Senin, 03 Februari 2020

1 Mana Cukup 2 Lebih Puas


Agen BandarQ - Hari itu, sekitar jam 12 siang, aku baru saja tiba di vilaku di puncak, Pak slamet, penjaga vilaku membukakan pintu garasi agar aku bisa memarkirkan mobilku. Pheew.. akhirnya aku bisa melepaskan kepenatan setelah seminggu lebih menempuh UAS. Aku ingin mengambil saat tenang sejenak, tanpa ditemani siapapun, aku ingin menikmatinya sendirian di tempat yang jauh dari hiruk pikuk ibukota. Agar aku lebih menikmati privacy-ku maka kusuruh Pak Slamet pulang ke rumahnya yang memang di desa sekitar M**** Pak Slamet sudah bekerja di tempat ini sejak papaku membeli vila ini sekitar 7 tahun yang lalu, dengan keberadaannya, vila kami terawat baik dan belum pernah kemalingan. Usianya hampir seperti ayahku, 50-an lebih, tubuhnya tinggi kurus dengan kulit hitam terbakar matahari. Aku dari dulu sebenarnya berniat mengerjainya, tapi mengingat dia cukup loyal pada ayahku dan terlalu jujur, maka kuurungkan niatku. 

“Punten Neng, kalau misalnya ada perlu, Bapak pasti ada di rumah kok, tinggal dateng aja” pamitnya. Setelah Pak Slamet meninggalkanku, aku membereskan semua bawaanku. Kulempar tubuhku ke atas kasur sambil menarik nafas panjang, lega sekali rasanya lepas dari buku-buku kuliah itu. Cuaca hari itu sangat cerah, matahari bersinar dengan diiringi embusan angin sepoi-sepoi sehingga membuat suasana rileks ini lebih terasa. Aku jadi ingin berenang rasanya, apalagi setelah kulihat kolam renang di belakang airnya bersih sekali, Pak Slamet memang telaten merawat vila ***** Segera kuambil perlengkapan renangku dan menuju ke kolam.

Sesampainya disana kurasakan suasanya enak sekali, begitu tenang, yang terdengar hanya kicauan burung dan desiran air ditiup angin. Tiba-tiba muncul kegilaanku, mumpung sepi-sepi begini, bagimana kalau aku berenang tanpa busana saja, toh tidak ada siapa-siapa lagi disini selain aku lagipula aku senang orang mengagumi keindahan tubuhku. Maka tanpa pikir panjang lagi, aku pun melepas satu-persatu semua yang menempel di tubuhku termasuk arloji dan segala perhiasan sampai benar-benar bugil seperti waktu baru dilahirkan. Setelah melepas anting yang terakhir menempel di tubuhku, aku langsung terjun ke kolam. Aahh.. enak sekali rasanya berenang bugil seperti ini, tubuh serasa lebih ringan. Beberapa kali aku bolak-balik dengan beberapa gaya kecuali gaya kupu-kupu (karena aku tidak bisa, hehe..) 20 menit lamanya aku berada di kolam, akupun merasa haus dan ingin istirahat sebentar dengan berjemur di pinggir kolam. Aku lalu naik dan mengeringkan tubuhku dengan handuk, setelah kuambil sekaleng coca-cola dari kulkas, aku kembali lagi ke kolam. 
Kurebahkan tubuhku pada kursi santai disana dan kupakai kacamata hitamku sambil menikmati minumku. Agar kulitku yang putih mulus ini tidak terbakar matahari, kuambil oilku dan kuoleskan di sekujur tubuhku hingga nampak berkilauan. Saking enaknya cuaca di sini membuatku mengantuk, hingga tak terasa aku pun pelan-pelan tertidur. Di tepi kolam itu aku berbaring tanpa sesuatu apapun yang melekat di tubuhku, kecuali sebuah kacamata hitam. Kalau saja saat itu ada maling masuk dan melihat keadaanku seperti itu, tentu aku sudah diperkosanya habis-habisan. 

Ditengah tidurku aku merasakan ada sesuatu yang meraba-raba tubuhku, tangan itu mengelus pahaku lalu merambat ke dadaku. Ketika tangan itu menyentuh bibir kemaluanku tiba-tiba mataku terbuka dan aku langsung terkejut karena yang kurasakan barusan ternyata bukan sekedar mimpi. Aku melihat seseorang sedang menggerayangi tubuhku dan begitu aku bangun orang itu dengan sigapnya mencengkram bahuku dan membekap mulutku dengan tangannya, mencegah agar aku tidak menjerit. Aku mulai dapat mengenali orang itu, dia adalah Warjo, si penjaga vila tetangga, usianya sekitar 30-an, wajahnya jelek sekali dengan gigi agak tonggos, pipinya yang cekung dan matanya yang lebar itu tepat di depan wajahku. “Sstt.. mendingan Neng nurut aja, di sini udah ga ada siapa-siapa lagi, jadi jangan macam-macam!” ancamnya Aku mengangguk saja walau masih agak terkejut, lalu dia pelan-pelan melepaskan bekapannya pada mulutku
“Hehehe.. udah lama saya pengen ngerasain ngentot sama Neng!” katanya sambil matanya menatapi dadaku
“Ngentot ya ngentot, tapi yang sopan dong mintanya, gak usah kaya maling gitu!” kataku sewot. 


Ternyata tanpa kusadari sejak berenang dia sudah memperhatikanku dari loteng vila majikannya dan itu sering dia lakukan daridulu kalau ada wanita berenang di s***** Mengetahui Pak Slamet sedang tidak di sini dan aku tertidur, dia nekad memanjat tembok untuk masuk ke s***** Sebenarnya aku sedang tidak mood untuk ngeseks karena masih ingin istirahat, namun elusannya pada daerah sensitifku membuatku BT (birahi tinggi). 
“Heh, katanya mau merkosa gua, kok belum buka baju juga, dari tadi pegang-pegang doang beraninya!” tantangku.
“Hehe, iya Neng abis tetek Neng ini loh, montok banget sampe lupa deh” jawabnya seraya melepas baju lusuhnya. Badannya lumayan jadi juga, walaupun agak kurus dan dekil, penisnya yang sudah tegang cukup besar, seukuran sama punyanya si Budi, tukang air yang pernah main denganku Dia duduk di pinggir kursi santai dan mulai menyedot payudaraku yang paling dikaguminya, sementara aku meraih penisnya dengan tanganku serta kukocok hingga kurasakan penis itu makin mengeras. Aku mendesis nikmat waktu tangannya membelai vaginaku dan menggosok-gosok bibirnya. “Eenghh.. terus War.. oohh!” desahku sambil meremasi rambut Warjo yang sedang mengisap payudaraku. 

Kepalanya lalu pelan-pelan merambat ke bawah dan berhenti di kemaluanku. Aku mendesah makin tidak karuan ketika lidahnya bermain-main di sana ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk. Aku sampai meremas-remas payudara dan menggigit jariku sendiri karena tidak kuat menahan rasanya yang geli-geli enak itu hingga akhirnya tubuhku mengejang dan vaginaku mengeluarkan cairan hangat. Dengan merem melek aku menjambak rambut si Warjo yang sedang menyeruput vaginaku. Perasaan itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah warjo melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku. Belum beres aku mengatur nafasku yang memburu, mulutku sudah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan cintaku sendiri pada mulutnya yang belepotan cairan itu. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku, masalahnya nafasnya agak bau, entah bau rokok atau jengkol. Setelah beberapa menit baru aku bisa beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit dan mengisap. Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku yang halus tanpa jerawat sampai wajahku basah oleh liurnya. 
“Gua ga tahan lagi jo, sini gua emut yang punya lu” kataku. Si Warjo langsung bangkit dan berdiri di sampingku menyodorkan penisnya. Masih dalam posisi berbaring di kursi santai, kugenggam benda itu, kukocok dan kujilati sejenak sebelum kumasukkan ke mulut. Mulutku terisi penuh oleh penisnya, itu pun tidak menampung seluruhnya paling cuma masuk 3/4nya saja. Aku memainkan lidahku mengitari kepala penisnya yang mirip helm itu, terkadang juga aku menjilati lubang kencingnya sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan mendesah-desah keenakan. Satu tangannya memegangi kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku gelagapan. 


“Eemmpp.. emmphh.. nngg..!” aku mendesah tertahan karena nyaris kehabisan nafas, namun tidak dipedulikannya. Kepala penis itu berkali-kali menyentuh dinding kerongkonganku. Kemudian kurasakan ada cairan memenuhi mulutku. Aku berusaha menelan cairan itu, tapi karena banyaknya cairan itu meleleh di sekitar bibirku. Belum habis semburannya, dia menarik keluar penisnya, sehingga semburan berikut mendarat disekujur wajahku, kacamata hitamku juga basah kecipratan maninya. Kulepaskan kacamata hitam itu, lalu kuseka wajahku dengan tanganku. Sisa-sisa sperma yang menempel di jariku kujilati sampai habis. Saat itu mendadak pintu terbuka dan Pak Slamet muncul dari sana, dia melongo melihat kami berdua yang sedang bugil. Aku sendiri sempat kaget dengan kehadirannya, aku takut dia membocorkan semua ini pada ortuku. 
“Eehh.. maaf Neng, Bapak cuma mau ngambil uang Bapak di kamar, ga tau kalo Neng lagi gituan” katanya terbata-bata. Karena sudah tanggung, akupun nekad menawarkan diriku dan berjalan ke arahnya. 
“Ah.. ga apa-apa Pak, mending Bapak ikutan aja yuk!” godaku. Jakunnya turun naik melihat kepolosan tubuhku, meskipun agak gugup matanya terus tertuju ke payudaraku. Aku mengelus-elus batangnya dari luar membuatnya terangsang. Akhirnya dia mulai berani memegang payudaraku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya. 
“Neng, tetek Neng gede juga yah.. enak yah diginiin sama Bapak?” Sambil tangannya terus meremasi payudaraku. Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka celana panjangnya, setelah itu saya turunkan juga celana kolornya. Nampaklah kemaluannya yang hitam menggantung, jari-jariku pun mulai menggenggamnya. Dalam genggamanku kurasakan benda itu bergetar dan mengeras. Pelan-pelan tubuhku mulai menurun hingga berjongkok di hadapannya, tanpa basa-basi lagi kumasukkan batang di genggamanku itu ke mulut, kujilati dan kuemut-emut hingga pemiliknya mengerang keenakan “Wah, Pak Slamet sama majikan sendiri aja malu-malu!” seru si Warjo yang memperhatikan Pak Slamet agak grogi menikmati oral seks-ku. Warjo lalu mendekati kami dan meraih tanganku untuk mengocok kemaluannya. Secara bergantian mulut dan tanganku melayani kedua penis yang sudah menegang itu. Tidak puas hanya menikmati tanganku, sesaat kemudian Warjo pindah ke belakangku, tubuhku dibuatnya bertumpu pada lutut dan kedua tanganku. Aku mulai merasakan ada benda yang menyeruak masuk ke dalam vaginaku.  Daftar Poker Online

Seperti biasa, mulutku menganga mengeluarkan desahan meresapi inci demi inci penisnya memasuki vaginaku. Aku disetubuhinya dari belakang, sambil menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak hingga mulutnya hinggap pada payudaraku. Aku menggelinjang tak karuan waktu puting kananku digigitnya dengan gemas, kocokanku pada penis Pak Slamet makin bersemangat. Rupanya aku telah membuat Pak Slamet ketagihan, dia jadi begitu bernafsu memperkosa mulutku dengan memaju-mundurkan pinggulnya seolah sedang bersetubuh. Kepalaku pun dipeganginya dengan erat sampai kesempatan untuk menghirup udara segar pun aku tidak ada. Akhirnya aku hanya bisa pasrah saja disenggamai dari dua arah oleh mereka, sodokan dari salah satunya menyebabkan penis yang lain makin menghujam ke tubuhku. Perasaan ini sungguh sulit dilukiskan, ketika penis si Warjo menyentuh bagian terdalam dari rahimku dan ketika penis Pak Slamet menyentuh kerongkonganku, belum lagi mereka terkadang memainkan payudara atau meremasi pantatku. Aku serasa terbang melayang-layang dibuatnya hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh penis Pak Slamet. Bersamaan dengan itu pula genjotan si Warjo terasa makin bertenaga. Kami pun mencapai orgasme bersamaan, aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan. Setelah mencapai orgasme yang cukup panjang, tubuhku berkeringat, mereka agaknya mengerti keadaanku dan menghentikan kegiatannya.


