oohh , hhmm , enaakk , oohh”

“Kalau sakit bilang saya yah tante?”, kusempatkan mengatur gerakan, tampaknya Tante Fifi sudah bisa menikmatinya, matanya terpejam seraya menggigit bibirnya disertai desahan manjanya

“Oooh Di setubuhi tante, Agggggh enaaaak Di punyamu besaaaar Hmm , oohh ”, Tante Fifi kini mengikuti gerakanku

Pinggulnya seperti berdansa ke kiri kanan Liang vaginanya bertambah licin saja Penisku kian lama kian lancar, kupercepat goyanganku hingga terdengar bunyi selangkangannya yang becek bertemu pangkal pahaku

Plak , plak , plak , plak , aduh nikmatnya perempuan setengah baya ini

Mataku merem melek memandangi wajah keibuan Tante Fifi yang masih saja mengeluarkan senyuman Nafsuku semakin jalang, gerakanku yang tadinya santai kini tak lagi berirama Buah dadanya tampak bergoyang ke sana ke mari, mengundang bibirku beraksi

“Ooohh sayang kamu buas sekali hmm , tante suka yang begini, oohh , genjot terus mm”

“Uuhh tante nikmat tante , mm tante cantik sekali oohh… Oooh enaknya ngentotin isteri pak Kiayi ” Aku mulai meracau nikmat

“Kamu senang susu tante yah?” Ooohh sedoot teruus susu tantee aahh , panjang sekali peler kamu oohh, Didii , aahh” Jeritannya semakin keras dan panjang, denyutan vaginanya semakin terasa menjepit batang penisku yang semakin terasa keras dan tegang

“Di ?”, dengusannya turun naik
“Yah uuhh ada apa tante ?”
“Kamu bener-bener hebat sayang , oowww , uuhh , tan , tante , mau keluar hampiirr , aahh ”, gerakan pinggulnya yang liar itu semakin tak karuan, tak terasa sudah lima belas menit kami berkutat

“Ooohh memang enaak Nyai, oohh , Tante Fifi Tante Fifi, oohh , tante, oohh , nikmat sekali tante memekmu, oohh ” aku bahkan tak mengerti apa maksud kata ‘keluar’ itu

Aku hanya peduli pada diriku, kenikmatan yang baru pertama kali kurasakan seumur hidup Tak kuhiraukan tubuh isteri pak Kiayi yang menegang keras berkejat-kejat, kuku-kuku tangannya mencengkeram punggungku, pahanya menjepit keras pinggangku yang sedang asyik turun naik itu,

“Aaahh , Di , dii , tante ke luaarr laagii , aahh”, vagina Tante Fifi terasa berdenyut keras sekali, seperti memijit batangan penisku dan uuhh ia menggigit pundakku sampai kemerahan Agen Sakong

Kepala penisku seperti tersiram cairan hangat di dalam liang rahimnya

“Agggh Oooh ampuuuun enak Di penis besarmu”

Sesaat kemudian ia lemas lagi Tak kusangka isteri seorang Kiayi, wanita yang kuanggap alim dan terpelajar saat kusetubuhi bisa menjadi liar bagai penari erotis, tubuhnya meliuk liuk saat mencapai orgasme

“Tante capek’
“Maaf tante kalau saya keterlaluan ”
“Mmm , nggak begitu Di, yang ini namanya tante orgasme, bukan kamu yang salah kok, justru kamu hebat sekali , ah, ntar kamu tahu sendiri deh , kamu tunggu semenit aja yah, uuhh hebat”

Aku tak tahu harus bilang apa, penisku masih menancap di liang kemaluannya

“Kamu peluk tante dong, mm”
“Ahh tante, saya boleh lanjutin nggak sih?”
“Boleh, asal kamu jangan goyang dulu, tunggu sampai tante bangkit lagi, sebentaar aja Mainin susu tante saja ya”

“Baik tante ”

“Kau tak sabar ingin cepat-cepat merasakan nikmatnya ‘keluar’ seperti Tante ya ”

Ia masih diam saja sambil memandangiku yang sibuk sendiri dengan puting susu itu Beberapa saat kemudian kurasakan liang vaginanya kembali bereaksi, pinggulnya ia gerakkan

“Di ?”
“Ya tante?”
“Sekarang tante mau puasin kamu, kasih tante yang di atas ya, sayang , mmhh, pintar”
Posisi kami berbalik Kini isteri pak Kiayi menunggangi tubuhku Perlahan tangannya kembali menuntun batang penisku yang masih tegang itu memasuki liang kenikmatannya, dan uuhh terasa lebih masuk

Tante Fifi mulai bergoyang perlahan, payudaranya tampak lebih besar dan semakin menantang dalam posisi ini Tante Fifi berjongkok di atas pinggangku menaik-turunkan pantatnya, terlihat jelas bagaimana penisku keluar masuk liang vaginanya yang terlihat penuh sesak, sampai bibir kemaluan itu terlihat sangat kencang

“Ooohh enaak tante , ooh Tante Fifi , ooh Nyai , oo , hmm, enaak sekali , oohh memek enak” Kedua buah payudara itu seperti berayun keras mengikuti irama turun naiknya tubuh isteri pak Kiayi itu

“Remees susu tante sayang, oohh , yaahh , pintar kamu , oohh , tante nggak percaya kamu bisa seperti ini, oohh , pintar kamu Didi oohh , ganjal kepalamu dengan bantal ini sayang”, Tante Fifi meraih bantal yang ada di samping kirinya dan memberikannya padaku

“Maksud tante supaya aku bisa , crup , crup ”, mulutku menerkam puting payudaranya
“Yaahh sedot susu tante lagi sayang , mm , yak begitu teruus yang kiri sayang oohh”
Tante Fifi menundukkan badan agar kedua buah dadanya terjangkau mulutku Decak becek pertemuan pangkal paha kami semakin terdengar seperti tetesan air, liang vaginanya semakin licin saja Entah sudah berapa puluh cc cairan kelamin isteri pak Kiayi yang meluber membasahi dinding vaginanya Tiba-tiba aku teringat adegan filn porno yang dulu pernah kulihat,

“Yap , doggie style!” batinku berteriak kegirangan, mendadak aku menahan goyangan Tante Fifi yang tengah asyik

“Huuhh , oohh ada apa sayang?”, nafasnya tersenggal
“Saya mau pakai gaya yang ada di film, tante”
“Gaya yang mana, yah ,?”
“Yang dari belakang tante harus nungging”
“Hmm , tante ngerti , boleh”, katanya singkat lalu melepaskan gigitan vaginanya pada penisku

“Yang ini maksud kamu?”, isteri pak Kiayi itu menungging tepat di depanku yang masih terduduk

“Iya Nyai ini namanya anjing kawin ”

Hmm lezatnya, pantat Tante Fifi yang besar itu kuremas-remas dan belahan bibir vaginanya yang memerah membuat nafsuku memuncak, aku langsung mengambil posisi dan tanpa permisi lagi menyusupkan penisku dari belakang Kupegangi pinggangnya, sebelah lagi tanganku meraih buah dada besarnya

“Ooohh , ngg , Agggh yang ini hebaat Di , oohh, genjot yang keras sayang, oohh , tambah keras lagi ,”

“Uuuhh… Enak ya Nyai? Aku suka ngentot sama Nyai ayo tante jalang goyangin dong pantatnya ”

“Oooooh Di setubuhi aku sesuka hatimu, tante suka Di ”

Kata-kata kotor Didi membuat isteri pak Kiayi itu kian terangsang hebat ia goyangkan pantatnya mengikuti irama tusukan penis yang menerobos liang vaginanya Kepalanya menggeleng keras ke sana ke mari, aku rasa Tante Fifi sedang berusaha menikmati gaya ini dengan semaksimal mungkin Teriakannyapun makin ngawur

“Ooohh , jangan lama-lama lagi sayang tante mau keluar lagi ooh ” aku menghentikan gerakan dan mencabut penisku

“Baik tante sekarang , mm, coba tante berbaring menghadap ke samping, kita selesaikan dengan gaya ini”