 “Neng, boleh ga Bapak masukin anu Bapak ke itunya Neng?” tanya Pak Slamet lembut. Saya cuma mengangguk, lalu dia bilang lagi, 
“Tapi Neng istirahat aja dulu, kayanya Neng masih cape sih”. Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di daerah dangkal untuk menyegarkan diriku. Mereka berdua juga ikut turun ke kolam, Warjo duduk di sebelah kiriku dan Pak Slamet di kananku. Kami mengobrol sambil memulihkan tenaga, selama itu tangan jahil mereka selalu saja meremas atau mengelus dada, paha, dan bagian sensitif lainnya. Yang satu ditepis yang lain hinggap di bagian lainnya, lama-lama ya aku biarkan saja, lagipula aku menikmatinya kok. 
“Neng, Bapak masukin sekarang aja yah, udah ga tahan daritadi belum rasain itunya Neng” kata Pak Slamet mengambil posisi berlutut di depanku. Dia kemudian membuka pahaku setelah kuanggukan kepala merestuinya, dia arahkan penisnya yang panjang dan keras itu ke vaginaku, tapi dia tidak langsung menusuknya tapi menggesekannya pada bibir kemaluanku sehingga aku berkelejotan kegelian dan meremas penis Warjo yang sedang menjilati leher di bawah telingaku. 
“Aahh.. Pak cepet masukin dong, udah kebelet nih!” desahku tak tertahankan. Aku meringis saat dia mulai menekan masuk penisnya. Kini vaginaku telah terisi oleh benda hitam panjang itu dan benda itu mulai bergerak keluar masuk memberi sensasi nikmat ke seluruh tubuh. 
“Wah.. seret banget memeknya Neng, kalo tau gini udah dari dulu Bapak entotin” ceracaunya. 
“Brengsek juga lu, udah bercucu juga masih piktor, gua kira lu alim” kataku dalam hati. Setelah 15 menit dia genjot aku dalam posisi itu, dia melepas penisnya lalu duduk berselonjor dan manaikkan tubuhku ke penisnya. Dengan refleks akupun menggenggam penis itu sambil menurunkan tubuhku hingga benda itu amblas ke dalamku. Dia memegangi kedua bongkahan pantatku yang padat berisi itu, secara bersamaan kami mulai menggoyangkan tubuh kami. Desahan kami bercampur baur dengan bunyi kecipak air kolam, tubuhku tersentak-sentak tak terkendali, kepalaku kugelengkan kesana-kemari, kedua payudaraku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangan dan mulut mereka. Pak Slamet memperhatikan penisnya sedang keluar masuk di vagina seorang gadis 21 tahun, anak majikannya sendiri, sepertinya dia tak habis pikir betapa untungnya berkesempatan mencicipi tubuh seorang gadis muda yang pasti sudah lama tidak dirasakannya. 

Goyangan kami terhenti sejenak ketika Warjo tiba-tiba mendorong punggungku sehingga pantatku semakin menungging dan payudaraku makin tertekan ke wajah Pak Slamet. Warjo membuka pantatku dan mengarahkan penisnya ke sana “Aduuh.. pelan-pelan Jo, sakit tau.. aww!” rintihku waktu dia mendorong masuk penisnya. Bagian bawahku rasanya sesak sekali karena dijejali dua batang penis besar. Kami kembali bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat yang menjalari tubuhku. Aku menjerit sejadi-jadinya ketika Warjo menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, Warjo malah makin buas menggenjotku. Pak Slamet melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku agar aku tidak terlalu ribut. Hal itu berlangsung sekitar 20 menit lamanya sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluk Pak Slamet erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya.

Selama beberapa detik tubuhku menegang sampai akhirnya melemas kembali dalam dekapan Pak Slamet. Namun mereka masih saja memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ***** Erangan yang keluar dari mulutku pun terdengar makin tak bertenaga. Tiba-tiba pelukan mereka terasa makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan mereka juga makin dahsyat, putingku disedot kuat-kuat oleh Pak Slamet, dan Warjo menjambak rambutku. Aku lalu merasakan cairan hangat menyembur di dalam vagina dan anusku, di air nampak sedikit cairan putih susu itu melayang-layang. Mereka berdua pun terkulai lemas diantara tubuhku dengan penis masih tertancap. Setelah sisa-sisa kenikmatan tadi mereda, akupun mengajak mereka naik ke atas. Sambil mengelap tubuhku yang basah kuyup, aku berjalan menuju kamar mandi. Eh.. ternyata mereka mengikutiku dan memaksa ikut mandi bersama. Akhirnya kuiyakan saja deh supaya mereka senang. Disana aku cuma duduk, merekalah yang menyiram, menggosok, dan menyabuniku tentunya sambil menggerayangi. Bagian kemaluan dan payudaraku paling lama mereka sabuni sampai aku menyindir “Lho.. kok yang disabun disitu-situ aja sih, mandinya ga beres-beres dong, dingin nih” disambut gelak tawa kami. Setelah itu, giliran akulah yang memandikan mereka, saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, akupun kembali digarap di kamar mandi. Hari itu aku dikerjai terus-menerus oleh mereka sampai mereka menginap dan tidur denganku di ranjang spring bed-ku. Sejak itu kalau ada sex party di vila ini, mereka berdua selalu diajak dengan syarat jangan sampai rahasia ini bocor. Aku senang karena ada alat pemuas hasratku, mereka pun senang karena bisa merasakan tubuhku dan teman-teman kuliahku yang masih muda dan cantik. Jadi ada variasi dalam kehidupan seks kami, tidak selalu main sama teman-teman cowok di kampus.

Minggu, 02 Februari 2020

Kenikmatan Yang Tiada Taranya



Lega rasanya aku melihat pagar rumah kosku setelah terjebak dalam kemacetan jalan dari kampusku. Kulirik jam tanganku yang menunjukkan pukul 21.05 yang berarti aku telah menghabiskan waktu satu jam terjebak dalam arus lalu-lintas Jakarta yang begitu mengerikan. Setelah memarkir mobilku, bergegas aku menuju ke kamarku dan kemudian langsung menghempaskan tubuh penatku ke ranjang tanpa sempat lagi menutup pintu kamar. Baru saja mataku tertutup, tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh ketukan pada pintu kamarku yang disertai dengan teriakan nyaring dari suara yang sudah sangat aku kenal. “Ko, loe baru pulang yah?” gelegar suara Voni memaksa mataku untuk menatap asal suara itu. “iya, memangnya ada apa sih teriak-teriak?” jawabku sewot sambil mengucek mataku. “Ini gue mau kenalin sepupu gue yang baru tiba dari Bandung” jawabnya sambil tangan kirinya menarik tangan seorang cewek masuk ke kamarku.

Kuperhatikan cewek yang disebut Voni sebagai sepupunya itu, sambil tersenyum aku menyodorkan tangan kananku kearahnya “Hai, namaku Riko” “Lidya” jawabnya singkat sambil tersenyum kepadaku. Sambil membalas senyumannya yang manis itu, mataku mendapati sesosok tubuh setinggi kira-kira 165 cm, walaupun dengan perawakan sedikit montok namun kulitnya yang putih bersih seakan menutupi bagian tersebut. “Riko ini teman baik gue yang sering gue ceritain ke kamu” celetuk Voni kepada Lidya. “Oh..” “Nah, sekarang kan loe berdua udah tau nama masing-masing, lain kali kalo ketemu kan bisa saling memanggil, gue mau mandi dulu yah, daag..” kata Voni sambil berjalan keluar dari kamarku. Aku menanggapi perkataan Voni barusan dengan kembali tersenyum ke Lidya. Agen BandarQ

“Cantik juga sepupu Voni ini” pikirku dalam hati. “Lidya ke Jakarta buat liburan yah?” tanyaku kepadanya. “Iya, soalnya bosen di Bandung melulu” jawabnya. “Loh, memangnya kamu nggak kuliah?” “Nggak, sehabis SMA aku cuma bantu-bantu Papa aja, males sih kuliah.” “Rencananya berapa lama di Jakarta?” “Yah.. sekitar 2 minggu deh” “Riko aku ke kamar Voni dulu yah, mau mandi juga ” “Oke deh” Sambil tersenyum lagi dia berjalan keluar dari kamarku. Aku memandang punggung Lidya yang berjalan pelan ke arah kamar Voni. Kutatap BH hitamnya yang terlihat jelas dari balik kaos putih ketat yang membaluti tubuhnya yang agak bongsor itu sambil membayangkan dadanya yang juga montok itu. Setelah menutup pintu kamarku, kembali kurebahkan tubuhku ke ranjang dan hanya dalam sekejab saja aku sudah terlelap.

“Ko, bangun dong” Aku membuka kembali mataku dan mendapatkan Voni yang sedang duduk di tepi ranjangku sambil menggoyangkan lututku. “Ada apa sih?” tanyaku dengan nada sewot setelah untuk kedua kalinya dibangunkan. “Kok marah-marah sih, udah bagus gue bangunin. Liat udah jam berapa masih belom mandi!” Aku menoleh ke arah jam dindingku sejenak. “Jam 11, emang kenapa kalo gue belum mandi?” “Kan loe janji mau ngetikin tugas gue kemaren” “Aduh Voni.. kan bisa besok..” “Nggak bisa, kan kumpulnya besok pagi-pagi” Aku bergegas bangun dan mengambil peralatan mandiku tanpa menghiraukan ocehan yang terus keluar dari mulut Voni. “Ya udah, gue mandi dulu, loe nyalain tuh komputer!” ngentot memek perawan ***** Tulisan di layar komputerku sepertinya mulai kabur di mataku. “Gila, udah jam 1, tugas sialan ini belum selesai juga” gerutuku dalam hati. “Tok.. Tok.. Tok..” bunyi pintu kamarku diketok dari luar. “Masuk!” teriakku tanpa menoleh ke arah sumber suara. Terdengar suara pintu yang dibuka dan kemudian ditutup lagi dengan keras sehingga membuatku akhirnya menoleh juga. Kaget juga waktu kudapati ternyata yang masuk adalah Lidya. “Eh maaf, tutupnya terlalu keras” sambil tersenyum malu dia membuka percakapan.