“Kamu sudah mulai pintar sayang mmhh”, Tante Fifi mengecup bibirku

Perintahku pun diturutinya, ia seperti tahu apa yang aku inginkan Ia menghempaskan badannya kembali dan berbaring menghadap ke samping, sebelah kakinya terangkat dan mengangkang, aku segera menempatkan pinggangku di antaranya Buah penisku bersiap lagi

“Aaahh tante , uuhh , nikmat sekali, oohh , Nyai sekarang, oohh , saya nggak tahan Nyai , enaak , oohh”

“Tante juga Didi , Didi , Didi sayaangg, oohh , keluaar samaan sayaang ooh” kami berdua berteriak panjang, badanku terasa bergetar, ada sebentuk energi yang maha dahsyat berjalan cepat melalui tubuhku mengarah ke bawah perut dan,

“Craat , cratt , craatt , cratt”, entah berapa kali penisku menyemburkan cairan kental ke dalam rahim isteri pak Kiayi yang tampak juga mengalami hal yang sama, selangkangan kami saling menggenjot keras

Tangan Tante Fifi meremas sprei dan menariknya keras, bibirnya ia gigit sendiri Matanya terpejam seperti merasakan sesuatu yang sangat hebat, tubuhnya berkejat kejat isteri pak Kiayi itu mengerang seperti anak kucing

Beberapa menit setelah itu kami berdua terkapar lemas, Tante Fifi memelukku erat, sesekali ia mencium mesra Tanganku tampaknya masih senang membelai lembut buah dada Tante Fifi Kupintir-pintir putingnya yang kini mulai lembek Mataku memandangi wajah manis perempuan paruh baya itu, meski umurnya sudah berkepala empat namun aku masih sangat bernafsu melihatnya Wajahnya masih menampakkan kecantikan dan keanggunannya

Meski mulai tampak kerutan kecil di leher wanita itu tapi , aah, persetan dengan itu semua, Tante Fifi adalah wanita pertama yang memperkenalkan aku pada kenikmatan seksual Bahkan dibanding Devi, Rani, Shinta dan teman sekelasku yang lain, perempuan paruh baya ini jauh lebih menarik

“Tante nggak nyangka kamu bisa sekuat ini, Di ”
“Hmm ”
“Betul ini baru yang pertama kali kamu lakukan?”
“Iya tante ”
“Nggak pernah sama pacar kamu?”
“Nggak punya tante ”
“Yang bener aja ah”
“Iya bener, nggak bohong kok, tante , tante nggak kapok kan ngajarin saya yang beginian?”
“Ya ampuun ” Ia mencubit genit, “Masa sih tante mau ngelepasin kamu yang hebat gini, tahu nggak Di, suami tante nggak ada apa-apanya dibanding kamu ”

“Maksud tante?”

“Pak Fuad itu kalau main paling lama tiga menit , lha kamu? Tante sudah keluar beberapa kali kamu belum juga, apa nggak hebat namanya”

“Ngaak tahu deh tante, mungkin karena baru pertama ini sih ”

“Tapi menurut tante kamu emang punya bakat alam, lho? Buktinya baru pertama begini saja kamu sudah sekuat itu, apalagi kalau sudah pengalaman nanti , pasti tante kamu bikin KO , lebih dari yang tadi”

“Terima kasih tante ”
“Untuk?”
“Untuk yang tadi… Karena saya bisa ngentotin Nyai, saya sudah lama mengkhayali Nyai sambil beronani dan malam ini saya puas sekali bisa menyetubuhi isteri pak Kiayi yang cantik ini he heee ”

“Tante yang terima kasih sama kamu , kamu yang pertama membuat tante merasa seperti ini”

“Saya nggak ngerti ”

“Di , dua puluh tahun lebih sudah usia perkawinan tante dengan Pak Fuad tak pernah sedetikpun tante menikmati hubungan badan yang sehebat ini Suami tante adalah tipe lelaki egois yang menyenangkan dirinya saja Agen DominoQQ

Tante benar-benar telah dilecehkannya Belakangan tante berusaha memberontak, rupanya dia sudah mulai bosan dengan tubuh tante dan seperti rekannya yang lain sesama Kiayi, ia menyimpan beberapa wanita sebagai isteri kedua untuk melampiaskan nafsu seksnya

Tante tahu semua itu dan tante nggak perlu cerita lebih panjang lebar karena pasti kamu sudah sering mendengar pertengkaran tante”, Suaranya mendadak serius, tanganku memeluk tubuhnya yang masih telanjang

Ada sebersit rasa simpati mendengar ceritanya yang polos itu, betapa bodohnya lelaki bernama Kiayi Fuad itu punya perempuan secantik dan senikmat ini di biarkan merana. Tante Fifi terpejam begitu tanganku menyentuh permukaan buah dadanya, merayap perlahan menyusuri kelembutan bukit indah itu menuju puncak dan,

Mmm aku memintir putingnya yang coklat kemerahan itu

“Agggh?” telapak tanganku mulai lagi, meremasnya satu persatu,

“Hmm”, dengan sebelah tangannya ia meraih penisku yang mulai tegang, jari telunjuk Tante Fifi mengurut tepat di leher bawah kepala penisku, semakin tegang saja, shitt , aku nggak bisa bersuara Aku tak tahan dan beranjak turun dari tempat tidur itu dan langsung berjongkok tepat di depan pahanya di pinggiran tempat tidur, menguak sepasang paha montok dan putih itu ke arah berlawanan

“Mmmhh , aahh , oh nggak, , uuhh” lidahku langsung mendarat di permukaan segitiga terlarang itu

“Ssshh yaa , enakk ?,

Lidahku kian mengganas, kelentit sebesar biji kacang itu sengaja kusentuh

“Mmm fuuhh , Tante akan layani kamu sampai kita berdua nggak kuat lagi Kamu boleh lakukan apa saja Puaskan diri kamu sayang aahh”, aku tak mempedulikan kata-katanya, lidahku sibuk di daerah selangkangannya

Malam itu benar-benar surga bagi kami, permainan demi permainan dengan segala macam gaya kami lakukan Di karpet, sampai sekitar pukul tiga dini hari Kami sama-sama bernafsu, aku tak ingat lagi berapa kali kami melakukannya

Seingatku disetiap akhir permainan, kami selalu berteriak panjang Benar-benar malam yang penuh kenikmatan Aku terbangun sekitar jam 11 siang, badanku masih terasa sedikit pegal Tante Fifi sudah tidak ada di sampingku

“Tante ?” panggilku setengah berteriak, tak ada jawaban dari istri pak Kiayi yang semalam suntuk kutiduri itu

Aku beranjak dari tempat tidur dan memasang celana pendek, sprei dan bantal-bantal di atas tempat tidur itu berantakan, di banyak tempat ada bercak-bercak bekas cairan kelamin kami berdua Aku keluar kamar dan menemukan secarik kertas berisi tulisan tangan Tante Fifi, ternyata ia harus ke tempat ke sekolah tempat ia mengajar karena ada yang harus dikerjakan

“Hmm , padahal kalau main baru bangun tidur pastilah nikmat sekali”, pikiranku ngeres lagi

Aku kembali ke kamar Tante Fifi yang berantakan oleh kami semalam, lalu dengan cekatan aku melepas semua sprei dan selimut penuh bercak itu Kumasukkan ke mesin cuci Tiga puluh menit kemudian kamar dan ruang kerja pak Kiayi kubuat rapi kembali Siap untuk kami pakai main lagi

“Shit… ! Aku lupa sekolah , ampuun gimana nih”,

Sejenak aku berpikir dan segera kutelepon Tante Fifi

“Selamat pagi?”, suara operator
“Ya Pagi , Bu Fifi ada?”
“Dari siapa, pak?”
“Bilang dari Sonny, anaknya ”
“Oh Mas sonny”
“Huh dasar sok akrab”, umpatku dalam hati
“Saya, Tante ”
“Eh kamu sayang , gimana? mau lagi? Sabar ya, tungguin tante ”
“Bukan begitu tante , tapi saya jadi telat bangun , nggak bisa masuk sekolah”
“Oooh gampang , ntar tante yang telepon Pak Yogi, kepala sekolah kamu itu , tante bilang kamu sakit yah?”



“Nggak ah tante, ntar jadi sakit beneran ”
“Tapi emang benar kan kamu sakit , sakit , sakit anu! Nah lo!”
“Aaah, tante , tapi bener nih tante tolong sekolah saya di telepon yah?”
“Iya , iya , eh.. Di , kamu kepingin lagi nggak ”
“Tante genit”
“Nggak mau? Awas lho Tante cari orang lain ”
“Ah Tante, ya mau dong , semalam nikmat yah, tante ”
“Kamu hebat!”
“Tante juga , nanti pulang jam berapa?”
“Tunggu aja , sudah makan kamu?”
“Belum, tante sudah?”
“Sudah , mm, kalau gitu kamu tunggu aja di rumah, tante pesan catering untuk kamu , biar nanti kamu kuat lagi”

“Tante bisa aja , makasih tante ”
“Sama-sama, sayang , sampai nanti ya, daahh”
“Daah, tante”
Tak sampai sepuluh menit seorang delivery service datang membawa makanan

“Ini dari, Bu Fifi, Mas talong ditandatangan Payment-nya sudah sama Bu Fifi”
“Makasih, mang ”
“Sama-sama, permisi ”
Aku langsung membawanya ke dalam dan menyantapnya di depan pesawat TV, sambil melanjutkan nonton film porno, untuk menambah pengalaman Makanan kiriman Tante Fifi memang semua berprotein tinggi Aku tahu benar maksudnya Belum lagi minuman energi yang juga dipesannya untukku

Rupanya istri pak Kiayi itu benar-benar menikmati permainan seks kami semalam, eh aku juga lho , kan baru pertama Sambil terus makan dan menyaksikan film itu aku membayangkan tubuh dan wajah Tante Fifi bermain bersamaku Penisku terasa pegal-pegal dibuatnya Huh , aku mematikan TV dan menuju kamarku

“Lebih baik tidur dan menyiapkan tenaga ”, aku bergumam sendiri dalam kamar

Sambil membaca buku pelajaran favorit, aku mencoba melupakan pikiran-pikiran tadi Lama-kelamaan akupun tertidur Jam menunjukkan pukul 12 45. Sore harinya aku terbangun oleh kecupan bibir Tante Fifi yang ternyata sudah ada di sampingku

“Huuaah , jam berapa sekarang tante?”

“Hmm , jam lima, tante dari tadi juga sudah tidur di sini, sayang kamu tidur terlalu lelap Tante sempat tidur kurang lebih dua jam sejak tante pulang tadi, gimana, kamu sudah pulih ”

“Sudah dong tante, empat jam lebih tidur masa sih nggak seger ”, kami saling berciuman mesra,

“Crup , crup”, lidah kami bermain di mulutnya

“Eh , tante mau jajan dulu ah , sambil minum teh, yuuk di taman Tadi tante pesan di Dunkin , ada donat kesukaan kamu”, ia bangun dan ngeloyor keluar kamar

“Uh , Tante Fifi ”, gumamku pelan melihat bahenolnya tubuh kini terbungkus terusan sutra transparan tanpa lengan

Bayangan CD dan BH-nya tampak jelas Aku masih senang bermalas-malasan di tempat tidur itu, pikiranku rasanya tak pernah bisa lepas dari bayangan tubuhnya Beberapa saat saja penisku sudah tampak tegang dan berdiri, dasar pemula! Sejak sering tegang melihat tubuh Tante Fifi sebulan belakangan ini, aku memang jarang memakai celana dalam ketika di rumah agar penisku bisa lebih leluasa kalau berdiri seperti ini

“Hmm, tante Fifi , aahh Nyai yang cantik” desahku sambil menggenggam sendiri penisku, aneh , aku membayangkan orang yang sudah jelas bisa kutiduri saat itu juga, tak tahulah , rasanya aku gila!

Tanganku mengocok-ngocok sendiri hingga kini penis besar dan panjang itu benar-benar tegak dan tampak perkasa sekali Aku terus membayangkan bagaimana semalam kepala penis ini menembus dan melesak keluar masuk vagina Tante Fifi Kutengok ke sana ke mari

“Tante ”, panggilku

“Di dapur, sayang”, sahutnya setengah berteriak, aku bergegas ke situ, kulihat ia sedang menghangatkan donat di microwave

Dan , uuhh, tubuh yang semalam kunikmati itu, dari arah belakang , bayangan BH dan celana dalam putih di balik gaun sutranya yang tipis membuatku berkali-kali menelan ludah

“Uuuhh tante , sayang”, tak sanggup lagi rasanya aku menahan birahiku, kupeluk ia dari belakang, sendok yang ada di tangannya terjatuh, penisku yang sudah tegang kutempelkan erat di belahan pantatnya

“Aduuhh , Didi nakal kamu ah ” ia melirikku dengan pandangan menggoda

Aku semakin berani, tangan kananku meraih buah dada Tante Fifi dari celah gaun di bawah ketiaknya Lalu tangan kiriku merayap dari arah bawah, paha yang halus putih mulus itu terus ke arah gundukan kemaluannya yang masih berlapis celana dalam Telunjuk dan jari tengahku langsung menekan, mengusap-usap dan mencubit kecil bibir kemaluannya Agen BandarPoker

“Ehhmm , nngg , aahh , nakaal, Didi”

“Tante , tante, saya nggak tahan ngeliat tante , saya bayangin tubuh tante terus dari tadi pagi”

Tangan kiriku menarik ujung celana dalam itu turun, ia mengangkat kakinya satu persatu dan terlepaslah celana dalamnya yang putih Kutarik cup BH-nya ke atas hingga tangan kananku kini bebas mengelus dan meremas buah dadanya

Dengan gerak cepat kulorotkan pula celana dalam yang kupakai lalu bergegas tangan kiriku menyingkap gaun sutranya ke atas Kudorong tubuh isteri pak Kiayi itu sampai ia menunduk dan terlihatlah dengan jelas celah vaginanya yang masih tampak tertutup rapat Aku berjongkok tepat di belakangnya

“Idiihh, Didi Tante mau diapain nih ”, katanya genit

Lidahku menjulur ke arah vaginanya Aroma daerah kemaluan itu merebak ke hidungku, semakin membuatku tak sabar dan ,

“Huuhh , srup , srup , srup”, sekali terkam bibir vagina sebelah bawah itu sudah tersedot habis dalam mulutku

“Aaahh , Didi , enaakk ”, jerit perempuan setengah baya itu, tangannya berpegang di pinggiran meja dapur

“Aaawww , gelii”, kugigit pantatnya

Uuh, bongkahan pantat inilah yang paling mengundang birahiku saat melihatnya untuk pertama kali Mulus dan putih, besar menggelembung dan montok

Lima menit kemudian aku berdiri lagi setelah puas membasahi bibir vaginanya dengan lidahku Kedua tanganku menahan gerakan pinggulnya dari belakang, gaun itu masih tersingkap ke atas, tertahan jari-jari tanganku yang mencengkeram pinggulnya Dan hmm, kuhunjamkan penis besar dan tegang itu tepat dari arah belakang,

“Sreep , Bleess”, langsung menggenjot keluar masuk vagina Tante Fifi
“Aaahh , Didi , enaak , huuhh tante senang yang ini oohh ”
“Enak kan tante , hmm , oohh , agak tegak tante biar susunya , yaakk ooh enaakk”
“Yaahh , tusuk yang keras , hmm , tante nggak pernah gini sebelumnya , oohh enaakk pintarnya kamu sayaang , oohh enaak , terus , terus yah tarik dorong keeraass , aahh , kamu yang pertama giniin tante, Di , oohh , sshh ”, hanya sekitar tiga menit ia bertahan dan,

“Hoohh , tante , mauu , keluar , sekarang , ooh hh , sekarang Di, aahh ”

Vaginanya menjepit keras, badannya tegang dengan kepala yang bergoyang keras ke kiri dan ke kanan

Aku tak mempedulikannya, memang sejenak kuberi ia waktu menarik nafas panjang Aku membiarkan penisku yang masih tegang itu menancap di dalam Ia masih menungging kelelahan

“Balik Nyai ”, pintaku sambil melepaskan gigitan di kemaluannya
“Apalagi, sayang , ya ampun tante nggak kuat , aahh”
Aku meraih sebuah kursi Ia mengira aku akan menyuruhnya duduk,