“Loh, kok belum tidur?” dengan heran aku memandangnya lagi. “Iya nih, nggak tau kenapa nggak bisa tidur” “Voni mana?” tanyaku lagi. “Dari tadi udah tidur kok” “Gue dengar dari dia katanya elo lagi buatin tugasnya yah?” “Iya nih, tapi belum selesai, sedikit lagi sih” “Emang ngetikin apaan sih?” sambil bertanya dia mendekatiku dan berdiri tepat disamping kursiku. Aku tak menjawabnya karena menyadari tubuhnya yang dekat sekali dengan mukaku dan posisiku yang duduk di kursi membuat kepalaku berada tepat di samping dadanya. Dengan menolehkan kepalaku sedikit ke kiri, aku dapat melihat lengannya yang mulus karena dia hanya memakai baju tidur model tanpa lengan. Sewaktu dia mengangkat tangannya untuk merapikan rambutnya, aku dapat melihat pula sedikit bagian dari BHnya yang sekarang berwarna krem muda. “Busyet.. loe harum amat, pake parfum apa nih?” “Bukan parfum, lotion gue kali” “Lotion apaan, bikin terangsang nih” candaku. Agen DominoQQ

“Body Shop White Musk, kok bikin terangsang sih?” tanyanya sambil tersenyum kecil. “Iya nih beneran, terangsang gue nih jadinya” “Masa sih? berarti sekarang udah terangsang dong” Agak terkejut juga aku mendengar pertanyaan itu. “Jangan-jangan dia lagi memancing gue nih..” pikirku dalam hati. “Emangnya loe nggak takut kalo gue terangsang sama elo?” tanyaku iseng. “Nggak, memangnya loe kalo terangsang sama gue juga berani ngapain?” “Gue cium loe ntar” kataku memberanikan diri. Tanpa kusangka dia melangkah dari sebelah kiri ke arah depanku sehingga berada di tengah-tengah kursi tempat aku duduk dengan meja komputerku. “Beneran berani cium gue?” tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya yang mungil. “Wah kesempatan nih” pikirku lagi. video bokep Aku bangkit berdiri dari dudukku sambil mendorong kursiku sedikit ke belakang sehingga kini aku berdiri persis di hadapannya. Sambil mendekatkan mukaku ke wajahnya aku bertanya ” Bener nih nggak marah kalo gue cium?” Dia hanya tersenyum saja tanpa menjawab pertanyaanku. Tanpa pikir panjang lagi aku segera mencium lembut bibirnya. Lidya memejamkan matanya ketika menerima ciumanku.

Kumainkan ujung lidahku pelan kedalam mulutnya untuk mencari lidahnya yang segera bertaut dan saling memutar ketika bertemu. Sentuhan erotis yang kudapat membuat aku semakin bergairah dan langsung menghujani bibir lembut itu dengan lidahku. Sambil terus menjajah bibirnya aku menuntun pelan Lidya ke ranjang. Dengan mata masih terpejam dia menurut ketika kubaringkan di ranjangku. Erangan halus yang didesahkan olehnya membuatku semakin bernafsu dan segera saja lidahku berpindah tempat ke bagian leher dan turun ke area dadanya. Setelah menanggalkan bajunya, kedua tanganku yang kususupkan ke punggungnya sibuk mencari kaitan BH-nya dan segera saja kulepas begitu aku temukan. Dengan satu tarikan saja terlepaslah penutup dadanya dan dua bukit putih mulus dengan pentil pink yang kecil segera terpampang indah didepanku. Kuremas pelan dua susunya yang besar namun sayang tidak begitu kenyal sehingga terkesan sedikit lembek. Puting susunya yang mungil tak luput dari serangan lidahku.

Setiap aku jilati puting mungil tersebut, Lidya mendesah pelan dan itu membuatku semakin terangsang saja. Entah bagaimana kabar penisku yang sedari tadi telah tegak berdiri namun terjepit diantara celanaku dan selangkangannya. Putingnya yang kecil memang sedikit menyusahkan buatku sewaktu menyedot bergantian dari toket kiri ke toket kanannya, namun desahan serta gerakan-gerakan tubuhnya yang menandakan dia juga terangsang membuatku tak tahan untuk segera bergerilya ke perutnya yang sedikit berlemak. Namun ketika aku hendak melepas celananya, tiba-tiba saja dia menahan tanganku. “Jangan Riko!” “Kenapa?” “Jangan terlalu jauh..” “Wah, masa berhenti setengah-setengah, nanggung nih..” “Pokoknya nggak boleh” setengah berteriak Lidya bangkit dan duduk di ranjang. Kulihat dua susunya bergantung dengan anggunnya di hadapanku. “Kasihan ama ini nih, udah berdiri dari tadi, masa disuruh bobo lagi?” tanyaku sambil menunjuk ke arah penisku yang membusung menonjol dari balik celana pendekku.

Tanpa kusangka lagi, tiba-tiba saja Lidya meloroti celanaku plus celana dalamku sekalian. Aku hanya diam ketika dia melakukan hal itu, pikirku mungkin saja dia berubah pikiran. Tetapi ternyata dia kemudian menggenggam penisku dan dengan pelan mengocok penisku naik turun dengan irama yang teratur. Aku menyandarkan tubuhku pada dinding kamar dan masih dengan posisi jongkok dihadapanku Lidya tersenyum sambil terus mengocok batang penisku tetapi semakin lama semakin cepat. Nafasku memburu kencang dan jantungku berdegub semakin tak beraturan dibuatnya, walaupun aku sangat sering masturbasi, tapi pengalaman dikocok oleh seorang cewek adalah yang pertama bagiku, apalagi ditambah pemandangan dua susu montok yang ikut bergoyang karena gerakan pemiliknya yang sedang menocok penisku bergantian dengan tangan kiri dan kanannya. “Lid.. mau keluar nih..” lirih kataku sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan ini. “Bentar, tahan dulu Ko..”jawabnya sambil melepaskan kocokannya. Agen Poker

“Loh kok dilepas?” tanyaku kaget. Tanpa menjawab pertanyaanku, Lidya mendekatkan dadanya ke arah penisku dan tanpa sempat aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dengan dua susunya yang besar itu. Sensasi luar biasa aku dapatkan dari penisku yang dijepit oleh dua gunung kembar itu membuatku terkesiap menahan napas. Sebelum aku sempat bertindak apa-apa, dia kembali mengocok penisku yang terjepit diantara dua susunya yang kini ditahan dengan menggunakan kedua tangannya. Kali ini seluruh urat-urat dan sendi-sendi di sekujur tubuhku pun turut merasakan kenikmatan yang lebih besar daripada kocokan dengan tangannya tadi. “Enak nggak Ko?” tanyanya lirih kepadaku sambil menatap mataku. “Gila.. enak banget Sayang.. terus kocok yang kencang..” Tanganku yang masih bebas kugerakkan kearah pahanya yang mulus. Sesekali memutar arah ke bagian belakang untuk merasakan pantatnya yang lembut. “Ahh.. ohh..” desahnya pelan sambil kembali memejamkan matanya.

Kocokan serta jepitan susunya yang semakin keras semakin membuatku lupa daratan. “Lid.. aku keluar..” Tanpa bisa kutahan lagi semprotan lahar panasku yang kental segera menyembur keluar dan membasahi lehernya dan sebagian area dadanya. Seluruh tubuhku lemas seketika dan hanya bisa bersandar di dinding kamar. Aku memandang nanar ke Lidya yang saat itu bangkit berdiri dan mencari tissue untuk membersihkan bekas spermaku. Ketika menemukan apa yang dicari, sambil tersenyum lagi dia bertanya “Kamu seneng nggak” Aku mengangguk sambil membalas senyumannya. “Jangan bilang siapa-siapa yah, apalagi sama Voni” katanya memperingatkanku sambil memakai kembali BH dan bajunya yang tadi kulempar entah kemana. “Iyalah.. masa gue bilang-bilang, nanti kamu nggak mau lagi ngocokin gue” Lidya kembali hanya tersenyum padaku dan setelah menyisir rambut panjangnya dia pun beranjak menuju pintu. “Gue bersih-bersih dulu yah, abis itu mau bobo” ujarnya sebelum membuka pintu. “Thanks yah Lid.. besok kesini lagi yah” balasku sambil menatap pintu yang kemudian ditutup kembali oleh Lidya. Aku memejamkan mata sejenak untuk mengingat kejadian yang barusan berlalu, mimpi apa aku semalam bisa mendapat keberuntungan seperti ini. Tak sabar aku menunggu besok tiba, siapa tahu ternyata bisa mendapatkan lebih dari ini. Mungkin saja suatu saat aku bisa merasakan kenikmatan dari lubang surga Lidya, yang pasti aku harus ingat untuk menyediakan kondom di kamarku dulu.
macanakar.net

Malu Malu Tapi Mau Jadi Basah


Agen BandarQ - Bekerja sebagai auditor di perusahaan swasta memang sangat melelahkan, Tenaga, pikiran, semuanya terkuras, Apalagi kalau ada masalah keuangan yang rumit dan harus segera diselesaikan. Mau tidak mau, aku harus mencurahkan perhatian ekstra.
Akibat dari tekanan pekerjaan yang demikian itu membuatku akrab dengan gemerlapnya dunia malam terutama jika weekend. Biasanya bareng teman sekantor aku berkaraoke untuk melepaskan beban. Kadang di ‘sini’, kadang di ‘sana’, dan selanjutnya, benar-benar malam untuk menumpahkan “beban”.

Maklum, aku sudah berkeluarga dan punya seorang anak, tetapi mereka kutinggalkan di kampung karena istriku punya usaha dagang di sana. Tapi lama kelamaan semua itu membuatku bosan. Ya…di Jakarta ini, walaupun aku merantau, ternyata aku punya banyak saudara dan karena kesibukan (alasan klise) aku tidak sempat berkomunikasi dengan mereka.

Akhirnya kuputuskan untuk menelepon Mas Adit, sepupuku. Kami pun bercanda ria, karena lama sekali kami tidak kontak. Mas Adit bekerja di salah satu perusahaan minyak asing, dan saat itu dia kasih tau kalau minggu depan ditugaskan perusahaannya ke tengah laut, mengantar logistik sekaligus membantu perbaikan salah satu peralatan rig yang rusak.

Dan dia memintaku untuk menemani keluarganya kalau aku tidak keberatan. Sebenernya aku males banget, karena rumah Mas Adit cukup jauh dari tempat kostku Aku di bilangan Ciledug, sedangkan Mas Adit di Bekasi. Tapi entah mengapa aku mengiyakan saja permintaannya, karena kupikir-pikir sekalian silaturahmi. Maklum, lama sekali tidak jumpa.