“Eiih bukan tante, sekarang tante nyender di dinding, kaki kiri tante naik di kursi ini ”
“Ampuun, Didi , tante mau diapain sayang ”, ia menurut saja
Woow! Kudapatkan posisi itu, selangkangan itu siap dimasuki dari depan sambil berdiri, posisi ini yang membuatku bernafsu

“Sekarang Nyai sayang , yaahh ”, aku menusukkan penisku dari arah depannya, penisku masuk dengan lancar

Tanganku meremas kedua susunya sedangkan mulut kami saling mengecup

“Mmmhh , hhmm ”, ia berusaha menahan kenikmatan itu namun mulutnya tertutup erat oleh bibirku

Hmm, di samping kanan kami ada cermin seukuran tubuh Tampak pantatku menghantam keras ke arah selangkangannya Penisku terlihat jelas keluar masuk vaginanya Payudaranya yang tergencet dada dan tanganku semakin membuatku bernafsu

“Cek , cek , cek”, gemercik suara kemaluan kami yang bermain di bawah sana

Kulepaskan kecupanku setelah tampak tanda-tanda ia menikmatinya

“Uuuhh hebaat , kamu sayang , aduuh mati tante , aahh enaak mati aku Di, oohh , ayo keluarin sayang , aahh entotin tante yang kuat Aggggh , sudah mau sampai lagi niih aahh ” wajahnya tampak tegang lagi, pipinya seperti biasa, merah, sebagai tanda ia segera akan orgasme lagi Cerita Sex 2015

“Ayooo nikmati Nyai kontol besarku Goyangin dong Nyai pantatnya, duh enaknya ngentot sama Nyai

Kupaksakan diriku meraih klimaks itu bersamaan dengannya Aku agaknya berhasil, perlahan tapi pasti kami kemudian saling mendekap erat sambil saling berteriak keras

“Aaahh , tante keluaar ”
“Saya juga Nyai huuhh , nikmat , nikmat , oohh , Nyai Fifi , aahh”, dan penisku,
“Crat , crat , crat , seer”, menyemprotkan cairannya sekitar lima enam kali di dalam liang vagina isteri pak Kiayi yang juga tampak menikmati orgasmenya untuk kedua kali

“Huuhh , capeekk , sayang” ia melepaskan pelukannya dan penisku yang masih menancap itu

Hmm, kulihat ada cairan yang mengalir di pahanya bagian dalam, ada yang menetes di lantai

“Mau di lap Nyai?”, aku menawarkan tissue

“Nggak sayang , tante senang, kok Tante bahagia , yang mengalir itu sperma kamu dan cairan kelamin tante sendiri Tante ingin menikmati terus rasa penismu ”, ia berkata begitu sambil memberiku sebuah ciuman

“Hmm , Tante Fifi ”, Kuperbaiki letak BH dan rambutnya yang acak-acakan, kemudian ia kembali menyiapkan jajanan yang sempat terhenti oleh ulah nakalku.

Aku kembali ke kamar dan keluar lagi setelah mengenakan baju kaos Tante Fifi telah menunggu di taman belakang rumahnya yang sangat luas, kira-kira sekitar 25 m persegi. Kami duduk santai berdua sambil bercanda menikmati suasana di pinggiran sebuah danau buatan Sesekali kami berciuman mesra seperti pengantin baru yang lagi haus kemesraan

Jadilah dua minggu kepergian pak Kiayi Fuad itu surga dunia bagiku dan Nyai Fifi Kami melakukannya setiap hari, rata-rata empat sampai lima kali sehari!

Selasa, 24 Desember 2019

Aku Di Rayu Mbak Nila Untuk Bersetubuh Dan Menikmati Keindahan Tubuhnya



Tak lama setelah lulus aku segera di terima di sebuah perusahaan yang lumayan besar di kota jakarta. Pada awalnya aku agak kebingungan mencari tempat tinggal, apalagi demi menghemat ongkos aku lebih mengutamakan yang tidak terlalu jauh dari tempat kerjaku. Apalagi saat itu gajiku masih standar fresh graduate, otomatis aku harus mencari yang harganya pas di kantong.

Untungnya aku menemukan sebuah kos kosan khusus karyawan dan karyawati yang nyaman dan lumayan murah meskipun tidak terlalu baru. Apalagi lokasinya berada di daerah cawang yang masih bisa dalam jarak tempuh kendaraan umum (meskipun alhamdulillah tak berselang beberapa bulan aku dapat mengkredit motor hingga tak lagi harus berjubel di transjakarta).

Cerita sex ini bermula ketika ada seorang penghuni baru yang pindah ke seberang kamarku. Tadinya aku memang sengaja memilih tempat yang cukup strategis yaitu di pojok ujung dekat dengan dapur umum (sebenarnya hanya dapur sederhana dengan satu buah kompor dan tempat cuci piring). Kenapa strategis? Menurutku karena tempatnya di ujung lorong sehingga tak banyak orang yang lalu lalang, lagipula selama ini hampir tak ada yang menggunakan dapur tersebut karena rata rata penghuni kosanku itu adalah karyawan/i yang notabene tak punya banyak waktu untuk masak memasak. Paling hanya sekedar cuci piring saja. Agen Sakong 

Namun sore itu itu aku melihat sesosok wanita berambut panjang yang tengah asik menggoreng sesuatu didepan kompor. Sekilas dari belakang aku tidak mengenali sosok tersebut dan kupikir mungkin saja ini penghuni baru.

Baru saja aku membuka kunci dan hendak masuk kekamar, tiba tiba wanita itu berbalik dan memandangiku sambil kemudian menyapaku ramah.

“Permisi mas.. Mas yang nempatin kamar depan ya? Saya baru aja pindah tadi pagi ke kamar seberang. Saya nila..”

Ia kemudian mengulurkan tangannya ramah sambil tersenyum manis.

“Doni..” Ujarku pelan sambil menjabat ringan tangannya.

Jujur aku jadi agak salah tingkah dan kikuk.Mungkin karena jarang aku bisa berkenalan langsung dengan penghuni kosanku. Ya, dari sekian banyak penghuni kosan ini aku hanya tahu satu dua nama saja penghuni kamarnya. Itupun yang letaknya tak jauh jauh dari kamarku. Mungkin itu sifat individualistis masyarakat jakarta, berbeda jauh keadannya kala aku masih kuliah di bandung dulu. Dulu aku bisa akrab dan kenal penghuni kosanku. Antara penghuni kosan bisa saling akrab dan erat meskipun berjauhan kamarnya, berbanding jauh dengan keadaan kosanku yang sekarang dimana hampir setiap penghuninya tidak saling kenal mengenal.

Singkat cerita, akupun jadi cepat akrab dengan mbak nila penghuni kamar seberang kosanku (mungkin karena kami sesame pernah tinggal di bandung). Mbak nila yang memang cantik dan ramah perlahan seperi menjadi figur kakakku di kosanku. Ia berasal dari bandung, dan telah menikah. Ia tadinya bekerja di kantor cabangnya di bandung dan akhirnya dipindah ke kantor pusat yang di jakarta.

Meskipun aku tak pernah tahu umur aslinya berapa, namun perkiraanku ia berkisar di 20an akhir atau 30an awal. Ia juga bercerita bahwa ia telah menikah dan memiliki seorang anak yang telah berumur 5 tahun yang keduanya masih tinggal di bandung. Ia mengakui awalnya memang berat pergi meninggalkan keluarga, namun untungnya ia mendapat dukungan penuh dari suami dan keluarganya hingga ia pun mengiyakan kesempatan itu.

Pernah beberapa kali aku berkesempatan bertemu dengan suaminya mas sofyan dan gibran anaknya kala mereka bergantian bertandang ke jakarta ke kosan mbak nila. Mas sofyan dan gibran pun dapat cepat akrab denganku walau baru saja berkenalan, sehingga akupun jadi merasa makin bertanggung jawab secara moril untuk menjaga dan membantu mbak nila di kosan ini.

Malam itu aku pulang sedikit larut dari biasanya. Aku merasa kurang enak badan saat itu, apalagi ditambah beban kerja yang banyak membuat keadaanku makin drop. Akupun jd tak enak karena biasanya sepulang kerja aku janjian dengan mbak nila untuk pulang bersama kekosan, namun apa boleh buat waktu itu memang pekerjaanku sedang banyak banyaknya jado terpaksa mbak nila pulang duluan.

Ketika aku melangkah ke lorong menuju kamarku, masih terdengar suara orang memasak dari dapur umum. Tak lain itu adalah mbak nia yang sudah tiba terlebih dahulu dan sepertinya tengah asyik memasak sesuatu.

“Mbak.. Aku minta maap ya tadi pulang sendiri, terpaksa lembur nih karena banyak kerjaan.” Tegurku.

“Eh don, baru pulang yah? Iya gapapa kok santai aja.. Kamu pucet sih? Belom makan ya? Nih mbak masakin cap cay nih buat kamu makan malem.” Ujar mbak nila lagi

“Duh gausah mbak, aku lagi ga enak badan nih. Buat besok sarapan aja yaa.. aku kayanya mau langsung tidur aja.”

“Loh ngga bisa ah, kamu lagi sakit gini kok malah ngga makan. Udah pokoknya makan dulu sana, baru tidur istirahat. Yuk.”

Akupun tak bisa mengelak lagi dari komando mbak ku ini. Dengan langkah malas aku masuk kedalam kamar dan berganti baju kemudian menghabiskan cap cay mbak nila meskipun saat itu aku kurang bernafsu makan.

Tak lama setelah aku makan, terdengar ketukan di pintu kamar.

“Don.. Udah makannya? Mana sini piringnya..”

Akupun membuka pintu dan menyerahkan piring kotor tadi dan kemudian segera balik badan merebahkan badan lagi di kasur berusaha memejamkan mata.

“Masih puyeng yah? Meriang badannya?”

Aku tak menjawab dan hanya menggangguk saja sembari menangkup mataku dengan lenganku.

“Yaudah mbak kerokin ya.” Ujarnya pendek.

“Nggausah mbak aku ga biasa dikerok.. Sakit.” Tolakku.

Namun percuma saja, karena apabila mbak nila sudah memberi komando, tak ada apapun yang bisa menghalanginya.

Dan benar saja, tak lama mbak nila masuk kembali kekamarku membawa minyak pijat berwarna bening diatas mangkok kecil beserta botol botolnya.

“Mana sini punggungnya, cepetan duduk.”

“Ah nggamau ah mbak, aku gasuka bau minyak angin.”

“Ini minyak zaitun kok, bukan minyak angin. Udah sini cepetan mbak udah bawa uang gopek nih.”

“Duh nggamau mbak, aku gasuka dikerok. Dipijit aja deh…” Ujarku menolak dengan nada memelas.

Akhirnya setelah proses tawar menawar yang sadis, mbak nila setuju hanya memijitku saja. Akupun duduk memunggunginya dengan ogah-ogahan. Ya beginilah akrabnya kami berdua. Seperti yang kubilang tadi mbak nila sudab kuanggap kakak sendiri, dan mungkin juga mbak nila telah menganggapku sebagai adiknya sendiri, jadi tidak ada rasa canggung atau malu-malu lagi.

“Tuh liat, dipijit gini aja merah. Udah ya dikerok aja sekalian?” Ujar mbak nila lagi berusaha Menawar lagi.

“Udah mbak gausaaaah.. Dipijet aja udah itu aku tidur.” Ujarku malas

“Yaudah terserah kamu deh..”

Lama kelamaan kurasakan enak juga pijatan mbak nila. Kupikir enak juga ya apabila punya istri nanti.. Hehe.

Selama memijit pun aku tak pelak menjadi korban candaan mbak nila. Ia tahu aku sensitif orangnya, jadi sesekali iya menggelitiki pinggangku yang membuatku menggeliat seperti kesetrum.

“Eh! Eh! Udah ah mbak, pundung nih aku..”

“Hihi iya iya.. Gitu aja pundungan dasar. Yaudah sekarang depannya sini.”

Mbak nila kemudian menepuk pundakku sehingga aku membalik badan bersila berhadap-hadapan dengannya.

Dengan wajah serius mbak nila meraba dan mengurutkan tangannya yang licin oleh minyak zaitun di dadaku. Kuakui efek minyak zaitun ini enak juga, bisa menghasilkan hangat namun tidak sepanas dan lengket seperti minyak angin. Nyaris seperti minyal goreng.

Belum lama aku menikmati pijatannya di dadaku, lagi lagi aku jadi korban kejahilan mbak nila. Kali ini puting ku yang jadi sasarannya. Masih seperti tadi, mulanya ia memijat dengan serius namun tiba-tiba ia dengan cepat mencolek putingku.

“Akh! Mbak!” Ujarku sambil menggelinjang. Sementara di lain pihak mbak nila terkekeh puas melihat reaksiku. Bukan apa-apa sih, tapi colekannya itu bukan hanya geli tapi juga menimbulkan sensasi enak sehingga membuatku sedikit risih juga.

Apalagi kini intensitas kejahilan colekan mbak nila makin menjadi-jadi. Aku dibuatnya jadi terus menggeliat-geliat. Lama lama aku jadi tak tahan juga, kuputuskan untuk menggigit bibirku saja daripada nanti malah kecolongan mendesah, bisa malu aku jadinya.

Namun mbak nila malah jadi makin gemas, melihatku menahan diri seperti itu membuatnya makin bersemangat memancing desahanku. Sekali waktu mbak nila benar-benar menggelitiki kedua putingku dengan kedua telunjukknya yang licin dengan cepat hingga badanku sedikit melengkung kedepan sambil mencengkram karpet kuat-kuat. Aku tak mampu lagi mengelak kalau aku jadi bernafsu dibuatnya. Ingin rasanya aku mendesah kuat-kuat sambil melolong keenakan.

“Ah udah ah, kamu jadi keenakan gitu kesenengan.” Ujar mbak nila menyudahi kelitikannya.

“Hmmmhaaaaaa…” Aku menghela napas panjang melepaskan gigitan bibirku sendiri. Kepalaku rasanya ringan, dan darahku mengalir cepat. Mau tak mau Aku jadi terangsang juga akibat kejahilan mbak nila. Ada rasa malu antara tertangkap basah, dan juga sensak nagih yang membuatku serba salah. Tapi tentu kutahan saja karena untungnya akal sehatku masih berjalan. Padahal kala itu mbak nila hanya mengenakan daster tanpa lengan dan rambut diurai. Apabila orang lain yang berada dalam posisiku, pasti sudah habis diterkam mbak Nila.

“Tuh jadi keras gitu tuh..” Ujar mbak nila menahan tawa. Spontan wajahku memerah, akupun membenarkan posisi dudukku. Kuharap mbak nila tadi menyindir putingku yang jadi keras akibat kenakalannya tadi, bukan gundukan lain yang memang juga telah mengeras didalam boxerku.

“Udah rileks lagi, kok jadi tegang gitu sih..” Ujar mbak nila lagi memecah keheningan sembari menepuk perutku yang rata.

“Sini dikasih minyak lagi biar ga kembung..”

Mbak nila pun mengusap-usap perutku dengan permukaan tangannya. Akupun berusaha kembali mengontrol diriku. Perlahan aku berusaha menurunkan birahiku yang tadi sempat meluap luap. Dalam hati aku terus menahan diri dan beristighfar, sembari terus kuingat ingat wajah mas sofyan dan gibran di benakku. Mbak nila sudah kuanggap mbakku sendiri, begitu pula mas sofyan dan gibran yang sudah kuanggap mas dan ponakanku sendiri, jadi mana tega aku berbuat macam-macam terhadap mbak nila. Namun kenyataannya kami berdua adalah pasangan lawan jenis, yang berdua-duaan didalam kamar tertutup, dengan keadaan yang sebenarnya kurang pantas pula dimana aku nyaris telanjang hanya mengenakan boxer dan mbak nila hanya mengenakan selembar daster tipis yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Agen Poker

“Udah jangan ditahan-tahan.. Hihihi” goda mbak nila lagi.

Disaat saat aku tengah berupaya keras menurunkan gairahku, mbak nila malah menjahiliku lagi dengan mulai kembali mengelus putingku dengan sebelah tangannya.