Hari Jumat minggu berikutnya aku ditelepon Mas Adit untuk memastikan bahwa aku jadi menginap di rumahnya. Sebab kata Mas Adit istrinya, mbak Lala, senang kalau aku mau datang. Hitung-hitung buat teman ngobrol dan teman main anak-anaknya. Mereka berdua sudah punya anak laki-laki dua orang. Yang sulung kelas 4 SD, dan yang bungsu kelas 1 SD.


Usia Mas Adit 40 tahun dan mbak Lala 38 tahun. Aku sendiri 30 tahun. Jadi tidak beda jauh amat dengan mereka. Apalagi kata Mbak Lala, aku sudah lama sekali tidak berkunjung ke rumahnya. Terutama semenjak aku bekerja di Jakarta ini. Ya, tiga tahun lebih aku tidak berjumpa mereka. Paling-paling cuma lewat telepon

Setelah makan siang, aku telepon mbak Lala, janjian pulang bareng Kami janjian di stasiun, karena mbak Lala biasa pulang naik kereta. “kalau naik bis macet banget. Lagian sampe rumahnya terlalu malem”, begitu alasan mbak Lala. Dan jam 17.00 aku bertemu mbak Lala di stasiun. Tak lama, kereta yang ditunggu pun datang. Cukup penuh, tapi aku dan mbak masih bisa berdiri dengan nyaman. Kamipun asyik bercerita, seolah tidak mempedulikan kiri kanan.

Tapi hal itu ternyata tidak berlangsung lama Lepas stasiun J, kereta benar-benar penuh. Mau tidak mau posisiku bergeser dan berhadapan dengan Mbak Lala. Inilah yang kutakutkan…! Beberapa kali, karena goyangan kereta, dada montok mbak Lala menyentuh dadaku. Ahh…darahku rasanya berdesir, dan mukaku berubah agak pias.

Rupanya mbak Lala melihat perubahanku dan ?ini konyolnya- dia mengubah posisi dengan membelakangiku. Alamaakk.. siksaanku bertambah..! Karena sempitnya ruangan, si “itong”-ku menyentuh pantatnya yang bulat manggairahkan. Aku hanya bisa berdoa semoga “itong” tidak bangun.

Kamipun tetap mengobrol dan bercerita untuk membunuh waktu. Tapi, namanya laki-laki normal apalgi ditambah gesekan-gesekan yang ritmis, mau tidak mau bangun juga “itong”-ku. Makin lama makin keras, dan aku yakin mbak Lala bisa merasakannya di balik rok mininya itu.


Pikiran ngeresku pun muncul, seandainya aku bisa meremas dada dan pinggulnya yang montok itu.. oh… betapa nikmatnya. Akhirnya sampai juga kami di Bekasi, dan aku bersyukur karena siksaanku berakhir. Kami kemudian naik angkot, dan sepanjang jalan Mbak Lala diam saja. Sampai dirumah, kami beristirahat, mandi (sendiri-sendiri, loh..) dan kemudian makan malam bersama keponakanku. Selesai makan malam, kami bersantai, dan tak lama kedua keponakanku pun pamit tidur.

“Ndrew, mbak mau bicara sebentar”, katanya, tegas sekali.
“Iya mbak.. kenapa”, sahutku bertanya. Aku berdebar, karena yakin bahwa mbak akan memarahiku akibat ketidaksengajaanku di kereta tadi.
“Terus terang aja ya. Mbak tau kok perubahan kamu di kereta. Kamu ngaceng kan?” katanya, dengan nada tertahan seperti menahan rasa jengkel.
“Mbak tidak suka kalau ada laki-laki yang begitu ke perempuan. Itu namanya pelecehan. Tau kamu?!”

“MMm.. maaf, mbak..”, ujarku terbata-bata.
“Saya tidak sengaja. Soalnya kondisi kereta kan penuh banget. Lagian, nempelnya terlalu lama.. ya.. aku tidak tahan”
“Terserah apa kata kamu, yang jelas jangan sampai terulang lagi. Banyak cara untuk mengalihkan pikiran ngeres kamu itu. Paham?!” bentak Mbak Lisa.
“Iya, Mbak. Saya paham. Saya janji tidak ngulangin lagi”
“Ya sudah. Sana, kalau kamu mau main PS. Mbak mau tidur-tiduran dulu. kalau pengen nonton filem masuk aja kamar Mbak.” Sahutnya. Rupanya, tensinya sudah mulai menurun.

Akhirnya aku main PS di ruang tengah. Karena bosan, aku ketok pintu kamarnya. Pengen nonton film. Rupanya Mbak Lala sedang baca novel sambil tiduran. Dia memakai daster panjang. Aku sempat mencuri pandang ke seluruh tubuhnya. Kuakui, walapun punya anak dua, tubuh Mbak Lala betul-betul terpelihara. Maklumlah, modalnya ada. Akupun segera menyetel VCD dan berbaring di karpet, sementara Mbak Lala asyik dengan novelnya.

Entah karena lelah atau sejuknya ruangan, atau karena apa akupun tertidur. Kurang lebih 2 jam, dan aku terbangun. Film telah selesai, Mbak Lala juga sudah tidur. Terdengar dengkuran halusnya. Wah, pasti dia capek banget, pikirku.

Saat aku beranjak dari tiduranku, hendak pindah kamar, aku terkesiap. Posisi tidur Mbak Lala yang agak telungkup ke kiri dengan kaki kana terangkat keatas benar-benar membuat jantungku berdebar. Bagaimana tidak? Di depanku terpampang paha mulus, karena dasternya sedikti tersingkap. Mbak Lala berkulti putih kemerahan, dan warna itu makin membuatku tak karuan. Hatiku tambah berdebar, nafasku mulai memburu.. birahiku pun timbul..

Perlahan, kubelai paha itu.. lembut.. kusingkap daster itu samapi pangkal pahanya.. dan.. AHH… “itong”-ku mengeras seketika. Mbak Lala ternyata memakai CD mini warna merah.. OHH GOD.. apa yang harus kulakukan… Aku hanya menelan ludah melihat pantatnya yang tampak menggunung, dan CD itu nyaris seperti G-String.

Aku bener-bener terangsang melihat pemandangan indah itu, tapi aku sendiri merasa tidak enak hati, karena Mbak Lala istri sepupuku sendiri, yang mana sebetulnya harus aku temani dan aku lindungi dikala suaminya sedang tidak dirumah.

Namun godaan syahwat memang mengalahkan segalanya. Tak tahan, kusingkap pelan-pelan celana dalamnya, dan tampaklah gundukan memeknya berwarna kemerahan. Aku bingung.. harus kuapakan.. karena aku masih ada rasa was-was, takut, kasihan… tapi sekali lagi godaan birahi memang dahsyat.

Akhirnya pelan-pelan kujilati memek itu dengan rasa was-was takut Mbak Lala bangun. Sllrrpp.. mmffhh… sllrrpp… ternyata memeknya lezat juga, ditambah pubic hair Mbak Lala yang sedikit, sehingga hidungku tidak geli bahkan leluasa menikmati aroma memeknya.

Entah setan apa yang menguasai diriku, tahu-tahu aku sudah mencopot seluruh celanaku. Setelah “itong”-ku kubasahi dengan ludahku, segera kubenamkan ke memek Mbak Lala. Agak susah juga, karena posisinya itu. Dan aku hasrus ekstra hati-hati supaya dia tidak terbangun. Akhirnya “itongku”-ku berhasil masuk.

HH… hangat rasanya.. sempit.. tapi licin… seperti piston di dalam silinder. Entah licin karena Mbak Lala mulai horny, atau karena ludah bekas jilatanku.. entahlah. Yang pasti, kugenjot dia.. naik turun pelan lembut.. tapi ternyata nggak sampai lima menit.

Aku begitu terpukau dengan keindahan pinggul dan pantatnya, kehalusan kulitnya, sehingga pertahananku jebol. Crroott… ccrroott.. sseerr.. ssrreett.. kumuntahkan maniku di dalam memek Mbak Lala. Aku merasakan pantatnya sedikit tersentak. Setelah habis maniku, pelan-pelan dengan dag-dig-dug kucabut penisku.  Daftar Poker Online

“Mmmhh… kok dicabut tititnya..” suara Mbak Lala parau karena masih ngantuk.
“Gantian dong..aku juga pengen..”
Aku kaget bukan main. Jantungku tambah keras berdegup.
“Wah.. celaka..”, pikirku.
“Ketahuan, nich…” Benar saja! Mbak Lala mambalikkan badannya. Seketika dia begitu terkejut dan secara refleks menampar pipiku. Rupanya dia baru sadar bahwa yang habis menyetubuhinya bukan Mas Adit, melainkan aku, sepupunya.
“Kurang ajar kamu, Ndrew”, makinya.
“KELUAR KAMU…!”


Aku segera keluar dan masuk kamar tidur tamu. Di dalam kamar aku bener-bener gelisah.. takut.. malu.. apalagi kalau Mbak Lala sampai lapor polisi dengan tuduhan pemerkosaan. Wah.. terbayang jelas di benakku acara Buser… malunya aku.
Aku mencoba menenangkan diri dengan membaca majalah, buku, apa saja yang bisa membuatku mengantuk. Dan entah berapa lama aku membaca, aku pun akhirnya terlelap. Seolah mimpi, aku merasa “itong”-ku seperti lagi keenakan. Serasa ada yang membelai. Nafas hangat dan lembut menerpa selangkanganku. Perlahan kubuka mata.. dan..
“Mbak Lala..jangan”, pintaku sambil aku menarik tubuhku.
“Ndrew..” sahut Mbak Lala, setengah terkejut.
“Maaf ya, kalau tadi aku marah-marah. Aku bener-bener kaget liat kamu tidak pake celana, ngaceng lagi.”
“Terus, Mbak maunya apa?” taku bertanya kepadaku. Aneh sekali, tadi dia marah-marah, sekarang kok.. jadi begini..
“Terus terang, Ndrew.. habis marah-marah tadi, Mbak bersihin memek dari sperma kamu dan disiram air dingin supaya Mbak tidak ikutan horny. Tapi… Mbak kebayang-bayang titit kamu. Soalnya Mbak belum pernah ngeliat kayak punya kamu. Imut, tapi di meki Mbak kerasa tuh.” Sahutnya sambil tersenyum.

Dan tanpa menunggu jawabanku, dikulumnya penisku seketika sehingga aku tersentak dibuatnya. Mbak Lala begitu rakus melumat penisku yang ukurannya biasa-biasa saja. Bahkan aku merasakan penisku mentok sampai ke kerongkongannya.
Secara refleks, Mbak naik ke bed, menyingkapkan dasternya di mukaku. Posisii kami saat ini 69. Dan, Ya Tuhan, Mbak Lala sudah melepas CD nya. Aku melihat memeknya makin membengkak merah. Labia mayoranya agak menggelambir, seolah menantangku untuk dijilat dan dihisap. Tak kusia-siakan, segera kuserbu dengan bibirku..