“A-aduh mbak.. Udah dong.. Ampun..” Ujarku memohon mohon dengan suara parau.

Mbak nila kali ini tak berkata sepatah katapun, melainkan terus mengusap putingku dan perutku lembut.

Tanpa kusadari mata mbak Nila sedari tadi memandangi gundukan dibalik celana boxer ku itu. Entah dorongan darimana, tiba-tiba saja mbak Nila mendekatkan bibirnya ke telingaku dan berucap lembut.

“Don, kamu mau cepet enakan ga badannya? Hmm, tapi janji ya jangan cerita ke siapa-siapa. Sekali ini aja loh. Mbak ngomong beneran nih.” Ucap Mbak Nila serius.

“E-emang mo ngapain mbak? Iya iya janji deh.” Jawabku cepat karena didorong oleh rasa penasaranku.

Tangann mbak Nila yang masih licin oleh minyak zaitun terasa begitu menenangkan mengusap perutku perlahan bergerak semakin kebawah..kebawah..dan terus kebawah tanpa kusadari.

Disela-sela buaian kenikmatan cerita sex, usapan telunjuknya di putingku, tiba-tiba aku dikejutkan oleh sensai lain.

Tangan kanan mbak nila yang sedari tadi merambat di perutku kini sudah turun hingga kedalam boxerku. Telapak tangannya yang halus dan lembut juga hangat oleh minyak zaitun kini ikut menjahili bagian lain dari diriku yang tak kalah sensitif. Menjahili mungkin kata yang kurang pas, yang lebih tepat mungkin adalah mencabuli.

Ya, mbak nila secara tiba-tiba sudah menggengam batang kemaluanku erat-erat dan meremasnya perlahan. Dengan ekspresi kaget dan shock aku menoleh dan memandang mbak nila secara serta merta. Matanya yang kini juga tak kalah sayu dariku, membalas tatapanku lembut.

“Enak ga..?” Tanya nya dengan suara lirih. Ia pun bergerak mendekatan wajahnya hingga tinggal berjarak sejengkal dari wajahku. Lalu mbak nia pun berbisik pelan.

“Nanti gantian ya mbak juga…” Ujarnya sambil tersipu namun juga terdengar memohon.

Seusai ia berbisik, mbak nila langsung tancap gas. Bermodalkan minyak zaitun yang tersisa di tangannya, mbak nila kemudian mengocok batang kemaluanku dengan cepat.

“COK.. COK.. COK.. COK..!!”

Bunyi gesekan becek antara tangannya yang licin dan kulit kemaluanku menggema di kamar kosku. Jujur semuanya terjadi begitu cepat, aku bahkan tak begitu ingat jelas bagaimana semua bisa terjadi. Yang jelas seketika saat itu pandanganku langsung kabur, kepalaku terasa kosong, dan badanku terasa ringan. Dan yang jelas burungku terasa nikmat sekali. Meski saat itu mbak nila masih mengusapi putingku, namun rasanya sudah terkalahkan oleh nikmat cerita sex kocokan mbak nila. Nikmat yang menjalar-jalar hingga keseluruh tubuhku, membuat badanku tak mampu kukendalikan. Kakiku menjejak kuat-kuat di karpet, sembari tanganku juga ikut menjambak karpet menahan gebrakan kenikmatan cerita sex yang begitu dahsyat ini.

Diantara kaburnya pandanganku saat itu, aku sekilas melihat mbak nila meloloskan bahu daster sebelah kirinya hingga payudaranya meloncat keluar. Kemudian ditariknya kepalaku hingga mendekat ke dadanya. Seketika jadi begitu jelas payudara montok mbak nila yang tepat berhadapan begitu dekat dengan wajahku. Nampak putingnya yang kecoklatan, dikelilingi oleh bintik-bintik kecil yang tak kalah menggiurkan.

Tanpa diperintah oleh mbak nila, Akupun menuruti instingku. Dengan serta merta kulahap dada mbak nila yang terasa begitu manis dagingnya didalam mulutku. Bak bayi kehausan, kuisap dan kukecup dalam dalam puting susunya yang kenyal itu.

“Hmfffhhh..!! Mmmhhhffff…”

Mbak nila tak lagi bisa berbicara dan hanya mengerang-erang manja sembari tangannya menahan kepalaku seperti tengah benar-benar menyusui bayi. Baru kali itu kudengar mbak nila mengeluarkan erangan yang sebegitu erotis yang membuatku kian bergairah menyusu padanya.

“Hmmmhhhh…clup clup..nyammmhhh…sllrrrrppp”

Dengan semaunya terus kukemut dada mbak nila dengan kesetanan. Tak mau kalah, tangan mbak nila juga tak menurunkan tempo kocokannya dan terus menggerakan lengannya naik turun dan kekanan kekiri liar. Kami berdua sama-sama terbuai kenikmatan cerita sex terlarang.



Hingga akhirnya aku merasakan tubuh bagian bawahku seperti kaku. Semuanya terjadi hanya dalam hitungan detik. Buah zakarku mengencang, batang penisku berkedut kedut, dan akhirnya kesemua gerakan tersebut memompa keluar cairan benihku yang berlimpah. Badanku melayang, bagai diterpa ombak kenikmatan cerita sex hingga serasa seperti mati rasa, tak memperdulikan semburan demi semburan yang mengotori tangan halus mbak nila serta boxer yang kukenakan. Agen DominoQQ

“Aakkhhh…”

Mbak nila terpekik antara kaget dan senang ketika merasakan tangannya basah. Ia sebenarnya sudah hapal dengan kedutan kedutan yang ia rasakan di telapak tangannya sebelumnya. Namun tetap saja sensasi klimaks diriku itu juga memberikan sensasi kepuasan baginya. Diperahnya batangku hingga benar-benar kering ke tetes terakhir. Sekilas malah seperti ia tengah mencekik batangku hingga ciut. Dibiarkannya spermaku membanjiri tangannya, meleleh-leleh dengan bebas.

Hingga akhirnya aku kembali mendarat dari klimaks yang dahsyat itu barulah mbak nila melepaskan cengkramannya.

Dengan sangat hati-hati ia menarik keluar tangannya dari dalam boxerku. Entah takut spermaku jatuh menetes kemana-mana, atau memang ia begitu sayang dengan cairan kotorku itu. Yang pasti setelah itu mbak nila tak lantas cepat-cepat membersihkan tangannya, melainkan memandangi cairan kental itu meleleh di tangannya. Dipandangainya lekat-lekat, bahkan diendus-endusnya.

“Uhhm.. Lengket banget don, amis lagi. Pasti kamu udah lama ga keluarin yaa.. Hehe.” Ujar mbak nila sambil terkekeh.

Aku hanya bisa diam tak tahu mesti menjawab apa.

Bau khas sperma yang menyengat itu membumbung di ruang kosanku. Mbak nila dengan perlahan menyeka spermaku yang meleleh di tangannya dengan tissue. Sementara itu aku masih agak terengah-engah akibat klimaksku barusan. Semuanya masih seperti mimpi bagiku. Aku masih berusaha mencari tahu apakah ini semua nyata terjadi atau sekedar mimpi? Apakah ini mimpi indah atau mimpi buruk? Aku tak tahu pasti.

Disaat aku masih berusaha sadar itu perlahan mbak nila kembali mendekat. Aku masih mengerjap-ngerjapkan mata melihat sosoknya yang nyaris telanjang itu. Sebelah payudaranya bergantung bebas, nampak bekas merah dan basah oleh liur. Benarkah itu liurku? Aku menelan ludah dengan susah. Kemudian dengan lembut mbak nila menggenggam sebelah tanganku dan menempatkannya di sebelah dadanya yang masih tertutup dasternya.

“Ayo dong kan tadi udah janji mau gantian..” ujar mbak nila dengan manja malu-malu. Aku masih tak tahu harus berbuat apa. Tapi yang pasti setelah itu mbak nila membimbing tanganku untung meremas-remas payudaranya dari luar daster. Terasa kenyalnya, dan puting susunya yang kini juga sudah ikut mengeras menusuk telapak tanganku dari dalam dasternya.