“SSshh.. ahh.. Ndrew.. iya.. gitu.. he-eh.. Mmmffhh.. sshh.. aahh” Mbak Lala merintih menahan nikmat. Akupun menikmati memeknya yang ternyata bener-bener becek. Aku suka sekali dengan cairannya.
“Itilnya.. dong… Ndrew.. mm.. IYAA… AAHH… KENA AKU… AMPUUNN NDREEWW..”

Mbak Lala makin keras merintih dan melenguh. Goyangan pinggulnya makin liar dan tak beraturan. Memeknya makin memerah dan makin becek. Sesekali jariku kumasukkan ke dalamnya sambil terus menghisap clitorisnya. Tapi rupanya kelihaian lidah dan jariku masih kalah dengan kelihaian lidah Mbak Lala. Buktinya aku merasa ada yang mendesak penisku, seolah mau menyembur.

“Mbak… mau keluar nih…” kataku.
Tapi Mbak Lala tidak mempedulikan ucapanku dan makin ganas mengulum batang penisku. Aku makin tidak tahan dan.. crrootts… srssrreett… ssrett… spermaku muncrat di mulut Mbak Lala. Dengan rakusnya Mbak Lala mengusapkan spermaku ke wajahnya dan menelan sisanya.

“Ndrewww.. kamu ngaceng terus ya.. Mbak belum kebagian nih…” pintanya.
Aku hanya bisa mmeringis menahan geli, karena Mbak Lala melanjutkan mengisap penisku. Anehnya, penisku seperti menuruti kemauan Mbak Lala. Jika tadi langsung lemas, ternyata kali ini penisku dengan mudahnya bangun lagi. Mungkin karena pengaruh lendir memek Mbak Lala sebab pada saat yang sama aku sibuk menikmati itil dan cairan memeknya, aku jadi mudah terangsang lagi.

Tiba-tiba Mbak Lala bangun dan melepaskan dasternya.
“Copot bajumu semua, Ndrew” perintahnya.
Aku menuruti perintahnya dan terperangah melihat pemandangan indah di depanku. Buah dada itu membusung tegak. Kuperkirakan ukurannya 36B. Puting dan ariolanya bersih, merah kecoklatan, sewarna kulitnya. Puting itu benar-benar tegak ke atas seolah menantang kelelakianku untuk mengulumnya. Segera Mbak Lala berlutut di atasku, dan tangannya membimbing penisku ke lubang memeknya yang panas dan basah. Bless… sshh…

“Aduhh… Ndrew… tititmu keras banget yah…” rintihnya  “kok bisa kayak kayu sih…?”
Mbak Lala dengan buasnya menaik turunkan pantatnya, sesekali diselingi gerkan maju mundur. Bunyi gemerecek akibat memeknya yang basah makin keras. Tak kusia-siakan, kulahap habis kedua putingnya yang menantang, rakus.
Mbak Lala makin keras goyangnya, dan aku merasakan tubuh dan memeknya makin panas, nafasnya makin memburu. Makin lama gerakan pinggul Mbak Lala makin cepat, cairan memeknya membanjir, nafasnya memburu dan sesaat kurasakan tubuhnya mengejang.. bergetar hebat.. nafasnynya tertahan.

“MMFF… SSHSHH.. AAIIHH… OUUGGHH… NDREEWW… MBAK KELUAARR… AAHHSSHH…”

Mbak Lala menjerit dan mengerang seiring dengan puncak kenikmatan yang telah diraihnya. Memeknya terasa sangat panas dan gerakan pinggulnya demikian liar sehingga aku merasakan penisku seperti dipelintir. Dan akhirnya Mbak Lala roboh di atas dadaku dengan ekspresi wajah penuh kepuasan.

Aku tersenyum penuh kemenangan sebab aku masih mampu bertahan… Tak disangka, setelah istirahat sejenak, Mbak Lala berdiri dan duduk di pinggir spring bed. Kedua kakinya mengangkang, punggungnya agak ditarik ke belakang dan kedua tangannya menyangga tubuhnya.

“Ndrew, ayo cepet masukin lagi. Itil Mbak kok rasanya kenceng lagi..” pintanya setengah memaksa.
Apa boleh buat, kuturuti kemauannya itu. Perlahan penisku kugosok-gosokkan ke bibir memek dan itilnya. Memek Mbak Lala mulai memerah lagi, itilnya langsung menegang, dan lendirnya tampak mambasahi dinding memeknya.
“SShh.. mm.. Ndrew.. kamu jail banget siicchh… oohh…” rintihnya. “Masukin aja, yang… jangan siksa aku, pleeaassee…” rengeknya.


Mendengar dia merintih dan merengek, aku makin bernafsu. Perlahan kumasukkan penisku yang memang masih tegak ke memeknya yang ternyata sangat becek dan terasa panas akibat masih memendam gelora birahi. Kugoyang maju mundur perlahan, sesekali dengan gerakan mencangkul dan memutar.

Mbak Lala mulai gelisah, nafasnya makin memburu, tubuhnya makin gemetaran. Tak lupa jari tengahku memainkan dan menggosok clitorisnya yang ternyata benar-benar sekeras dan sebesar kacang. Iseng-iseng kucabut penisku dari liang surganya, dan tampaklah lubang itu menganga kemerahan.. basah sekali..

Gerakan jariku di itilnya makin kupercepat, Mbak Lala makin tidak karuan gerakannya. Kakinya mulai kejang dan gemetaran, demikian pula sekujur tubuhnya mulai bergetar dan mengejang bergantian. Lubang memek itu makin becek, terlihat lendirnya meleleh dengan derasnya, dan segera saja kusambar dengan lidahku.. direguk habis semua lendir yang meleleh. Tentu saja tindakanku ini mengagetkan Mbak Lala, terasa dari pinggulnya yang tersentak keras seiring dengan jilatanku di memeknya.

Kupandangi memek itu lagi, dan aku melihat ada seperti daging kemerahan yang mencuat keluar, bergerinjal berwarna merah seolah-olah hendak keluar dari memeknya. Dan nafas Mbak Lala tiba-tiba tertahan diiringi pekikan kecil.. dan ssrr… ceerr.. aku merasakan ada cairan hangat muncrat dari memeknya.

“Mbak.. udah keluar?”, tanyaku.
“Beluumm.., Ndreew.. ayo sayang.. masukin ****** kamu… aku hampir sampaaii..” erangnya.

Rupanya Mbak Lala sampai terkencing-kencing menahan nikmat. Akibat pemandangan itu aku merasa ada yang mendesak ingin keluar dari penisku, dan segera saja kugocek Mbak Lala sekuat tenaga dan secepat aku mampu, sampai akhirnya..

“NDREEWW… AKU KELUAARR… OOHH… SAYANG… MMHH… AAGGHH… UUFF…”, Mbak Lala menjerit dan mengerang tidak karuan sambil mengejang-ngejang.
Bola matanya tampak memutih, dan aku merasa jepitan di penisku begitu kuat. Akhirnya bobol juga pertahananku..
“Mbak.. aku mau muncrat nich..” kataku.
“Keluarin sayang… ayo sayang, keluarin di dalem… aku pengen kehangatan spermamu sekali lagi…” pintanya sambil menggoyangkan pinggulnya, menepuk pantatku dan meremas pinggulnya.

Seketika itu juga.. Jrruuoott… jrroott… srroott..
“Mbaakk.. MBAAKK… OOGGHH… AKU MUNCRAT MBAAKK…” aku berteriak.
“Hmm.. ayo sayang… keluarkan semua… habiskan semua… nikmati, sayang… ayo… oohh… hangat… hangat sekali spermamu di rahimku.. mmhh…” desah Mbak Lala manja menggairahkan.
Akupun terkulai diatas tubuh moleknya dengan nafas satu dua. Benar-benar malam jahanam yang melelahkan sekaligus malam surgawi.
“Ndrew, makasih ya… kamu bisa melepaskan hasrat ngesex ku..” Mbak Lala tersenyum puas sekali..
“He-eh.. Mbak.. aku juga..” balasku.
“Aku juga makasih boleh menikmati tubuh Mbak. Terus terang, sejak ngeliat Mbak, aku pengen ngesex dengan Mbak. Tapi aku sadar itu tak mungkin terjadi. Gimana dengan keluarga kita kalau sampai tahu.”

“Waahh.. kurang ajar juga kau ya…” kata Mbak Lala sambil memencet hidungku.
“Aku tidak nyangka kalau adik sepupuku ini pikirannya ngesex melulu. Tapi, sekarang impian kamu jadi kenyataan kan?”
“Iya, Mbak. Makasih banget.. aku boleh ngesex dan menikmati semua bagian tubuh Mbak.” Jawabku.
“Kamu pengalaman ngesex pertamaku, Ndrew. Maksud Mbak, ini pertama kali Mbak ngesex dengan laki-laki selain Mas Adit. tidak ada yang aneh kok. Titit Mas Adit jauh lebih besar dari punya kamu. Mas Adit juga perkasa, soalnya Mbak berkali-kali keluar kalau lagi join sama masmu itu” sahutnya.
“Terus, kok keliatan puas banget? Cari variasi ya?” aku bertanya.
“Ini pertama kalinya aku ngesex sampai terkencing-kencing menahan nikmatnya gesekan jari dan tititmu itu. Suer, baru kali ini Mbak ngesex sampai pipisin kamu segala. Kamu nggak jijik?”
“Ooohh.. itu toh..? Kenapa harus jijik? Justru aku makin horny ingin ngesex lg..” aku tersenyum.

Sabtu, 01 Februari 2020

10 Negara Yang Mendorong Warga Untuk Berhubugan Sex



Demografi menyarankan bahwa negara membutuhkan tingkat kelahiran lebih dari dua anak per keluarga. Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi 'replacement fertility' atau tingkat di mana kelahiran baru mengisi ruang kosong akibat kematian.

Namun karena faktor budaya dan ekonomi, hanya separuh dari 224 negara di dunia yang bisa mencapai replacement fertility.

Bagi negara yang tak dapat mencapai hal tersebut, pemerintahnya mendorong masyarakatnya untuk berhubungan seks agar menghasilkan banyak keturunan.

Pemerintah pun menggunakan sejumlah strategi untuk mendorong hal tersebut, mulai dari hal-hal yang sangat eksplisit hingga benar-benar aneh. Agen BandarQ

Dikutip dari Business Insider, Jumat (26/5/2017), berikut 10 negara yang mendorong masyarakatnya untuk berhubungan seks.

Dari Promosi Wisata hingga Robot Bayi

1. Denmark



Negara kecil di Eropa Barat ini memiliki tingkat kelahiran yang sangat rendah, yakni 1,73 anak per perempuan. Hal itu membuat perusahaan perjalanan Denmark, Spies Rejser, membuat promosi menarik untuk meyakinkan perempuan untuk hamil.

Spies Rejser menwarkan untuk memberi persediaan untuk bayi selama tiga tahun bagi pasangan yang menghasilkan 'buah cinta' saat liburan, asalkan liburan itu dipesan melalui Spies Rejser.

Selain itu, ada juga video kampanye seksi berjudul 'Do it for Mom', yang mendorong pasangan agar memiliki anak yang menjadi hadiah berupa cucu bagi orangtua.

2. Rusia



Seperti dilaporkan Tech Insider, Rusia mengalami 'bencana' demografis, di mana para prianya meninggal di usia muda dan perempuannya tak memiliki bayi.

Masalah itu menjadi makin buruk sehingga pada 2007 Rusia mendeklarasikan 12 September sebagai 'Hari Pembuahan'. Pada hari itu, orang-orang diliburkan agar dapat fokus untuk menghasilkan anak.

Perempuan yang melahirkan tepat sembilan bulan kemudian, yakni pada 12 Juni, mendapat hadiah lemari pendingin. Agen Poker

3. Jepang



Angka kelahiran Jepang berada di tingkat sangat rendah sejak 1975. Dalam upaya mengakhiri hal tersebut, pada 2010 sebuah kelompok mahasiswa dari University of Tsukuba memperkenalkan Yotaro, yakni robot bayi yang memberikan gambaran soal menjadi orangtua.

Mahasiswa itu berteori, jika seseorang mulai berpikir untuk menjadi ayah dan ibu, maka secara emosional mereka akan mewujudkannya menjadi kenyataan.

4. Rumania



Pada tahun 1960 pertumbuhan penduduk di Rumania menurun, sehingga pemerintah memberlakukan pajak penghasilan sebesar 20 persen bagi pasangan tanpa anak. Pemerintah juga menerapkan ketentuan yang membuat perceraian hampir tak mungkin dilakukan.

Ide dari hal itu adalah: jika Anda tak berkontribusi pada negara dengan menciptkan buruh masa depan, Anda harus berkontribusi dengan dolar.

Pada 1980-an hal itu tak kunjung lebih baik. Perempuan dipaksa diperiksa kandungannya untuk memastikan kehamilan tetap berlanjut. Ketika kepemimpinan Rumania berubah pada 1989, kebijakan itu akhirnya runtuh. Agen DominoQQ

5. Singapura



Singapura merupakan negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia, dengan hanya 0,81 anak per wanita. Pada 9 Agustus 2012, Pemerintah Singapura menggelar National Night, yakni acara yang disponsori oleh perusahaan penyegar mulut untuk mendorong pasangan agar memiliki anak.

Negara tersebut juga membatasi apartemen kecil satu tempat tidur untuk mendorong warganya agar tinggal bersama. Setiap tahunnya, Pemerintah Singapura menghabiskan sekitar US$ 1,6 miliar untuk program yang mendorong warganya agar berhubungan seks.

Hadiah Uang untuk Orangtua Baru

6. Korea Selatan



Pada hari Rabu ketiga setiap bulan, sejumlah kantor di Korea Selatan menghentikan kegiatannya pada pukul 19.00 yang dikenal dengan Hari Keluarga.

Dengan tingkat kelahiran hanya 1,25 anak per perempuan, Negeri Gingseng itu mengambil langkah apa pun untuk mempromosikan kehidupan keluarga. Bahkan, Pemerintah Korsel menawarkan insentif tunai kepada orang-orang yang memiliki lebih dari satu anak.

7. Turki



Setiap orangtua baru di Turki menerima sekitar US$ 130 untuk kelahiran anak pertamanya, US$ 170 untuk anak kedua, dan US$ 260 untuk anak ketiga. Kebijakan tersebut sejalan dengan tujuan Presiden Erdogan yang mendorong masing-masing keluarga untuk memiliki setidaknya tiga anak.

Pada 2015, ketika kebijakan itu diumumkan, Perdana Menteri Davutoglu mengungkap keuntungan lain bagi ibu bekerja, seperti bekerja paruh waktu namun mendapat gaji penuh. Agen CapsaSusun

8. Italia



Dengan tingkat fertilitas 1,43 -- di bawah Eropa yang memiliki angka 1,58 -- Italia mengambil langkah-langkah kontroversial untuk mendorong warganya agar memiliki anak lebih banyak.

Seperti laporan Bloomberg, negara tersebut menjalankan sejumlah iklan untuk mengingatkan warga Italia agar orang-orang segera memiliki anak. "Cantik tak mengenal usia, tapi fertilitas iya," ujar salah satu iklan.

Namun sejumlah orang tak menanggapi iklan itu secara positif. Seorang profesor ekonomi di Università Cattolica del Sacro Cuore, Francesco Daveri, menyebut iklan tersebut sebagai sebuah kesalahan.

9. Hong Kong



Dengan tingkat fertilitas hanya 1,18 anak per perempuan, Hong Kong menghadapi tantangan yang sama dengan banyak negara industri, yakni berkurangnya populasi dan lambatnya pertumbuhan ekonomi.

Pada 2013, negara tersebut mengusulkan pemberian uang tunai kepada pasangan untuk mendorong mereka memiliki anak. Meski di Singapura pemberian uang itu terwujud, namun di Hong Kong hal tersebut tak pernah terjadi. Agen Sakong

10. Spanyol



Tingkat kelahiran di Spanyol menurun sementara pengangguran meningkat, di mana sekitar setengah dari total anak muda tak memiliki pekerjaan. Angka tersebut merupakan kedua tertinggi di Eropa, satu tingkat di bawah Yunani.

Untuk mengakhiri hal tersebut, Pemerintah Spanyol mengangkat komisioner khusus, Edelmira Barreira, pada Januari 2017. Tugas pertamanya adalah menemukan sejumlah penyebab hal tersebut dan merancang strategi makro untuk mengubahnya.

"Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujar Barreira kepada surat kabar Spanyol Faro De Vigo.

Kunikmati Tubuh Adik Ipar ku



Saya, Andry (bukan nama sebenarnya) adalah seorang pria berumur 35 tahun dan telah berkeluarga, istri saya seumur dengan saya dan kami telah dikarunia 2 orang putra. Istri saya adalah anak ke 2 dari empat saudara yang kebetulan semuanya wanita dan semuanya telah menikah serta dikarunia putra-putri yang relatif masih kecil, diantara saudara-saudara istri, saya cukup dekat dengan adik istri saya yang kurang lebih berumur 34 tahun namanya Siska (bukan nama sebenarnya).

Keakraban ini bermula dengan seringnya kami saling bertelepon dan makan siang bersama pada saat jam kantor (tentunya kami saling menjaga rahasia ini), dimana topik pembicaraan berkisar mengenai soal pekerjaan, rumah tangga dan juga kadangkala masalah seks masing-masing.

Perlu diketahui istri saya sangat kuno mengenai masalah seks, sedangkan Siska sangat menyukai variasi dalam hal berhubungan seks dan juga terbuka kalau berbicara mengenai seks, juga kebetulan dikeluarga istri saya dia paling cantik dan sensual, sebagai ilustrasi tingginya kurang lebih 165 cm, kulit putih mulus, hidung mancung, bibir agak sedikit kelihatan basah serta ukuran dada 34A. Agen BandarQ

Keakraban ini dimulai sejak tahun 1996 dan berlangsung cukup lama dan pada tahun 1997 sekitar Juni, pembicaraan kami lebih banyak mengarah kepada masalah rumah tangga, dimana dia cerita tentang suaminya yang jarang sekali memperlihatkan perhatian, tanggung jawab kepada dia dan anak-anak, bahkan dalam soal mencari nafkaHPun Siska lebih banyak menghasilkan daripada suaminya ditambah lagi sang suami terlalu banyak mulut alias cerewet dan bertingkah laku seperti orang kaya saja. Menurut saya kehidupan ekonomi keluarga Siska memang agak prihatin walaupun tidak dapat dikatakan kekurangan, tetapi boleh dikatakan Siskalah yang membanting tulang untuk menghidupi keluarganya. Disamping itu sang suami dengan lenggang keluyuran dengan teman-temannya baik pada hari biasa maupun hari minggu dan Siska pernah mengatakan kepada saya bahwa lebih baik suaminya pergi keluar daripada di rumah, karena kalau dia dirumah pusing sekali mendengarkan kecerewetannya.

Saya menasihati dia agar sabar dan tabah menghadapi masalah ini, karena saya seringkali juga menghadapi masalah yang kurang lebih sama dengannya hanya saja penekanannya berbeda dengan kakaknya. Istri saya seringkali ngambek yang tidak jelas sebabnya dan bilamana itu terjadi seringkali saya tidak diajak berbicara lama sekali.

Akhirnya Siska juga menceritakan keluhannya tentang masalah seks dengan suaminya, dimana sang suami selalu minta jatah naik ranjang 2-3 kali dalam seminggu, tetapi Siska dapat dikatakan hampir tidak pernah merasakan apa yang namanya orgasme sejak menikah sampai sekarang, karena sang suami lebih mementingkan kuantitas hubungan seks dibandingkan kualitas.

Siska juga menambahkan sang suami sangat kaku dan tidak pernah mau belajar mengenai apa yang namanya foreplay, walaupun sudah sering saya pinjami xx film, jadi prinsip suaminya langsung colok dan selesai dan hal itupun berlangsung tidak sampai 10 menit. Siska lalu bertanya kepada saya, bagaimana hubungan saya dengan kakaknya dalam hal hubungan seks, saya katakan kakak kamu kuno sekali dan selalu ingin hubungan seks itu diselesaikan secepat mungkin, terbalik ya kata Siska.



Suatu hari Siska telepon saya memberitahukan bahwa dia harus pergi ke Bali ada tugas dari kantornya, dia menanyakan kepada saya apakah ada rencana ke Bali juga, karena dia tahu kantor tempat saya bekerja punya juga proyek industri di Bali, pada awalnya saya agak tidak berminat untuk pergi ke Bali, soalnya memang tidak ada jadwal saya pergi ke sana. Namun dengan pertimbangan kasihan juga kalau dia seorang wanita pergi sendirian ditambah lagi ‘kan dia adik istri saya jadi tidak akan ada apa-apa, akhirnya saya mengiyakan untuk pergi dengan Siska.

Pada hari yang ditentukan kita pergi ke Bali berangkat dari Jakarta 09.50, pada saat tiba di Bali kami langsung menuju Hotel Four Season di kawasan Jimbaran, hotel ini sangat bernuansa alam dan sangat romantis sekali lingkungannya, pada saat menuju reception desk saya langsung menanyakan reservasi atas nama saya dan petugas langsung memberikan saya 2 kunci bungalow, pada saat itu Siska bertanya kepada saya, oh dua ya kuncinya, saya bilang iya, soalnya saya takut lupa kalau berdekatan dengan wanita apalagi ini di hotel, dia menambahkan ngapain bayar mahal-mahal satu bungalow saja ‘kan kita juga saudara pasti tidak akan terjadi apa-apa kok, lalu akhirnya saya membatalkan kunci yang satu lagi, jadi kita berdua share 1 bungalow. Agen DominoQQ

Saat menuju bungalow kami diantar dengan buggy car (kendaraan yang sering dipakai di lapangan golf) mengingat jarak antara reception dengan bungalow agak jauh, di dalam kendaraan ini saya melihat wajah Siska, ya ampun cantik sekali dan hati saya mulai bergejolak, sesekali dia melemparkan senyumnya kepada saya, pikiran saya, dasar suaminya tidak tahu diuntung sudah dapat istri cantik dan penuh perhatian masih disia-siakan.