Tanpa banyak berbicara lagi mbak nila menarik tanganku yang satunya lagi dan mengarahkan telunjukku ke putingnya yang satunya lagi, mengisyaratkan agar aku memainkannya seperti ia memainkan putingku tadi. Dan aku bodohnya hanya diam saja mengikuti permintaannya. Entah kenapa aku tak bisa menolak dan ikut menggerakan tanganku seperti keinginannya. Perlahan tapi pasti mbak nila kembali mengerang pelan karena gelitikan jariku. Bahkan kini bahu daster yang satunya lagi pun sudah turun meloloskan dasternya hingga ke perut, menyisakan mbak nila yang kini bertelanjang dada.

Desisan mbak nila entah kenapa membangunkan lagi gairah setan yang seharusnya sudah reda tadi ketika aku klimaks. Kini malahan aku asyik membalas dendam atas kejahilan mbak nila tadi dan gantian memuntir-muntir kedua puting susunya. Mbak nila kini yang berganti menggelinjang-gelinjang sembari berlutut di hadapanku sambil menggigit bibirnya.

“Awwh.. geli don.. dendem ya kamu mbak godain tadi? Hmmm..” ujar mbak nila dengan binalnya

Dengan mesra dieganggamnya kedua pergelangan tanganku seakan tak ingin tanganku lari kemana-mana selain mempermainkan kedua pentilnya yang sudah sedemikian keras itu. Setelah bermenit-menit akhirnya mbak nila menggeser tangan kananku dan membawanya kebawah, tepatnya ke selangkangannya.

“Pinjem tanganmu lagi ya don..”

Kemudian ditaruhnya telunjuk dan jari tengahku tepat di celana dalamnya. Aku terhenyak merasakan celana dalamnya yang sudah terasa basah seperti terkena tetesan air. Perlahan mbak nila menggerakan kedua jemariku tadi dengan gerakan menekan dan mengorek. Badanku merinding ketika merasakan bibir vaginanya mencumbu jariku dari luar cd.

“Uuhhhmm..” mbak nila mengerang ketika jariku mengaduk lembut bibir kemaluannya dari luar cd. Dengan tidak sabar mbak nila lalu menyusupkan tanganku kedalam celana dalamnya. Dan dari situlah baru terasa betapa beceknya kemaluan mbak nila. Darahku kembali berdesir kencang merasakan rimbunnya bulu kemaluan mbak nila, apalagi ketika merasakan langsung belahan vertikal kemaluannya. Dibimbingnya telunjukku menyusuri sudut-sudut rahasia yang selama ini hanya milik mas sofyan.

“Iyaa… korek yang itu dohhn.. iyaaaah…” bisik mbak nila dengan wajah merah padam.

Aku yang masih dalam keadaan planga-plongo hanya bisa mengikuti intruksi mbak nila dengan patuhnya. Kutekan dan kujawil-jawil tonjolan daging yang berada di sudut atas kemaluannya itu. Masih dengan rasa takjub kuperhatikan mbak nila yang makin menggelinjang keasyikan dan menahan-nahan malu desahannya hanya karena rangsangan daging secuil itu.

Akhirnya mbak nila pun makin tak kuat, badannya tumbang merebah di kasur dan merenggangkan kakinya mempasrahkan dirinya kepadaku. Namun tangannya masih mencengkram kuat pergelanganku, seakan tak rela tanganku pindah kemana-mana selain mempermainkan vaginanya. Begitu pula aku, akupun kala itu sudah tak lagi mampu berpikir lurus ketika melihat mbak nila yang sudah hampir telanjang itu. Badannya yang memang tak lagi kurus namun tetap semok, mengkilat karena keringat yang menyucur deras. Payudaranya yang bulat bak pepaya, tergolek bebas tanpa penutup dihiasi puting yang mencuat keras di kedua pucuknya. Apalagi memeknya yang rimbun dan lembab itu tak henti-hentinya pula meneteskan cairan bening di tanganku. Masih dengan birahi yang meluap-luap, mbak nila kembali menuntun tanganku beraksi lebih liar lagi.

“Jempolnya don.. uussh… iya utik-utik gitu… telunjuknya juga korekkkk… awwwwwwhhh…..”

Mbak nila dengan giatnya menggerakan jempolku untuk lagi mengusap-usap klitorisnya. Telunjukku juga dibantunya untuk memainkan lubang kemaluannya yang basah kuyup itu. Dengan gerakan memutar, kulingkari dan kucelup-celup lembut dengan telunjukku lubang yang menganga haus itu.

“Ammmmhhh…. iya gapapah.. korek aja donnhhh…”

Mbak nila mendesah dan mengaduh dengan suara yang parau nan binalnya itu ketika telunjukku menelusup masuk kedalam liang vaginanya. Meski awalnya sebatas kuku jari, namun rongga kemaluannya yang senantiasa berkedut-kedut itu seakan mengisap jariku masuk lebih dalam lagi. Hingga akhirnya lama kelamaan telunjukku masuk seluruhnya kedalam vaginanya. Mbak nila dengan syahdunya menjejejak pinggiran matrasku kuat-kuat ketika secara naluriah aku mengaduk-aduk telunjukku didalam kemaluannya. Tak lupa jempolku juga masih terus mengusapi klitorisnya habis-habisan. Akupun jadi makin bergairah dan makin gemas melihat reaksi mbak nila. Kugerakkan jemariku dengan bebasnya, kulengkungkan dan kukorek-korek memek mbak nila hingga ia kian menggeliat-geliat bak cacing kepanasan. Agen AduQ

“Terus donnnn.. terussss… ittuuuu..ituuuu……”

Mbak nila merengek-rengek manja ketika telunjukku menemukan titik kelemahannya. Dan tentu saja tanpa ampun terus kurangsang dan kuekslpoitasi titik g-spot nya itu. Mbak nila makin nampak seperti kerasukan, dengan rambutnya yang terurai acak-acakan dan dengan pandangan matanya yang sayu itu. Ia terus menggeram dalam-dalam seiring naiknya tempo permainanku. Sambil menjambak dahinya mbak nila menggigit bibirnya sendiri menahan ledakan dari dalam dirinya yang bisa kapan saja terjadi.

Tak butuh waktu lama hingga akhirnya mbak nila merintih lirih diiringi badannya yang mengejang kaku. Pantatnya terangkat beberapa centi akibat goyangan pinggulnya ketika rongga kemaluannya mengunyah-ngunyah habis telunjukku. Dengan takjub kusaksikan bagaimana kemaluannya menyemburkan beberapa kali cipratan kecil yang sepertinya adalah air seni, diikuti oleh membanjirnya lendir bening yang menetes-netes ke liang anusnya serta ke kasurku.

“Nnggggggahhh…gghhgg..hhgg.g..hhh…..”

Selama beberapa detik jiwanya melayang ke langit-langit, hingga akhirnya mbak nila jatuh kembali ke bumi. Napasnya tersengal-sengal hebat seperti baru saja habis berlari puluhan kilo. Badannya kini tak lagi kejang dan kaku seperti sebelumnya, otot-ototnya melemas dan ia pun tergeletak tak bertenaga, menyisakanku yang masih terkesima oleh kejadian yang baru saja terjadi di depan mataku.

Sambil masih agak terengah-engah, perlahan mbak nila mulai kembali kesadarannya. Meski dengan rambut kusut awut-awutan, wajahnya nampak berbinar meskipun masih terlihat sangat lelah dan bercucuran keringat. Bibir mungilnya menyimpulkan senyum kecil sambil melirik kearahku setengah tersipu.

Secara natural akupun menyeka keringat di dahi dan pipinya, mbak nilapun menyambut tanganku dan menggenggamnya mesra. Sampai saat itu aku masih benar-benar tak tahu harus berbuat apa. Aku masih hanya diam dan terus mengusap rambutnya. Mbak nila dengan senyum khas keibuannya juga masih menatapku lembut. Kami berdua masih terdiam tanpa suara. Hanya sesekali terdengar napas mbak nila yang sedikit tersengal-sengal.

Di luar dugaan, mbak nila yang juga sedari tadi mengusap-usap lembut dadaku kembali beralih turun tangannya. Tangannya yang halus lagi-lagi meraba batang kejantananku.

“Don… Kok udah keras lagi sihh..” Ia bertanya dengan nada manja sembari mengelus-elus batang beruratku.