Di dalam bungalow kami merapikan barang dan pakaian kami saya menyiapkan bahan meeting untuk besok, sementara dia juga mempersiapkan bahan presentasi. Pada saat saya ingin menggantungkan jas saya tanpa sengaja tangan saya menyentuh buah dadanya karena sama-sama ingin menggantungkan baju masing-masing, saya langsung bilang sorry ya Sis betul saya tidak sengaja, dia bilang sudah tidak apa-apa anggap saja kamu dapat rejeki. Wow, wajahnya memerah tambah cantik dia.

Lalu kita nonton TV bersama filmya up close and personal, pada saat ada adegan ranjang saya bilang sama Siska wah kalau begini terus saya bisa tidak tahan nih, lalu saya berniat beranjak dari ranjang mau keluar kamar (kami menonton sambil setengah tiduran di ranjang), dia langsung bilang mau kemana sini saja, tidak usah takut deh sambil menarik tangan saya lembut sekali seakan memohon agar tetap di sisinya.., selanjutnya kita cerita dan berandai-andai kalau dulu kita sudah saling ketemu dan kalau kita berdua menikah dan sebagainya.. Saya memberanikan diri bicara, Sis kamu kok cantik dan anggun sih, Siska menyahut nah kan mulai keluar rayuan gombalnya, sungguh kok sih saya tidak bohong, saya pegang tangannya sambil mengelusnya, oww geli banget, Andry come on nanti saya bisa lupa nih kalau kamu adalah suami kakak saya. Biarin saja kata saya.

Perlahan tapi pasti tangan saya mulai merayap ke pundaknya terus membelai rambutnya tanpa disangka dia juga mulai sedikit memeluk saya sambil membelai kepala dan rambut saya. Akhirnya saya kecup keningnya dia bilang Andry kamu sungguh gentle sekali. Oh, indahnya kalau dulu kita bisa menikah saya bilang, “Abis kamunya sih sudah punya pacar”. Lalu saya kecup juga bibirnya yang sensual, dia juga membalas kecupan saya dengan agresif sekali dan saya memakluminya karena saya yakin dia tidak pernah diperlakukan sehalus ini. Kami berciuman cukup lama dan saya dengar nada nafasnya mulai tidak beraturan, tangan saya mulai merambat ke daerah sekitar buah dadanya. Dia sedikit kaget dan menarik diri walaupun mulut kami masih terus saling berciuman.



Kali ini saya masukkan tangan saya langsung ke balik BH-nya, dia menggelinjang. Saya mainkan putingya yang sudah mulai mengeras dan perlahan saya buka kancing bajunya dengan tangan saya yang kanan, setelah terbuka saya lepas BH-nya. Woww, betapa indah buah dadanya, ukurannya kurang lebih mirip dengan istri saya namun putingnya masih berwarna merah muda mungkin karena dia tidak pernah menyusui putranya, Siska terhenyak sesaat sambil ngomong, “Andry kok jadi begini”.

“Sis saya suka ama kamu”, terus dia menarik diri. Saya tidak mau berhenti dan melepaskan kesempatan ini, langsung saya sambar lagi buah dadanya kali ini dengan menggunakan lidah saya sapu bersih buah dada beserta putingnya. Siska hanya mendesah-desah sambil tangannya mengusap-ngusap kepala saya dan saya rasakan tubuhnya semakin menggelinjang kegelian dan keringat mulai mengucur dari badannya yang harum dan putih halus. Agen Poker

Lidah saya masih bermain diputingnya sambil menyedot-nyedot halus. Dia semakin menggelinjang dan langsung membuka baju saya pada saat itu saya juga membuka kancing roknya dan terlihat paha yang putih mulus nan merangsang, kita sekarang masing-masing tinggal CD saja, tangannya mulai membelai pundak dan badan saya, sementara itu lidah saya mulai turun ke arah pangkah paha. Dia semakin menggelinjang, Oww Andry nikmat dan geli sekali. Perlahan saya turunkan CD-nya, dia bilang “Andry jangan bilang sama siapa-siapa ya terutama kakak saya”
“Saya bilang emang saya gila kali, pakai bilang-bilang kalau kita..”. setelah CD-nya saya turunkan saya berusaha untuk menjilat clitorisnya yang berwarna merah menantang. Pada awalnya dia tidak mau, katanya dia belum pernah begituan, nah sekarang saatnya kamu mulai mencoba.

Lidah saya langsung menari-nari di clitorisnya, dia meraung keras, “Ohh.., Andry.., enaakk sekali.., saya.., saya tidak pernah merasakan ini sebelumnya kamu pintar sekali sih..”,. Kemudian saya jilat clitoris dan lubang vaginanya, tidak berapa lama kemudian dia menjerit, “Auuww saya keluar Andry Oohh nikmat sekali”, dia bangkit lalu menarik dengan keras CD-ku. Langsung dia sambar penis saya dan dilumatnya secara hot dan agresif sekali. Terus terang istri saya tidak perah mau melakukan oral seks dengan saya, dia terus memainkan lidahnya dengan lincah sementara tangan saya memainkan puting dan kelentitnya. Tiba-tiba ia mengisap penis saya keras sekali ternyata dia orgasme lagi, dia lepaskan penis saya, “Andry ayo dong masukin ke sini”, sambil menunjuk lubangnya. Perlahan saya tuntun penis saya masuk ke vaginanya, dia terpejam saat penis saya masuk ke dalam vaginanya sambil dia tiduran dan mendesah-desah. “Ohh Andry biasanya suami saya sudah selesai dan saya belum merasakan apa-apa, tapi kini saya sudah dua kali keluar, kamu baru saja mulai”. Waktu itu kami bercinta sudah kurang lebih 30 menit sejak dari awal kita bercumbu.

Sekarang saya angkat ke dua kakinya ke atas lalu ditekuk, sehingga penetrasi dapat lebih dalam lagi sambil saya sodok keluar masuk vaginanya. Dia terpejam dan terus menggelinjang dan bertambah liar. Saya tidak pernah menyangka orang seperti Siska yang lemah lembuh ternyata bisa liar di ranjang. Dia menggelinjang terus tak karuan. “Ohh Andry saya keluar lagi”. Saya angkat perlahan penis saya dan kita berganti posisi duduk, terus dia yang kini mengontrol jalannya permainan, dia mendesah sambil terus menyebut, “Ohh Andry.., ohh Andry”. Dia naik turun makin lama makin kencang sambil sekali-kali menggoyangkan pantatnya, tangannya memegang pundak saya keras sekali. “Iihh.., uuhh Andry saya keluar lagi.., kamu kok kuat sekali.., come on Andry keluarin dong saya sudah tidak tahan nih”.

“Biar saja”, kata saya, “Saya mau bikin kamu keluar terus, kan kamu bilang sama saya, bahwa kamu tidak pernah orgasme sama suami kamu sekarang saya bikin kamu orgasme terus”.

“Iya sih tapi ini betul-betul luar biasa Andry.., ohh betapa bahagianya saya kalau bisa setiap hari begini sama kamu”.

“Ayo jangan ngaco ah, mana mungkin lagi”, kata saya.

Saya bilang, “Sekarang saya mau mencoba doggy style”.

“Apa tuh”, katanya.
“Ya ampun kamu tidak tau”.

“Tidak tuh”, katanya. Lalu saya pandu dia untuk menungging dan perlahan saya masukkan penis saya ke vaginanya yang sudah banjir karena keluar terus, pada saat penis saya sudah masuk sempurna mulailah saya tusuk keluar masuk dan goyangin makin lama makin kencang. Dia berteriak dan menggelinjang dan mengguncangkan tubuhnya. “Andry.., ampuun deh saya keluar lagi nih”. Waktu itu saya juga sudah mau keluar.

Saya bilang”, Nanti kalau saya keluar maunya di mulut Siska”.

“Ah jangan Siska belum pernah dan kayaknya jijik deh”.

“Cobain dulu ya”, akhirnya dia mengangguk.

Tiba saatnya saya sudah mau orgasme saya cabut penis saya dan sambil dia jongkok saya arahkan kepala penis saya ke mulutnya sambil tangan dia mengocok-ngocok penis saya dengan sangat bernafsu. “Sis..”, Ketika mau keluar langsung penis saya dimasukkan ke dalam mulutnya tidak lama lagi. “Creett.., creett.., crett.., creett”, penuhlah mulut dia dengan sperma saya sampai berceceran ke luar mulut dan jatuh di pipi dan buah dadanya. Dia terus menjilati penis saya sampai semua sperma saya kering saya tanya dia, “Gimana sis nikmat tidak rasanya”. Agen Sakong

Dia bilang, “Not bad”.

Kita berdua tertidur sampai akhirnya kita bangun jam 21.30.

Siska mengecup halus bibir saya, “Andry, thanks a lot.., saya benar-benar puas sama apa yang kamu berikan kepada saya, walaupun ini hanya sekali saja pernah terjadi dalam hidup saya”.

Bunga Cinta Bikin Sangek


Agen BandarQ - Perkenalkan namaku Tomy, Umur ku sekarang 27 tahun, Kisah Ini terjadi sekitar 10 tahun yang lalu, Waktu itu aku masih duduk di klas 2 SMA di suatu Kota X. Sebenar nya seh bukan kota karena aku hidup di kampung yang suasananya adem nyaman dan udaranya masih segar. Perumahan di kampung ku blum serame sekarang waktu itu masih jarang karena penduduk desa ku masih dikit. Jarak antar rumah juga g terlalu rapat jadi memungkinkan untuk menanam tanaman untuk kebutuhan sehari2 diantara perumahan itu. Setiap hari ku selalu merawat tanaman itu karena selain suka juga tanaman itu enak diliat. 

Diseberang kebun ku itu ada sebuah rumah kayu tetanggaku. Disana hidup keluarga dengan dengan jumlah anak 7 orang lumayan banyak seh karena daerah ku suhu nya lumayan dingin jadi rata2 setiap keluarga punya anak banyak. (tau kan kenapa) hehehe. Ketika aku di kebun di suatu pagi ku liat di teras rumah tetangga ku itu duduk seorang gadis yang usia nya 2 tahun lebih muda dari aku.. dia anak ketiga dari keluarga itu. Nama nya Nina. Nina lagi asik Membaca buku ntah buku apa aku g tau. aku cuek aja soalnya sibuk metikin cabe.