“Uffhss.. Mbak…” Ujarku lagi menahan rasa nyaman yang membuat kobaran gairahku terbakar lagi.

Disaat itu aku berusaha melepaskan diri dari cengkraman perbuatan nista ini. Aku berkata pada diriku ini sudah terlalu jauh. Namun ketika aku baru hendak beralih, mbak nila dengan lincahnya melingkarkan kedua kakinya di pingggulku, sehingga aku tak bisa kemana-mana. Dalam posisi terkunci itu mbak nila kembali menatapku dengan tatapan penuh rayuan, tatapan yang membuatku nyaris lupa diri.

Lantas mbak nila merengkuh leherku sehingga aku terkunci kian dekat dengan dirinya. Aku dapat merasakan jelas hawa tubuhnya yang juga berkobar hangat, serta lengket keringatnya yang makin melekatkan tubuhku dan tubuhnya. Dengan lihainya mbak nila melonggarkan silangan kakinya di pinggangku, untuk kemudian mengunci pinggulku sehingga bagian bawah tubuhku makin condong merapat ke bagian bawah tubuhnya.

“Ahh.. Mbak nila.. Sudah mbak, s-st..”

“Sssst… Dikit aja don…”

Mbak nila memohon manja sembari mengarahkan kepala penisku yang berada di genggaman tangannya tepat ke arah liang vaginanya. Aku kehabisan kata-kata ketika merasakan untuk pertama kalinya pucuk penisku bersinggungan dengan liang vaginanya. Pertemuan antara daging dan daging yang terasa begitu hangat serta becek, membuat pikiranku seketika kosong lagi.

“Aah..mbak.. Mbak…”

“Iya.. Iya sayang.. Cintai mbak sayang..”

Rengekan mbak nila, menghilangkan keragu-raguanku dan mengubahnya menjadi semangat tempur. Kepala penisku yang baru sedikit tercelup di kemaluannya segera kudorong dengan beringas, hingga dalam sekejap mata hilang sudah setengah penisku masuk kedalam liang kemaluannya.

“Aaaakhhh!!!”

Mbak nila membelalak matanya, spontan ia menjambak rambutku menahan rasa terkejut dan sensasi dari penetrasi penisku. Meski ia nampak shock, dengan cepat ia mengangguk-anggukan kepalanya seakan memberi kode padaku untuk melanjutkan seranganku. Akupun tanpa ampun mulai menggenjot kemaluannya. Dengan gagahnya kutarik mundur pinggangku hingga penisku nyaris tercabut dari kemaluannya. Namun sepersekian detik setelahnya segera kuhentakkan kuat-kuat pinggangku kedepan.

“PLAKK!!”

“Auuffffghhhhhsssss..!!!”

Mbak nila mengaduh nikmat cerita sex ketika selangkanganku menampar permukaan selangkangannya kuat-kuat. Begitu dahsyat hingga mentok penisku habis ditelan bulat-bulat oleh kemaluan mbak nila. Kami berdua sudah mabuk kepayang, keenakan oleh sensasi cerita sex terlarang. Aku lupa bahwa wanita yang kugagahi ini adalah mbak nila ku, dan ia pun lupa bahwa pria yang tengah menggagahinya itu bukanlah suaminya.

“Eeerrghhmmmm.. Ssshh..sshh… PLAK PLAK PLAK”

Aku menggeram dan mengamuk memompa mbak nila maju mundur. Badan mbak nila terguncang-guncang hebat akibat gerakanku. Sensasi yang kurasa tak bisa kulukiskan. Bagaimana nikmatnya cerita sex batang penisku tergesek oleh dinding rapat vagina mbak nila. Begitu pula rongga kemaluan mbak nila yang begitu sensitif digesek oleh sebongkah daging berurat keras, keluar masuk dengan cepatnya.

Bermenit-menit cerita sex berlalu nampaknya belum ada satupun dari kami yang menyerah. Mungkin karena sebelumnya tadi aku telah klimaks terlebih dahulu, maka kali ini aku mendapat energi dan daya tahan lebih. Didorong oleh nafsu dan birahi cerita sex yang meledak-ledak, mbak nila kemudian mendorong dirinya untuk bangun dan duduk di pangkuanku. Kini posisi kami berganti menjadi berpangkuan dan saling berhadap-hadapan. Mbak nila makin liar dan birahi, hilang sudah mbak nila yang biasanya berganti mbak nila yang kesetanan haus akan kepuasan cerita sex. Agen BandarQ

Dengan posisi seperti itu mbak nila berganti menjadi yang lebih agresif. Sembari melingkarkan kedua tangannya di leherku, ia mulai berguncang naik turun memompa kemaluannya di batang penisku. Akupun terpaksa bertumpu dengan kedua tanganku di belakang badanku, mengimbangi goyangan mbak nila yang asyik menunggangi diriku.

“Uufffhh.. Doniiihh.. Aaihhh.. Enyakkk..”

Mbak nila meracau dengan suara binalnya yang tak lagi kukenal. Sementara aku dibawahnya hanya bisa memejakan mataku dalam dalam sembari menengadah menikmati cerita sex kebringasan dirinya.

“Sssh…. Legitt bangett mbakk..” Racauku.

“Mmmhhp.. Apa yang legitt sayanggg??” Tanya mbak nila sembari terus berguncang naik turun dengan liarnya.

“Mmhpp.. Mem..memeknya mbaa.. Sedepp legitttt…” Ujarku lagi setengah sadar.

“Mmm iyaa? Sukaa? Mmmwwaaacchh…” Balas mbak nila.

Cerita sex berlanjut entah bagaimana kami berdua bisa berbicara begitu kotornya, saling melempar kata-kata vulgar tidak senonoh. Mbak nila mengakhiri kalimatnya dengan mencium bibirku dalam-dalam, menghirup semua ludah dari dalam mulutku. Dalam posisi vertikal seperti itu makin terasa saja nikmatnya cerita sex remasan rongga kemaluan mbak nila. Ditambah lagi dalam posisi itu otomatis membuat cairannya makin tumpah ruah, membuat selangkangan kami makin lengket dan rapat oleh cairannya.

Malam semakin larut dan keadaan semakin hening, namun desahan dan racauan kami berdua masih membahana di dalam kamar kosanku. Kami seakan tak peduli apabila ada yang mendengar dari luar. Mbak nila semakin bersemangat mengejar klimaksnya yang kedua untuk malam ini. Dijejal-jejalknya penisku dalam-dalam di memeknya hingga mentok ke titik terdalam.

“Don… doooon… DOON!!!”

“Aaagggh.. mbaaaaaakkkkkkk…”

Sekejap mbak nila kembali mengejang kaku, empotan memeknya membuatku luluh lantak. Kali ini kami orgasme berbarengan. Tepat ketika banjir bandang dari vagina mbak nila menyiram penisku, saat itu pula lah sperma ku menembak-nembak rahimnya. Lalu seketika semuanya terasa makin gelap dan gelap, hingga akhirnya aku tak kuat lagi dan merebahkan diriku di kasur, masih dengan posisi mbak nila berpangku diatas diriku, dan kemaluan kami masih bertautan.

Aku terbangun dengan terkejut.

Badanku terasa lelah sekali, dan pegal-pegal luar biasa. Rasanya seperti Hangover, kepalaku terasa ringan dan aku nyaris tidak bisa mengingat kejadian tadi malam. Namun anehnya demamku hilang. Badanku terasa segar sekali.

Namun aku nyaris melompat dan terjatuh dari kasur melihat sesosok mbak nila yang masih terlelap tanpa pakaian di sebelahku. Seketika semua ingatanku kembali, apa yang telah terjadi semalam, bagaiamana detailnya, dan apa saja yang sudah kulakukan dengan mbak nila. Sambil terhuyung-huyung, kuraih handukku dan kutinggalkan mbak nila yang masih mendengkur pelan di kasur. Kukunci pintu kamar mandi, dan kuguyur kepalaku dengan segayung air dingin.

Dalam hati aku rasanya ingin berteriak sekuat tenaga. Penyesalan yang kurasakan membuat dadaku sesak hingga tak bisa bernafas.

“Maafkan saya mas .. maafkan saya…..”

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,