Oh yah Nina memiliki paras yang menarik… kulit nya putih, boddinya bagus, pantat nya bohay, lehernya jenjang bibir tipis, betis nya indah tapi yang aku suka dadanya yang lumayan untuk gadis seusia dia. Waktu itu nina lagi asik di teras rumah nya. sementara aku masih di kebun. Setelah aku agak capek dikebun aku pengan berteduh timbul ide ku pengen becandain nina. niat nya seh pengen ngagetin nina. ( mang sehari hari aku sering becanda sama nina karena udah lumayan deket seh.) sebelum aku nyamperin nina g lupa aku metik bunga mawar dulu… Sambil mengendap-endap mendekati nina biar g ketahuan aku berjalan pelan2. setelah sampai di dekat nina… aku langsung menutup matanya dari belakang Nina kaget.

hampir aja nina teriak.. tapi buru - buru ku tutup mulut nya. sontak dia langsung menoleh ke arah ku. ” eh abg ngagetin nina aja…jahat deh ” rengek nya dengan manja…. saat itu wajah nya deket bagt dengan wajah ku. aku jadi gugup dibuat nya. baru pertama kali aku sedekat itu dengan cewe…. pikiran ku g karuan… tapi untuk saja aku bisa ngatasin keadaan… langsung aja aku selipin mawar yang ku ambil di kebun ke telinga nya. ” ih abg pake bawa bungan segala… makasih yah abg” kata nina… 
” ya sama2 nin kamu cantik bagt seh hari ini” sahut ku. Oh ya waktu itu nina pakai kemeja kotak dengan clana pendek tanpa basa-basi ku duduk disamping nya… 
“lagi apa nin? tumben sendirian?” sapa ku
“sapa bilang sendirian kan ada abg” protes nina….
“oh iya nina hehe” sambil ku cubit hidung nya….
nina cuma manyun aja…….
“lagi baca apaan seh nin serius bgt” sapa ku
” ini bg nina lagi blajar buat ujian” jawab nya 
” Bisa dunk” kata ku 
” ya bisa dunk bg”
nina sibuk bahas plajaran nya sementara aku cuma bisa nyuri pandang tubuh nina napa aku baru nyadar ada cewek se molek ini yang selama ini sering becanda dengan ku tapi ku g pernah merasa seperti ini. ku hanya bisa memangdang betis nya yang mulus.

“bang nina boleh minta tolong g ?” ujar nina memecah suasana
“minta tolong apa nina?” jawab ku
“kemaren nina liat bunga angrek di blakang rumah bagus deh bang bunga nya tapi nina ngak bisa naek buat ngambil nya abg bisa tolongin nina g buat ngambil nya?” rengek nina sambil rangkul lengan ku g sengaja lengan ku menyentuh dada nina yang aduhai kontan saja aku kaget tapi ku diamin aja tangan ku disana.. habis enak seh….

“nina suka angrek nya? tinggi g…? tanya qu.
“lumayan tinggi seh bg mang nya knapa bg?” tanya nina…

“kalo agak tinggi gmn kalo nina yang ambil tapi abg pegangin nina…?’ usul ku..
“boleh juga seh bg tapi pegangin nina yah? nina takut jatuh neh?” kata nina g segaja lengan ku nekan toket nya lagi rasanya edan ku baru sekali ini ngerasain. Tapi karena nina masih lugu dia g nyadar kalo dadanya nyentuh lengan ku… ” bentar yah nin bg lagi capek neh sambil ku tekan lagi dada na..( lumayan batin ku)
“Ayo sekarang aja bg nina suka bgt sama angrek nya bg…” rengek nina..
” ya udah kita ambil” ajak ku.
Sesampai di blakang rumah nina nunjukin ke aku letak angrek itu. langsung aja ku suruh nina buat naik tentu nya ku pegangin biar g jatuh. ” gimana cara buat naik neh bg? kata nina
“kamu naik biar abg pegangin” perintah ku pada nina.

sontak aja nina langsung naik ku langsung megangin tangan nina…buar gampang naik ke dahan yang paling bawah…. setelah nina sampai di dahan pohon biar nina g jatuh ku nahan punggung nina dengan tangan ku. Saking semangat nya nina malah berdiri di dahan itu sehingga tangan ku pas di pantat nina (besar juga neh batin ku.) karena takut nina jatuh g sengaja tangan ku ngeremas pantat nina. ” ihh abg becanda deh kok pantat nina di remas…?” geli tau bg” protes nina

“maaf nin abg g sengaj” ” gmn bisa g ngambil anggrekna nin? ” kata ku.. 
” bisa bg….tapi nina ngak bisa turun nin bg gmn neh?’ rengek nina
” ya dah pelan2 aja ada abg kok di bawah….” kata ku… sambil nahan tubuh nya nina mulai turun. Aku lagi nahan tubuh nina biar g jatuh ternyata aku salah posisi berdiri sehingga aku terpeleset sehingga nina juga ikutan jatuh reflek aja aku langsung melek nina biar nina g kesakitan.

Untung aku bisa nangkap nina tapi posisi nya nina diatas aku wajah kami saling berhadapan….aku g tau knapa kejadian posisi ini… lama sekali kita saling pandang ntah apa yang di pikirkan nina saat itu. aku juga g karuan… disatu sisi aku merasa g enak sama nina dikira kurang ajar disatu sisi aku nyaman bgt bisa mandang wajah nina sedekat itu. nina juga g da reaksi sama sekali… nina masih dalam pelukan ku tangan ku melingkar di punggung nya sementara dada nina mengimpit di dada ku… entah siapa yang mulai bibir kita makin lama makin deket akhir nya bibir ku nempel sama bibir nina.. ku pejam kan mata ku..nikamt bgt ku rasa baru pertama ku nyentuh bibir ce. lama bibir kita beradu tanpa reaksi apa2…enak bgt. Tiba2 nina tersadar. nina bgun dan duduk disamping q. ku takut nina marah.  Daftar Poker Online


“maaf bg nina g segaja jatuh kena tubuh abg deh” maaf ya bg….. ” gpp kok nin abg yang salah…” jawab ku tapi ku masih g sadar dengan apa yang terjadi… tapi ini pertama kali aku merasakan ini sontak nafsu birahi ku naik.. tapi ku bingung gmn caranya. ku masih mandang wajah nina sambil berkata
“maaf yah nin abg g segaja tadi nyium nina abis nyaman bgt seh tadi di pelukan kamu”kata ku
“gpp bg ku juga nyaman bg” jawab nina
“Nin abg boleh g nyium nina lagi?” ” abg sayang sama nina” bisik ku…
“Nina juga sayang sama abg, dah lama nina suka sama abg”
langsung aja ku daratkan bibir ku di bibir nina sambil aku peluk entah siapa yang mulai bibir kami saling berpagutan ku julurkan lidah ku dengan cepat nina juga ngikutin permainan ku lidah kami saling membelit. tangan ku g tingal diam meraba punggung nina semntara tangan yang satu merepat pantat nina….

“hmmmmm” desis nina
“terusin bg nikmat bgbt bg, baru kali ini nina ngerasain ciuman enak juga ya bg?’ kata nina
“ya nin abg juga sama enak bgt nin….? kata ku
setelah 5 menit ciuman ku bisikan sama nina…
“nin abg boleh g buka baju nina?, abg pengen liat tubuh nina boleh g? pinta ku….
“boleh kok bg nina juga pengen disentuh sama abg” jawab nina….
langsung aja ku buka baju nina pertama kali ku liat bukit kembar terbungkusr bra mulus bgt ….
“susu kamu indah bgt nin” tutur ku
“abg suka yah sama susu ni…?”jawab nina
“”suka bgt nin…. ” jawab ku langsung aja ku selipkan tangan ku dibawah bra nina ku remen2 susu nya nina mulai mendesah….
“ahhhhhhh, nikmat bgt bg” terusin bg……..ku lanjutin aktifitas ku ku buka bra nina sekarang ku bia mandang susu nina yang mulus puting nya kecoklatan indah bgbt langsung aja ku kulum puting susu nina sambil ku remas susu yang kiri… hmmmmmm nikmat bgt…..”uhhhhhhhhhhh terisin bg enak bgt bg” lenguh nina….. adek ku semakin tegang ku makin bernafsu nina juga mengimbangi bg nina buka yah baju abg? “buka aja nin” sambil ku remas susu nya bergantian…..

ngak disangka nina langsung bugil dihadapan ku ngak mau kalah ku juga buka clana aku langsung aja nina kget liat kejantanan ku yang ukuran nya diatas rata2. “besar sekali bg, baru kali ini nina liat….? ” “boleh nina pegang g bg? pinta nina…. ” pegang aja nin, kamu suka kan.,,,…..? ujar ku ngak dijawab aku kaget ternyata nina ngulum punya ku ngak tau belajar diaman dia… uhhh nikmat bgt ku ngak mau kalah langsung aja ku ambil posisi 69 ku juga jilatin memek nya nina… nia mendesah ngak lama kmudian memek nina basah….. ” bg nina pipis bg, ohhhhhhhhhh” kata nina ternyata nina udah klimak… ku balikin tubuh nina langsung ku cium bibir nya

“gmn sayang enak g? bisik ku
“enak bgt bg…..nina sayang sama abg….” ujar nina
“nin abg masih belum neh, abg masukin yah ke memek nina..?” rengek ku minta persertujuan nina
“masukin aja bg nina juga pengen bikin abg puas….” ujar nina
nina langsung ambil posisi dibawah ku….
“nin buka paha nya yah biar abg gampang masukin nya” ujar ku
“ya bg…..”
langsung aja ku arah kan kontol ku ke memek nya nina…. susah seh abis sempit bgt lubang nya lama juga ku usahain tapi baru ujung nya doang yang masuk…..

“aduhhh pelan2 dunk bg sakit neh”ringis nina…
“sabar sayang bentr kok ntr juga enak sayang” bujuk ku sambil ku kulum bibir nina….
ku diamin aja dulu setlah ku tekan pelan2 kontolku serasa di pijit makin dalam baru setengah nya ohhh nikmat bgt. ku tahan bentar. setlah nna merasa nyaman.. langsung ku tekan lagi…
“owwwwwwww”nina teriak “tahan bentar bg” “kontol abg gede bgt seh tapi enak bg”
setelah nina ngak kesakitan laki mulai ku goyang2.
“terus bg enak bgt bg” nina mulai nyaman….
ku goyang perlahan semakin lama semakin cepat…
“ohhh enak bgt bg terusin bg ohhhh ohhh”
“memek mu enak bbt neng ”
Goyang terus bg pinta nina….. ku sibuk genjot nina ohhhhhhh nikmat bgb
setelah 15 menit ada yang mau keluar kayak nya ku mau klimaks….
“bg cepetan bg nina mau pipis lagi neh” ujar nina
“sabar sayang abg juga kita barengan yah sayang?” pinta ku
ngak lama kemudian ku sampai klimaks crot crot crot sperma ku muncrat di liang vagina nina……
kami pun terkulai lemas…… kita berpelukan sambil langsung mengenakan pakaian masing2 takut ada yang liat….
“nin makasih yah abg sayang sama nina” kataku
“ya bg nina juga sayang sama abg, enak bgt bg kapan2 kita ulang lagi ya bg?” pinta nina
langsung aja aku iyain soalnya enak seh…. setelah itu kami pun balik kerumah masing2 tentu nya ku sempat menghadiahi ciuman mesra di bibir nina… nina i luv u…..

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
domino99,